Tumgik
#travel palembang lampung sore
agungtravel · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0896-9548-4267 , Travel Palembang Lampung , MURAH
KLIK https://wa.me/089695484267 Travel Palembang Lampung Murah , Travel Palembang Lampung Via Tol , Travel Palembang Lampung Hiace , Harga Travel Palembang Lampung , Ongkos Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Via Tol Kota Palembang Sumatera Selatan , Jadwal Travel Palembang Lampung , Biaya Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Kota Palembang Sumatera Selatan , Agen Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Berapa Jam , Travel Palembang Bandar Lampung , Travel Bandar Lampung Palembang Via Tol , Bintang Mas Travel Palembang Lampung , Travel Lampung Palembang, Jalan Gatot Subroto, Sukaraja, Bandar Lampung, Lampung , Travel Bandar Lampung Palembang , Travel Ceria Palembang Lampung , Travel Dari Palembang Ke Lampung , Travel Damri Palembang Lampung , Travel Damri Lampung Palembang , Travel Dari Bandar Lampung Ke Palembang , Travel Lampung Palembang Lewat Tol , Travel Lampung Palembang Via Tol , Travel Lampung Palembang , Gbs Travel Palembang Lampung
AGUNG TRAVEL jl. Mayor Santoso no 57 Palembang info Pemesanan = 0896-9548-4267
website https://agungtravel.my.id/home
hargatikettravelpalembanglampung #hargatikettravelratuintanpalembanglampung
hargatravelpalembangkelampung #travelpalembanglampungratuintan #jadwaltravelratuintanpalembanglampung
travellampungjakartapalembang #tranztravel-lampungjakartapalembang #travelpalembangkelampung
mobiltravelpalembangkelampung #travelbandarlampungkepalembang #travelbandarapalembangkelampung
travellampungpalembanglewattolkotabandarlampunglampung #travelpalembanglampunglewattol
travelpalembanglampungmurah #travelpalembangmetrolampung #mobiltravellampungpalembang #travellampungpalembangmurah
nomortravelpalembanglampung #nomortelepontravellampungpalembang #travelpalembanglampungberapajam
rama travel palembang lampung rama tranz travel lampung palembang ratu intan travel palembang lampung travel palembang lampung sore travel palembang lampung terdekat tiket travel palembang lampung tarif travel palembang lampung tour travel palembang lampung travel.palembang lampung travel wisata palembang lampung travel palembang lampung 2022 travel 2002 palembang lampung jadwal travel lampung palembang travel lampung palembang harga harga travel lampung Palembang travel Palembang metro
0 notes
malodabivictor · 7 years
Photo
Tumblr media
MENGENANG PERJALANAN KE PULAU KELAPA DI LAMPUNG
Sebenar nya lagi kangen sama perjalan liburan, dan teringat sama destinasi saya yang satu ini, perjalanan yang cuma bisa ada di pikiran saya sendiri dan sekarang mau coba saya ingat secara detail nya dengan menuangkan ingatan itu ke tulisan. Pulau Kelapa ini terletak di Teluk Kiluan yang berada di wilayah Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. Lokasi ini cukup jauh dari pusat Kota Bandar Lampung (kurang lebih 2-3 jam kalo tidak ada kendala). Saat itu saya sedang mendapat cuti 7 hari untuk perayaan Natal dan Tahun Baru ke 2017. Pengen nya sih pulang ke Sumba, tapi mengingat tiket pesawat yang cukup tinggi biaya nya di bandingkan pergi ke Thailand dan cuti yang hanya bisa 7 hari, jadi saya putuskan untuk cari alternatif liburan yang ga terlalu jauh dan menunda pulang ke Sumba saat liburan panjang di bulan Juni 2017, karna saat liburan panjang adik-adik pun bisa banyak kumpul. Dan agak mengecewakan jika saya pulang hanya 7 hari saja untuk mereka yang sudah rindu berat dengan saya yang di tinggal lama ke Jakarta.
