tiaramardani

[tiaramardani]

Ada hal-hal yang terjadi di luar rencana kita dan kita pun tidak bisa mengendalikannya namun kita masih bisa mengendalikan diiri kita untuk sabar bahkan ridho terhadap apa yang terjadi, biidznillah. Tidak sesuai rencana bukan berarti buruk.

[tiaramardani]

Tulisan : Laki-laki dan Perempuan

Perempuan, dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam. Akan ada perasaan ingin didominasi. Didominasi oleh sesuatu yang menurutnya pantas mendominasi. Jika kata ini kurang tepat, maka akan lebih mudah dijelaskan dengan perasaan-ingin-dipimpin. Semandiri apapun perempuan. Meski kemana-kemana sudah berani sendiri. Pulang larut malam berani. Membuat perjalanan jauh dengan percaya diri. Mendaki, bermain air, atau hal-hal bahaya lain. Dalam satu masa, akan ada perasaan ingin dilindungi. Sekuat apapun dia, secara fitrahnya ia ingin dilindungi. Ingin menggantungkan diri pada sesuatu yang menurutnya lebih kuat. Bukan karena perempuan lemah, bukan pula karena dia tidak bisa. Tapi lebih kepada perasaannya sendiri. Ada rasa nyaman ketika dilindungi. Ada rasa nyaman ketika diperhatikan. Hal ini pula terjadi kepada laki-laki. Bahwa laki-laki akan merasa menjadi “laki-laki” ketika ia bisa menunjukkan kemampuannya dalam melindungi, memberi jaminan keamanan, dan menjadi tempat bergantung. Ketika hal-hal itu hilang darinya, maka kelakiannya benar-benar dipertanyakan. Bahkan dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Mengapa tidak ada orang yang mau mempercayakan keamanannya dan perlindungannya kepadanya? Laki-laki akan tampak hebat dan kuat jika ada perempuan disampingnya. Karena ada sesuatu yang dia lindungi. Perempuan akan merasa dirinya begitu berharga ketika ada sesuatu yang dengan keras memperjuangkan dan menjaganya. Ini fitrah. Sesuatu yang memang berasal dari dalam diri masing-masing. Maka mulailah kita berpikir. Sosok seperti apa yang sebenarnya mampu mendominasi kita (perempuan). Dan sosok seperti apa yang mau mempercayakan keamanan dan perlindungan hidupnya kepada kita (laki-laki). Maka, berbahagialah ketika yang mendominasi tersebut adalah sosok yang sangat bijaksana. Yang memimpin dengan sangat baik. Dan berbahagialah ketika ada seseorang yang datang dan mempercayakan kepada kita sebagai tempat berlindung dan mempercayakan hari kedepannya bahkan hidupnya setelah mati kepada kita (laki-laki).

Bandung, 14 September 2013

[tiaramardani]

Cara Terbesar Membela Nabi ﷺ

‏من أعظم أنواع الدفاع عن النبيﷺ:

اتباع سنته واقتفاءُ أثره.

واستحضار الاقتداء به عند أداء العبادة والطاعة.

والاقتداء به في أخلاقه ومعاملاته.

والسعي في نشر سُنته وحث الناس على التمسُّك بها وتطبيقها.  ‎

#إلارسولالله

Prof. Dr. Bandar Al 'Abdali  حفظه الله @dr_abdalib

Cara terbesar membela Nabi ﷺ:

Mengikuti Sunnahnya dan meneladani jejaknya.

Berusaha untuk meneladani beliau ketika mengerjakan ibadah & ketaatan.

Berusaha mengikuti beliau dalam akhlak & muamalah.

Berusaha menyebarkan Sunnahnya dan memotivasi orang lain berpegang teguh dan menerapkan Sunnahnya.

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله Semoga bermanfaat

[tiaramardani]

Semangat Menyembunyikan Amal

#إخْفَاءُ_العَمل ! " كَانَ عَبدُ الرَّحْمنْ بِنْ أبِي لَيلَى يُصَلي، فَإذَا دَخَل الدَّاخِل، نَامَ عَلَى فِراشه  ". سَيرُ أعْلامِ النُبلاء. 

Dr. Hasan Al Husaini  حفظه الله @7usaini7 

Abdurrahman bin Abi Laila biasa sholat malam, apabila ada orang yang masuk ke rumahnya beliau pun tidur di atas kasurnya. (Siyar A'lam An Nubala)

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله Semoga bermanfaat

[tiaramardani]

Kerja Sama Terbaik

‏نقل العلم ونشره وتبليغه من أعظم التعاون على البر والتقوى كماقال تعالى(وتعاونوا على البر والتقوى) عن الزهري رحمه الله قال: العلم يقبض قبضا سريعا، فنشر العلم ثبات الدين والدنيا، وفي ذهاب العلم ذهاب ذلك كله.* الحلية(٢٦/٢)

Syaikh Prof. Dr. Abdussalam As Suhaimi  حفظه الله @Alsuhaimy_net

Menukilkan, menyebarkan & menyampaikan ilmu adalah bentuk ta'awun atau kerjasama yang terbesar dalam kebaikan & ketakwaan.

Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ )

"Tolong menolonglah dalam kebaikan & ketakwaan." [QS. Al-Ma'idah 2]

Imam Azzuhri berkata, "Ilmu itu tercabut dengan cepat. Maka menyebarkan ilmu adalah sebab kokohnya urusan agama & dunia, sebaliknya hilangnya ilmu berarti kehilangan semua perkara tersebut." (Al Hilyah 2/26)

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله Semoga bermanfaat

[tiaramardani]

Takut Yang Terpuji

قال ابن عثيمين رحمه الله: الخشية التي هي محل الثناء هي: ما كانت خشية في الغيب” لقوله تعالى {يخشون ربهم بالغيب} لأن الخشية في الظاهر قد يكون الحامل عليها مراعاة عباد الله لكن إذا كانت بالغيب “فإن هذا دليل واضح على أن صاحبها مخلص في خشيته لله عز وجل تفسير سورة فاطر ص١٥٣

Prof. Dr. Fahad Ar Ruumi  حفظه الله @fahad01112

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

Takut yang terpuji adalah takut pada Allah ketika tak terlihat orang berdasarkan firman Allah:

( یَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَیۡبِ) "Mereka takut kepada Allah dalam keadaan tak terlihat" [Surah Fatir 18]

Karena takut pada Allah dalam keadaan terlihat orang, kadang-kadang motivasinya agar diperhatikan orang lain.

Namun takut pada Allah saat tak terlihat siapapun, ini adalah tanda bahwa orang tersebut adalah orang yang ikhlas karena Allah azza wa jalla. (Tafsir Surat Fathir hal. 153)

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Terkadang, kita membutuhkan kuburan di dalam diri kita untuk mengubur sesuatu yang telah mati di dalamnya. Entah pada panggilan yang tidak terjawab, atau pada rasa yang tidak sampai harap dan tujuannya.

Tidak banyak yang ingin disampaikan pada kejadian sepekan ini, hanya renungan soal impian yang rasanya harus dikubur dan diubah arahnya, bukan karena tidak percaya tapi karena realita yang mengharuskan untuk mengakhirinya, dan berharap semoga Allah memberikan pengganti dari apa yang telah mati.

Mungkin cita-cita dan harapanku saja yang masih jauh dari mendapatkan ridho, atau mungkin pada impianku yang Allah tidak aku libatkan untuk menjemputnya.

Pada akhirnya, biarkan saja naluri dan pikiran ini mengalir untuk menemukan sendiri jalan menuju ujungnya, menguatkan tekad dan mengencangkan tali perjuangan. Untuk kali ini, jangan lagi tidak melibatkan Allah untuk semua urusan. Sebab yang dicari adalah keberkahan-Nya bukan?

Menata mimpi

@jndmmsyhd

[tiaramardani]

Allah Maha Besar, Maha Kuasa

‏ابذل الأسباب ولكن ثِق بمسبب الأسباب ﷻ فالعظائم في عينيك تغدو أقزاما بل هباء بين يدي القهار الجبار العدل : واعلم أنَّ الأُمّة لو اجتمعت على أن ينفعوكَ بشيءٍ”  لم ينفعوك إلا بشيء قد كتبه اللهُ لك ولو اجتمعوا على أن يضروك بشيء “لم يضروك إلا بشيء قد كتبه اللهُ عليك.

Dr. Yasir an Nasymi  حفظه الله @Yaser_Alnashmi

Berikhtiarlah, akan tetapi yakinlah pada Zat yang menentukan berhasil tidaknya ikhtiar.

Hal yang besar di depan mata Anda, menjadi kecil bahkan hanya debu saja di hadapan Dia Yang Maha Kuat, Maha Perkasa & Maha Adil.

Ketahuilah! Seandainya umat ini berkumpul untuk memberikan manfaat padamu, mereka tak kan bisa memberikan manfaat kecuali apa yang sudah ditakdirkan untukmu.

Seandainya umat ini berkumpul untuk memberikan mudharat padamu, mereka tak kan bisa memberikan mudharat kecuali apa yang sudah ditakdirkan untukmu.

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Tinggalkan Jejak Kebaikan

‏كلنا راحلون . لكن يا سعادة من يرحل ويبقى حيا بآثاره .

Dr. Nuh Al Syahri  حفظه الله @NoohAlshehri

Setiap kita kan pergi, sungguh bahagia orang yang pergi namun dia tetap hidup karena bekas-bekas kebaikannya.

