ummah767
ummah767
Rohmatul Ummah
753 posts
Allah's.
Don't wanna be here? Send us removal request.
ummah767 · 5 years ago
Text
maaf jika aku pemilih.
karena tujuanku surga, aku butuh nahkoda yang paham jalur menuju kesana, nahkoda yang bisa diajak bekerja sama, dan sabar kalau aku banyak ngeyelnya, hehe.
161 notes · View notes
ummah767 · 5 years ago
Text
Allah suka ngga?
Cukuplah itu menjadi standar;
Untuk apa-apa yang kita perjuangkan.
Perihal yang kita lakukan.
Pilihan yang kita putuskan.
Kata-kata yang kita ucapkan.
Emosi yang kita rasakan.
Sesuatu yang kita pikirkan.
Jadi, Allah suka ngga?
Allah masih menjadi yang pertama, kan?
1 note · View note
ummah767 · 6 years ago
Text
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. “
(Al Baqarah ayat 214)
Ayat ini adalah penyemangat pribadi saya, setiap kali berada pada kondisi yang membutuhkan kesabaran. Malu hati rasanya, bila cita cita tertinggi adalah surga yang sama seperti yang diminta Asiyah radhiyallahu'anha. Surga yang sama dengan yang dijanjikan pada generasi generasi yang dijamin masuk surga. Padahal ujian yang diterima tak ada apa apanya dibanding mereka, lalu sudah merasa berat dan tak sabar. Ayat ini menjadi alasan untuk terus menguat di setiap lemah.
Tapi sayangnya, bisa jadi tak semua orang menyukai ayat ini bila keluar dari lisan kita sebagai penghiburan. Tak semua hati siap bila musibah dan kesedihannya dibanding bandingkan. Jadi biarlah saya menuliskannya di sini sebagai pengingat untuk saya. Sambil berbisik agak kencang ke diri sendiri, siapa tahu kamu ikut mendengarnya. Dan jadi ikut bersemangat juga :)
Alizeti, Jakarta
192 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
18:18
Mungkin kau telah terlampau jauh berjalan sayang. kau sibuk bagaimana membuat manusia menerimamu, kau sibuk berbuat baik untuk meraih ridha manusia, kau benar benar tenggelam terlampau dalam pada keinginanmu untuk membuat manusia mencintaimu. Hingga kau lupa bagaimana seharusnya mengupayakan semuanya! Hingga kau kecewa pada dirimu sendiri. Berhentilah sejenak, ingatlah bahwa setiap hati ada dalam genggaman-Nya. Cukupkanlah niatmu, kebaikanmu, upayamu kau lakukan karena Allaah. Menjadilah seperti yang Allaah minta. Tentang penerimaan manusia kepadamu, biar Allaah mengaturnya.
Dan bila kau begitu lelah, lihatlah lebih dalam pada dirimu. Yang pertama kali kau kasihani adalah dirimu. Yang pertama kali kau lihat kekurangannya adalah dirimu. Yang pertama kali kau hisab kesalahannya adalah dirimu. Yang barangkali Berulang kali jatuh terpuruk dalam kesalahan yang sama. Dan semoga kau tak lelah pada dirimu sendiri. Memohonlah agar Allaah melembutkan hatimu, agar kau mengetahui bagaimana memperbaiki semuanya. Memohonlah agar Allaah karuniakan pertolongan-Nya untuk membimbingmu memperbaiki semuanya.
Esok lusa kau akan berterimakasih pada dirimu hari ini. Dirimu yang pernah menangis, yang begitu menyedihkan, ah barangkali begitu membosankan. Kau akan berterimakasih karena kelemahanmu ini akan menguatkanmu di kemudian hari. Bahwa diri ini lemah, berharap kepada manusia lain yang sama sama lemah adalah sesuatu yang salah. Esok lusa berjanjilah untuk tegar, untuk kembali tersenyum, untuk kembali bersinar membagikan kebaikan. Bahwa setiap luka dan rasa sakit pasti ada kebaikan yang bisa di ambil maknanya. Jangan biarkan berlalu begitu saja. Tentang Kesabaran dan Rasa Syukur yang berulang kali mengajarkanmu banyak sekali kebaikan.
Allaah mencintaimu, dan Allaah tidak pernah bosan kepadamu sayang! mendekatlah, memohonlah agar kau senantiasa dimampukan mendekat kepada-Nya. Dalam bahagia, terlebih saat kau tidak baik-baik saja.
