temanngobrol
17 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Harap yang Tak Pernah Usai
Tentang perpisahan dan sebuah harap yang tak berujung..
Setiap hati yang berdetak tak pernah kehilangan alasan mengapa ..
Setiap rasa yang ada tak pernah kehabisan alasan untuk terus bertahan ..
Begitu pula harap yang tak pernah kehabisan alasan untuk tetap hidup dalam hati ..
Lampau sudah kisahnya ..
Berlalu sudah ceritanya ..
Tetapi, harap tak pernah hilang ..
Keinginan tak pernah benar-benar pergi ..
Perpisahan yang tak kunjung usai ini selalu meninggalkan harap ..
Cerminan bahagia apabila tetap bersama masih bisa dirasa, walau dengan samar
Rasa saling yang tetap ingin di jaga kian kuat saat tak ada jarak, seakan semua baik-baik saja ..
Ego apabila memaksa apa yang diinginkan hati sendiri, tanpa peduli bagaimana yang lain ..
Kebersamaan yang belum lama kudapatkan itu .. bisakah kau memperpanjangnya, wahai Tuhan?
Ikhlas ku sudah terlatih dalam 20 tahun ini, ego ku sudah ku redam, tapi..
tak bisa hilangkan keinginan selalu bersama ini?
Keinginan untuk menjadi satu lagi ..
Wahai sang pemilik rasa,
Aku tak berharap harapan ini hilang, sakit memang ..
Biar ku tahan, jika ini hal sisa yang dapat ku miliki ..
Biar ku genggam sedihnya saat perpisahan sementara itu tiap tiba
Erat ku tahan kecewanya ..
Karena,
Siap ku belum mampu melepaskan,
Ikhlas ku terlalu sempit untuk merelakan,
Ego ku terlalu besar untuk menahan ..
0 notes
Text
Hallo bulan ku, Desember
Senang rasanya bisa bertemu dengan mu lagi, si bulan penghujung tahun. Penutup dari segala yang buruk dan awalan tekat untuk menjadi lebih baik di tahun berikutnya.
Sebelas bulan sudah aku lewati, dengan berbagai peristiwa yang mengubahku dan dengan bermacam perasaan yang singgah dalma melewati hari-hari.
Seperti tahun-tahun sebelumya, aku selalu berkata “rasa apapun yang terjadi di bulan mu, ku usahakan terima dengan baik agar rasa jatuhku pada bulan mu tidak berubah’’. Bahkan saat menulis ini pun, aku tidak rela menorehkan hal sedih di dalamnya, karena bulan mu selalu menjadi obat dari rasa yang mampir pada sebelas bulan sebelumnya. Bulan mu yang membawa kehangatan ini akan selalu aku sambut dengan hati yang teduh.
Mari bercerita sedikit tentang sebelas bulan ku, agar kita bisa selalu mengingat bagaimana aku bisa menyelesaikan tahun ini.
Kamu tau Des?
Tahun ini banyak sekali rasa yang mampir. Ragu, bimbang, sedih, bahagia, marah, capek, sampai entah rasa apa yang hadir, aku pun sudah tidak bisa merabanya. Tahun ini meberi ku pelajaran tentang merelakan. Membuat ku sadar bahwa apa-apa yang aku ingini tidak harus selalu dalam genggam, bahwa apa-apa yang aku harapkan tidak selalu bisa terwujud dalam nyata. Tapi, dengan semua itu aku belajar bagaimana merelakan, bagaimana ikhlas, bagaimana melepaskan. Tidak mudah rasanya untuk melakukan hal yang dimana hati dan logika tidak selalu berjalan bersama, tetapi mari kita selesaikan pada tahun ini. Kita lepas segara rasa dan harap pada sesuatu maupun seseorang.
Terimakasih Desember,
Terimakasih atas tahun ini, terimakasih pelajaran dalam perjalanan ini. Atas arti ikhlas dalam melepas rasa dan lapang melepas harap.
Terimakasih, karena bulan mu yang selalu membawa teduh untuk ku, membuat bulan-bulan sebelumya yang berat menjadi hal hebat yang dapat aku lalui.
Mari bertemu lagi di tahun berikutnya, dengan pribadi yang lebih baik. Dengan hati yang lebih luas, batin yang lebih tenang, dan yakin yang lebih kuat. Dengan ikhlas yang lebih lapang, dengan segala harap yang di izin kan oleh-Nya menjadi nyata.
Dengan hati yang lebih lapang, dengan segala harap yang di izin kan oleh-Nya menjadi nyata.
Mari bertemu lagi dengan teduhnya mendung, dingin nya hujan, dan hangatnya lampu yang menerangi jalan. Karena itu identik mu, bukan?
Mari ber-sua di tahun berikutnya dengan hal-hal baik.