Memulai hari itu di kamar kost dengan secangkir kopi aceh yang saya dapat dari teman nya client saya waktu masih bekerja di salah satu mega gym cukup ternama di indonesia. Sambil mencuci tenda dan perlatan camping yang habis saya pakai di bulan sebelum nya saat menaiki Gunung/Bukit Batu di daerah Jonggol. Saat itu saya masih bingung menentukan tujuan liburan 7 hari saya mau kemana, karna ada 2 pilihan yang sama menarik nya untuk saya kunjungi, yaitu Pulau Sempu di Malang, Jawa Timur dan Pulau kelapa di Lampung, Sumatera Selatan. Setelah bersih semua peralatan nya, otak saya masih mempertimbangkan akan pergi kemana saat itu. Setelah secangkir kopi aceh itu habis, saya mulai memutuskan tujuan saya, yaitu adalah Pulau Kelapa di Lampung. Alasan nya saya jadi pilih pulau kelapa karna, tidak terlalu jauh dan mengingat waktu itu termasuk musim dengan curah hujan yang tinggi, sedangkan untuk ke Pulau Sempu, saya harus menempuh perjalanan masuk hutan tropis selama 2 jam. Berdasarkan pengalaman mendaki gunung, jalan hutan yang becek dan berlumpur akibat hujan akan membutuhkan effort lebih, memang adventure banget, tapi tidak untuk musim saat itu, karna Pulau Sempu berada di balik Laut Selatan yang kita tau ombak dan angin nya sangat ekstrim (pantai selatan/rumah nyirorokidul).
Setelah selesai packing barang-barang ke dalam tas carier 70L, pukul 3:30pm saya memulai perjalanan menuju Pelabuhan Merak, melalui stasiun tanah abang, Jakarta. Saat itu tanpa saya tahu sebelum nya saya menaiki kereta terakhir dan tidak ada lagi kereta yang menuju Merak lebih sore dari itu. Setelah selesai mengurus pembelian tiket, saya mulai memasuki gerbong kereta dan mulai jalan pukul 4:15pm menuju pelabuhan Merak di Banten, perjalanan kereta saat itu kurang lebih menempuh waktu 4 jam setelah kereta mengalami kendala di tengah perjalanan. Tidak ingat persis sampai di pelabuhan Merak saat itu pukul berapa, tapi saya mulai menaiki Kapal saat sudah gelap. Antara stasiun dan pelabuhan hanya bersampingan saja, jadi kalau mau ke nyambung langsung ke Kapal, saat itu saya perlu keluar gerbong melalui pintu sebelah kiri ke arah depan gerbong. Setelah membeli tiket kapal penyebrangan Merak-Bakauheni Lampung saya mulai memasuki Kapal, juga tidak ingat persis pukul berapa kapal mulai jalan, tapi saya nunggu lama juga di dalam kapal sebelum akhir nya jalan. Kesan pertama yang saya rasakan saat itu adalah berhati-hati dengan copet, untuk mengatasi rasa khawatir tersebut saya memilih kursi atas bagian paling belakang kapal, sambil tidak lupa berdoa. Tujuan nya duduk di belakang adalah, agar mata saya bisa mengawasi semua pergerakan dari sudut yang tepat, memang tempat geng copet berkumpul pun biasa nya di pojok juga untuk mengawasi korban sebelum mereka beraksi, tapi dengan berada di posisi yang sama dengan mereka, maka tidak ada lagi orang yang bisa berada di belakang saya kan? Jadi kalo mereka menjalankan aksi nya di depan saya, itu bukan copet, tapi perampok. Biasanya sih perampok ga beraksi di dalam kapal yang ramai dan akan mengundang perhatian penumpang lain di tengah laut, hehe.
