talithariesya
talithariesya
Cerita Langit
640 posts
Tengadahkan kepalamu, kau bebas menceritakan semua kepada-Nya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
talithariesya · 6 years ago
Note
Assalammualaikum kak, saya mau minta pendapatnya, Begini, saya punya pasangan skrng, dan kami sudah bertunangan skrng, Nah masalahnya, doi tdk setuju dgn pekerjaan saya skrng karena sering berbaur dgn laki", saya seorang cpns dimana dikantor pasti ada laki" nya, doi meminta saya berhenti dari pkrjaan, dan diminta dirmh saja kelak kalau mnjd istrinya, dgn alasan ingin memuliakan wanitanya, Apakah saya hrs melepas pkerjaan saya atau membatalkan rncana pernikahan kami smntara kami sdh bertunangan ?
Perempuan Berhenti Bermimpi Karena Laki-Laki?
Wa’alaikumsalam wr wb.
Memuliakan wanita itu bukan dengan mengurungnya. Memuliakan wanita itu berikan mereka kebebasan untuk menjadi manusia seutuhnya. Memberikan tempat yang sama di masyarakat sebagai mana kaum lelaki telah mendapatkan keistimewaan ini semenjak lama. Menghormati pilihan-pilihan mereka selama tidak berakibat fatal terhadap kemanusiaan. Untuk yang relijius: selama tidak melanggar syariat agama. 
Wanita tidak menjadi mulia hanya karena ia disuapi makanan; dipakaikan perhiasan; atau dikurung dalam kemegahan. Ia menjadi mulia karena perilaku terhadap orang lain, karena ilmunya terpakai di masyarakat, karena pengaruhnya mampu menggetarkan sebuah bangsa. Jangan kurung wanita, siapapun tidak boleh merendahkan manusia lainnya.
Soal pertanyaanmu, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi saya bisa membantu: lakukan apa yang dirimu cita-citakan. Lelaki yang mendatangimu seharusnya membantu kamu untuk menuntaskan mimpi-mimpi. Memberimu energi untuk mencapainya, bukan menghalang-halangi. Apalagi sampai mengatur-ngatur cita-citamu. Jika kamu perempuan, jangan pernah berhenti bermimpi hanya karena laki-laki. Pernikahan itu soal kesepakatan: sama-sama sepakat untuk menjadi sepatu kiri dan kanan. Berjalan bareng-bareng satu tujuan. Kamu sayap kanannya, dia sayap kirinya. Tidak ada yang superior dalam satu rumah tangga; tidak ada yang lebih mulia. Saling bantu. 
278 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The Sinister World of Smartphones
3K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Rasanya ada tangisan yang nggak perlu sampai ke Tuhan. Seperti merasa tersiksa dan tidak nyaman ada di keramaian, sakit kepala karena merasa terlalu banyak bertemu orang dan hal-hal yg sungguh tidak banyak dimengerti orang lain, namun berat untuk dirasakan dan dipikirkan sendirian.
Ah! Bagaimana pun, selamat Idulfitri! Jika mulai mual dengan keramaian, hakmu untuk menyendiri sembari kembali mengisi energi. Lebaran harus tetap menyenangkan. Terlebih bertemu keluarga besar yang belum pasti terjadi setahun sekali.
Maaf lahir dan batin, teman-teman. Jangan dihabisin nastarnya, masih ada putri salju dan kastengel yang harus dicoba.
127 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Ingin bisa menulis lagi.
0 notes
talithariesya · 6 years ago
Text
HAL KECIL
Aku takut, bahwa yang nanti menaha kita untuk masuk dalam syurga, bukanlah dosa-dosa besar
Aku takut, bahwa yang nanti menahan kita untuk masuk dalam syurga, bukanlah dosa-dosa yang tampak
Aku takut, bahwa yang nanti menahan kita masuk dalam syurga, bukanlah karena kita membunuh, mencuri, atau bahkan menghancurkan agama sendiri,
Aku takut, bahwa yang nanti menahan kita untuk masuk dalam syurga, justru adalah hal-hal yang tak pernah kita fikirkan,
Aku takut, bahwa yang menahan kita masuk syurga,
karena kebiasaan kita dalam berkomunikasi dengan sesama,
karena kebiasaan kita menghina karena kita hanya menganggap itu bercanda,
karena kebiasaan kita berkomentar buruk karena kita merasa tak apa karena semua orang melakukannya,
karena kebiasaan kita menjelekkan seseorang karena ia tak satu pemahaman dengan kita,
Karena kebiasaan kita untuk melakukan apapun yang kita inginkan, tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain.
