Tumgik
#teropong
abidahsy · 1 year
Text
Menangis
Menulis tulisan ini sebenarnya cukup menantang karena aku tidak terlalu menyukai kata menangis. Bagiku, menangis memiliki makna yang negatif, meskipun tidak selalu seperti itu. Karena itulah aku berkali-kali mengubah outline tulisan ini.
Awalnya, aku mau menulis tentang hal-hal yang serius seperti mental health issue, lalu berubah menjadi penyakit hati, hingga sempat hampir menulis topik yang membahas perbedaan antara jiwa dan ruh.
Namun, semua ide-ide itu urung aku selesaikan. Semuanya masih mentah dan mendadak semakin mentah setelah aku mengobrol dengan dia yang di warung kopi.
Singkat saja, tidak sampai satu jam obrolan kami kali ini. Meski begitu, hanya dengan satu kalimat darinya, tulisan ini bisa mengalir dengan mudah menjadi rangkaian paragraf yang terdiri dari ratusan kata yang saat ini kamu nikmati. Ya, semoga kamu bisa benar-benar menikmatinya.
Tema tulisan kali ini sebenarnya bukan tentang menangis, tapi tentang kata sakit. Aku mengaitkan kata sakit dengan menangis karena ingatanku lebih lekat pada tangisan sedih dibanding tangisan yang mengharu-biru.
Ibukku pernah bilang bahwa luka fisik itu bisa membuat seseorang berdarah, tapi berbeda dengan luka batin yang akan menghasilkan air mata. Aku setuju dengannya. Dan di sinilah aku dengan darah bening bernama air mata.
Selama ini, biasanya dia yang di warung kopi yang meminta waktuku untuk bicara lewat telepon, tapi kemarin berbeda. Aku yang meminta waktunya terlebih dahulu karena memang kali ini aku yang punya serentetan pertanyaan. Termasuk mau memastikan kabarnya selepas kepergianku beberapa waktu lalu.
Segala puji hanya bagi Allah, ternyata dia sudah lebih baik dengan rencana-rencana masa depan yang menurutku sangat layak untuk dicoba. Walau perbaikan yang dia usahakan masih berbanding terbalik dengan kondisi hubungannya bersama orang masa lalu yang semakin rumit saja.
Serumit isi kepalaku saat mengobrol dengannya kali ini. Karena sudah berjanji pada diri sendiri bahwa aku akan mengosongkan ekspektasi saat bicara dengannya, aku jadi sangat berhati-hati. Tidak seperti biasanya yang sebebas merpati menanyakan apapun yang aku mau sesuka hati.
Dan sampailah aku pada satu pertanyaan,
"Kenapa sih, Bro, lo yakin banget bahwa gak ada perempuan lain yang lebih baik daripada orang yang di masa lalu?"
"Ini semua karena gue udah sayang, Bid. Kalau dibilang lebih baik mungkin ada, pasti ada. Orang yang misalnya kelebihannya tujuh, tapi kekurangannya cuma tiga. Tapi ini bukan soal logika aja,"
Sebenarnya kalimat-kalimat setelahnya tidak begitu aku perhatikan. Aku sudah terpaku pada kalimat pertamanya. "Oh, jadi masih sayang," begitu pikirku. Entah, apakah aku layak untuk merasa sakit di dalam rongga dadaku saat memikirkannya.
Aku pun segera mengambil alih isi kepalaku dan melanjutkan obrolan hingga akhir.
Sampai di titik ini, aku belum menangis.
Di waktu yang bersamaan, seorang teman yang serupa tapi tak sama denganku dalam hal proses pencarian, mengirimkan undangan pernikahan digitalnya. Tersenyum aku dibuatnya. Doa-doa terbaik aku sampaikan padanya dan semoga melangit tinggi. Dia membalas pesanku dengan doa yang tidak kalah indah.
Sebagaimana pemaknaan pesan doa dalam undangan. Semoga kelak Allah pertemukan Abidah dengan calon suami yang shalih, mendekatkan diri pada Allah, dan bisa memperluas manfaat. Aamiin.
Doa yang hanya bisa aku amini saja, tidak dengan embel-embel penuh semangat seperti biasanya. Aku masih bingung dengan isi kepalaku, terutama dengan rasa aneh yang ada di rongga dadaku saat ini.
Sampai akhirnya aku membaca sebuah kutipan yang tertulis di undangan digitalnya. Tanpa diminta, air mata pun jatuh begitu saja saat aku membacanya.
Allah itu baik, sangat baik, Maha Baik. Maka sungguh, tak ada takdir buruk bagi setiap hamba-Nya. Termasuk mempertemukan sepasang hamba-Nya. Tak ada kata terlambat atau terlalu cepat. Semua ada saatnya. Tugas kita adalah menjaga prasangka baik pada-Nya. Insight dari buku Teropong Waktu.
Bagaimana aku tidak menangis?
Perasaan aneh yang muncul dalam rongga dadaku pun pemberian Allah, bukan? Dia Maha Tahu apa yang aku rasakan saat ini, apa yang aku bingungkan. Dia Maha Kuasa membolak-balikkan hati sesuai kehendak-Nya. Dia Maha Penyayang yang sangat lebih dari cukup sebagai pelindung dari kesedihan dan kekecewaan yang tidak perlu.
