Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 1
Setelah resepsi pernikahan, ibu dan ayah memanggilku dan Kotoko sambil menyodorkan amplop pada kami
“apa ini?”kataku
“ini tiket bulan madu kalian. kalian akan pergi ke Okinawa selama seminggu. dan kalian akan pergi besok”kata ibu
“bulan madu ke Okinawa,sepertinya menyenangkan sekali.iya kan,Irie-kun”kata Kotoko bersemangat. akupun menghela nafas
“tapi besok kan aku harus kerja”kataku memprotes
“jangan khawatir,aku sudah mengurus cutimu. dan ini buku panduan perjalanan kalian”kata ayah
lalu ibu membisikan sesuatu pada Kotoko.
“selamat tidur”kataku dan Kotoko.
“selamat tidur,Kakak,Kotoko-chan”kata ayah dan ibu. Kotokopun mengikutiku ke kamarku. aku tidak percaya kalau aku hampir menikah dengan Sahoko Oizumi,wanita yang tidak kucintai samasekali dan hampir kehilangan gadis bodoh yang kucintai secara perlahan sejak lama karena keegoisanku dan sifat keras kepalaku hanya karena tidak ingin mengikuti kehendak ibuku. aku berterima kasih pada Jinko dan Satomi yang telah memberitahuku kalau Kinnosuke melamar Kotoko. kalau mereka tidak melakukan itu,mungkin saat ini aku masih belum menyadari kalau aku masih mencintai Kotoko dan aku masih mempersiapkan pernikahanku dengan Sahoko-san. sekarang ini Kotoko tidur di kamarku. sedangkan Yuki kembali ke kamarnya yang masih tersedia sebagian barang-barang Kotoko yang belum sempat dipindahkan. sehingga Yuki terpaksa tidur dengan kamar bernuansa perempuan
“aku tidak sabar dengan bulan madu kita. sebelum tidur,ayo kita kemasi barang”kata Kotoko
“ya”kataku. setelah mengemasi barang aku langsung menuju ranjangku
“selamat tidur”kataku.
“selamat tidur”kata Kotoko yang kini juga tidur di ranjangku. aku yakin Kotoko kecewa karena aku tidak langsung melakukan hubungan sex dengannya di malam pertama kami sebagai suami istri dan aku memilih tidur lebih dulu. tapi aku benar-benar lelah dan mengantuk berat setelah upacara pernikahan dadakan kami.
keesokan harinya,ayah,ibu,ayah mertuaku dan Yuki mengantar kami ke bandara Narita
“Kakak,Kotoko-chan selamat bersenang-senang”kata ibu
“terima kasih,bu. kami akan bawa oleh-oleh yang banyak untuk kalian”kata Kotoko
sesampainya di pesawat,aku lebih memilih untuk melanjutkan tidur siang karena aku masih lelah. sementara Kotoko sangat bersemangat dan memikirkan seperti apa bulan madu kami. aku heran,kenapa ia tidak menggunakan semangatnya untuk belajar. tiba tiba,seorang pramugari datang untuk menawarkan minuman pada Kotoko
“permisi nyonya. nyonya, apa anda mau minum sesuatu ”kata pramugari. Kotokopun tersadar dari lamunannya
“ya” kata Kotoko sambil menjatuhkan katalognya
“apa anda baik-baik saja?”
“ya,maaf”
“kita punya kopi,teh Jepang dan jus jeruk”
“kalau gitu,Coffee,coffee please” kata Kotoko berbahasa Inggris dengan aksen Jepangnya
“Segera datang”kata pramugari sambil menuangkan kopi
“ini”
“sankyuu (thank you)”kata Kotoko yang membuat wanita yang duduk disebelahnya tertawa
“kenapa kau bicara bahasa Inggris padahal kau tidak bisa bahasa Inggris”kataku
“ohh sayang,kau sudah bangun?”kata Kotoko
“kita akan pergi ke Okinawa,jadi kau tidak perlu berbahasa Inggris segala”
“tapi ini pertama kalinya aku naik pesawat. saat penerbangan pramugari akan berkata ’attention please,coffee or tea’ kan?”
“ya ampun,kau benar-benar berlebihan”
“tentu saja,ini kan bulan madu kita”kata Kotoko yang bersiap memotretku, lalu memotret kami. akupun memalingkan wajahku dari kameranya. lalu ia melihat-lihat foto pernikahan kami sambil tersenyum
“ada apa?”tanyaku
“kita benar-benar sudah menikah. sekarang aku benar-benar merasakannya”
“ Harus berapa kali kau lihat itu terus? aku tidur dulu”
“Apa kau tidur? Ini bulan madu kita.”
“Ibuku mengatur pernikahan kita dan bulan madu ini tanpa menanyakan padaku lebih dulu. Aku lelah.” saat aku tidur,aku mendengar suara jepretan kamera. ternyata Kotoko memotret wajah tidurku. lalu akupun memakai penutup mata agar ia tidak bisa memotretku lagi
sesampainya di bandara Haneda kamipun mengambil koper dan akan berjalan keluar bandara
“waaahh, udara disini sangat segar” kata Kotoko sambil menghirup udara di Okinawa
“kau benar”kataku
“beginilah Okinawa seharusnya” lalu Kotoko melihat orang lain memakai kacamata hitam dan iapun mengubek isi tasnya
“ada apa?”
