Tumgik
#yangku
doninterrupted · 1 year
Photo
Tumblr media
One Day At A Time. #odaat #yangku https://www.instagram.com/p/Cp_zHuCPQle/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
Text
Aku Ingin Memiliki Sayap Part 1
Siang hari yang begitu ramai aku duduk tersudut di bawah semak-semak. Melihat banyak orang berlalu lalang berjalan bahkan ada yang berlari mengikuti tujuan yang ada di benak mereka. Semua orang sibuk mengurusi urusan masing-masing. Aku melihat dengan seksama, apakah mereka tidak menyadari ada aku yang terduduk disini? Aku berjalan keluar dari semak-semak berharap ada orang yang mencariku tapi nyatanya tidak ada. Menelusuri jalanan dipinggir rel kereta api berharap kakiku menuntunku ke arah yang membuatku lebih baik lagi. Tak ada harapan apapun yang ada dihatiku, semua harapan yang aku torehkan tak pernah berhasil membuatku bahagia. Bahkan Lili sekalipun seekor kucing persia yang aku miliki satu-satunya meninggalkanku. Ntah kenapa semua hal yang aku punyai, perlahan pergi dari sisiku.
Aku berjalan menelusuri rel kereta api tapi masih tetap tak membuat hatiku lebih baik lagi. Aku merogoh sakuku, kuitung uang receh yang aku miliki. "Ternyata masih bisa buat beli makan siang" pikirku. Aku berjalan mencari toko untukku bisa membeli makanan. Yah aku baru ingat sudah sejak pagi kemarin aku tak makan sama sekali. Sejak aku pergi dari toko sepatu itu, aku belum makan sama sekali.
Aku pergi ke toko macam-macam roti. Bau ragi hasil fermentasi menyerbak diseluruh ruangan, perutku sudah mulai berontak dan ikut bernyanyi.
"Tuan, aku mau beli roti itu satu" tunjukku ke salah satu roti yang membuat mataku tak bisa berpaling. Lelaki paruh baya yang ada didepanku langsung memberikan roti yang aku inginkan.
"Ini" ucapnya datar. Aku memberikan uangku pas sesuai harga roti itu, lelaki paruh baya itu melihatku lekat. "Kamu bukan orang sini yah?" Tanyanya
Aku kaget ternyata ada orang yang memperhatikanku. "Benar tuan, kenapa tuan bisa tahu?" Tanyaku langsung.
"Matamu biru, kulitmu pucat seperti porselen. Pasti kamu bukan orang sini" ucapnya datar. Yah aku sangat mencolok sekali. Fisikku memang sangat terlihat berbeda dari orang dikota ini.
"Apa rumahmu dekat sini?"tanyanya lagi
"Tidak tuan"jawabku pelan
"Apakah kamu punya rumah?"tanyanya langsung
Aku terdiam dan menunduk, aku mengasihani diriku sendiri yang tak punya keluarga sama sekali.
"Apakah kamu butuh pekerjaan?" Tanyanya lagi, karena melihatku hanya menunduk tak menjawab pertanyaan sebelumnya.
Aku menggeleng lesu, karena memang aku tak memiliki pekerjaan apapun.
"Apakah kamu suka roti yangku buat ini?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk karena memang roti buatanya sangat enak sekali.
"Maukah kamu menjadi pegawaiku? Aku kehilangan pegawai sebelumnya karena membawa semua uangku pergi" Tawarnya
"Apakah aku boleh? Apakah aku pantas?" Tanyaku ragu
"Tentu, kenapa tidak boleh?" Jawabnya
Aku tersenyum gembira, "Baiklah aku menerima tawaranmu" jawabnya
"Panggil saja aku Priscot" ucapnya
"Aku Lilac, tuan" sambungku
"Apakah kamu punya tempat tinggal?" Tanyanya
Aku menggeleng lesu, memang aku tidak punya tempat tinggal sekarang semenjak majikanku mengusirku kemarin pagi.
“Tidak tuan, aku tidak punya tempat tinggal semenjak majikanku mengusirku kemarin karena memecahkan vas bunga miliknya” Jawabku
“Pasti itu vas bunga kesayangan majikanmu yah” Ucapnya
Aku menunduk setuju, karena itu vas bunga yang sangat istimewa yang dimiliki majikanku. Meskipun bukan aku yang memecahkannya melainkan kucingku Lili tapi itu tidak membuat majikanku memaafkanku sampai berani mengusirku.