Menyapa Mentari 🌻
202 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Ada hal-hal yang cukup berada di genggaman tangan, tapi tidak untuk ada di hati kita... perihal apa-apa yang ada di dunia ini, misalnya; Bukan hanya perihal materi atau harta, namun juga tentang kecintaan kita pada hal-hal yang fana, momen hidup yang tak terlupa, harapan pada manusia atau segala sesuatu yang sejatinya dapat membuat diri kita kecewa. Kenapa? Agar Allah tetap menjadi yang pertama... di hati kita. #ntms #randomthoughts #selfbrainstorming https://www.instagram.com/p/BzkvNLwHjW9cw_HSonON-nM-YS5aeYFu_Nq4Rs0/?igshid=a1imyebgith6
20 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Ketika Al Quran Menyentuh Hatimu
@edgarhamas
(disampaikan dalam Kajian Online One Day One Lembar -ODOL- yang dirintis oleh Alumni Alfa Centauri, Sabtu 17 Februari 2018)
Mendiskusikan tentang Al Quran itu, mudah. Namun mengubah sudut pandang kita lebih jernih terhadap Al Quran, itu adalah sebuah pekerjaan yang besar. Sama-sama Al Quran, namun cara pandang pembacanya lah yang menentukan apakah ia dihargai, atau dijadikan properti penghias rumah saja.
Itulah yang saya katakan kepada Mas Farras ketika diminta mengisi Kajian Online ini. Jujur, saya bukan orang yang bisa menjelaskan keutamaan-keutamaan para pembaca Al Quran dengan sederet dalil naqli dan hadits shahih. Sebab sudah banyak buku yang membahasnya.
Saya ingin menjernikan sudut pandang kita, melemaskan sedikit sendi-sendi cara berpikir kita untuk melihat lebih nyata; Al Quran itu bukan sekadar bait-bait tulisan arab yang diterjemahkan. Ia, ada semesta di dalamnya. Ada peradaban di dalamnya. Ada manusia, bumi, dan waktu di dalamnya.
Tumblr media
Kota Pertama; Ternyata Inilah Resep Rahasia Kita
Setiap orang, negeri, dan peradaban yang besar, selalu punya resep rahasia yang membuatnya agung. Bukan sekedar keberuntungan semata, bukan juga karena mereka tertakdirkan sejak awal untuk menjadi besar. Semua kehebatan mereka, selalu ada resep khususnya.
Peradaban Barat, baru terbit sekitar 500-an tahun yang lalu. Belum lama. Mereka menjadi semaju yang kita lihat karena etos kerja mereka dan kreativitas yang tinggi. Banyak penemuan-penemuan dihasilkan, karena mereka punya semangat ingin lahir kembali sebagai peradaban unggul sebagaimana nenek moyangnya, Romawi berkiprah dalam sejarah manusia. Itulah resep rahasia mereka.
Jepang, umur kejayaannya tidak jauh berbeda dari Barat, 500-an tahun, dengan resep rahasia berupa kedisiplinan tingkat tinggi dan kecepatan mereka, selalu membuat orang-orang terpana. Ketika tahun 1900-an, Amerika membuat kapal selam dalam waktu 24 bulan, Jepang bisa membuat yang lebih bagus dalam waktu 8 bulan. Hingga kini bahkan, isunya, Jepang sudah membuat teknologi yang siap diluncurkan tahun 2025. Cepat dan cekatan.
Dan pada mereka semua, kita silau terpana. Seakan-akan merekalah peradaban termaju sepanjang sejarah. Efeknya kemudian; kita menirunya mati-matian, mengagungkannya bahkan kadang dengan berlebihan.
Padahal, mereka ini iri dengan kita, mereka juga mengambil dari kita. kejayaan mereka hari ini, mereka mengambilnya dari resep rahasia kita, tak semuanya, namun tiba-tiba, mereka tampil jadi raja.
Resep Rahasia itu adalah Al Quran,
yang sejak dulu Allah sudah mewanti-wanti kita untuk waspada, “Dan orang-orang yang kafir berkata: “Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS Fushhilat 26)
Nyata. Mereka ingin kita tak memahami resep rahasia kita sendiri. Kenapa? Mereka ingin kita tetap tunduk malu, padahal kita umat agung. Mereka ingin kita terbaring lemas, padahal kita adalah kesatria.