Entah kenapa, berat rasanya melepas bulan mu pada tahun ini. Rasanya ingin sekali waktu berjalan lama pada bulan mu. Entah berat karena rindu dengan bulan mu yang harus ku tahan selama sebelah bulan, atau sedih. Sedih dimana aku harus melepaskan semua kehangatan di bulan mu.
Desember ku,
Terimakasih untuk tahun ini, mari bertemu di selanjutnya dengan berbagai cerita dan hal baik lainnya. 🤍
27 Desember, 2024.
0 notes
Text
Hi, Desember..
Desember, Tanda bahwa kita sudah berada di penghujung tahun. Tanda dimulainya sesuatu baru dan akhir dari berbagai hal yang dilakukan selama 11 bulan belakangan.
Dear December, Dari semua waktu tunggu yang ada, bulan mu akan tetap dan selalu yang paling ku tunggu. Bukan hanya dimana aku terlahir di dunia, tetapi pada bulan mu menjadi waktu untuk memulai sesuatu yang baru dengan lebih baik dan menjadi tolak ukur sudah sejauh mana aku melangkah. Dalam setiap tulisanku tentang mu, selalu ada rasa hangat dan gembira didalamnya untuk menceritakan apa yang sudah ku lewati selama sebelas bulan belakangan ini, tetapi desember kali ini berbeda.
Rasa senang dan hangat di setiap bulan mu selalu hadir saat aku menulis rangkaian kata ini, tetapi pada kali ini sayangnya rasa senang itu harus ku bagi dengan kesedihan, sakit, dan kebimbangan. Di mana aku harus lagi merasakan dinginnya ruangan operasi, sakitnya jarum yang masuk ke dalam tubuh, dan sulitnya bergerak tanpa rasa sakit. Tidak membuat rasa bagaian dan semangat ku hilang menyambut bulan mu, tetapi rasanya kali ini berbeda. Suka cita yang seharusnya bisa di rasakan sepenuhnya harus terbagi.
Tetapi, banyaknya rasa yang aku lewat di bulan mu, akan selalu ku terima baik. Terimakasih sudah kembali, desember.
Terimakasih udah menjadi salah satu tujuan untuk bertahan sampai akhir.
Mari bertemu lagi di tahun berikutnya, dengan berbagai rasa yang ada.
Desember, 2023.
0 notes
Text
June Memory
Katanya setiap orang memiliki kecepatannya masing-masing, memiliki timeline nya sendiri tanpa harus berbalapan dengan yang lainnya.
Hi, June.
Terimkasih, atas bulan mu yang mengizinkan ku memberikan core memori untuk di ceritakan di masa depan dengan orang terkasih dan di untuk dibanggakan oleh diri sendiri. Dari beribu doa yang aku ucapkan saat bersujud, pada bulan mu Tuhan mengizinkan aku untuk merasakan kebesarannya. Untuk pertama kalinya aku dapat melihat cantiknya lampu kota dari ketinggian 3000 kaki diatas udara, mencoba hal-hal yang belum pernah ku rasakan sebelumya, berpergian ke tempat yang tidak pernah di rencanakan. Dan, satu hal yang benar-benar aku impikan saat keadaan sedang tidak baik-baik saja yaitu berbaring di atas pasir dengan suara deburan ombak yang damai dan sinar bulan sebagai penerangnya. Terimakasih June, aku harap bukan hanya di bulan mu memori yang indah dapat di ciptakan.
Indahnya lampu kota dari ketinggian, cantiknya awan yang terlihat dari hamparan laut yang luas, teriknya matahari terbit dan tenangnya matahari tenggelam yang menengkan jiwa, dan terangnya bulan yang membawa ketenangan pada malam hari. Sampai bertemu lagi dalam keadaan baik, Bali.
June, 2023






0 notes
Text
2022, Tentang Perjalanan Kehilangan
Setengah perjalanan lebih sudah dilewati tahun ini, tidak banyak perubahan dengan 2 tahun lalu, tahun ini pun masih tentang perjalanan dalam kehilangan.
Maret 2022,
Hi Maret, salam kenal. Semoga kita memiliki hubungan baik sebaik aku memiliki hubungan dengan Desember.
Maret, bulan mu tidak memiliki arti lebih untukku sebelumnya. Tetapi, tanpa di perkirakan, mulai saat ini dan seterusnya, aku, desember, dan kamu, Maret, akan selalu terhubung.
Bulan dimana aku harus merasakan kehilangan yang begitu dalam, kehilangan yang benar-benar tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Ya, kehilangan seseorang untuk selamanya adalah kehilangan paling luar biasa sakitnya untuk ku saat ini. Ku rasa untuk kita semua yang menaruh rasa dengan yang bernyawa.