“Yasudah ayoh ikut aku, akan aku tunjukan kamarmu” Pintanya
Aku mengekor Tuan Priscot dibelakangnya. Ornamen toko roti miliknya sangatlah klasik, bersih dan tertata rapi. Aku yakin tuan Priscot sangat suka kebersihan. Aku dibawa menuju bangunan dibelakang toko roti miliknya, sebuah rumah kecil dengan 2 kamar yang terbuat dari kayu alami terlihat olehku. Ruangan yang difasilitasi cerobong asap tradisional membuatku terpukau. Aku dibawa ke salah satu ruangan yang aku yakini itu adalah kamarku,  
“Ini adalah kamarmu, kamu bisa menggunakannya dan nanti saat makan malam kamu boleh datang ke tokoku. Sekarang istirahatlah” Pintanya
“Baik Tuan, terimakasih semoga harimu menyenangkan” Ucapku. Beliau pergi menghilang dibalik pintu menuju toko rotinya. Aku memasuki kamarku, dan apa yang aku lihat sebuah ruangan yang sangat menakjubkan. Tempat tidur yang terbuat dari kayu dengan kasur yang empuk, ditambah adanya jendela kamar yang langsung menyogohkan pemandangan danau indah dibelakang rumah ini. Aku terkejut ternyata dibelakang rumah ini ada danau yang begitu indah. Aku melihat-lihat lagi sekeliling kamarku, ciri khas unik rumah yang terbuat dari kayu alami membuatku terus berdecak kagum. Aku berpikir sebelum-sebelumnya tidak pernah aku mendapatkan kamar yang begitu bagus seperti ini. Aku jatuhkan tubuhku ke Kasur empuk ini, dan membaringkan dengan sempurna. Karena begitu lelahnya akhirnya aku tertidur lelap.
Pukul menunjukan jam 5 sore, aku terbangun dengan senyuman. Aku harus semangat untuk bekerja disini. Aku pikir Tuan Priscot itu sangat mulia meskipun dia datar dan tak banyak bicara. Tapi aku menikmati itu tak apa aku tak diajak berbicara setidaknya aku diberikan pekerjaan dan tempat tinggal.
“Sungguh menjadi asing itu tidak enak sama sekali. Menyendiri, berkeluh kesah sendiri, mencari tahu sendiri. Adakah yang ingin menemani burung kecil ini? Berpisah dari rombongan yang sedang migrasi ke tempat yang nun jauh disana. Kesepian dan ketakutan. Tidak tahu akan melakukan apa. Terbangpun tak bisa, karena sayap patah saat terjatuh dari ketinggian. Akankah ada seseorang yang akan menolong? Sekedar bercengkrama dan menemani dikala malam hening dan dingin. Adakah yang melihat burung kecil yang ketakutan ini? Melihat langit yang sunyi tanpa dihiasi bintang-bintang. Seakan tahu dengan apa yang terjadi pada burung kecil ini. Namun, harapan dan doa selalu terpanjatkan. Tak putus-putus. Berharap ada seseorang yang menemukan dirinya di keterasingan tempat dan keheningan malam ini.”
Aku membaca cerita jalanan tentang burung kecil yang kehilangan sayapnya. Aku rasa aku sedang membaca cerita hidupku sendiri. Tak memiliki siapapun hilang arah dan tak tau mau kemana, dan aku disini sekarang. Bekerja dengan tuan Priscot sudah 1 bulan lamanya, meskipun aku tak banyak bicara dengannya tapi dia sangat baik padaku. Aku tak ingin melukainya, karena menurutku tuan Priscot adalah malaikat yang diutus Tuhan saat aku ingin menyerah untuk hidupku. Rutinitasku adalah membantu tuan Priscot untuk mengatur tatak letak roti, membersihkan tokonya dan sesekali membantu untuk mengoleskan toping-toping di atas rotinya. Aku menikmati pekerjaan aku ini, setiap pagi aku akan membersihkan toko roti dan segera aku menyusun roti-roti yang sudah di buat tuan Priscot buat.
“Lilac, apakah kamu ingin mencoba ini? Ini resepku yang baru” Pintanya
Aku melihat tuan Priscot memberikan rotinya padaku, aku ingat sejak 2 hari kemarin tuan Priscot sangat sibuk di kitchen. Aku yakin tuan Priscot sedang mencoba varian baru, dan ternyata benar, ia sedang membuat roti baru. Aku mengambil roti dari tangannya, dan langsung memakannya.
