umisholikhah

[umisholikhah]

ada hari-hari yang rasanya berat. bueraaat. sampai-sampai tidak sabar menunggu gelap dan mengasingkan diri dalam dekapan malam. sendirian.

bila kuingat-ingat, kemarin ada yg lebih perih. hari ini sudah sangat banyak yang harus saya syukuri.

***

mungkin begitu juga bagimu near. menjadi ibu baru tampak berat bagimu. aku menyaksikan tiap-tiap malam kamu tidur dengan sangat kelelahan, dan berlari menujuku sementara anakmu menangis atau tak juga tidur.

atau kamu yang sempoyongan menggendong anakmu kesana kemari.

kamu hewan, tapi matamu mengatakan segalanya. kadang saya hanya diam mengamatimu. rasanya seperti berkaca.

saya berkaca padamu.

meski bukan tentang menjadi ibu, tapi perasaanmu dalam menghadapi segala gejolak itu. matamu mengatakan segalanya.

terima kasih, kucingku.

[umisholikhah]

The Quran, verse 53:43

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى

And it is He who causes laughter and tears.

Source: 293khfa, via IslamicArtDB

[umisholikhah]

Jadi, kami ada grup tumblr, namanya Se.Arah. Isinya member tumblr yang juga aktif di kegiatan sosial. Tidak hanya sekadar share, tapi grup ini juga jadi donor. Sudah terbentuk dari 2019, kini grup kecil kami sudah jadi foundation. 

Program pertama: kita menginisiasi Kampung Quran di Seram Selatan, Maluku. 

Kampung Quran PERTAMA di Maluku

Di Seram Selatan, Maluku, ada 90 anak yang bercita-cita menjadi penghafal Al-Qur’an. Namun, karena keterbatasan tempat, guru mengaji, bahkan Al-Qur’an, membuat mereka tersendat untuk segera menjadi hafiz/ah.

VISECA Foundation berinisiatif membangun program pendampingan selama 6 bulan untuk:

a)🏠 4 Bale Ngaji @ 4 dusun sebagai pusat kegiatan terintegrasi; b)💡 program hafalan berkurikulum; c) 🛠 menyediakan fasilitas mengaji yang mendukung kegiatan tersebut.

💰Dengan berdonasi sebesar Rp 175.000, kita dapat membangun Kampung Quran PERTAMA di Maluku. InsyaAllah!

Donasi dapat disalurkan melalui: 🏦 Bank Mandiri Syariah 746-0000-647 a.n Yayasan Visi Searah Cendekia (donasi tidak harus sesuai paket, bisa berapapun)

Konfirmasi dan pertanyaan: 📞 0812-3030-3252 atau klik DI SINI.

[umisholikhah]

Untuk semua teman-teman tumblr, VISECA lahir dari kita para penghuni setia “rumah nyaman” ini. VISECA bukan komunitas profit atau mengejar eksistensi, tapi kita murni untuk beraktualiasi. Berjejaring kebaikan dalam dunia literasi. Apalah arti kata jika ia tidak diberi ruang berdialektika? Dialek kita adalah dialek tangan bergenggaman tangan. 

Ada beberapa cara kalian bisa menjadi bagiannya.

1) Follow instagramnya: https://www.instagram.com/viseca.foundation/ 

2) Kontak Koordinator KORPS VSC: Dian (KLIK). Rekrutmen terbatas hanya dari tumblr ini. Karena pengurus sebagian besar juga dari tumblr. Kalian akan diberikan informasi mengenai membership foundation. 

3) Save nomor call center KLIK dan request agar admin VISECA save nomor kalian juga. 

Kalian juga bertanya ke teman-teman yang sudah join VISECA semenjak 2019 di sini, tapi saya tidak bisa sebutkan satu-satu karena tidak hafal akun-akun mereka. Mungkin nanti mereka akan reblog atau repost ulang dan kalian bisa banyak bertanya.