Kau tau, sosok paruh baya yang telah menjaga ku selama 17 tahun, memperhatikan dan merawat ku dan adikku, memperlakukan ku seperti anak kecil walaupun sudah beranjak dewasa, perempuan paruh baya yang sudah merasa tenang saat bulan sudah terlihat dan mendengar suara mesin motor dan mendengar suara pintu rumah pada malam hari, karena pertanda aku sudah pulang bekerja dengan baik dan selamat, perempuan yang menggantikan posisi Ibu ku dalam beberapa jam saat Ibu ku bekerja seharian dan dia melakukan itu selama bertahun-tahun, perempuan yang selalu menyuruhku makan, perempuan yang selalu menaruh masakannya di meja makan ku, perempuan yang paling aku suka masakan nasi gorengnya, perempuan yang sudah menjadi bagian dari hidup ku selain Ibu ku. Perempuan paruh baya yang saat aku kecil memandikan ku, pada bulan mu, Maret, aku sekarang yang harus memandikannya untuk pertama dan ter-akhir kalinya.
Air mata ku jatuh saat menulis ini, Maret.
Rasa rindu yang tak terbendung tak biasa lagi di ucap, tak bisa lagi di utarakan dengan kata, tapi Tuhan mengizinkan ku untuk menggantikan itu dengan Doa.
Sedih kehilangan yang tidak bisa bersuara, sekarang diutarakan lewat air mata dan doa. Sekilas terbesit memori suka dan duka yang kami lewati bersama. Saat aku menemaninya tidur dan wanita ini selalu bilang aku seperti gangsing yang memutar saat tidur dan tidak jarang mengenai tubuhnya, tetapi dia selalu menerima ku, kenangan dimana aku dan yang lainnya menginap di ruang tamunya, dan pada saat pagi hari sudah tercium aroma nasi goreng kesukaan kami yang tidak pernah ada yang bisa menirunya, siang hari yang tidak pernah luput dari makanan khas dimana keluarganya berasal saat kita berkumpul di ruang tamunya yang penuh kehangatan, dan satu lagi, sambal bikinannya yang sampai saat ini pun tidak pernah lagi ku cicipi tetapi masih teringat rasanya di ingatan. Sehat dan sakitnya wanita kuat ini, gagal dan berhasilku dalam hidup ini kita lewati bersama. Nasihat hidup pun tak luput dia berikan kepada ku dan yang lainnya sebagaimana dia melakukan tugasnya sebagai Nenek.
Saat kaki sudah tak sanggup lagi berjalan, tangan tak sanggup lagi menggenggam, bibir yang hanya kuat untuk berdoa pada Sang Pencipta, tapi aku bersaksi Maret, seberapa kuat perempuan paruh baya ini untuk berjuang, aku menyaksikan kekuatan wanita ini untuk berjuang dengan kondisi yang tidak memungkinkan, berjuang tetap berdiri di kedua kakinya walau raga sudah tak mampu.
Air mata karena rindu yang dalam yang selalu muncul saat teringat tentangnya tak bisa selalu aku bendung, Maret. Kesedihan tak bisa lagi melihatnya, memeluk dan menjaganya tidak bisa selalu aku pendam. Tangan ku rindu saat menuntunnya, kaki ku rindu saat berjalan bersamaanya dengan langkah yang penuh kehati-hatian, batin ku rindu akan sosoknya. Sangat rindu. Walaupun saat ini rindu itu dapat terobati sedikit saat wanita ini berkunjung dalam mimpi ku, untuk melepas rindu atau bahkan hanya menyampaikan beberapa pesan yang ingin disampaikan.
Dan hari itu, untuk terakhir kalinya, aku tak lepas dari sisinya, membisikannya tentang hal-hal yang selama ini dia inginkan. Melihat semua sosok yang dia rindukan dalam satu ruang, memberitahunya apa yang selama ini dia inginkan selama hidupnya, setidaknya sebagian sudah terpenuhi.
Tulisan ini akan membawaku selalu mengingat bagian yang mungkin akan terlupa, mengingat bahagianya saat kami bersama, hangatnya kami sebagai keluarga, dan mengingat bagaimana sedihnya aku saat kehilangan dan bagaimana aku menghadapi perjalan kehilangan ini dan selanjutnya.
Maret,
Kamu, Aku, dan Desember akan punya cerita masing-masing cerita dan pembelajaran yang sama.
16 Maret, 2022
Salam Rindu,
Bun
0 notes
Text
Long Short
Perjalanan hidup emang nggak ada yang tau yaa. Yang hilang diganti dengan kedatangan yang lebih baik, yang jatuh diangkat ketempat yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang sakit diberikan penawar yang bikin lupa bagaimana sakit sebelumnya.
Setiap langkah kita yang mendapat persetujuan dari-Nya selalu bikin gue percaya apapun yang kita lakukan akan berakhir baik walaupaun setiap akhir pasti ada carita yang perlu dilewati.
Gue yakin, banyak dari kita bener-bener merasakan keajaibannya. Entah pernah keluar atau engga dari mulut, yang pasti siapa yang bisa bohohing Sang Maha Tau.