Bersambung
2 notes · View notes
perempuan-biasa · 9 months
Text
Aku bertahan dari hari kehari, aku menunggu dengan sabar, aku tidak pernah menyesalah untuk segala keputusan yangku ambil meskipun semua orang bilang kalau aku bodoh.
0 notes
angelicsmilless · 1 year
Text
Hari ini dapat kabar hancur, mendengar ia akan pindah ke US membuatku hancur.
Aku tidak pernah merasakan rasa kecewa spt ini ke orang baru kenal 5 bulan.. sangat terasa berat.
Aku merasa sudah mengenalnya sangat lama, dan begitupun ia mengenalku.. ia merhatikanku..
la merhatikan keadaan yang membuatku lemah dan kecewa..
la membuatku senang dengan jurusanku, ia membangun semangatku dan menghancurkan hari ini,,
la pergi..
Disini aku kesepian, sendiri…. tak ada penyemangat selain nya.. aku sangat butuh support sistem sepertinya.. penyemangatku saat ini akan pergi..
Aku ingin menghabiskan waktu bersama nya tuk merampas ilmunya..
Aku senang melihat senyum, lelucuan nya membuatku tertawa dan terhibur dalam hati..
Aku ingin menghabiskan waktu bersama nya tuk merampas ilmunya..
Aku senang melihat senyumnya, lelucuan nya membuatku tertawa dan terhibur..
Hari yangku tunggu selalu di hari Jumat..
Namun tak ada hari yang akan ku tunggu setelah kepergian nya..
la sangat berpengaruh tuk ku, tak banyak orang bisa melihat seberapa pengaruh ke hidupku.
Aku sayang pada nya..
Aku sangat berharap bisa bertemu lagi di tempat dan waktu lain..
Sampai jumpa setelah pertemuan terakhir di tanggal 16 & 30 Juni 2023.
Akan rindu padamu.
15/06/2023
0 notes
soulisaniarimbi · 1 year
Text
Izin mengulas sebuah film dan kesamaannya dengan kehidupan yang saya alami
Film Ngeri-Ngeri Sedap
Film Ngeri-Ngeri Sedap berlatar lingkungan dan kehidupan suku Batak. Di dalam film tersebut bukan hanya membahas tentang suku Batak tetapi justru kehidupan sosial di dalamnya.
Film tersebut menceritakan tentang orang tua yang merindukan anak-anaknya yang sedang merantau. Ibunya sudah berusaha untuk membujuk anak-anaknya untuk pulang tapi tak juga pulang ke kampung halaman. Sebenernya ketidakinginan anak-anaknya pulang ke kampung halaman karena ayahnya yang selalu memaksakan kehendaknya sendiri. Alasan meraka tidak ingin pulang karena ayahnya yang selalu memaksakan.
Untuk memenuhi keinginan ayahnya yang menginginkan anak-anaknya untuk pulang karena adanya upacara adat, ayahnya meminta ibunya untuk berbohong meminta cerai. Dan itu semua atas skenario ayahnya. Rencana itu pun berhasil membuat anak-anaknya untuk pulang. Ayahnya masih membahas kesibukan anak-anak yang tidak sejalan dengannya. Tetapi anak-anaknya tidak suka dengan sikap ayahnya. Anak-anaknya sangat menyayangi ibunya dan alasan mereka untuk pulang karena ibunya. Sikap ayahnya membuat ibunya juga merasa tertekan, hanya saja tidak bisa tersampaikan.
Pada akhirnya anak dan istrinya meninggalkan ayahnya sendiri. Di dalam kesendiriannya ayahnya merasa tidak sanggup hidup sendiri. Hingga akhirnya memutuskan untuk menemui ibunya dan menceritakan semua yang terjadi.
"Aku sudah membesarkan dan mendidik anak-anakku tetapi sekarang mereka malah berani melawanku. Aku mengikuti jejak bapak bisa membesarkan aku hingga seperti ini."
"Kau memberikan pendidikan anak-anakmu sampai dengan pendidikan yang tinggi dan jauh. Sedangkan bapakmu haya memberikan pendidikanmu di sini tidak sampai tinggi. Jangan samakan cara mendidikmu dengan bapakmu. Banyak mendengarlah apa yang anak-anakmu inginkan.