“kacamata hitamku”
“kacamata hitam?bukankah kau mengidap rabun senja?”
“orang rabun senja juga merasakan silau tau. mari kita lihat” kata Kotoko sambil mencoba membuka koper
“kau bisa melakukan itu saat kita tiba di Hotel”
“aku ingin memakainya sekarang. apa?tidak bisa terbuka”
“apa? itu tidak mungkin”
“apa kuncinya rusak” Kotoko berusaha membuka kopernya
“hei,kau tidak perlu memaksanya” saat berusaha menarik gemboknya akhirnya koper itu terbuka
“akhirnya terbuka juga,Irie-kun” lalu kami melihat bikini yang tampak mencolok. dan Kotoko bingung melihatnya
“apa kau memakai itu?”kataku
“Tidak mungkin..aku tidak akan memakai sesuatu yang seperti ini. aku berpikir siapa orang yang memiliki benda mencolok seperti ini”
“itu punyaku” kata seseorang yang ternyata wanita yang menertawakan Kotoko di pesawat tadi
“jadi itu punyaku” kata Kotoko sambil melihat koper yang dipegang wanita itu.Kotoko dan wanita itu terkejut karena koper mereka sama persis
“jadi kalian memiliki koper kuning yang sama persis,kebetulan sekali”kata suami wanita itu
“aku benar-benar minta maaf”kata Kotoko
“itu karena kau terlalu terburu-buru. kubilang cek nametagnya dulu”
“karena..” lalu wanita itu menghampiriku
“aku Mari Horiuchi”kata wanita itu memperkenalkan dirinya
“aku Naoki Irie senang berkenalan denganmu”
���aku Kotoko Irie”kata Kotoko
“akhirnya aku melihat wajah suamimu. dia sangat keren. tidak heran kenapa kau butuh waktu 6 tahun untuk membuatnya tertarik padamu” akupun tidak menggubris ucapannya. lalu aku melihat suami Mari kebingungan dengan perkataan turis asing. akupun membantu turis asing itu membaca arah tempat yang ingin dituju
"ayo kita pergi” kataku pada Kotoko. saat selesai membantu turis asing tadi
“ya”kata Kotoko sambil mengangguk. lalu kamipun naik bus untuk menuju Hotel .saat turun dari bus, kami heran saat Mari dan suaminya,Takumi berhenti di hotel yang sama denganku
“jangan bilang kalian menginap disini juga?”kata Takumi
“ya benar”kataku. Kotoko dan Takumipun mengisi formulir di meja resepsionis
“aku senang kita tinggal di hotel yang sama. oh iya,gimana kalau setelah ini kita makan siang bersama?”kata Mari. lalu Kotoko selesai menulis formulirnya
“ayo Irie-kun kita kekamar kita. permisi”kata Kotoko sambil mengajakku ke kamar dan meninggalkan Mari.
“akhirnya kita hanya berdua”kata Kotoko. iapun hampir menabrak seseorang dengan trolly kopernya.
“Kotoko awas!”kataku sambil memegang ujung trolly agar tidak menabrak orang itu
“aku minta maaf,apa kau baik-baik saja?apa ada yang terluka? ”tanya Kotoko
“aku baik-baik saja?”kata wanita itu. saat melihat wajah wanita itu. Kotokopun terkejut
“Go Minam?”tiba-tiba 2 teman Go Minam datang.
“apa kau Go Minam dari A.N.Jell,Kang Shin Woo,Jeremy?”
“benar,aku Go Minam”
“Kang Shin Woo”kata cowok dengan jas loreng hitam abu-abu
“Jeremy”kata cowok dengan topi fedora sambil tersenyum
“waaah,hebat. hebat Irie-kun! A.N.Jell ada disini. mereka band terkenal di Taiwan”kata Kotoko dengan mata berbinar
“Taiwan?”tanyaku
“ya,Aku fans berat mereka” para personel A.N.Jellpun tersenyum melihat tingkah Kotoko
“aku minta maaf”kataku dalam bahasa Taiwan
“tidak apa-apa. karena kau cepat menghentikan trollynya”kata Go Minam
“hei Irie-kun. tolong tanya mereka kenapa mereka ada di Okinawa?”kata Kotoko
“tanya aja sendiri”kataku
“tapi aku tidak mengerti bahasa mereka. ayo,ayo”kata Kotoko sambil menepuk pundakku
"kenapa kalian ada di Okinawa?”tanyaku pada mereka
“kita syuting video klip disini”kata Kang Shin Woo
“Okinawa hebat”puji Jeremy
“mereka bilang apa?”kata Kotoko penasaran
“mereka disini untuk syuting video klip"
“benarkah,waaah,benar-benar keren”
“selamat menikmati perjalanan kalian”kata Go Minam
“bye bye“ kata Kang Shin Woo
“selamat bersenang-senang”kata Jeremy sambil membentuk simbol hati
“terima kasih”kata Kotoko membalas simbol hati itu. A.N.Jellpun melambaikan tangan
“bye bye”kata Kotoko sambil membalas lambaian tangan mereka
“ayo”kataku
“baik”kata Kotoko sambil tertawa riang. sesampainya dikamar,Kotoko bagaikan anak kecil yang pergi piknik
“waaahh bagusnyaa. pantai putih dan laut biru. kita di Okinawa,kita di Okinawa Irie-kun!”teriak Kotoko sambil melompat kegirangan
“tenanglah sedikit.”kataku. lalu Kotoko berguling-guling di tempat tidur kami
“ranjangnya juga cantik. aku bagaikan seorang putri. aku bisa berguling kesana kemari.hei,hei Irie-kun lihatlah” aku lebih memilih membaca panduan wisata di Okinawa.lalu Kotoko terdiam dan menghampiriku
“Irie-kun”kata Kotoko
“apa?” kataku
“umm..aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi istri yang baik untukmu. jadi jangan menyerah terhadapku ya”
“tadi kau kegirangan melihat A.N.Jell”
“apa?”