Jadi, setidakjelas apapun yang aku rasakan saat ini. Seberantakan apapun isi kepalaku. Serumit apapun kisahku dalam mencari yang ke-12. Tugasku cuma satu, berprasangka baik pada Allah.
Itu semua cukup, insha Allah. Cukup bagiku Allah. Allah Yang Maha Baik.
Dan di titik ini, aku menangis.
Entah karena rasa sakit atau rasa haru. Atau mungkin keduanya.
15 notes · View notes
nidzomizzuddien · 2 years
Text
Perspektif
Hidup hakikatnya menghadirkan peristiwa yang multi perspektif, namun seringkali kita monopoli dengan sudut pandang kita sendiri. Kita tidak mungkin menghadirkan sebuah kebenaran yang dapat menjelaskan sebuah peristiwa secara utuh saat kita melihatnya dari teropong yang kita miliki sendiri.
Setiap peristiwa itu selalu terlihat sederhana, tetapi tidak selalu sesederhana yang terlihat. Banyak hal yang mendukung peristiwa itu terjadi dan tidak kita ketahui, karenanya kita diharuskan mengambil kesimpulan dengan hati-hati.
Dua orang sahabat bisa saling membenci hanya karena kesimpulan yang berbeda. Dua pasangan yang saling jatuh cinta hanya karena mempertahankan apa yang telah mereka yakini dari apa yang merek lihat, bisa saja berpisah begitu saja, tanpa benar-benar ada yang bersalah.
.
.
@nidzomizzuddien
2 notes · View notes
penuntutilmudotnet · 2 days
Photo
Tumblr media
🤔Dr MAZA : Tentang Rukyah dan Hisab Hilal Ramadhan🤔#2021 #S_DR._MAZA "Video yang anda kongsikan berkisar tentang perbincangan mengenai cara menentukan waktu sembahyang dan puasa menggunakan ilmu falak dan teknologi moden. Mari kita pecahkan beberapa isu utama yang dibangkitkan dalam perbincangan ini: ### 1. **Menentukan Waktu Sembahyang Menggunakan Matahari** - **Cara Tradisional**: Tradisionalnya, waktu sembahyang ditentukan dengan melihat kedudukan matahari. Ini termasuk waktu solat Subuh sebelum matahari terbit, Zohor apabila matahari telah tergelincir dari tengah langit, Asar apabila bayang-bayang objek menjadi dua kali panjang, Maghrib apabila matahari terbenam, dan Isyak apabila gelap semakin menyelubungi langit. ### 2. **Penggunaan Alat dan Teknologi Moden** - **Alat Astronomi**: Kini, banyak negara dan individu menggunakan alat seperti teleskop dan sistem falak (falaki) untuk mengira waktu solat dan bulan puasa. Alat ini boleh menentukan waktu dengan ketepatan yang tinggi berdasarkan kedudukan matahari dan bulan. - **Kira dan Gabung**: Ilmu falak, seperti yang digunakan dalam sistem hisab falaki, membolehkan kita mengira waktu puasa dan solat dengan tepat. Sistem ini melibatkan pengiraan matematik berdasarkan posisi matahari dan bulan, dan telah digunakan oleh ramai orang Islam hari ini. ### 3. **Pandangan tentang Penggunaan Teknologi** - **Kepatuhan Terhadap Sunnah**: Di zaman Nabi Muhammad SAW, pengamatan dilakukan secara langsung dengan mata. Namun, hari ini, penggunaan alat seperti teropong atau sistem hisab adalah sebahagian daripada kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Islam memberi kelonggaran dalam menggunakan cara moden selama ia tidak melanggar prinsip-prinsip syarak. - **Bidaah dan Sunnah**: Teknologi moden dalam menentukan waktu sembahyang dan puasa bukanlah bidaah kerana ia tidak mengubah ibadah itu sendiri tetapi hanya membantu dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini, ia dianggap sebagai penambahan dalam aspek kemudahan dan ketepatan, bukan dalam pokok ibadah. ### 4. **Penggunaan Sistem Falak dan Hisab** - **Kiraan dan Ilmu Pengetahuan**: Sistem falak yang melibatkan pengiraan berdasarkan kedudukan bintang dan matahari adalah alat yang sah dan diiktiraf dalam menentukan waktu puasa dan solat. Ia mengikut kaedah ilmiah dan tidak melanggar prinsip-prinsip agama. - **Contoh di Malaysia**: Di Malaysia, jabatan agama seperti Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) menggunakan sistem ini untuk menentukan jadual waktu sembahyang dan puasa, yang juga mendapat pengiktirafan dalam komuniti Islam. ### Kesimpulan Menggunakan alat moden dan sistem falak untuk menentukan waktu sembahyang dan bulan puasa adalah sesuatu yang boleh diterima dalam Islam selagi ia tidak melanggar prinsip asas agama. Ini adalah manifestasi kemajuan ilmu pengetahuan yang memudahkan pelaksanaan ibadah dengan ketepatan yang lebih tinggi...." https://penuntutilmu.net/soal-jawab-pt/dr-maza-tentang-rukyah-dan-hisab-hilal-ramadhan/?feed_id=1288&_unique_id=66e9e40378a59 Facebook Page: https://www.facebook.com/penuntutilmu.net/ Telegram Channel: https://t.me/PenuntutIlmuDotNet Thread: https://www.threads.net/@penuntutilmudotnet
0 notes
edomedia · 1 month
Text
Putusan MK Hidupkan Lagi Peluang PDIP di Pilgub Jakarta, Anies Baswedan Masuk Teropong
Jakarta, EDITOR.ID,- Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghidupkan kembali peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengajukan Calon Gubernur di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024. PDIP langsung pasang kuda-kuda. Sejumlah nama telah disiapkan untuk maju. Ada empat nama yang kini punya peluang besar untuk diusung PDIP sendirian. Yakni mantan Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Mantan…
0 notes
versindotech-blog · 3 months
Text
Tumblr media
Definisi dan Pengertian Theodolite Secara Umum
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar- putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca.
Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien.
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Pemesanan dan mengetahui harga anda bisa menghubungi kontak ADMIN dibawah ini
Versindo Admin Jakarta   0812-8400-2004
Versindo Admin Bogor    0812-8400-2007
Versindo Admin Bekasi    0812-8400-2007
Versindo Admin Balikpapan  0812-8400-2004
Versindo Admin Makassar   0813-9004-2005
Versindo Admin Batam  0813-9004-2005
Versindo Admin Surabaya  0813-2377-0626 
Versindo Admin Semarang   0859-3914-2000
Versindo Admin Yogyakarta  0812-8400-2004
Versindo Admin Palembang   0813-9004-2005
Versindo Admin Padang  0813-2377-0626
Versindo Admin Medan/Aceh   0813-9004-2005
Versindo Admin Manado  0813-2377-0626  
Versindo Admin Cikarang   0812-8400-2007
Versindo Admin Banjarmasin  0813-9004-2005
Versindo Admin Kendari   0813-2377-0626  
Versindo Admin Samarinda   0813-9004-2005
Versindo Admin Denpasar   0813-2377-0626   dan  0813-9004-2005
Versindo Admin Riau   0813-9004-2005
Versindo Admin Jambi  0813-9004-2005
Untuk minta di buatkan penawaran harga bisa lewat Email di bawah ini
Versindo Admin Jakarta   [email protected]
Versindo Admin Bogor    [email protected]
Versindo Admin Bekasi    [email protected]
Versindo Admin Balikpapan   [email protected]
Versindo Admin Makassar   [email protected]
Versindo Admin Batam   [email protected]
Versindo Admin Surabaya   [email protected]
Versindo Admin Semarang   [email protected]
Versindo Admin Yogyakarta  [email protected]
Versindo Admin Palembang    [email protected]
Versindo Admin Padang   [email protected]
Versindo Admin Medan/Aceh   [email protected]
Versindo Admin Manado  [email protected]
Versindo Admin Cikarang   [email protected]
Versindo Admin Banjarmasin  [email protected]
Versindo Admin Kendari   [email protected]
Versindo Admin Samarinda   [email protected]
Versindo Admin Denpasar   [email protected]
Versindo Admin Riau   [email protected]
Versindo Admin Jambi  [email protected]
0 notes
littlethingsaround · 3 months
Text
Bahagia - tenang - ridha.
Apa benar, jika sesuatu yang kita ingin lantas kita dapatkan lalu kita akan bahagia? Dulu sih, aku juga salah satu yang berfikir demikian.
Lalu hidup berjalan, berjalin dan membisikkan padaku pelan, saat aku diam dalam tanya. Saat aku terpaku dalam sudut waktu.
Ternyata, tidak begitu. Keinginan yang terwujud bukanlah pintu dari bahagia. Seberapa banyak bahagia2 itu hanya kulit dari kehampaan? Seberapa sering menuruti keinginan terus menerus itu membuat lelah jiwa.
Lalu Allah kasih shorts nya PPA dr ustadz Sony Abi Kim waktu itu... Katanya, dalam doa Nabi Musa yaitu raabbisyrahlii shadrii, wa yassir lii amrii -- ya Allah lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusan urusankuu)) -- terlihat jelas bagaimana rumusnya. Yaitu dada yang lapang, baru urusan mudah. Bukan sebaliknya, saat urusan mudah baru dada yang lapang.
Whoa. That makes me think a lot!
Lalu Allah juga berkali kali mengajarkan ku tentang bersyukur-- dari kelas dr sister in jannah yang temanya lagi gratitude, hingga obrolan diatas motor bersama seorang kawan beranak dua selama pulang melingkar mingguan.
Yang dicari itu rasa tenang, yang pintu awalnya adalah ridha.
Jikapun saat itu bahagia karena sesuatu, jika hati masih menggerumuli ketidak ridhaan atas satu saja bagian hidup-- apa mungkin merasa tenang?
Lagi liburan nih, bahagia. Eh tetiba hal yg berhubungan dg sesuatu yg belum kita ridha muncul. Byar-- ga tenang deh liburannya :)
Kalau dada rasanya sesak, syukur sulit sekali ditemukan meski sudah mencari dengan teropong hati dan kaca pembesar jiwa-- coba lihat langit, bagian mana dalam hidup kita yang hati kita belum ridha?
Ridha - tenang - merasa cukup - bersyukur - bahagia.