Pada akhirnya ayahnya sadar akan sikapnya yang keras kepada dan terlalu memaksakan kehendaknya. Ia meminta ibunya untuk pulang tetapi ibunya meminta yang menjemputnya anak-anaknya. Akhirnya ayahnya meminta maaf dan mau mendengarkan anak-anaknya dan mau membujuk ibunya untuk pulang.
Ada beberapa scene dan dialog yang relate dengan kehidupan yangku alami. Perihal ketidaknyamanannya di rumah, keras kepalanya dan ketidakhangatan seorang ayah, sampai seorang ayah yang enggan meminta maaf kepada anak-anaknya.
Sikap ayah yang kadang memaksakan kehendak ayah untuk kehidupan anak-anak. Seolah-olah anaknya tidak punya pilihan, tidak punya kehendak untuk hidupnya. Semua serba ditanya dan setiap dijawab merasa tidak sesuai dengannya dan akhirnya berdebat. Kadang itu yang buat rumah jadi ga nyaman. Alasanku tetap ada di rumah karena ibu. Kalau aku memaksakan diri untuk tdk tinggal di rumah mungkin bisa saja. Tapi aku tidak tega dengan ibu yang sendirian di rumah dan selalu merasa tertekan. Adik-adikku pun merasa hal yang sama denganku. Mereka tertekan dengan sikap ayah. Jadi setiap di rumah dan setiap ayah tanya atau nyuruh kita, kita cuma jawab 'iya' untuk menghindari perdebatan.
Selama menonton film, aku melihat seperti ada dikehidupanku dan mencari pesan untuk kehidupanku. Kelak keluarga ini akan bisa menjadi keluarga yang hangat dan menjadikan rumah untuk tempat pulang.
0 notes
uunntitledd · 2 years
Text
Memberi pesan pada ia yang tak kunjung usai.
Andai, aku adalah seorng penyair. Mungkin kau sudah abadi di dalam tulisan yang kubuat dgn indah.
Namun, kaupun sudah tau. Dan pasti sudah enggan membaca pesan dariku yang bagai penyair mahir merangkai kata.
Namun lagi lagi, sayangnya aku bukanlah penyair itu. Aku bukan penulis handal yang bisa merangkai jutaan kata dgn indah nan lugas. Yg mampu menjabarkan betapa eloknya dirimu. Hingga orang diluar sana terkesimak dgn sosok akan dirimu.
Aku, beginilah adanya. Manusia sok tahu yang mencoba merangkai jutaan kata yang kurahap ini bisa menjadi caraku untuk menyampaikan pesan yang kita tahu bahwa itu tidak akan pernah samapi pada pemiliknya.
Seperti judul yangku tulis, yang entah ini akan kau baca dikemudian hari atau kah hanya akan menjadi tulisan yang terekam saja. Aku tdk pernh tahu. Dan aku tidak berharap kau membacanya. Karna ini sama seperti pesan dan tulisan tulisan yang kukirim tempo hari padamu.
Aku yang masih duduk di sebuah tempat, yang akupun tak tau ini dimana, mengenag dirimu yang ternyata aku sudh lupa bagaimana wajah, dan senyummu. Setelah kepergianmu tempo hari, aku yang sudh hancur ternyata semakin hancur tak bersisa.
Satutahun sudah, sejak bulan oktober tahun lalu. Aku meratapi dirimu ditempatmu. Aku menghawatirkan akan semua tentangmu. Hingga aku memutuskan untuk beristirahat. Hingga aku kembali mencarimu. Dan setelah kutemuimu, betapa sesak dada, karna aku menjadi orng yang paling tidak tahu apapun tentangmu. Hingga akhirnya aku bertekad untuk menemani setiap perjalananmu, yang meski aku tau bahawa aku akan terluka.
Ia, dirimu melekat hingga terasa sanggat dekat. Yang ternyata itu sangat jauhku raih. Ternyata, begini rasanya mencintai air, yang terasa namun tidak bisa kita genggam.
Langkahku semakin sempit kurasa. Rasaku bak debu yang tertiup angin kencang hingga yg terasa hanya dingin. Tangisku disetiap malam, seperti semakin sesak adanya. Lantunan kata Rindu, sudah beribu kali ku kirim padamu. Dan beribu kali pula harap kulangitkan. Namun lagi lagi, aku yang hanya manusia separuh ini tidak pernh punya kendali atas hal apapun itu.
