tulisanringan
tulisanringan
tulisanringan
68 posts
catatan kecil. pengingat diri.
Don't wanna be here? Send us removal request.
tulisanringan · 3 years ago
Text
Tidak ada yang paling baik dalam merencanakan takdir selain Allah. Maka apapun yang Allah tetapkan untuk hidupku, aku selalu percaya bahwa itu pasti baik. Aku berusaha untuk tidak mengeluh, apalagi protes. Cukuplah sami'na wa atho'na. Aku dengar dan aku taat.
Sampai hari ini aku belum pernah dikecewakan. Hanya bahagia yang terasa dalam dada.
Mengikuti mau-Nya Allah memang pilihan terbaik. Karena di sanalah ketundukan kita dipertanyakan. Apakah kita benar-benar seorang hamba, atau hanya pura-pura menjadi hamba.
101 notes · View notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Keputusan Terbaik
Bagaimana mungkin doamu tidak Dia dengar? Sedangkan tangisan dan harapanmu sudah tidak lagi pada satu pun manusia, sesaknya hatimu tidak lagi karena kecewa pada takdir, tapi karena penyesalan kenapa baru sekarang kembali pada-Mu, setelah dunia dan seisinya mempermainkan dan menghajarmu babak belur. 
Aku katakan padamu, bahwa mengulang dari awal lagi itu tidaklah mudah, menetralkan apa sudah berlebihan itu tidaklah cepat, tapi kamu harus membiasakannya. Ikhlas itu datang dan bermula dari membiasakan dan menahan, ia tumbuh dari mendoakan kebaikan untuk mereka yang sudah mengacaukan hati dan pikiranmu, hingga waktu memberimu pelajaran dan peringatan berharga soal hati manusia.
Langkahmu saat ini sudahlah benar, dengan tidak lagi mendekat pada apa yang sudah menjatuhkanmu. Karena menjaga jarak itu adalah keputusan terbaik untuk mengobati hati yang sedang sakit, menenangkan gemuruh dada, dan memberi waktu untuk bisa mengikhlaskan. Menjaga jarak.
Selamat menenangkan diri :’)
*Untukmu yang sedang menenangkan diri, coba dengarkan ini. Aktifkan subtitle agar kamu tahu apa makna yang bisa kamu dan hatimu dapatkan :)
@jndmmsyhd 
youtube
486 notes · View notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
I love when someone educates me on a topic I don't know about without making me feel dumb
Emang yang gak ngebuat kita keliatan kaya bodoh itu gimana? Contohnya
Oh iya topic X menarik banget buat dibahas. Entar kita bakal tau tentang blablabla. Kita pun bakal tau caranya ini dan itu. Kita yang belum tau tentang ini, bakal jadi paham dan oh ternyata gitu toh. Pokoknya menarik deh
Yang ngebuat kita keliatan bodoh kaya gimana?
Oh iya topic X menarik banget buat dibahas. Entar kalian bakal tau tentang blablabla. Kalian pun bakal tau caranya ini dan itu. Kalian yang tidak tau tentang ini, bakal jadi paham dan oh ternyata gitu toh. Pokoknya menarik deh.
Perbedaanya simple, yang satu menggunakan 'kita' dan 'belum'. Sedangkan yang satu menggunakan 'kalian' dan 'tidak'. Ini sering saya denger ada dua tipe pengajar. Entah kenapa tapi rasanya adem kalau ada yang ngajarin saya dengan "kita", daripada menggunakan "kalian".
Yang satu terkesan belajar bareng sedangkan yang satu terkesan pengajar tau banget sedangkan yang diajar engga tau apa apa (disudutkan). Maka setelah paham momen itu, saya lebih suka menggunakan kita, kebanding saya/kalian/kamu.
When "I" is replaced by "we" even illness becomes wellness - Malcom X
Dah ah merci beaucoup and thanks for having a beautiful mind.
76 notes · View notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Terus Beranjak: Jangan Takut dengan Masa Depan
Semisteri apapun takdir di depan kita nanti, setakut apapun kita dengan ketidakpastian masa depan, semuanya sudah ditakdirkan sama Allah. Yakin, berdoa, ikhlas. Kalau nanti dirasa berat, ingat-ingat tujuan kita hidup di dunia bukan untuk yang lain, tapi untuk ibadah.
Terus berdoa agar hati dan langkah kita selalu dikuatkan. Terus berdoa agar iman kita senantiasa tak luntur. Sebab, nilai surga tak sebanding dengan keelokan dunia di mata kita.
Jangan takut mengambil keputusan. Jangan bimbang dengan opini orang lain.
