Tumgik
#popularitas
jusuffarhan · 24 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
tak ada satupun yang akan di bawa,
tak ada satupun yang akan menemani,
KECUALI AMAL.
Temanmu @jusuffarhan
6 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
Tetap Populer meski Belanja Iklan Minim, Pengamat:  Dukungan Akar Rumput kepada Anies Lebih Kuat
JAKARTA | KBA – Beberapa hari terakhir viral infografis tentang belanja iklan di media sosial (medsos) para bakal calon Presiden 2024. Prabowo Subianto menjuarai belanja iklan tersebut dengan nilai Rp 5,3 miliar. Diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan nilai belanja iklan Rp 2 miliar. Sementara bakal calon presiden Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan menduduki peringkat ketiga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
belitonginfo · 2 years
Text
Drakor Indo: Perkembangan dan Popularitas Drama Korea di Indonesia
Tumblr media
BELITONGINFO - Drama Korea atau drakor sudah lama di kenal oleh masyarakat Indonesia. Sejak munculnya drama-drama seperti Winter Sonata dan Full House pada awal 2000-an, minat masyarakat Indonesia terhadap drakor semakin meningkat. Kita akan membahas perkembangan dan populeritas drama korea di Indonesia serta alasan mengapa drakor begitu populer di Indonesia. Drakor Indo atau drama Korea Indonesia adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan drama-drama Korea yang di siarkan di Indonesia atau di buat oleh perusahaan produksi Indonesia. Drama korea Indo sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja dan dewasa muda. Drakor Indo biasanya memiliki genre yang beragam, seperti romantis, komedi, aksi, dan thriller.
Sejarah Drakor di Indonesia
Drama Korea pertama kali di siarkan di Indonesia pada tahun 2000-an. Pada saat itu, drama-drama Korea seperti Winter Sonata dan Full House sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat terpukau dengan cerita yang di sajikan dalam drakor, kualitas produksi yang tinggi, dan akting para pemain yang memukau. Seiring berjalannya waktu, jumlah drama Korea yang di siarkan di Indonesia semakin bertambah. Saat ini, stasiun televisi swasta seperti RCTI, SCTV, dan Trans TV menayangkan drakor pada jam-jam tertentu. Selain itu, banyak juga situs streaming dan aplikasi nonton drakor yang dapat di akses secara online. Baca Juga : Youtube MP4: Cara Mudah Mengunduh Video Youtube dalam Format MP4
Alasan Popularitas Drakor di Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa drakor sangat populer di Indonesia. Pertama, cerita dalam drakor umumnya memiliki alur yang menarik dan penuh dengan konflik, sehingga mampu menarik perhatian penonton. Kedua, drakor memiliki kualitas produksi yang tinggi, mulai dari skenario, pengambilan gambar, hingga akting para pemain. Ketiga, drakor memiliki keunikan dalam budaya Korea yang di tampilkan dalam drama. Keempat, drakor memberikan inspirasi dan pelajaran hidup bagi penontonnya. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penggemar drakor di Indonesia semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya acara yang di selenggarakan untuk para penggemar drakor, seperti fan meeting, konser, dan festival drakor. Selain itu, banyak juga komunitas penggemar drakor yang terbentuk di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, drakor sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama kalangan milenial dan generasi Z. Banyak dari mereka yang menyukai drakor tidak hanya menontonnya di televisi atau layanan streaming, namun juga membeli merchandise dan koleksi DVD drakor.
Perkembangan Industri Drakor di Indonesia
Dengan semakin meningkatnya jumlah penggemar drakor di Indonesia, industri drakor juga semakin berkembang. Banyak produser Indonesia yang mulai memproduksi drakor dengan berbagai genre dan tema. Beberapa drakor Indonesia yang sukses antara lain, Cinta Pertama, Doa Yang Mengancam, dan Hangout. Selain itu, industri pendukung seperti penerjemah, subtitler, dan penyedia jasa nonton drakor online juga semakin berkembang. Hal ini memberikan peluang kerja bagi masyarakat Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Mungkin Tertarik : Google Coin: Masa Depan Mata Uang Digital?