Apapun yang gue lewatin sekarang, yang harus bikin air mata gue keluar, yang harus bikin gue menjadi bukan diri sendiri untuk kelihatan profesional, yang bikin gue harus nahan berbagai emosi, rasa mau nyerah dan bayangan takut akan kegagalan dan kecewa yang dirasa gue yakin itu semua bisa gue lewatin.
So, here I’am. Disini, diposisis ini, sekarang. Kesempatan yang diberikan oleh-Nya membuat gue bener-bener nggak berhenti berucap berterimakasih. Kesempatan yang banyak orang mau, kekuatan yang mungkin banyak orang nggak mampu kalau ada di posisis ini. I’ve got my first job. Thank you God for anything ypu gave me. I’m Blessed.
Tulisan ini gue tujukan sebegai pengingat akan rasa, keadaaan, situasi dan hal-hal yang terjadi sekarang ini. Waktu memang pasti lewat, situasi dan keadaan pasti akan membaik, but words is always remind. Rasanya, keadaannya, bayangannya, waktu dan situasi yang bener-bener bikin gue sendiri out of control dengan pikiran sendiri, yang kadang sampe nggak tau harus berbuat apa dan pada akhirnya aja berserah dan jalan aja. Bener-bener cuma jalan yang entah kemana arahnya, dan bagaimana melewatinya.
I just wanna say..
I’m so blessed. I got my first job, I got my chance to prove I can do this. I can through this difficult time.
1 note
·
View note
Quote
Cintai Proses
Berapa lama kita kenal? Berapa lama kita mengukir canda tawa dalam kebersamaan? Berapa banyak kesalahan, kesusahan, kegagalan, kekalahan yang kita lewatin bareng bareng? Berapa banyak pendapat yang diakhiri dengan cekcok kecil yang menggelikan telinga? Yang pada akhirnya berakhir dengan canda dan tawaan.
Kita susah bareng bareng Kita seneng bareng bareng Kita kalah bareng bareng Kita salah bareng bareng Kita cape bareng bareng Kita menjadi jura juga bareng bareng Kita lakuin semua bareng bareng demi membanggakan tempat dimana kita bertemu yaitu Sekolah, ya SMA masa dimana kenangannya gaakan pernah ada habisnya.
Berapa banyak hal kita jalanin bareng bareng? Terlalu susah untuk diinget. Yang pasti semua itu hanya akan jadi kenangan. Saat semua selesai, saat semua pergi untuk hal yang mereka anggap penting untuk masa depan mereka. Engga ada lagi canda tawa yang bisa kita ukir dalam kebersamaan disetiap waktu kita bareng bareng sepeti dulu.
Saat waktu itu datang dan mengingatkan kita seberapa akrabnya kita dulu, apa yang bisa kita lakuin? Kita hanya bisa ngengenang, melihat sekilas senyum dari potret potret yang kita simpan. Kalo ditanya mau mengulang? Engga usah ditanya pasti mau banget. Tapi apa bisa?engaa. Mungkin dulu kita bosen ketemu setiap hari disekolah, dilapangan basket, dikelas, bahkan kalo ada kumpul bareng Tim, yang kita ucap saat itu adalah ‘ah ketemu lo lagi bosen gue’.
Tapi saat kita udah gabisa kaya dulu lagi kita pasti bakal kangen sama itu semua. Kangen sama kejailan lo, kangen sama rahang lo yang kuat(alias doyang ngomong), kangen sama lawakan lo, kangen sama perhatian lo sebagai Tim, kangen sama cekcok yang selalu ada diselipan canda, kangen cape bareng kalo lagi dapet fisik, kangen kalo kita tanding bareng, kangen angkat piala bareng bareng, kangen ngumpul bareng lo semua, kangen bilang 'bola mana? bola di siapa?'kali lagi mau latihan, kangen bilang 'jangan fisik kek’ kangen bilang 'menu latihan hari ini apa ya?’ Kangen bilang 'AYO DONG MAU JUARA KAN?’ Kangen bilang 'yahhhh’ kalo Coach udah bilang ’ yuk bagi lima’(itu tandanya fisik), kangen jalan jongkok kalo telat denger priwitan, kangen panas panasan bareng kalo lagi latihan privat, kangen susah bareng, kangen makan bareng, kangen dispen bareng untuk lomba tapi kadang malah kita cabut nonton haha, kangen mengukir canda tawa dalam keakraban sepetri dulu.
Dan apa yang bisa kita lakuin? Lagi lagi hanya sekilas senyum dalam lebaran lembaran potret yang menggambarkan kebahagiaan dalam kebersamaan kita dulu.