Jikapun hal hal yang kita berusaha ridha bukanlah hal yang given seperti warna kulit atau bentuk rupa -- melainkan kondisi dan tetakdir yang bisa diubah.. Maka, ridha pun ada seninya :)
Bukan ridha nih emang akumah males, emang akumah overthinking, emang akumah bla bla-- jadi ga gerak. Ya gagitu juga
Ridha nya tuh -- ridha bahwa ini adalah jalan jihad terrrbaik dan terrmendulang pahala yang Allah pilihkan khusus untuk kita. Didalamnya ada pendidikan membersihkan jiwa, menyembuhkan ego dan penyakit hati, ada pembijakkan, pendewasaan, penundukkan arogansi, dan penaikkan level demi level diri dihadapan ilahi.
Nah, selama berjihad dan berjuang sehari hari-- usai tiap ikhtiar sekecil apapapun-- ridha sama hasilnya, bagaimanapun itu sesuai atau tidak dengan ekspektasi diri kita. Karena, karena Allah lah yang memilihkan hasil terbaik itu untuk kita Terima di hari ini. Allah tahu hasil sebegitu adalah yang akan mendidik kita lebih baik lagi-- dan yang terpenting baginya adalah kita sudah melakukan yang terbaik dengan hati yang ridha di saat ini🥺💛
Ridha, ridha. Tenang, yakin kalau Allah ga pernah dan ga akan pernah memberikan sekecil momen dan kondisi melainkan yang terbaik yang kita butuhkan, semua ini sudah lebih dari yang kita pernah minta, alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Sadari betapa kita hamba yang disayang, dan rasa cinta itu membuat hati kita penuh... Rasa cintaNya yang bercahaya itu merupakan hal yang lebih dari cukup membahagiakan jiwa yang selalu haus, selalu kotor lagi hina ini
1 note · View note
itchycoro · 5 months
Text
NEMPEL
"Dirujuk ke Pelni ya. Kapan bisa ke Pelni? Jangan ditunda-tunda ya. Jangan ditunda."
"Dirujuk ke Cipto aja ya. Kamu yg sabar."
"Kalau diliat dari bentuknya sih bukan. Kalau keliatan kyk tumor tindakannya jelas biopsi. Ini kita liat dulu sampe 12 minggu kalau ga ada perbaikan bisa jadi operasi lagi."
"Kita cari tahu dulu faktor resikonya ya. Nanti jadi bolak-balik ke sini sih."
"Ren, kayaknya ini harus dibuka (operasi) lagi deh."
"Pileknya ringan, sedang, atau berat? Kalau dari 1-10, nilainya berapa?"
"Ga buru-buru, tinggal mbaknya aja kuat-kuatan sama sakitnya."
"Bisa jadi nanti operasi tenggorok dulu."
"Cuci hidung ga?"
"Kamu ngantukan ga?"
"Ditampon dulu ya."
"Suction mau ga?"
"Sleep endoscopy dulu ya."
"Teropong dulu ya."
"Masih radang. Masih merah."
"Kalau dilihat dari faktor resikonya sih mbak masuknya resiko rendah."
"Ren, operasi tenggorok dulu mau ga?"
"Operasi sinus itu lebih ribet. Ada tulang yg dibor, belum nanti perawatan pasca operasinya harus disedot dll. Kemarin ada pasien kayak kamu. Tadinya rencana nasal surgery juga tapi UPPP dulu. Ada perbaikan di hidung jg, terus ga jadi nasal surgery. Sayang kalo ga dicoba."
"Ini akan sakit banget karena banyak saraf di sana."
"Biusnya lewat infus. Sama sungkup juga, tapi dipasangnya nanti kalo mbaknya udah tidur."
"Kontrol lagi ya bulan depan."
"Wah hebat. Orang-orang bilangnya sakit banget loh."
"Yeayyy polipnya udah ga ada."
1 note · View note
asatakbiasa · 5 months
Text
Perihal Cahaya.
Dalam IPA, ada satu materi yang khusus membahas tentang cahaya. Menghitung rumus-rumus dari proses pemantulan pada cermin, pembiasan pada lensa, dan lain sebagainya.
Semasa sekolah dulu, banyak pertanyaan konyol yang berputar di kepalaku. Untuk apa sih kita belajar ini semua? Kenapa harus pake acara dihitung-hitung segala? Kalau mau bercermin ya tinggal berdiri aja depan cermin.
Sampai akhirnya di suatu kesempatan, Allah menjadikan materi cahaya ini sebagai materi IPA pertama yang akan aku ajarkan kepada anak-anak.
Duh, bagaimana ini? Dulu aku selalu bertanya-tanya apa tujuannya aku belajar ini, sekarang aku malah harus mengajarkan materi ini kepada mereka. Tidak bisaa, aku tak bisa mengajarkannya tanpa tau apa alasan mereka harus belajar ini.
Mengajarkan konten materi memang penting, namun yang jauh lebih penting dari itu adalah mengarahkan anak-anak agar mereka paham alasan mereka mempelajari materi tersebut. Dengan begitu, motivasi belajarnya bukan semata-mata agar bisa menjawab soal ataupun mendapat nilai tinggi saja. Lebih dalam lagi, mereka akan meresapi dan mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan.
Aku pun terus mencari jawaban atas pertanyaan tadi. Sampai akhirnya aku sadar bahwa segalanya sudah teramat jelas. Ilmu Pengetahuan Alam, membahas perihal alam, tentunya hal ini sangat erat kaitannya dengan penciptaan. Seharusnya kita sadar, semakin kita mempelajari tentang alam, semakin kita paham akan kebesaran Allah. Bagaimana Allah menjadikan segalanya teramat kompleks dan terstruktur.