“bukan apa-apa. aku tidak mengharapkan apapun darimu. jadi dirimu saja. jadi dirimu sendiri saja”kataku sambil mengelus rambutnya dan membelai pipinya. lalu Kotoko mendekatkan mukanya padaku seakan aku ingin menciumnya. tiba-tiba telepon berdering mengganggu sedikit suasana romantis kami. akupun mengangkat telepon
“ya”kataku
“halo,Naoki-san.ini aku Mari” suara teriakannya sampai aku harus menjauhkan gagang telepon dari telingaku
“oh,hai”
“apa yang kau lakukan sekarang?”
“tidak ada”
“kalau gitu kenapa kita tidak pergi ke kolam berenang. aku akan menunggumu disana.harap datang ya”kata Mari sambil menutup teleponnya. aku berkata pada Kotoko
“itulah yang ia katakan.apa kau mau berenang?”kataku sambil bersiap mengambil peralatan renang. Kotokopun juga menyiapkan peralatan renangnya. sesampainya di kolam renang.Mari menyambut kami
“Naoki-san,Naoki-san Kotoko-san disini. kami menyiapkan tempat untuk kalian.”kamipun menghampiri Mari dan Takumi
“Naoki-san, disini. kami menyiapkan tempat untuk kalian berdua”kata Mari
“hei,hei”kata Takumi
“disini kita bisa minum. Naoki-san,ayo kita pesan minuman”kata Mari sambil menarik kemejaku
“kalau gitu biar aku...”
“baiklah”kataku memotong ucapan Kotoko. aku tidak membiarkan Kotoko memesan karena ia lama dalam memutuskan sesuatu seperti waktu ia memesan makanan di kantin kampus saat kami masih menjadi mahasiswa baru. lalu Mari menggandengku. dan berkata“ayo pergi”
aku melihat Kotoko dan Takumi akrab sekali. aku tidak senang melihat hal itu.
“kayaknya mereka tampak akrab. kalau gitu kenapa kita tidak mengakrabkan diri juga?”kata Mari sambil menempelkan kepalanya dipundakku. aku tidak habis pikir,mengapa ia tidak melakukan ini bersama suaminya depan banyak orang seperti ini. lalu ia terjatuh karena tertimpa bola dan ia menabrak pramusaji
“ohh,dingin sekali” kata Mari
dan seseorang datang untuk mengambil bola itu aku melihat siapa yang melemparkan bola tadi. ternyata itu ibu. kenapa ia bisa ada disini?
“apa-apaan ini” kata Mari
“oh,I’m sorry”kata ibu.
“permisi,apa yang anda lakukan?” kata Mari.
Kotoko dan Takumi menghampiri Mari.
“apa kau baik-baik saja,Mari-chan?”kata Takumi
“aku tidak percaya hal ini”
“sorry very much,ini semua salahku”
“hi mom,c’mon. let’s go the beach” kata Yuki dengan pakaian wanita. aku menahan tawaku. akhirnya Yuki merasakan apa yang kurasakan saat aku masih kecil dulu
“Shandy,wait. Sorry”
“ohh,orang itu...” kata Kotoko. aku menatap Kotoko,apakah ia mengenali kedua orang itu
“dari luar negeri kan?”astaga,benar-benar bodoh
“hei,jangan hanya berdiri disitu,ambilkan aku handuk atau sesuatu.”kata Mari pada Takumi
“ya”kata Takumi yang berjalan ke arah kanan
“bukan disitu. kesana. cepat Takumi-kun,cepat”kata Mari sambil mengarahkan tangannya lurus
“apa kau baik-baik saja”kata Kotoko menghampiri Mari.
