Tumgik
#tauladan
journalditaa · 2 months
Text
Penerimaan
"Hidup itu tak pernah ideal bagi sesiapapun"
Begitulah kiranya kalimat yang sering kali aku dengar di setiap kajian Ustadzah Halimah Alaydrus. Semoga Allah merahmati ustadzah.
Dan memang benar adanya, setiap dari kita akan mempunyai fase "ketidak idealan" itu. Hanya mungkin satu dan lainnya berbeda bab ujiannya, ada yang di uji melalui keluarga, harta, lingkungan dan lain sebagainya.
Hal itu karena Allah ingin menguji seberapa kuat iman dan kesabaran kita, jawaban terbaiknya ada di dalam Al-Quran :
“Dan Kami akan menguji kamu dengan sesuatu ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah: 155-157).
Maka jika kamu mulai futur atas apapun ujian yang datang kepadamu, lekaslah kembali mentadabburi Quranmu juga selalu ingat bahwa Allah sudah memberikan contoh tauladan terbaik yaitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Part kehidupan mana yang Rasul tak diuji ? Rasanya manusia sempurna ini sudah mengalami ujian di segala lini kehidupan. Dengan kesabaran tak terhingga juga keluasan hati yang sempurna, dan aku selalu jatuh cinta setiap kali mengingatnya.
Part awal untuk kita bisa ridha adalah penerimaan, fase sulit bagi sebagian orang namun saat mampu melaluinya, jalan kedepan nampaknya akan lebih ringan.
Maka ya Allah, Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu🤲❤️‍🩹
152 notes · View notes
sabaryangindah · 8 months
Text
Aku berdoa agar Allaah menolong kita, memudahkan kita, mampukan kita para wanita untuk bisa membesarkan anak-anak lelaki kita dengan baik. Agar kelak mereka menjadi orang yang shalih, yang muslih, yang bermanfaat bagi dirinya, agamanya, keluarganya, negaranya serta untuk ummat seluruhnya.
Menjadi lelaki itu berat, sebab ia kelak akan menjadi pelindung dan pengayom bagi wanita-wanita di sekitarnya; ibunya, adik/kakak perempuannya, istrinya, serta anak-anaknya. Dia juga dituntut untuk bisa menjadi lebih baik dari mereka. Lebih shalih, lebih bisa menjaga diri, lebih alim, lebih pintar, lebih sabar, lebih lembut, lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih kuat dan lebih lebih yang baik lainnya. Karena dia ditakdirkan dan diciptakan untuk menjadi qowwam, menjadi pemimpin, menjadi teladan untuk mereka.
Apa jadinya jika banyak laki-laki di sekeliling kita adalah lelaki yang thalih, yang kurang berilmu, yang tidak dewasa, kurang sabar, yang tidak dapat menjaga dan mengendalikan diri, yang bermudahan dekat dengan fitnah syahwat dan syubhat, yang akhlaknya buruk, yang kerap melampiaskan kekesalan dan kemarahan dengan mencaci, mencela, mengumpat, menyindir, merendahkan serta berucap kasar pada sesama bahkan di ruang publik, yang tidak bertanggungjawab, serta tidak dapat menjadi imam dan qowwam bagi keluarganya, bagi wanita-wanita dalam hidupnya? Betapa akan menderitanya kita, wanita, makhluk yang lemah dan rapuh ini.
Dan sungguh, itu tugas kita sebagai ibu, untuk mendidik, merawat dan membesarkan mereka agar dapat menjadikan mereka seorang lelaki sejati, yang baik agama serta akhlaknya, dan yang berjiwa ksatria seperti suri tauladan kita bersama, Rasulullaah dan para shahabatnya yang mulia. Atau paling tidak, sedikit mendekati sifat, sikap dan perangai mereka.
Ya, lelaki dan wanita, sama-sama memiliki peran yang penting demi tercapainya harmoni dalam kehidupan kita yang hanya sementara ini di dunia. Dan yang lebih penting lagi, agar kelak kita semua bisa berkumpul kembali bersama dengan orang-orang yang kita cintai di SurgaNya.
Minta, mintalah di waktu-waktu mustajab; di sela azan dan iqomah, di saat hujan, di sepertiga malam, di hari Jumat setelah ashar dll. Panjatkan doa, agar Allaah selalu membersamai dan membantu kita dalam mewujudkan semua cita, hajat dan impian kita..
30 notes · View notes
auliasalsabilamp · 6 months
Text
Kecantikan dalam Ketaatan
Value seorang wanita tidak hanya terletak pada pintar dan indahnya tampilan.
Tapi bagaimana ia berusaha patuh pada perintah Rabbnya bahkan saat akses untuk memaksiati-Nya banyak.
Bagaimana ia tetap menjulurkan hijabnya saat fashion hijab ikat semakin marak.
Bagaimana ia tetap semangat belajar dan mengamalkan ilmu saat kesibukan dunia berusaha menyeretnya.
Karena wanita yang bervalue tidak hanya dilihat dari achievement dunianya.