Kalau kita yakin apa yang kita ambil baik, maka lanjutkan. Dunia terlalu sebentar kalau kita terus memikirkan persepsi orang lain.
Ada Allah. Meski masa depan benar-benar tidak bisa ditebak, selama kita berpegang teguh sama Allah, ujian sebesar apapun nanti di depan, insya Allah bakal dilalui dengan tenang dan lapang.
Masa depan itu milik Allah, maka mintalah banyak-banyak ke Allah agar kita senantiasa dilindungi dari hal-hal yang gak baik. Aamiin.
@terusberanjak
142 notes · View notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Ketika sesuatu terjadi dalam hidup kita, entah itu baik atau buruk menurut kita, memang baiknya dicerna dulu pelan2, tidak langsung berikan feedback atas kejadian yang kita alami, agar menenangkan.
2 notes · View notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Setiap dari kita, punya ujiannya masing-masing. Jadi, jangan dengan mudah kita menghakimi orang lain.
0 notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Ehm.. jangan pernah diri merasa lebih baik dari orang lain.
0 notes
tulisanringan · 4 years ago
Text
Hangat sekali ♥️
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
silahkan repost klo mau repost 😊 ga usah minta izin. Klo direpost di IG, kindly mention akun IG @hellopersimmonpie . Thanks 😂
641 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Note
Halo... came across your post in my recommended page. Tiba2 ada wangsit buat respon. Saya percaya gada namanya kebetulan. Jadi ini bisa jadi titipan dari higher being manapun for you to heal. Ato jangan2 malah buat saya sendiri.
Kadang gak diinginkan bisa nyaru sama sesuatu yang selalu ada ato sudah pasti ada. Kaya orang kalo ditanya mau makan apa jawabnya pengen makan rendang ato sate ato soto ato ayam bakar kecap. Padahal kalo si yang dipengen ada tapi gada nasinya... malah resah ga abis2 tuh. Mirip2 kaya penyakit manusia yang hobi nyariin apa yang ga ada...
Tapi saat semuanya sudah feel too much you have to find an outlet. Entah dengan curhat sama orang yang tepat, nangis, nulis, doa sampe ternangis2 juga bisa. Karena setelah itu biasanya mikir juga bisa lebih jernih. Either untuk belajar cuek terhadap beberapa hal mungkin atau melakukan suatu tindakan.
Saya percaya kita semua ada karena ada yang perlu kita lakukan di dunia ini. Selama kita hidup lah kita perlu cari tau jejak apa yang perlu kita tinggalkan di dunia ini. Dan jangan lupa somone out there love you so much. Kalian mungkin belum sempat ketemu aja. Let's be someone that our Creator could be proud of.
Hai. Thanks responnya.
Ini sekalian juga nulis respon buat temen-temen yang lain. Makasih banyak ya sudah jawab pertanyaan saya. Saya nggak bisa reply satu-satu karena karakter di kolom komentar terbatas sekali.
Mungkin ke depannya, di tumblr ini bakal banyak pertanyaan tentang hal-hal random buat refresh pikiran saya biar ketika nulis sesuatu tentang karakter yang sedang saya kembangkan, saya tidak hanya terpaku dalam pikiran saya sendiri.
Pas baca respon ini, saya setuju bahwa kadang kita suka take for granted ke orang yang selalu ada buat kita. Hanya karena mereka mudah kita jangkau, bukan berarti kita bisa mengabaikan mereka dan mencari yang lain. Jangan sampai kita kehilangan dulu baru memahami itu semua.
Saya sendiri ketika ngerasa tidak diinginkan, saya menghandle perasaan tersebut dengan banyak cara. Mulai dari ignore, nangis, dst dst. Tapi yhaaa hidup itu nggak ada rumusnya. Hal yang menyembuhkan saya, bukan berarti bisa menyembuhkan orang lain begitu saja.
Banyak orang bilang, waktu menyembuhkan kita.
Bagi saya, dalam waktu yang panjang, kita mengalami perjalanan panjang juga. Kita nggak tahu bagian mana di perjalanan kita yang bakal nyembuhin rasa sakit kita.
Saat ada masalah dan dada saya sampai sesak, saya suka menunggu pagi. Dengan rasa harap sekaligus khawatir. Apakah pagi ini masalah saya akan selesai atau bertambah buruk?
Kadang masalah saya selesai, kadang bertambah buruk, kadang ada kejadian yang lebih mengejutkan sampai saya lupa masalah-masalah sebelumnya. Namun dalam hati saya sendiri, saya selalu berdoa buat meminta pemahaman yang baik atas hal-hal yang sudah saya alami. Karena memaafkan itu nggak bisa instan. Butuh proses yang lama dan pemahaman yang baik.