malam harinya,kami makan malam di The Orange cafe .setelah makan kami akan menuju kamar
“ahh,perutku kenyang. makanannya enak kan Irie-kun?”kata Kotoko
“kau benar” dari arah tangga,kami berpapasan dengan Mari
“ohh,Naoki-san apa kalian mau ke kamar?”kata Mari
“hai,kau memiliki kesulitan tadi. apa kau baik-baik saja?”tanyaku
“ya,begitulah”kata Takumi
“aku juga habis makan malam. kenapa kita tidak minum bersama di kamar kami.ayo aku tidak sabar,sampanye,sampanye ,”kata Mari. belum sempat aku menjawab,Mari menggandeng tanganku. sesampainya di Kamar Mari-Takumi,Mari menanyakan kegiatanku
“waahh,jadi kau itu calon dokter”kata Mari
“tidak,aku hanya bercita-cita jadi dokter”kataku
“tapi,cita-citamu sangat bagus”kata Takumi
“aku yakin,Irie-kun akan masuk Fakultas Kedokteran manapun. karena ia kan cukup pintar dengan memiliki IQ 200″kata Kotoko yang mulai mabuk
“aku dengar kalian berdua menikah setelah pendekatan menggelora yang dilakukan Kotoko-san”kata Mari
“menggelora?”kataku sambil menatap Kotoko dan tertawa
“karena Irie-kun dan aku memiliki dunia yang berbeda”kata Kotoko sambil menepuk bahuku
“kalian berdua telah menikah,dan kau masih memanggilnya ‘Irie-kun’?itu artinya hubungan kalian tidak cukup dekat”kata Mari. Takumipun menegur istrinya
“Mari-chan!”
“itu karena sejak lama dan aku sudah terbiasa memanggilnya seperti itu.”kata Kotoko sambil tertidur karena ia mabuk berat.
“dia mabuk dengan minum sedikit?”kata Mari. aku menggendong Kotoko dan berpamitan dengan Takumi dan Mari. sesampainya di kamar. aku menaruh Kotoko di kamar. menyebalkan,karena Mari,aku tidak bisa melakukan hubungan suami istri dengan Kotoko
“Kotoko,kita sudah di kamar. hei,Kotoko”kataku membangunkan Kotoko
“Istriku,kita sudah ada di kamar.ya ampun”kataku sambil membelai rambutnya. Kotokopun mengigau dan berkata
“aku mencintaimu,Irie-kun” akupun menatapnya dan tersenyum mendengarnya. aku juga mencintaimu,Istriku
hari kedua di Okinawa. kami menuju patung Shisa
“wowww,Shisa,imutnya. hei Irie-kun,ayo kita ambil foto disini”kata Kotoko
“ga mau”kataku. Kotoko mengabaikanku dan berkata
“ayo kita minta seseorang untuk mengambil foto,ayo kita lihat”kata Kotoko. dan seseorang lewat,orang itu adalah...ayah?
“permisi,bisakah anda mengambil foto kami?”kata Kotoko
“of course,that’s okay-o”kata ayah
“terima kasih,ini kameranya.Irie-kun”
“mendekatlah,oh no boy,look at me and smile”kata ayah. akupun melihat ke arahnya
“bilang’chinsuko’“ayahpun menjepret fotonya dan Kotoko mengambil lagi kameranya
“terima kasih banyak”
“apakah sudah oke?”
“ya, tidak apa-apa. terima kasih banyak”
“hey Rocky,c’mon”kata seseorang yang ternyata adalah ayah mertuaku
“oh,Bob. sorry”kata ayah
“hurry” ayahpun menghampiri ayah Kotoko dan mereka melakukan tos dan berpelukan. ternyata mereka semua mengikuti bulan maduku
“aku kayaknya pernah melihat orang-orang itu?”kata Kotoko. apakah kali ini Kotoko sadar siapa mereka?
“ohh,mereka yang ada di kolam renang,mereka yang ada di kolam renang kemarin.waah,kebetulan sekali. tidak heran kalau tempat ini menjadi rekomendasi pada buku panduan” kali ini kami ke terowongan Shisa
“waaah,bagusnya.yahooo,yahooo,yahooo”kata Kotoko. lalu kami mencoba pakaian tradisional
“waaah,imutnya.banyak sekali.Irie-kun,menurutmu mana yang paling cocok untukku?”kata Kotoko
“bagaimana kalau yang kuning?”kataku. Kotokopun mengambil Yukata yang kuning. aku dan Kotokopun memakai pakaian tradisional kami. lalu kami meminta penjaga toko untuk mengambil foto di luar dan ada orang yang ikut berpose di belakang kami
“apa kalian siap,katakan Shisa” kata penjaga toko
Kotoko menengok kebelakang
“ini oke. kalian berdua terlihat mengagumkan”
lalu kami menonton pertunjukan barongsai. dan Kotoko mengajukan diri sebagai sukarelawan dan maju ke depan. iapun memasukkan kepalanya ke mulut barongsai. sehabis itu,kamipun makan siang
“waaah,menyenangkan sekali. aku jadi lapar. kalau gitu. selamat makan”kata Kotoko
“selamat makan”kataku. saat kami akan menyantap makan siang,Mari dan Takumipun datang
“ohh,kebetulan sekali.bisakah kami makan siang dengan kalian?permisi”kata Mari yang langsung duduk di sebelahku.
“apakah hari ini menyenangkan?”kata Mari
“habis ini kami pergi ke Eisha show”kataku
“Eisha show?kami akan pergi kesana hari ini. menakjubkan kan Takumi-kun?apa kau menikmatinya,Naoki-san?”
