tranquilshack
tranquilshack
Tranquil Shack
685 posts
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
tranquilshack · 2 days ago
Text
0 notes
tranquilshack · 16 days ago
Text
Tumblr media
One fine saturday...
Alhamdulillaah, hidup memang warna warni. Kadang nyungsep sampai-sampai untuk bangkit dari kasur saja seolah hampir mustahil.
Kadang begitu bergairah untuk melangkah menuntaskan to-do-list seakan tidak ada hari esok.
Apapun mood-nya, semoga tidak pernah lupa bahwa setiap hela napas adalah bakti kepada Sang Pencipta. Jadi, tidak ada istilah setback. Yang ada hanya progress, walau terasa kecil.
Allaahumma baarik.
0 notes
tranquilshack · 25 days ago
Text
“Let’s raise children who won’t have to recover from their childhoods.”
— Pam Leo
6K notes · View notes
tranquilshack · 25 days ago
Text
“That was one of the saddest things about people - their most important thoughts and feelings often went unspoken and barely understood.”
— Alexandra Adornetto, Halo
274 notes · View notes
tranquilshack · 29 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Salah satu di antara kebanyakan memori yang sudah hilang dari masa kecil adalah ketika main roleplay sama adikku.
Ceritanya aku jadi kakak yang jahat dan dia jadi adik yang terzolimi. Hahaha... Kayaknya dapet inspirasi dari film atau sinetron di TV deh.
Baru beberapa saat aku mainin dialog si kakak jahat, kok malah baper sendiri. Berujung netes tu air mata, sesenggukan sendiri sambil nyender di kursi. Bahahah, drama queen... Adikku bingung sendiri deh.
Sekarang sih pengalaman itu bisa diketawain. Tapi aku ingat betul, pada momen itu, yang memenuhi kepala dan hati adalah rasa bersalah udah bentak-bentak adikku, walaupun cuma akting. Ckckck... Kok bisa ya...
Tumbuh dewasa, aku semakin kenal sisi diri yang sensitif ini, dan pada banyak waktu, terutama di era motherhood, aku sebel sama sensitivitas itu. Aku anggap itu kekurangan, meski di otak sih sadar bahwa kecenderungan itu harus diterima sebagai kekuatan.
Yah, begitulah, saat nemu tulisan orang di Instagram itu, jadinya ngerasa relate banget.
Pernah sebegitu terlukanya di-ghibah-in seseorang, "Dia mah ngurus anak doang, gak ngurus rumah," kemudian merasa sangat offended dan menyimpan luka sampai bertahun-tahun. Saat ini aku bisa bilang, sakit hati itu sudah sembuh, insya Allah :)
Pernah juga mendadak ogah kumpul lagi di sebuah sirkel pertemanan yang salah satu di antaranya mengkritik pilihanku soal sekolah anak. Padahal mungkin bukan bermaksud mengkritik, tapi begitulah, aku hanya mudah tersinggung.
Dan banyaaakk lagi. Kita tidak bisa memilih apa yang masuk ke telinga, tapi selalu punya pilihan meregulasi emosi yang muncul. Hal itu adalah sesuatu yang baru kupelajari di usia dewasa. Learning by doing. Karena di masa anak-anak dulu, rasanya tidak ada ruang untuk merangkul sisi empath itu. Nasib generasi millenial pada umumnya kali ya, udah gitu anak pertama, hahaha...
Gak apa-apa ya. Belajar pelan-pelan, one step at a time. One emotion per day ;)
0 notes
tranquilshack · 1 month ago
Text
Tumblr media
Parenting 101
^__^
0 notes
tranquilshack · 1 month ago
Text
“If you look back only at your mistakes, you’d think you were an idiot. If you look back only at your wiser choices, you’d think you were infallible. But if you look back on everything, you realize you’re a human being who has been through a lot, grown a lot, is always still learning, and improving as time goes by.”
— Doe Zantamata
238 notes · View notes
tranquilshack · 1 month ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Hal-hal kecil yang bisa kita lakukan, dan semoga menjadi saksi baik di akhirat.
Gaza di hati, Palestina dalam sanubari.