Tapi saat ia juga peduli dengan kehidupan setelah kematiannya.
Karena wanita terbaik adalah wanita yang kehidupannya mencontoh wanita digenerasi terbaik (para shahabiyah).
Maka jadikan para shahabiyah tauladan meski harus berjalan dengan tertatih.
Senin, 14 Ramadhan 1445 H.
12 notes · View notes
nadyadmyanti · 1 month
Text
Tumblr media
Healing Class with Mba Btari Aktrisa Yara S. (Founder & CEO Momischology)
“Berdamai dengan Persepsi Orang Lain”
Dalam Q.S Ar-Rad ayat 11 merupakan ayat yang menunjukkan bahwa manusia harus berusaha jika mau ada perubahan dalam hidupnya.
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Kenapa kita harus terus berkhusnuzan kepada Allah SWT sekalipun banyak sekali ujian yang kita rasakan? Jawabannya karena hal ini merupakan kunci utama mencapai kebahagiaan dan termasuk salah satu ibadah hati yang paling mulia.
Sikap khusnuzan seorang muslim dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Khusnuzan kepada Allah, maksudnya adalah meyakini bahwa Allah selalu mengabulkan doa bagi hambanya yang memohon dengan ikhtiar dan tawakal.
2. Khusnuzan kepada diri sendiri, maksudnya adalah tidak boleh insecure, sabar dan memiliki inisiatif yang tinggi.
3. Khusnuzan kepada orang lain, maksudnya adalah hak utama ketika kita baru mengenal orang adalah mendapatkan prasangka baik dari kita. Jika kita berfikiran negatif akan melahirkan perbuatan negatif juga. Sebab “Seorang muslim yang baik adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain” (H.R Bukhari No 10 & Muslim No 40)
Tanda baiknya seorang muslim: adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya.
Rasulullah sebaik-baik tauladan saja masih ada yang membenci dan memfitnah, apalagi kita hanya manusia biasa, maka dari itu bersabarlah, karena sabar tidak ada batasnya sampai kita meninggal serta tetaplah berbuat baik, juga memohon kelapangan dan keikhlasan hati maka insyaAllah hidup akan lebih tenang.
Cara mengubah fokus agar bisa berdamai dengan segalanya:
1. Perbaiki diri yaitu dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
2. Perbaiki lagi hubungan kita dengan orang tua.
3. Perbaiki hubungan kita dengan orang lain.
Dan yang terpenting adalah fokus kepada Allah, nanti Allah sendiri yang akan membantu kita. Fokus untuk terus memperbaiki diri menjadi versi yang lebih baik lagi.
2 notes · View notes
afifaharyani09 · 4 months
Text
Perjalanan tadi membekas, dengan kejadian pusingnya salah satu siswa sampai pada akhirnya "muntah" di keresek yang sudah disiapkan. Jangan tanya apakah berani menghadapinya atau tidak, tapi lebih kepada kaget "bagaimana cara buangnya yaaa?" hingga pada akhirnya jendela mobil mulai dibuka dan ada orangtua yang disana menyarankan untuk langsung membuangnya keluar, dengan kondisi jalan yang sepi, aku memberanikan diri untuk melemparnya sambil reflex berteriak "ahh takuut, maafin ya" kemudian siswa lainnya kembali bertanya "kenapa takut bu?" lalu reflex juga menjawab "lah iya, kan disekitar kita ada juga makhluk yang ga keliatan"
Juga sbg permohonan maaf atas perlakuan "buang sampah" sembarangan yang dilakukan pada lingkungan.
Arhh, menjadi tauladan baik bukan hal mudah ternyata.
Tidak semua yang baik adalah benar, tapi juga tidak semua yang buruk adalah kesalahan.
3 notes · View notes
galerikatahonnurizza · 5 months
Text
Tumblr media
Sayyidah Aisyah RA adalah tauladan dan inspirasi bagi seluruh wanita muslim, salah satunya dalam hal menuntut ilmu. Beliau terkenal sangat cerdas, mudah ingat tapi sukar lupa dalam mempelajari sesuatu. Rupanya, rahasia beliau terletak pada sholatnya. Beliau tak pernah sekalipun sholat tanpa memahami dan meresapi makna dari bacaan dan gerakannya (UAH).
3 notes · View notes
nadyagifary · 1 year
Text
Akan Menjadi Ibu Seperti Apakah Aku Nanti?
Mungkin, ada yang merasa aneh apabila seorang perempuan umur 22 tahun ini mempelajarinya
Dimulai ketika semester 3 dan sampai sekarang pun masih menempuh koas stase pertama
Setiap hari, bacaannya yang dibaca seputar menjadi ibu, ibu, dan ibu
"Kebelet nikah kah?"
Tidak. Tentunya. Menikah dengan memiliki anak adalah dua hal yang berbeda. Dua hal yang harus dipelajari secara terpisah.
