Fly to Penang, MY!
Ohh this is my second trip going abroad on my own!!
Nggak kepikiran banget bisa jalan jalan lagi ke Malaysia esp ke Penang. Aku emang random milih penang sebagai tujuan jalan jalan, asal beli tiket dan siapin paspor ya udah - kelar urusan.
Oke, jadi di Bulan Januari lalu, aku iseng banget buka website Air Asia buat nyari nyari tiket (walopun lebih murah perjalananku ke MY dulu tahun 2015). Buat nyari nyari tiket yang low fares kamu bisa langsung klik aja linknya: disini
setelah menimbang beberapa menit, aku pilih untuk stay di hotel dibanding dorm/hostel (karena inget, aku cewek dan aku di negeri orang - kalo kenapa napa kan ribet). jadi package yang aku pilih adalah Tiket PP Jakarta - Penang - Jakarta + Hotel 4 day 3 night di Tune Hotel GeorgeTown for 2 pax. (iya, aku ke penang sama mba linda -lagi- haha). tiket PP JKT - PEN udah ditangan, tinggal beli tiket kereta Tawang - Senen!
Sampai di Senen kurang lebih sebelum azan subuh berkumandang, keluar peron langsung nyari mba linda yang naik dari Jogja dan bergegas ke masjid samping Senen.
Oke, setelah sampai di Soetta, aku langsung ke counter check in dan print tiket. *aku cuman bawa 1 carrier 50L jadi no bagasi -- cabin only
setelah itu, langsung deh ke pesawat (walopun ada drama delay karena pesawat yang akan kami tumpangi kena kendala cuaca di Jogja). Aku dapet seat 6 E (sebelah jendela yay!)
liat deh view di sampingku.
perjalanan ini makan waktu 2 jam 25 mnt. nggak sebosen sewaktu my last flight, karena aku selalu ngeliat jendela dan really love the view. oh ya, aku juga pesen makanan selama flight ke penang. sumpah, ini rasanya enak! dibanding makanan yang aku makan pas flight ke Saudi.
Okelah, sampai di Penang (sudah pasti) telat jadi itin-nya lumayan berantakan dan aku putuskan buat langsung ke Hotel dan get sleep soon! aku sampai di penang itu kurang lebih jam 6:13 waktu malaysia (duluan disini sejam daripada di rumah).
lihat deh kelakuan mba linda, aku diminta fotoin wallpaper ponselnya. hemmmm.
tapi yatuhan, diluar masih bener bener terang like masih jam 3/4an di Indo. cerah banget. Lord, You must be giving me your blessing to my travel this time!.
kami (aku dan mba linda) putuskan buat naik rapid, cukup bayar RM 2.70/person trus turun di Komtar. Sampai Komtar jalan ke Hotel (dari shelter ini ke Hotel kurang lebih 700m -takes 10 menitan lah jalan kesana). sepanjang jalan dari Komtar ke Hotel street viewnya beneran keren.
oke, sebenernya perjalanku kali ini juga akan bareng sama orang asli malaysia, dia adalah Kak Amani (orang yang aku ajak ngobrol sewaktu aku dan mba linda kepisah di KL, 2015 lalu). jadi Kak Amani ini udah nungguin aku di Tune dari jam 5 sore! gokil kan? aku langsung deh buru buru ke Hotel, nemuin kak amani dan langsung check in. Dan inilah view kamar yang akan kami tempati sampai 22 April nanti.
Day 1.
sebenernya aku bukan tipikal orang yang nulis itinerary atau to-do list karena well, im free soul. tapi aku nulis tempat tempat yang bagus di penang terserah mau didatengin apa enggak nantinya. but before semuanya, lets take a selfie!
Aku -yang pegang kamera-, Kak Amani, dan Mba Linda.
hari Sabtu, di penang.. aku udah ngacir nyari Brunch untuk is perut buat jalan jalan sekitar Georgetown. akhirnya melabuhkan pantat disini:
enak!!!!!
namanya roti bakar hutton lane
oke setalah brunch, lanjot jalan - jalan. jadi ini foto foto yang aku dapet disekitar sewaktu mau ke blue mansion:
thats mba Linda dan Kak Amani, guess where am i?
they are again.
