Tumgik
#wahai diri
ummumukhbita · 2 months
Text
Sebuah Tulisan Penguat Hati
“Allah tahu kapan waktu terbaiknya. Allah lebih tau.”
Jadi inget salah satu kutipan nasihat dari Ustadz Nuzul Dzkiri bahwa skill yang perlu dimiliki oleh seorang hamba adalah menunggu pertolongan Allah.
Ya, kadang kita tuh ga sabaran. Kita pengen cepetan padahal Allah lebih tau waktu yang tepat. Maka menunggu pertolongan Allah itu adalah hal yang perlu kita latih sebagai seorang hamba yang tak berdaya. Menunggu yang bukan sekadar berdiam diri. Tapi menunggu dengan ikhtiar yang sabar. Ikhtiar yang ikhlas semata-mata karena Allah.
Ceritanya aku haid lagi pagi ini. Tepat ketika hendak sholat tahajjud. Air mataku sudah siap tumpah saat itu. Tapi suami menyambut dengan senyuman terbaiknya seraya berkata dengan lembut,”Ingat ay, jangan sedih. Kan ini semua dari Allah.”
Aku tersenyum. Mencoba menutupi kesedihan karena harusnya aku bersyukur memiliki sosok yang mendukungku dalam setiap keadaan. Tapi tetap saja ada air mata yang lolos untuk jatuh. Buru-buru aku menyelimuti diri dengan selimut agar tangisan itu tak nampak olehnya.
Ya Rabbbi, kami berprasangka baik bahwa Engkau sedang persiapkan hadiah terbaik untuk kami. Mungkin Allah sedang menata kondisi kami agar siap menjadi orangtua terbaik. Dan kami yakin, ini adalah jalan takdir terbaik dari Allah.
Bisa jadi belum sekarang karena Allah ingin kami beramal pada ladang pahala yang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi Allah tahu semuanya.
“Nak, Umma dan Abuyya sudah ingin bertemu. Tapi Allah minta kami menunggu. Husnudzonnya Allah sedang siapkan kondisi terbaik kami sebelum bertemu denganmu, nak. Semoga di saat waktunya tiba kita bertemu dalam sebaik-baik keadaan dan juga iman. Agar kami bisa menjadi ladang pahala untukmu dan kamu menjadi ladang pahala juga untuk kami. Semoga kami menjadi hamba Allah yang sabar menunggu pertolongan Allah ya, nak. Semoga bisa berkumpul di dunia sebelum kembali bersama di surga Allah.”
Sambil menahan nyeri Haid || Sabtu, 29 Juli 2024 || Semangat wahai diri~
Tumblr media Tumblr media
202 notes · View notes
andromedanisa · 19 days
Text
laki-laki bekerja seumur hidupnya.
aku pernah membaca sebuah kalimat yang ketika membacanya aku menangis, kalimatnya kurang lebih seperti ini, "laki-laki bekerja seumur hidupnya."
lalu setelahnya ada keterangan sebuah ayat QS. At-Taubah:105, "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allaah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allaah) yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
itulah mengapa para wanita diperintahkan untuk taat dan berkhidmat kepada seorang suami. sebab laki-laki akan bekerja seumur hidupnya. sebab ia adalah seorang qawwam (pemimpin) bagi keluarganya. maka ia bertanggung jawab akan hal itu hingga akhir.
betapa melelahkannya dunia, namun ia harus berlelah-lelah menghadapi itu semua. seorang wanita sekaligus istri itu juga melelahkan dan semua orangpun akan merasakan kelelahan selama masih didunia. aku paham, sebab aku sendiri ketika sebelum menikah juga bekerja.
aku masih ingat betul betapa melelahkannya menjadi seorang pekerja. sekalipun pekerjaan menyita banyak waktu dikantor. memang bukan fisik yang lelah, namun hati, pikiran rasanya lelah sekali. setiap kali lelah hanya bisa berdoa agar Allaah menolongku dari kondisi yang demikian.
setelah menikah, aku menemukan jawaban atas doaku yang dulu pernah aku pintakan kepada Allaah. kini, begitu lapang dan tenang. maka benarlah fitrah seorang wanita adalah rumahnya. apresiasi kepada mereka para wanita yang bekerja ataupun yang memilih berkarir dirumahnya.
kini doaku lebih sederhana, "ya Allaah, kuatkanlah pundak para suami, para ayah, yang bekerja sebab Engkau perintahkan kepada mereka, berikanlah kemudahan atas segala urusan mereka, lancarkanlah rezeki mereka, bahagiakanlah hati mereka dengan keluarga yang menyayangi mereka, berikanlah surga kepada mereka yang bekerja mencari nafkah yang halal dan meninggalkan yang haram sebab mencintai keluarganya karenaMu."
oleh karena itu wahai diriku, banyak-banyaklah bersyukur kepada Allaah atas kondisimu saat ini. banyak-banyaklah meminta untuk keselamatan dunia dan akhiratnya, teruslah untuk mau tumbuh dan terus belajar menjadi seorang wanita yang tenang, wanita yang sholihah, wanita yang tau kapan harus bersikap kepada suami, wanita yang selalu menyenangkan hatinya,. teruslah berkhidmat dan taat kepadanya sebab Allaah telah memerintahkan itu kepadamu.