Dari apa yang aku pelajari selama ini melalui kajian parenting, buku - buku berbasis parenting, dan cara menjadi madrasatul ula yang baik,
Hasilnya,
Nyatanya, menjadi ibu bukan perkara yang mudah. Perlu kesabaran yang panjang untuk itu, dan ingat, kesabaran bukanlah hal yang dapat diraih dengan hanya satu atau dua hikmah saja, tapi berpuluh-puluh hikmah untuk menempa dan untuk belajar. Sabar adalah proses yang panjang, karenanya ia menjadi sebuah hal yang tidak berujung.
Nyatanya, diperlukan sebuah ilmu untuk merawat dan mengasuh anak sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga tuntunan Nabi dan Rasul.
Nyatanya, diperlukan olah rasa dan kesabaran yang panjang untuk dapat melihat si kecil tumbuh dan berkembang nantinya.
Tentunya dengan membaca buku-buku yang berisi kebaikan dan suri tauladan dari ummahatul mukminin, siapa lagi kalau bukan Khadijah Khuwailid, r. a.
Namanya harum sebagai istri dan ibunda dari anak - anak Rasulullah.
Kesabarannya, ketekunannya, dan kesederhanaannya, serta kebaikannya yang mampu mendidik anak - anak Rasulullah dengan hebat serta menjadi istri dibalik kehebatan Rasul dalam menyebarkan dan menegakkan agama.
Ingat, anak adalah sebuah kertas putih yang nantinya akan kita rawat sesuai dengan apa yang kita berikan
Bagikan kaca yang berdebu, apabila tidak dibersihkan, maka akan menjadi kotor, sulit dilihat, bahkan rusak. Namun, apabila digosok atau dibersihkan terlalu keras, maka ia akan patah.
Anak adalah investasi akhirat terbaik
Anak adalah kekayaan yang sejati, dan
Anak adalah muara kasih sayang orang tua yang nantinya akan menjadi catatan amal jariyah ketika orang tua meninggal
Maka, jadilah harum wahai shalihah
Untuk menjadi anak shalihah
Untuk menjadi istri shalihah, dan
Untuk menjadi ibu shalihah
InsyaAllah dengan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan semuanya dapat tergapai.
"Lalu mengapa tidak mempelajari ilmu untuk menjadi istri yang baik terlebih dahulu ? "
Jawabannya adalah sama dengan yang di atas, menjadi seorang istri dan menjadi seoarang ibu, atau bahkan dengan ilmu pernikahan (rumah tangga) saja adalah tiga hal yang berbeda.
Kalau diruntut sesuai dengan pembagian dan alurnya, harusnya mempelajari ilmu menjadi seorang istri terlebih dahulu. Tapi, sesuai dengan kebutuhan. Untuk Nadya sendiri, rasanya belum waktunya untuk mempelajari karena belum saatnya menikah dan membangun rumah tangga dengan laki laki bernama suami.
Hal ini juga menjadi pertimbangan atas kesiapan menikah yang sepertinya masih sangat jauh. Masih banyak yang harus dipelajari. Bukan untuk mengikuti tren menikah muda yang bersliweran di IG maupun platform lain. Menunjukkan tren prewedding, tunangan, dan lamaran yang tidak sesuai dengan tuntunan syari atau bahkan hanya dijadikan ajang untuk "dipamerkan". Hmmm, padahal :
"Sembunyikan khitbah, umumkan akad!"
Pernikahan dan semua proses menuju ke ikatan suci itu adalah sebuah hal yang patut dijaga sesuai dengan tuntunan.
Maka dari itu, ntuk menghindari diri "terbawa perasaan" dengan hal hal yang merujuk kesana, jadi rasanya lebih aman untuk mempelajari parenting dan hal hal lain untuk anak-anak nanti.
Menjadi ibu terbaik untuk mereka nanti dan semoga mereka beruntung mendapatkan ibu yang shalihah, cerdas dan menyanyangi mereka seutuhnya dengan ilmu, dengan agama.
Semangat selalu singelllah!
Tau arah tujuan hidup
Demi cinta yang lebih besar nantinya!
19 notes · View notes
coklatjingga · 1 year
Text
Tentang Cinta Abadi
Pagi tadi, di sela-sela kerja WFH seperti biasa, tergerak untuk ikut kajian dalam grup Temani. Tema besarnya tentang dzikir.
Karena baru gabung di ujung-ujung pembahasan, tidak banyak yang akhirnya aku tangkap. Melainkan ada satu. Satu yang kemudian membekas sampai detik ini saat aku menuliskannya.
Tentang syafaat Rasulullah Saw. bagi umatnya. Tentang bagaimana agar bisa mendapatkan syafaat yang amat kita dambakan tersebut.
Ustazah Aan Hani menyampaikan, ada tiga amalan agar kelak kita mendapatkan syafaat Rasulullah Saw., yaitu:
1. Membaca doa selepas azan
2. Bershalawat atas Nabi Saw.
3. Menghidupkan sunnah Nabi Saw.
Terlihat sederhana tetapi jujur aku sendiri masih tertatih mengamalkannya. Tapi juga amat mengharapkan syafaat tersebut. Sebab sadar diri betapa banyaknya dosa, serasa tidak pantas mendamba surga. Sedang diri takut dengan nyalanya api neraka.