Dan karena merea trauma; ketika resep rahasia ini kita pahami, kita memimpin dunia 1200 tahun lamanya, menguasai 2/3 dunia dengan keadilan, memimpin bangsa-bangsa di seluruh dunia. MasyaAllah
Adakah kau lupa
Kita pernah berjaya
Adakah kau lupa
Kita pernah berkuasa
Memayungi dua pertiga dunia
Merentas benua melayar samudera
Keimanan juga ketaqwaan
Rahasia mereka capai kejayaan
Kota Kedua; Selama Ini Kita Salah Menakar Kehebatannya
Ada 3 hal yang membuat kita membeningkan sudut pandang kita terhadap Al Quran.
Pertama, jika alam semesta ini adalah stage pertunjukan, tentu ia membutuhkan naskah skenario terbaik bagi siapapun yang ingin jadi pemeran utama. Kebanyakan pemeran tidak menemukan skenario itu, akhirnya mereka mencoba membuat sendiri, dan hasilnya; gagal. Ternyata, naskah pemeran utama itu ada di tanganmu. You know what? Al Quran. (Lihat As Syuraa’ ayat 52)
Kedua, kok Amerika Serikat keren banget ya? Jangan salah, mereka habiskan 300 tahun supaya bisa sehebat itu. Kok Eropa bisa semegah itu ya? Wajar, mereka habiskan 500 tahun sampai menjadi negeri penguasa.
Tetapi… Ada, dalam sejarah manusia, peradaban yang muncul tiba-tiba, dan 30 tahun saja bisa langsung menjadi penguasa 1/3 dunia. You know who? Ya. Peradaban Islam.
Kamu tahu rahasianya apa? Al Quran.
“Sesungguhnya Allah mengagungkan sebuah kaum dengan Al Qur’an, dan menghinakan sebagian kaum karena Al Qur’an”, sabda Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. Maksudnya, siapapun bangsa berpegang pada Al Quran, pasti berjaya. Dan siapa yang meninggalkan Al Quran, pasti terhina.
Ketiga, izinkan saya bertanya, apakah kamu paham tulisan orang Indonesia 200 tahun sebelum 2018? Tentu susah, sebab banyak sekali perubahan yang terjadi. Kemarin saya tanya orang Rusia, apakah ada tulisan orang Rusia 100 tahun lalu yang ia pahami? Dia menjawab, “tidak, selalu ada perkembangan kosakata dan perubahan berkali-kali.” Lalu, bagaimana kamu bisa tidak takjub dengan Al Quran, bertahan dengan keasliannya selama 1439 tahun lamanya! Ini sangat menunjukkan ada “invisible hand” kekuatan Mahadahsyat yang menjamin keaslian Al Quran sampai kelak mentari terbit dari barat.
Dan ternyata, ketiika kamu memahami kehebatannya, kamu akan benar-benar bangga bisa memiliki dan memeluknya erat. Ya, kamu dapat kesempatan emas untuk menjadi sesuatu yang spesial, dan istimewa.
***
Sama-sama membaca Al Quran, namun tentu akan berbeda antara kita yang masih awam, dan mereka yang telah memahami makna dan tafsirnya.
Mereka yang memahami Al Quran, memaknainya sebagai hadiah terindah dari Dzat yang Mahapenyayang, bukan sekadar lembar tebal yang bertulis aksara arab.
Apa yang membedakan kita dan mereka? Cara pandang. Bagaimana membeningkan cara pandang kita dalam memaknai itu semua? Jawabnya; ilmu pengetahuan dan perenungan.
***
Kota Ketiga; 5 Model Manusia Muslim Membersamai Al Quran
“Ada 5 tingkatan seseorang ketika ia berinteraksi dengan Al-Qur'an”, nasihat seorang Guru.
Pertama, Talaffudz, sekadar membaca tanpa mesti mengetahui arti ayat. Ini dia yang menjadikan Al-Quran istimewa. Ia, dibaca dengan lisan mendatangkan pahala, paham atau tak paham. Suatu zaman Imam Ahmad bermimpi bertemu Allah kemudian menanyakan, “Apa amalan terbaik yang bisa mendekatkan hamba pada-Mu?” “Membaca Al-Qur'an, faham ataupun tidak”, itu jawab-Nya. Terukir indah di buku Siyar A'lam An-Nubala’.
Tumblr media
Kedua, Tafahum, ketika kita memahami apa yang diutarakan mutiara keajaiban Al-Quran. Memahaminya butuh perangkat, mulai dari mengilmui bahasa Arab, Ilmu Tafsirnya, Nasikh Mansukh, hingga ke akarnya.