Kami tunggu!

[umisholikhah]

ada apa denganmu?

kenapa air matamu selalu tampak ingin tumpah, tapi kelopaknya tak juga bersedia membuka pintu bendungan. haruskan aku sediakan sapu tangan putih sebagai penadahnya?

ada apa denganmu?

kenapa gemuruh di dadamu belum juga reda, ingin sekali aku menyiramnya dengan dinginnya doa di malam yang gulita.

aku sudah berdiam diri lama sekali, berulang kali aku tengok ke sekitar, tak juga kutemukan suara tapak kakimu mendekat.

aku sudah menunggu lama sekali, di malam-malam yang pekat agar kamu mau mendekat.

ada apa denganmu? mengapa kamu masih saja membeku.

ada apa denganmu, apakah kamu bisa mendengarku, aku berbicara pelan, pelan sekali, agar kamu bisa mendengarnya. aku memanggilmu beribu kali dengan mulut di hatiku ini.

aku jauh-jauh datang menujumu. menuju akalmu. tidakkah kamu menyadarinya? aku selalu begini tiap kali kamu membutuhkan.

sudah sampai mana kamu?

-dari aku untuk diriku sendiri.

[umisholikhah]

Lembaran Baru

Tidak perlu semua orang tahu bagaimana perjuanganmu di tahun 2020, apa saja yang kamu korbankan, darimana saja asal semangatmu kembali ada, dan semua keringat juga doa yang kamu selalu usahakan. Sejatinya 2021 hanyalah melanjutkan apa yang sudah kamu mulai, mengakhiri semua yang tidak pasti menjadi sebuah kepastian, menyelesaikan semua kewajiban dari soal hati sama diri. Nyatanya, kamu memang akan terus berjalan bukan? Entah pada tahun ini akan ada ujian yang sama dengan tahun sebelumnya, atau duri yang lebih tajam dari yang pernah ada.

Yang membedakan hanya bagaimana caramu lebih dewasa dalam menyelesaikan, soal hati dan nafsu yang sudah bisa kamu kendalikan, dan pada pikiran yang sudah lebih matang dari sebelumnya. Untuk apa hadirnya waktu jika bukan untuk berubah lebih baik? Untuk apa hadirnya ujian jika bukan untuk melatih?

Kamu sudah hebat dengan semua gemuruh yang berhasil kamu tenangkan, untuk waktu yang terus berjalan ini jangan sampai lupa bahwa hidupmu adalah perjalanan menuju Rabb mu.

Menata hati dan diri.

@jndmmsyhd

[umisholikhah]

kematian selalu mengajarkan kita bahwa kita ini bukan apa-apa, lantas kenapa masih begitu tinggi (hatimu)? kabarnya dalam sehari, malaikat maut memandang wajah kita 70 kali. aku pernah bertanya (dalam hati), jadi harus berapa kali dalam sehari kita mengingat kematian? sedang apa kita tatkala malaikat maut memandang kita di hari itu? sedang bersantai atau bersiap? sedang ingat atau sedang lalai? belakangan ini orang-orang terdekat dipanggil oleh-Nya. siapa tahu kapan giliran kita. lantas kenapa aku masih begini-begini saja?

30 november 2020

[umisholikhah]

hari ini aku memegang tanganmu yang terus mengecil dan keriput itu. biasanya kamu enggan digenggam, tapi kali ini jemarimu yang lemah itu tak ingin berhenti digenggam. kamu berulang kali mencari tanganku dan tak hendak ingin dilepas.

kamu seakan mengatakan sesuatu lewat genggamanmu, sesuatu yang dalam dan entah itu apa.

aku merasakan ada getaran takut, khawatir dan lemah. tubuhmu yang mulai melemah, tapi teriakanmu semakin keras. pendengaranmu yang semakin lemah. pandanganmu yang semakin lemah.

jendela hatimu ingin mengatakan banyak hal, tapi aku tidak paham.

hati kecilku terus bertanya-tanya, apakah kamu sudah akan pergi?

sore ini, aku menggantung pertanyaan di langit dan menaikkan doa untukmu. untuk kesembuhanmu.