sejatinya para suami atau ayah itu mencintai keluarganya bukan sekadar ucapan manis saja, melainkan tanggung jawabnya hingga seumur hidupnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. jangan banyak menuntut kepada makhluk, sebab hanya akan kecewa pada akhirnya.
berkhidmat, taat, dan patuh kepada suami adalah bentuk ketaatan kita kepada Allaah sebab Allaah yang memerintahkan akan hal itu. wanita dan laki-laki memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, dan tidak ada kedzaliman akan hal itu.
semoga Allaah mengkaruniahkan banyak-banyak kebaikan kepada para suami, kepada para ayah hebat di muka bumi ini. "ya Allaah, kumpulkanlah kami kembali bersama orang-orang yang kami cintai."
terimakasih untuk pembuktiannya, terimakasih untuk tanggung jawabnya, terimakasih untuk semua kebaikannya yang jauh sebelum aku memintanya. atasa kebaikan Allah kepada diri ini. dan aku bersyukur atas semua itu. semoga Allaah menjaga pernikahan kaum muslimin dimanapun berada dengan ketenangan, sakinah, mawadah, warahmah...
sudut ruang || 22.42 || 07.09.24
122 notes · View notes
milaalkhansah · 6 months
Text
Semoga kelak kamu bertemu dengan seseorang yang bisa membuatmu percaya bahwa menyayangimu bukanlah sebuah pekerjaan yang berat. Seseorang yang bisa membuatmu percaya bahwa kau pantas untuk disayangi dengan layak. Bahwa kau dan segala kurangmu tak lantas membuatmu menjadi tak bernilai di mata seseorang yang tepat.
Semoga kau kelak bertemu dengan seseorang yang tak perlu membuatmu memohon dan mengemis untuk dicintai. Karena kau dan segala apa yang ada di dirimu telah membuatnya jatuh hati di kali pertama dia melihatmu.
Semoga kau bertemu dengan seseorang yang sudah lama sekali kau perjuangkan dalam diam. Seseorang yang seringkali hadir dalam doa-doamu yang panjang. Seseorang yang kau ceritakan pada Tuhan. Dan seseorang yang membuatmu begitu giat belajar menjadi lebih baik dan melakukan perbaikan.
Wahai diri, semoga doa-doa yang kau langitkan itu kelak menemukan jawaban. Maka bersabarlah kamu dalam penantian dan yakinlah bahwa balasan Tuhanmu tidak pernah salah sasaran.
@milaalkhansah
213 notes · View notes
ajinurafifah · 11 days
Text
Memakai ART Di Rumah Bukanlah Aib
Dulu aku sempat berpikir, memiliki asisten rumah tangga (ART) di rumah adalah sebuah kekurangan sebagai istri. Aku merasa bukan istri yang satset dan telaten. Di berbagai konten sosial media, banyak yang memuji ibu-ibu tanpa ART sebagai ibu yang hebat seakan-akan yang menggunakan ART menjadi berbeda nilainya..
Nasihat Rasulullah pada anaknya, Fatimah menjadi penyemangatku saat benar-benar keteteran.
“Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosa-nya, dan meninggikan derajat-nya.”
Di tahun-tahun pertama pernikahan aku stress dengan segala beban kerja domestik ditambah aku sedang hamil anak kedua. Sesuatu yang menjadi pengalaman pertama bagiku karena dari aku kecil, ayahku selalu menyediakan ART untuk ibu di rumah.
Baik orangtua maupun mertua menyarankan untuk mempekerjakan ART di rumah. Tapi aku masih keukeuh untuk menggarap semuanya sendiri, karena standar ibu yang keren bagiku masih ibu-ibu yang mengurus rumahnya sendiri tanpa ART. Sebenarnya aku nggak sesendirian itu mengerjakan pekerjaan rumah karena suami selalu terlibat. Suamiku yang mencuci dan menjemur baju, sering juga ikut mencuci piring. Cuma bagiku, semuanya tetap tanggung jawab istri. HAHAHA definisi mempersulit diri sendiri.
Sampai satu ketika aku sudah kewalahan dan berimbas ke emosi yang tidak stabil ke anak maupun suamiku. Kamipun sepakat mempekerjakan ART di rumah, dan berkali-kali suamiku menekankan bahwa ini bukan sebuah dosa, bukan sebuah kekurangan, toh kita juga malah membantu ART untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Terlalu lama di stereotype bahwa semua tugas domestik rumah tangga adalah tanggungjawab istri, membentuk pikiranku jadi seperti ini. Padahal yang diajarkan Rasulullah berbeda. Rasulullah sangat suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Rasulullah bahkan tidak membebankan pekerjaan rumah tangga kepada istrinya.
Dalam sebuah hadits, Aisyah Ra. pernah ditanya, "Apakah yang dilakukan Rasulullah SAW di rumah?"