Ketiga, Tadabbur, ketika apa yang kita baca begitu meresap dalam jiwa. Dibaca ayat surga begitu rindu menujunya, dibaca ayat siksa begitu gemetar memaknainya. Bila sampai pada tingkat ini, jiwa benar-benar mendapat gizinya, mata air segar di tengah badai pasir kehidupan.
Keempat, Tafakkur, inilah ketika kita sahabati Al-Quran, kemudian melahirkan ilmu-ilmu megah nan menginspirasi. Al-Quran ini menjadi mata air ide dan ilham. Bagi para Ekonom ia dapatkan kaidah sistem ekonomi madani. Bagi Saintis akan menemukan kaidah permulaan semesta. Tafakkur inilah yang kini memudar dari jatidiri ummat kita.
Kelima, Tanfidz. Melaksanakan. Apapun yang ada dalam Al-Quran, akan menjadi gempita indah jika tangan dan kaki kita melakukan apa yang Quran bimbingkan. Itulah tingkat para Sahabat Rasul, memastikan setiap ayat yang turun mesti mereka laksanakan tanpa basa-basi.
Dan lihat, para penghuni gurun itu akhirnya menjadi penguasa Persia dan Romawi. Memimpin dunia dengan keadilan madani, abadi sebagai kebenaran sejati.
Kota Keempat; Dan Bagaimana Ia Menyentuh Hatimu?
Pertama, Al Qira’ah Li Ajlil Ma’na, Membaca untuk mencari makna.
Ketika kamu mau membaca Al Quran, datangkan juga satu keinginan untuk memahaminya. Itulah mengapa Al Quran terjemahan sangat penting bagi kita yang belum mengerti Bahasa Arab. Memang benar, membacanya tanpa tahu maknanya tetap saja berpahala. Namun, bukankah Al Quran dihadiahkan kepadamu untuk kamu pahami maknanya? Maka, sediakan alat tulis; notebook dan pena, untuk mencatat inspirasi yang kamu dapatkan setelah membaca Al Quran. Dijamin pasti menyenangkan.
Unik memang, kamu membaca satu ayat yang sama, namun inspirasinya bisa berkembang dan terus ada, tak pernah habis. Ayatnya ya tidak berubah, dari dulu sampai sekarang tetap sama, namun ide-ide yang muncul darinya tidak pernah surut. Selalu saja segar.
Padahal ia sudah dikaji miliaran manusia sejak 1400 tahun lalu.
Kedua, An taj’al a’dzam waqtak lil Quran. Berikan waktumu yang terbaik untuk Al Quran, Jangan berikan padanya waktu ecek-ecekmu. Al Quran hanya akan memberikan rahasianya pada mereka yang mengagungkannya.
“Bagaimana mungkin kamu memberi waktu sisa pada Al Quran, padahal Allah bilang tentang Al Quran; Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Qur'an yang serupa -mutu ayat-ayatnya- lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya”, nasihat Syaikh Ahmad Al Mashry.
Ketiga, At Ta’addub bil Qur’an. Menjaga Adab pada Al Quran. Ini akan sangat nyambung dengan hatimu. Ketika kamu mencintai seseorang, kamu pasti akan menyayanginya dengan tulus. Ketika seseorang suatu hari menyelamatkan nyawa kamu dalam suatu kecelakaan, kamu pasti akan sangat menaruh hormat padanya.
Tentu akan lebih agung caramu mencintai Al Quran, ketika kamu tahu, dia akan datang sebagai sahabatmu di kala mentari sedekat hasta, tak ada pelindung, hanya ada padang luas berisi manusia-manusia yang setiapnya berpikir tentang dirinya sendiri. Ya, mahsyar manusia.
Maka, jagalah adabmu pada ‘penyelamat’ mu di hari tersulit itu. Buat ia bahagia, maka ia akan membahagiakanmu di hari penghakiman kelak.
Dan Kita Sampai di Ujung Dermaga
“Kamu tahu apa yang membuat generasi sahabat Rasulullah menjadi satu-satunya generasi terunik sepanjang peradaban manusia?”, tanya seorang Guru suatu hari.
“Yang saya tahu”, selidik salah satu kawan, “mereka langsung melaksanakan apa kata Al Quran tanpa banyak basa-basi”.
“Baik, itu salah satu jawabannya. Sekarang, apakah kau yakin generasi seperti itu akan terulang di masa depan?”, tanya beliau.
“Saya… saya, ah, nampaknya tidak yakin”, jawabku sembari bingung sendiri.
“Jawaban itu pesimis. Al Quran itu datang dan dicipta untuk umat manusia, dari zaman dulu hingga masa depan tanpa terkecuali. Jika kamu tidak yakin generasi semodel sahabat tidak akan terulang, berarti kamu nampak ragu pada keagungan Al Quran.”
