tiarrale - Tumblr blog

[tiarrale]

Aku tidak menemukan mu di kemungkinan manapun, tapi sungguh aku telah jatuh kau tahu. Apa yang membuat mu beranjak dan berubah pikiran?

Bila kemungkinan lain menemukan kita, sudi kah kau menjemput ku pulang dan melihat segala keindahan yang bisa kita cipta?

13.12.23

[tiarrale]

Andai aku tahu bahwa malam itu adalah malam terakhir kau mengantar ku pulang, maka aku akan menahan mu sedikit lebih lama.

Andai aku tahu bahwa hari itu adalah hari terakhir kita bertaut, maka aku tidak akan pernah bertanya bagaimana perasaan mu.

Andai aku tahu bahwa kasih diantara kita hanyalah euforia sementara, maka sejak awal aku akan menulis nama mu di dasar takdir agar menjadi selamanya.

Andai aku tahu bahwa aku akan jatuh sedalam ini, maka maka seumur hidup pun aku tidak akan menyesal.

Andai aku tahu bahwa bersua dengan mu mampu membuat ku tenggelam dalam surga, maka akan ku ambil hati mu dan menyimpan nya dalam kantung Tuhan ku.

Bagaimana ini? Kau celaka tuan.

[tiarrale]

Menangis di Jalan Pulang

Aku serampangan di perjalanan ini, rasa rasanya aku tak pernah sampai tujuan, aku memutar dan terikat, memohon dan mendaduk, menjajal dan menerka, aku menangis dan terkancah di perjalanan tak ingat kemana markah pulang

Mutiara L

10.11.23

[tiarrale]

Sungguh aku benci mengingat kau begitu sempurna dalam kepalaku, segala perasaan menyenangkan tumbuh didalam nya. Aku cerutu, bak kurnia yang serundai di ujung bibir mu hingga sepah nya tak lagi nikmat lalu kau matikan aku dengan kakimu; aku sesuatu yang bisa kau gunakan sedangkan kau segalanya yang bisa aku rayakan, sungguh aku bisa mati dan hilang berkali-kali laksana tersiksa jika kau tak kunjung beralih. Menjelma lah menjadi seseorang yang selalu aku dambakan, kau tidak pernah tau apa aku bisa mencintaimu kembali

131123

[tiarrale]

Balada Puan

Kau dan segala cerita ini

Adalah igauan yang tak henti-hentinya minta diberi obat penenang

Punggungmu adalah bukit yang saban hari tidak kunjung selesai kudaki

Sampai aku patah kaki sementara kau pura-pura mati

Kepalaku puisi yang tidak pernah mampu membaca tanda baca di matamu

Tanda titik, ataukah tanda jeda yang berkepanjangan

Tidak pernah ada rumah

Peta tidak mengenal alamatmu

Berkelok dan terlalu banyak persimpangan

Jadi, bagaimana?

Kau yang cuma singgah

Atau aku yang terlampau sungguh

(Amigdala)

[tiarrale]

Kedai dan Senyum mu Hari Itu

Satu-satunya yang bisa ku kenang adalah kedai di hari Minggu itu, meski malu tapi kau selalu punya cara agar sulaman senyum dan merah pipi merona ku terurai, dan perasaan puas menciptakan senyuman yang tidak kalah mahsyur di wajahmu, sungguh aku senang.

Aku panggil engkau sang pangeran yang baru hidup kembali dari mati suri mu, dan aku sang bunga tidur yang akhirnya bangun dari reruntuhan perpisahan. Tidak kah menurutmu semuanya begitu jelas? Kita sama-sama hidup kembali dan bersua, berharap bisa saling merayakan atas segala sakit yang menimpa, atau jangan-jangan hanya aku saja yang begitu dan kau melupakan fakta bahwa kaulah yang membangunkan aku, pangeran?

Tolong menetaplah lebih lama dari matahari, ku buat kekal segala perasaan dan ku larungkan, kita buat teduh serta rebah segala cerita mu dan cerita ku, begitu ingin kusampaikan - "jangan tinggalkan aku lagi"

Tapi kau memilih menuang cuka diatas lukaku, dan kembali mati suri, kau bilang "kali ini aku belum mau benar-benar hidup". Kau kembali memberikan rambu perpisahan itu, tidakkah kau belum mendengar alasan mengapa sang bunga tidur ini bisa kembali mekar? "kelembutan mu membuat aku seperti baru lahir kedunia lagi" lalu sekarang bagaimana? Kau tega dan aku layu.

Sungguh aku tak pernah ingin menyalahkan mu, hujan ku lebat karena sendirian aku mengemban dan menyaksikan kita tidak menjadi satu, tidak seperti langit dan laut yang berhasil menyatukan awan. Satu-satunya yang kuingat adalah Sorai, apakah kau masih menyukainya? Aku tidak pernah menyesali nikmat dari hangat nya senyuman mu yang syahdu, yang dibuat nya aku hanyut, segala perasaan aman, dan nyaman didalamnya. "Aku ingin tinggal dan menetap di rumah mu"

Diantara kita dan semua yang berpasangan, ternyata kita tetap usai meski tidak pernah memulai, jalan mu di Utara dan aku di Selatan membuat kita hanya berdampingan tapi tak pernah satu tujuan, kembali kita dijumpakan dengan kerampungan. Terimakasih karena kau pernah bilang tak pernah ingin mengakhiri nya, setidaknya aku senang meski perasaan nya tidak kekal.