"Beliau ialah seorang manusia biasa. Beliau menambal pakaian sendiri, memerah susu, dan melayani diri beliau sendiri," jawab Aisyah Ra. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Mayoritas ulama sepakat bahwa mengerjakan pekerjaan rumah termasuk kewajiban suami. Empat mazhab besar termasuk yang berpendapat demikian. Ulama dari empat mazhab besar, yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy Syafi'iyah, Al-Hanabilah dan ditambah Mazhab Adz-Dzahihiri, semua sepakat mengatakan bahwa para istri sebenarnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya. Kewajiban istri lebih dibebankan kepada melayani suaminya dalam urusan 'ranjang'.
Jadi, secara umum jumhur ulama cenderung sepakat bahwa tugas istri bukan mengerjakan urusan rumah tangga. Kalau pun ingin dikerjakan sendiri, maka itu menjadi sebuah ibadah sunah yang akan menambah nilai pahala bagi istri.
Sebuah plot twist yang kemudian banyak menyadarkanku. Tapi ini nggak menjadikan kita sebagai istri berhak semena-mena ke suami. Jadi validasi supaya bisa malas-malasan di rumah. Lebih kepada, rumah tangga ini sebaiknya dibangun atas dasar saling menghargai dan saling cinta...
If we love some one, we could do anything for him/her, ya nggak sih? wkwk. Saling bantu membantu, saling backup, akan sangat menambah rasa cinta kita kepada pasangan.
Jadi casenya, buat istri yang disediakan ART oleh suaminya, jadi makin cinta karena suami melakukan kewajibannya..
Istri yang nggak ada ART, tapi suaminya terlibat dalam domestik , dan saling bantu, jadi semakin cinta karena kerja sama tim yang luar biasa.
Suami yang istrinya sanggup mengerjakan kerjaan domestik, jadi makin cinta karena kewajibannya sudah dibantu diringankan oleh istrinya.
Suami yang tidak sanggup menyediakan ART untuk istrinya, secara sadar menunaikan kewajibannya mengurus rumah tangga, dan sangat berterimakasih kepada istrinya karena sudah mau membantu meringankan pundaknya.
Suami yang sibuk bekerja, dan tidak banyak mengerjakan domestik, sangat menyayangi dan menghormati istrinya karena sudah banyak dibantu. Sehingga, dia memuliakan istrinya dengan cara yang lain, yang dia bisa.
Alhamdulillah, alhamdulillaaah..
Islam begitu indah mengaturnya :)
77 notes · View notes
atifadhilah · 4 months
Text
Karunia Allaah.
Saat melihat karunia Allaah yang dianugerahkan pada oranglain, tak jarang terbersit rasa iri bahkan dengki, astagfirullaah.
"ihh dia enak yaa, punya ini itu, bisa ini itu, wajar aja, dia juga punya banyak privileges a, b, c, d, sampai z"
Nyatanya, mereka juga telah mengalami kesulitan yang tidak semua orang (bisa) lihat, dan mungkin cobaannya pun lebih berat dari yang tengah kita jalani saat ini.
Bukankah semua karunia ini pula hanyalah titipan? Barangkali juga, ada jauh lebih banyak orang yang juga mengharapkan kehidupan yang saat ini sedang kita nikmati.
Tumblr media
Kita tidak pernah tahu, pada kesendirian oranglain, ia menangis tersedu, merindukan sesuatu yang seringkali tak terdefinisikan, meski hampir semua materi telah ia pegang.
Kita tidak pernah tahu, pada persembunyian oranglain, ia teramat sangat merasa kesepian dan tidak tenang, meski rasanya hampir semua hal bisa ia peroleh.
Kita tidak pernah tahu, pada ceria dan tertawanya oranglain, ternyata menyimpan kesedihan yang begitu dalam akan kenyataan yang begitu pahit dan menyakitkan.
Kita tidak pernah tahu, dibalik easy-goingnya seseorang, mungkin ia juga menyembunyikan banyak kecemasan dan kesempitan yang tidak pernah ia ceritakan.
Maka, tak patutlah wahai diri untuk mengeluh dan mengingkari terlalu banyak nikmat yang telah Allaah titipkan sampai saat ini.
Ternyata yang kurang bukan karunia-Nya, melainkan rasa syukurnya dan merasa cukupnya.
Semoga Allaah senantiasa mencukupkan apa-apa kita butuhkan dengan tumpukan keberkahan, serta melapangkan hati kita untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan.
80 notes · View notes
hellopersimmonpie · 5 months
Text
Gue bakal jurnaling di sini pelan-pelan. Nyeritain progres mengenal diri sendiri untuk menjadi pengingat gue juga kalo kelak gue mulai ngerasain lelah lagi.
Tapi disclaimer, gue bukan influencer ADHD jadi mungkin nggak bisa menjawab semua pertanyaan yang masuk karena gue khawatir overwhelm.
