tedysanj
tedysanj
Abu Ishaq Al-Indunisy
125 posts
  ".....dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku" (QS Surah Maryam : 4)  
Don't wanna be here? Send us removal request.
tedysanj · 4 years ago
Text
KEBAHAGIAAN BERBANDING LURUS DENGAN KEBERSYUKURAN
"Ah, Tedy mah enak, istri gak kerja juga gajinya udah gede. Kita mah gajinya kecil jadi harus ikut nyari."Sering banget saya nemuin keluhan semacam ini masuk ke saya. Izinkan saya untuk menjawab, walau sebenarnya saya rasanya udah cukup sering membahas ini.
Istri saya sebelumnya adalah seorang pekerja, dia lulusan teknik dengan IPK cum laude. Saya perlu mengakui bahwa keahliannya luar biasa dalam memanage bonded zone warehouse, dan dalam pembahasan sumber daya manusia. Jauh melebihi kebisaan saya.
Tapi yang perlu diketahui, sebelum kami menikah, istri sudah mengajukan resign dan ikut dengan saya. Jadi setelah menikah, istri sudah jadi ibu rumah tangga seutuhnya. Tidak pula sempat kerja sebelum punya anak, karena walhamdulillah Allah mengaruniakan kami anak tak lama setelah menikah.
Gaji saya pada saat awal-awal menikah itu hanya UMR Tangerang Kota diatasnya sedikit. Tinggal di kontrakan petak, beralaskan kasur tipis, tidak punya kulkas, mesin cuci, apalagi AC. Untungnya terbantu sama tukang sayur keliling, jadi bahan-bahan masakan bisa dimasak dadakan. Nyuci? ya hitung2 olahraga. Dan keterpunyaan kipas angin sudah lebih dari cukup. Motor? Mio Soul tahun tua.
Kurang gak sih? Alhamdulillah cukup. Walau beberapa kali harus tambal sulam, gali lubang tutup lubang, tapi kami cukup yakin bahwa Allah akan membantu kami. Wejangan ayah saya selalu saya pegang, bahwa yakinlah dengan menikah Allah akan mencukupkanmu.
Alhamdulillah, sampai dengan saat ini sudah memiliki anak 1, keadaan ekonomi kami sudah jauh lebih meningkat dari pada saat awal-awal menikah. Ya memang kami belum punya rumah dan mobil, tapi kami amat bersyukur dengan pemberian Allah.
Pada akhirnya, kebahagiaan memang berbanding lurus dengan kebersyukuran. Lapangnya hati, sifat qona'ah, dan husnuzan terhadap takdir Allah adalah hal-hal yang seharusnya membersamai kita di setiap saat.
Semoga mencerahkan.
0 notes
tedysanj · 4 years ago
Text
NANA KOROBI YA OKI Fall seven times, get up eight.
The Japanese phrase "nana korobi ya oki" teaches us that important things require commitment and determination.No matter how many times we face failure, the important thing is to pick ourselves up and move on.
We can associate this concept with that of GANBATTE, an expression commonly used to say "do your best" and "don't give up". In addition to the IQ, perhaps not everyone knows that there is also the "adversity quotient" to measure how well equipped people are to face obstacles.
This concept was developed by Paul Stolz over twenty years ago. In short, a science of resilience.
And according to researcher Barbara Fredrickson, resilience is linked to positive emotions, which are the fuel that allows you to illuminate the path even in the darkest moments.
To exercise the adversity quotient, it is common Japanese practice to transfer the staff from department to department so that they know all the business activities.
Even in work, therefore, knowing how to start again is considered an important gift.The concept of uprooting or breaking down and then recreating is the best way to increase the adversity quotient and this also increases the sense of community. 
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Photo
Tumblr media
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Photo
Tumblr media
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Quote
Kesalahan terkait khilafiyah qunut subuh di tengah masyarakat : 1. Kita yang (tidak qunut) berada di belakang imam (yang qunut), kita tidak mau qunut. Itu kesalahan. 2. Orang yang menganggap qunut subuh itu sesuatu yang sunnah, kemudian menganggapnya seperti wajib, seperti hukum solat. Seakan-akan kalau sekiranya imam tsb tidak melakukan qunut, maka dianggap salah. Makanya mereka mengucapkan "Subhanallah" atau dianjurkan sujud sahwi. Itu kesalahan.