Ada masanya saya berusaha memaafkan orang lain atas segala sikapnya ke saya. Saya berusaha sangat keras dan nggak bisa. One day, ada satu kejadian yang anehnya bisa membuat saya memahami segala hal yang terjadi di masa lalu dan saya bisa memaafkan mereka dengan effortless.
Lucu kadang kalo dipikir-pikir lagi.
Anyway teman-teman semua, kalo saya random nanya lagi, saya bilang makasihnya dari sekarang ya :))
22 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Beberapa permasalahan yang ada, tidak memiliki jalan keluar. Seringnya, tidak ada jalan keluar itu merupakan sebuah jalan keluar.
0 notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Semua orang tua pastinya ingin menjadi orang tua terbaik untuk anak-anaknya. Dan pastinya untuk menjadi yang terbaik ada ilmu yang harus dipelajari dan dipersiapkan. Sejujurnya masih terasa sekali adanya ketakutan, kebingungan bagaimana mendidik anak-anak secara baik. Bentuk ketakutan dan kebingungan tersebut bisa saja menjadi sumber keputusasaan jika tidak segera diobati. Astaghfirullahaladzim
Ternyata jika ditilik kembali, semua hal tersebut muncul karena cara pandang yang sempit terhadap pendidikan itu sendiri. Cara pandang yang sempit melahirkan salah persepsi, salah persepsi melahirkan salah penyikapan. Maka, pendidikan seharusnya dipandang dengan spektrum yang lebih luas, tidak hanya sekedar persekolahan, pengajaran, maupun tips dan trik parenting semata.
Berbagai kekacauan pada masa ini dilatarbelakangi karena kita tidak tidak tahu dan tidak mengerti tentang purpose of life, mission of life dan vision of life.
Pertanyaan tentang mengapa kita diciptakan Allah di muka bumi ini saja seringkali tidak terjawab dengan baik. Apalagi pertanyaan egois lainnya seperti apa yang saya inginkan untuk saya dan anak-anak saya? Apa yang harus saya lakukan dengan hidup saya dan hidup anak-anak saya? Jadi untuk menjawab semua kegalauan tersebut kita kembalikan semua pada Allah Yang Maha Tahu.
Allah Yang Maha Sempurna telah mengabarkan pada kita tentang tujuan utama kita diciptakan, yakni untuk beribadah kepadaNya, menjadi khalifah, imaroh dan imamah. Untuk menyelesaikan purpose tersebut, kita memiliki tugas, yakni menjadi rahmat untuk semesta alam, pembawa kabar gembira dan peringatan, serta menjadi ummat terbaik dan ummat pertengahan.
Betapa Maha Baiknya Allah, kita tidak dibiarkan kosong dan tidak memiliki apapun untuk menjalankan misi tersebut. Allah telah menginstal potensi-potensi dalam diri kita, dalam diri anak-anak kita, yang disebut dengan fitrah Allah. Anak-anak kita sudah membawa kebaikan dalam dirinya, tinggal kita bersamai dan bangkitkan fitrahnya (inside out) bukan dengan cara digegas, dijejalkan dan dipaksakan (outside in). Mendidik anak layaknya kita berdakwah, harus hadir utuh dan urun, urun hati, urun jiwa dan urun tangan. Allah Sang Khaliq adalah murabbi sejati kita, karena Allah lah pencipta fitrah dan Allah lah yang menyediakan jalan, sehingga just follow the fitrah.
Fitrah itu ibarat benih, akarnya menghujam, batangnya tumbuh tegak ke langit, daunnya rimbun dan berbuah, begitulah puncak dari fitrah, anak menemukan peran (mission of life) untuk mencapai maksud serta tujuan penciptaan (purpose of life).
Wahai diri yang fakir ilmu, teruslah belajar dan tetap andalkan dan libatkan Allah dalam setiap langkah kita mendidik diri dan anak-anak kita, karena kasih sayangNya sungguh jauh melampaui angan-angan paling optimis kita sekalipun.
7 November 2020
#mengikatilmu #selfreminder #insightFBEMC1 #fbemasterclass #fitrahbasededucation
0 notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Semakin banyak membaca semakin banyak tahu. Semakin banyak tahu kalau kamu tidak banyak tahu.
1 note · View note
tulisanringan · 5 years ago
Text
Sudah dunia gak punya, akhirat minus, astaghfirullah..
Wa laa tahinuu wa laa tahzanuu
Bahkan jika orang lain lebih beruntung, tugas kita tetaplah bersyukur.