actually, hari ini kami mau ke Blue Mansion tapi ternyata Blue Mansion tutup dan aku langsung ngalihin ke jalan jalan ke Padang Kota Lama buat istirahat sebentar. eh tapi, pas mau jalan ke Jalan Padang Kota Lama, tiba tiba lihat ini dongsss. Namanya Chocolate & Coffee Museum.
jadi masuk ke museum ini free, nanti kamu akan dijelaskan tentang dunia percokelatan di Penang dan Coklat Penang di kancah Internasional.
jangan tanya aku dimana ya. lol
itu yang baju coklat, adalah salah satu pegawe museum ini. dia menjelaskan secara singkat soal percokelatan di pulau pinang ini. tour ini kurang lebih memakan waktu 5-10 menit. setelah tour selesai, kamu bisa masuk ke toko coklat di museum ini, tapi sayangnya no taking pictures allowed. aku hanya belanja beberapa coklat.
Oke setelah ngadem di museum coklat, aku lanjot jalan ke Padang Kota Lama. Disekitaran sini, aku juga ambil gambar gambar. dan taman ini yang bikin aku takjub!
dikit dikit foto, dikit dikit pose.
salah satu park yang ada landmark Love Penangnya.
Penang Island City Council
Square
ngga lama, aku mutusin buat ke Pinang Peranakan Mansion karena gagal ke Blue Mansion tentuya. jadilah kami jalan dari alun alun city council ini ke Pinang Mansion.
untuk masuk kesini, perlu bayar RM 20/Orang. habis itu akan ada guide yang siap mengantar temen temen berkeliling sekitar mansion ini. nggak akan aku ceritain karena aku sibuk foto foto hahha.
begitu bayar tiket, diminta nunggu guide yang bakal nemenin.
itu emas tauk di pintunya, tajir ya yang punya rumah ini, dulu.
ini kamar bagi para suami buat nungguin istrinya yang lagi hamil
ini di salah satu kamar putri bangsawan. baju jaman dulu ala penang mirip kayak baju tradisional betawi ya?
aku ngga bisa foto sewaktu kami touring bersama guide karena beliau berpesan untuk focus ke ceritanya, karena kami masih punya banyak waktu untuk foto foto sekitar.
itu baju yang dalem lemari adalah baju asli putri putri dulu.
di dalem mansion ini juga ada tempat ibadahnya.
pas aku kesini, ada yang lagi foto prewed.
ini yang bikin adem, ada little fountain gitu deh. aku pengen punya rumah degan desain kek gini, walaupun mahal banget pastinya.
oke - oke, enough about the mansion karena dalemnya bagus banget! setelah kami capek dan kepanasan dan belum sholat zuhur kami memutuskan untuk balik ke Hotel dulu baru lanjut jalan ke Street Art. Setelah Shalat Jama’ Zuhur dan Ashar kami memutuskan ke Street Art by Grab (soalnya kakinya udah mau potol LOL)
turunnya agak jauh dari Street Art karena mau explore dulu kayak foto ini.
bagus bagus arsitekturnya. nggak bakalan bosen keliling di sini seharian.
salah satu klenteng deket street art.
but sebelum mulai jalan aku sama the girls jajan dulu,
aku ke Street Art ini udah hampir senja (tapi belum maghrib, FYI maghrib di Malay itu jam 7an!)
mau foto foto ternyata banyak banget pengunjungnya. jadi cuman bisa quick shoot lah ya.
lanjut terossh ke Jetty, nah di Jetty ini akhirnya dapet sunset! Oh Gosh, so beautiful. nggak begitu banyak orang di Jetty ini. jadi bisa nyantai bentar dan enjoy pemandangan ini.
langit udah mulai gelap dan perut mulai keroncongan tapi tempat sekitar Jetty ini meragukan banget (karena i believe makanan yang disajikan mengandung pork/something yang tidak halal)
terus, entah gimana mba linda rekomen us buat ke Dim Sum Valet. Dim Sum yang udah jelas jelas halal di Kota Penang ini! Puff finally! tapi sebelon itu, aku harus order grab dulu!
*Dari Jetty ke Dim Sum ini RM 8
sekitar 10 menit kemudian kita sampai di Dim Sum Valet ini dann....
ASTAGA, INI ENAK BANGET!!!!! YATUHAN!!! pokoknya harus kesini bagi siapapun kalian! ini open hoursnya:
oke, time to walk to hotel!