Kami diam, termenung. Lalu tersadar; kami punya kesempatan untuk jadi generasi terbaik. Kami punya.
Wallahu alam.
2K notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Tentang Jodoh
Pernah kebayang gak, bahwa siapa jodohmu, apa pekerjaannya, dan bagaimana kebiasaannya, akan sangat mempengaruhi cerita dalam hidupmu kelak?
7 hari seminggu, 24 jam sehari. Bangun tidurnya, mandinya, sarapannya, bekerjanya, pulangnya, istirahatnya, pekerjaan malamnya, bacaannya, tontonannya, hiburannya, tempat nongkrongnya, dan olahraganya. Semuanya akan menjadi cerita dalam hidupmu.
Apakah dia seorang penulis, wartawan, arsitek, staff ahli anggota dewan, pegawai kantor pajak, tukang nasi goreng pinggir jalan, atau PNS kelurahan, kalian akan saling menyumbang cerita.
Kebiasaannya akan mengisi hari-harimu. Keteledorannya, kesiagaannya, kelucuannya, bahkan kebodohannya akan menjadi urusanmu. Yang barangkali bisa kamu tertawai, omeli, atau tak kamu pedulikan.
Saat kamu memutuskan untuk memiliki dan dimiliki seseorang, ada akibat atau konsekuensi yang harus kamu hadapi. Jika pekerjaannya begini, maka hidupmu akan begitu. Jika kebiasaannya seperti ini, maka hari-harimu akan seperti itu. Sudahkah kamu yakinkan dirimu? Ataukah terbersit secuil keraguan, jangan-jangan bukan dia?
Memang, kadang selektif menjadi dilematis. Terlebih usia tampaknya sulit diajak kompromi. Di saat seperti ini, kita perlu menilik kembali. Siapa yang kita cari, seseorang yang sempurna, ataukah yang mampu sama-sama?
Pada akhirnya, pencarianmu akan bermuara bukan kepada kesempurnaan melainkan penerimaan. Karena tak akan ada orang yang sempurna untuk dipilih, namun selalu ada orang yang layak untuk diterima.
Jika sudah ada penerimaan, maka sisanya adalah keberanian.
— Taufik Aulia
4K notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Matahari Peradaban
Tumblr media
Kartini adalah sosok menyejarah yang menjadi salah satu bukti peran perempuan dalam peradaban. Ia yang melepas gaun kenyamanan untuk berjuang secara anggun demi kemerdekaan kaumnya kini sentiasa dikenang. Namun, apakah hakikat sebenarnya dari emansipasi yang diperjuangkan Kartini?
Dalam penggalan suratnya kepada Prof. Anton pada 4 Oktober 1902, Kartini menuliskan
“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi, karena kami yakin pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.”
Ya, peran pendidikan memang sebegitu pentingnya bagi kehidupan manusia tanpa memandang gender. Maka jika yang diinginkan adalah kesamaan kesempatan, sesungguhnya Islam telah menjadi pintu bagi keadilan ini. Islam telah mengangkat derajat wanita dari masa jahiliyah yang penuh penghinaan, menuju masa kemuliaan. Islam memberikan kesempatan bagi wanita untuk duduk setara dalam majelis, untuk turut berdiskusi dan memecahkan persoalan, untuk saling mengingatkan saling memberi wasiat tentang kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. Bahkan, begitu diistimewakannya seorang muslimah hingga Allah meletakkan surga di telapak kakinya ketika berpredikat sebagai ibu.
Emansipasi yang diperjuangkan Kartini adalah tuntutan yang tidak melupakan kodrat istimewa wanita. Namun, jangan salah kaprah memandang peran wanita hanya sekedar pada dapur, sumur dan kasur, atau terbatas menjadi istri dan ibu semata.
Jika menilik pada kehidupan shahabiyah, kita mengenal Khadijah, seorang pebisnis ulung, wanita terhormat yang terpandang di kaumnya. Terkenal pula Nusaybah, seorang muslimah tangguh yang berjaya di medan perang. Pun Asy-Syifa binti Abdullah, seorang dokter pada zamannya. Tiada sekat pada agama ini yang melarang muslimah untuk berperan dalam kehidupan sosial, selama kewajiban utama telah ditunaikan dengan baik.
Islam, agama yang menjadikan keadilan sebagai salah satu pokok ajarannya. Ia mampu menghadapi semua tantangan zaman dan menjawab setiap pertanyaan. Sehingga tidak perlu lagi kita mengambil paham-paham lain yang bisa menyesatkan.