Belum lagi ketika Ustazah bercerita bagaimana ketika kelak di akhirat para nabi sebelum Rasulullah yang dimintai syafaat menolak sebab terhalang darinya. Sedang Rasulullah Saw. memiliki keistimewaan itu atas doa yang Beliau simpan untuk umatnya di akhirat kelak.
Betapa sayang dan cintanya Baginda Rasulullah Saw. dengan kita umatnya, hanya bagaimana diri ini akan membalas cinta tersebut?
Ya Allah, sampaikan salam rindu kami kepada junjungan terbaik, tauladan keimanan, kekasihMu.
8 notes · View notes
laoderrs · 2 years
Text
Berhiaslah Dengan Akhlak Yang Baik Wahai Penuntut Ilmu Agama
Berkata Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta'ala,
"Aku suka jikalau seluruh penuntut ilmu agama menjadi suri tauladan yang baik dalam akhlak, amalan dan dakwahnya mereka kepada Allah Ta'ala. Sehingga hal ini menjadi pendorong manusia untuk menerima syariat Allah Ta'ala dari mereka. Karena sungguh syariat Allah sering ditolak oleh kalangan awam karena buruknya perangai orang yang berdakwah kepada Allah."
(Al Liqaa Asy Syahri, 26)
23 notes · View notes
mayavishna · 8 months
Text
Tante Rumah Tangga
Ternyata sudah mau berjalan dua minggu dirumah, padahal rasanya baru kemarin turun dari pesawat :).
Alhamdulillah banyak ngerasa bersyukurnya pulang kali ini, banyak banget re-connecting dan re-bonding sama orang orang terutama keluarga. Ternyata keadaan rumah nda se-menyeramkan apa yang kufikirkan, bearable. i can survive walaupun sambil nangis diem diem pas solat. wkwkwk
Selama dirumah ini aku banyak refleksi tentang perempuan dalam perannya. Sebagai ibu, sebagai pendidik, sebagai tauladan. Beneran namanya ngopeni anak adalah hal yang tidak mudah. they are copying anything that you do. I’ve seen two different familiy from my brother and my sister, i can tell which one is more educated when it comes to ngopeni anak. Anak adalah kertas putih kosong, orang tua, keluarga, dan lingkunganlah yang ngisi kertasnya si anak ini. 
Selama dirumah keponakan dari Solo selalu dateng ke Ngawi, karena ayahnya (alias masku) lagi kerja dirumah Ngawi. 24 jam berang sama bocil bocil ini, dari bangun mandiin kasih makan main belajar ngaji main lagi tidur, bener bener 24 jam bareng sama bocil bocil ini. Rasanya jadi tante rumah tangga. Perbedaan besar amara di turki dan amara di indonesia adalah dirumah banyak ga punya waktu buat diri sendiri, karena ada bocil yang gondeli. Apalagi ibuk selepas operasi nda bisa banyak beraktifitas secara normal. Aku sampai bingung gimana ya bagi waktu 24 jam buat bersih-bersih rumah, belanja, masak, ngopeni keponakan, ngajarin bocil, belajar buat diri sendiri, dengerin kajian, main, social life ke tetangga. It is a lot. Jadi faham kenapa banyak ibu-ibu rumah tangga yang stress diluar sana sama perkerjaan rumah. Ini padahal baru pekerjaan yang berkaitan dengan hak manusia, belum lagi hak hak kita untuk Allah.
Aku inget kajian dari Syaikha Haifa Younis.  The best woman is the one whose focus in life is on her Creator, not on her career, house, children, beauty, etc. but indeed it is need time.
Ngawi, 2023
5 notes · View notes
kertasecha · 10 months
Text
Berawal Dari Mimpi
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pagi itu, 26 November 2023, adalah salah satu hari terbaik yang pernah seorang Desra lalui selama 2023.
Setelah menunggu satu tahun dari Half Deen 2022, alhamdulillah, Allah kasih kesempatan dan rizki untuk ikut belajar di Half Deen Series 2023, bareng Ust. Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah.
Semoga Allah jaga beliau, serta para guru kami yang senantiasa teguh menghidupkan sunnah, serta para Ulama yang senantiasa besar pengorbanannya dalam merangkum ilmu kehidupan untuk diwariskan kepada kita kelak di masa yang sulit ini.
Rangkuman Half Deen Series 2023
Half Deen Series kali ini cukup menarik perhatian banyak orang. War tiketnya pun MasyaaAllah. Untuk tahun ini, Gurunda hafizhahullah membagikan sebuah kisah mengenai cinta, pengorbanan, ujian, serta kesabaran. Tak lupa hikmah dari kisah tersebut berupa pelajaran untuk menjalani peran sebagai Ayah, Ibu, dan Anak yang baik.
Pelajaran ini diambil dari kitab suci Al Qur'an, Surah Yusuf ayat 3.
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَI (Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya‘qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku.”