“kami menikmatinya”kata Kotoko kesal
sesampainya di Eisha- show,Kotoko tampak ketakutan dengan ular. namun,ia memberanikan diri berfoto bersama dengan ular itu.
“bilang’chesse’” kata fotografer dan pastinya keempat anggota keluargaku juga ikut berfoto
hari ketiga di Okinawa,Kami ke pasar tradisional dan suasana di pasar ramai sekali
“lihat,ini Shallot(semacam bawang tapi kecil) Okinawa,dan ini buah naga dan apa ini?”kata Kotoko lalu kami ke toko pakaian
“lihat ini kecil dan lucu.ada kemeja Aloha juga. kupikir ini cocok untukmu”kata Kotoko sambil mengambil kemeja Aloha dewasa berwarna putih
“ga mau,aku ga butuh”kataku
“ayo kita cari kemeja Aloha yang sama untuk kita berdua”
setelah itu kami ke tempat jualan makanan laut untuk makan siang
“wow,apa ini. ikan disini berwarna-warni. lihat,ini coconut crab. apa ini bisa dimakan?”kata Kotoko
“permisi,bisakah kami memakan ini” kataku pada penjaga toko untuk memasakkan kepiting itu. Kotokopun mengernyit
“mari saya antarkan ke lantai 2″kata penjaga toko
“ayo”kataku pada Kotoko. di lantai 2 lagi-lagi kami bertemu Mari dan Takumi karena di lantai atas sudah penuh dan yang tersisa hanya tempat yang diduduki Mari dan Takumi mau tidak mau aku dan Kotoko duduk disana.
hari ke empat,kamipun naik perahu dan Kotoko melihat ikan yang sangat banyak
“lihat Irie-kun, ini banyak sekali dan aku melihat ada ikan yang bentuknya aneh. lihat disana”kata Kotoko
beberapa menit kemudian aku mendengar seseorang memanggilku
“Naoki-san. Naoki-san cepat.disini.bisakah kau melihatku?aku menunggumu,Naoki-san”kata Mari. menyebalkan sekali,setiap hari ia mengganggu bulan maduku bersama Kotoko. hari kelima,kami ke Kofukumon
“aaahh,ini namanya Hirofukumon”kata Kotoko
“itu Kofukumon”kataku
“Kofuku?aahh,kau benar. aku membuat kesalahan hehehe”kata Kotoko sambil mengecek buku panduan dan terkekeh setelah tau ia salah. saat kami mau masuk Kofukumon,kami melihat Mari dan Takumi lagi
“Naoki-san banyak sekali kebetulan. mungkin kita ditakdirkan untuk bersama kita sudah selesai dengan tempat ini. jadi aku akan menunjukkannya padamu. ayo pergi”kata Mari sambil menggandeng tanganku. kata-katanya tadi membuatku muak. tidak seperti Kotoko yang menempel padaku tapi sangat nyaman. gandengan tangan perempuan ini membuatku jengah. ingin rasanya aku melepaskan genggaman tangan itu dan mengeluarkan kata-kata kejamku seperti yang dulu selalu kukatakan pada Kotoko sebelum kami menikah. namun karena aku tidak enak pada Takumi,jadi aku harus menjaga sikapku
“ini kuil utama. dulunya ini istana Ryukyuan.1,2,3..3 naga. aku heran kenapa ini bukan Shisa. betapa merah menyalanya istana ini. Naoki-san apa warna favoritmu?”akupun tidak menggubrisnya. aku heran,kenapa Takumi tidak bisa tegas pada istrinya. malam harinya,seperti 4 hari sebelumnya. Mari mengajak kami minum di kamarnya dan Kotoko berakhir dengan mabuk berat karena ia tidak bisa menahan rasa cemburunya pada Mari.
“jari manisku sama denganku. jadi kita menikah diwaktu yang sama. dan ini dua garis yang bersamaan” akupun melihat ke arah Kotoko
“tambah lagi”kata Kotoko yang ingin minum lagi
“kurasa kau harus berhenti”kata Takumi
“diamlah!” kata Kotoko. dan akhirnya sampai saat ini kami belum melakukan hubungan suami istri
hari ke enam,hari terakhir di Okinawa. kami ke akuarium rasaksa
“waah,hiu berbentuk paus,besar sekali”kata Kotoko
“tempat ini memegang rekor dunia untuk menternakkan hiu berbentuk paus”kataku menjelaskan pada Kotoko
“aku tidak tau,dan kau tau segalanya” kata Kotoko.
lalu Kotoko mengawasi apakah ada tanda-tanda keberadaan Mari. setelah ia yakin aman. Kotokopun menghela nafas. setelah dari akuarium,kamipun naik taksi menuju Chapel
“hari ini sangat menyenangkan untuk kita berdua”kata Kotoko
“kau benar”kataku
“tidak ada pengganggu. aahh benar juga. kita harus membeli oleh oleh untuk orang tua kita”
“kurasa kita tidak perlu membelikannya”
“oh tidak,apa yang kau katakan Irie-kun. pernikahan kita terjadi atas bantuan orangtuamu Kalau bukan untuk orang tuamu, untuk siapa lagi kita beli oleh-oleh?”