Bukankah telah Allah sampaikan dengan lembut dalam sebuah surat yang berarti perempuan, yaitu An-Nisaa: 32
“Dan janganlah kalian merasa iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian di antara kalian atas sebagian yang lain. Bagi para laki-laki terdapat bagian atas apa yang mereka kerjakan, dan bagi para wanita pun terdapat bagian atas apa yang telah mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Teruntuk semua perempuan, selamat menikmati kesempatan dan keistimewaanmu. Menjadi matahari peradaban dengan ilmu dan pengetahuannya yang luas dan adabnya yang luhur. Menjadi pencerah tak hanya bagi keluarga, namun juga masyarakat.
Minadzdzulumati ilannur.
Door Duisternis Tot Licht.
Habis Gelap, Terbitlah Terang. 
24 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Membaca, melawan kebodohan. Yuk join
Tumblr media
20 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Sejarah Islam Adalah Sejarah Dunia
Dalam industri perfilman besar seperti DreamWorks dan lainnya, Barat menyuguhkan kehidupan khayalan dan fiksi yang asalnya adalah ideology yang berkembang dalam perubahan sejarah mereka serta filsafat dan kebudayaan (adat) pendahulu mereka. Sesuai dengan namanya, “DreamWorks” mengubah tokoh-tokoh Khayalan dalam seri film animasinya menjadi alat untuk mengarahkan persepsi anak-anak hingga dewasa untuk mengikuti pesan-pesan yang cenderung di dalamnya dan memanjakan setiap usia dalam candu hiburan yang tak terbatas. Paulo Fraire tokoh pendidikan Kritis mengatakan bahwa kemenangan Kapitalis dalam segala bidang produksinya, bukanlah merupakan hasil kerja keras dan karya yang luar biasa, melainkan hasil dari penghisapan modal-modal dari Negara Berkembang saat Kolonialisme, Imperialisme terdahulu yang berimbas hingga kini dalam bentuk kesepakatan yang tidak adil.
Mempelajari sejarah sejatinya memahami peran kita di atas dunia, membaca peluang kita diantara rentetan kejadian-kejadian besar, diantara tokoh-tokoh agung dan masyarakat Muslimnya yang tangguh, bagaimana untuk kembali membangun. Semangat Imperialisme masih tumbuh subur melalui semboyannya Gold, Gospel, Glory. Gold berfungsi menjarah kekuatan material bangsa lain, hingga tanah tempat mereka berpijak terjadi pada saudara kita di Palestina, Rohingya, Uighur, Suriah, Bosnia. Gospel di era modern ini semakin luas cakupannya berfungsi menjarah ide, pemikiran, kebiasaan melalui kecanggihan Informasi.
Sejarah termasuk aspek penting yang tidak lepas dari kejahatan Imperialisme. Kebenaran-kebenaran sejarah Islam mulai diubah dan disembunyikan, diganti doktrinisasi yang memburukkan Islam. Dianggaplah Islam sebagai teroris, dilancarkan kegaduhan dalam media-media untuk mendukungnya. Penjajahan di Palestina adalah bukti dari ketidak pedulian kekuatan yang katanya penjunjung kemanusiaan zaman ini, PBB yang katanya demokratis pun masih tunduk pada kebijakan The Big Five Amerika dkk. Marilah kita perhatikan Panji Penaklukkan Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu anhuma yang jauh dari kata kekerasan. “Jangan membunuh anak-anak, wanita atau Orang Tua. Jangan Menebang, merusak atau membakar pepohonan, terutama jika sedang berbuah. Jangan menghabisi hewan ternak musuh, selain untuk makananmu. Kau mungkin akan bertemu dengan orang-orang yang telah mengabdikan hidup untuk layanan monastik , jangan kalian ganggu mereka”
Sejak tahun 70 Masehi, Kekaisaran Romawi telah mengusir bangsa Yahudi dari Yerussalem. Baru setelah penaklukkan Muslim pada tahun 637 inilah mereka diizinkan kembali ke kota suci. Islam telah tersebar hingga Suriah, Kaesarea, Gaza, Damaskus, Mesir, daratan Palestina dengan komando pasukan Khalid ibn Walid, Yazid pada masa Khalifah Umar. Umat Islam dapat mengalahkan keangkuhan Byzantium (Kaisar Heraklius) yang membentang di wilayah tersebut. Islam tetap mengizinkan para warga sipil daerah-daerah yang ditaklukkan untuk melanjutkan kehidupan dan kegiatan keagamaan mereka dengan syarat tunduk pada pemerintahan Islam dan membayar jizyah (jumlah yang lebih kecil dari pajak yang diwajibkan pada mereka dari pemerintahan Byzantium, bahkan lebih rendah dari zakat yang harus dibayar umat Islam sendiri. Jizyah dalam Islam diwajibkan hanya untuk pria dewasa, bukan tua renta, perempuan atau anak-anak). Persia juga ditaklukkan Sa’ad ibn Abi Waqqash, melawan Kekaisaran Sassaniyah, harta rampasan dalam perang Qadisiyah ini diperintahkan oleh Khalifah Umar untuk dijual digunakan untuk memberi makan fakir miskin.
