Tumgik
#penikmat kopi
yaudahgituaja · 4 months
Text
Beda Peminum dan Penikmat Kopi ala Forum Penikmat Kopi
Ya Udah Gitu Aja – Perbedaan paling besar antara peminum dan penikmat kopi adalah tentang tingkat konsumsi kopi, dimana kalangan penikmat kopi memiliki jumlah yang lebih banyak ketimbang peminum. Itulah perbedaan mendasar antara peminum dan penikmat kopi. “Kalangan peminum kopi hanya sebatas mengkonsumsi tanpa peduli darimana dan bagaimana kopi itu dibuat. Sedangkan untuk kalangan penikmat kopi,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
yandinovia · 1 year
Text
Tumblr media
Ngobrol santai di A'long Banjarmasin
0 notes
steven-wijaya · 4 months
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku
Tumblr media
By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya  pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah  dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum  copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri,  kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya,  tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini,  apalagi  hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
 “Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi,  sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau  maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya  Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya  dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya  sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
187 notes · View notes
sebiruhariini · 1 year
Text
Perjalanan Gila 2023 (part 4)
Still at Dreamland
Setelah dari Museum Kata, aku makan siang di warung makan padang pinggir jalan dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjong Tinggi. Tiba-tiba, saat perjalanan, ternyata bang driver menghentikan mobilnya di… Danau Kaolin versi Belitong! Allah.. tak bisa banget lihat yang biru-biru macam ni.. :’) Ternyata rute kami, lewatin danau ini. Jadi, bisa lihat danau kaolin Bangka dan Belitong. Benar-benar banyak sesi tafakur alam..
Tumblr media
Kalau di Belitong, airnya saat itu tak sebiru macam di Bangka. Indah juga, tapi karena sedang direnovasi, kami tak lama-lama disana. Di sebrangnya, ternyata ada gundukan pasir besar bekas tambang (Gunung Pasir Kaolin) dan jadilah semacam gunung pasir. Menarik! Macam di gurun-gurun mana gitu.. 
Tumblr media
Next, melanjutkan destinasi ke Pantai Tanjong Tinggi. Alhamdulillah, sesampinya disana sepi.. Jadilah sekitar 1 jam-an, aku duduk-duduk santai dan kelilling pantai dulu. MasyaAllah beneran terwujud kepengen lihat pantai yang batunya gede-gede.. Allah..
Tumblr media
Setelah 1 jam-an keliling dan minum es kelapa di pinggir pantai, akhirnya sama bang driver diatar ke batu-batu tempat syuting LP. Bagus bangett, masyaAllah! Kalau aja tak sendirian, udah buat video-clip LP ini wkwkk
Tumblr media
Pukul 17.00, aku melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh. Makanan khas Belitong sama kayak Bangka, diantaranya kopi, kerupuk ikan, kepiting frozen, dan olahan laut lainnya. Sebelum ke homestay, mampir duduk-duduk ngopi di pinggir jalan dekat Titik Nol Pulau Belitong karena kata Wakasis, jangan lupa cobain kopi di sana. Jujurly bukan penikmat kopi, bahkan jarang banget minum kopi-kopina/cappucino dsb karena ada trauma asam lambung, alhasil beraninya minum kopi ala-ala pinggir jalan aja. wkkw
Tumblr media
Daerah titik nol ini jadi macam pusat kotanya Pulau Belitong. Udah ada KFC, Pizza Hut, dsb, gojek/grabpun ada dan menjadi penutup perjalanan wisataku di Belitong.
Tumblr media
Ba’da magrib sampailah di homestay. Agak was-was mengingat seorang diri dan mesti bangun Subuh ngejar pesawat pukul 07.55. But, alhamdulillah dibantu pemilik homestay yang ketuk-ketuk pintu kamar. Yang punya Chinese, beliau ramah kali. Sempat cerita-cerita juga sambil nunggu gocar, anaknya sempat bisnis di Bogor, tapi saat pandemi balik karena kurang nguntungin disana.