Tren Drakor Indo di Masa Kini
Tren drakor Indo di masa kini masih di dominasi oleh drama romantis, meskipun sudah mulai muncul drakor dengan genre aksi dan thriller. Beberapa drakor yang sedang populer di Indonesia antara lain, True Beauty, Start-Up, dan Hospital Playlist. Selain itu, drakor dengan tema fantasi dan supernatural juga semakin di gemari. Drakor Indo juga memiliki pengaruh yang besar terhadap kebudayaan Indonesia. Banyak kata-kata dalam bahasa Korea yang sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari masyarakat Indonesia, seperti annyeonghaseyo (halo), saranghae (aku mencintaimu), dan mianhae (maaf).
Dampak Positif dan Negatif Drakor Indo
Dampak positif dari drakor Indo adalah mendorong pertumbuhan industri kreatif di Indonesia, memberikan hiburan dan inspirasi bagi penonton, serta memperkenalkan budaya Korea kepada masyarakat Indonesia. Namun, ada juga dampak negatif seperti kecanduan menonton drakor yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengganggu kesehatan mental.
FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Apa itu drakor Indo? Drakor Indo adalah singkatan dari drama Korea Indonesia, yaitu drama televisi atau film Korea yang di tayangkan di Indonesia atau di produksi oleh produser Indonesia. - Apa yang membuat drakor Indo begitu populer di Indonesia? Drakor Indo begitu populer di Indonesia karena alur cerita yang menarik, karakter yang kuat, dan tema yang bervariasi. Selain itu, budaya Korea juga semakin populer di Indonesia berkat drakor. - Apa saja drakor Indo yang sukses di Indonesia? Beberapa drakor Indo yang sukses di Indonesia antara lain, Cinta Pertama, Doa Yang Mengancam, dan Hangout. Namun, drakor Korea yang di tayangkan di Indonesia seperti Goblin, Descendants of the Sun, dan Crash Landing on You juga sangat populer. - Apa dampak negatif dari kecanduan menonton drakor? Kecanduan menonton drakor dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan mental, seperti kurang tidur, kurang fokus, dan isolasi sosial. - Bagaimana cara menikmati drakor Indo dengan baik? Untuk menikmati drakor Indo dengan baik, sebaiknya memilih drakor dengan genre dan tema yang di sukai, memilih situs streaming dan aplikasi nonton drakor yang aman dan legal, serta menonton dengan bijak dan tidak berlebihan. Jangan Lewatkan : Gambar Anime: Tutorial Lengkap untuk Membuat Gambar Anime Ayo Yang Mau. Kepo Dengan. Perkembangan. Berita Terbaru , Berita Terkini , Berita Hari ini , Berita Teknologi , Hiburan , dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini : Facebook (Dengan Kamu Mengklick. Link. ini. Kamu. Akan. Masuk. ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram , Twitter , Linkedin , Tumblr , Medium Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat Berita kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami. Read the full article
0 notes
kantorberita · 3 days
Text
Survei CPI-LSI Denny JA: Helmi Hasan-Mian Unggul di Pilgub Bengkulu 2024
Survei CPI-LSI Denny JA: Helmi Hasan-Mian Unggul di Pilgub Bengkulu 2024 KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Survei terbaru yang dilakukan oleh Citra Publik Indonesia Lingkaran Survei Indonesia (CPI-LSI) Denny JA pada tanggal 8-13 September 2024 mengungkapkan bahwa pasangan Helmi Hasan-Mian unggul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024. Survei ini melibatkan 600 responden…
0 notes
madurapost · 5 days
Text
Alasan Popularitas Kiai Kholil Kalahkan Ra Baqir dan Fattah Jasin di Pilkada Pamekasan
PAMEKASAN, MaduraPost – Dalam kontestasi Pilkada Pamekasan 2024, nama Kholilurrahman atau Kiai Kholil tampak lebih dikenal dan populer di kalangan masyarakat dibandingkan dua calon lainnya, Muhammad Baqir Aminatullah atau Ra Baqir dan Fattah Jasin. Hal ini disampaikan oleh Syamsul Arifin, Ketua Lembaga Pemantau Sosial dan Politik (LPSP), yang mengamati perkembangan dinamika politik di Pamekasan…