*nggak pernah lupa buat ambil gambar
sesampainya di Hotel, udah ada niatan mau mandi terus lanjut tidur. tapi nggak bisa, karena aku harus explore sekitar. karena di otakku terus menerus bilang, "kamu nggak bisa tidur terus disini, kamu harus explore sekitar!" dan well, aku cukup terkejut dengan apa yang kudapet malam ini. hahhaa.
Day 3.
Well, day 2? kali ini kami mau ke Kek Lok Si! Temple yang bakalan keren (aku udah ngepoin temple ini di Gmaps sewaktu di Indonesia)
sebelum ke Kek Lok Si ini, seperti biasa, kami jalan jalan dan cari sarapan dulu.
ngga sempet foto makanannya, tapi sempet foto jalannya
setelah kami beli sarapan, kami pesen Grab buat ke Kek Lok Si (sebenernya bisa sih naik Rapid tapi shelter Rapid nggak didepan Temple ini dan ujung - ujungnya harus pake transport lain lagi kalo mau naik ke Templenya.
*Dari Tune ke Temple ini RM 13
Sesampainya di Kek Lok Si, kami langsung mengamati sekitar dan mencari jalan buat ke Pagoda. karena pagoda-nya udah melambai lambai dari pasar yang letaknya dibawah temple ini.
tapi, ternyata jalannya nggak semudah itu. kami harus lewatin beberapa tempat persembahan, lorong yang cukup panjang dan akhirnya jalan bercabang
a. Kuil Kwan Im
b. Pagoda
which one did we choose?
a. Kuil Kwan Im karena aku kira nggak bakal nanjak which is obviously bakalan nanjak kalo ke Pagoda.
dan ternyata persepsi itu salah, untuk ke Kwan Im ini, kudu naik Kereta gitu deh, tiketnya PP RM 6 (aku rekomen beli tiket PP karena untuk turun kebawah kamu nggak akan mau lewat jalan raya)
perjalanan ke kuil kwan im ini singkat, like 5 menit gitu lah.
dan sesampainya diatas, emang panas bangke. yatuhan. Penang is so freaking hot! tapi nggak papa, karena aku akan segera turun dari kwan im ini.
setelah foto foto, kepanasan, cengok, turun dari kereta kami berniat untuk pulang tapi dihadang oleh papan "to Pagoda"
yatuhan, mana panas banget lagi. tapi harus dipaksakan ke Pagoda karena, nggak lagi lagi ke Kek Lok Si kalo pas panas kek gini.
untuk masuk ke Pagoda ini cukup bayar RM 2. dan begitu naik tangga, kuil kuil dengan great architecture sudah menyambut, Oh lord! nggak sia sia aku ke Pagoda ini!
waktu sudah sore, kami lapar dan sangat haus dan kami nggak tau tujuan kemana, akhirnya kami putuskan untuk ke Quensbay Mall. Mall keren kayak TP gitu lah! sebelum kesana, pesen Grab dulu.
---------
Sesampainya di Mall, langsung cari minum dan kami beli ChaTime. habis itu aku mencoba berkeliling sekitar dan nggak lama setelahnya kami balik ke Hotel.
Sesampainya di Hotel perutku kelaperan dan aku minta mba linda buat cari makanan di samping hotel. tempatnya di Passions Of Kerala (aku tau tempat ini dari review TripAdvisor) worth to try lah ya.
aku pesan:
1. Banana Leaf Set Tomato Rice (RM 8)
2. Fried Sotong Small (RM 12)
3. Fish Curry (RM 7)
4. Teh Tarik Ice 3 (RM 4 each)
overall, makanannya ya tuhan enak!! ENAK! tapi teh tariknya kurang nendang kalo menurutku.
oke setelah kenyang kami balik ke Hotel dan tepar.
Day 4.
I hope ini bukan kali terakhirku ke Penang. aku agak berat mau bangun tidur, aku maunya di sini aja. hotelnya asik, tempatnya asik, nggak begitu ramai, orang orangnya nggak begitu ramah kayak di rumah, oh i love this place!
tapi itu semua harus kukubur dalem dalem karena aku bisa dicariin imigrasi indo dan bisa dicari bokap nyokap.
akhirnya aku bangun, mandi semuanya (mba linda dan kak amani) udah pada siap dan kami hendak nyari oleh oleh buat temen2 di Indo.
well, aku dan mba linda mencoba explore oleh oleh pagi itu tapi nihil dan akhirnya kami beli oleh oleh di Chowrasta Market dan kami beli di Shin Huat.
akhirnya pas perjalanan balik kita beli Nasi Melayu Kak Ema. Harga nasinya RM 1 murah banget! kayak kucingan itu, tapi ini enak!!! astaga!!
kami nggak ada rencana makan di tempat btw, jadi kami putuskan untuk bungkus aja dan makan di hotel karena kami harus check out jam 11.
jam 11 kami udah siap check out, udah pesen Grab buat nganterin Kak Amani dan ke PIA.
dan akhirnya aku balik ke Indonesia dihari itu. sedih. kapan lagi aku ke Penang?
