Melihat Baskara Bekerja
Matahari ternyata memiliki lain nama
Bukan mentari, fajar, atau surya
Nama yang jarang terdengar oleh telinga
Dia adalah baskara
Di mana pun Aku mencari
Namanya tidak pernah kutemui
Dalam setiap bait puisi dan kumpulan elegi
Ternyata dia dekat–dia yang menyinari hari dan diri ini
Baskara tak pernah iri
Kepada surya, fajar, atau mentari
Karena walau terasing dan menyendiri
Dia tahu bagaimana caranya menyinari
Menyinari mereka dengan hangat
Walau terkadang tak diingat
Maka benarlah pesan itu walau satu kalimat
Syukuri dan dekap sesuatu yang dekat
4 notes
·
View notes
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara
0 notes
hey! i hope you're having a lovely day! i was wondering if you could do a weave on love compared to weather? like thunderstorms or sunshine etc. or just stormy weather as a joyful thing :)
Pema Chödrön
John Muir, ‘Mountain Thoughts’, published in John of the Mountains by Linnie Marsh Wolfe
Robert Frost, A Line-Storm Song
Sarah Kay & Phil Kaye, An Origin Story
Leigh Bardugo, Rule of Wolves
Sapardi Djoko Damono, ‘Aku Ingin/I Want’ from Before Dawn (trans. John H. McGlynn)
Clementine von Radics, Mouthful of Forevers
E. E. Cummings, i carry your heart with me
Alice Hoffman, Here On Earth
Edwin Morgan, Valentine Weather
244 notes
·
View notes
Finally I am free -
either from the talons of Garuda
or the embrace of Ravana
Alone
on the high tower
I witness above:
the sky
whose cold blue would not thaw;
and down below:
the flame
that Rama set alight -
blazing like a longing that would not end
“Jump, Sita,” You snarl,
“so air, water, fire, and earth,
become pure once more.”
But I too wish to be free
from Rama’s magic.
— Sapardi Djoko Damono, Sita's Magic (translated by me)
23 notes
·
View notes
Metamorphosis - Sapardi Djoko Damono - Indonesia
Translators: Hasif Amini and Sapardi Djoko Damono (Indonesian)
a stranger is taking off your clothes layer by layer,
seating you in front of the mirror and tempting you
to ask, “whose body am I wearing right now?”
a stranger is quietly writing down your life story, reflecting
on your birthdate, making up the story of the reason
of your death –
a stranger is quietly turning into yourself
9 notes
·
View notes
Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
MencintaiMu harus menjelma Aku
5 notes
·
View notes
Aku menikmati setiap prosesnya.
Meskipun.. Kadang aku selalu melakukan hal-hal yang tidak perlu, seperti, terlalu pencembur, kasar, dan tidak bisa menyiapkan hal-hal kecil dengan baik.
Sedikit tentangku yang baik-baik, tapi aku berharap semoga semua yang aku lewati dengannya menjadi pengalaman baik untuk kita tumbuh bersama.
Aku selalu berdoa "semoga Tuhan meneguhkan hatinya, selalu mengabulkan setiap doanya, menyehatkannya, dan selalu di dektakan dengan yang baik-baik"
Aku selalu bahagia berada di dekatnya, meskipun, mungkin dia terlalu kewalahan dengan sikapku. Hehe
Aku akan terus berusaha untuk selalu membuatnya bahagia, meski ternyata yang aku perbuat adalah sesuatu yang membuatnya kesal. Tapi sungguh! Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik, menyiapkan semuanya dengan hati yang penuh.
Semoga.. Hatiku selalu penuh dengan kebahagiaan untuknya.
Semoga.. Semua yang aku lakukan tidak mengurangi kebahagiannya, tapi menambahnya dengan berlipat-lipat.
Aku menyayanginya! :)
Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu. Sapardi Djoko Damono.
2 notes
·
View notes
4 notes
·
View notes
Seri Puitika Sapardi: Dalam Bis
Dalam Bis
langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada
Situasi yang sederhana: kita di kursi bus antarkota. Memandang jendela, menumpuk jarak antara langit, jendela, dan wajah kita sendiri. Membuatnya diorama…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
"namaku sita, galur artinya."