Hal yang sebenernya gue mau sampein adalah, lo akan kangen sama semua proses yang lo jalanin dalam hidup lo, semakin banyak proses yang lo jalanin semakin banyak juga hal indah yang lo ukir dan lo kenang nantinya. Jangan pernah ngeluh saat lo lagi jalanin proses, nikmatin aja jalanin aja. Jangen pengen cepet selesai nanti juga bakal selesai sendiri kalo udah waktunya. Karna lo pasti bakal kangen sama semua proses yang pernah lo jalanin selama hidup lo. Syukurin aja, buat semua proses dalam hidup lo jadi menyenangkan dan indah untuk di kenang nantinya.
(via silvaazizahr)
Re::
2 notes
·
View notes
Photo
Re::





God is Good. Selama main basket sejatuh jatuhnya ini jatuh yang paling sakit, jatuh yang paling berkepanjangan. Proses dapat kepastian untuk sembuh dari berbagai macam usaha bukan waktu yang sebentar, mulai dari mengikuti saran orang2 dengan harapan membaik atau hanya sekedar menghargai sarannya, memilih pilihan tanpa harus menyakiti orang lain sampai menyakiti diri sendiri. Doa&Harapan selalu saya harapkan dalam setiap usaha penyembuhan dengan harapan akan sembuh tanpa harus dengan cara yang saya tidak inginkan, yaitu sugery.
Tuhan selalu punya caranya sendiri tanpa harus kita mengerti kenapa ini harus terjadi. Katanya, kalau kita di kasih cobaan itu tandanya Sang Pencipta rindu sama kita. Dan mungkin itu juga yang menjadi pemikiran saya, Pencipta saya memberikan teguran agar saya tidak jauh dari-Nya.
Waktu demi waktu berlalu. Hampir 1 tahun saya berada di keadaan yang tidak baik, berjalan dengan rasa sakit, lari dengan rasa takut, dan saya hanya dapat melihat mereka (teman2 Team) dari sisi yang lain.
Pada akhirnya saya harus tau diri, Tuhan menciptakan apa2 yang ada di tubuh saya untuk saya jaga, dengan memaksakan nafsu saya untuk segera kembali ke lapangan saya fikir sama saja saya merukan titipan yang Sang Pencipta berikan.
Semua cara untuk sembuh sudah saya coba, mulai dari urut, fisioterapy, dll. Tidak ada perubahan yang saya rasakan. Bingung, sedih, kesel, kecewa, nyesel semua campur aduk. Hanya satu pertanyaan saya kepada Maha Pelindung, bagaimana cara agar saya bisa sembuh?
(lanjutan) dan foto-foto diatas menggambarkan jawaban Tuhan ada doa saya bagaimana cara saya untuk sembuh, walaupun saya telah merubah buatan-Nya.
2 notes
·
View notes
Text
2020
Hai 2020,
Terimakasih yaa, atas Januari yang semangat, Februari yang menggemparkan, Maret yang mencekam, April hingga akhir yang menakutkan. Awal tahun yang seharusnya menjadi awal lebih baik tergantikan dengan ketakutan yang harus memisahkan. Katanya dan faktanya, Tahun mu banyak sekali meninggalkan kesedihan bagi banyak orang, hancurnya rencana bagi para pejuang dan kegagalan bagi si ambisius. Banyak di luar sana yang melemparkan sumpah serapahnya kepada mu, tetapi segera ingat ini bukan kehendak mu, melainkan kehendak-Nya. Teguran yang disampaikan untuk menuntut para penghuni bumi agar menjadi bagaimana sepantasnya.
Terimakasih untuk semua kesedihan, untuk air mata atas ketidakpercayaan pada diri ini, untuk rasa takut akan kegagalan, untuk rasa bosan yang tak terbendung dan rindu yang menebal. Walaupun pada akhirnya semua bersuka ria saat kau pergi. Mengucap syukur seraya mengokohkan diri untuk bangkit. Padahal, apa yang membuat tahun mu buruk sebenarnya belum sepenuhnya beres. Menurut ku, tahun mu memberikan mereka bahagia juga. Kau tau apa? Tahun mu telah membuat yang jauh menjadi dekat, yang lupa menjadi ingat, yang acuh menjadi peduli.
Tetapi jangan khawatir, seburuk apapun kamu, tetap saja, salah satu anggota mu selalu dan akan terus menjadi kesukaanku. Iya, anggota mu, Desember ku. Terimakasih sudah memberikan penutup yang sangat berkesan di desember ku tahun ini, di hari dimana Tuhan masih memberikan kepercayaan kepada ku untuk hidup menjadi manusia yang semestinya. Dan terimakasih untuk tidak melanjutkan kesedihan sampai akhir, setidaknya, untuk ku.
2020, Terimakasih atas bahagianya.
--
Akan ku ceritakan Desember ku, untuk ku, untuk mu, dan aku tidak tau pastinya tetapi ku harap, bisa untuk kita.