Sekian lama terapung di lautan malam hari, akhir nya Kapal pun sampai di pelabuhan Bakauheni Lampung, saat itu lupa lagi pukul berapa haha. Langsung menaiki bis tujuan terminal Raja Basa, yang sebelum nya sudah di tawari oleh calo bis yang ada di dalam Kapal. Bis pun mulai keluar dari kapal dan mulai menyusuri jalan Bandar Lampung, karna sangat capek, sayapun mulai atur posisi tas untuk bisa tidur dalam perjalanan dengan bus. Saya tidak menaru tas carier 70L saya ke dalam bagasi bis, karna pengalaman waktu naik gunung Cikuray di Garut, salah satu penumpang bis yang saya tumpangi tertukar tas carier nya dengan penumpang lain yang turun di terminal lain. Jadi saya gamau ambil resiko itu kecuali menaiki pesawat, yang keluar penumpang nya berbarengan, dan mengambil tas yang sudah ada tanda nya yang bisa kita awasi langsung, karna saat di bis, dan penumpang lain turun duluan, kita gakan bisa liat tas yang mereka ambil, karna saksi nya hanya sang kernet bis yang tidak ingat betul barang-barang penumpang nya. Setelah berjam-jam berada di bis, saya mulai terbangun dan menyadari perjalanan nya sangat lama sekali untuk sampai di terminal Raja Basa, akhir nya saya mulai keluar kursi dan bertanya pada kernet bis yang berada di samping supir untuk tujuan terminal Raja Basa. Jawaban yang saya terima pun sangat mengejutkan, “wah Raja Basa mah udah lewat jauh bang, sekarang ini udah di Lampung Utara mau ke Palembang” dengan masih ga percaya dan nyawa yang belum terkumpul semua setelah tidur lelap banget, saya minta solusi untuk bisa arah balik ke terminal Raja Basa, sang kernet pun menyarankan saya untuk cari masjid supaya bisa tidur di situ sambil menunggu pagi hari agar ada bis yang menuju arah balik. Saat itu sekitar pukul 3am. Akhir nya bus pun menurunkan saya di masjid daerah Lampung Utara. Susana sangat gelap dan sepi, hanya ada lampu penerangan jalan dan beberapa rumah warga dan masjid. Belum sempat memyebrang jalan menuju masjid, sayapun bertemu dengan seorang bapak yang hanya mengenakan sarung dengan telanjang dada, dia menanyakan tujuan saya saat itu, awal nya curiga dengan bapak ini, tapi saya mencoba menjawab semua pertanyaan yang dia tanyakan. Akhir nya bapak tersebut bersedia mengantarkan saya balik menuju terminal Raja Basa, ternyata bapak ini adalah ormas Rapih yang berada di daerah Lampung, di mobil bapak ini pun mempunyai radio untuk komunikasi dengan anggota ormas lain nya. Sungguh di luar dugaan saya sebelum nya mengenai ormas-ormas yang saya kenal di Jakarta.
Sambil menempuh perjalanan dengan bapak yang saya temui tadi, saya isi perjalanan itu dengan bercerita banyak mengenai kota Lampung dan lokasi tujuan saya, bapak ini bilang, tempat dimana saya turun di Lampung Utara tadi adalah tempat rawan, banyak begal motor dan perampokan, bersyukur saya bertemu dengan bapak ini walaupun awal nya curiga (Naluri yang wajar, hehe). Dan bapak ini pun bilang, baik nya untuk saya sampai di terminal Raja Basa adalah pagi hari sekitar pukul 7am, karna terminal itu pun daerah rawan kriminal. Sekali lagi saya bersyukur karna tersasar, kanra kalau saja saya tidak tersasar, pasti saya akan turun di terminal Raja Basa malam itu, dan kemungkinan tidur juga menunggu pagi di sekitar terminal yang jauh dari hotel, kebetulan pun tidak ada bis malam disana yang menuju Terminal Hanura. Dengan menempuh perjalanan balik ke terminal Raja Basa yang cukup lama yaitu kurang lebih 3 jam, saya pun sampai di terminal Raja Basa pukul 7am kurang.
Di awali pagi itu dengan sarapan nasi uduk untuk mengisi perut kosong saya yang letak nya ada dekat di terminal dan minum kopi khas Lampung yang di sediakan ibu penjual nasi uduk yang biasanya untuk para supir-supir angkutan umum di terminal. Setelah selesai jalan sayapun muali menaiki bis dan berjalan kurang lebih 2 jam. Bis pun tiba di terminal Hanura, setelah sampai di Hanura, saya pun masih perlu menyambung lagi dengan mobil pick up yang di modifikasi menajdi angkutan umum untuk warga, mobil tersebut mengantarkan saya menujur terminal tujuan saya, yaitu Padang Cermin. Sambil menikmati perjalanan yang cukup lama, saya mengisi nya dengan mengobrol bersama penumpang lain, kebanyakan ibu-ibu yang mau ke pasar untuk berbelanja. Saya pun bercerita mengenai perjalanan saya semalam, dan mereka pun bingung di tambah tidak yakin kalau saya jalan hanya sendirian tanpa ada yang di kenal sebelum nya di Lampung. Dan mereka menyarankan saya untuk pergi ke pulau Pahawang dan tidak pergi ke Pulau Kelapa di Desa Kiluan karna sangat jauh untuk di tempuh, di tambah akses yang sulit menuju sana. Tapi saya tidak khawatir dengan itu dan saya tetap tidak merubah tujuan awal, walaupun saya mengerti mereka mempunyai kekhawatiran pada saya karna pergi sendirian. Walaupun sebenar nya saya tidak pernah pergi ke Pulau Pahawang di Lampung yang terkenal itu, menurut saya tidak ada yang menarik jika sebuah tempat camping terlalu ramai orang dan sudah terlalu ter ekspos seperti pulau Pahawang, alasan nya? Pertama, tempat seperti itu biasanya selalu menguras kantong untuk penyewaan ini itu termasuk buang air kecil (sudah terlalu komersil) kedua alam nya sudah tidak asri lagi untuk di nikmati karna banyak sampah di setiap pojokan lokasi, benar-benar bukan selera untuk tempat yang saya tuju saat traveling. Satu persatu penumpang mobil pun turun dan berganti penumpang lain termasuk para ibu yang saya ajak ngobrol tadi, sambil tidak lupa saat turun mereka menginati saya supaya tetap hati-hati dalam perjalanan.