Diagnosa ADHD itu life changing banget buat gue karena setelah didiagnosa, gue tuh jadi pelan-pelan belajar nggak masking atau berpura-pura normal. Sebagian besar orang ADHD merasakan sensory overload dan tidak mampu bekerja multitasking, termasuk gue. Sementara sebelum didiagnosa ADHD gue selalu memaksakan diri bekerja multitasking dan memaksakan diri untuk nyaman di tempat ramai, nyaman bersentuhan dengan orang lain, dan berasa aneh kalo kemana-mana bawa headphone dengan noise cancelling. Perkara headphone dengan noise cancelling ini, gue dulu tuh sering banget harus menjelaskan ke guru ngaji bahwa gue bukan terus-terusan dengerin musik. Headphone gue tuh justeru buat meredam bunyi dari luar. Karena gue nggak nyaman.
Sekarang gue sudah mulai berani ngomong ke temen-temen gue bahwa pas kerja tuh gue selalu pake TWS. Jadi misal gue nggak denger pas dipanggil, bisa via chat aja atau didatengin. Gue juga udah mulai belajar untuk menjauhi hp tanpa rasa trauma kalau ada orang yang marah pas balesan gue lama. Gue juga mulai belajar untuk mengatur pekerjaan sedemikian rupa untuk meminimalkan multitasking. Dan mulai berani bilang bahwa gue terkadang nggak nyaman dengan sentuhan dan nggak nyaman di tempat yang terlalu ramai.
Berjuang dengan sensory overload itu bagi gue udah bukan hal yang ngebuat gue merasa seperti alien. Karena gue mulai bisa mengenal diri dengan baik, aware kalo gue bisa depresi karena sensory overload dan gue bisa bertindak preventif untuk itu.
Dulu sewaktu belajar tazkiyatun nafs pasca gue melewati fase PTSD setelah ibu wafat, gue menyadari bahwa memahami psikologi manusia tuh sebenarnya bisa membantu kita merawat jiwa dengan baik. Gue tuh berharap kalo kelak gue pelan-pelan jadi lebih taat, gue menjadi taat dengan penuh compassion dengan memahami karakter gue.
Tentu selalu ada perjalanan berat untuk menggapai cita-cita yang kita pengen. Tapi endurance yang didapat dari tindakan yang tidak compassionate ke diri sendiri akan menghasilkan jiwa yang tidak compassion kepada semuanya. Tapi jika kita bisa menyayangi diri sendiri dengan baik, jiwa kita juga akan mendekat kepada Allah sebagai hati yang ridho.
semua pada akhirnya ingin menjadi hamba Allah yang dipanggil seperti dalam surat Al Fajr.
"Wahai jiwa yang tenang...."
Jiwa yang tenang, yang ridho terhadap takdir, yang berusaha merawat segala titipan dengan baik. Lalu kembali kepada Allah sebagai jiwa yang ridho dan diridhoi.
Gue menulis ini dengan semangat hidup yang berapi-api wkwk. Tapi memang sebaik-baik hidup adalah mempersiapkan pertemuan dengan Allah.
67 notes · View notes
penaalmujahidah · 1 month
Text
Tumblr media
Begitu banyak orang-orang yang hadir dalam hidup kita. Ada yang sekedar figuran, muncul sebentar lalu menghilang, ada yang sempat menjadi pemeran pendukung, bahkan ada yang kita anggap sebagai pemeran utama kedua. Meskipun pada akhirnya harus menghilang di episode selanjutnya. Bahkan menjadi tokoh yang ingin kita lupakan, tak mau lagi tahu apalagi peduli tentang hidupnya. Hanya karena konflik antara kita dan dirinya yang tak bisa lagi membuat mereka bertahan dalam episode hidup kita. Namun, kadang ada saja momen di mana mereka harus muncul lagi. Membuyarkan titik fokus kita akan masa kini yang sedang dijalani. Kabar tentangnya tiba-tiba muncul, tanpa kita cari, tanpa kita minta, ia datang dengan sendirinya. Menghadirkan kabar kebahagiaan yang justru membuat luka dalam diri kita terkelupas kembali. Mengeluarkan rasa sakit tanpa darah. Menyulut rasa dendam yang belum padam.
Bukan, bukan soal iri dengan kebahagiaannya. Namun, karena kekesalan terhadap diri sendiri. Mengapa dulu begitu bodoh dipermainkan oleh seseorang? Ah sudahlah, bukan saatnya meratapi yang telah terjadi. Toh semua itu sudah menjadi bagian dari takdir yang harus diterima.
Sialnya, sisi buruk diri terkadang mendorong untuk membuktikan kebahagiaan kepada mereka yang pernah menorehkan luka. Seolah-olah meraung "Aku bisa hidup lebih bahagia dari kamu." Padahal ini jelas salah. Kebahagiaan yang kita rasakan akan terasa hambar jika dijadikan sebagai alat untuk unjuk gigi.
Wahai hati, lapanglah untuk segala hal yang menyakiti. Ikhlaskan apa-apa yang pernah terjadi. Jangan memelihara dengki, jangan memendam dendam. Itu hanya akan membuat dirimu mati perlahan. Jangan pernah membuktikan kebahagiaan kepada siapa pun. Nikmatilah hidupmu tanpa bayang-bayang masa lalu. Syukurilah setiap karunia yang Allah berikan. Jadilah pemaaf tanpa harus menunggu permintaan maaf. Kamu berhak bahagia atas dirimu sendiri. Rasa sakit yang pernah kamu rasakan biarkan menjadi pupuk penyubur kebijaksanaan dalam dirimu. Tetaplah bertumbuh, Sayang.