Nak, bayangkan jika kita berada di ruangan yang tak punya penerangan sedikitpun. Bagaimana jadinya?
Gelap, Dzah. Kami tidak bisa melihat apa-apa.
Lantas apa yang kita butuhkan?
Cahaya.
Siapa yang menciptakan cahaya itu, nak?
Allah.
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
Dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari) (An-Naba: 13).
Hari itu, bukan cuma mereka, tapi aku juga belajar.
Bagaimana jika Allah tidak menganugerahkan cahaya? Bisakah kita melihat? Bisakah kita mencari penghidupan?
Hei, tunggu sebentar. Tapi kenapa Allah hanya menganugerahkan cahaya terang-benderang itu di siang hari? Kenapa malam Allah jadikan gelap gulita?
Allah yang menciptakan manusia, tentunya Allah teramat paham apa yang manusia butuhkan. Allah tidak menjadikan satu hal pun terjadi begitu saja tanpa maksud dari penciptaan-Nya. Segala sesuatu sudah punya kadar dan kapasitasnya.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan (An-Naba: 9-11).
Lihat kan, Tik?
Allah yang sudah mengatur semuanya sedemikian rupa. Allah yang sudah membuat perhitungan waktu untukmu. Siang untuk mencari penghidupan, malam untukmu beristirahat.
Akan tetapi, saking teramat banyaknya nikmat yang sudah Allah limpahkan, banyak yang luput dari renungan kita sebagai manusia. Kita seringkali abai dan tidak sadar akan besarnya nikmat tersebut bagi hidup kita.
Masih bicara seputar cahaya, tau fatamorgana?
Fatamorgana terjadi karena proses pembiasan cahaya, yang semuanya itu dapat dijelaskan melalui teori-teori fisika. Luar biasanya, ternyata peristiwa tersebut juga sudah Allah jelaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 39.
بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَاۤءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَّوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ
Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila (air) itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Begitu luar biasa Allah memberikan perumpamaan, bukan?
Cermin, kacamata, lensa, teropong, spion, mikroskop, kaca pembesar, dan banyak peralatan lain yang juga tercipta dengan memanfaatkan cahaya dan proses perhitungan fisika.
Jadi, sudah tau kan sekarang alasan kenapa kita harus mempelajari ini semua?
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup tak pernah luput dari pertolongan dan bentuk cinta Allah. Maka, renungkanlah. Selalu kaitkan apa yang terjadi dalam hidup dengan Allah, termasuk perihal setiap pelajaran yang akan dipelajari maupun yang akan disampaikan.
Padang, 18 November 2023
0 notes
qqcontent · 6 months
Text
8 April 2 tandai Peristiwa Langka: Saksikan Gerhana Matahari Total di Langit Indonesia?
Tandai tanggal 8 April 2024 di kalender Anda! Di hari tersebut, akan terjadi peristiwa alam langka berupa gerhana matahari total. Namun, tunggu dulu, para pembaca di Indonesia mungkin harus gigit jari karena fenomena ini tidak bisa disaksikan langsung dari wilayah Tanah Air.
Apa Itu Gerhana Matahari Total?
Gerhana matahari total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar sempurna. Pada saat itu, Bulan akan menghalangi seluruh cahaya Matahari, sehingga langit akan menjadi gelap gulita di siang hari. Gerhana matahari total hanya bisa disaksikan di wilayah tertentu di Bumi yang terlewati jalur totalitas, yaitu daerah yang gelap total saat puncak gerhana.
Kapan dan Dimana Gerhana Matahari Total 8 April 2024 Terjadi?
Berdasarkan perhitungan astronomi, gerhana matahari total 8 April 2024 akan melintasi beberapa wilayah di Amerika Utara, yaitu:
Sebagian besar Meksiko
Tengah Amerika Serikat
Sebagian kecil Kanada bagian timur
Wilayah-wilayah tersebut berada di jalur totalitas, sehingga penduduknya berkesempatan untuk menyaksikan gerhana matahari total secara langsung.
Indonesia Lewatkan Fenomena Langka?
Sayangnya, Indonesia berada di luar jalur totalitas gerhana matahari total 8 April 2024. Saat gerhana terjadi, wilayah Indonesia sedang berada di malam hari. Meski demikian, masyarakat Indonesia masih bisa menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian, yaitu ketika sebagian cahaya Matahari terhalangi oleh Bulan.
Tetap Bisa Belajar dan Menikmati!
Meskipun tidak bisa disaksikan langsung, gerhana matahari total tetap menjadi fenomena alam yang menarik untuk dipelajari. Anda bisa menyaksikan siaran langsung gerhana matahari total melalui internet atau tayangan dokumenter. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti diskusi atau seminar online yang membahas tentang gerhana matahari total.
** persiapkan diri untuk Gerhana Matahari Selanjutnya**
Gerhana matahari total memang tidak terjadi setiap saat. Namun, gerhana matahari total berikutnya yang melintasi Indonesia diperkirakan akan terjadi pada tahun 21 Juni 2030. Jadi, mari kita catat tanggal tersebut dan persiapkan diri untuk bisa menyaksikan fenomena langka ini secara langsung di masa depan!
Jangan Lupa Jaga Kesehatan Mata!