0 notes
Text
Hati-Hati Dampak Menyukai Popularitas
Hati-Hati Dampak Menyukai Popularitas
tebuireng.co- Dewasa ini, popularitas atau ketenaran dalam kehidupan baik di media sosial ataupun di dunia nyata seakan menjadi impian banyak orang. Beberapa bahkan nekat melakukan hal aneh di luar nalar agar bisa disebut viral. Hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dimana Islam menginginkan manusia bersifat rendah hati (tawadu’) sedangkan popularitas atau ketenaran lebih…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Tips Tingkatkan Popularitas Tripadvisor Di Hotel
Tips Tingkatkan Popularitas Tripadvisor Di Hotel
BNews–TIPS-– Apakah anda tahu mengenai situs yang terkenal bernama Tripadvisor? Bagi anda para traveler atau wisatawan pasti tidak asing lagi dengan Website ini. Website ini merupakan tempat memberi review terhadap tempat wisata, restoran ataupun hotel. Situs ini sering dijadikan penilaian bagi para industri restoran atau group hotel manajemen untuk meningkatkan kualitas layanan mereka terhadap…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
palacholic · 5 months
Text
něco co naprosto miluju je popularita deskovek v česku. sejít se s random lidmi v kavárně a celé odpoledne hrát člověče nezlob se nebo cokoliv jiného. not a thing in my country at all zatímco tady naprosto seriózní dospěli lidé hrají hry o jednorožcích co prdí a o tom, koho má přejet tramvaj (ano to jsou reálně existující deskovky).
220 notes · View notes
nonaabuabu · 5 months
Text
Hidup yang Begini-Begini Saja
Aku sering berpikir, sepertinya poin paling besar yang menjadi pembeda seseorang dengan orang lain adalah dirinya sendiri; ceritanya, perjalanannya dan kompleksitas cara berpikirnya. Itu kenapa aku sering sekali merasa seharusnya aku menuliskan ceritaku, perjalananku, dan semua huru-hara hidup yang membuat jatuh bangun.
Namun di sisi lain, masih sering sekali skeptis sama diri sendiri; 'Memang apa yang kau tawarkan dari cerita itu? Hei, lihat dirimu, masih saja terlunta-lunta urusan hidup.' Tapi, itu menariknya kan? Kita sering melihat, cerita duka hanya dibaca jika disampaikan oleh orang yang sudah bersuka ria. Cerita sedih dilirik jika sudah ada titik bahagia. Kegagalan didengarkan saat ada kesuksesan yang turut bisa dijual. Lalu kenapa kita yang seringnya merasa masih begini-begini saja, bersusah payah untuk didengarkan dengan berbagai strategi dan upaya, padahal kisah sendiri adalah kisah yang tiada duanya.  Tapi sebenarnya apa itu menjadi begini-begini saja?
Uang? Kekuasaan? Kecantikan? Popularitas? Semua itukah yang membuat kita menjadi seseorang? Atau terlalu naif kita untuk memahami, bahwa banyak hal yang terjadi dalam hidup ini meski tanpa semua itu.
Aku tak cukup bijak untuk mengambil kesimpulan, tak cukup lainnya untuk didengarkan, namun ayolah, untuk diri sendiri setidaknya kita mau menerima dan mengerti, bertahan sejauh ini menjadi seseorang yang memahami kebaikan bukankah sebuah pencapain? Mari sama-sama hitung orang di sekitar kita, berapa hati yang menghilangkan kebaikan dalam dirinya demi semua hal yang sifatnya materi itu? Bahkan tanpa sadar kita sering melakukannya.
Pemahaman ini, pelajaran ini, bisa jadi sesuatu yang diketahui banyak orang. Tapi ada saja alasan yang digunakan untuk memaklumi bahwa adil menjalani kehidupan yang penuh kelicikan dan kepura-puraan demi semua pencapaian yang hingar bingar. Sehingga hadirlah sentimen bahwa menjadi seseorang yang berintegrasi dengan kejujuran, kebaikan dan prinsip menjalani hidup tidak seperti orang kebanyakan menjadi sebuah pilihan yang terlalu naif. Sayangnya aku juga pernah percaya itu.