#december#desember#2020#tahun2020#sedih#bahagia#nyata#tumblr#tumblr stories#history#truestories#true stroy
7 notes
·
View notes
Text
----
Dua tahun lalu, iya sudah dua tahun sejak kau berucap kata yang seakan tak mau kita berpisah. Dua tahun sudah kamu tidak melanjutkan cerita kita yang memang seharusnya aku tau, dengan mu cerita kita tidak ada ujungnya, bagaimana bisa menemukan ujung kalau kita saja tidak pernah memulainya.
0 notes
Text
Love the Process
I’ve writtin these word on my old account that are alredy off. so i rewrote with a little extra and change. —
Sudah berapa lama kita kenal? Berapa lama kita mengukir canda tawa dalam kebersamaan? Berapa banyak kesalahan, kesusahan, kegagalan, kekalahan yang kita lewati bersama? Berapa banyak pendapat yang di akhiri dengan cekcok kecil yang menggelikan telinga? dan pada akhirnya berakhir dengan canda tawa.
Banyak sekali rasa yang kita rasakan bersama mulai dari senang, sedih, kalah, lelah, bahkan dalam hal salah pun kita lalui bersama hingga menjadi juara bersama dalam satu hal.
Kita lakukan banyak hal bersama karena memang kita menyukai hal yang sama hingga menjadi kewajiban untuk membanggakan tempat dimana kita bertemu. Iya, SMA, dimana kita yang asing di pertemukan, yang jauh di dekatkan, yang beda tetap berbeda namun harus menyatu dan di satukan.Tempat dimana kenangan dan banyak hal indah di lewatkan.
Banyaknya kejadian yang kita alami bersama yang tidak akan aku dan kalian ingat dengan begitu detail. Tapi satu hal yang pasti, semua yang kita pernah lakukan bersama akan selalu ada di memori kehidupan kalian. Yang nanti saatnya tiba mungkin akan kita ceritakan dengan anak cucu seberapa hebatnya kita dulu atau mungkin menjadi topik pembicaraan dengan pasangan kalian sambil menikmati segelas es boba.
Mungkin saat itu kita berfikir ah hanya masa SMA yang lelah dengan latihan dan tuntutan belajar, waktu yang di habiskan di lapangan dan di sekolah orang untuk bertanding, bahkan menyita waktu untuk keluarga dan lebih parahnya menjadi asing di rumah sendiri atau bahkan asing dengan diri sendiri.
Namun saat semua selesai, perpisahan menuntut aku, kamu, kita pergi untuk hal yang kita anggap penting untuk masa depan kita. Melaksanakan rencana yang sudah tersusun rapih di kepala untuk masa depan. Iya, kita semua tau, tidak ada lagi canda tawa yang bisa kita ukir dalam kebersamaan di setiap waktu seperti dulu.
Kalian tau apa yang paling ku benci dari cerita ini? ku harap kalian setuju. Iya, pemikiran yang datang dengan seenaknya membawa banyak kenangan yang tersimpan rapih di otak tanpa tau waktu, kurang ajar memang. Kilas balik yang mengingatkan akrabnya kita dulu, goresan senyum dari potret potret yang tersimpan rapih di galeri hp, mendali mendali berwarna emas yang sudah berkarat, piala piala yang sudah di hiasi debu, tumpukan nametag yang ada di di laci yang tak pernah kalian rapihkan, dan sepatu samaan yang sudah usang karena tak lagi di pakai atau bahkan sudah entah kemana.
Mungkin dulu kita bosan bertemu setiap hari di sekolah, di lapangan basket, di kelas, bahkan kalau ada kumpul bareng Tim, yang kita ucap saat itu adalah ‘ah ketemu lo lagi bosen gue’.
Tapi aku tau kalian pasti akan rindu dengan tawa dan kejailan yang tidak pernah absen dalam setiap pertemuan, kangen sama rahang lo yang kuat (alias doyang ngomong), kangen sama lawakan lo, kangen sama perhatian lo sebagai team, kangen sama cekcok yang selalu ada di selipan canda, kangen capek bareng kalo lagi dapet fisik, kangen kalo kita tanding bareng, kangen angkat piala bareng, kangen ngumpul bareng kalian semua, kangen bilang 'bola mana? bola di siapa?' kalau lagi mau latihan, kangen bilang 'jangan fisik pliss’ kangen bilang 'menu latihan hari ini apa ya?’ Kangen bilang 'AYO DONG MAU JUARA KAN?’ Kangen bilang 'yahhhh’ kalo Coach udah bilang ’ yuk bagi lima’ (itu tandanya fisik), kangen jalan jongkok kalo telat denger priwitan, kangen panas panasan bareng kalo lagi latihan privat, kangen track sore2 pake baju basket dan jadi pusat perhatian semua orang hahaha kangen susah bareng, kangen makan bareng, kangen dispen bareng untuk lomba tapi kadang malah kita cabut nonton haha, kangen mengukir canda tawa dalam keakraban sepetri dulu.
sekilas senyum dalam lebaran lembaran potret yang menggambarkan kebahagiaan dalam kebersamaan kita dulu sekarang hanya bisa kita lihat lewat layar ponsel dan terekam dalam memori yang akan selau ada sampai kapanpun.