Tauladan Peranan Ayah, Anak dan Ibu dalam keluarga Nabi Ya'kub عليه السلام
Nabi Yusuf عليه السلام adalah Putra dari seorang Nabi yang mulia, Nabi Ya'kub عليه السلام. Sedangkan Nabi Ya'kub عليه السلام adalah putra Nabi Ishaq عليه السلام dan cucu dari Bapak agama samawi, Nabi Ibrahim عليه السلام. Sehingga cukup jelas bisa disimpulkan yaa, kalau Yusuf memiliki garis keturunan orang-orang mulia yang terjaga di sisi Allah.
Nabi Yusuf عليه السلام kecil bermimpi bahwa sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud padanya. Nabi Yusuf عليه السلام yang merupakan anak yang taat kepada orang tua langsung menghubungi ayah beliau untuk bercerita dan meminta nasihat dari sang ayah.
Ini menunjukkan betapa hangatnya hubungan antar anak dan ayah dalam keluarga kedua Nabi عليه السلام. Sang anak (Nabi Yusuf عليه السلام) sangatlah menghormati sang ayah sebagai pemimpin keluarga. Sehingga, saat ia bermimpi pun, bukanlah teman yang dicari sebagai konselornya, melainkan ayah beliau.
Bukan sebuah pekerjaan instan untuk membentuk pola serta kepercayaan anak pada ayahnya. Nabi Ya'kub عليه السلام pun merupakan seorang ayah yang penuh perngorbanan, kehangatan, serta kepekaan terhadap anak-anaknya.
Begitu Nabi Ya'kub عليه السلام mendengar cerita putranya, Ia pun langsung memahami tafsir dari mimpi putranya tersebut. Ia dapat memahami bahwa putranya, Yusuf عليه السلام akan menjadi seorang Nabi kelak seperti dirinya. Maka, dengan bijaknya Nabi Ya'kub berpesan pada putranya tersebut.
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ “Wahai anakku, janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu karena mereka akan membuat tipu daya yang sungguh-sungguh kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas bagi manusia.”
Beliau meminta putranya untuk tidak menceritakan mimpinya tersebut kepada ke saudaranya (kalau yang dapat aku simpulkan dari perkataan Ustadz hafizhahullah, yang dimaksud saudaranya khususnya adalah sepuluh orang kakak Nabi Yusuf عليه السلام)
Mengapa demikian? Nabi Ya'kub sungguh telah memahami perangai anak-anaknya. Sifat judgemental saudara-saudara Nabi Yusuf عليه السلام terhadapnya sampai ke perasaan bahwa ayah mereka (Nabi Ya'kub عليه السلام) adalah seorang ayah yang pilih kasih, terutama pada kedua saudara mereka yang berasal dari ibu yang berbeda dengan mereka. (red: Nabi Yusuf عليه السلام serta adiknya Bunyamin).
Kembali ke tafsir mimpi Nabi Yusuf عليه السلام. Maka, mengapa sebelas bintang, matahari, serta bulan?
Rupanya Nabi Ya'kub عليه السلامmengetahui bahwasannya mimpi tersebut merujuk ke analogi untuk keluarga mereka.
Matahari berarti ayah (Nabi Ya'kub عليه السلام)
Bulan berarti ibu
Sebelas bintang adalah saudara-saudara Nabi Yusuf عليه السلام yang berjumlah sebelas orang
Lantas, mengapa harus matahari, bulan, serta kesebelas bintang?
Ayah, digambarkan seperti matahari. Beliau lah sumber energi, kehangatan, dan spirit bagi keluarga. Matahari tak pernah redup, tak pula mati sinarnya seperti bintang. Matahari merupakan center of universe. Maka, seorang ayah hendaknya menjadi center of family. Seperti halnya Nabi Ya'kub عليه السلام yang menjadi penasihat utama Nabi Yusuf عليه السلام setelah beliau bermimpi.
Ibu digambarkan sebagai bulan. Bulan yang menyinari malam, teduh dan anggun. (duh, jadi kesindir neh wkwkwkk)
Yok lanjut.
Ibu adalah bulan dalam keluarga. Dengan keteduhannya dalam kegelapan malam, bulan memantulkan sinar matahari ke bumi. Sehingga seorang ibu diharapkan dapat berperan menjadi jembatan dari ayah kepada anak-anaknya. Karena tugas istri adalah litaskunu ilaiha, dimana saat seisi rumah memandangnya, maka tenanglah hati mereka.
Seperti itulah gambaran keluarga Nabi عليه السلام, sehingga Allah menganalogikan matahari, bulan, serta sebelas bintang sebagai representasi dari keluarga Nabi Ya'kub عليه السلام, dalam mimpi seorang Nabi Yusuf yang masih belia.
