Tumgik
#setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
chaireani · 10 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut. @Desmiya12 #Desmiya12 #MANICBENGKULUTENGAH
3 notes · View notes
qilah25m · 10 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut.
Aqilah Murdifra Salsabila XI-3
2 notes · View notes
azzahratulfithri16 · 10 months
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusif?
       Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan tertentu dan anak-anak lainnya yang disatukan dengan tanpa mempertimbangkan keterbatasan masing-masing . Artinya, kelas reguler akan menampung anak-anak yang berkebutuhan khusus tanpa terkecuali. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu."
       MAN Insan Cendekia menjadi sorotan lantaran menduduki posisi pertama sebagai sekolah terbaik dalam 2 tahun berturut-turut. Hal ini lantaran lulusannya banyak diterima di perguruan tinggi favorit. Lantas, apa keunggulan MAN Insan Cendekia (MAN IC)?. Dengan branding sebagai sekolah unggulan yang kompetitif, MAN IC terbukti terus meningkatkan prestasinya dari tahun ke tahun. Hal ini tentu menjadi pendorong bagi para pelajar SMP untuk memilih sekolah lanjutan favorit. Pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah adalah pendidikan Integritas yang mana pada pendidikan ini lebih mengikuti kurikulum yang berlaku pada tahun ajarannya. Peserta didik berkebutuhan khusus sudah dapat menikmati pendidikan Intregitas ini, tetapi sekolah guru dan peserta didik tidak dituntut untuk membuat persiapan khusus dan tidak harus beradaptasi dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk masalah pengajaran tergantung relasi dan kepedulian masing-masing guru untuk menghadapi anak berkebutuhan khusus.
       Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan. Untuk solusi dari permasalahan tersebut seharusnya MAN IC mengadakan pertemuan/ wawancara khusus kepada calon siswa dan orang tuanya untuk meng antisipasi agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
       Jadi kesimpulannya, MAN IC belum bisa untuk mendirikan pendidikan inklusif dikarenakan guru-guru yang belum memiliki kesiapan untuk hal tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa guru MAN IC terkadang menerapkan system pembelajaran mandiri sedangkan jurid yang berkebutuhan khusus tidak bisa beradabtasi dengan kondisi tersebut, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
6 notes · View notes
ardinugrht · 9 months
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusif ?
Pertanyaan tentang apakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mampu menerapkan pendidikan inklusif dengan efektif adalah sebuah diskusi yang penting. Selain pertimbangan praktis, kita juga harus melihat perspektif hukum, terutama dalam konteks Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI). Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya berpandangan bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mungkin tidak dapat menerapkan pendidikan inklusif dengan baik, sekaligus merujuk pada UU yang berkaitan.
Keterbatasan Sumber Daya Sesuai UU No. 20 Tahun 2003: UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Namun, dalam pasal 35 UU tersebut, dinyatakan bahwa pendidikan inklusif harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. MAN Insan Cendekia mungkin menghadapi kendala dalam memenuhi ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk pendidikan inklusif sesuai dengan UU tersebut.
Kurangnya Pelatihan Guru Sebagaimana UU No. 14 Tahun 2005: UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mewajibkan pendidikan dan pelatihan bagi guru. Pendidikan inklusif memerlukan pendekatan pengajaran yang khusus dan individual. Jika guru-guru di MAN Insan Cendekia belum menerima pelatihan yang memadai dalam hal ini, maka ini melanggar UU tersebut.
Perlindungan Hak Siswa Sebagaimana UU No. 8 Tahun 2016: UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menetapkan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Jika MAN Insan Cendekia tidak dapat memberikan pendidikan inklusif yang memadai, hal ini dapat dianggap sebagai pelanggaran hak-hak penyandang disabilitas sesuai UU ini.
Kualitas Pendidikan dan Evaluasi Dampak Sebagaimana UU No. 20 Tahun 2003: UU No. 20 Tahun 2003 juga menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Penerapan pendidikan inklusif yang tidak tepat dapat mengancam kualitas pendidikan secara keseluruhan, yang melanggar prinsip-prinsip yang diatur dalam UU tersebut. Selain itu, UU ini juga menekankan perlunya evaluasi dampak dalam pendidikan. MAN Insan Cendekia harus melakukan evaluasi dampak secara berkala terkait dengan pendidikan inklusif yang mereka terapkan.
