tamoura

[tamoura]

Surken dan kabutnya. (at West Java) https://www.instagram.com/p/B0cbK7RBRjS/?igshid=1wbk79ghr1c1k

[tamoura]

I just want to be happy. I shouldn't expect too much.

[tamoura]

The mighty deer horns.

[tamoura]

The lovely big white ship. (at USNS Mercy TAH-19)

[tamoura]

Selamat malam, selamat tidur, semoga nyenyak dan segar di pagi hari kelak. Doakan kekasihmu, agar kuat menahan pilunya hati yang sedang merindu.

[tamoura]

[tamoura]

😞😞😞😞

[tamoura]

that feeling when you hope, pray, and be patience.

[tamoura]

terlalu lemah, terlalu berharap.

[tamoura]

:(

[tamoura]

........

[tamoura]

Seharusnya memang tidak usah segala rindu. Kalau tak terbalas, membuat sedih.

[tamoura]

I always dream big, i'm just never brave enough to achieve it.

[tamoura]

Trust

bukannya saya gak percaya, tapi saya gak bisa percaya. terlalu banyak white-lies disekitar dan sudah jadi kebiasaan. kadang saya bahkan tidak bisa percaya diri sendiri.

[tamoura]

i shouldn't have friends, or even lover. because in the end, they're always end up disappointing me or maybe i disappoint them.

[tamoura]

It’s real. Whoa, couldn’t believe what I’ve been through until this stages of life. Hoping for better and greater experience ahead.

[tamoura]

View this post on Instagram

A post shared by Tamara Puspadianti (@taratamara)

[SEBONGKAH KARST KITA] Platform karbonat yang terangkat jutaan tahun lalu dari lantai dasar laut tersebar di penjuru gugusan Kepulauan Indonesia. Banyak yang mahsyur sampai mancanegara karena keelokannya, tapi tidak sedikit pula yang tergerus kepentingan ekonomis. Wilayah Indonesia Timur menjadi wilayah yang begitu memikat, sudah sejak lama para penulusur gua mancanegara berlomba-lomba untuk berkunjung, namun kenyataan lainnya penelusuran gua yang dilakukan tim Indonesia di Wilayah Indonesia Timur masih terbatas. Sekelompok mahasiswa pencinta alam menembus batas-batas yang ada dan mencoba untuk mendata gua-gua di pedalaman hutan Taman Nasional Manusela. Lorong-lorong gelap dan tak berujung sudah menjadi candu tersendiri, bagi mereka menelusuri dan menginventarisasi gua merupakan realisasi dalam konservasi karst. Langkah ini pelan namun pasti telah dimulai, akankah berakhir? [LIHAT VERSI PENUH: Bit.ly/SebongkahKarst] Sponsored by: TPS food & Bihunku @bihunkuid Supported by: Universitas Indonesia | Taman Nasional Manusela | Pemerintah Provinsi Maluku | Indonesian Speleological Society | Acintyacunyata Speleologiacal Club | TNI Kodam XVI/Pattimura | Kahfi Caving Equipment | Cave Jomblang | Madubima 99 Special Thanks to: Dr. Supriatna, M.T. | Dr. Cahyo Rahmadi | Andrea Benassi, Ph.D. | Satria Indratmoko | Ahmad Zona | A.B. Rodhialfalah | Fredy Chandra | Dondy Rahardjo | Asrullah S | Jay Subiakto | Irfan Ramli | Darmapala Ambon | Kompas Masohi | Abas Angkotasan | Sandra Saleo | La Ato Nuru | Abdul Latif Muksiin | Abdul Wahid | Mr. Endes & Family | Peoples of Negeri Saleman | Mr. Bob & Mr. Syaiful (Masohi) | Batalyon Infanteri 731 Kabaresi | Batalyon Infanteri Raider 733 Masariku (at Manusela National Park)