Setiap hari masih kujalani, meski dgn perasaan berat nan hampa. Mencoba menjadi manusia kuat seperti apa yang sering aku lontarkan pada banyak orang. Terus menyemangati hati yang setiap hari selalu menemukan hilang harap.
Aku, tidak memujamu. Namun ini adanaya. Yang mungkin ini berlebihan, tapi inilah adanya, dan jangan tanya kenapa karna sampai pada saat ini aku tidk menemukan jawab akan itu.
Eart, 23 Oct ‘22
mute, 09:14am
Tumblr media
0 notes
nesstudies · 4 years
Text
hee andeng andengku mbek yangku meh podo hehe
2 notes · View notes
radenseptian · 5 years
Text
Untuk dia yang masih mencintai dengan tapi
Jarak kita semakin terasa. Tentang bagaimana kamu yang ingin pergi jauh dan aku yang sudah jenuh.
Ternyata menunggu terlalu lama itu menjenuhkan untuk seseorang yang bahkan kembalipun sepertinya enggan. Kamu berhasil memaksa rasaku untuk mati sebelum aku ketahui, kamu menyangkalnya dengan keras kepala hingga rasa itu perlahan menjauh.
Kemarin kamu sudah melakukannya :
Memaksa mati rasa yangku punya dan memangkasnya habis perlahan. Sebenarnya akupun terluka namun bisa apa? Bahkan pedulimu... ah sudahlah
Aku pernah dengan keras kepala menunggumu. Hingga aku sendiri sadar, sebenarnya siapa dan apa yang aku tunggu;
Kamu atau wujud dari harapanku?
Pikirku, menunggu takkan menjadi hal yang sia-sia ketika aku menanti dan berusaha sambil memperbaiki diri, serta perlahan memperkaya diri agar mampu jikalau kita ketahap selanjutnya. Tapi aku kadang berpikir lagi, ketika aku sudah berhasil memperbaiki diri dari segala sisi serta perlahan mulai menjadi jauh lebih baik dari segi apapun, haruskah aku denganmu yang masih saja tidak memberikan kepastian kepada dua orang? Membuatku menunggu hingga menutup hati untuk orang-orang baru yang selalu lewat.
Nah benarkan, pada akhirnya aku masih bisa menebak apa yang akan aku dapat dan kita dapat. Berat, tapi mungkin ini baik.
Coba tebak apa yang kamu dapat setelah ini? Jikalau kamu memberikan pertanyaan yang sama kepadaku, maka aku akan menjawab dengan senyum lebar yang sering kali kamu ingat entah itu di hati ataupun di pikiranmu.
Hehe sedikit hujan yang membasahi pipi akan selalu menemani, ketika menuliskan tentang ini.
Lagi lagi ini ku tulis pada pukul DUA PAGI 02.13.
1 note · View note
dianherdiani · 5 years
Text
Sebuah pernikahan
Tiba tiba saja air mata itu mengalir setelah ku mendengar kata "sah" yang membuat dadakuu seketikaa sesak perih. Bukan bahagia yang ku rasa, hanya ada pedih. Aku berusaha menahan air mata itu membasahi pipiku, ku tertunduk senjak lalu mengusap buliran air mata itu dengan punggung tanganku. Sudah kali ketiga aku meyaksikan pernikahaan seseorang dan setiap saat perasaan yang sama itu mengeluap. Aku termenung membayangkan jika seadanya aku seorang wanita yang dibalut gaun putih itu aku tak akan pernah tau bagaimaana bahagianya ituu, namun aku mulai tersadar saatku mendengar orang orang berucap "allhamdulilah". Lagi lagi aku meyaksikan satu persatu temanku menikaah. Dalam hatiku bertanya "kapan akan ku menikah" perasaan tentang pernikahaan itu campur aduk sekali dan aku tak pernah ingin tau itu. Akuu saangat sangat sangat ingin sekali segara menikah, namun apakah aku sudah pantas untuk menjadi seorang istri.? Apa pernikahan itu akan bahagia seperti yang ada difilm film. aku disetiap malamku sebelum tertidur membayangkan bagaimana akan sibuk dan bahagianyaa aku merawat suamiku dengan penuh cinta dan kasih. Kukira nikah itu gampaang ! Ternyata takpernah semudaah itu... Ada setiap pertanyaan yang selalu saja berhasil menancap dalam dada yang tak pernah mereka tau bagaimana sulitnya juga ini untukku laluku menjawabnya dengan kata "amiin" dengan senyuman yangku buat secara terpaksa. Jelas pernikahan itu tak semudah apa yang mereka ucapan, bukan hanya sekedar tentang pesta saja namun ini lebih dari itu.. Sejujurnya aku ingin sekali menikaah sangat ingin sekali. aku tak pernah lupa mengucap doa dan bercerita padanya disetiap sepertiga malamkuu. Kadangku menangis bercerita padanya inginku segera menikaah, namun dia belum mengabulkannya.. Mungkin aku belum begitu pantas untuk menjadi seorang istri...