Seperti yang sudah saya ceritakan pada judul sebelum nya, bahwa traveling kita akan berjumpa dengan orang baru yang kita tidak kenal sebelum nya, dan itu adalah pengalaman baru, perasaan dalam hati pun akan terasa berbeda saat kita bertemu dan berbincang hangat dengan orang yang belum pernah kita temui sebelum nya, sebuah moment yang priceless saat traveling selain foto-foto yang kita dapati. Akhir nya mobil yang saya tumpangi pun sampai di persimpangan Padang Cermin. Tidak terbayang saat itu tempat yang namanya Padang Cermin, saya pikir sebelum nya adalah terminal besar, ternyata itu hanya persimpangan jalan saja, hanya saja termasuk desa Padang Cermin. Setelah tiba saya pun menanyakan kepada warga sekitar akses untuk menuju Desa Kiluan, tiba-tiba seorang bapak menyahut dan menawarkan saya jasa tumpangan motor untuk menuju desa Kiluan, dia meminta tarif 150.000 awal nya, sayapun kaget dan sambil menawar untuk bisa lebih murah, akhirnya mentok di 100.000, karna si bapak pun menjelaskan akses yang mau saya tuju adalah akses yang tidak mudah di tempuh dan tidak ada kendaraan umum menuju kesana selain menumpang dengan warga, akhir nya saya setuju. Motor muai melaju, awalnya jalan beraspal dan sangat nyaman sambil menggendong tas ukuran 70L, lama kelamaan motor mulai memasuki jalan berbatu, mulai dari batu kerikil-kerikil sampai jalan berbatu yang berukuran kepala anak-anak dan melwati mulai perkebunan, perbukitan hingga melwati jalan dengan kanan kiri tebing-tebing curam. Perjalanan motor tersebut menempuh waktu 1 jam lebih, dan saat itu matahari sedang berada di atas kepala persis. Setelah mengetahui akses jalan nya tersebut, saya merasa harga 100.000 atau 150.000 yang si bapak minta tadi adalah harga yang pantas. Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dengan motor di tambah akses jalan yang ekstrim, akhirnya saya sampai di rumah warga penyewaan kapal untuk nyebrang ke pilau kelapa, yaitu pak Khairil, pemilik penyewaan kamar sekaligus pemilik perahu nelayan yang di gunakan untuk menyebrang atau wisata ikan lumba-lumba di bagian tengah laut dari teluk Kiluan.
Setibanya di halaman rumah pak Khairil, sayapun mengisi kembali perut dengan menu hidangan yang di sediakan oleh istri pak Khairil. Setelah perut terisi kenyang, saya mulai bersiap naik ke perahu untuk menuju pulau Kelapa. Sepanjang perjalanan dengan perahu nelayan saya melihat sekeliling pemandangan desa Kiluan yang umumnya masih banyak pepohonan, perbukitan dan beberapa rumah warga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan. Sangat eksotis pemandangan di sana, di tambah air laut nya yang masih jernih dan pasir nya yang putih. Tidak sampai 20 menit perahu menepi di pulau tujuan, suasana Pulau Kelapa sangat sepi, ternyata hanya ada 1 kepala keluarga saja yang menempati pulau itu. Tidak tunggu lama karna haripun sudah mulai sore, akhirnya saya memperkenalkan diri kepada seorang bapak yang menempati pulau tersebut bersama istri dan kedua anak nya sambil menanyakan ijin untuk bisa mendirikan tenda di tepi pantai sekitar Pulau Kelapa. Setelah mendapat ijin, langsung saya mencari lokasi yang pas untuk mendirikan tenda, mengelilingi pulau yang masih penuh dengan pepohonan liat sambil sedikit menunduk melewati batang pohon besar yang tumbang, akhir nya ketemulah sebuah tempat yang agak sedikit jauh dari rumah keluarga tersebut untuk mendirikan tenda dan menggantung Hammock di antara batang pohon , dekat dengan bibir pantai tapi tidak akan kena air laut ketika sedang pasang saat malam hari. Setelah selesai meng install semua peralatan camping pada tempat nya, saya mulai menyusuri pulau sebelum matahari tenggelam, melalui hutan yang ada di sekitar pulau, ternyata di balik hutan tersebut ada spot bebatuan besar yang menghadap ke laut lepas, tempat yang nyaman untuk saya duduk santai menikmati matahari yang akan terbenam sambil membaca buku renungan yang saya dapatkan dari client waktu itu. Setelah hari mulai agak gelap dan ombak pun mengganas saat laur mulai pasang, saya pun kembali ke tenda untuk bersih-bersih lalu tidur supaya besok pagi mempunyai tenaga yang cukup.