Di masa Utsman, utusan Muslim dikirim hingga ke Tiongkok untuk membangun hubungan Diplomatik antara kekhalifahan dan Dinasti Tang, bahkan Indonesia sendiri telah terIslamkan pribuminya pada Abad ke 7 jauh sebelum peradaban Hindu Budha membangun Borobudurnya, dibuktikan dengan adanya kerajaan Kalingga dipimpin oleh ratu muslim (Sima).
Namun awal puncak huru-hara dalam tubuh umat Islam dimulai dari Umar ibn Khattab hingga Ali ibn Abi Thalib, disanalah muncul Khawarij (akar ideology ISIS masa kini) dan Syiah (yang terkontaminasi majusi Persia). Namun Kekuatan Islam masih dapat bangkit melalui Daulah Umayyah yang hanya dalam jangka waktu 4 tahun dapat meluaskan wilayahnya hingga ke semenanjung Iberia (dekat Andalusia/Spanyol) di tangan Thariq ibn Ziyad, Uqban ibn Nafi, Musa ibn Nushair. Di Abad ke 8 Bani Umayyah dapat meluaskan wilayahnya hingga Afrika Utara, Spanyol hingga India, Sri Lanka dan Sindh di bawah komando Muhammad ibn Qasim yang bersal dari Thaif/Thaqif (kota yang ditanyakan Jibril pada Rasulullah, apakah dihancurkan atau tidak).
Abbasiyah Dengan Khalifahnya Harun Ar-Rasyid pada tahun 802 mengirim utusan ke Cherlemagne (Figur Raja yang paling dikagumi Eropa masa kini) di Perancis membawa hadiah seekor Gajah dan Jam Air (buatan Ilmuan muslim bernama Al-Jazari, ahli mekanik, robotic yang karyanya banyak disadur oleh ilmuan Eropa). Di zaman inilah keilmuan Islam banyak berkembang ke seluruh penjuru dunia. Universitas tertuadi dunia, Universitas Al-Qarawiyyin, didirikan oleh Fathimah Fihr di Fez Maroko. Baitul Hikmah tempat terbesar buku-buku keilmuan segala bidang, penemuan-penemuan, manuskrip dll. Akal saat itu sampai pada keunggulannya, namun ia juga berdampak pada pemikiran akidah, muncul pemikiran Mu’tazilah yang akhirnya menebar fitnah memenjarakan Imam Abu Hanifah. Imam Syafi’I juga pernah ditangkap di masa Harun Ar-Rasyid akibat kedustaan orang-orang yang dilancarkan padanya.
Al-Khawarizm dalam bidang Matematika, Omar Khayyam dalam sastra, Al-Biruni dan Al-Majriti dalam Astronomi, Muhammad Al-Idrisi pembuat Peta bumi pertama dalam bidang Geografi yang memperbaiki desain dari Yunani milik Ptolemy, Ibn Battutah dan Al-Mas’udi petualang muslim sebelum Christopher Colombus. Benua Amerika disebutkan adalah benua yang dihuni oleh penduduk Pribumi Muslim, dengan Raja pertamanya Mansa Abu Bakar. Ar-Razi sebagai peneliti yang menyempurnakan ide-ide kedokteran Galen Dokter Yunani Kuno. Ahmad ibn Thulun, penguasa Mesir yang membangun Rumah sakit di Fustat dengan 60.000 dinar uang pribadinya untuk kesehatan masyarakat miskin.