@penaalmujahidah
43 notes · View notes
sabaryangindah · 9 months
Text
Suatu malam aku terjaga bersama ayahandaku, lalu aku berkata: "Tidak adakah diantara mereka yang bangun malam untuk sholat 2 rokaat?"
Ayahku pun menyahut: "Wahai anakku, seandainya sekarang engkau tertidur, maka itu lebih baik bagimu daripada engkau terjaga dan berkomentar tentang mereka, keistiqomahanmu bukanlah pintu bagimu untuk berhak mengejek kesesatan selainmu,
Maka jangan engkau memandang mereka dengan angkuh, karena sebenarnya hati itu berada di antara 2 jari Allaah Ta'ala yang bisa Dia bolak balikkan dengan semauNya, karena itu di saat Dia memilihmu untuk mendapatkan hidayahNya, bukan berarti itu karena engkau istimewa atau karena ketaatamu kepadaNya,
Tetapi itu karena kasih sayangNya yang tercurah kepadamu yang bisa saja Dia cabut kembali darimu dalam sekejap, oleh karena itu jangan tertipu oleh amal ibadahmu, dan jangan memandang rendah orang yang terjatuh dalam kesesatan.
Kalau bukan karena rahmat Allaah kepadaMu, pastilah kamu terjerumus sebagaimana mereka, jangan pernah sekali-kali kamu kira bahwa kekokohan istiqomahmu adalah salah satu buah dari prestasimu, karena Allaah Ta'ala berfirman kepada NabiNya (yang prestasinya memukau):
"Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hatimu), niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka."
(QS. Al-Isra': 74)
Lalu bagaimana degan dirimu? Anakku, berkata Umar bin abdul Aziz Rahimahullah, "Kami mendapati para salafus shaleh, mereka tidak menganggap bahwa ibadah (hanya) terletak pada sholat malam dan puasa, akan tetapi ibadah yang sebenarnya, terletak pada sikap menahan diri dari mencela orang lain,
Karena betapapun banyak pahala puasa dan sholat dari mereka yang mengerjakannya, dia tetap akan menjadi orang yang bangkrut di hari kiamat kalau tidak menjaga lisannya dari mencela orang lain."
Syekh Abu Ishaq Al-Syairazy rahimahullah
110 notes · View notes
gadiskaktus · 6 months
Text
Pesan cinta untuk saudara suadara ku para Akhwat.
Sedikit kutipan dari laman kak @laksmi2001
izin mengutip beberapa ya kak.
Berpikirlah rasional wahai mas, mbak!
1. Se-dekat atau se-lama apapun hubungan kisah asmara yang dijalin tanpa adanya ikatan yang suci itu tidak menjamin akan mengantarkan kita kepada pelaminan. Walaupun antara dua pihak sama- sama paham agama, tetapi kalau nyatanya tidak ada kesungguhan di antara keduanya, maka pernikahan itu tidak akan terjadi. Saya tidak bisa menilai bahwa kedua sejoli ini sama sama paham agama, karena ini sudah bukan hak saya, melainkan hak Allah. Saya hanya melihat dari background mereka berdua yang sama sama pernah menjadi aktivis dakwah, sering menghadiri majelis ilmu, dan sering membaca buku buku berbau religi.
2. Wahai lelaki, jangan mudah tebar jaring. Sungguh, saya sangatlah geram dengan tipe lelaki demikian. Laki laki yang mudah sekali tebar pesona, lelaki yg mudah menebar janji manis, laki laki yang mudah memberi harapan, apalagi laki laki yang mudah membuat hati wanita terbang setinggi awan kemudian menjatuhkan hati wanita itu ke dasar lautan. Bagi saya, laki laki seperti itu sangat tidak pantas diperjuangkan, buang saja ke dasar lautan, tenggelamkan! Mohon maaf, saya sedikit emosi ketika menuliskan ini. Tetapi sungguh, saya sangat geram terhadap laki laki bermodel buaya seperti ini, baiknya diapakan ya? Tendang saja kali ya? Hahaha
3. Kepada wanita termasuk saya, saya akan utarakan pesan ini kepada kalian semua termasuk saya. Tolong jangan bego² amat ketika sedang jatuh cinta. Maaf, saya pakai kata 'bego' alias bodoh karena saking geramnya saya mendengar kisah ini. Wanita itu harus punya standar nilai nilai yang dipegang, harus bisa menentukan batasan, harus tegas, jangan menye², jangan mudah luluh. Ingat, dia bukan siapa siapa kamu. Dia bukanlah suami kamu, bukan ayah kamu. Lalu mengapa kamu se-penerurut ini padanya? Tolong, berpikirlah rasional, Mba! Tolong lah mba, sayangi dirimu. Saya itu kasihan dengan wanita wanita seperti ini. Kita itu terlalu berharga gais. Kita adalah mutiara, kita adalah berlian. Sama seperti kita tahu bahwa berlian itu susah sekali didapatkan. Maka, kita juga seperti itu. Untuk laki laki bisa bersanding dan memberi kasih sayang seutuhnya kepada kita itu memang butuh perjuangan, butuh ikatan yang suci, alias butuh dihalalkan dulu. Ingatlah, kita se-ber-har-ga itu!