InsyaaAllah lanjut segera yaa.masih panjang huehehehe
2 notes · View notes
jejakanakrantau · 10 months
Text
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Ta'ala, masih diberikan kenikmatan yang sangat banyak luar biasa tanpa henti, semoga kita bisa menjadi hamba-Nya yang terus bersyukur. Aamiin
Shalawat serta salam senantiasa berlimpah ruah hanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliaulah yang menjadi suri tauladan yang terbaik dimuka bumi ini, semoga kita semuanya bisa bekumpul di Syurga bersamanya nanti. Aamiin
2 notes · View notes
dhsftrii · 2 years
Text
Membangun Habit yang Baik setelah Akad
by : kak @hailols
Sebelum memulai materi, ka lola kembali mengingatkan bahwa ketika kita mendatangi kajian, majelis ilmu, perkumpulan manusia yang sedang membahas kebaikan, itu bukanlah tanpa alasan, pasti ada sesuatu yg ingin Allah sampaikan.
Maka, betapa kita harus bersyukur akan hal itu. Dari sekian banyaknya dosa dan maksiat yang kita lakukan, Allah masih memilih kita untuk menjadi hamba yang lebih baik, semoga Allah selalu menjaga niat niat baik kita, mudahan Allah perkenankan.
Membangun Habit Baik setelah Akad adalah salah satu tema yg cukup jarang orang membahasnya secara mendalam.
Ketika kita menikah kita dapetin hal hal yg gasuka dari pasangan itu adlh hal yg lumrah, disinilah pentingnya kesabaran dan saling ridho. Selama bukan hal yg principle, berlapanglah.
Pasti ada ga sukanya, ada ga sreg nya. Kalau suami ada keburukan satu hal, pasti ada banyak hal lain yang menjadi kebaikan.
Semisal ada satu kebiasaan yang kita ngga suka dari suami, kita harus paham mungkin suami tidak dibesarkan di keluarga yang satu kebiasaan tersebut menjadi fokus dalam kehidupan keluarganya..
Karena itulah untuk supaya ada rasa nyaman, sakinah, ketenangan, kita harus ikhtiar dan tawakal.
Salah satu nya dengan membangun habit yg ngga bisa terjadi kalau ngga dibiasakan. Kalau ga dibiasakan, bbrapa tahun berikutnya akan jadi canggung.
Pernikahan di tahun tahun awal, mungkin yang terpenting adalah cinta. Tapi di tahun 5 sampai berikutnya bukan lagi cinta tapi kesetiaan dan tanggung jawab. Ngga butuh deg degan lagi.
Habit ini harus berdua dengan pasangan, istiqomahkan, dan wariskan. Habit akan membentuk budaya baik dalam keluarga. Kata buku begini, ibu begini, tapi praktiknya enggak. Suri tauladan adalah ilmu parenting paling utama. Anak merekam apa yang mereka lihat.
1. Membiasakan mengucap kalimat thayibah
Jazaakallahu khayraa, barakallahu fiik, fii amanillah..
Keliatannya sepele, tapi dalam catatan langit jauh lebih bermakna, jauh mendatangkan manfaatnya dibanding dengan ucapan makasih, hati hati yaa..
Karena kalimat tersebut mengandung doa dan harapan dari seorang istri untuk suami nya, dan sebaliknya. Kita mungkin sering mengucapkan kalimat itu untuk teman teman kita, padahal suami adalah paling berhak.
Diantara semua manusia yang paling berhak mendapat kalimat thayibah adalah suami.
Kita tidak tau kalimat yg mana, doa yg mana, yg insyaaAllah akan menjadikan suami lebih cinta.
2. Biasakan komunikasi yang aktif
Dari hati ke hati, dari mata ke mata. Saling menatap saat lawan bicara. Tunjukan bahwa saling menyayangi, mencintai dia karena Allah, merespon dengan baik apa yg beliau minta. Mencoba merawat apa yg menjadi kelemahan suami dan kita. Semisal suami bau badan, bantu fasilitasi untuk mengurangi hal tersebut. Ada teknik yg kita ngga harus bohong dan ngga harus blak blakan. Ketika baru menikah, inilah kesempatannya karena sama sama asing, disaat itulah harus komunikatif.
Kalau butuh disayang maka sampaikanlah. Jangan malu untuk bilang ingin disayang, ingin di bilang cantik. Laki laki itu makhluk yg ngga begitu peka. Jangan sampai kita merasa berusaha tapi ngga dihargai. Maka sampaikan dengan cara baik. Allah jadikan fitrah perempuan untuk di rumah, Allah jadikan perempuan lebih lemah lembut, hangat, itu untuk menyambut suaminya di rumah.
3. Membiasakan saling jujur
Sampaikan makanan yang disuka dan ngga suka, karena disana ada ridho suami yang harus kita kejar. Sampaikan kalau ada yg kurang sreg diantara berdua, jgn sampai saling ngebatinn, karena hal tsb lama lama akan jadi bom atom.
4. Membiasakan financial yg jelas, sebutkan anggaran2nyaa
Why not?
Dalam agama, kita tidak ada kewajiban untuk mengetahui gaji suami, tapi kalau kita mengetahui hal itu akan lebih menghadirkan ketenangan, maka komunikasikan dengan suami.