0 notes
1 note
·
View note
Seberapa Pentingkah Lingkungan Sosial Bagi Penulis/Sastrawan?
Sewaktu menulis beberapa buku antologi bersama dengan rekan-rekan penulis. Ada satu pertanyaan yang menurutku agak penting tapi juga nggak penting. Bisa jadi pertanyaan ini perlu dan nggak perlu ada dalam sebuah karya penulisan. Seberapa pentingkan lingkungan sosial mempengaruhi seorang penulis?
Ternyata pertanyaan ini pun pernah diungkap oleh Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Sosiologi Sastra.…
View On WordPress
0 notes
Seberapa Pentingkah Lingkungan Sosial Bagi Penulis/Sastrawan?
Sewaktu menulis beberapa buku antologi bersama dengan rekan-rekan penulis. Ada satu pertanyaan yang menurutku agak penting tapi juga nggak penting. Bisa jadi pertanyaan ini perlu dan nggak perlu ada dalam sebuah karya penulisan. Seberapa pentingkan lingkungan sosial mempengaruhi seorang penulis?
Ternyata pertanyaan ini pun pernah diungkap oleh Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Sosiologi Sastra.…
View On WordPress
0 notes
Sebelum lepas landas, doa-doa itu didandani menjadi jelita.
Katanya semakin elok, semakin Yang MahaRaja suka.
Doa-doa cantik itu kemudian melejit ke angkasa.
Di ujungnya ada pita merah muda.
Sebagai tanda, ini doa penuh kasih sayang, khusus untuknya.
Menyatu, berkumpul membentuk awan.
Turun ke bumi berupa rintik yang diberi judul oleh Pak Sapardi "Hujan bulan juni".
Kali ini sekalian pula untuk merayakan kesembuhannya.
Maka semesta bahu-membahu mengusahakan bahagia Tuan Putri kesayangan mereka.
Agar tenang hatinya, agar sehat raganya, agar cantik hati dan logikanya.
Misi pun berhasil, Tuan Putri itu sangat bahagia.
Terimakasih semua!🎀
11 notes
·
View notes
(Terselip alasan klasik perihal terciptanya kita saat senja)
Mungkin Pak Sapardi sedang bersuka cita saat menuliskan puisi "Aku ingin." Katanya, aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Kubaca berulang kali, namun tetap saja keindahan puisi yang tertuang dari kepalanya tidak aku ketahui seberapa jauh maknanya, tapi aku juga ingin; ingin mencintaimu tanpa pamrih.
Setiap hari, semua hal yang terjadi menyadarkanku untuk tidak takut kehilangan apapun. Tuhan telah mencatat namamu pada salah satu lembar takdir pertemuan milikku. Maka dengan penuh kesadaran, diwaktu yang tersisa, izinkan aku menyelesaikan misiku untuk selalu membuatmu merasa memiliki ruang cerita. Aku juga ingin merawat hari-hari yang terlewati dengan melihat tingkah lucumu yang selalu memantik gurau tawa di wajahku, semua telah terabadikan dalam memoriku.
Aku ingin mencintaimu tanpa pamrih. Bahkan, jika pada akhirnya ketika jatuh hati terikhlasku jatuh padamu, aku tetap akan meminta kepada semesta agar seluruh hal baik yang ada di bumi menghampirimu, meski yang sedang bersamamu bukan aku.
Setidaknya aku telah merangkum banyak tenang dalam kepribadianmu. Bagaimana caramu memperlakukan orang lain, apa yang keluar dari isi kepalamu, dan yang paling mahal menurutku; saat aku tahu tak semua orang kamu izinkan mendengar dan mengetahui cerita-cerita manismu!
Aku ingin mencintaimu tanpa pamrih. Tidak ada yang buruk dari luput mataku, saat aku mencoba memahamimu. Tatapan hangat matamu tidak pernah sederhana, sialnya binar itu yang membuat rasaku tidak pernah ada selesainya.
20 April 2023 || 00.10
101 notes
·
View notes