#temuidirimu

[mewangiya]

Abadi

Yang berdetak memberi isyarat, ada yang hidup di dalam degup. Iya, ada dan terasa nyatanya. Perhatian dan sadar diri penuh dengan apa yang sedang terjadi, jangan lalai karena belum tentu esok akan terulang kembali. Kecuali kau ingin menyulamnya berkali-kali sebab suka hati.

Detik merekam gerik, menyimpan kenang, mengumpulkan senang. Selamat mengabadikan.

- ca

[mewangiya]

Kita dan Kata adalah Suara

Kita saling mendengarkan bahkan pada bagian-bagian yang bukan merupakan inti dari percakapan. Kita mengingat kata demi kata, meletakkannya di rak penyimpanan paling aman seolah takut dicuri oleh orang asing di luar dari kita, menjadikannya istimewa dan menginginkannya menyala sepanjang masa.

Kita dan kata adalah suara yang gemar bergema dan bergetar di dalam dada.

Kita dan kata adalah degup yang tak bosan meletup-letup.

- ca

[mewangiya]

Pulih dari Pilu

Barangkali banyak pilu yang disangkal, karena lagi ditahap atau masih denial. Padahal, dari setiap pilu yang ada, proses yang perlu adalah menerima.

Terima. Terima. Terima. Bahwa apa-apa yang terjadi, takdir-Nya. Namun, tak berarti diam saja.

Dari setiap pilu, pasti ada cara untuk pulih. Terima, ikhlaskan, dan berserah. Terima dan temukan cara, ikhtiar namanya.

Mungkin hadirnya pilu ini mampu mengembalikan langkah kaki yang sudah terlalu jauh berjalan. Dan jangan sampai lupa, ke mana sebetulnya akan pulang.

- ca

[mewangiya]

Rencana dan Kita

Kita sering kali merencanakan banyak hal, tentang impian, tentang perjalanan, tentang masa depan, atau minimal tentang hari esok: apa yang ingin kita lakukan?

Di dalam rencana, setidaknya ada renjana. Iya, rasa hati yang kuat dan yang menjadi alasan adanya niat untuk melakukan sesuatu.

Namun, daya kita tak bisa lebih besar dari upaya. Menentukan hasilnya bukan di tangan kita. Sebab kita tak boleh lupa, ada Yang Maha Segala.

Jika apa-apa yang sudah kita rencanakan tak sesuai berjalan, kita hanya perlu percaya bahwa setelah penundaan inilah yang semestinya.

- ca

[mewangiya]

Masing-masing ego senang berperang, apa untuk cari pemenang? Sudahi, tak akan ada yang selesai, kalau bukan diri sendiri yang melerai.

- ca

[mewangiya]

Tak ada yang benar-benar baru jika yang lama masih melekat menjadi kamu.

- ca

[mewangiya]

Yang ditanam akan bertumbuh, yang tidak dirawat bisa jadi layu.

- @temuidirimu

[mewangiya]

Satu hal yang perlu kamu percaya bahwa keajaiban akan selalu ada. Kalau kamu menyerah hari ini, keajaiban esok hari tak mungkin kamu jumpai.

Apa yang dikatakan oleh kata hatimu dengan penuh keyakinan, ia layak diperjuangkan.

- ca

[mewangiya]

Persiapan Kepulangan

Ada satu rahasia semesta yang mustahil dapat diterka-terka. Perputaran jarum jam akan menyelesaikan tugasnya. Barangkali tak ada lagi hari esok yang sudah matang terencana. Di dalam persinggahan yang berisi banyak sekali peran yang harus dilakukan, semoga tak membuat lupa bahwa ada sari pati persiapan menuju sesungguhnya kepulangan.

- ca

[mewangiya]

Langkah-langkah

"Mulai saja dulu, nggak perlu memusingkan akhirnya. Biar jadi kejutan dari semesta jika hasilnya baik."

Ada suara yang terdengar pelan dan menenangkan dari dalam hati. Karya apa pun yang kita ciptakan saat ini, kelak akan menjadi bukti nyata perjalanan panjang yang telah kita lewati. Ada yang berumur panjang, pun ada yang hanya singkat saja. Namun terlepas dari masanya, karya yang sudah kita buat tetap punya andil di dalam pertumbuhan diri kita. Darinya kita paham untuk menghargai proses. Darinya kita sadar bahwa ide sekecil apa pun bisa memiliki potensi berkembang jika mau kita pupuk pelan-pelan. Banyak yang mengatakan mati satu tumbuh seribu dan barangkali memang benar seperti itu. Sebab diri kita yang sekarang terbentuk dari langkah-langkah kita sebelumnya.