Aku takut, bahwa  yang nanti menahan kita untuk masuk dalam syurga, adalah hal-hal kecil yang kita remehkan.
Aku takut.
HAL KECIL Megamendung, 25 April 2019 @Choqiisyraqi
416 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
“Karena perjuangan tidak selesai hanya karena kamu telah mendapatkan, tapi sejauh apa kamu berkomitmen untuk bertahan.”
— Danny Dzul Fikri
524 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Every day is another chance to please Allah
228 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lilac by Dominika Brudny
43K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
94K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
91K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
dia, yang dibutuhkanku.
“Manusia boleh mengingin. Tapi yang diinginkan belum tentu baik baginya.“
Nasihat klise. Tapi apa-apa yang klise justru seringnya tokcer kebenarannya. Yang diinginkan, belum berarti berkhasiat baik dan sehat. Semisal pengalaman ngeselin, justru menempa supaya diri kuat. Allah pikir kita butuh itu, maka ia timpakan itu. Tak terkecuali: soal jodoh.
Bagaimanapun, menginginkan jodoh yang begini, begitu– adalah hal yang sah-sah saja. Begitupun jika berlanjut pada rikues khusus pada Gusti. Sebagai seorang lajang yang so-soan rumit, memohon jodoh yang ‘nyambung diajak ngobrol’ pun menjadi standar keinginan. Kemudian keinginan saya makin ganas lagi "yang sebidang aktivitas yaa Allah. Yang sefrekuensi, yang gaya-gaya sahabatan gitu.” Tapi saya ingat doa yang saya ucapkan ketika salat istikharah. Intinya begini “Jika hal tersebut baik bagi agamaku maka dekatkan. Jika hal tersebut buruk bagi agamaku maka jauhkan. Dan berilah aku kekuatan dimana pun aku berada.”
Maka untuk doa soal jodoh pun, saya modif di bagian akhirnya. “…apapun yang menurutmu terbaik yaa Allah. Yang membuatku semakin cinta padaMu.”
Dan, melalui berbagai perantaraan, jawaban tersebut hadir. 
Seorang kawan lama di masa SMA. Bukan seseorang yang membuat saya menggilainya. Hanya teman yang: okela, cukup nyaman diajak berbincang. Berbekal komit buat saling menjaga Allah dan perjuangan membumikan asmaNya melalui pernikahan, kami mantap melaju.
Tumblr media
Dan, ia bukan seseorang yang punya klasifikasi sama persis dengan apa yang saya mohonkan. Di beberapa hal kami tampak sefrekuensi. Sama-sama gampang akrab, sama-sama kritis, sama-sama suka pelesir sederhana a la petualang. Tapi rupanya dibalik itu ada juga nggak koneknya. Ranah aktivitas yang masih berbeda pun menjadi tantangan sendiri. Pekerjaan suami di bidang pemberdayaan terbilang fleksibel, ritme kegiatannya tak terlalu strict. Sedangkan saya, kendati aslinya superrandom, justru butuh dididik disiplin supaya bisnis saya dapat melesat. Mindset pun terkadang berbeda. Saya tipe orang yang visioner, harus tahu ke depan mau seperti apa. Suami tipe orang yang 'lakukan yang terbaik. dimanapun kamu berada’. Atau saya sangat perasa. Sedangkan suami berpikir jika perasaan itu hal yang abstrak baginya.
Tapi, justru, ialah yang saya butuhkan. Adakalanya momen-momen nggak konek, justru membuat saya mudah mengadu dan mendekat pada Allah. Sifat yang berlawanan justru saling mengisi. Dan yep, ia mungkin tak mengerti ranah aktivitas saya sepenuhnya, namun ia selalu support dengan aksi-aksi nyata.
Barangkali Allah ingin saya menguatkan amal shalih yang sudah saya tuai sedari lajang, maka ia titipkan saya pada seorang pria shalih yang setia mendukung kiprah saya. Jika Allah tidak ridha, ia dapat kirimkan suami yang justru menjaga saya agar tak lanjutkan kiprah saya itu.
Apapun yang mendekatkanku padaMu, Yaa Allah. Apapun yang mendekatkanku padaMu.
Selama masih diberi pasangan yang saling mengingatkan untuk shalat, mengaji, menebar kebaikan, memperkuat aqidah, bonus asyik nyambung ngobrol ala temen sebaya (dan semoga istiqomah yaa Allah) maka nikmat Rabbmu mana yang kau dustakan? Semoga saya sahabat yang dirinya butuhkan pula.💓
Foto: Dokumentasi nikahan aye.