The point is, as a human we’re grow up. Kita semua akan tumbuh, akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, akan selalu ada proses yang kita lewati. Bohong memang kalau ada yag bilang itu mudah, tapi siapapun yang mengatakan hal sulit akan berlalu saya rasa kita semua harus setuju.
Dengan proses ada hal baru yang kita dapatkan, dan akan selalu begitu. Just take it slow and don’t be rush with yourself.
Terimakasi, untuk kalian yang sudah memberikan saya keluarga baru, memberikan kesempatan untuk mengoreksi diri bersama-sama, mengajarkan bagaimana cara untuk bekerja sama, bagaimana menyelaraskan hal yang berbada, menerima dan memberi masukan tanpa menyakiti. Terimakasih untuk setiap tawa dan kesedihan yang ada, terimakasih sudah membuat waktu waktu saya yang hilang tergantikan sepenuhnya dengan kisah ini. Saya akan merindukan kisah kita, dan akan selalu.
Terimakasih juga untuk diri saya sendiri yang sudah berhasil melewati setiap moment dengan kuat, bersabar dengan hal yang di luar perkiraan. Terimakasih sudah membawa saya bertemu mereka, menjadikan mereka sepenggal cerita yang akan selalu hidup dalam fikiran.
Terimakasih.
0 notes
Text
Detik-detik hilangnya bulan dan bintang dilangit terkadangan membuat ku menebak itu waktunya kau datang dengan deringan. Sayup mata yang sudah tak tahan lagi di pejamkan seraya menyambut dengan gembira karena tebakan yang jeckpot.
0 notes
Text
Still their fault?
‘‘kamu mau jadi apa? mau hidup kaya gimana?’‘ kata si orang hitam yang menceritakan temannya yang memilih keputusan hidup yang tidak baik untuk dirinya sendiri dengan meng-atas-namakan kehidupan keluarganya. ‘‘kamu mau bunuh diri karena mimpi mu tak ada yang tercapai? orang tua lengkap, rumah ada, itu tukang becak hari ini mikir besok mau makan apa? anak istrinya mau dikasih makan apa? bayar kontrakan gimana? itu yang harusnya bunuh diri’‘ lanjutnya untuk memberikan advice kehidupan.
Banyak orang yang mengambil keputusan hidup yang salah sampai-sampai hidupnya tak beres dan berujung gagal dengan meng-atas-namakan ‘‘orangtua ku pisah’‘ and his die. Tidak tau apa artinya hidup, tidak tau apa yang bisa dilakukan, tidak mempunyai mimpi untuk terus bersemangat. Lalu apa? (mungkin) fikirnya.
I will write in my opinian (lebih ke yang merasa korban)
Tidak semua hal dapat kita salahkan oranglain, mungkin itu juga salah kita. Dalam suatu kesalahan semuanya mempunyai andil pada porsinya, tidak dapat hanya menyalahkan satu pihak. Di sisi orangtua mungkin mereka memang tidak bisa lagi bertahan dan kita harus menghargai itu. Tidak mungkin kita bertahan di tempat yang sudah tidak comfortable lagi bukan? so don’t be selfish. Hargai apapun keputusan mereka walaupun susah menerimanya, and your time to accept it and don’t rush.
Memang sulit untuk melihat hal yang membuat kita kokoh, yang menjadi tujuan hidup untuk membahagiakannya bahkan untuk bahagia bersama sudah tak sama lagi. Ibarat pohon yang kehilangan akar, ikan yang berenang dalam perairann yang dangkal.
‘‘kamu mau jadi apa? mau hidup kaya gimana?’‘. Hidup kita itu, kita yang menentukan, yes, i’m agree ‘‘the good foundation of everything is a good family’‘.
Jangan salahkan orang lain dengan keputusan yang kamu buat, it’s not their fault, it’s you. You just don’t know what you want, yet. If you made mistake, take your time for fix it. Prove you can be better than before. So find what u want, do what your dream and be success.
0 notes
Quote
Commitment
‘‘yang penting itu komitmen kamu nggi, kamu cinta sama siapa itu urusan kamu sama Tuhan, tapi kalo urusan kamu sama orang lain ya itu komitmen kamu sama aku’‘ kata si timur (Film Strawberry Surprise).
0 notes
Text
Rutinitas
Dari pagi ke pagi semua orang disibukan dengan impiannya masing-masing, entah untuk sekarang atau untuk masa depannya. Mengorbankan paginya, meninggalkan waktu sesaat bersama orang terkasih bahkan melupakan dirinya sendiri. Mimpi memang harus ada dalam hidup, tapi kita harus tau bagaimana akan mewujudkan mimpi itu.