Menyaksikan gerhana matahari secara langsung, baik total maupun sebagian, sangat berbahaya bagi kesehatan mata. Melihat Matahari secara langsung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina, yaitu lapisan terdalam mata yang berfungsi menerima cahaya.
Tips Aman Menyaksikan Gerhana Matahari:
Gunakan kacamata khusus gerhana matahari yang memenuhi standar internasional.
Jangan pernah melihat Matahari secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan teropong, kamera, atau binokular tanpa filter khusus gerhana matahari.
Awasi anak-anak selama gerhana berlangsung.
Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, mari kita jadikan gerhana matahari total sebagai kesempatan untuk belajar dan menikmati keindahan alam semesta!
0 notes
dariranakamera · 6 months
Text
Meluangkan yang lapang, membuka pintu agar ruang tak sempit, duduk sejenak, menatap langit, menghela nafas panjang.
Dalam diam kita belajar, untuk kosongkan kepala, menyisakan monster besar itu sendirian, biar dia yang kini rasakan kesendirian, dan kita yang dengan mudah melenggang keluar ruang.
Baru kusadari langit itu seluas itu, dada ini serasa lapang, padahal kuhabiskan tujuh tahun pelajari langit, tapi bisa bisa nya kulupa, mungkin selama ini, yang kulihat teropong yang tertutup
dan saat ku buka penutupnya, kutelisik ke arah langit, kulihat dirimu melayang, menari, bersama hamburan cahaya dari bintang.
Dan saat itu pula kusadari, khawatirku hilang, karena ruang antara kita seluas itu, dan rasa jadi tak berbatas, barulah kusadari selama ini kulihat kearah yang salah, padahal indah sudah didepan mata.
Matahari pun terbit, ku terbangun dan menemukan diriku tertidur di beranda, pada sebuah kursi dan kulihat entah mengapa teh semalam masih berasap, saat ku menoleh kebelakang, ada bintang di rumahku, tersenyum ke arahku riang, seraya menyapa, "HEWOO selamat pagi, YUK KITA NGETEH"
0 notes
zulfazzakiyah · 7 months
Text
Teropong Tuma
Udara siang ini amat dingin dirasa. Tak seperti hari lalu yang terasa begitu teriknya. Seakan sang surya ada dua. Namun, hari ini mentari seperti enggan menampakkan dirinya. Sehingga dingin dan sejuknya hari amat istimewa. Memicu sebagian raga untuk menyantap minuman berbeda.
Menjalani hari seperti biasa pada ruang tersendiri. Tangguh dan mampu untuk mengamati sesuatu yang mini. Tak hanya memandang, pun terkadang aku juga mendeteksu. Perihal sesuatu asing yang tengah menghantui. Seperti kejadian tahun lalu di bulan Februari.
Hari pertama di bulan kedua kala itu. Datanglah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, juga putra lucu. Seminggu sudah sang putra demam dan lesu. Segala penawar ampuh telah ditelan, akan tetapi, tiada membantu. Pucat pasi menghiasi paras gemas itu. Hingga akhirnya diputuskan untuk mengambil beberapa tetes darah pada saat itu. Harap tak ada benda asing yang mengganggu.
Berbekal keahlianku mengamati benda mini. Bukan hal yang susah untukku memandang cairan tubuh ini. Nampak beberapa ketidaknormalan pada tatapan pertama kali. Terlihat dua benda dengan bentuk yang tak simetri. Aku menduga itulah penyebab segala lara diri. Hingga akhirnya sang putra mendapatkan pemeriksaan yang sesuai.
Memiliki tubuh yang kecil, namun amat tangguh. Mengamati dan mendeteksi akan suatu hal dengan ampuh. Berjasa dalam melihat benda berukuran kecil tanpa pernah rusuh. Aku adalah mikroskop, si teropong tuma yang mengamati benda mini dengan sungguh.
1 note · View note
rshhi · 7 months
Text
Tumpukan Kata
Hulu desemberku cerah. Setidaknya semua rahang merekah dan gadis ini tidak akan menyerah walau berkali kali harus patah.
Ia senantiasa berputar mengikuti laju roda takdir kehidupannya.
Gadis ceria itu mulai belajar membaca.
Sedari dini ia mengais ilmu untuk berbicara karena membaca adalah hal yang terlampau jauh sudah dikuasainya. Namun ternyata hasilnya nihil, itu cuma prasangkanya belaka. Ia buta akan dunia. Ia hanya sibuk untuk melontarkan kata, berbicara berbagai makna tanpa tau artinya.
Tertatih tapi pasti ia tak berhenti. Dengan teropong indahnya ia belajar membaca satu persatu radar dari PenciptaNya.
Membaca, berbicara, memahami laku semesta.
Gadis penakut itu sedang sibuk mengobrak abrik isi dunia. Mencari kamus langka yang bertemakan bahagia.
Semoga ia menemukanya.
1 note · View note
fallingmeteor · 9 months
Text
Trus btw semenjak kang mustari selalu menjadi views teratas story ig kemaren sempet kebawa mimpi. Iya mimpiin mustari 🥲 manissss benerrr wkwkwk bisa ngobrol sampe akhirnya bisa kesampean nanyain teropong bintang yang dulu kita beli itu masih ada apa engga wkwk
0 notes
galerikatahonnurizza · 11 months
Text
Tumblr media
Kalau orang hatinya sempit, jangan-jangan karena dia keseringan memandang kehidupan pakai teropong, makanya hal-hal yang sebenarnya tak perlu ia tahu malah semakin ia jadikan fokus perhatian. Biasanya, semakin banyak yang ia lihat, semakin penuh isi pikirannya, semakin sesak hatinya, dan semakin "tidak kemana2" pula hidupnya.