I wish I could spend more time at Belitong. Semoga bisa ke sana lagi bareng keluarga besar ataupun kecil untuk rasain snorkeling di sekitar pulau-pulau indahnya. Tapi karena kepinginannya ke tempat LP dan Museum Kata sudah terpenuhi, perjalanan dadakan ini sudah lebih dari cukupp! :) 
4 notes · View notes
selongsongpeluru · 2 years
Text
Perihal Sarung dan Daster dalam Lagu Mendung Tanpo Udan
Siapa yang tidak akrab dengan lagu fenomenal satu ini? Lagu ambyar yang kerap diputar di berbagai sudut bangunan seperti warung kopi, bus antar provinsi, hingga acara-acara stasiun televisi.
Dilihat dari judul, Mendung Tanpo Udan dapat dimaknai sebagai peristiwa ketika langit mendung menggantung di atas sana, tapi seringnya nge-prank kita yang sudah terlanjur mengangkati jemuran dan nyatanya setetes air pun tak kunjung turun dari gumpalan-gumpalan awan hitam itu. Yah, namanya juga hidup, terkadang apa yang kita duga, harapkan, inginkan berbanding terbalik dengan kenyataan. Seperti yang kita lihat di musik videonya, harapan untuk menjalin bahtera rumah tangga dengan orang terkasih pupus begitu saja karena sudah beda jalan. Aku kiri kowe kanan wes bedo dalan. Mungkin begitu sekiranya pesan yang penulis lirik selipkan ke dalam lagu Mendung Tanpo Udan ini, tentu saja ini interpretasi versi saya yang sangat-sangat subjektif. Karena sebagai penikmat seni, kita bebas untuk mempunyai penafsiran akan karya seni itu sendiri bukan?
Dari keseluruhan lirik yang tertulis dalam Mendung Tanpo Udan ini, ada satu kalimat yang menarik perhatian saya. Awakdewe tau duwe bayangan besok yen wes wayah omah-omahan, aku moco koran sarungan kowe blonjo dasteran, begitu kira-kira lirik yang sukses membuat saya mengulas senyum. Lirik tersebut menurut saya lirik paling romantis yang pernah saya dengar, kenapa? Karena lirik tersebut amat sangat menggambarkan kehidupan rumah tangga. Di mana pasangan suami istri menikmati masa tua dan menua bersama, dan hal itu ditandai dengan sarung serta daster yang tentunya akrab dengan kehidupan sehari-hari. Atau bahkan sangat dekat dengan kehidupan kita, bapak yang memakai sarung dan ibu dengan daster lusuhnya.
Sepenggal lirik tersebut entah mengapa bagi saya memiliki daya magis nan romantis. Setiap mendengar aku moco koran sarungan kowe blonjo dasteran, saya selalu membayangkan, pada suatu hari minggu yang cerah sang istri dengan daster yang herannya semakin membuatnya tampil cantik tengah melakukan focus group discussion rutin bersama tukang sayur dan beberapa tetangga yang turut serta. Setelah itu, sang istri pulang dan langsung menyiapkan secangkir kopi pahit dan pisang goreng untuk sang suami yang pinggangnya sudah tetutup sarung kotak-kotak cap gajah senam. Selepasnya, sang istri ikut duduk dengan suaminya, lalu pandangan mereka kompak tertuju pada halaman depan yang sudah dipenuhi oleh anak mereka yang sedang berlarian menangkap jangkrik. Amboi romantisnya. Atau bisa juga kita membayangkan kelak bersama pasangan tinggal di suatu desa yang masih asri dan jauh dari deru campur debu kendaraan. Kita hidup dengan alam, berkebun, menanam jagung, hingga menikmati makan siang dengan view yang memanjakan mata. Lalu, terjadilah dialog-dialog lucu seperti mengenang masa lalu, merindukan anak cucu yang pada jauh di kota orang, hingga dialog tentang mengikhlaskan bagaimana jika salah satu dari kita lebih dulu untuk tutup usia? Aduh sungguh kehidupan yang damai.