Semoga film Hayya 3 : Gaza laris manis dan penuh berkah. 🤲🏼🥰
0 notes
tranquilshack · 2 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jogging ++ 🥳
0 notes
tranquilshack · 2 months ago
Text
Tumblr media
Belajar ilmu syar'i dari mana saja, sama siapa saja asal genah, tidak melenceng. Semampunya, sekuatnya. Asal konsisten. Soalnya kan wajib. Jangan milih-milih ambil kewajiban ya. Masa' maunya sholat, puasa, sama menutup aurat doang. Bare minimum amat, kata anak sekarang.
Jangan putus bermajelis ilmu ya, karena dulu diriku pernah pedot lumayan lama, eh ternyata bikin nyaris pedot juga saklar jiwanya. Error sana sini. Ditegur Allah kali ya. Dahlah.. kapok..
Karena surga memang harus dibayar dengan mahal, minimal capek. Kalo mau gabut aja, mau dapet apaan? Piring cantik dan payung cantik aja ada harganya. Heu..
Lagi-lagi, berdasarkan pengalaman, permasalahan hidup tidak cukup dihadapi dengan iman, tapi juga dengan ilmu. Kalau enggan bermajelis, nanti adaaa aja buntunya. Makanya kata Nabi, majelis ilmu dinaungi malaikat yang mendoakan peserta di dalamnya, bahkan yang cuma numpang lewat. Hujan deh tuh dengan rahmat-Nya. Insya Allah.
Dari rahmat Allah itu, terurai lah solusi-solusi problematika hidup yang ruwet.
Meskipun majelis ilmunya bukan literally fikih atau yg apapun yang relate sama si masalah.
Belajar bahasa Arab, belajar tahsin, majelis muraja'ah, apapun yang berada dalam jangkauan jarak, tenaga, dan ongkos, ikutin aja. Apalagi, kalau bukan untuk mengais ridho Allah?
Mangats ea. Allahumma baarik!
0 notes
tranquilshack · 3 months ago
Text
Allaahumma baarik 🤲🏼💕
0 notes
tranquilshack · 3 months ago
Text
"All that stuff" was just LIFE 🤣
Wa are actually not dimmed, but only shine differently 🌟
Tumblr media
6K notes · View notes
tranquilshack · 3 months ago
Text
Your action speaks louder than words.
Just do what you think is right, according to Allah's guidance.
Do what pleases Him, and He will never bring you down.
“It’s our choices that matter in the end. Not wishes, not words, not promises.”
— Alexandra Bracken, Passenger
345 notes · View notes
tranquilshack · 3 months ago
Text
Tumblr media
O Allah, please protect our beloved elders. Our mother and parents in-law. Grandfather and grandmothers. Let them live a long and happy life, full of barakah.
Allow us all be together for decades ahead, until they can witness their grandchildren graduate from college, get married and so on.
Amen.
0 notes
tranquilshack · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mudik lebaran 2025 & the days after 🥳
0 notes
tranquilshack · 4 months ago
Text
Pagi dengan cepat berganti jadi siang.
Sya'ban baru kemarin hilang, tahu-tahu Ramadhan hendak berlalu dijemput Syawwal.
Yang sekarang pergi berangkat nanti tahu-tahu akan pulang.
Kerisauan hari ini akan menguap, kegembiraan pun bakal lenyap.
Ialah dunia. Tiada yang menetap abadi, kecuali pergantian itu sendiri.
Beruntunglah orang-orang yang pandai mengumpulkan kunci-kunci keabadian. Dunia berjungkir balik bagaimanapun juga, mereka tak bergeming. Mereka tahu pasti, bukan di tempat ini perjalanan akan berakhir.
0 notes
tranquilshack · 4 months ago
Text
Pengennya Ramadhan aja. Dengan khidmat, mengejar 10 hari terakhir yang penuh keutamaan.
Maunya habis 1-2 Syawwal, langsung aktivitas normal.
Tapi bagaimana lagi, budaya kita libur lebaran yang lama kali itu, dengan diwarnai mudik--yang menginterupsi nikmatnya 10 hari ujung Ramadhan.
Tidak excited buat mudik (like, what are we even doing?).
Sungguh.
Tapi di usia segini juga makin sadar bahwa kecenderungan pribadi tak pantas mengorbankan kebahagiaan orang lain. So, berusaha menjalaninya dengan ridho, ikhlas, dan mindful, semoga Allah pun ridho.
Berkah ramadhan, berkah idul fitri, insya Allah didapat. Amin.
0 notes