4 notes · View notes
coretancoretankecil · 5 years
Text
Jika wanitamu dulu hanya butuh satu kali diyakinkan aku butuh berkali-kali, jika wanitamu dulu mudah memaafkan aku butuh waktu untuk sendiri. Jangan samakan aku dengan yang sudah-sudah kau tak pernah tau separah apa luka yangku terima. Pergi itu hakmu tapi jika kau masih ingin menetap kau harus lebih kuat.
1 note · View note
Text
Menata Ulang Hidup
Perjalananku sudah sejauh ini, dan ternyata masih belum bisa sampai tujuan. Bekalku sedikit lagi habis, aku harus berpikir untuk bertahan hidup saat ini. Aku kira dengan bekalku yang aku bawa sudah bisa membawaku sampai tujuan. Ternyata aku keliru, banyak hambatan yang menghadangku selama ini sampai menghabiskan setengah perbekalanku. Dan sekarang aku harus mengatur perjalanan baruku untuk sampai ketujuan awal, apakah aku harus melewati jalan tol yang lurus itu atau melewati pegunungan yang berkelok-kelok menanjak dan menurun. Tujuanku masih belum terlihat sama sekali. 
Banyak hal yang aku takutkan sekarang, salah satunya karena perjalananku sendirian. Sekarang yang kupunya adalah 2 kaki yang menemaniku melangkah dan tekad yang kuat untuk sampai tujuan. 
Didalam perjalanan yang belum usai ini banyak panggung sandiwara yang aku perankan hanya untuk menjelaskan pada dunia jika aku baik-baik saja, banyak air mata yang ku keluarkan dan beberapa kali hujan-hujanan hanya untuk menyamarkan air mata yang mengalir dipipi. Apakah ini sebabnya aku suka hujan yang orang lain tak suka?
Resah, gelisah hari-hari yangku jalani. Ternyata jalan yang kulalui sekarang tidak sesuai harapan. Pada akhirnya Kupasrahkan saja pada Sang Pencipta Langit dan Bumi.
3 notes · View notes
aprldhiya · 2 years
Text
introvert side:)
-10 mar 2022
sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan persepsi dari sudut pandang orang-orang sepertiku...walaupun terlihat tidak butuh bantuan dan mandiri sekali, ada hal-hal yang sangat ingin sekali ku miliki, salah satunya adalah memiliki seseorang yang menerimaku apa adanya dan menjadi pendengar yang baik ketika mulai lelah dengan segala perasaan dan pikiran ini. 
anehnya walaupun terkesan ingin sekali memiliki support system, aku sama sekali tidak ingin dicintai, ini terjadi karena aku trauma sekali dengan suatu hubungan, aku pernah mencintai seseorang dengan tulus, dan kau tau, endingnya hampir sama dengan ribuan kisah orang tulus lainnya, padahal kau tau seharusnya aku tak memberikan semua hatiku padanya, hahaha menyedihkan sekali bukan, setelah kejadian tersebut aku menjadi mati rasa dan sama sekali tidak terterik untuk menjalin hubungan dengan siapapun, walaupun terlihat bucin aku sama sekali tak pedui jika tidak ada yang menyukaiku toh walaupun begitu, faktanya ada saja orang bodoh yang menyatakan cinta didepan muka tembokku ini, aku merasa sangat berdosa sekaligus berada pada situasi yang sangat menyebalkan ketika ada seseorang yang memiliki perasaan terhadapku, bukan apa-apa kawan, mengurusi hidupku sendiri aja terkadang masih agak repot, apalagi jika memiliki seseorang yang sama sekali tidak aku sukai dan harus selalu membalas pesan randomnya.
aku tau ini sangat bertolak belakang dengan keinginanku yang ingin memiliki seseorang yang mencintaiku apa adanya. Toh selama ini aku baik-baik saja ketika tidak memiliki siapa-siapa disisiku. aku paham penyebab kenapa aku tergiur ingin punya ayang, itu karena rayuan media sosial yang sangat gencar sekali membagikan momen-momen indah mereka, padahal aku tau dibalik video atau foto bahagia itu, pasti banyak sekali luka berdarah-darah yang mereka sembunyikan...sudahlah, memang paling benar itu begini saja, tak punya harapan pada siapapun, dan hidup tenang dengan semua hal yangku lalui sekarang.
terimakasih 
0 notes
ditajs-blog · 3 years
Text
Iman aja yazid wa yangkus...