Indah sekali kehidupan yang saya bayangkan, hanya bermodal lirik aku moco koran sarungan kowe blonjo daster. Sungguh sederhana, apa adanya. Biarlah sarung dan daster ini berperan sebagai simbol kehidupan berumah tangga yang sejati. Sarung sebagai pembungkus keharmonisan rumah tangga dan daster sebagai gaun longgar yang merapatkan hubungan. Siapa coba yang tidak mau mlaku bebarengan, bendino sayang-sayangan, sedih lan kebahagiaan dilewati tahun-tahunan bersama orang tercinta? Itulah mengapa bagi saya lirik di atas memiliki makna yang dalam dan dekat dengan realita yang kita lihat, jumpai, dan mungkin kelak kita alami.
3 notes · View notes
kopinoninapis · 5 days
Text
Latte Art Menawan di Kopi Noni Kota Blitar
Tumblr media
Latte Art Menawan di Kopi Noni Kota Blitar menjadi daya tarik utama bagi para penikmat kopi yang menghargai seni dalam setiap cangkir. Di sini, secangkir kopi bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman visual yang memanjakan mata.
Setiap sajian kopi di Kopi Noni dihiasi dengan latte art yang diciptakan dengan penuh keahlian. Barista-barista berbakat di sini menggunakan teknik-teknik presisi untuk menciptakan desain yang memukau, mulai dari pola rosetta yang elegan hingga gambar-gambar kreatif lainnya yang menghiasi permukaan foam. Seni ini tidak hanya menunjukkan keterampilan, tetapi juga dedikasi untuk menghadirkan yang terbaik bagi para pelanggan.
Namun, Latte Art Menawan di Kopi Noni Kota Blitar bukan hanya soal estetika. Kopi yang digunakan adalah biji pilihan dengan kualitas terbaik, diseduh dengan teknik yang tepat untuk menghasilkan rasa yang kaya dan seimbang. Setiap tegukan memberikan kelezatan yang selaras dengan keindahan visual yang ditawarkan.
Kopi Noni telah menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari perpaduan sempurna antara cita rasa dan seni. Jika Anda berada di Kota Blitar, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati secangkir kopi dengan Latte Art Menawan di Kopi Noni Kota Blitar yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mata.
0 notes
kopinoni-leo · 1 month
Text
Tumblr media
Rekomendasi Tempat Ngopi Terbaik di Noni Blitar
Blitar menyimpan banyak keindahan yang belum banyak diketahui, salah satunya adalah Noni Blitar. Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para penikmat kopi yang mencari suasana berbeda. Di sini, setiap cangkir kopi disajikan dengan keahlian dan dedikasi, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Noni Blitar menawarkan berbagai pilihan kopi berkualitas yang diracik dengan teknik khusus, memastikan setiap tegukan memberikan kenikmatan tersendiri. Atmosfer tempat ini juga tak kalah menarik, dengan desain interior yang memadukan elemen tradisional dan modern, menciptakan suasana yang nyaman dan hangat. Ini adalah tempat yang ideal untuk bersantai sambil menikmati kopi terbaik di kota Blitar.
Selain kopinya, Noni Blitar juga dikenal karena pelayanannya yang ramah dan profesional. Para barista di sini tidak hanya menyajikan kopi, tetapi juga berbagi cerita dan pengalaman, membuat setiap kunjungan menjadi lebih personal dan berarti. Untuk Anda yang mencari tempat ngopi terbaik di Blitar, Noni Blitar adalah rekomendasi yang tak boleh dilewatkan. Nikmati kopi dengan cita rasa autentik di tempat yang dirancang untuk membuat setiap momen menjadi istimewa.
0 notes
jok3rgg · 2 months
Text
Rekomendasi Merek Kopi Sachet
kopi sachet adalah pilihan favorit banyak orang. Selain banyak beredar di pasaran, para penikmat kopi juga lebih mudah dalam membuatnya. Berikut rekomendasi kopi sachet terbaik.