Coba sekali-kali memandang semuanya lewat mikroskop. Pemandangan di bawah mikroskop tak pernah seberagam pemandangan yang terlihat di teropong. Tak banyak hal yang bisa dilihat dari sana, bahkan suasananya cenderung sepi dan amat membosankan. Tapi, di situlah sebenarnya ketenangan dan kelapangan hati berada. Sebab, hanya di saat-saat itulah seseorang bisa terhubung kuat dengan dirinya sendiri, dengan Tuhannya, bahkan dengan fitrahnya sebagai seorang hamba.
Membatasi apa yang kita tahu kadang justru bisa membantu kita menentukan kembali hal apa yang seharusnya menjadi prioritas kita di dunia yg konon masanya cuma sebentar ini.
Membatasi apa yang kita tahu kadang justru bisa membantu kita berdamai dengan diri sendiri, berproses dengan tenang, dan belajar memaknai hikmah2 yang tersimpan rapat di banyak kejadian yang sudah berlalu.
Konon orang2 dulu juga lebih mudah bahagia justru karena tidak banyak mencari tau hal2 yg tdk seharusnya mereka tahu dan tidak banyak memberi tau hal2 yg orang lain tidak harus tau.
#honnurizza
1 note · View note
mediaban · 11 months
Link
Pengawak Tank BMP 3F melakukan menembak siang dalam latihan dan uji teropong SOZH-THM di Puslatpur 5 Marinir Baluran, Situbondo, Kamis.
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Nama-nama Pengurus PWI Lampung Utara Tahun 2000 - 2015
Tumblr media
Tokoh Pers Lampung Utara, Bagian II Penulis: Sarnubi Anggota PWI Cabang Lampung, Kabupaten Lampung Utara Perkembangan akan kemajuan jaman tak dapat dielakkan dari cerita-cerita masa lalu. Bagi yang merasakan sulitnya mendapatkan legalitas pada jamannya tentu kerja keras merupakan solusi untuk menggapai tujuan.  Melanjutkan cerita sebelumnya, pada masa itu sebagai pelaku profesi, saya bersama teman-teman juga mengalami tantangan yang cukup mengesankan. Diantaranya, setelah mencari, membuat dan untuk dilaporkan kepada redaksi melalui yang nama proses catat, tik, fax dan antarkan koran sebagai bukti bahwa diri adalah wartawan. Dengan kata lain, berbekal perintah lisan dan selanjutnya setelah mendapatkan selembar surat tugas (belum mendapatkan id card) yang dibuktikan dari hasil konfirmasi menjadi karya jurnalistik yang telah diterbitkan di media tempat kami bekerja.  Singkatnya, pembelajaran demi pembelajaran itu tentunya saya pribadi mendapatkannya dari para senior-senior. Sebagai junior tentunya diri harus banyak-banyak bersabar ketika menerima pembelajaran dari mereka.  Untuk menciptakan karya-karya jurnalistik yang tajam, terpercaya dan menjadi salah satu tolak ukur, saya juga belajar dari salah seorang tokoh pers Lampung Utara, ya itu dari kiprah Edy Abizar, dan pada saat belajar itu dia dianugrahi penghargaan atas karyanya yang memang cetar membahana.
Tumblr media
Pada masa itu, Edy Abizar diganjar penghargaan oleh Pengurus PWI Cabang Lampung setelah mengikuti tes karya latihan wartawan (KLW) dibidang perkebunan yang berlangsung selama dua hari (16-17 Mei 1998) di Bandar Lampung, Edy Abizar mendapatkan nilai A (Sangat Baik). Dia merupakan utusan dari Media Tamtama atau yang lebih dikenal SKH Lampung Ekspres plus.