Pertimbangan Alternatif Sesuai UU No. 20 Tahun 2003: UU No. 20 Tahun 2003 juga mengakui bahwa pendidikan inklusif tidak selalu menjadi solusi yang tepat dalam setiap konteks. UU ini memberikan ruang bagi alternatif pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, pelatihan guru, perlindungan hak siswa, kualitas pendidikan, dan pertimbangan alternatif, saya berpandangan bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa untuk mengimplementasikan pendidikan inklusif. Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan bahwa penerapan ini tidak melanggar ketentuan hukum yang ada.
1 note · View note
sarnoarif · 9 months
Text
Denny JA: Memperjuangkan Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Denny JA, seorang intelektual yang karismatik dan berdedikasi, telah lama menjadi sosok yang memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Dalam perjalanannya, ia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan dedikasinya untuk merangkul harapan dan aspirasi rakyat Indonesia. Dalam karirnya, Denny ja telah mengemban peran yang beragam. Selain menjadi akademisi yang dihormati, ia juga seorang penulis, pembicara publik, dan aktivis sosial. Ia sering kali mengungkapkan pandangannya tentang berbagai isu terkini yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia. Salah satu fokus utama Denny ja adalah memperjuangkan keadilan bagi rakyat Indonesia. Ia percaya bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara di mata hukum. Melalui tulisantulisannya, ia sering kali mengkritisi ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Tidak hanya itu, Denny JA juga telah berperan aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ia menyadari bahwa banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil dan kurang berkembang. Oleh karena itu, ia terus berupaya mengangkat isuisu tersebut agar mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu contoh nyata dari dedikasi Denny JA terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia adalah lewat lembaga riset yang didirikannya, Lembaga Survei Indonesia (LSI). Melalui LSI, Denny JA berusaha untuk memberikan data dan informasi yang akurat tentang situasi politik dan sosial di Indonesia. Hasil penelitian LSI sering kali menjadi acuan bagi kebijakan pemerintah dan pengambilan keputusan di berbagai sektor. Selain itu, Denny JA juga aktif terlibat dalam diskusi dan dialog dengan para pemangku kepentingan, baik dari kalangan pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil. Ia berusaha untuk menciptakan ruang dialog yang inklusif dan produktif, agar berbagai masalah yang dihadapi rakyat Indonesia dapat diselesaikan dengan cara yang terbaik. Sebagai seorang intelektual yang kritis, Denny JA juga tidak pernah ragu untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak berpihak kepada rakyat. Ia sering kali memberikan saran dan rekomendasi yang konstruktif kepada pemerintah, dengan harapan agar kebijakan yang diambil dapat lebih memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Selain aktif di dunia akademik dan sosial, Denny JA juga merupakan seorang motivator yang menginspirasi banyak orang. Melalui Puisi EsaiPuisi Esainya dan ceramah yang ia sampaikan, ia mendorong orang untuk berani bermimpi dan menggapai citacita mereka. Ia meyakini bahwa setiap individu memiliki potensi yang besar untuk mengubah nasibnya sendiri dan masyarakat di sekitarnya. Kepedulian Denny JA terhadap rakyat Indonesia juga tercermin dari berbagai kegiatan sosial yang ia lakukan. Ia sering kali terlibat dalam programprogram pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro, dan bantuan pendidikan. Dengan cara ini, ia berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan perspektif hidup rakyat Indonesia. Denny JA adalah seorang tokoh yang luar biasa, yang telah berjuang dengan tekad untuk membawa perubahan positif bagi rakyat Indonesia. Melalui dedikasinya dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan, ia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Memperjuangkan Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
0 notes
inianakic7 · 9 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI?