Palagi perkara hati, wajarlah
0 notes
adelinaugi · 6 years
Text
Sakitmu, menyakitiku
Setiap kali kudapati kabar bahwa kau sedang sakit. Itu akan menyakitiku. Sepanjang waktu akan membuatku dihantui kekhawatiran yang teramat. aku belum bisa menjadi pengobat dari segala sakit yang kau derita. Aku belum bisa menjadi orang pertama yang akan merawatmu hingga pulih. Sehatlah fisikmu itu doaku.
Setelah bersamamu, separuh hidupku telah ikut bersamamu. Apa yang kumiliki telah menjadi kepunyaanmu. Aku selalu berharap bahwa kaupun akan melakukan hal yang sama terhadapku. Seluruhnya telah ikut bersamamu kecuali ragaku yang tetap disini. Dalam setiap harapan yang kupupuk hingga tumbuh keyakinan besar dalam diriku. Bahwa suatu hari, hari bahagia itu akan datang. Kau akan datang membawaku bersamamu. Kita akan menjadi satu dan kau berhak membawa jiwa dan ragaku yang telah lama kau miliki ini. Adakah sama setiap impian yangku ingini akan dirimu? Adakah bahagia yang bisa kau dapati dari diriku seperti bahagia yang selalu kuselamatkan untuk menguatkan penatianku.
Kau satu-satunya bahagia yang ku impikan dari seluruh luka, kesakitan, yang kuterima. Kau tau? Satu-satunya rasa sakit yang ku benci dalam hidupku ialah kematian ayahku. Aku tumbuh tanpa sosok seorang ayah. Dan syya tidak ingin merasakan kesakitan itu lagi bersamamu. Untuk bisa bertahan sejauh ini aku mengobati lukaku sendiri, aku pulihkan sakitku sendiri, aku berjuang sendiri setiap hatiku kalah dan merasa tak kuat lagi. Ini berat, begitu berat. Satu-satunya kekuatuanku adalah doa ku yang tak pernah putus untukmu.
Aku memilih menetap padamu, menjadikanmu satu-satunya dan menjadikanmu yang terakhir. Pahamilah ini. Meski dalam keyakinanku hingga saat ini, bisa jadi aku bukanlah satu-satunya dalam hidupmu, aku mampu menerima namun sudihkah kau menjadikanku yang terakhir dalam hidupmu?
Beberapa janjimu yang selalu menguatkanku ialah: kau takkan meninggalkanku ; kau menyayangiku ; kau akan hidup bersamaku selamanya. Aku percaya meskipun dalam banyak hal logikaku kadang meragu.
Aku dan kau hidup dijaman dimana jarak bukanlah alasan penghalang temu, aku dan kau hidup dimana perbedaan waktu bukan alasan untuk menciptakan jarak, aku dan kau hidup diera dimana semua yang yang berjarak mampu terasa dekat. Tapi itu untuk pasangan yang lain. Bukan untuk aku dan kau. Aku tetaplah manusia yang hidup dimana satu kabar adalah hadiah terbesar yang akan ku teriman, aku tetaplah berada dimana jarak adalah pencipta rindu yang takkan usai. Aku tetap manusia paling kuno disaat semua teknologi mampu mendekatkan yang jauh. Bukan halnya sulit untuk aku dan kau bertatap muka tanpa bertemu. Tapi kau tak menginginkan. Dan aku bisa apa. Lagi-lagi hanya mampu merima apapun yang kau beri.
Tak mengapa disaat semua pasangan yang berjarak mampu saling bertata dalam layar ponsel biarlah aku menjadi pasangan yang merindukan temu.
Biarlah tetap terjaga debaran ini sampai saatnya tiba asalkan bersamamu.
Aku akan siap menerima sikap dinginmu juga tak acuhmu padamu. Aku rela bertemankan air mata untuk melelehkan hatiku yang semakin hari semakin membeku karena dingin sikapmu. Aku menikmati setiap cara kau membersamaiku.