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Terkenal & Berpengaruh

‏منزلتك عند الله.. ليست بمقدار شهرتك: {ورسلا لم نقصصهم عليك} سورة النساء  [164]

أجرك عند الله.. ليس على قدر تأثيرك فقط: ((ويأتي النبي وليس معه أحد)).

رواه البخاري ومسلم

Dr. Muhammad bin Abdul Aziz Al 'Aqiel  حفظه الله @AlaqeelM

Kedudukan Anda di sisi Allah, tak tergantung seberapa terkenal Anda (di hadapan manusia -pent)

"dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu." (QS an Nisaa: 164)

Pahala Anda di sisi Allah, tak tergantung semata pada seberapa besar pengaruh Anda.

"Ada pula seorang Nabi yang tak punya pengikut sama sekali" (HR Bukhari Muslim)

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Jihad Yang Dilalaikan Banyak Orang

‏الجهاد الذي يغفل عنه كثير من الناس قال ابن القيم رحمه الله الجهاد نوعان:  جهاد باليد والسنان وهذا المشارك فيه كثير” الجهاد بالحجَّة والبيان وهو جهاد الخاصّة من أتباع الرُّسل وهو جهاد الأئمة وهو أفضل الجهادين  “لعظم منفعته وشدّة مؤونته وكثرة أعدائه مفتاح دار السعادة 1 /70

Dr. Badr Al Hatiyyah حفظه الله  @bmh79

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

Jihad itu ada 2:

Pertama, jihad dengan tangan & pedang: ini banyak orang yang mengikutinya.

Kedua, Jihad dengan hujjah & penjelasan, ini jihad yang khusus yang dilakukan pengikut Rasul. Inilah jihadnya para Imam dan ini bentuk jihad paling utama di antara 2 bentuk jihad. Karena manfaatnya besar, bekalnya berat dan musuhnya banyak.

(Miftah Daaris Sa'adah 1/70)

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Apa Itu Takwa?

مماقيل في التقوى شعرا

قال ابن المعتمر:

خلّ الذنوبَ صغيرها وكبيرها فهو التُّقى

واصنع كماشٍ فوق أرض الشوك يحذر ما يرى

لا تحقرنّ صغيرة إن الجبال من الحصى

Prof. Dr. Abdussalam As Suhaimi hafizhahullah @Alsuhaimy_net

Di antara makna takwa yang disebut dalam sebuah syair,

Ibnul Mu'tamir berkata:

Tinggalkan dosa, yang besar maupun kecil, itulah takwa.

Beramallah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri, penuh waspada.

Jangan remehkan perkara kecil, karena gunung besar tersusun dari batu kerikil.

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta  حفظه الله

[tiaramardani]

Perhatikan Sikap Kita Di Depan Anak!

تساقط ‎#الآباء من أعين ‎#الأبناء 

‏قال مقاتل العتكي: حضرت مع أبي وأخي عند إبراهيم الحربي.

فقال لأبي: هؤلاء أولادك؟ قال: نعم. قال:احذر لا يرونك حيث نهاك الله فتسقط من أعينهم Dr. Ahmad Alu Mijna @akmejna

Jatuhnya wibawa orang tua di depan anak.

Muqatil Al Atky pernah berkata: Aku pernah ikut dengan ayahku dan saudaraku di majelis nya Ibrahim Al Harbi.

Beliau pun bertanya pada ayahku, "Ini anak-anakmu?". Ayahku menjawab, "Ya, betul".

Beliau pun berkata, "Hati-hati, jangan sampai mereka melihatmu melakukan apa yang Allah larang, nanti wibawamu jatuh di hadapan mereka."

Diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah Akadhinta حفظه الله

[tiaramardani]

بدون الله نحن لا شيء Tanpa Allah, kita bukan siapa-siapa.

[tiaramardani]

Pada akhirnya, kita akan bersyukur atas kegagalan maupun hal-hal yang tertunda yang pernah kita alami.

Mungkin kita pernah nyeletuk kayak gini, 

“untung waktu itu aku ga jadi pergi ke sana.”

“Alhamdulillah aku ga jadi nikah sama dia, ternyata dia orangnya kayak gini...”

“Alhamdulillah aku ga keterima kerja di perusahaan itu.” 

Dan perkataan yang serupa yang menunjukkan pada akhirnya kita bersyukur atas kegagalan maupun hal-hal yang tertunda di hidup kita.

[tiaramardani]

Selagi masih ada waktu, kerjakanlah hal-hal yang dimana engkau akan bahagia melihatnya di kemudian hari.

Hari dimana seluruh amal perbuatan akan dipertontonkan kepada seluruh manusia.

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (QS. Al Kahfi : 49)

[tiaramardani]

Be a helpful person, not a famous person