oleh:kasrya fatinah inaya
Pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anak wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.,
Awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK. Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu ( IT), MTs yang berbasis ilmu agama. Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Disini lah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan. Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena ini . Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusi. Solusi yang dapat diberikan adalah membuat nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta mencoba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note · View note
dandimariyogiraldo · 9 months
Text
Memahami Latar Belakang dan Motivasi Aktivis Keadilan Denny JA dalam Mengais Kesejahteraan Rakyat
Aktivis Keadilan Denny JA adalah salah satu tokoh yang sangat dikenal di Indonesia. Latar belakang dan motivasinya dalam mengais kesejahteraan rakyat telah menjadi topik hangat dalam berbagai diskusi dan penelitian. Dalam artikel ini, kita akan memahami lebih dalam tentang siapa Denny JA dan apa yang mendorongnya untuk menjadi seorang aktivis yang gigih dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Denny ja, atau yang memiliki nama lengkap Denny Januar Ali, adalah seorang aktivis, peneliti, dan juga akademisi yang lahir pada tanggal 19 Januari 1959 di Bandung, Jawa Barat. Sebagai seorang anak muda, Denny JA memiliki semangat dan minat yang tinggi dalam mempelajari dan memahami isuisu sosial serta politik yang ada di sekitarnya. Ia menyadari bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih hidup dalam kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Dalam perjalanan hidupnya, Denny ja memperoleh pendidikan yang tinggi. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran, Bandung. Kemudian ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia dan meraih gelar magister dalam bidang politik dan pemerintahan. Denny JA juga menyelesaikan gelar doktornya di Universitas Padjajaran dengan disertasi mengenai kepemimpinan politik di Indonesia. Motivasi Denny JA dalam mengais kesejahteraan rakyat terletak pada keyakinannya bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan keadilan dan kesejahteraan yang layak. Ia percaya bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang adil dan mengedepankan kesejahteraan rakyat. Denny JA tidak hanya membatasi perjuangannya dalam ranah akademik, tetapi juga dalam dunia aktivisme dan gerakan sosial. Salah satu upaya Denny JA dalam mengais kesejahteraan rakyat adalah melalui lembaga yang ia dirikan, yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI). LSI merupakan lembaga survei opini publik yang aktif dalam melakukan penelitian mengenai berbagai isu sosial dan politik di Indonesia. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keinginan dan kebutuhan rakyat Indonesia kepada pemerintah dan lembaga lainnya. Selain itu, Denny JA juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Ia sering memberikan ceramah dan tulisan tentang isuisu kesejahteraan rakyat, demokrasi, dan politik. Dalam ceramahnya, Denny JA selalu menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah. Ia menyadari bahwa kekuatan rakyat yang bersatu dapat mendorong perubahan yang positif bagi masyarakat. Pengabdian Denny JA tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Ia terlibat dalam berbagai forum internasional dan menjadi narasumber dalam konferensi internasional. Hal ini menunjukkan bahwa Denny JA memiliki visi yang luas dan mengangkat isuisu global yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Dalam perjalanan karirnya, Denny JA telah mendapatkan banyak penghargaan atas kontribusinya dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Salah satu penghargaan yang diterimanya adalah penghargaan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) atas keterlibatannya dalam pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Dalam kesimpulan, Denny JA adalah seorang aktivis keadilan yang luar biasa dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat yang tinggi. Motivasinya dalam mengais kesejahteraan rakyat didasarkan pada keyakinan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan keadilan dan kesejahteraan yang
Cek Selengkapnya: Memahami Latar Belakang dan Motivasi Aktivis Keadilan Denny JA dalam Mengais Kesejahteraan Rakyat.