Semisal ada kasus suami nya terlalu mudah memberi untuk keluarga, sedangkan istri kurang. Istri berapapun dikasi suami, tugas pertama istri adalah qanaah. Ngga meminta lebih. Qanaah, mendoakan, semoga dengan doa itu akan menambah rezeki.
5. Membiasakan saling belajar, berbagi, menuntut ilmu
Setiap pagi melihat kajian, dibiasakan. Menjelang berbuka kita kultum, baca buku, dll Kalau ngga dibiasakan, nanti akan susah. Canggung, dan akan membiasakan dengan sendiri2. Bangun jam 3-6, isinya ilmu, ibadah, setelah sholat subuh, membagikan faedah, dllmKalau ada kajian kita ajak, kalau ternyata suami ngga bisa, nggapapa, Allah sudah catat sebahai pahala.
6. Membiasakan saling sentuh, biasakan saling peluk,
Perempuan kalau lagi marah, pasti bete, uring2an, suami selalu disalahkan, jangan yaa, mudahan Allah menjauhi kita dari sifat itu.
Kalau kita ngeliat suami bete, kita langsung peluk ajaa
Ada suami istri bingung mau ngapain, padahal dalam hati mereka butuh untuk disayang, akhirnya uring2an dll. Suami itu layaknya kita, juga pasti senang kalau dipanggil sayang, di peluk, diusap kepalanya, dihargai, dipuji, dll Ngga ada batasan privasi suami istri. Ada bbrp hal yg perlu kita jaga cara menyampaikannya. Ada bbrp hal yg ga di suka dari pasangan, tapi Ada bbrp hal yg harus pake teknik dalam menyampaikan. Hal hal yg ngga disuka tadi , mungkin karena adanya perbedaan kebiasaan, maka hal ini ngga perlu kita sampaikan. Kebiasaan dikampung duduk gimana dan lain lain. Pass HP ga perlu kita tau, tapi kalau kita tau akan menghadirkan ketenangan, diskusikan.
Kalau ada apa apa, tenangin duluu, jangan dekati, ketika suami memikirkan beban bebannya, bukan lah hal yg mudah. Jangan paksa dia cerita. Beri gesture kapanpun dia butuh, kita ada. Abang mau teh? Abang mau dikamar? . Bunda Khadijah tidak bertanya apapun, yg ddilakukan adalah menyelimut. Pasangan kita paling suka di tenangin dengan apa kita perlu tau.
Pernikahan itu adalah tentang bagaimana kita mengedapankan udzur, bukan prasangka.
Pernikahan itu bukanlah sekedar kamu dan dia menjadi pasangan halal, bukan sekedar yang tadinya haram menjadi halal, atau berisikan rutinitas kehidupan rumah tangga saja.
Jauh dari itu, hendaknya seorang istri akan menset goals bagaimana nanti nya agar saya mampu menjadi istri suami saya di surga dan mampu menyambut dia di surga.
Sehingga, dengan goals tadi kita akan lebih mudah untuk tidak tertarik dengan hal hal yang tidak mengantarkan ke surga dan akan dengan mudahnya tertarik dengan hal hal yang mengantar kita ke surga.
🤍🤍🤍
16 notes · View notes
membacamakna · 1 year
Text
Bismillahirrahmanirrahiim...
Sebuah muqaddimah; bermaksud mengambil tauladan dari kebiasaan para Ulama dalam mencipta karya, termulai dengan pujian beriring cinta yang memuliakan kepada Sang Ilahi Rabbi, Allah Subhanahu wa ta'ala.. alhamdulillahirabbil'alamiin.. segala puji bagi-Nya disetiap keadaan 💕
Serta shalawat teriring salam dihaturkan kepada manusia terpilih, sebaik-baik tauladan bagi manusia; Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam ... semoga diri ini mendapatkan syafa'at dari beliau kelak, aamiin yaa Allah..
---------------------------------------------------------------------
[Seni Membaca Makna; Seni Menulis di Tumblr]
Subhanallah.. jika diingat-ingat; ini menjadi akun tumblr kesekian setelah beberapa akun dibuat kemudian lupa password atau dinonaktifkan akses email karena dalam jangka waktu tertentu tidak log in... sejak pakai seragam abuabu sampai seragam dinas ibu rumah tangga...
Alhamdulillah.. dengan azzam ingin kembali mengasah kemampuan berbahasa; mengikat ilmu, rasa dan makna dalam tulisan, maka diperlukan bimbingan khusus dari yang memberi limpahan keberkahan dan pertolongan dalam hidup, Allah Subhanahu wa ta'ala... moga kelak setiap kalimatnya mengundang ridho Allah dan dapat menjadi syafa'at bukan penggugat sang penutur di akhirat kelak, aamiin..
Setelah mengazzamkan diri kembali membuat akun di tumblr, diawali dgn mendirikan shalat lalu meminta petunjuk kepada-Nya terkait nama akun tumblr di jam mendekati tengah malam waktu Indonesia bagian sebagian manusia sudah terlelap dan sebagiannya lagi bersiap untuk mendirikan shalat dan memikirkan kemashlahatan ummat...