Ustadz Azhar Khalid Seff
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Quote
Hal yg perlu diperhatikan oleh setiap muslim adalah agar ia tidak terlalu mencari “kambing hitam” atas musibah yang menimpanya, akan tetapi hendaknya langsung introspeksi terhadap dirinya sendiri kemudian memperbaiki dosa kesalahan tersebut dengan bertaubat serta mengiringi keburukan tersebut dengan segera melakukan kebaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Asy-Syura 42:30). 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pernah berkata : "Tidaklah suatu bencana ditimpakan, melainkan disebabkan dosa ; dan tidaklah suatu bala’ dihilangkan, melainkan dengan bertaubat.” Dan Al-Hasan al-Bashri pernah didatangi oleh orang-orang yang mengeluhkan mengenai musibah yg menimpa mereka, al-Hasan berkata kepada mereka semua agar hendaknya mereka beristighfar. Wallahu'alam.
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
TAHADDUTS BIN NI’MAH
[وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ [الضحى: 11
“Adapun nikmat tuhanmu, maka kabarkanlah” (Adh-Dhuha; 11)
Apa sih yang dimaksud 'Mengabarkan nikmat Tuhanmu itu?" apa bedanya dengan riya/pamer?
Tahadduts bin ni'mah yang benar itu adalah mengabarkan nikmat Allah yang diberikan kepada kita dengan inti kabar tersebut adalah menginformasikan bahwa Allah-lah yang besar, yang kuasa, yang unggul, dan yang perkasa.
Ketika ada yang menanyakan kabar kepada kita lalu kita menjawab
"Alhamdulillah, hari ini Allah masih mengaruniakan kepadaku kesehatan, aku bangun tidur dalam keadaan baik, kakiku masih bisa berjalan, paru-paruku masih mampu bernafas."
atau ketika ada yang mengatakan "Bagaimana karirnya? Wah hebat nih udah jadi manager. Pasti gajinya besar ya?"
dijawab : "Alhamdulillah, benar saat ini saya sudah sebagai manager, tapi saya tidak akan sampai pada posisi sekarang melainkan karena izin dan karunia dari Allah Jalla Jallaluhu."
Itulah Tahadduts Bin Ni'mah.
Adapun riya adalah memamerkan pencapaian-pencapaian diri yang seakan-akan semuanya hanya berkat kerja kerasnya.
"Alhamdulillah saya sudah jadi dokter, susah sekali tahapan-tahapan untuk jadi dokter dan saya mampu melewati itu semua. Saat ini saya sudah praktek di RS kenamaan, tidak semua dokter bisa praktek disana, cuma dokter-dokter pilihan saja yang bisa praktek disana."
Contoh diatas adalah riya dan sum'ah sekaligus.
Tahadduts bin ni'mah endingnya adalah kebersyukuran. Tahadduts bin ni'mah adalah memahami bahwa tidak ada sedikitpun upaya kita menjadi lebih baik kecuali ada campur tangan kuasa Allah untuk menjadikannya baik.
Semoga Allah menjauhkan kita semua dari sifat-sifat yang buruk.
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
BOLEHKAH ORANG YANG PUNYA UTANG BERSEDEKAH?
Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin :
"Shadaqah termasuk jenis infak yang dianjurkan secara syari’at, ia merupakan perbuatan baik kepada hamba-hamba Allah apabila tiba waktunya. Seseorang diberi ganjaran pahala karenanya, dan setiap orang akan berada di naungan sedekahnya pada hari kiamat.
Dia tetap dikabulkan, sama saja apakah atas seseorang yang memiliki tanggungan hutang maupun tidak menanggung hutang, apabila telah sempurna syarat-syarat dikabulkannya amalan, yakni dilakukan dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berasal dari usaha yang baik dan dilakukan pada tempat yang tepat.
Dengan dipenuhinya syarat-syarat ini, jadilah dia amal yang terkabul menurut ketetapan dalil syariat, tidak dipersyaratkan keharusan tiadanya hutang atas diri seseorang, akan tetapi apabila hutang itu meliputi seluruh harta miliknya maka perbuatan itu (bersedekah) bukanlah tindakan yang bijaksana, tidak juga masuk akal bahwa dia bersedekah –padahal sedekah hanyalah amalan sunnah bukan wajib- tapi membiarkan (tidak melunasi) hutang yang wajib dia bayar.
Hendaklah dia memulai dengan amalan wajib terlebih dahulu barulah kemudian bersedekah, para ulama telah berselisih tentang masalah orang yang bersedekah di saat menanggung hutang yang menghabiskan seluruh hartanya, sebagian dari mereka berkata, ‘Sesungguhnya hal itu tidak boleh dia lakukan ; karena berakibat buruk pada orang yang berhutang, serta membuatnya terus memikul tanggungan hutang yang wajib ini."
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Si Burung Kecil..
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
KATANYA FEMINIS?