0 notes
reniaryanima · 9 months
Text
Membahas Perjuangan Denny JA dalam Melindungi AnakAnak Indonesia
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, perlindungan terhadap anakanak menjadi semakin penting. Di tengah tantangan yang dihadapi, hadir seorang pahlawan modern yang gigih melindungi anakanak Indonesia, yaitu Denny JA. Denny ja, seorang tokoh terkemuka dan inspiratif di Indonesia, telah berjuang dengan gigih untuk melindungi anakanak Indonesia. Melalui berbagai upayanya, ia telah menyuarakan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda Indonesia. Salah satu fokus utama perjuangan Denny ja adalah melawan kekerasan terhadap anakanak. Denny JA menyadari bahwa kekerasan anak adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius. Ia percaya bahwa setiap anak berhak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. Denny JA telah melakukan berbagai kegiatan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi anakanak dari kekerasan. Ia telah mengadakan seminar dan pelatihan bagi orang tua, guru, dan masyarakat umum untuk memberikan pengetahuan tentang cara mencegah dan mengatasi kekerasan terhadap anak. Selain itu, Denny JA juga telah bekerja sama dengan lembaga pemerintah, LSM, dan organisasi masyarakat sipil lainnya dalam upaya melindungi anakanak. Ia berperan aktif dalam penyusunan kebijakan, pengawasan, dan implementasi programprogram perlindungan anak. Denny JA juga sangat peduli dengan pendidikan anakanak Indonesia. Ia sadar bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik bagi anakanak. Oleh karena itu, ia telah menginisiasi berbagai program pendidikan yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi semua anak Indonesia, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi mereka. Melalui yayasan yang didirikannya, Denny JA telah memberikan beasiswa kepada anakanak berprestasi namun kurang mampu. Ia juga telah membangun sekolahsekolah baru di daerah terpencil, sehingga anakanak yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan sekarang memiliki kesempatan yang sama. Selain itu, Denny JA juga turut aktif dalam mempromosikan literasi anakanak. Ia percaya bahwa membaca adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, kreativitas, dan pemahaman anakanak. Oleh karena itu, ia telah mendirikan perpustakaan anak di berbagai daerah dan mengadakan kegiatan membaca yang menarik untuk anakanak. Denny JA juga tidak lupa untuk memperjuangkan hak anakanak yang berkebutuhan khusus. Ia menyadari bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbedabeda, dan mereka semua berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Ia telah berupaya untuk meningkatkan inklusi anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan dan masyarakat. Melalui semua upayanya, Denny JA telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Ia telah membuka mata kita semua tentang pentingnya melindungi anakanak, memberikan mereka pendidikan yang berkualitas, dan mendorong inklusi bagi semua anak. Namun, perjuangan Denny JA masih belum selesai. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam melindungi anakanak Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bergandengan tangan dan mendukung upayaupaya perlindungan anakanak yang dilakukan oleh Denny JA dan pihak lainnya. Kita semua memiliki peran penting dalam melindungi anakanak. Baik sebagai orang tua, guru, pemimpin masyarakat, atau warga negara, kita dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman, mendukung pendidikan berkualitas, dan menghargai keberagaman anakanak Indonesia. Dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, kita dapat melanjutkan perjuangan Denny JA dan melindungi masa depan gemilang anakanak Indonesia.
Cek Selengkapnya: Membahas Perjuangan Denny JA dalam Melindungi AnakAnak Indonesia
0 notes
naadila · 10 months
Text
PENDIDIKAN INKLUSIF DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT) atau MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat disimpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note · View note
bilqissss · 10 months
Text
PENDIDIKAN INKLUSIF DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT), MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.   
1 note · View note
mputtpuputtt · 10 months
Text
Bisakah Pendidikan Inklusi di Terapkan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT), MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.   