279 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Just thinking about people making year-end summaries of their accomplishments and also about reasons to keep yourself alive through the next year. Sorry, it’s a bit of a sappy comic.
[ patreon | commissions | eevachu.com ]                   do not remove comment
179K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Untukmu yang Ingin Berdakwah Dengan Tulisan
@edgarhamas
Pembiasan terlebih dahulu. Melihat peristiwa, tulis. Melihat benda, tulis. Melihat fenomena, tulis. Komentar atau ungkapan kita dalam memahami itu semua akan melatih ketajaman kita dalam menggali hikmah.
Banyak baca buku. Tulisan-tulisan itu hadir karena banyak hal, diantaranya; refleksi kita atas sesuatu, atau ide yang lahir dari apa yang kita baca. Banyak membaca memudahkan kita mencari gaya kita menulis.
Sering-sering melihat KBBI. Walaupun hanya sekilas lihat dalam sehari. Pikiran kita ini sebenarnya luas dan dalam, namun minimalnya kosakata membuat kita terjebak ketika harus menyampaikannya. Membaca KBBI memudahkan kita.
Pilih apa yang membuatmu istimewa. Passion kamu akan membantu kamu menjadi penulis yang dicari. Spesialkan dirimu di satu tema utama; sejarah, ekonomi, pengembangan diri dsb. Bahasa kerennya, jadikan dirimu referensi orang-orang.
Paling utama sebenarnya, adalah niat. Penghargaan terbesar bagi penulis adalah, ketika tulisannya menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika niatmu tulus, Allah pasti akan mudahkan jalanmu.
1K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Tentang Kata Hati
Ada hal-hal yang tak mampu kamu mengerti tapi hanya bisa diikuti. Seperti kata hati.
Yang ternyata kekayaan materi tak mampu membuatnya bahagia.
Yang ternyata kecantikan semata tak mampu membuatnya tenteram.
Yang ternyata kedudukan dan status terpandang tak mampu membuatnya merasa aman.
Seringkali kita menilai ukuran rasa seperti bahagia dan ketenangan hanya dengan terbatasnya akal, padahal tempatnya rasa ada pada hati.
Itulah mungkin kenapa Nabi pernah berkata, “…mintalah fatwa pada hatimu, mintalah fatwa pada hatimu, mintalah fatwa pada hatimu…”
Akan tetapi banyak orang tertipu, mengira pilihannya adalah kata hati padahal hanya bisikan syahwat.
Maka bedakan mana kata hati yang menjadi manifestasi iman dengan dorongan syahwat yang menyesatkan.
Karena iman akan menawarkan banyak rasa seperti bahagia, damai, tenteram, dan aman yang abadi. Sedangkan syahwat hanya akan menyenangkanmu sementara waktu, selebihnya adalah perasaan bersalah, cemas, dan waswas sampai kamu meninggalkannya dan kembali kepada keimanan.
— Taufik Aulia
613 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Perhiasan Dunia
Sebab ikhlas itu dilatih. Seperti khusyuk, sabar dan segala hal baik lainnya. Bisa karena terlatih dan terbiasa.
Dalam ikhlas ada airmata. Jangan sedih kalau berkorban. Dimana mana berkorban itu pasti mengeluarkan airmata.
Semakin berat pengorbanan yang dilakukan, semakin mahal nilai balasan yang diterima.
Maka beruntunglah bagi mereka yang mengorbankan segenap perasaannya untuk Allaah.
Menjaga auratnya lekat lekat, cemas jika sedikit saja terlihat. Sehelai rambut pun ia jaga kuat kuat.
Menjaga suaranya.
Menjaga tubuhnya, tidak tersentuh.
Menjaga pandangannya, tidak suka dipandang. Tidak suka memandang yang bukan hak nya.
Disaat perempuan lain berusaha untuk terlihat, dia berusaha untuk tidak terlihat.
Jilbab yang menutupi rapi setiap inci tubuhnya. Takut sekali kalau dirinya dipandang bebas oleh orang lain yang belum haknya.
Sebab dia ingin menjadi kado untuk seseorang yang berani datang. Dia ingin menjadi hadiah paling berharga untuk yang tengah menjaga.
Dan semoga, perempuan yang memilih menjaga dirinya dari laki-laki meskipun dia sangat ingin dan sangat cinta, Allaah berikan pahala yang tiada putus-putusnya. Boleh jadi pahala itu ikut mengalir menuju ibu dan ayahnya.
Membahagiakan kedua orangtua dengan amal yang mengalir diam-diam. Dengan pahala yang tiba-tiba datang di hari perhitungan. Dengan kebaikannya sebagai anak shalihah sehingga doanya mengalir lembut mengetuk langit dan terkabulkan.