Namun, kesalahan apa yang kulakukan hingga kau seakan menghukumku. Adakah dalam setiap keinginanmu tidak kupenuhi? Adakah perbuatan kasar yang pernah kuberi padamu? Adakah penolakan yang pernah kuucapkan? Atau adakah rasa sakit yang kutitip padamu? Lalu mengapa kau begitu kejam mengujiku? Hingga aku harus tertatih-tatih dalam menyeimbangimu, aku harus relah kehilangan kepingan hati yang kadang tak mampu terselamatkan dalam mengejar ketertinggalanku olehmu.
Tapi ketahuilah kau adalah guru sabarku. Terima kasih untuk latihhan sabar yang kau beri untuk kumiliki darimu. Entah pada waktunya aku akan lulus atau sebaliknya. Semoga Allah menguatkanku.
Untuk segala yang telah ku perjuangkan agar bersamamu. Haruskah aku mundur? Haruskah aku kalah? Bukan karena sirna sudah segala rasa dan lenyap semua bentuk usahaku untuk bersamamu. Karena rasa ini hanya untukmu dan akan tetap di sana tak ubah juga tak beranjak. Hanya saja, ini bukan kita bila yang terus meniti segalanya hanya aku, ini bukan kita bila yang terluka hanya aku, ini bukan kita bila nyatanya semua harap hanya menjadi anganku sendiri. Aku tidak menyalahkanmu, aku tidak menuntutmu. Karena aku telah meminta, memohon agar kamu mengerti. Namun kau hanya berakata aku merasa menyesal dan bersalah padamu maafkan aku yang tidak begitu perhatian padamu karena begitulah aku sejak dulu. Aku bisa menerimanya namun jika hanya aku yang menerima segala yang ada padamu maka siapa yang akan mengerti dan menerima diriku jika bukan kamu. Bukankah itu tidaklah adil untuk sebuah kata kita. jika kau tak bisa, apa aku bisa memaksa.bukankah itu tidak mungkin memaksamu.
Lalu jawaban apa yang akan ku katakan saat orang tuaku mulai menanyakan kedatangnanmu? Kisah kita yang mana akan ku ceritakan pada sahabatku saat memyanyakanmu. Kabar apa yang akan kukatakan pada orang-orang yang telah mengetahui kita?
Akankah aku kalah sendiri tanpa kau pertahankan? Akankah kau berbahagia dengan kekalahanku? Jangan hancurkan mimpi indahku bersamamu. Bukankankah ini visi kita sejak awal? Lalu apa kabar dengan misi-misi kita?
aku sanggup menerimamu dalam kesakitan apupun asalkan kau tetap menjadi pengobat rasa sakitku. Jadikanlah aku yang terakhir dalam hidupmu. Aku mencintaimu. Tolong jangan menyakitiku.
Berjanjilah bahwa semua janju yang kau beri untukku akan kau penuhi. Demi Tuhan!
Takalar, 25 Desember 2017
Adelina
127 notes · View notes
anakmalamsblog · 3 years
Text
Waktu ku
Dulu setiap detik berlalu tanpa ada satu langkah keberanian. Ku hanya menatap lembar-lembar kosong tanpa menyentuhnya.
Terasa melelahkan, perasaan ingin kabur dan bersembunyi. Terlalu pengecut melihat dunia orang dewasa,padahal umurku saat itu bukan lagi golongan anak remaja.
Tatapan kosong itu bukan tanpa arti,saat itu aku belum menemukan apa yang benar-benar aku inginkan. Menemukan jawaban atas pencarian jadi diri tak semudah yang kubayangkan.
Sambil menatap langit dari bawah perpohonan,kini aku menyakinkan diri bahwa aku siap menghadapi dunia orang dewasa. Aku siap menangung semua resiko atas apa yangku pilih.
Setiap kita memiliki waktu dan posesnya sendiri,hanya perlu mencoba untuk tetap waras sampai semesta bekerja. Semesta merupakan gerakan yang ajaib,seakan bekerja pada tuan nya untuk membantu para manusia secara misterius.
Hari ini pun sama,aku berada dibawah pohon rindang sambil menatap langit biru merupakan kerjaan misterius semesta.
0 notes
hunterharada · 4 years
Text
and this morning he said sorry again, and this is me eating my ego yet the way he said sorry makes me even hornier for him, i hate him, yangku nyebelin 👊🏻
Tumblr media
0 notes