Tumgik
#tentangdunia
rihladni · 2 years
Text
Dan dunia telah memainkan perannya. Mendewasakan, lalu merubah banyak hal dan makna--bahwa hidup kita memang akan beranjak pada tanggungjawab lain satu per satu.
Di sela tanggungjawab itu, kita boleh saja punya keinginan. Kita berikhtiar, berdoa, dan mengusahakan semampu kita hari ini. Meski kadang, yaaaa, hasilnya tak sesempurna dugaan. Tapi kabar baiknya adalah : akan selalu ada tangan-tangan Allah yang membimbing, yang tanpa kita sadari membawa kita pada takdir terbaik yang Allah pilih.
Kita disini ada hanya karena Allah mengizinkannya. Maka apapun yang kita jalani, selama itu baik, tetaplah disana. Tetaplah pada jalan yang baik hingga kaki kita menapak pada titik dimana keridhaan Allah dapat dengan mudah diraih.
Dan itulah dunia yang sejatinya kita cari.
Dunia yang dengan semua itu membawa kita kembali, kelak.
3 notes · View notes
frasetheo · 7 years
Text
-tak berarti-
lampu temaram, abu-abu langit sama saja detik-detik kembali menangisi kesia-siannya hari-hari menyesali kehadirannya baginya tak ada waktu, gumam melagu tanpa nada sakit buaian, rindu bualan, sesak kenangan tangisan hanya pelengkap kebahagiaan rindu hanya untaian kata makna yang tak berarti apa ocehan hanya rangkaian sendu bersembunyi luka hanya sementara, selebihnya adalah dosa terencana kita hanya gumpalan daging, belulang yang dinantikan makam
1 note · View note
heppiemovic · 9 years
Text
dunia
hai, kenalkan. namaku Dunia. mau kalian percaya atau tidak, aku tetap Dunia. kalau di rumah, aku biasa dipanggil Nia. lebih ke-cewek-cewek-an sih. tapi di sekolah, aku sering dipanggil Ara. kenapa Ara? iya, sebenarnya nama panjangku Dunia Daraina. Daraina diambil dari gabungan nama orangtuaku. ayahku Darwis, sedang mamaku Aina. jadilah aku Daraina. kata Ayah dan Mama, aku ini dunia mereka. maka saat lahir, aku diberi nama Dunia Daraina. aku suka. makasih, Mah, Yah. i love you to the moon and back.
sebenarnya, waktu mabis (masa bimbingan siswa) SMA, aku pengen nulis nama panggilan di nametag ospek dengan nama ‘Dee’. biar nanti, temen-temen panggil aku Dee. bukan Ara atau Nia. Dee diambil dari huruf depan namaku, D. kalau bahasa inggris kan, jadinya Dee. lebih dari itu, karena aku nge-fans sama Dee, sih. tau Dee, kan? Dewi Lestari. penulis yang ajaib itu. ah, kalau nggak tau, berarti kalian belum keren.
terus aku mikir, punya image baru kayaknya seru. tapi abis itu aku inget, pasti nanti bakal banyak yang tanya kenapa harus Dee. kenapa bukan Duu aja, gitu? nggak pake sebut Dee aja, aku udah dapet banyak pertanyaan tentang nama. ditambah panggilan Dee, makin sering aja aku ditanya. asal kamu tau, aku paling males jawab pertanyaan. bukan apa-apa, aku bosen aja ditanya hal yang sama. padahal orangnya beda-beda.
“eh, serius nama lo Dunia? Beneran?” (nggak, cuma isu aja!)
“Dunia? ih sok penting banget.” (astagaaa)
“kenapa nggak sekalian semesta aja? atau barangkali jagat raya. fantastic.” (serah elu aja dah, pusing)
“jangan bohong lah. serius ih nama lo siapa? lagi males becanda gue.” (dih, pede nih orang. siapa juga yang mau becanda sama dia)
kenapa mereka nggak bilang gini:
“wah, Dunia Daraina. kok nama kamu unik ya. kenapa nama aku nggak unik ya?” (nah, daripada kalian mempertanyakan keanehan nama orang lain, lebih baik kalian mempertanyakan diri sendiri, kenapa nama kalian nggak aneh kayak aku. nggak unik. :p)
jadi sudahlah, masuk SMA aku tetep dipanggil Ara. untuk memuaskan hati, aku tulis nama aku di note yang sering kubawa kemana-mana jadi Dee di setiap akhir tulisan. tapi kadang juga DD sih. tergantung mood. hahaha, aku emang labil banget ya orangnya. maapin kalau gitu!
~
0 notes