1. Indocafe Coffeemix 3 in 1
Tumblr media
Indocafe Coffeemix 3 in 1 dibuat dari campuran kopi Mandailing asal Sumatera yang diberi tambahan gula dan non-dairy creamer sehingga menghasilkan kopi susu yang nikmat. Kamu bisa menyajikan kopi sachet ini dengan air panas atau dengan campuran es.
2. Good Day Caribbean Nut
Tumblr media
Bagi penyuka kopi dengan rasa kacang, ada Good Day Carrebian Nut yang mirip dengan rasa kopi di coffee shop. Kamu juga bisa membuat ice latte dengan kopi sachet ini. Karena sudah ada campuran gula dan krimer, pembuatan kopi akan jauh lebih praktis. Selain rasa carrebian nut, kopi Good Day juga tersedia dalam berbagai rasa lainnya, seperti cappucino, moccacino, chococino, freeze, hingga vanilla latte.
3. Luwak White Koffie
Tumblr media
Kopi luwak sudah terkenal mahal dengan rasa lezat yang mendunia. Sekarang, kamu sudah bisa menikmati nikmatnya rasa yang mirip dengan mencoba Luwak White Koffie dalam kemasan sachet. Luwak White Koffie diklaim memiliki kandungan asam yang rendah sehingga aman buat lambung.
0 notes
van-mind · 2 months
Text
Mudah saja membedakan para penikmat kopi dengan mereka yang sekedar mencari rasa pahit.
Tengok saja mereka meminum kopi hanya mengandalkan 1 indera perasa, tapi bagi kami kopi dinikmati dengan Panca Indera.
Maka tak heran ia yang menyeruput kala menatap langit, melamuni warna hitamnya, menghirup aroma nya, merayakan sendu dengan hujannya, menyendiri dengan musik ditelinga nya.
0 notes
yaudahgituaja · 5 months
Text
Mengenal Lebih Dekat Kopi Tebing Bersama Forum Penikmat Kopi
Ya Udah Gitu Aja – Makna mendalam dari filosofi kopi juga dapat ditemukan dalam kesederhanaannya. Kopi memberikan pengalaman yang mendalam melalui rasa yang autentik, tanpa tambahan yang berlebihan. Ini menjadi pengingat bahwa kehidupan yang sederhana seringkali mengandung keindahan yang sebenarnya. Selain itu, ritual menyeduh kopi sendiri menjadi sebuah seni yang dihargai. Dalam proses ini,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
theonlyonethatyoulove · 3 months
Text
Tumblr media
Kopi ini manis,
Karena bersama susu dan gula,
Pun sama dengan hidupku,
Karena ada kamu dan mereka,
Yang mencintaiku dengan tulus,
Menjadikanku sesuatu yang baru,
Sehingga layak dinikmati,
Sehingga layak menemani hari-harimu,
Para penikmat kopi manis.
0 notes
toffinindonesia · 4 months
Text
Mesin Kopi Manual vs Otomatis: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Tumblr media
Dalam dunia kopi yang terus berkembang, mesin kopi menjadi pondasi penting bagi pengusaha kopi dan para penikmat kopi. Dengan perbedaan antara manual dan otomatis, mesin kopi mencerminkan evolusi teknologi dan kebutuhan pasar kopi yang terus bertumbuh.