Pagi hari pun tiba, tanpa bangun dengan alarm dari handpone, saya pun terbangun dengan deburan suara ombak kecil di pulau, hari yang cerah dan feel yang sama seperti yang saya bayangkan saat akan berlibur kesini, saya mulai pagi itu dengan sarapan di rumah bapak penjaga pulau dan meminum kopi khas Lampung yang mereka buat sendiri. Waktu itu saya tidak membawa perlengkapan bahan makanan, jadi saya menyantap makanan bersama keluarga ini dan mengikuti menu yang si ibu masakan untuk keluarga nya. Mereka akan memasak makanan untuk di santap keluarga, tapi biasanya akan melebihkan porsi memasak nya jika ada tamu yang main ke pulau. Jadi saya hanya perlu menggantikan uang dapur nya si ibu saja dengan harga yang kami sudah nego. Selesai makan pagi saya langsung meng eksplor pulau Kepala itu dengan semangat, mulai dari ujung tempat saya dirikan tenda, hingga memutari pulau Kelapa tersebut. Di pulau Kelapa listrik sangat susah, hanya ada gentset yang ber operasi mulai 5pm-5am saja, jadi kalau handphone dan kamera saya lowbat, saya hanya bisa menunggu sampai jam 5pm sambil mengisi waktu dengan membaca buku renungan yang saya bawa di atas bebatuan yang mengahdap lautan lepas. 4 hari 3 malam saya habiskan di pulau itu mulai dari berbincang dengan keluarga sampai bermain air dan menyusuri hutan sekitar pulau, dan sedikit berlatih jump rope.
Hari-hari di pulau yang bisa di bilang ter isolasi dari sinyal hp dan listrik, semua berjalan dengan sesuai rencana. Tiba saat nya saya untuk pamit pulang kepada keluarga kecil di pulau Kelapa, keluarga ini sangat hangat menyambut kedatangan saya, si bapak pun selalu mengintip tenda saya saat malam hari untuk memastikan saya aman. Mulai dari berbagi pengalaman hidup si bapak saat masih muda hingga mengadu nasip ke Jakarta dan akhir nya bertemu dengan Istri dan memutuskan tinggal di pulau Kelapa, sampai mempersilahkan saya melihat langsung cara pembuatan kopi Lampung di dapur nya untuk di konsumsi sendiri atau tamu yang datang termasuk saya. Sayang tidak ambil foto karna hp dan kamera lowbat saat itu. Setelah packing semua selesai dan berpamitan, saya mulai menyebrang kembali ke desa Kiluan utmuk berpamitan dengan keluarga pak Khairil pemilik perahu yang menyebrangkan saya ke pulau kiluan dan menjemput kembali. Saya pun langsung meminta tolong kepada pak Khairil untuk di carikan mobil warga yang bersedia mengantar saya ke pelabuhan Bakauheni, karna pikir saya saat itu, ketika pulang liburan, pasti akan capek, dan butuh istirahat supaya bisa lanjut aktifitas saat kembali nanti. Tidak lama mobil sewaan pun datang, dan termyata saya tidak bisa langsung sampai ke pelabuhan, karna saat itu mobil aka di pakai untuk ber belanja kebutuhan di pasar/terminal Gudang Garam dan saya perlu nyambung lagi dengan mobil travel yang ada di sana, akhir nya saya setujui dan sayapun mulai jalan menuju terminal Gudang Garam. Sepanjang perjalanan saya berbincang dengan supir mobil tersebut, karna dia masih muda, jadi rasa nya tidak canggung untuk ajak ngobrol soal apapun dalam perjalanan, dan rupanya supir yang saya tumpangi mobil nya ini adalah mantan begal dan rampok di Lampung dan Jakarta namun sudah bertobat dan taat agama, Wooww. Kaget dan salut pas denger kisah-kisah nya dulu sampai akhir nya dia tobat.