- ca

[mewangiya]

Si Rindu Pulang

Rehat sejenak tak berarti selesai dan mengakhiri. Dalam setiap fase yang harus dilalui, sepertinya perlu sedikit memberi ruang kepada diri sendiri untuk istirahat dan mengisi ulang energi. Maukah kamu percaya? Jika nuranimu tahu apa yang membuat kamu selalu ingin pulang, ke mana pun pergi atau seberapa lama memberi jeda, kamu akan selalu menemukan jalan kembali ke tempat yang sama. Kata hatimu tak hanya mampu bicara tentang kejujuran atau menunjukkan arah tuju, pun ia tahu bagaimana merasakan rindu.

- ca

[mewangiya]

Tetaplah Bercahaya

Kehidupan berisi derai-derai tawa dan suka, begitu pula lara dan duka. Keseimbangan yang akan selalu ada agar perjalanan tidak berat sebelah satu sisi saja. Bila kamu dapat memaknainya dengan bijaksana, jiwamu perlahan-lahan akan tumbuh menjadi utuh. Nyatanya, berproses bukan hanya tentang menemui pintu-pintu impian, melainkan juga tentang berdamai dengan diri sendiri dari pergumulan. Apakah ketika senang atau gamang, kamu tetap mampu untuk tenang? Cahaya hatimu dalam keadaan apa pun, jangan sampai pelan-pelan ia padam.

- ca

[mewangiya]

Bukan Perpisahan

Semula, mungkin kita berpikir bahwa kepergian hanya mengandung unsur kehilangan dan kekosongan. Semula, kepergian merobek lapisan-lapisan kesedihan di dalam diri kita hingga bagian yang terdalam. Hingga tangis bertumpah ruah dan sebagian diri kita ikut melayang entah ke mana. Mungkin, saat kepergian itu hadir, tapak kaki kita seolah tak mampu berdiri tegap. Ribuan pertanyaan 'mengapa' berdentum memenuhi isi kepala sampai lupa, karena terlalu riuh, ada yang harus kita tenangkan di antara gemuruh: bagian terdalam di dalam dada yang nyaris tidak lagi utuh. Sejatinya tidak ada yang benar-benar berpisah jika hati selalu tahu cara menyayangi dan mengasihi meski harus berbeda dimensi. Tak ada yang benar-benar berpisah jika kita masih percaya doa selalu mampu memeluk kerinduan yang tiada henti-hentinya merekah.

- ca

[mewangiya]

Berkenalan

Menelusuri setiap sekat dalam dirimu tak perlu terburu-buru. Ada banyak titik yang harus disinggahi, bertamu lebih lama, dan resapi perlahan-lahan ceritanya. Semisal, tentang apa yang membuatmu senang, pun sedih. Tentang apa yang kamu mau, pun tidak. Tentang mengapa kamu menjadi kamu seorang, kamu yang tak sama dengan lainnya, pun kamu dan seluruh semestamu beserta segala keajaibannya. Ternyata, berkenalan bukan hanya perihal bersalaman lalu bertukar nama. Apalagi berkenalan dengan dirimu sendiri, lebih jauh dan dalam dari itu. Sebab menjadi kamu, hanya kamu yang mampu memerankannya.

- ca

[mewangiya]

Sebelum Memejam

Sebelum tidur, monolog ke diri sendiri dan berdialog dengan Tuhan rasanya menenangkan sekali. Sampai lega, sampai mengantuk.

Esok pagi ketika bangun tidur terasa lebih ringan.

Ternyata, kalau nggak bisa tidur, cara terbaiknya bukan menghitung domba hahaha.

- ca

[mewangiya]

Tumbuh

Bukan mudah menguatkan hati dan langkah-langkah kaki menuju tempat di mana ada impian dan harapan. Namun setidaknya kamu sudah berupaya untuk menuju ke sana.Lagi, memang bukan hal yang mudah. Maka, teruslah. Kita sama-sama sedang merajut kebaikan selanjutnya, satu kemustahilan akan selesai beberapa hari saja. Dari hal-hal yang mungkin saja melelahkan dan merapuhkan, mari katakan pada dirimu, "teruslah tumbuh, aku tangguh."

- ca