Pada satu titik aku juga pernah menjadi si orang paling stress bahkan depresi akan hidup yang masih begini-begini saja. Melihat kiri kanan yang penuh dengan pencapaian, mendengar depan belakang yang penuh tekanan. Titik yang akhirnya membuat diri tak hanya stagnan dalam bergerak namun juga berhenti dalam berpikir. Hanya karena agar sama dengan orang lain, agar diterima di semua kalangan, dan agar-agar lain yang kalau kupikirkan sekarang, untuk apa?
Mungkin jika tidak melalui semua itu tak banyak yang kupelajari soal hidup. Mungkin hidup yang begini-begini saja adalah pengalaman yang tidak sembarang orang miliki, jadi kenapa harus merasa bahwa tak ada hal yang bisa kuceritakan sebab aku masih begini-begini saja?
Aceh, 02 Mei 2024
112 notes · View notes
lacikata · 9 months
Text
Lillahi Ta’ala.
Diketahui bahwa ikhlas karena-Nya merupakan salah satu syarat diterimanya amalan seorang hamba. Namun, menjaganya untuk senantiasa ikhlas bukanlah perkara yang mudah. Sebagaimana dikatakan Sufyan ats-Tsauri rahimahullah, “Aku tidak pernah menghadapi yang paling berat seperti menghadapi niatku.”
Seperti iman yang selalu berubah-ubah (naik, turun); niat pun demikian. Pagi bisa ikhlas, siangan dikit bisa jadi riya’. Hari ini tulus, besoknya diungkit-ungkit. Oleh sebab itu, dikatakan Ibnul Qayyim rahimahullah, “Yang penting bukan masalah beramalnya, namun menjaga amal itu sendiri dari hal-hal yang senantiasa bisa merusaknya.”
Sebab mau sebanyak apa pun, selelah apa pun dalam beramal saleh tidak akan diterima jika tidak terpenuhi salah satu dari kedua syaratnya. Dan salah satu dari penyebab rusaknya keikhlasan adalah riya’.
Para salaf pun telah memberikan teladannya, di mana mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menyembunyikan amal salehnya. Mengapa? Sebab ketika tampak dapat memicu tingginya spekulasi sehingga mudah terkena riya’.
Seperti Ibnul Mubarak rahimahullah yang mengenakan penutup wajah ketika berjihad agar tidak diketahui oleh orang lain. Ini pun yang diterapkan oleh mujahidin di Palestina, Hamas di antaranya yang merupakan perintah dari Syekh Ahmad Yassin rahimahullah, “Kamu tutup wajahmu sehingga ketika kamu berjihad benar-benar lillah (karena Allah Subhanahu Wata’ala).”
Beliau sebagai pendiri Hamas juga menaruh perhatiannya hingga mencakup perihal penampilan yang bertujuan untuk memupuk keikhlasan mujahidin. Begitu pun dengan salah satu sosok yang dikenal sebagai Abu Ubaidah hafidzahullah, yang diketahui dari beliau hanyalah nama (samaran) dan statusnya sebagai juru bicara.
Salah satu pelajaran yang bisa diambil adalah untuk menjaga keikhlasan. Popularitas bisa menjadi bencana bagi mereka yang bermental lemah, sebab ia bisa betul-betul memperdaya minimal akan menimbulkan riya’ pada dirinya.
Sebagaimana yang juga betul-betul diterapkan oleh para salaf, mereka bersusah payah untuk menyembunyikan amal salehnya. Mereka bahagia ketika amal saleh atau identitasnya tidak diketahui, sehingga hal itu tidak menimbulkan spekulasi yang bisa mencoreng keikhlasan mereka.
Ini pun yang termaktub di QS. Al-Baqarah: 271, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.”
Keikhlasan adalah jiwa setiap ibadah serta amal saleh dan dengan menyembunyikannya akan menumbuhkan keikhlasan itu sendiri, sebaliknya ketika amal saleh itu sengaja agar terlihat, diketahui, didengar oleh orang lain terdapat dua kemungkinan, bisa baik dan buruk.
Baiknya, apabila tidak disertai riya’ dapat memotivasi orang lain, sehingga ia akan memperoleh pahala serupa pahala orang lain yang melakukannya (HR. Muslim). Buruknya, jika tidak bisa menghindari perasaan riya’ justru akan menimbulkan bumerang bagi diri sendiri.