Udah susah-payah usaha, terus ada orang yang nyalip dengan mudahnya. Mungkin karena dia lebih kaya atau anak orang yang punya privilese. Gimana rasanya?⁣
Nyesek. Enak betul andai kita jadi dia. Apa-apa gampang. Mau ini-itu bisa didapat. Koneksi keluarganya gak kaleng-kaleng.⁣
Emang bisa bersyukur ketika melihat orang lain lebih beruntung?⁣⁣
It’s your choice mau melihat dari sisi mana.⁣
Tapi…⁣
Bukankah jatah rezeki manusia sudah ditentukan? Lantas, kalau rezeki kita gak sama dengan orang lain, apakah itu mencoreng kemahaadilan Allah?⁣
Enggak.⁣
Tau kenapa? Karena dunia gak ada apa-apanya. Cuma ibarat senda gurau yang paling garing dan ga bikin ketawa sama sekali. Buat Allah, dunia seisinya gak lebih berat dari sehelai sayap nyamuk. SEHELAI SAYAP NYAMUK!⁣
Allah ciptakan manusia bukan untuk jadi raja atau orang kaya yang punya segalanya. Kekuasaan dan kekayaan gak ada manfaatnya kalau gak bisa bikin kita jadi makin dekat dengan-Nya.⁣
Itu kenapa dunia dibagi-bagi ke manusia kayak kacang goreng, gak pandang agamanya apa dan imannya gimana. Dunia bukan reward dari kesalehanmu. Allah membagi-bagikan dunia karena dia Ar-Rahman, Yang Maha Pemurah, semua orang Dia kasih.⁣
Namun, Allah punya nama Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang, nama yang spesial untuk menyayangi hanya orang-orang saleh saja. Dia kasih ujian supaya orang saleh ini bisa bersabar. Dia kasih kekurangan dan kelebihan supaya orang saleh ini bisa bersyukur. Lantaran sabar dan syukur inilah, Allah menyayanginya, Allah siapkan tempat kembali yang mulia di sisi-Nya.⁣
Dunia cuma perantara yang sementara. Bukan tujuan utama. Maka, bersikaplah sewajarnya. Di samping ikhtiar yang gak boleh kendoe, yang berat disabari dan hang kurang atau lebih disyukuri.⁣
Indah hidup ini jika kita mengerti tujuan sebenarnya.⁣
Kata Allah, janganlah lemah dan jangan pula kamu bersedih hati.⁣
Be happy! Karena Allah gak akan meninggalkanmu.⁣
Jakarta, 13 Oktober 2020 Taufik Aulia
767 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Because Manners Matter
“Good manners will open doors that the best education cannot” (Clarence Thomas)
-
Dari pengalaman nyata, gue belajar: manner itu esensial.  Kapanpun & dimanapun.
Good manner yang tercermin lewat kesantunan akhlak bikin yang seumuran respek, yang lebih muda menyayangi, yang lebih tua menghargai. Siapapun kita, apapun titel juga pencaharian kita.
Manners matter. Sampai risalah agama aja, memuat misi perbaikan akhlak.
Baru ngeuh kenapa guru gue sering ngingetin prinsip “adab sebelum ilmu”. Karena tanpa adab & akhlak, ilmu jadi keliatan kurang berwibawa. Jangan heran kalau kita mendapati cerita ahli ilmu jaman baheula, telaten belajar adabnya.
Alhasil, “musibah” terjadi di generasi kita saat ilmu dielu-elukan tapi adab dikesampingkan. Ada banyak orang (mungkin juga kita) yang nampak berilmu, tapi ilmunya enggak memengaruhi perilakunya pada orang lain.
Terus gimana supaya kita bisa menjaga manner dan tetap relevan dengannya?
Pertama - Kenali Pokok Pokoknya.
Cari sesuai sumber yang dianggap baik. Telusuri keutamaaan berperangai baik sebagai muara dari langkah perbaikan yang berlandaskan ilmu. Pelajari tentang prinsipnya sebelum kita bersosialisasi.
Supaya kita bisa melatih kepekaan tentang “rasa” dari ucapan & perbuatan kita pada hati orang lain.
Kedua - Ketahui Pelanggarannya.
Dari lingkungan sekitar, kita bisa belajar banyak. Tentang sebagian pihak yang berperilaku seenaknya, lalu merugikan orang lain. Jadikan “pelanggaran” mereka sebagai pelajaran untuk tak kita ulangi.
Kalau kita mau kumpulkan banyak contoh di lapangan, ada banyak hal yang patut kita hindari untuk jadi baik.
Ketiga - Jangan Mulai dari Nol.