“bukan itu maksudku”percuma saja aku menjelaskan pada Kotoko kalau kemarin-kemarin saja ia tidak menyadari keberadaan mereka.
”apa?” lalu Kotokopun terkejut karena kami sudah sampai Chapel
“waaah,lihat Irie-kun. Chapelnya bagus sekali” kata Kotoko. lalu kamipun masuk kedalam Chapel
“waaah,indahnya. ini mengingatkanku pada upacara pernikahan kita”kata Kotoko lagi
“bukankah ini masih kurang dari seminggu sejak pernikahan kita berlangsung?”kataku
“aku hanya berpikir kalau sebuah pernikahan hanya kita berdua pasti akan sangat indah. hei Irie-kun?”
“apa?”
“Kau tau ini hari terakhir kita di Okinawa. Jadi ,Aku ingin menghabiskan waktu berdua. aku ingin makan malam hanya dengan kita berdua. kumohon?”
“ya” tiba-tiba seseorang masuk kedalam gereja
“halo,apa kalian sedang melihat-lihat” lalu wanita itu juga menawarkan foto pernikahan. dan Kotoko memohon padaku agar aku menerima tawaran itu. akhirnya aku menerimanya. setelah kami siap dengan jas dan gaun yang memang disewakan untuk pengunjung,fotograferpun mengarahkan gaya
“senyum kalian berdua bagus. oke apa kalian siap. bilang ‘chesse’“ untuk gaya kedua kami saling berpandangan. dan pose ketiga aku disuruh untuk merangkul pundak Kotoko
“sekarang Tuan,letakkan tangan aumantnda perlahan ke pundak istri anda. . iya senyuman anda bagus nyonya,dan tuan berikan aku senyuman bilang ‘chesse’“ setelah melihat hasil foto,Kotoko berkata
“untunglah. Kita bisa pemotretan tanpa reservasi sebelumnya. Ini mengingatkan ku dengan pernikahan kita”
“ya ampun,Aku tidak akan pernah melakukan ini lagi.”kataku
“terima kasih banyak.”kata Kotoko
“tidak masalah karena kita ada pasangan pengantin baru lainnya”
“pengantin baru?”perasaanku dan Kotoko tidak enak
“itu dia pengantin barunya”kata fotografer
“disini”kata petugas lainnya yang ada diluar. benar saja pengantin baru itu Mari dan Takumi
“Oh kalian berdua disini juga?” teriak Mari
“kita ketemu lagi”kata Takumi
“apa kalian saling kenal?”kata fotografer
“ya...begitulah”kata Kotoko
“Naoki-san kau keren sekali. Karena kau tinggi! Lihat! Bukankah kita terlihat seperti pasangan serasi? Bagaimana kalau ambil foto Naoki-san dan aku?”kata Mari
“kurasa itu bukan ide yang bagus”kata Takumi
“kau bisa bersama Takumi-kun, Kotoko-san. Bagaimana menurutmu, Naoki-san?” kata Mari. kali ini aku tidak akan membiarkan bulan maduku diganggu oleh pasangan itu lagi
“maaf. Tapi kami harus pergi sekarang. kita akan pergi beli oleh-oleh, kan?”kataku
“ya”kata Kotoko
“ayo Kotoko.” akupun pergi meninggalkan Mari.
“ya,tunggu aku,Irie-kun”
malam harinya,akupun menunggu Kotoko yang sedang siap-siap. tiba-tiba seseorang memencet bel dan mengetuk pintu kamar kami. akupun membukakan pintu dan ternyata ia adalah Takumi
“Mari,tolong Mari”kata Takumi panik. aku dan Kotokopun mengecek Mari.
“aww,sakit”kata Mari sambil memegang perutnya
“dia bilang ada sesuatu yang tiba-tiba menyerang perutnya”kata Takumi
“kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit?” tanya Kotoko pada Takumi
“ini bukan hari kerja dan mungkin sudah terlalu malam.” jawab Takumi
“kalau gitu panggil ambulans”
“dia juga tidak mau membesar-besarkan.”
“mungkin akan baik-baik saja kalau aku membawanya berbaring. awww,sakit”kata Mari
“Mari-chan,apa kau baik-baik saja? Bisa kau memeriksanya? Kau bilang kau akan jadi dokter, kan?”
“tidak mungkin! dia emang bercita-cita jadi dokter,tapi dia masih ..” jawab Kotoko
“Baik, aku akan memeriksanya. apa dia mual?” kataku
“tidak” kata Takumi
“kalau demam?”
“tidak juga”
“biar ku cek denyut nadimu.”kataku sambil mengecek denyut nadi Mari
“Naoki-san,apa Mari baik-baik saja?”kata Takumi
“bagian mana yang sakit?biar ku cek perutmu”Maripun membuka bagian perutnya
“hei,kurasa kita harus panggil ambulans”kata Kotoko
“itu tergantung kondisinya”kataku
“terus,gimana dengan makan malam kita?”