Katanya Feminis? Tapi melihat wanita yang menggunakan haknya untuk berpakaian serba tertutup, tiba-tiba hati panas meletup-letup. . Katanya Feminis? Tapi melihat wanita yang lebih memilih untuk memakai cadar plus baju longgar serba hitam, langsung naik pitam. . Katanya Feminis? Tapi melihat wanita yang lebih memilih memasak di dapur dan mengurus suami, malah dibilang patriarki. . Katanya Feminis? Tapi melihat wanita yang lebih memilih tinggal di rumah dan melihat tiap menit anaknya bertumbuh kembang, malah dibilang terkekang. . Katanya Feminis? Tapi melihat wanita yang lebih memilih menjadi ratu di keluarganya yang kecil, malah dikucil. . Feminis itu menghargai hak-hak yang dipilih oleh setiap wanita, termasuk hak-hak mereka dalam berpakaian, bertingkah laku, dan bersikap yang dipilih sesuai dengan tuntunan syariat agamanya. . Feminis yang sebenarnya adalah mereka, yang menggunakan haknya sesuai dengan kemampuan dirinya. . Feminis sejati adalah mereka, yang tidak ingin merasa setara, karena syariat agamanya memandang mereka, para wanita, kodratnya memang istimewa. . Bahkan manusia paling sempurna menyebut mereka sebagai gelas-gelas kaca. Tak lain agar kita para suami dapat menjaganya sepenuh jiwa, bahkan kalau perlu sampai bertaruh nyawa. . Jadi, kamu itu bukan feminis, Sis…. Kamu itu sinis.
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Quote
Syaikh Shalih al-Fauzan pernah mengatakan: “Jika Allah memuliakan seorang hamba, maka Allah akan menyibukkannya dengan ketaatan kepadaNya”. (Syarh Thohawiyyah)
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
BUMI DATAR ATAU BULAT?
Syaikh Bin Baz rahimahullahu ta'ala :
"Bumi ini adalah bulat menurut penjelasan para ulama (ahlul ilmi). Hal ini telah dijelaskan oleh Ibnu Hazm dan yang lainnya tentang adanya kesepakatan (ijma’) para ulama bahwa bumi ini adalah bulat. Yakni, satu bagiannya terikat satu sama lain dengan bagian yang lainnya seperti bulatnya bola. Kemudian Allah menjadikan di atasnya sebagai hamparan, dan menjadikan gunung-gunung berdiri kokoh, dan menjadikan di dalamnya terdapat hewan-hewan dan lautan sebagai rahmat untuk kita.
Dan untuk ini Allah berfirman :
وَإِلَى الأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
“Dan tidakkah mereka melihat bagaimana bumi ini dihamparkan”. (QS. Al-Ghasyiyah : 20)
Maka dijadikan bumi ini dihamparkan untuk manusia agar manusia bisa hidup dan nyaman di atasnya. Keadaan bumi yang bulat tidaklah menghalanginya untuk dihamparkan, karena sesuatu yang besar jika dihamparkan akan menjadi permukaan yang luas. Naam."
Sumber : https://binbaz.org.sa/fatwas/5966/كروية-الارض
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
DIMANA ALLAH?
Allah berada di langit dan bersemayam di atas Arsy adalah sebuah keniscayaan, Allah sendiri yang berkata demikian dibanyak ayat Al-qur'an dan dinyatakan dibanyak hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Jika keberadaan Allah yang berada di atas arsy kemudian anda merasa dan menyatakan bahwa Allah butuh tempat, itu salah otak anda sendiri yang menginterpretasikan dalil seenaknya. Tidak ada dalil satupun yang menyatakan Allah butuh tempat, bahkan arsy, sebab Allah Mahabesar dari segala-galanya. Dalil yang menjelaskan bahwa Allah berada di atas arsy bukan menyatakan kebutuhan Allah kepada makhluk, mahasuci Allah dari yang demikian, tapi menunjukkan ke-mahatinggi-an Allah dari makhluk-makhlukNya.
Yang men-jism-kan Allah kepada sifat makhluk sebenarnya adalah orang-orang yang menyatakan Allah butuh tempat, bukan orang-orang yang menyatakan Allah berada di langit dan bersemayam di arsy al-'azhim. Sebab orang-orang yang menyatakan Allah berada di atas arsy menukil dalil yang shahih dari Al-qur'an dan Sunnah yang di dalamnya terdapat cahaya dan petunjuk, tanpa takwil, tanpa takyif, tanpa tamtsil, tanpa tahrif, dan tanpa ta'thil. Sementara orang-orang yang menyatakan Allah butuh tempat oleh karena keberadaan-Nya di 'arsy tidaklah memiliki dalil kecuali otak lemah mereka sendiri yang kemudian dirasionalisasikan ala-ala mujassimah kelas teri.