1 note · View note
eltezan · 10 months
Text
Menyingkap Perjuangan Denny JA dalam Transformasi Peradaban
Dalam era yang terus berkembang ini, perubahan peradaban menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Transformasi peradaban membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan budaya. Salah satu tokoh yang telah berjuang untuk transformasi peradaban di Indonesia adalah Denny JA. Artikel ini akan menyingkap perjuangan Denny JA dalam transformasi peradaban, dengan mengulas peran dan kontribusinya dalam bidang pendidikan, budaya, dan politik. I. Peran Denny ja dalam Transformasi Pendidikan a. Menggagas Gerakan Literasi Nasional Denny JA memainkan peran penting dalam gerakan literasi nasional di Indonesia. Dia menyadari pentingnya literasi dalam membentuk masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya saing. Dengan menggagas berbagai kegiatan literasi di berbagai daerah, Denny JA telah berhasil meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. b. Membangun Sekolah Gratis untuk Anak-anak Miskin Selain gerakan literasi, Denny ja juga terlibat dalam mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak miskin di berbagai daerah. Saat ini, ada banyak anak yang tidak memiliki akses pendidikan yang layak. Denny JA percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka. II. Kontribusi Denny JA dalam Transformasi Budaya a. Menjaga dan Mempromosikan Budaya Lokal Dalam upaya mempertahankan keberagaman budaya Indonesia, Denny JA aktif dalam menjaga dan mempromosikan budaya lokal. Dia berperan dalam mengorganisir berbagai festival budaya, seminar, dan pameran seni yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal maupun internasional. b. Mendorong Pemanfaatan Teknologi dalam Pelestarian Budaya Denny JA juga memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk melestarikan budaya Indonesia. Dia terlibat dalam pengembangan aplikasi dan platform digital yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi dan konten budaya dengan mudah. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan apresiasi terhadap budaya Indonesia. III. Perjuangan Denny JA dalam Transformasi Politik a. Mengadvokasi Keterbukaan Politik Denny JA adalah seorang advokat keterbukaan politik. Dia berjuang untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses politik. Denny JA sering kali mengadakan diskusi dan forum terbuka untuk mendorong partisipasi politik yang lebih luas dari masyarakat. b. Memperjuangkan Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintahan Denny JA juga aktif dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Dia berpendapat bahwa pemerintah yang transparan dan akuntabel adalah kunci untuk menciptakan sistem politik yang adil dan efisien. Denny JA terlibat dalam berbagai inisiatif untuk mendorong pemerintah agar lebih terbuka dan bertanggung jawab kepada rakyat. Kesimpulan Denny JA adalah sosok yang berperan penting dalam transformasi peradaban di Indonesia. Melalui perjuangannya dalam bidang pendidikan, budaya, dan politik, dia telah berhasil menginspirasi banyak orang untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan beradab. Denny JA adalah contoh nyata bahwa seorang individu dapat memiliki dampak besar dalam merubah peradaban. Kita semua perlu menghargai dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh tokoh seperti Denny JA dalam memajukan bangsa dan negara ini.
Cek Selengkapnya: Menyingkap Perjuangan Denny JA dalam Transformasi Peradaban
0 notes
bacabuku · 1 year
Text
[Orang Jujur Tidak Sekolah] - Andri Rizki Putra
Kawan, tahukah kau bahwa ikan salmon berenang melawan arus, sementara ikan bandeng berenang mengikuti arus? Namun, ketika dijual di pasaran, harga ikan salmon jauh lebih mahal dibanding ikan bandeng. Banyak yang bilang, kalau kita tidak bisa mengikuti arus maka kita akan tertinggal dari orang kebanyakan. Namun, kenapa harus menjadi orang kebanyakan jika kita bisa jadi berbeda dan menjadi "mahal"? Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kadang kita kehilangan karakter diri, integritas, dan kejujuran hanya karena mengikuti tren yang berlaku di masyarakat. Bagaimanapun hasil akhirnya, setidaknya hiduplah sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini.
Pernah nggak kamu kecewa sama sistem di sekolah? Misalnya nih, tentang UN yang nggak jujur, tentang diskriminasi murid kurang mampu, tentang sistem pembelajaran di sekolah yang terlalu monoton, tentang apapun.
Penulis buku ini bolak-balik dikecewakan oleh sekolah -sebuah instansi pendidikan yang seharusnya terhormat dan bermartabat-. Waktu SD, karna nggak mampu bayar uang SPP, penulis dipaksa mengerjakan ujian di luar kelas, beralaskan lantai, tanpa meja dan kursi. Juga berbagai hinaan dan kecaman dari guru2nya semasa SD, hanya karna dia miskin.