baca selengkapnya https://insight.toffin.id/kopi/mesin-kopi-manual-vs-mesin-kopi-otomatis-mana-yang-lebih-cuan/
0 notes
luden-id · 5 months
Text
Tren Coffee Shop dengan Konsep Industrial
Penggemar kopi di Indonesia semakin tertarik pada coffee shop dengan konsep industrial yang unik dan menarik. Konsep ini menawarkan suasana yang modern, kasar, dan industrial yang memikat hati para penikmat kopi. Mari kita telusuri lebih jauh tentang tren coffee shop dengan konsep industrial dan mengapa konsep ini begitu populer di kalangan pecinta kopi. Desain Ruang yang Kasar dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pasti369yes · 8 months
Text
Esspreso
Espresso adalah minuman kopi yang kuat dan pekat yang dibuat dengan menyemprotkan air panas di bawah tekanan tinggi melalui bubuk kopi yang digiling halus. Proses ini menghasilkan minuman kopi yang kaya akan rasa, aroma, dan konsentrasi kafein.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang espresso:
Teknik Pembuatan: Espresso dibuat dengan menggunakan mesin espresso khusus yang memanaskan air hingga suhu tinggi dan mendorongnya melalui bubuk kopi yang dipadatkan dengan tekanan tinggi. Proses ini membutuhkan waktu singkat, biasanya sekitar 25-30 detik, dan menghasilkan cairan kopi yang pekat dengan crema khas di atasnya.
Rasa dan Aroma: Espresso memiliki rasa yang kuat dan kaya, dengan sentuhan pahit yang menyenangkan dan aroma kopi yang khas. Konsentrasi kafein dalam espresso lebih tinggi daripada kopi yang diseduh dengan metode lainnya karena proses penyeduhan yang singkat.
Ukuran Porsi: Espresso biasanya disajikan dalam porsi kecil, sekitar 1 hingga 1,5 ons cairan. Ini memungkinkan penikmat kopi untuk menikmati kekayaan rasa dan aroma espresso tanpa harus mengkonsumsi jumlah kopi yang besar.
Variasi Minuman Kopi: Espresso adalah dasar bagi sejumlah minuman kopi yang populer, termasuk cappuccino, latte, macchiato, dan americano. Minuman-minuman ini dibuat dengan menambahkan berbagai jumlah susu, busa susu, atau air panas ke espresso dasar.
Budaya Kopi: Espresso memiliki tempat yang istimewa dalam budaya kopi di seluruh dunia. Ditemukan di kafe dan warung kopi di berbagai negara, espresso sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang menghargai kopi dengan rasa yang kuat dan pekat.
Meskipun espresso bisa diminum "hitam" tanpa tambahan apa pun, banyak orang memilih untuk menambahkan susu atau gula sesuai dengan preferensi pribadi mereka. Dengan berbagai pilihan dan variasi, espresso menjadi salah satu minuman kopi yang paling populer dan dihargai di dunia.
1 note · View note
turisiancom · 10 months
Text
TURISIAN.com - Menjelajahi kopi legendaris, rasanya seperti menjalani petualangan masa lalu.Dengan segala cerita yang menyimpan banyak kenangan. Ya, sebagai pecinta kopi yang sejati, pengalaman mencicipi kelezatan kopi bukan hanya sebatas secangkir yang membangkitkan semangat. Pencarian rasa autentik dan sejarah yang melekat pada sejumput bubuk kopi membawa kita ke perjalanan seru di Bandung, Jawa Barat. Nah, ada  empat toko kopi legendaris telah menyimpan keajaiban di dalam gelas mereka selama hampir satu abad ini. BACA JUGA: Brand Bagi Kopi, Merajut Kisah Sukses dari Rasa Hingga Ruang Seperti apa sejarahnya, ikuti saja penelusuran jejak kopi masa lalu ini: Javaco Koffie: Pabrik Kopi Bersejarah Lokasi: Jalan Kebon Jati No. 69, Bandung Merambah ke Jalan Kebon Jati, Javaco Koffie mempersembahkan sejarah dalam setiap tegukan. Pabrik kopi ini, yang berdiri megah sejak tahun 1928, merupakan saksi bisu perjalanan panjang