.

.

.

catatan dari aku, yang hari ini lupa tanggal berapa. yang aku ingat ini hari senin.

[umisholikhah]

"yaa, rabbana. ampunilah kami, dan kami memohon kepada-Mu, untuk diberikan hati yang baik, hati yang selalu ridho atas segala ketentuan yang Engkau berikan."

[umisholikhah]

Verse from the Quran – 40:44

وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ

I submit my case to the care of God

Source: ineazz, via IslamicArtDB

[umisholikhah]

"sudah berapa kali kubilang? tapi perasaanmu selalu membuatku keras kepala."

kepalaku kepada hatiku.

[umisholikhah]

akan berakhir

mereka sering bilang, everything shall pass. bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan. bahwa akhir lebih baik daripada awal. bahwa kebaikan pasti terbalas dengan kebaikan pula. bahwa semua akan baik-baik saja pada akhirnya. bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan mati. bahwa tidak ada ujian yang melampaui batas kemampuan yang diuji.

everything shall pass memang seringkali melegakan. namun sejujurnya, everything shall pass tidak pernah menjadi bagaimana saya melihat hidup apalagi menjalani hidup. setiap kali saya mendengar diri saya sendiri mengatakannya, saya merasa payah. seperti, menyuruh diri untuk pasrah saja menerima yang tidak sesuai harapan apalagi rencana.

entah berakhir atau tidak, bukankah kita perlu untuk menjalani segala nikmat dan ujian sebaik-baiknya? dengan penuh keimanan? keikhlasan kesabaran dan syukur? karena kita butuh bahagia. tidak hanya nanti, tetapi sekarang juga.

tidak pernah sampai sekarang, saat saya menyadari bahwa percaya bahwa segalanya akan berakhir adalah bagian dari keimanan.

kenyataannya, segalanya akan berakhir. kita akan bahagia saat itu berakhir. kenyataan lainnya, kita juga bisa bahagia sebelum itu berakhir. yang ini, kita yang harus mengusahakan.

semoga–sampai itu berakhir–kita bahagia bukan karena ingin menjadi hebat, ingin menjadi yang paling kuat. semoga kita bahagia karena kita bersyukur. bahwa sebanyak apapun ujian sedang datang, teriring nikmat-nikmat yang selalu berkali lipat jumlahnya. bahwa meskipun kita tidak tau kapan itu akan berakhir, kita tau bagaimana itu akan berakhir.

itu akan berakhir dengan baik.

[umisholikhah]

Wanita dan Kekhawatirannya

Ibuku bilang tiap wanita akan dihadapkan dengan apa yang ia takutkan, entah menunggu penantian siapa yang akan datang, entah pada mengidamkan seorang buah hati yang tidak kunjung datang, ada pula yang terlalu gelisah pada karir dan masa depan. Wajar kok, laki-laki juga sama. Tapi setidaknya, bagi wanita yang beriman ia akan tau pada siapa harus meletakkan keluh kesah dan kekhawatirannya, tidak berlarut dan mengumbarkan kegelisahan pada sembarang orang atau dunia sosialnya. Yang kurang dari wanita hanya kurang sujud dalam sholatnya, menangis dalam sepertiga malamnya, dan bakti pada ibu ayahnya.

Sebab rembulan tidak selamanya purnama, akan ada waktunya malam gelap dan pekat, menjadikan setiap wanita mengharapkan cahaya terang dari sang pemilik rembulan. Adanya ujian dan kekhawatiran agar wanita semakin dekat dengan Tuhannya, bukan malah dekat dengan semua manusia di dunia maya. Sebab solusi bukan datang dari sesama kita, tapi dari-Nya.