Jika uang menjadi modal utama untuk bersekolah, maka pendidikan itu sendiri telah mengkhianati ruhnya. Bahkan, keluar dari amanat konstitusi negara ini bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Di SMP, penulis dikecewakan oleh penyelenggaraan UN yang harusnya sakral itu justru diwarnai aksi mencontek massal dan pemberian jawaban oleh oknum guru. Dan herannya, semua orang mendiamkan. Meski cemas bahwa nilainya akan kalah dengan teman-temannya yang mencontek, penulis tetap berpegang bahwa kejujuran lah yang terpenting. Pada saat yang lain mencontek, dia tetap berpegang pada nilai hidupnya -kejujuran.
Lalu, apa jadinya apabila institusi pendidikan yang kita nilai sakral dan dipercaya akan mengantarkan seseorang memiliki karakter yang lebih baik, justru menjadi institusi yang menghalalkan segala cara untuk mengantarkan kesuksesan bagi seluruh muridnya? Negeri ini sudah menderita keterpurukan akibat korupsi, apa harus ditambah lagi dengan generasi muda yang mentalnya bobrok?
Seluruh kekecewaan itu kemudian membawa penulis pada sebuah keputusan besar: berhenti sekolah. Tentu saja keputusan itu menuai berbagai komentar negatif. Tapi penulis yang memang keras kepala didukung ibunya yang memberinya kebebasan absolut untuk menentukan hidupnya, memilih menutup telinga dari komentar negatif itu. Dia bertekad untuk membungkam seluruh prasangka buruk orang-orang dengan membuktikan dirinya. Dan lihatlah, seorang miskin yang putus sekolah dan menempuh UN kesetaraan itu mampu lulus cumlaude hanya dalam waktu 3 tahun di universitas terbaik di Indonesia.
Selain menjabarkan berliku-likunya jalan hidup penulis, buku ini juga memaparkan kritikan pada sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari biaya yang besar untuk beli buku, ikut ekskul, uang gedung, uang bulanan. Ketidakjujuran dan budaya mencontek. Menjamurnya lembaga bimbel yang harganya seroket -seolah, sekolah aja nggak cukup untuk bikin kita pinter-. Ijazah kesetaraan yang dipandang sebelah mata. Sekolah yang ada saat ini tidak mengakomodir keterbatasan fisik, kesulitan akses, kesusahan waktu dan usia, dan lain sebagainya.
Padahal, bagiku menuntut ilmu tidak terbatas dimensi waktu, tempat, status, keterbatasan fisik, dan finansial. Siapapun berhak untuk melanjutkan pendidikan dengan kondisi kehidupan apapun yang mereka miliki. Mereka berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, bahkan ketiga, keempat, dan selanjutnya untuk terus dapat menimba ilmu.
Kerennya lagi adalah penulis ini nggak cuma ngomong tok. Dia mengambil tindakan untuk menyelesaikan kerisauannya tentang pendidikan di Indonesia. Misi besar yang dibawanya adalah memperkenalkan pendidikan nonformal (homeschooling komunitas) dan menjadikan pendidikan mudah diakses untuk siapapun, terutama kaum marginal. Agar mereka yang sama-sama putus sekolah tidak pernah putus harapan.
Buku ini bagussss banget. Ide yang dibawanya untuk sedikit berkontribusi pada masalah pendidikan di Indonesia juga bagus. Terlepas dari itu semua, kekritisan, keberanian, dan kenekatan penulis juga patut ditiru -untuk hal baik-. Dan bagusnya lagi penulis punya ibu yang selalu mendukungnya untuk apapun keputusan yang diambilnya. Disini peran ibu penulis juga penting dalam membentuk sosok penulis hari ini.