3 notes
·
View notes
Seperti biasa, bila ada saudara atau teman yang berkunjung ke Jogja selalu saya ajak mampir ke angkringan stasiun tugu hanya untuk sekedar makan beberapa nasi kucing, sate-satean, es tape dan yang paling penting adalah sejenak menikmati suasana kota ini.
pengamen berlalu lalang bergantian menyanyikan lagu khas menggambarkan kota jogja yang menurutku selalu akan memberi kesan kepada pengunjung yang sedang makan. banyak turis, segerombolan mahasiswa yang sedang asik sekali bercerita keseruan hari itu, atau sebagian pengunjung lain yang menikmati makanannya sambil sesekali bergumam mengikuti alunan lagu.
saat sedang khusyuknya aku menikmati es tape, datanglah sepasang suami istri dan duduk lesehan tepat di depanku. seumuran orang tuaku aku pikir. si ibu kelihatan menggigil kemudian meringkuk, mendekap kakinya sendiri sambil sesekali mengelus lengannya.
"dingin pah". kata si ibu dengan ekspresi lucu imut seperti anak kecil.
sang suami tanpa berkomentar langsung mendekap ibu dari belakang. ekspresi kedinginan itu pun berubah menjadi malu-malu. sungkan karena di tempat umum mungkin. aku hanya mencuri-curi pandang ke arah mereka.
kopi jos dan beberapa pesanan mereka pun akhirnya datang. masih dengan posisi mendekap ibu, bapak bertanya dengan lembutnya tujuan mana lagi yang ingin disinggahi esok hari.
sambil scroll hpnya, si ibu mulai semangat bercerita.
"jadi gini pah, besok kita ke puncak becici. itu lho yang didatengi obama waktu itu. farel kamaren pas ke jogja juga kesana sama cewenya. aku lihat fotonya sih keren-keren pah. udah kayak prewed aja mereka. bapak sama emaknya juga jangan mau kalah lahh hahahaha."
bener-bener gemesin lah mereka ini >,<
jadi mikir, nanti masa tuaku gimana ya?
tapi selama masih dikasih umur dan kesempatan, semoga kita semua bisa lebih menikmati dan menghargai waktu bersama pasangan kita, mulai dari sekarang sampai tua nanti. sejujurnya banyak orang yang iri dengan keromantisan seperti ini ketimbang karir dan harta.
karena ngga semua orang bisa menjadi tua, dan ngga semua orang juga bisa menghabiskan masa tua bersama pasangannya.
-um. yogyakarta, 17 agustus 2017-
ditulis sambil menikmati es tape di angkringan stasiun tugu. *semoga habis ini ga batuk lagi*
3 notes
·
View notes
Mengunjungi Bukit Teletubbies Baru yang Instagramable di Yogyakarta
Liputanviral - Destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tidak ada habisnya. Baru-baru ini muncul destinasi wisata baru dan Instagramable yang digandrungi masyarakat. Sebenarnya, Bukit Teletubbies ini bukanlah yang pertama, sebelumnya ada pula Bukit Teletubbies di kawasan Sleman dekat Prambanan.
Diberi nama Bukit Teletubbies — karena menyerupai tempat tinggal tokoh kartun tersebut — lokasi wisata alam di Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul itu ditemukan dari ketidaksengajaan.
Martono, Ketua Karangtaruna Nasri yang mengelola Bukit Teletubbies mengatakan bukit karst di kawasan geopark Gunung Sewu ini awalnya ditanami pohon jati. Usai jati dipanen, kemudian warga menanam jagung berbarengan dengan ditanami jati unggulan nusantara oleh Dinas Kehutanan DIY.
Tak dinyana setelah ditanami jagung, perbukitan tersebut menjadi indah serupa rumah Teletubbies. Hamparan hijau pohon jagung tampak elok dipandang dari kejauhan.