Sekian lama perjalanan menuju terminal, akhir nya saya pun sampai di terminal yang namanya Gudang Garam, dan langsung pindah mobil yang tujuan langsung ke Bakauheni. Ternyata utmuk rite Bakauheni-Kiluan bisa di atur di terminal sini, saya hanya perlu hubungi nomor hp supir yang saya sudah kenal di terminal Gidang Garam atau bisa juga dari pelabuhan Bakauheni menuju ke terminal Gudang Garam untuk menuju Desa Kiluan. Sebenar nya saya tidak tertarik dengan cara pergi yang simple seperti itu, karna tujuan untuk saya traveling bukan hanya lokasi yang mau saya datangi, tapi juga moment saat di perjalanan, walaupun hanya bisa di ingat dan sebagai pengalaman, tapi itu adalah sebuah cerita manis untuk di kenang selain foto-foto yang dapat di ambil. Setelah sekian lama perjalananan dari terminal Gudang Garang, akhir nya saya pun sampai di pelabuhan Bakauheni Lampung dan langsung menyebrang kapal ke pelabuhan Merak.
Sebuah perjalanan singkat namun berisikan banyak cerita berkesan yang bisa saya kenang saat pergi ke Kiluan ataupun tempat lain nya yang saya kunjungi. Tidak perlu ada saksi untuk pengalaman diri sendiri. Tidak ada informasi ongkos perjalanan disini, karna saya tidak ingat persis saat itu, dan pasti akan berbeda saat kemarin dan nanti. Saya menuliskan nya karna saya ingin membangkitkan memori ingatan sebuah perjalanan yang cuma ada di pikiran dan hati supaya menjadi cerita, selain dari foto-foto.
-vmd
0 notes
agungtravel · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0896-9548-4267 , Travel Palembang Lampung SIAP JEMPUT
KLIK https://wa.me/089695484267 Travel Palembang Lampung Murah , Travel Palembang Lampung Via Tol , Travel Palembang Lampung Hiace , Harga Travel Palembang Lampung , Ongkos Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Via Tol Kota Palembang Sumatera Selatan , Jadwal Travel Palembang Lampung , Biaya Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Kota Palembang Sumatera Selatan , Agen Travel Palembang Lampung , Travel Palembang Lampung Berapa Jam , Travel Palembang Bandar Lampung , Travel Bandar Lampung Palembang Via Tol , Bintang Mas Travel Palembang Lampung , Travel Lampung Palembang, Jalan Gatot Subroto, Sukaraja, Bandar Lampung, Lampung , Travel Bandar Lampung Palembang , Travel Ceria Palembang Lampung , Travel Dari Palembang Ke Lampung , Travel Damri Palembang Lampung , Travel Damri Lampung Palembang , Travel Dari Bandar Lampung Ke Palembang , Travel Lampung Palembang Lewat Tol , Travel Lampung Palembang Via Tol , Travel Lampung Palembang , Gbs Travel Palembang Lampung
AGUNG TRAVEL jl. Mayor Santoso no 57 Palembang info Pemesanan = 0896-9548-4267
website https://agungtravel.my.id/home
hargatikettravelpalembanglampung #hargatikettravelratuintanpalembanglampung
hargatravelpalembangkelampung #travelpalembanglampungratuintan #jadwaltravelratuintanpalembanglampung
travellampungjakartapalembang #tranztravel-lampungjakartapalembang #travelpalembangkelampung
mobiltravelpalembangkelampung #travelbandarlampungkepalembang #travelbandarapalembangkelampung
travellampungpalembanglewattolkotabandarlampunglampung #travelpalembanglampunglewattol
travelpalembanglampungmurah #travelpalembangmetrolampung #mobiltravellampungpalembang #travellampungpalembangmurah
nomortravelpalembanglampung #nomortelepontravellampungpalembang #travelpalembanglampungberapajam
rama travel palembang lampung rama tranz travel lampung palembang ratu intan travel palembang lampung travel palembang lampung sore travel palembang lampung terdekat tiket travel palembang lampung tarif travel palembang lampung tour travel palembang lampung travel.palembang lampung travel wisata palembang lampung travel palembang lampung 2022 travel 2002 palembang lampung jadwal travel lampung palembang travel lampung palembang harga harga travel lampung Palembang travel Palembang metro
0 notes