Ini buku lama, makanya nggak ngantri di ipusnas. Jadi selamat membaca :D
Tumblr media
1 note · View note
cinews-id · 1 year
Text
0 notes
jumalahmad · 3 years
Text
Anak Mualaf Mentawai Berhak Peroleh Pendidikan
Anak Mualaf Mentawai Berhak Peroleh Pendidikan
Pendidikan menjadi sesuatu yang harus dirasakan oleh segenap masyarakat negara sebagaimana pesan dari Undang undang Dasar bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Namun ternyata sampai sekarang Indonesia sudah merdeka selama lebih 70 tahun, masih banyak warga negara Indonesia yang belum merasakan pendidikan yang layak. Salah satunya adalah masyarakat Mentawai. Anak…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
candrakirana · 4 years
Text
KAPITALISASI PENDIDIKAN INDONESIA “Hanya Orang Kaya yang Bisa Sekolah”
PENDAHULUAN
             Pendidikan adalah sarana untuk memberantas kebodohan agar menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seorang individu. Adapun definisi lain dari pendidikan adalah usaha yang disengaja dan dilakukan secara sistematis agar suasana belajar kondusif sehingga para peserta didik bisa mengembangkan bakat dan kemampuan dirinya dengan lebih maksimal lagi. Dengan mengikuti pendidikan yang sudah ditempuh, harapannya para peserta didik mampu memiliki akhlak yang mulia, berkepribadian luhur, tinggi kemampuan spiritualitasnya, memiliki kecerdasan yang luar biasa dan juga mempunyai keterampilan yang nantinya berguna bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat sekitar. Secara etimologis Kata pendidikan di dalam bahasa inggris disebut dengan kata education. Dari segi etimologinya, kata education berakar dari bahasa latin Eductum yang tersusun dari dua kata, yaitu E yang berarti perkembangan “sesuatu” yang berasal dari dalam ke luar, dan Duco yang “sesuatu” yang sedang berkembang. Sesuatu itu tentunya adalah sesuatu yang positif. Dari definisi tersebut, pendidikan berarti kemampuan diri sendiri dan juga kekuatan individu yang dikembangkan menuju arah yang lebih baik lagi. Menurut ki hajar dewantoro pendidikan adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia agar bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
 Indonesia saat ini dalam kualitas pendidikan menduduki peringkat ke 72 dari 74 negara, tentu ini adalah bukti bahwa pendidikan di indonesia saat ini kualitasnya masih sangat rendah. Mulai dari sistem pendidikan yang masih kuno, Guru yang belum bermutu, dan yang paling ironi adalah biaya pendidikan di indonesia yang cukup mahal. Akibatnya banyak anak-anak yang putus sekolah terkendala oleh biaya, padahal mendapatkan pendidikan adalah hak semua warga negara dan negara yang menjamin semuanya. Namun kenapa amanat dari UUD 1945 ini semakin melenceng dari koridornya sampai saat ini? Seakan pendidikan hanyalah untuk kaum menengah keatas saja, lalu apakah ini adalah dampak dari kapitalisasi pendidikan? Yang menjadikan pendidikan sebagai lahan untuk mendapatkan sebuah keuntungan bagi individu tertentu, layaknya pendidikan dijadikan suatu komoditas perdagangan atau pasar bebas. Jika demikian, pendidikan akan diatur sesuai dengan hukum pasar. Meningkatnya permintaan pendidikan akan mengakibatkan mahalnya biaya pendidikan. Tentu hal ini perlu diwaspadai jangan sampai jargon “orang miskin dilarang sekolah” akhirnya terbukti dan terjadi.
 PEMBAHASAN
 Kapitalis atau kapitalisme adalah suatu paham yang menunjuk kepada siapa yang memiliki usaha atau modal terbanyak maka itu adalah yang berkuasa. Yang dimana sistem ekonomi kapitalis atau kapitalisme adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang seluas-luasya kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan perekonomian. Maka dari itu kapitalisasi pendidikan adalah suatu sistem pendidikan yang di atur oleh segelintir pemodal untuk menghasilkan uang dan kekuasaan. Adanya kapitalisasi pendidikan ini semakin membuat masyarakat makin terkotak-kotak berdasarkan status sosial-ekonomi. Hal ini terjadi karena pendidikan yang berkualitas hanya bisa dinikmati oleh sekelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas. Masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah kurang bisa mengakses pendidikan tersebut. Kita tahu bahwa indonesia adalah negara yang mempunyai tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi, dengan terjadinya hal ini semakin menunjukan bahwa pemerintah sudah menistakan amanat konstitusi yaitu UUD 1945 yang di katakan bahwa seluruh rakyat indonesia berhak atas pedidikan yang layak.
