Selamanya..Puisi adalah degub yang menghirup kata-kata dari semesta...lalu menghembusnya kembali menjadi udara yang dipenuhi sajak-sajak
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Cerita Hujan Yogjakarta
" Halo Ra..aku udah nyampe Stasiun Tugu ini, kamu dimana?" Dewi menelfon rara, sahabatnya sejak jaman kuliah di Jogja, Soulmatenya yang sangat mengerti cerita hidup Dewi Anggraini. Belum sempat dewi mendapat jawaban dari telefonnya, seseorang menepuk pundak Dewi. "Heeeh piye kabarmu nduk, hihihi tambah ayu wae" Rara tersenyum..
"Raraa...aku kangen yak ampun...kamu juga tambah cantik, kamu sendirian aja?" Dewi penasaran. " Iyo, ayo wes nanti kangen-kangenane sambil jalan, sengaja aku parkir jauh di mall sana, biar kamu inget masa-masa kita jalan berdua lewat Malioboro, sini tak Payungi" Rara membentangkan Payung Jingganya.
Suara gemericik anak-anak hujan beriringan disepanjang jalan malioboro, bau khas aspal yang terguyur hujan...temaram lampu-lampu dipinggir jalan menggiring pikiran Dewi pada Nostalgia masa-masa kuliah, jalan Malioboro yang dilewatinya tetap ramah..tetap hangat, rasanya seperti sedang dipeluk oleh kekasih, pikir Dewi.
Usai melewati Pasar Beringharjo Pandangannya terpaku pada bangku taman kosong didekat pagar Istana Negara, Dia berhenti sejenak..tersenyum kecil..teringat waktu itu seorang laki-laki pernah memintanya menjadi model untuk tugas menggambar...sembari berpose membawa seikat kembang mawar, Ya...Arjuna adalah mahasiswa ISI, Laki-laki yang sikapnya sangat manis, yang dulu sempat menaklukan hati Dewi Anggraini muda.
" Kamu inget sama Juna nggak Wi" Rara membuyarkan lamunan Dewi. Dewi sedikit kaget seolah Rara sedang terhubung dengan lamunan Dewi. "Inget Ra kenapa" tanya Dewi penasaran. "Sekitar seminggu yang lalu aku ketemu dia disebuah eksibisi seni, dia sedang ada Pameran disana, dia nanyain kabarmu dan nanya juga apa aku nyimpen nomor kamu. Aku jawab aku nggak pernah lagi berhubungan sama kamu, Dia nggak percaya...lalu memberikan ini ( mengeluarkan sebuah kotak bermotif etnik dari tas) dan nitip untuk diberikan kekamu kalau suatu saat ketemu" Rara menyerahkan kotak itu kepada Dewi
Disambutnya kotak dari Juna, lalu dibukanya pelan-pelan, selembar kertas bertuliskan " 1830 Days without You, Mon Amour"
Dewi gemetar..dibacanya pelan-pelan salah satu puisi dari Juna:
" Kuselipkan selembar fotomu..
Diantara bait-bait syair dibuku sapardi..
Tentang yang fana dan abadi..
Lalu habis kuhela sajak-sajak didalam satu pak rokok..
kata-kata damono dan senyummu lesap ketika kuhembus..
Tersisa saja Namamu menjelma puisi..
Yang abadi sebagai rindu..."
Dewi terdiam...dipandangi sketsa-sketsa wajahnya yang dilukis oleh Juna saat ini, Sangat terasa gejolak hati Juna yang tengah berantakan, arsiran-arsiran dari pensil Juna terlihat tidak beraturan, namun bentuk wajah Dewi tergambar dengan sempurna, Dewi berdecak heran...Darimana Juna tahu wajah Dewi Sekarang, darimana Juna tahu Dewi saat ini tinggal di Surabaya..perasaan Dewi campur aduk, ingatan tentang Juna seperti kembali berserakan dipikirannya, setiap udara Jogja yang dihirupnya saat ini...mendadak seperti bau tubuh Juna...
" if you read my words please reach me at 0821Xxxx" Dewi membaca pesan juna lalu mengambil smartphone dan menyimpan nomornya.
Dewi menutup kotak itu dan memasukannya kedalam tas, hujan perlahan mereda, dalam lamunannya yang panjang tetiba muncul pengamen jalanan bernyanyi..
" Pulang kekotamu ada setangkup haru dalam Rindu, Masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna"
Dewi mengeluarkan uang kecil dan memberikan kepada pengamen itu lalu berkata kepada Rara " Eh Ra anterin aku ke hotel yuk, aku mau mandi, udah lengket semua rasanya". "Lho katanya nginep rumah, sudah tak siapin kamar" tanya rara. "Hehehe sorry lupa bilang aku udah booking hotel kemarin" Dewi berbohong.
"Hmmm....." Rara memandang curiga
Jogja semakin temaram hari kian sore...mereka berdua berlalu meninggalkan malioboro..
..............
"Apa kabar Juna"
"Siapa"
"Dewi"
"Mon amour, Ya Tuhan, Terima kasih telah menghubungkan kami kembali, Kamu diJogja?"
"Iya..."
"Send Location sekarang ya, aku jemput"
" 30 menit lagi aku kabarin ya"
" Baiklah, take care ya"
"OKey"
0 notes
Text
Cerita Hujan Kota Surabaya
" if i got locked away and we lost it all today..tell me honestly would you still love me the same".. Ringtone smartphone berdering.. terlihat DP Perempuan berwajah cantik berkulit putih, dengan model rambut keriting gantung sebahu.., Dewi anggraini, nama itu muncul pada layar smartphone Prabu, diangkatnya telefon dari kekasihnya itu. "Halo Sayang, Sudah preparekah buat presentasi di Gresik besok?" Tanya Dewi. Prabu dengan suara berat menjawab " aku tidak jadi dilibatin diproyek Gresik Yang..I've made mistake.., perusahaan memberikan sanksi demosi, aku dipindah divisi dan keluar dari tim inti..I'm really failed..
Dewi terdiam cukup lama..." it's okay, kita bisa mulai lagi semuanya dari awal, aku akan jemput kamu sekarang, nanti kita cerita sambil minum kopi yah. " Okey, terima kasih Yang, aku mandi dulu yah, I love you" Prabu mengiyakan lalu menutup telefonnya, pandangannya menerawang jauh keluar jendela apartement.. memandangi Skyline kota surabaya yang sedang mendung dan diguyur hujan..
" Mendung kali ini membuat hatiku terasa gelap dan sangat sedih..., namun aku bersyukur memilikimu Sayangku..., seperti temaram lampu kota Surabaya, kamu adalah cahaya hangat ketika aku sedang menggigil oleh karena hujan..., Terima kasih...." Prabu mengambil bingkai foto wajah Dewi, memandangi dan mengecupnya dalam-dalam lalu mengakhiri lamunannya...
@tongsampahbiru
2 notes
·
View notes
Text
Rindu Sepotong Coklat
Demi menghalau deras hujan malam ini Kuseduh sepotong coklat berbalur rindu dihangat bibirmu.. Semoga perasaanmu tetap kekal dicangkirku.. @tongsampahbiru
0 notes