4. Kepada wanita, tolong jangan polos polos amat ketika ada seorang lelaki yang sedang berupaya mendekatimu. Gunakanlah intuisimu, feelingmu, firasatmu, kecenderungan batinmu, perhatikan dengan saksama bagaimana tingkah laku lelaki tersebut, apakah ada potensi untuk menuju jenjang serius atau hanya main main? Kalau hanya main-main, sebaiknya tendang saja ke laut lepas sana, hehe. Ya ga gitu juga kali Mba. Kejam sekali dong saya, hehe. Yang pasti, kita harus pintar dalam menilai. Bila pun kelihatannya tidak ada upaya pendekatan tetapi kalian memang sedang terlibat dalam suatu projek atau kolaborasi, ya berhati hatilah. Tetaplah bersikap elegan dan sewajarnya. Intinya, untuk perkara yang tidak ada faedahnya, tinggalkan saja. Waktu kita terlalu berharga mba kalau hanya dihabiskan untuk chattingan dengan seorang lelaki yang main-main.
5. Kepada wanita, tolong jangan merasa rendah diri. Jangan merasa nggak punya kelebihan, nggak punya skill, nggak punya pengalaman, dsb. Wahai mba mba, semua hal itu tadi bisa kita bentuk, kita ciptakan citra kita sendiri. Di waktu penantian ini, bagi saya ini adalah masa emas untuk kita membenahi segala yang kurang, memperbaiki diri, mengupgrade kualitas diri, memperbanyak ilmu, memperbanyak diskusi dengan orang yang lebih pengalaman, dan juga berkarya. Mumpung waktu luang kita saat single masih banyak mba, maka jangan sampai kita menyia nyiakan kesempatan emas ini.
6. Kepada lelaki dan wanita, sebelum memutuskan tuk lanjut ke fase kehidupan 'berumah tangga', alangkah lebih baik kita perbaiki komunikasi kita dengan orangtua. Kita bangun hubungan yang lebih harmonis lagi dengan orangtua. Kita sempurnakan bakti kita ke orangtua. Kita senangkan orang tua kita dulu. Boro boro mau nyenengin anak orang, orangtua aja belum dituruti maunya apa, belum bisa nyenengin orang tua. Duarr!! Jleb banget gak tuh?! Komunikasi yang baik antara kita dengan orangtua ini sangatlah berguna banget untuk kita di lini apapun, tak terkecuali ketika kita sudah berumah tangga. Ketika belum berumah tanggapun juga berguna, salah satunya adalah ketika kita memohon doa dari ibu. Seperti yang sudah kita tahu bahwa doa ibu kepada anaknya menjadi salah satu doa yang mudah dikabulkan oleh Allah. Maka dari itu, mari sempurnakan bakti kita dulu kepada orang tua kita.
7. Kepada lelaki dan wanita, termasuk saya (wanita), saya ingin berpesan bahwa memperjuangkan cinta butuh biaya. Ya, saya ulangi sekali lagi bahwa memperjuangkan cinta butuh biaya. Memperjuangkan cinta butuh biaya waktu yang tidak sebentar, butuh biaya perasaan yang tidak sedikit, juga biaya dalam arti yang sebenarnya yaitu materi yang tidak sedikit. Maka dari itu, berpikir rasional lah mas mba, terutama kepada Mba. Ya memang, biaya pernikahan perempuan biasanya orangtua perempuan atau orangtua laki laki yang menanggung, tetapi tidakkah kita malu kalau kita tidak menyumbang sepeserpun untuk biaya pernikahan kita sendiri? Maka Mba, mumpung sudah dibekali pendidikan dari orangtua sampai perguruan tinggi, maka manfaatkanlah itu. Yang semangat gitu lho mba, jangan mudah menyerah. Kesempatan di depan itu masih banyak jika mba mau membuka mata lebar lebar.
8. Kepada lelaki dan wanita, ingatlah bahwa hidup ini bukanlah perlombaan siapa yang paling cepat menikah. Sing sabar tho (yang sabar). Lihatlah, masih banyak peran peran yang belum kamu isi. Kok buru buru mau nikah tho? Sedangkan lihat, bagaimana keadaanmu sekarang? Memang sudah ada yang benar benar niat ingin serius? Atau lebih penting lagi, memang sudah mempersiapkan ilmunya? Atau sudah mempersiapkan bekal materinya? Maka, ingatlah itu mas mba. Berpikir yang rasional gitu lho. Kita tidak sedang berlomba dengan siapapun. Tenang saja, semua sudah Allah atur. Yang penting kita tetep bertakwa dan biarlah kuasa Allah yang bekerja.
