tampak-bagai

[tampak-bagai]

CELANA IBU

Maria sangat sedih

menyaksikan anaknya

mati di kayu salib tanpa celana

dan hanya berbalutkan sobekan jubah

yang berlumuran darah.

Ketika tiga hari kemudian

Yesus bangkit dari mati,

pagi - pagi sekali Maria datang

ke kubur anaknya itu, membawa

celana yang dijahitnya sendiri

dan meminta Yesus mencobanya

"Paskah?" tanya Maria.

"Pas!" jawab Yesus gembira

Mengenakan celana buatan ibunya,

Yesus naik ke surga

~ Joko Pinurbo

[tampak-bagai]

Aku ingin mencintaimu

Dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat

Diucapkan kayu kepada api

Yang menjadikannya abu..

Aku ingin mencintaimu

Dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat

Disampaikan awan kepada hujan

Yang menjadikannya tiada

~ Sapardi Djoko Damono

[tampak-bagai]

Laut adalah langit, namun sedikit lebih basah.

Keduanya cemburu kepada matamu.

-Laut berparuh merah. Aan Mansyur

[tampak-bagai]

Jika cinta sekedar cinta, aku pikir aku sangat mencintaimu. Tapi ternyata cinta tidak sekedar cinta, ada berbagai perasaan selain cinta dalam cinta. Ada berbagai persamaan dan perbedaan dalam cinta. Ada berbagai kerinduan dan pertengkaran dalam cinta. Ada banyak kemenangan dan kekalahan dalam cinta. Ada ego dan ketulusan dalam cinta. Maka dari itu, aku mencintaimu dan terus berusaha mencintaimu.

[tampak-bagai]

Pulang Belulang

"Selalu satu kata : kapan

Kemudian diikuti: pulang."

Seorang penyendiri

tersesat di kota yang penat

Mencari ramai menghancurkan sepi

Hari demi hari

Takut demi takut

Lelah demi lelah

Sakit demi sakit

Mati demi mati

Pulang demi

kapan

Pulang adalah ibu

atau sesuatu yang membuatmu merasa masih bernyawa

Kapan adalah kenyataan

atau sesuatu yang membunuhmu

perlahan-lahan

Aku tidak menyangka bahwa hidup akan begitu menyedihkan dan mati seolah menjadi keberuntungan yang menyenangkan

Dan aku tahu aku akan lebih menderita lagi

[tampak-bagai]

“Doa ibu saya lebih luas dari pada langit. di mana pun saya berada, saya berteduh dibawahnya.”

— aan mansyur

[tampak-bagai]

Perbedaan antara diam dan bicara. Satu hanya menandakan ketidakan, yang lain memberikan ribuan prasangka

[tampak-bagai]

“When I discover who I am, I’ll be free.”

— Ralph Ellison, Invisible Man

[tampak-bagai]

Ulangi kata-kataku. Cinta sejati hanya ada pada kepala.

Memikirkannya hanya membuatmu tidak mendapatkan apa-apa. Sadarlah. Kerjakan apa yang harus kamu kerjakan sekarang.

[tampak-bagai]

Seseorang akan menemukanmu. Cukup biarkan dia masuk ke hidupmu. Bersabarlah, aku disini membantu mendoakanmu.

[tampak-bagai]

“saya tidak ingin hidup dengan terlalu banyak rahasia. saya ingin belajar menuliskannya, menuluskannya jadi milik dunia. saya takut membayangkan kelak dimakamkan bersama semua kata-kata yang saya biarkan tidak terucap.”

—

[tampak-bagai]

“kita diciptakan dengan kemampuan menghancurkan hati sendiri menggunakan hal-hal yang tidak kita miliki.”

—

[tampak-bagai]

“lupakan sebagian. jika kamu mencoba mengingat segala sesuatu, kamu akan berakhir jadi air mata.”

—

[tampak-bagai]

“kendala kebanyakan orang adalah tidak mampu kendalikan diri sendiri, tapi ingin kendalikan orang lain.”

—

[tampak-bagai]

Barangkali cinta adalah jalan panjang untuk menemukan diri sendiri pada benak orang lain.

[tampak-bagai]

Pada banyak peristiwa, orang-orang yang sedih ingin menceritakan tentang kesedihannya kepada seseorang yang mau mendengarkan dan memahami kesedihannya. Namun dengan berbagai pertimbangan dan prasangka ketakutan, orang-orang sedih itu mengurungkan niatnya. Ia justru lebih banyak membaca buku atau mendengarkan musik. Mencari kisah atau musik yang bisa mendengarkan dan memahami kesedihannya. Yang sependapat dengan apa yang sedang ia rasakan. Kemudian menangis bersama. Lalu kembali menguatkan dirinya lagi. Maka dari itu, sebagai perwakilan orang-orang yang berhati kelabu, aku mengucapkan berbanyak-banyak terima kasih kepada tulisan-tulisan maupun musik-musik menusuk hati yang selalu membersamai kesedihanku. Tanpamu, mungkin aku tak mampu melewati tajamnya pisau kehidupan ini.

[tampak-bagai]

Dan memang, hidup adalah tentangmu. Tentang kamu mencari dan menemukan. Tentang kamu memaknai. Tentang kamu berusaha mengerti orang lain, lingkungan, alam. Tentang kamu mencari tahu identitasmu. Dan pada akhirnya, mungkin, setelah kau mengerti semuanya, kau akan bertemu dengan Sang Pencipta. Bertemu Ia yang setia merawatmu.