Namun, ternyata bukan warga setempat yang terlebih dahulu menemukan Bukit Teletubbies. Martono bercerita wisatawan dari pantai lah yang pertama kali menemukannya. Kemudian wisatawan tersebut menggunggah ke Youtube, hingga akhirnya viral seperti ini.
“Bulan Januari mulai viral. Awal-awalnya wisatawan dari pantai ke sini (foto) pakai drone terus diviralkan dimasukan ke Youtube. Di lingkungan sini awalnya nggak tahu kalau ada viral kaya gini. Awal mulainya pengunjung ke sini seperti itu,” kata Martono, Minggu (27/1/2019).
Tiga hari setelah Bukit Teletubbies viral, dua karang taruna di Desa Giring yaitu Karang Taruna Nasri dan Pulebener mulai mengelola tempat wisata tersebut.
Tujuan mereka tak lain agar memudahkan pengunjung mengingat setelah viral lokasi tersebut menjadi macet.
“Meledaknya (Bukit Teletubbies) itu selang tiga hari baru Karang Taruna Nasri dan Pulebener, mengelola parkir biar mengaktifkan jalannnya karena ada kemacetan,” katanya.
Ucapan Martono bukan isapan jempol, di lokasi puluhan sepeda motor dan mobil pengunjung memang memadati jalan. Petugas parkir pun tampak harus ekstra keras mengatur lalu lintas. Masuk destinasi wisata itu pun gratis, hanya cukup bayar Rp 2 ribu saja untuk parkir sepeda motor.
Menaiki Bukit Teletubbies memori pengunjung akan dibawa kembali ke sejumlah adegan serial televisi yang dibintangi tokoh lucu Tinky Winky, Dipsy, Laa-laa, dan Po.
Di hari Minggu ini, tampak dua Teletubbies yaitu Tinky Winky dan Po bertugas menyambut pengunjung. Jika hendak berfoto bersama dua tokoh lucu itu, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 5 ribu untuk tiga kali jepret.
Untuk mencapai Bukit Teletubbies pengunjung harus mendaki beberapa saat.
Jangan khawatir, lelah mendaki akan terbayar jika sampai di atas. Pengunjung bisa sepuasnya berfoto-foto ria. Tidak usah takut hasil jepretan jelek, beberapa fotografer siap memberikan jasa terbaiknya jika pengunjung berkenan.
Jika lapar mendera, sejumlah pedagang di sekitar lokasi juga siap menghidangkan makanan terbaikya. Ada bakso tusuk, bakso bakar, es krim, minuman dingin, kelapa muda, dan lain sebagainya. Harganya pun dijamin terjangkau.
Ramainya Bukit Teletubbies juga menjadi berkah bagi warga setempat. Martono menyebut selain sejumlah pedagang, ada 20 anggota karang taruna yang bertugas di situ. Pada akhir pekan dalam sehari pengunjung mencapai 1.000 orang.
“Dampak ekonomi juga bagus warga dapat pemasukan. Pengunjung bisa 1.000 kalau Sabtu sampai Minggu,” katanya.
Sementara itu, Wahyu Taufik salah seorang pengunjung mengatakan mengetahui Bukit Teletubbies dari Instagram. Ia bersama rekan-rekannya pun memutuskan untuk mengunjungi lokasi tersebut.
“Saya lihat di Instagram. Katanya paling indah pagi sama sore hari. Tapi karena saya di kota, sampai sini siang,” katanya.
Kholifah Ulfani, pengunjung lain mengaku tak sabar menunggu pohon jagung menguning. Menurutnya hal itu akan semakin unik dan berpotensi mendapat banyak like di media sosial.
“Kalau kuning siapa tahu bagus ya, bisa buat prewed juga ini,” ujarnya sembari tertawa.
Untuk ke sampai Bukit Teletubbies, pengunjung memerlukan waktu sekitar 2 jam dari Kota Yogyakarta menggunakan sepeda motor. Melewati jalur Jogja-Wonosari pengunjung tinggal menuju Desa Giring.
Disarankan, usai berkunjung ke Bukit Teletubbies pengunjung meneruskan wisata ke sejumlah pantai di Gunungkidul. Pasalnya hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di pantai pesesir selatan Gunungkidul, Yogyakarta.
Read the full article
0 notes