Sungguh aku ingin kau kembali baik dan senang, melupakan segala hal yang bisa membuat perhatian mu hilang, aku ingin lihat rambut mu memanjang dan mendengar jam tidur mu sudah normal, kita sudah saling membantu meski sebentar, membantu membasuh hati yang sama-sama pilu, aku tetap akan bersorai atas segala pertemuan dan perasaan yang kau buat, atas segala seranah aku tidak ingin menjadikannya sebagai sesuatu yang menyedihkan.

Semoga risalah ku menghilir: kepada mu sang pelipur sendu yang membekas di kepala

Satu hal yang ingin aku tahu, ketika kau hidup kembali, sudi kah kau ingat dan mengajak aku untuk pulang?

[tiarrale]

Arus Kembang

Untuk kata yang mungkin tak sempat kamu dengar, dan tak sempat aku bingkas sampaikan:

Untuk semua hal yang membuat aku sakit, sungguh aku tidak apa-apa. Aku lebih mau merengkuh kamu, membantu kamu supaya hal yang membuat kamu sedih secepatnya bisa hilang, membuat kamu untuk tidak selalu merasa sendiri seperti yang selalu kamu bilang, karena aku akan tetap selalu berada disini, menemani kamu.

Semoga sesegera mungkin kamu temukan rasa syukur di kamus bahasa hidup kamu, dan mampu melihat bagaimana cara aku memandang segala hal yang ada di diri kamu. (13.05.22)

Aku memilih tetap menyimpan nya, berharap aku dan tuhan saja yang tahu dan mendengar nya bahwa doa dan hadirku selalu menyertai mu dan semesta menyampaikan nya.

Namun jika malam itu aku sampaikan, menurut mu apakah keadaan bisa berubah dan kau lebih mencintaiku? Apakah setelah mendengar itu kamu bisa melihat samudra perasaan ku? Akankah kamu pahami adiwarna asih ku? Bisakah afeksi mu tetap hidup selamanya dan khianat mu itu mati abadi?

Paham mana yang tidak aku beri untuk segala perasaan mu yang tak kasat itu? Kasih mana yang tidak aku beri untuk segala kata mu yang tak banyak? Cinta mana yang menurut mu salah sehingga ingkar mengalahkan mu dan memilih membunuh ku?

Aku yakin kita tetap berakhir meski kusampaikan, karena isi nya hanya meriah perasaan ku dan kecilnya isi hati mu yang tak imbang syukur atas segala kasih ku, bawa aku dalam setiap isak mu, kubur perasaan ku dengan tiap sayatan yang kau ciptakan, kepadamu - sang bingar yang selalu aku semoga kan.

Mutiara L

08.11.23

[tiarrale]

It's my 3 year anniversary on Tumblr 🥳

[tiarrale]

Tanya Untuk Qais

Tangan ku akan selalu merengkuh mu

Hancur mu

Sedih mu

Kacau mu,

Aku masih bersedia luluhkan itu

Tapi, apakah engkau juga begitu?

Mutiara L

24.10.23

[tiarrale]

Dari Awal

Sedari awal aku sudah tahu ini akan melelahkan

Tapi aku memilih mengabaikan

Aku memilih percaya padamu

Aku sudah tidak ingin mencari cari orang lain untuk mengulangi perjalanan yang sama saja

Sedari awal aku harus belajar

Kita yang sama sama membatu

Tapi aku yang perlu lebih menjamu

Walaupun itu bukanlah diriku

Karena kurasa aku sudah menyayangimu dengan begitu

Sedari awal aku sudah mengakui

Denganmu akan lebih menyabarkan hati

Dengan segala sakit tapi aku lebih memilih menutupnya sendiri

Dengan segala ketidakpedulianku aku sudah jatuh dengan apapun perihal kamu

Sedari awal aku sudah khawatir

Aku lengah tapi tak mau berakhir

Aku mau selamanya

Sedari awal aku dibuat bingung

Apa kehadiran ku benar berarti?

Apa kehadiran ku benar bisa merubah mu?

Apa kehadiran ku merubah ego mu?

Apa aku benar dicintai?

Sedari awal aku sudah paham

Semua hal menjadi tidak benar

Tapi aku menyangkal dan tetap ingin memahami mu

Meski lelah tapi perasaanku lebih luas dari bentangan ego mu

Mutiara L

2.20.22

[tiarrale]

Sulung dan Paul

Di hari jumat kala itu

Dia duduk di teras seorang

Bersama kucing hasil adopsian

Mengobrol sunyi

Bertanya, "menurutmu bagaimana menjadi anak sulung?"

Perasaan nya sedang sakit.

Kucing itu hanya tertegun, dia tahu apa yang harus dilakukan

Tetap menemani sang majikan

Berada di sampingnya dan membiarkan si sulung berkeluh.

Mutiara L

11.10.19

[tiarrale]

Mutiara yang Tidak Pernah Diutarakan

Aku harap ingin menyampaikan nya dengan terbuka

Aku harap ingin mengutarakan nya dengan begitu

Membuka berapa banyak bait cerita lelah yang tertutup dada

Terjadi nya hanya tangis yang pecah

Terjadi nya hanya sesak yang meluap

Kembali menyesak terpendam menyeruak dada

Mereka memenuhi sang rasa.

Lalu apa yang selanjutnya dilakukan?

Tuhan

Aku perlu menuruti mereka.

Mutiara L

03.28.21

[tiarrale]

[tiarrale]

[tiarrale]

[tiarrale]

[tiarrale]

I may be too stupid to understand all the intricacies of Brian’s new video, but Dang this part’s relatable