kopi di Kota Kembang. Dikelola oleh generasi keempat, bangunan peninggalan Belanda ini bukan sekadar pabrik, melainkan museum hidup dengan mesin kopi jadul yang mengundang nostalgia. Dalam setiap proses penggilingan yang masih menggunakan metode medium, cita rasa khas dan aroma kopi terjaga dengan prima. BACA JUGA: Kopi Ambaidiru asal Papu Tembus Pameran Internasional  di Kota Milan Bangunan Klasik Kopi Aroma: Sentuhan Klasik di Jalan Banceuy Lokasi: Jalan Banceuy No. 51, Sumur Batu, Bandung Langkah kita selanjutnya membawa kita ke Kopi Aroma, sebuah toko kopi legendaris yang berdiri sejak tahun 1930. Bangunan klasiknya di Jalan Banceuy No. 51 memancarkan nuansa kuno yang langsung terasa begitu kita melangkah masuk. Wangi kopi yang semerbak dari biji-biji yang baru saja digiling menandakan pengalaman berbeda. Kopi arabika dan robusta dari berbagai daerah menjadi daya tarik utama. Di sini, kita dapat membawa pulang biji kopi atau mencoba menyeduhnya di rumah untuk pengalaman yang lebih intim. BACA JUGA: Hampir 100 Tahun Berdiri, Ini yang Bikin Kopi Purnama Bandung Tetap Bertahan Kopi Berkualitas Kopi Kapal Selam: Melangkah Megah Sejak 1930-an Lokasi: Jalan Pasar Barat, Andir, Bandung Melibas waktu hingga era 1930-an, Kopi Kapal Selam muncul sebagai pionir bertahan melalui perang dunia. Terletak di Jalan Pasar Barat, Andir, toko kopi ini masih mempertahankan eksistensinya. Menawarkan kopi berkualitas tinggi bahkan ketika serbuan kopi instan merajalela. Namanya yang unik berasal dari ketertarikan pada kapal selam, salah satu perangkat perang paling ikonik pada masanya. Meskipun tidak menyediakan sajian seduh langsung, Kopi Kapal Selam menjadi tempat bagi para penggemar yang tetap setia. BACA JUGA: Kopi Fest Indonesia 2023, Surga Bagi Pecinta Kopi Bandung Kopi Malabar: Sederhana, Namun Mempesona Lokasi: Jalan Gardujati No. 27, Bandung Mengakhiri perjalanan kami adalah Kopi Malabar di Jalan Gardujati No. 27. Dengan tampilan sederhana namun menggoda, toko kopi ini menyuguhkan aroma kopi yang kuat sejak langkah pertama kita memasuki ruangannya. Dengan penggunaan gilingan manual yang masih dipertahankan, dan pilihan kopi single origin, Kopi Malabar menjadi destinasi bagi mereka yang mencari keaslian dalam setiap tegukan. Sebagai penikmat kopi, mengunjungi toko-toko ini bukan sekadar mencari kopi. Tetapi juga menjelajahi sejarah panjang kota ini dalam secangkir kopi. Nikmati setiap momen menjelajahi kopi legendaris dan rasakan kelezatan kopi Bandung yang telah bertahan melalui masa dan sejarah. ***
0 notes
kopinoninapis · 6 days
Text
Kunjungi Kopi Noni Coffee Shop: Cita Rasa Kopi Kota Blitar
Tumblr media
Kunjungi Kopi Noni Coffee Shop: Cita Rasa Kopi Kota Blitar dan rasakan sentuhan khas yang membuat setiap tegukan kopi di sini begitu istimewa. Dari biji kopi pilihan yang diolah dengan penuh ketelitian, hingga suasana nyaman yang memanjakan indera, semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik.
Di sudut kota yang penuh cerita ini, Kopi Noni Coffee Shop hadir sebagai oasis bagi para penikmat kopi sejati. Menu kopi yang beragam, mulai dari manual brew hingga berbagai kreasi kopi modern, siap memuaskan dahaga para penggemar kafein. Tidak hanya itu, suasana yang homey dan ramah membuat tempat ini cocok untuk bersantai atau berdiskusi.
Jika Anda berada di Kota Blitar, pastikan untuk Kunjungi Kopi Noni Coffee Shop: Cita Rasa Kopi Kota Blitar yang akan memanjakan lidah dan hati Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kopi dengan sentuhan lokal yang tiada duanya.
0 notes