Dan inilah lagi-lagi sebuah pelajaran dari para ulama, mereka yang ilmunya lebih tinggi, amalnya lebih hebat, lebih memilih menyembunyikan sebab mereka pun lebih paham betapa lemahnya manusia, mudahnya tergelincir dan itulah yang lebih baik sebagaimana telah Allah Subhanahu Wata’ala terangkan di dalam Alquran.
Seyogianya, meski gempuran zaman yang sekarang ini menggoda manusia untuk berlomba-lomba menjadi konsumen popularitas dengan pamer sana, pamer sini; mengikuti syariat lebih utama dan lebih baik akibatnya.
Dan ketika seseorang sengaja memamerkan amal-amal salehnya, bisa jadi salah satu tujuannya agar mendapat pengakuan dari orang lain, di mana hal itu bisa memicu kekaguman dari orang lain yang akan memenuhi syahwatnya.
Inilah yang dikatakan oleh Ibnul Atsir rahimahullah sebagai as syahwah al khaffiyah atau syahwat yang tersembunyi, seperti orang yang lapar melihat makanan kemudian dirinya bersyahwat, begitu pula dengan orang yang ingin dipuji dan gila pujian merupakan salah satu penyakit yang perlu dilawan, sebab ia bisa merusak keikhlasan.
Telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa kelak ada 3 golongan orang yang beramal saleh namun mereka justru masuk neraka. Mengapa? Sebab mereka beramal bukan karena-Nya melainkan tersimpan ingin diakui (riya’) di dalam hatinya.
Siapa mereka? Mereka adalah orang yang syahid di jalan Allah Subhanahu Wata’ala, orang yang menuntut ilmu kemudian mengajarkannya, orang yang dilapangkan rezeki serta harta bendanya. Dan telah dikabarkan pula dalam Alquran bagi mereka yang beramal saleh dengan tujuan mencari kedudukan di hati manusia agar disanjung, dihormati, disegani maka ia akan dapatkan hal itu.
Sebagaimana 3 golongan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mereka yang mengaku berperang semata-mata karena-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia berperang agar dikatakan seorang yang gagah berani dan memang telah ia dapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya.
Mereka yang menuntut ilmu kemudian mengajarkannya hanyalah karena-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia menuntut ilmu agar dikatakan seorang alim (yang berilmu) dan memang telah ia dapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya.
Juga mereka yang tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang dicintai-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia berbuat demikian agar dikatakan seorang dermawan dan mereka pun memang telah mendapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya (HR. Muslim).
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasaannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.” (QS. Hud: 15)
Namun, tidak dengan akhirat, “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri.” (QS. Al-Qasas: 83)
Bagi mereka yang beramal dengan tujuan mencari kedudukan di hati manusia agar dikagumi, memperoleh banyak pemirsa di setiap unggahan, sebagainya, mereka akan dapatkan hal itu di dunia, namun surga tidak akan ia dapatkan, sebab Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman surga hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak ingin menyombongkan diri (tidak mencari kedudukan di hati manusia) melainkan mereka yang mencari kedudukan; di sisi Rabbnya. Begitu pula dengan yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka neraka baginya, bagi mereka yang beramal saleh bukan karena-Nya.
Itulah balasan terhadap apa yang mereka telah kerjakan dan tidak ada sesuatu pun dari manusia yang tersembunyi bagi Allah Subhanahu Wata’ala.
Semoga menjadi renungan dan evaluasi (terkhusus untuk diri sendiri). Wallahu waliyyut taufiq.
Waspada riya’ terselubung – Ustaz Firanda Andirja hafidzahullah.
81 notes · View notes
ihsnfkri · 1 year
Text
Orang-orang bisa menjadi arogan hanya karena sedikit kelebihan yang ia punya. Baik kekuasaan, ketenaran dan kekayaan. Jabatan, popularitas maupun harta. Padahal mereka yang sudah dijamin akan masuk surga saja tidak pernah sebegitu angkuhnya.
138 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
Sepekan Deklarasi Paket Capres-Cawapres, Popularitas Anies Terdepan di Jawa Timur Versi Google Trends
JAKARTA | KBA – Popularitas calon presiden Anies Rasyid Baswedan masih terdepan sepekan usai deklarasi paket Capres dan Cawapres. Berdasar data Google Trends, Sabtu, 9 September 2023, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2023 ini menempati urutan pertama mengalahkan dua pesaingnya yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies yang ditandai dengan kurva batang berwarna biru menempati…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dardawirdhaa · 6 months
Text
Popularitas, harta, tahtah, kecantikan, ketampanan, semua itu akan sirna pada waktunya.