Swastanisasi menjadi biang keladi utama yang merasuki lembaga pendidikan. Adanya kepentingan kalangan pemodal ketikan mereka medirikan sekolah atau lembaga bantuan pendidikan seperti tempat les privat dan lain-lain. Sekolah memang bukan monster yang haus akan uang, tapi yang pasti sekolah terus menerus memakan biaya. Dari tahun ke tahun sekolah menaikan biaya pendidikan dengan alasan bermacam-macam. Anehnya, meningkatnya biaya sekolah tidak sebanding dengan tingkat fasilitas dan kualitas tenaga pengajar yang dibutuhkan peserta didik. Hal itu membuat semakin terpuruknya pendidikan indonesia saat ini.
Munculnya berbagai platform baru dalam pedidikan seperti aplikasi belajar ( Ruang  Guru, Zenius, dll)  dan tempat les privat adalah suatu bukti kita sedang berada pada era kapitalisasi pedidikan. Memang pada promosinya mereka memperlihatkan bahwa mereka sedang membantu pendidikan indonesia, padahal itu hanya teknik marketing. Akan sangat munafik jika mereka tidak membutuhkan benefit, ini suatu konsep kapitalisasi yang sangat terbungkus rapih menurut saya pribadi. Pada kenyataanya pemerintah pun sebetulnya bisa menyediakan fasilitas ini. Pemerintah punya aplikasi serupa yaitu rumah belajar yang notabenenya gratis dan produk asli pemerintah, namun mengapa yang sering muncul di permukaan adalah produk kapitalis? Padahal jika bisa di maksimalkan bisa menjadi peningkatan pedidikan. Pemerintah kita terlalu rugi jika anggarannya terpakai sepenuhnya untuk pendidikan, padahal jepang bisa maju itu karna pendidikan setelah kehancurannya pada saat perang dunia kedua. Sungguh suatu hal yang ironis.
PENUTUP
Pendidikan di negeri ini makin hari makin bertambah rumit permasalahannya. Permasalahan yang satu belum selesai, timbul lagi permasalahan yang lain.  Seperti permasalahan dalam mutu atau kualitas pendidikan, output atau keluaran yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan hingga permasalahan pemerataan pendidikan sampai sekarang pun belum dapat terselesaikan. Apalagi sekarang timbul permasalahan baru, yaitu kapitalisme pendidikan. Begitu sangat kompleks permasalahan pendidikan yang kita alami, dan permasalahan pendidikan ini tidak akan pernah selesai karena seiring berkembangnya zaman dalam era globalisasi dan perkembangan-perkembangan yang lain seperti IPTEK dan kebudayaan, mengakibatkan permasalahan dalam dunia pendidikan juga makin berkembang.  Tidak bisa dilupakan pula jika ternyata masih banyak masyarakat yang tingkat kesejahteraannya masih di bawah standar kelayakan hidup. Jangankan untuk memikirkan biaya pendidikan sekolah, untuk biaya hidup sehari-hari saja sudah kesusahan.  Apalagi dengan biaya-biaya saat ini yang makin tidak terjangkau lagi. Akibatnya, banyak anak yang putus sekolah dan tidak dapat meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan kesulitan dalam membayar biaya sekolah.
Maka dari itu menurut saya pendidikan di indonesia butuh suatu reformasi. Dimana perbaikan dari hal terkecil sampai terbesar oleh pemerintah dengan cara mengubah paradigma dunia pendidikan, bahwa pedidikan bukan ladang usaha segelintir kapitalis, menjadikan pendidikan adalah komoditas perdagangan atau pasar bebas. Pada intinya mengembalikan kekuasaan pengelolaan kepada pemerintah sepenuhnya. Perbaikan dari mulai sistem kurikulum, dan yang terpenting adalah memiliki prisip bahwa pendidikan adalah hak seluruh warga negara tanpa terkecuali. Seperti sila ke 5 pancasila yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”. Sekian
3 notes · View notes