Jazakillah khairan kak @laksmi2001 untuk reminder kita semua, khususnya bagi akhwat. Jangan percaya hanya karena dia sudah mengenal sunnah atau sudah paham ilmu agama, postingan dan semua sosmed nya tentang dakwah, karena kata @kang-islah, yang ditampilkan di sosmed belum tentu sama dengan kenyataannya.
Alhamdulillah jika Allah masih menjaga, melindungi dan menyelamatkan kita dari ikhwan ikhwan bakwan. Cara Allah memberi sinyal kepada hamba-Nya itu sangat menakjubkan, begitu maha baiknya Allah, jadi para akhwat di luar sana hati hati ya. Jangan mudah luluh, mudah mengagumi apalagi mudah percaya.
point pentingnya, jangan mudah kagum dengan apa yang orang lain tuliskan, posting, atau tampilan atau tutur kata nya, karena Allah lah yang menutupi semua keburukan atau kekurangan apa yang kita kagumi tersebut.
Semoga Allah selalu menjaga kita dan mendekatkan kita kepada yang baik baik. Dipertemukan dengan yang baik.
Aamiin.
77 notes · View notes
Text
Tumblr media
Cintailah diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kamu kepada jalan yang lebih diredhai.
Orang yang tak mencintai diri sendiri, tak mencintai Allah, takkan mampu mencintai orang lain.
- sederhanaindah
36 notes · View notes
coklatjingga · 2 months
Text
Kamu meyakini surga, tapi tak bersegera mengejarnya
Kamu percaya neraka ada, azab itu ada, tapi tak serius menghindarinya
Kamu terlalu sibuk mengutamakan dunia, mendamba yang tak kekal dan membangun impian di tengah kehancurannya.
Dunia ini rendah, tapi kamu tergila-gila padanya.
Dunia ini rendah, tapi kamu mati-matian untuknya.
Wahai diri, apa yang terjadi?
36 notes · View notes
andromedanisa · 4 months
Text
Menunggu Jalan Keluar..
Ibnu Rajab rahimahullah :
انتظار الفرج بالصبر عبادة، فإن البلاء لا يدوم
“Sabar menunggu jalan keluar adalah ibadah, karena musibah itu tidak akan kekal.”
(Majmuu Rasaail Ibnu Rajab, 3/155).
kalau dipikir-pikir memang benar ya, apa yang paling ditunggu-tunggu saat banyak sekali masalah ya dihadapi? jawabannya adalah solusi dan jalan keluar dari masalah tersebut. dan bagaimana caranya agar bisa keluar dari masalah? jawabannya ya dengan meminta pertolongan Allaah. dengan apa? dengan sabar dan sholat.
"Menunggu jalan keluar dengan kesabaran bernilai ibadah karena musibah pasti berakhir." (Al Allamah Ibnu Rajab rahimakumullah)
adakalanya kita pernah di posisi berusaha mencari solusi kesana kemari,mengetuk pintu satu ke pintu yang lain, berpikir keras sampai tidak makan, tidak tidur. menghubungi semua relasi yang kita kenal, dan mencari bantuan orang-orang yang dirasa memiliki power.
namun kita lupa untuk pertama kali meminta pertolongan kepada Allaah, lupa untuk berhenti dan melepas harap kepada selainNya. kita terlalu bangga dan merasa cukup dengan diri sendiri. padahal sesungguhnya pertolongan Allaah itu dekat. namun seringkali kita lupa sebab angkuhnya diri ini.
kala tidak ada solusi dan jalan keluar. kita baru ingat untuk kembali pulang kepada Allaah Dzat pemilik alam semesta ini. lalu kita mencoba bersabar atas hal yang terjadi sembari menunggu keajaiban datang dalam hidup kita. namun kurangnya sabar pada diri terkadang membuat kita lari dan menjauh dariNya. padahal tidak seharusnya demikian.
pertolongan Allaah akan kita dapati ketika pengharapan kepada selain Allaah terputus dan terus berupaya menanam sabar dalam diri. itulah mengapa sabar dan sholat Allaah tekankan kala kita sedang menghadapi permasalahan hidup yang cukup berat.
layaknya dunia ini yang sementara, maka masalah yang sedang kita hadapi juga sementara. kesedihan yang kita rasakan pun juga sementara. sebab demikianlah cara bekerja dunia. datang dan pergi dalam pengulangan.
adakalanya memang masalah yang kita hadapi terasa begitu sesak sekali. sampai-sampai ingin menyerah saja, sampai-sampai lelah sekali dalam menghadapinya. maka satu hal yang tidak boleh terputus dari seorang mukmin adalah untuk tidak berputus asa dari Rahmat Allaah. untuk tidak berprasangka buruk kepadaNya. sebab akan selalu ada hikmah dan kebaikan yang akan kita temui nantinya meski saat ini kita nggak paham apa hikmah dan kebaikan yang kita dapatkan.
tidak ada kedzaliman dalam sebuah takdir bila kita beriman. ingatlah itu lekat-lekat.