“ini bukan saatnya untuk itu”
“jangan sentuh dia! jangan sentuh perempuan lain!”
“ sudah cukup!kau menikahi pria yang akan menjadi dokter! Kau sebaiknya mengetahui itu.”
“Irie-kun?”
“apa kau akan selalu seperti ini ketika aku memeriksa pasien? Aku tidak mau mengurusi hal konyol seperti itu. Kalau kau tidak bisa mengerti, aku tidak bisa denganmu lagi.”
“Naoki-san,kau terlalu jauh...”kata Takumi. Kotokopun menangis dan berlari. aku merasa bersalah mengatakan hal itu pada Kotoko. tapi ini bukan saatnya ia cemburu kan?bagaimanapun juga sekarang ini Mari adalah pasien
“Kotoko-san. Apa kau tidak mengejar istrimu?” tanya Takumi yang panik
“Istrimu baik-baik saja. Ku kira dia hanya salah makan. Apotik masih buka, beri beberapa obat dan dia akan membaik.” kataku
“terima kasih” kata Takumi
“Takumi-kun. tolong belikan obatnya untukku”kata Mari
“ya akan kubelikan sekarang. kau harus mencari istrimu sekarang”
“Takumi-kun cepat”
“ya,sampai nanti”kata Takumi yang pergi mencari obat
“kalau gitu,sampai jumpa”kataku sambil mengambil jasku. namun Mari memegang lenganku
“Kau sangat dingin. Aku tidak menyalahkanmu, dengan Kotoko sebagai istrimu. Aku yakin kau bahkan tidak mencintainya.” kata Mari yang sekarang menggelendot tanganku
“Bukankah kau sakit perut?”tanyaku
“Aku berpura-pura.”
“pura-pura?”
“Karena aku ingin bersama denganmu, Naoki-san. Aku dengar kalian belum berhubungan suami-istri. Kau tidak mau melakukanya dengan Kotoko, kan? Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Aku harap aku bertemu dengan mu sebelum dengannya. Lalu, kita berdua tidak perlu menikah dengan pasangan yang salah.ini belum terlambat ” kurang ajar!jadi dia merencanakan semua ini. beraninya ia menjelek-jelekkan Kotoko didepanku.aku sudah tidak tahan lagi. akupun melepaskan tangannya dariku dengan kasar
“diamlah!“
“apa?”
“Kalau aku bertemu denganmu seratus kali, aku akan mengabaikanmu saat itu juga.”
“apa..”
“Jangan membandingkan dirimu dengan Kotoko.”kataku dengan tatapan marah. saat itu juga,Takumi datang
“maaf maaf,dompetku ketinggalan”akupun meninggalkan pasangan itu. lalu aku mencari Kotoko. tapi.. dikota yang luas ini dia tidak kenal siapapun dan dia juga tidak bisa bahasa Inggris. gimana kalau ia ketemu turis asing?aku tidak bisa mencarinya sendirian. akupun langsung menuju resepsionis dan bertanya di kamar nomer berapa ibu dan yang lainnya menginap. akupun memencet bel
“ya,siapa itu?”kata ibu. akupun menerobos masuk ke kamar ayah,ayah mertuaku,ibu dan Yuki.
“h-hei”kata ibu
mereka kalang kabut melihatku. bahkan wig Yuki dan ayah mertua tertukar
“hei,apa kalian tidak melihat Kotoko dimanapun?”kataku
“k-k-kau siapa?a-a-aku bukan ibumu. My name is Jessy”kata ibu
“my name is Rocky”kata ayah
“my name is...”kata ayah mertua
“berhentilah,aku sudah tau kalau itu kalian semua. tolong aku,Kotoko menghilang”kataku panik
“apa?”kata mereka. lalu kami semua mencari Kotoko. lalu akupun mencarinya ke pasar tradisional. Kotoko,kau dimana?aku tidak mau kehilanganmu. lalu aku mendengar suara teriakan Kotoko memanggil namaku
“Irie-kun,aku mencintaimu Irie-kun. aku tidak mau ada perceraian Narita” kata Kotoko. aku mencari dimana asal suara itu. aku melihat pundaknya dicekal oleh turis asing
“selamatkan aku”kata Kotoko
“apa yang ia lakukan?” kataku
“don’t worry,I’ll take you there. I’ll help you out”kata pria itu. lalu aku menepuk pundak pria itu
“hey. what’s the matter with my wife?”kataku
“your wife?”kata pria itu. Kotokopun menengok ke arahku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Kotoko” kataku.lalu Kotoko menghambur ke pelukanku sambil menangis. akupun memeluknya erat
“kupikir aku tidak akan pernah melihatmu lagi. kupikir kau tidak akan menemukanku” kata Kotoko sambil menangis
“semuanya baik baik saja” setelah itu,pria itupun tertawa dan berkata
“hahahaha. she’s your wife?I think she’s elementary school students”
“I know she’s looks young but she’s my wife”
“hahahaha,really?that’s amazing”
“dia pikir kau adalah siswa SD yang tersesat disini”kataku pada Kotoko
“siswa SD?jadi dia bukan orang jahat?”kata Kotoko
“yang jelas,minta maaflah”
“I’m sorry.” kata Kotoko pada pria itu
“ok,ok,ok. don’t worry don’t worry. it’s ok. thank you.you guys a nice. good luck,I wish you guys enjoying your fantastic and good amazing honeymoon”kata pria itu
“thank you”
“have a nice day. thank you”kata pria itu berpamitan pada kami
lalu kamipun ke Pantai
“terima kasih sudah menemukanku”kata Kotoko
“ kau berteriak sangat keras.”kataku
“karena...”