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha melihat" (Asy-Syura : 11)
Mahasuci Allah dari penyamaan penyifatan kepada Makhluk.
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Quote
Keengganan suami menyediakan telinga untuk istrinya adalah salah satu pangkal seorang istri curhat di medsos.
TS
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
Modal seorang laki-laki yang akan merajut hubungan rumah tangga tidak sedikit.
Seorang suami tidak hanya harus shalih dan takut kepada Allah, dalam hal keduniaan, seorang suami harus bisa mencari nafkah yang halal.
Apakah sudah cukup? Tentu belum. Seorang suami dibanyak kesempatan akan berperan menjadi ibu untuk anak-anaknya, bahkan berperan ayah dan ibu sekaligus di dalam bahtera rumah tangganya.
Untuk itulah, seorang suami juga seyogyanya harus bisa mengerjakan tugas-tugas ibu rumah tangga walaupun BUKAN untuk menggantikan tugas seorang istri, namun untuk mengambil-alih role seorang istri tatkala benar-benar dibutuhkan. Lebih baik lagi jika tugas seorang istri sebagiannya dikerjakan suami.
Selain mencari nafkah, seorang suami juga mesti bisa memasak, menyetrika, mencuci pakaian, menidurkan, mengajak main, memandikan anak, dlsb.
Percayalah, istrimu juga seorang yang benar-benar manusia. Ia juga bisa lelah, capek, bahkan bisa sakit. Tugas istrimu dirumah luar biasa banyak dan melelahkan. Disaat itulah kau tunjukkan role seorang manusia yang Allah firmankan sbg manusia yang "diberikan kelebihan atas sebagian yang lain". (QS 4:34, 2:228).
Allahu'alam Bishshowab.
*Tulisan ini berkaca pada pengalaman pribadi, setelah 2 bulan kelahiran anak, sepenuhnya rumah tangga diurus oleh kami berdua. Tidak ada campur tangan orang tua, atau bahkan Baby Sitter/ART.
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Quote
Kebaikan dan keburukan berjalan pada masing-masing ruang edarnya. Keduanya tidak mungkin dan tidak akan pernah menjadi satu. Dalam Islam, kebaikan dan keburukan ada dalam porsinya sendiri-sendiri. Wanita tidak berhijab namun rajin sedekah dengan harta yg halal, tidak akan menghilangkan kebaikan/pahala sedekahnya meskipun tentu berdosa atas ditanggalkannya kewajiban berhijab. Pun, keburukannya tidak membuat hartanya menjadi haram selama memang didapatkannya tidak berasal dari yang haram. Keburukan tidak akan pernah bisa menutupi dan menghapus kebaikan, kecuali riya dan syirik. Namun sebaliknya, boleh jadi, kebaikan yang diperbuat akan memunculkan kebaikan-kebaikan lain dan menutup-bukukan keburukan-keburukan yang pernah dilakukan sebelumnya. Sabda Nabi : اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن “Bertakwalah kepada Allah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Hasan Shahih) Hanya Allah-lah yang memberi taufik.
TS
0 notes
tedysanj · 5 years ago
Text
VAKSIN MENURUT ULAMA (bagian 4, habis)
Kaidah berikutnya :
3. Darurat Dalam suatu kaidah fiqh disebutkan : الضَّرُوْرَاتُ تُبِيْحُ الْمَحْظُوْرَاتِ
Darurat itu membolehkan sesuatu yang dilarang. (Al-Asybah Wan Nazho'ir Ibnu Nujaim)
Namun kaidah ini harus memenuhi persyaratan : a. Tidak ada benda/zat pengganti yang mubah/halal b. Mencukupkan untuk sekedar kebutuhan saja
Al-Izz bin Abdussalam berkata : “Seandainya seorang terdesak untuk makan barang najis maka dia harus memakannya, sebab kerusakan jiwa dan anggota badan lebih besar daripada kerusakan makan barang najis” (Qawaidul Ahkam).
4. Kemudahan saat Kesempitan Imam Asy-Syatibi berkata : "Dalil-dalil tentang kemudahan bagi umat ini telah mencapai derajat yang pasti” (Al-Muwafaqot)
Imam Syafi'i juga mengatakan : "“Kaidah syari’at itu dibangun (di atas dasar) bahwa segala sesuatu apabila sampai maka menjadi luas” (Qawaidul Ahkam) . . Semoga Allahu Ta'ala memberikan keberkahan dan kemudahan bagi kita semua.
#BolehVaksin
0 notes