Mengawali kebiasaan baru terasa lebih berat dibanding memperbaiki yang ada. Sisipkan good manner dari kebiasaan baik yang kita sudah rintis untuk menjadikannya lebih berarti bagi sesama.
Misal, walau sederhana, tapi kata “tolong”, “maaf” dan “terima kasih” amat sangat bermakna sebagai imbuhan.
Kita perlu menguasai ego untuk bisa berperilaku baik kepada orang lain. Kok?
Karena di relung hati yang terdalam, manusia paling kejam sekalipun ingin disikapi baik oleh orang lain. Jangan terus menerus ingin disuapi. Karena orang lain pun akan berperilaku sesuai dengan perilaku kita kepada mereka :)
-
“A man’s manners are a mirror in which he shows his portrait” (Johann Wolfgang Goethe)
146 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Kamu tidak akan pernah lupa pada mereka yang memberi kenangan terbaik, juga pada mereka yang memberi luka terdalam. Berdamai dengan masa lalu bukanlah melupakan mereka, namun dengan menerima dan berlapang dada. Sebab akan selalu ada penerimaan dari hati yang lapang, dan selalu ada kelegaan dari hati yang mengikhlaskan.
Sesekali kenangan dan memori soal mereka akan hinggap dan datang kapan saja, pada pertemanan juga kisah masa lalu. Tidak jarang mereka datang dengan membawa penyesalan dan tangisan, berdamai dengan mereka terkadang memang dimulai dari situ.
Kamu pun nanti akan mulai terbiasa dan melapangkannya, untuk apa terus membenci dan menyesali, dijadikan pelajaran dan rambu-rambu saja. Agar tidak ada lagi lubang atau jalan rusak di hatimu.
Untuk siapa pun mereka yang pernah singgah dan mengisi, pada teman, kenalan, bahkan soal kisah cinta, semoga berdamai dengan mereka akan membawa ketenangan dalam hidup.
@jndmmsyhd
740 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
“The eye of a human being is a microscope which makes the world seem bigger than it really is” (Kahlil Gibran)
-
Yang dimaksud “seem bigger” sama kutipan tadi, mungkin bukan cuma dunia - tapi juga kekurangan orang lain. Kan, gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak.
Kita bisa melihat kekurangan orang lain dengan pembesaran berkali-kali lipat. Kecenderungan ini bikin kita sering lho menilai orang lain dengan rada curang.
“Gimana…” tanya gue ke guru kami, “… cara kita memandang orang baik yang berbuat keliru?”. “Belajarlah adil” jawab beliau di satu waktu. Singkat & padat.
Disebut adil karena, mana orang yang enggak bercela? Tanpa perlu repot mencari, pasti kealpaan orang lain akan gampang ditemukan kok. Apalagi kalau kita julid mencari dengan sepenuh hati?
Tapi, ketelitian itu enggak berlaku saat kita diminta untuk menilai diri sendiri…
Standar ganda, tanpa sadar telah kita berlakukan: giat menilai kesalahan orang lain namun malas menyelisik kealpaan diri. Ringan dalam mendakwa perbuatan orang, berat bagi diri sendiri.
Jangan bilang, kita enggan menilai diri dengan adil atas nama “self love”. Saat ada orang baik yang tergelincir pada kekeliruan, terdengar komentar gurih.
“Duhh, enggak nyangka ya” atau “Yaah, percuma ilmu tinggi-tinggi” ketika di lain waktu, kita berbuat kesalahan yang serupa atau lebih parah. Apa yang bisa kita lakukan untuk bersikap lebih bijak?
Bercermin dengan lebih baik. Mungkin, kita enggak banyak berbuat sehingga kekeliruan kita nampak lebih sedikit. Belum lagi, kalau kita menilai mereka yang lebih berilmu atau lebih berumur.
Kepada yang lebih berilmu, barangkali wawasan kita tak mumpuni. Kepada yang lebih berumur, bisa jadi kebaikan mereka lebih banyak dari yang kita tau.
Kerendahan hati enggak se-sederhana kedengerannya. Nyatanya, hati sering mudah meninggi ketika kita kurang adil saat menyadari kekurangan orang lain.
Gue enggak heran pas tau orang-orang arif biasa mencurigai diri sebelum orang lain, setiap hari. Evaluasi. Muhasabah. Layak kita tiru. Supaya kita bisa lebih memelihara diri dari bencana hati :)
-
“I’ve always believed that you can think positive just as well as you can think negative” (James Baldwin)
89 notes · View notes
tulisanringan · 5 years ago
Text
Tumblr media
286 notes · View notes