jika saat ini sedang menghadapi permasalah yang dimana dunia terasa begitu sempit. teruslah memupuk harap bahwasanya pertolongan Allaah itu dekat, sangat dekat. ini hanya sementara, adakalanya malam datang dengan begitu pekat dan dingin, adakalanya ia akan tenggelam dan digantikan dengan hangatnya sinar matahari pagi.
siklus kehidupan silih berganti, demikian dengan dunia, demikian dengan hidup kita. Allaah selalu ada untuk kita, yang membedakan adalah cara kita dalam menyikapi untuk menjemput pertolongan dengan cara yang bagaimana.
maka melembutlah wahai diri, bersabarlah engkau dengan sabar yang baik. sebagaimana yang telah Allaah perintahkan kepadamu.
sudut mata || 17.06
175 notes · View notes
milaalkhansah · 3 months
Text
Aku bangga padamu
Aku bangga padamu yang sekarang lebih mudah memaafkan seseorang, bahkan tanpa mendapatkan kata maaf sebelumnya.
Aku bangga padamu yang mau untuk selalu belajar memperbaiki kesalahan, tak peduli seberapa sering kau mengulanginya.
Aku bangga padamu yang bersedia untuk memahami dan juga memaklumi bagaimana orang lain padamu, karena kamu telah belajar bahwa ada banyak hal di dunia ini yang tak perlu kamu pertanyakan dan juga ketahui alasannya.
Aku bangga padamu yang mulai belajar untuk mencintai dirimu sendiri terlepas bagaimana masa lalumu.
Aku bangga padamu yang mau mengakui kelemahan dirimu kepada orang lain.
Aku bangga padamu yang mau untuk menyembuhkan dirimu sendiri karena kamu tak mau orang lain menjadi korban karena luka yang ada di hatimu.
Wahai diri, aku berharap kamu tahu bahwa bagaimana pun dirimu..., aku selalu bangga padamu. Aku bangga dengan segala usahamu untuk bertahan dan juga belajar mengerti dirimu dan juga mengerti orang lain.
Jika ada yang belum pernah mengatakan ini sebelumnya, aku akan mengucapkannya; ketahuilah aku bangga, karena telah ditakdirkan menjadi dirimu saat ini.
@milaalkhansah
64 notes · View notes
in-syirah · 10 months
Text
3 Prinsip dalam hidup
—Syaikh Muhammad Abdullah al-Nuunaan
1) Bertakwa, Salah satu petunjuk dalam Al-Qur'an dan yang paling banyak disebutkan dalam Al-Qur'an adalah tentang taqwa. Allaah Ta'ala berfirman: "maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku." —Surah Asy Syura : 108.
Fear in Allaah in every matter.
2) Bertaubat, Allaah Ta'ala berfirman: Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." — Surah Az-Zumar 53.
Allaah will be very excited about your repentance, Allaah is glad about your repentance, Allaah is happy with your repentance.
3) Berbuat baik, Kebanyakan orang berpikir bahwa berbuat baik itu hanya dengan memberikan materi, padahal berbuat baik juga ketika berkata baik, ketika memberi ketenangan, dan menolong saudara semuslim kita.
Allaah Ta'ala berfirman : "...Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." —Surah Al-A'raf : 56.
Smiles and trying to always speak properly, and smile nicely, speak good words and sharing goodness.
73 notes · View notes
atifadhilah · 6 months
Text
Tentang menerima.
Yang sudah terjadi, ya sudah terjadilah, fad! qadarallaah! ikhlas yuk, meski hati dan pikiran berkali kali bilang
"harusnya aku bisa lebih baik dari itu, kemarin! :("
menyesal tak merubah apapun yang sudah terjadi, barangkali ada hikmah yang tersembunyi atau belum kamu sadari.
Tumblr media
You have showed your best (or at least u attempted to be brave), let Allaah do the rest! What ever what will be, it will be, however, life still must go on! face it! accept it!
Ya Allaah, terima kasih telah memberikan kesempatan hamba untuk berpikir, mencoba, menguji diri, menempa keberanian, dan yang paling penting berdo'a. Terima kasih ya Allaah sudah mengizinkan hamba untuk berdo'a, meminta, dan berharap hanya kepada Engkau wahai satu-satunya Dzat yang Maha Segala.
36 notes · View notes
ummufaqyh · 1 year
Text
Untuk apa-apa yang akan terjadi di hari yang akan datang, kita tidak punya kuasa untuk menghadapinya tanpa izin Allah.
Untuk apa-apa yang sedang kita punya saat ini, kita tidak punya kuasa untuk terus menjaganya tanpa izin Allah.
Ketahuilah Dunia ini penuh dengan misteri,
Sekarang tertawa namun sedetik kemudian mudah bagi Allah untuk menjadikan kita menangis.
Sekarang bersama namun sedetik kemudian mudah bagi Allah menjadikan kita berpisah.
Maka jangan pernah mengandalkan diri sendiri wahai tubuh yang lemah. Libatkan Allah dalam segala urusan, mintalah agar ditunjukkan jalan yang lurus dan diberi penjagaan terbaik.
-khadijah1998
146 notes · View notes