Dia bukan perempuan pintar. Dia bukan perempuan kaya. Dia bukan perempuan yang berprestasi di dunia. Dia bukan siapa-siapa. Dia tidak terlihat. Dia hanya perempuan yang berusaha shalihah.
Semoga kau menemukan tempat persembunyiannya.
@catatanbesarku | ditulis beberapa tahun yg lalu
150 notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Written by @acceptingqadr via Instagram
1K notes · View notes
talithariesya · 6 years ago
Text
netral
sejak akses membuka Tumblr diblokir, saya memilih tidak membuat blog baru. entahlah, saat itu, energi saya untuk menulis sedang terkuras. kedua, saya merasa bahwa mungkin itu cara Allah untuk membuat saya “rehat” dari menulis di sini agar bisa mengumpulkan energi dengan menulis di commonplace, hanya untuk diri sendiri. ketiga, saya berharap suatu saat pemblokiran Tumblr dibuka kembali. dan yang keempat, yang paling utama, saya masih bisa menulis serampangan di twitter.
sejujurnya, twitter bagi saya adalah rumah menulis yang paling nyaman. mungkin alasan utamanya adalah, saya lebih senang membaca daripada melihat gambar. dulu, saya tidak bisa baca komik sampai kelas 2 SMP karena memang tidak pernah. kedua, ini mirip di tumblr sih, hampir tidak pernah saya merasa “dihakimi” di twitter.
saya tidak pernah serius-serius betul main instagram jadi tidak benar-benar tahu. tapi, berdasarkan yang saya baca, banyak yang menganggap bahwa instagram adalah media sosial yang paling toxic. pasalnya, di sana kita sering melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain. lebih sering, kita membandingkannya dengan dapur diri kita. mungkin, karena alasan itu pula, saya tidak merasa srek untuk rajin main instagram.
akan tetapi, mengingat banyak sekali teman saya yang berada di sana, saya terpikir untuk mulai menulis di instagram saja: menulis caption dan igstory. saya membuat survei kecil di twitter, apakah menulis di instagram oke atau tidak. salah satu sahabat saya, memberi balasan yang paling mewakili perasaan saya. “nggak masalah sama teman yang menulis di instagram. tapi nggak bisa melihat diri sendiri melakukannya.”
survei itu berakhir dengan 51% tidak dan 49% ya. tipis sekali bedanya. hipotesis saya bahwa menulis di instagram itu aneh tidak terbukti sama sekali.
hari ini, saya ngobrol tentang twitter, instagram, tumblr, dan facebook dengan adik saya. kami jadi tertawa-tawa sendiri karena stereotipe yang sering kita terima akan sebuah pelantar. “anak twitter receh dan kismin” “anak instagram julid” “anak facebook hoaks” “anak tumblr depresi” dan lain-lain. ini yang kami dengar dari orang-orang.
padahal, kalau saya pikir-pikir lagi, media sosial itu sama seperti kata. dia netral sampai kita menggunakannya untuk sesuatu. seperti bahwa kata “anjing” itu netral, tetapi menjadi kasar jika dikeluarkan sambil memaki. jangankan anjing, rengginang pun bisa menjadi kasar. “dasar rengginang!”
jadi, kalau kita merasa ada media sosial yang toxic, mungkin yang perlu ditata adalah dengan siapa kita berinteraksi di sana.
selalu ada tombol unfollow, mute, block, report. selalu ada cara untuk menjaga diri kita dari hal-hal yang menurut kita tidak bermanfaat. kita nggak harus selalu berteman di media sosial dengan teman yang kita miliki di dunia nyata. nggak selalu. pun sebaliknya.
eh, tunggu. kalau kamu unfollow/block seseorang, sebetulnya kamu tuh bukan sedang membenci dia, kamu sedang menyayangi dirimu sendiri. berlaku sebaliknya. kalau kamu di-unfollow/di-block seseorang, nggak berarti dia benci kamu. dia sedang sayang dirinya sendiri kok. meskipun yah, mungkin dalam satu dan lain hal, kamu memang toxic.
media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian kita. maka, anggaplah media sosial sebagai sebuah kata yang netral sampai dipergunakan untuk sesuatu. tidak usah serius-serius amat, santai saja.
juga, anggaplah dirimu sendiri seperti sebuah kata yang netral. tentu, kamu ingin menjadi kata yang baik karena memiliki maksud yang baik, bukan? karena menyampaikan sesuatu itu dengan baik pula?
587 notes · View notes