Ust. Syafiq Riza Basalamah berkata, “Pada akhirnya, posisi kita akan digantikan oleh orang-orang setelah kita, kemudian kita dilupakan. Yang tetap kekal adalah amalan baik seorang hamba.”
33 notes · View notes
alizetia · 1 year
Text
Nak,
Kamu akan hidup di zaman dimana popularitas bagai makanan yang dicari banyak orang dengan perut yang lapar. Beberapa dari mereka bahkan tak dapat hidup tanpanya, mereka mengira rezeki dan kesuksesan hidup, hanya bisa dicapai dengan menjadi terkenal. Tanpa mereka sadari semakin mereka mengejarnya semakin mengering pula jiwa mereka. Semakin mereka menyukainya semakin jauh mereka dari hakikat mengapa dan pada siapa amal semestinya dipersembahkan.
Andai popularitas itu memang harus dikejar, maka mungkin satu satunya yang layak ialah berambisi menjadi manusia yang dikenal para penghuni langit. Sebab manusia manusia itu hanya bisa dikenal dengan satu cara, Allah mencintai mereka lalu Allah pula yang mengabarkannya pada makhluk makhluk kesayanganNya di langit. Sungguh tiada yang lebih membahagiakan selain mengetahui bahwa Allah mencintai kita, dan kitapun mencintaiNya.
258 notes · View notes
pivo-rizky-svickova · 6 months
Text
Vyplňte prosím spolužačce rychý dotazník o taxidermii jestli se cítíte :D
27 notes · View notes
beningtirta · 8 months
Text
Menggunakan Akal Sehat
Jika politik Indonesia masih merujuk pada ketokohan, kita sudah hampir 10 tahun menyaksikan bahwa tokoh yang terlihat merakyat dan dekat dengan masyarakat itu berpihak pada penguasa tambang dan pemilik korporasi ekstraktif di balik layar.
Jika politik Indonesia masih merujuk pada partai, tentu partai-partai besar akan kita blacklist karena kader-kader mereka terdakwa kasus korupsi. Partai-partai di Senayan bergotong royong dan buru-buru membuat aturan-aturan menguntungkan sebagian kalangan dan melemahkan pemberantasan korupsi.
Jika politik Indonesia masih merujuk pada garis darah, kita hanya memberikan ruang praktik-praktik nepotisme untuk terus tumbuh. Toh, kita sudah lihat bahwa dukungan pertahana pada anggota keluarga dipertontonkan begitu vulgar.
Tapi, politik Indonesia 2024 dan di masa mendatang harus merujuk pada akal sehat karena kita sudah lelah aturan dan mandat rakyat digunakan untuk keuntungan segelintir kelompok. Kita tidak mau lagi menonton koalisi pragmatis yang bagi-bagi kursi menteri.
Sudah saatnya kita memulai mengeliminasi turunan dari rezim 10 tahun yang memundurkan demokrasi dan penegakan hukum.
Saya mengajak teman-teman mempertimbangkan mudharat yang khusus maupun yang umum dari tokoh-tokoh calon presiden dan wakil presiden Indonesia hari ini.
Juga untuk partai-partai pendukung calon presiden dan wakil presiden, jangan dipilih caleg dari partai pendukung capres-cawapres yang tidak bakal kamu pilih.
Untuk kursi DPR, beri dukungan dan kesempatan para partai-partai baru yang belum punya catatan hitam maupun merah.
Akal sehat seharusnya menyadarkan kita bahwa rezim satu dekade ini tidak berpihak pada kemakmuran untuk semua dan masih menyokong profit oligarki yang berdiri di belakang layar mengeksploitasi politik popularitas.
Terakhir, stop voting for celebrities! Lebih baik beri suaramu untuk (mantan) aktivis dan profesional yang ingin menggunakan dan menyumbangkan keahlian dan pengalaman relevan mereka untuk legislasi Indonesia yang lebih baik.
25 notes · View notes