Bekerja sampai larut, memberi sisa-sisaan waktu yang sudah terkuras untuk bekerja untuk orang tersayang, melupakan kesehatan diri sendiri, melewatkan kehangatan dengan teman sekitar. Memang untuk mewujudkan mimpi yang besar perlu pengorbanan tanpa batas, tetapi tidak juga mengorbankan diri sendir, bukan?
Untuk apa membangun rumah megah tanpah penghuni?
Untuk apa mencapai mimpi di angan tetapi meninggalkan semuanya?
Sore harinya di penuhi emosi karena padatnya ibukota, menyalahkan pemerintah, melontarkan sumpah serapah kepada pengemudi yang menyalip padahal sesama penyalip. Menutup rapat rapat wajah demi menghindari debu jalanan, menahan rindu pada keluarga dirumah, yang sudah mempunyai keluarga konon katanya rasa rindunya bisa berkali-kali lipat.
Sampai dirumah, melepas rindu dengan orang terkasih menceritakan bagaimana harimu, masalah apa yang kau hadapi hari ini, memberitahu rezeki apa yang kau dapat hari ini, saling menanyakan kabar, bermain dengan si bidadari kecil yang selalu mentelpon saat dikantor. Selepas itu, tidur, padahal masih saling ingin menciptakan senyum di pipi, masih ingin dimanja, ingin bermain untuk mengganti waktu yang dikuras saat bekerja.
Karena....
Pagi esok kendaraan mu, macet ibukota bersama debu-debunya, kursi dan komputer kantormu sudah mengaungkan namamu.
Sampai kapan? tanya para pejuan mimpi.
Bukan, Bukan tidak boleh bekerja, kalau tidak bekerja bagaimana kita mencukupi kebutuhan diri dan mereka? Tetapi, tolong lah sedikit saja.
Letakkan hp mu saat bermain dengan yang kau sebut bidadari dan pahlawanmu, dengarkan hal-hal yang ingin mereka ceritakan yang sudah mereka tunggu seharian hanya untuk membuat mu bangga, luangkan waktu untuk mendengarkan cerita sahabat dan sharing bersama mereka yang kau sebut teman seperjuangan. Jangan kau lampiaskan amarah dan letih mu dengan yang terkasih, mereka sama dengan mu, lelah, menahan amarah tetapi tau kau tidak layak mendapatkan amarah itu. Lepaskan amarah dan letih mu dengan baik dan di tempat yang layak.
Istirahat kan dirimu sejenak, kau bukan robot atau sejenisnya. Kau pantas untuk yang sudah kau lakukan selama ini. Mimpi memang akan selalu tinggi, waktu pun tak dapat menunggu, tetapi aturlah sedikit time management mu, adil lah dengan diri sendiri, dengan mereka yang merindukan keberadaan mu, jangan sampai kau berjuang tetapi kau lupa berjung untuk siapa pada awalnya.
-SA
1 note
·
View note
Text
Banyak yang bilang Jatuh bukan berarti gagal. Jatuh untuk bangkit lalu menjadi yang lebih baik. Apapun kata-katanya kalau kita belum ada di kondisi itu semua ibarat air, ngalir aja.
Ada orang hitam bilang sama gue "yang paling sedih itu bukan jadi cadangan, tapi injury" and that's right gue alamin itu. Sedih, kecewa, marah, nyesel, minder, pesimis semua campur aduk kalo inget gue cuma bisa semangatin mereka-mereka tanpa ngasih kontribusi untuk waktu yang cukup lama. And, in my mind only 'I failed' se-enggaknya fikiran itu yang nggak pernah absen sebelum tidur gue tapi gue yakin Dia tau yang terbaik untuk hambanya, semua yang tejadi pasti punya alasan tanpa harus kita pahamin.
Banyak pengorbanan yang udah gue lewatin, tapi gue fikir 'iam lucky' gue dikelikingin orang yang selalu support gue, yang selalu ngasih masukan, dll, yes that's my team.
Sampai titik dimana, tugasnya adalah mengembalikan kepercayaan. Kepercayaan coach, team, yang paling penting diri sendiri, itu mutlak.
Mungking itu cara mereka care satu sama lain, tidak memaksakan kemauannya, tidak mengharuskan memberi kontribusi yang besar dengan keadaan yang memang belum total. tapi, mungkin untuk gue pribadi itu susah, karena gue sempet mikir ‘gue bisa, gue udah mampu, kalo gue kenapa-kenapa gue akan rest’ but, its no easy. Itu tugas seorang olahragawan after injury.
‘‘You Never See Me Quit’‘ -Irvan Bachdim
‘‘Kalau kamu Berhenti Sekarang, Kamu berhenti selamanya’‘ - Glory Road (Film)
0 notes