Tumblr media
Dia (Edy Abizar) merupakan salah seorang tokoh pers Lampung Utara. Namun karirnya ketika itu sempat terhenti karena keanggotaan kartu birunya (Kartu PWI) di cabut, dikarenakan suatu persolanan yang dia jalani. Dia merupakan salah seorang pendiri PWI Wilayah Utara bersama Effendi Yusuf, A Bastian Raja Muda, Yo'el Lukasim, Buchairi Aidi, Dadang Ishak Iskandar, Khaidir Asmuni, Murni Rizal, Agus Hardono, Samsul Murod, dan sederet nama-nama lainnya baik yang masuk di dalam daftar kepengurusan PWI Wilayah Utara maupun yang ikut di organisasi lain. Karena pada saat itu Samsul Murod bersama senior-senior lain seperti Hermansyah, Irawansyah, Dewa ikut dalam kepengurusan KWRI.  Pada masa kepengurusan PWi Wilayah Utara periode 2000 - 2005, tercatat sebagai anggota penuh mereka adalah, Yoel Lukasim, Ruhiman (Lampung Post), Effendi Yusuf, Agus Hardono, Albasyah Agung (Lampung Ekspres Plus), Irawandi, Thamrin Musa, Murni Rizal, Hendriyanto (Sumatera Post), A Bastian Raja Muda (Bumi Post).  Untuk calon anggota, Edison Musa, Rolly Johan (Sumatera Post), Agustaman (Jaya Ekspres), Haryadi HK, Indra Jaya Hamzah dan Juwaini (Lampung Ekspres plus). Selanjutnya, bibit-bibit pelaku profesi atau wartawan di Bumi Ragem Tunas Lampung (Lampung Utara) terus bermunculan dengan skil dan kemampuan dalam mengolah fakta-fakta di lapangan menjadi karya jurnalistik.  Diantaranya pelaku jurnalistik pada masa itu, tercatat di kepengurusan PWI Perwakilan Wilayah Utara Tahun 2005 - 2008 yang saya ingat, Effendi Yusuf (LE Plus) ketua, Thamrin Musa (Sumatera Post) sekretaris, Ruhiman (Lampung Post) bendahara.  Beranggotakan, Hanafi, S. Sos, SK Bandarlampung News, Endriyanto Musa SKM Sumatera Post, Drs. Albasyah Agung SKH LE Plus, Holdin S SKM Analisis, Suwandi HS SKM Bumi Post, Heri Maulana, SKM Bumi Post, Alian Arsil SKM Media Reformasi, Romi Agus SKM Faktual, Sabirin, S. Ag, SKM Bumi Post, Kohar Mega SKH Radar Lampung, Hari Supriyono Lampung Post, Agus Hardono LE Plus, Eka Maryadi SKM Lampung Arena, Indra Jaya Hamzah SKM Fajar Lampung dan Riyanto SKM Mitra Post. One Damela LE plus, Iwan SKM Teropong, Fito Radar Indoneisa, Sarnubi SKM Fajar Lampung, M Rendra, Sandi Andi Tama SKM Handal Lampung, Komarudin SKM Media Reformasi, Erwandi SKM Sumatera Post, Henrisky Tono SKM Faktual, Bremi LE plus, Sefrizal dan Fitra Sakti SKM Fajar Lampung, Zainudin SKm Teropong, Oktobi Andalas Post, Lukmansyah Tiras Post, Iswanto Agsi Post, Mat Sani SKm Sumber Media, Ahmad Natsir dan Edi Nijaya, Hendra Ahmad SKM Fajar Lampung, Hadi Saputra LE plus, Ahmad BW (Alex) SKM Faktual.  Nama-nama lain yang tidak masuk dikepengurusan PWI Lampung Utara ada Damiiri, Junet Hasan, Rasman, Hadi, Andre, Herman, Khoiril Syarif, Rasyid, Ida dan Cucu Mulyani. Kemudian masuk diperiode Kepengurusan ke III, PWI Perwakilan Lampung Utara periode 2009 - 2012 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) nomor SK-011/PWI-LPG/III/2009, menetapkan Hanafi, S. Sos, SK Bandarlampung News sebagai Ketua, Lukmansyah SKH Lampung Ekspres plus sekretaris, dan Ruhiman SK Lampung Post sebagai Bendahara. Dikepengurusan ini anggotanya Sandi Andi Tama SKM Handal Lampung, Susi Daryani SK Rakyat Lampung, Bremi SK Koran Lampung, Lutfansyah Lampung Ekspres plus, Murni Rizal SK Bandarlampung News, Saparudin RRI, Alian Arsil SKM Media Reformasi, Hari Supriyono Lampost, Khaidir Asmuni SKM Faktual, Riyanto Bandarlampung News, Alzoni SKM Detik Lampung, Sarnubi Realita Post, Sunarto SKM Cerdas Post, Kohar Mega SK Radar Lampung dan Edison Musa SKm Sumatera Post.  Diperjalanan pada kepengurusan ini mengalami perubahan karena Susi Daryani diterima menjadi PNS, Saparudin Kembali bertugas di Bandar Lampung, Alzoni bertugas di Kabupaten Mesuji, Riyanto dan Sarnubi pindah ke Kabupaten Tulang Bawang Barat, Khaidir Asmuni pindah ke Kabupaten Lampung Tengah.  Kepengurusan selanjutnya, setelah Konferwil ke IV atau pengurus PWI Perwakilan Lampung Utara periode 2012 - 2015, Hanafi, S. Sos, SK Bandarlampung News kembali menjadi Ketua, dengan didampingi oleh Zaini Tubara Siger TV sebagai sekretaris, Farzani Tegar TV sebagai bendahara.  Dengan anggota, Sandi Andi Tama SKm Handal Lampung, Riduan SK Radar Kotabumi, Furqon Ari SK Radar Kotabumi, Lutfansyah LE Plus, Yudi Hardiyanto Lampost, Marya Nusa SK Radar Kotabumi, Hari Supriyono Lampost, Nurman Agung SK Radar Kotabumi, Dedi Kurniawan SK Radar Kotabumi, Fahrozy Irzan Toni (Ozy) SK Radar Kotabumi, Panji Harkenas SK Rakyat Lampung, Evicko Guantara SK Harian Lampung, Jimi Irawan Lampung TV, Harjoni SKh Kupas Tuntas, Ahmad BW (Alex) SK Harian Ekspres, Heri Setiawan Skh Koran Lampung, Rolly Johan Skh Harian Lampung, Iwansyah Mega SKh Koran Editor, Basirun SKM Handal Lampung. (Bersambung)  Sebelumnya : Tokoh Pers Lampung Utara Read the full article
0 notes