Dan lahirlah, dengan memohon keridhoan Allah Subhanahu wa ta'ala; akun "@membacamakna buah dari tadabbur pada ayat-ayat yang menunjukan kebesaran atau kekuasaan Allah pada manusia-manusia yang (mau) berfikir. Sebuah seni hidup yang menjadikan nikmat dan ujian terasa sama; syukur.. keduanya ikhtiar dinilai dengan makna yang baik.. berujung pada perbaikan kualitas hubungan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan sesama manusia. HablumminAllah, hablumminannas..
Akun @membacamakna adalah gambaran sang pembuat akun, yakni seorang Ibu Rumah Tangga yang sedang hamil anak ke-4 alhamdulillah dan masih terus belajar seni membaca makna; dari setiap takdir termanis dan skenario terindahNya..
Dipantik dengan dialog-dialog lucu yang menenangkan dirinya sendiri, seperti; "Duh Allah ridho ndak ya kalo aku kecewa banget sama sikap atau lisan fulan / fulanah, padahal dia cuma lakon (alat) dari pelajaran hidup yang Allah mau kasih ke aku? Tapi nangis bolehlah ya namanya juga manusia (mengakui diri ini mahluk yg lemah). Yaa Allah bimbing hati dan akal ini untuk membaca makna dari setiap kejadian."
Membaca menurut KBBI adalah memahami isi. (Kata kerja)
Makna menurut KBBI adalah arti atau memperhatikan setiap kata atau maksud pembicara atau penulis. (Kata Benda atau yang dibendakan)
Kurang lebih akun @membacamakna adalah kumpulan tulisan dari sebuah proses memahami arti atau kejadian yang terjadi pada kehidupan sang pembuat akun, agar setiap rutinitasnya bernilai ibadah; harapannya membuat pagar pembatas ketika syaithan berusaha masuk dan mengotori dinding hati karena persoalan makna seringkali bersifat relatif, sebab sudah kodrat setiap kejadian atau kata memliki banyak tafsiran makna (bisa baik, juga bisa buruk) tergantung pada (kedekatannya dengan Allah) kejernihan hati dan akal berfikir manusianya.
Alhamdulillah, wallahu alam bisshawwab.. baarakallahu fiikum..
Depok, Muharram 1445 H
4 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
Perhatikanlah Sholat Anak-Anak Kalian
Kepala rumah tangga yang baik mengajak anaknya untuk shalat sebagaimana yang suri tauladan kita perintahkan,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ
“Perhatikanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Jika mereka telah berumur 10 tahun, namun mereka enggan, pukullah mereka.” (HR. Abu Daud, no. 495; Ahmad, 2: 180. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
1 note · View note
yonarida · 1 year
Text
Berkaca
Kita adalah manusia. Yang masing2 punya lebih dan kurangnya. Kita bukan pembungkam. Juga bukan pengendali tutur dan perilaku orang lain. Tapi diri kita sendirilah yg harus selalu dikendalikan.
Adanya manusia lain adalah untuk berkaca. Jika ada kebaikan padanya, maka selayaknya kita jadikan tauladan bagi perilaku diri. Jika ada buruk padanya, maka jadikan pelajaran jangan sampai itu ada pada kita.
Sepantasnya fokus kita adalah melihat kekurangan diri. Lupakan kebaikan kita, cari kesalahan diri. Cari kebaikan orang lain, lupakan kesalahannya.
Sesama muslim adalah saudara. Sepantasnya sesama saudara saling menutupi aib saudara lainnya. Juga menjawa marwah dan kehormatannya. Manakala ada yang menjatuhkan atau pula menjelekkan saudaranya, maka doakan bagi kebaikannya. Krn sesungguhnya saat itu dosa baginya dan pahala besar bagi yg tengah dibicarakan. Nasihati apabila mampu dan dia mmg mau mendengarmu, atau barangkali bisa melalui orang lain.
Pilah-pilah mana yang matter untuk kita pikirkan dan rasakan. Karena sesungguhnya apabila semua hal kita masukkan ke pikiran dan perasaan, maka membeludak otak dan hati kita.
Is it matter for my future?
Is it matter for my akhirah?
Jika ada yang menyakiti hatimu. Atau membuatmu tidak nyaman dg perilakunya, segeralah istighfar. Istighfar yang banyak. Jangan menjadi seperti mereka.
Baiklah di mata Allah. Karena sungguh itu yang kekal kelak.
Allah akan menyatukan hati orang-orang yang mencintai-Nya. Akan dinaungi kehidupan ini dengan keteduhan. Ialah kehidupan orang-orang yang tau arah tujuan hidup beserta rambu-rambu-Nya.
Allah tau kau berusaha. Allah tau kau terkadang futur. Allah tau hati hamba Nya. Allah teramat sangat menyayangi kita. Maka patut dan taatlah pada Nya karena sesungguhnya bukan Dia yang membutuhkan kita melainkan sebaliknya.
3 notes · View notes