Wanita dan kekhawatirannya itu unik dan ajaib, sebagaimana hati mereka yang mudah berbolak balik, tidak menentu dan mudah goyah meski dengan angin kecil. Semakin ia menunduk akan semakin kencang pegangannya, semakin ia menjaga dirinya dan hatinya akan semakin kuat pondasinya.

Begitulah ibuku bilang dalam percakapan kecil dan celetukan tanpa sengajanya sore ini. Semoga Allah jaga setiap wanita yang menjaga harga dirinya.

@jndmmsyhd

[umisholikhah]

balas dengan doa

pesan ayah, apa pun yang diucapkan oleh orang lain kepada kita, balas dengan doa.

kalau ada orang yang memberikan kebaikan kepada kita, balas dengan doa. doakan agar Allah melipatgandakan pahala kebaikannya.

kalau ada orang yang ngomongin kita karena keadaan kita, balas dengan doa. semoga keadaan yang sama tidak menimpa dirinya sehingga dirinya tidak perlu mengalami yang kita alami.

"kok mukanya jerawatan? jarang cuci muka ya?"

"ya Allah, semoga dia nggak perlu ngalami muka jerawatan."

"kok anaknya kurus banget?"

"ya Allah, semoga dia kalau punya anak, anaknya nggak kurus."

"emangnya nggak sayang apa, udah sekolah malah nggak kerja."

"ya Allah, semoga dia nggak perlu pusing antara bekerja dan menjadi ibu rumah tangga."

"perasaan gajimu banyak. kok habis terus?"

"ya Allah, semoga dia nggak perlu ngalami menanggung beban keluarga besar."

membalas dengan doa, kata ayah, artinya memaafkan. memang sih tidak akan mudah di awal, tapi kalau sudah dipraktikkan, diri sendiri yang menjadi lega. tidak perlu menyimpan rasa kesal, rasa iri, apalagi rasa dendam. lebih dari itu, kita justru mendoakan kebaikan--yang semoga memantul kepada diri kita.

malam ini, kalau masih ada kata-kata siapa pun yang pernah menyakiti hatimu (dan belum kamu maafkan), ayo kirimi dia doa.

untukmu, yang punya jiwa ksatria, terima kasih telah menjaga hatimu dengan memaafkan kata-kata itu. oh ya, jangan lupa melupakannya juga. maafkan dan lupakan.

[umisholikhah]

“Utuhnya kehadiran kita menjadi hadiah berharga bagi orang-orang terdekat.”

—

Berkurangnya kebiasaan terhubung dengan lingkungan lewat pendengaran mungkin jadi sebab kenapa setiap momen jadi terasa “biasa” bagi kita.

Kata orang arif, “we hear things without listening to them”. Alhasil, kita sering terputus dari koneksi dengan dunia nyata dan terus terhubung dengan dunia digital dalam genggaman.

We may forget that our presence is one of the life greatest gift for someone out there. Lucunya, sering kita mengeluh tentang waktu yang berlalu cepat.

Tapi, seberapa sering kita berusaha memperbaiki kualitas wawasan kita pada setiap keadaan & kejadian lewat kehadiran yang lebih utuh dengan menjadi pendengar yang lebih baik?

[umisholikhah]

The Quran, verse 2:286

Source: feeqah87, via IslamicArtDB

[umisholikhah]

#33 beberapa kalimat yang belakangan sering saya ingat

boleh lelah, tapi tidak boleh berhenti.

kerjakan yang di depan mata, (sejenak) lupakan yang diingini.

nikmati apa-apa yang dititipkan. karena kita ga pernah memiliki apa-apa.

salah satu cara berjalan terus adalah melewati fase-fase. jadi, hadapi saja yang di depanmu. tidak ada jalan untuk lari.

mintalah rasa cukup, atas apa-apa yang diberikan dan dititipkan.

mintalah ketenangan atas apa-apa yang diujikan dihadapanmu.