“perceraian Narita .. kuno sekali.. Itu seharusnya Perceraian Haneda, kan? ya ampun”
“aku minta maaf. Aku cemburu. Karena sudah egois dan aku bagaikan wanita yang suka mengomel jadi...“ akupun memegang pundak Kotoko dan berkata
“dasar bodoh,aku mengkhawatirkanmu tau”kataku sambil mencium mesra bibir Kotoko.
saat di kamar,aku memegang pundak Kotoko dan berkata
“jalan yang panjang untuk sampai disaat ini.”
“ya,tapi aku baik-baik saja. aku senang hanya dengan berada disampingmu.”akupun membelai rambutnya lalu duduk di tepi ranjang dan memeluknya.
”aku yang merasa tidak baik”kataku. tentu saja aku tidak baik karena sejak ciuman keduaku dengannya aku merasa masih kurang mengungkapkan rasa cintaku pada Kotoko. bahkan dari awal menikah hingga 5 hari yang lalu aku belum melakukan hubungan suami istri dengannya selayaknya pasangan pengantin baru yang lain dan aku membiarkan orang lain mengacaukan bulan madu kami. lalu Kotoko melepaskan bajuku dan aku melepaskan baju Kotoko (sehingga yang tetap ia kenakan hanya kaus dalamnya saja) lalu aku menggendongnya agar ia berbaring di ranjang dan aku mengusap puncak kepalanya, menatapnya lekat-lekat,mencium kening,mata,pipi lalu aku mengecup bibirnya. Kotoko memelukku dan aku mencium lehernya. hal itu membuat detak jantungku berdenyut dua kali lebih cepat dari biasanya. akhirnya kami berhasil melakukan hubungan suami istri pada malam terakhir kami di Okinawa.
keesokan harinya,kamipun pulang ke Tokyo. dan saat di pesawat,Kotoko berkata
“waktu berlalu cepat sekali, Aku ingin kembali. Aku sudah merindukan Okinawa. kita tidak bisa menghabiskan banyak waktu berdua disana”lalu Kotoko melihat pasangan Mari-Takumi yang duduk di belakang kami
“ini Takumi-kun. aaa” kata Mari sambil menyuapi Takumi
“e-e-enak.”kata Takumi
“hehehe apaan itu”
Mari-chan juga.” kata Takumi sambil menyuapi Mari
“Ada apa dengan mereka berdua? Siapa yang sudah membawa kita dalam masalah!” kata Kotoko
“bukankah itu bagus.” kataku
“itu benar tapi..”kata Kotoko.lalu Kotoko menyandarkan kepalanya dibahuku
“hmm...(ada apa?)”kataku menatapnya
“hmm..(ga apa-apa) ”kata Kotoko sambil menggelengkan kepalanya. akupun tersenyum. beberapa menit kemudian,akupun mengantuk dan aku menyenderkan kepalaku di atas kepala Kotoko yang tertidur di bahuku. sesampainya di bandara Narita,Kotoko berkata
“Menyenangkan! Ayo pergi lagi nanti..”
“ya,benar”kataku sambil menatap Kotoko yang sedang memikirkan perjalanan kami selanjutnya
“lain kali kita akan berdua saja dan.... hahaha”kata Kotoko riang. tiba-tiba seseorang datang menghampiri kami
“Naoki-san”kata Kanamori-san
“Kanamori-san?”kataku
“selamat datang Naoki-san. dan juga...nyonya”
“nyonya..”kata Kotoko tersipu
“apa yang kau lakukan disini?” tanyaku pada Kanamori-san
“aku datang untuk menjemput kalian.” jawab Kanamori-san
“menjemput kami?” kataku. aku dan Kotokopun terkejut. kenapa kami tidak pulang bersama saja dengan ibu dan yang lainnya? di perjalanan pulang,aku mencemaskan sesuatu
“Ada apa? Apa sesuatu terjadi pada perusahaan selama ayah pergi?” tanyaku penasaran
“apa?ayahmu pergi?” tanya Kotoko kaget. aku tidak mejawab pertanyaannya
“Itu bukan kewajibanku untuk menjawabnya.” jawab Kanamori-san
aneh sekali, kenapa mobilnya tidak jalan mengarah ke rumah kami?
“Bukankah kita pulang ke rumah? Kita akan pergi kemana?” tanyaku
“Kita akan segera sampai.” jawab Kanamori-san.
“Segera?” kata Kotoko yang khawatir sambil memegang ujung jaketku
beberapa menit kemudian,kamipun sampai di sebuah rumah
つづく - to be continued-
0 notes