Ibn Haitham dengan Fisikanya yang lebih dahulu dari Galileo, Newton atau Einsten. Begitupula dalam Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih muncul di zaman keemasan ini oleh Imam Syafi’i. telah tumbuh keunggulan Militer Tentara Turki di zaman Abbasiyah ini, hingga ketika datang masa kelemahannya, orang-orang Seljuq Turki Utsmani inilah yang kemudian memanggul bendera Islam. Dari kepemimpinan Gubernur Nizhamul Mulk pada masa kuasa Abbasiyah lahirlah Madrsah Nizhamiyah yang di dalamnya Imam Al-Ghazali memiliki nama baik dan pengaruh besar dalam membenahi pemikiran-pemikiran Filsafat yang berbahaya. Tak pernah cukup lembaran hidup para pejuang umat ini ditulis dalam kertas, yang diinginkan adalah terbukanya mata hati generasi muslim untuk tidak gandrung kepada Peradaban palsu barat karena kejahilan kita, kita harus sadar bahwa kita adalah umat pejuang, pembawa kebenaran (Al-Qur’an), pemberani dalam menyebarkan kebenaran meski seluruh dunia mengutuki.
Tumblr media
112 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
UMMAT ISLAM HARUS CERDAS
Para Orientalis bilang “mengapa harus mengikuti ketentuan peletakan Ayat dan surah Al-qur'an yang sudah ada? Padahal banyak ditemukan pembahasan ayat yang satu berbeda dengan pembahasan ayat setelahnya, mengapa ayat yang pertama turun tidak diletakkan di awal? Begitu pula ayat yang terakhir turun tidak di belakang?.”
Jika dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, Kira-kira apa yang akan dikatakan anak muda muslim yang bahkan belum belajar thaharah, shalat?
Kemudian yang lebih menyedihkan ia masuk ke kampus-kampus dengan konsentrasi keilmuan yang jauh dari ilmu-ilmu Agama, padahal dari Agama lah ia diajarkan mengenal siapa dirinya dan untuk apa ia hadir ke dunia.
Kalaupun ia tersadar, dan memilih belajar agama, hal ini belumlah cukup kawan. Dari siapa ia mengambil ilmu-ilmu agama itu? Apakah dari ilmuan-ilmuan yang bergelar profesor filsafat, Ph.D, yang mengenyam pendidikan agama dari negeri barat, hingga kemudian pulang ke tanah air menyatakan diri bahwa pemikiran-pemikiran ulama mujtahid, ulama-ulama salaf, harus diperbaharui?
Umat Islam harus cerdas, bahkan untuk seorang yang akan bertindak sebagai editor penyusunan kembali kata-kata dalam buku karya orang lain, ingin mengubah urutan kalimatnya, merubah titik komanya, maka akan berdampak besar pada perubahan makna, maksud dan tujuan dari penulis aslinya.
Apalagi jika prinsip seperti itu hendak dilakukan terhadap Firman Allah yang ditujuakan kepada seluruh manusia, Al-qur'an. Kerusakan sebesar apa yang ditimbulkan oleh cendikiawan muslim yang katanya ahli Agama yang disanjung-sanjung barat.
Batas jalan itu, dibuat untuk menyelamatkan Kita dari terperosok ke dalam jurang yang berisi binatang buas. Seperti itu lah penjagaan Islam terhadap Aqidah manusia. Kita hanya perlu mendekat lagi kepada agama kita, kita akan mengetahui bahwa Penempatan Ayat dan Surah Al-qur'an adalah sesuatu yang pasti, bersumber dari Perintah Allah ta'ala dengan Perantaraan Rasulullah saw.
Bukan hanya itu, bahkan kita akan mengetahui bagaimana kegigihan Rasulullah dalam mengajarkan Al-qur'an pada para Sahabat, kemudian memantau Sahabat dalam menghafal dan menuliskannya. Kita akan temukan betapa tegas dan kerasnya Rasulullah dalam mendidik agar Kalam Allah tidak tercampur dengan jawaban beliau dari satu permasalahan (Hadits).
56 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Seonggok Daging Bertoga
Ia yang seonggok daging berjalan ketika toga telah terpasang, sarjana ada di tangan, bangga akan kerja kerasnya menyelesaikan ratusan lembar skripsi.
Berfoto ria, berkumpul bersama teman dan keluarga, makan malam, perayaan, menghabis-habiskan uang yang telah ditabung sebulan sebelumnya. Tawa mereka mengalahkan paraunya suara mikrofon muadzin di langgar kecil. Tangannya memakai jam berkualitas tapi akalnya pula yang memilih waktu tidak berkualitas, ia lihat sekejap, ah.. Masih jam segini, sholat nanti saja masih panjang.
Sehari sebelumnya, Uang pemberian orang tua ia gunakan membeli gaun wisuda, pernak pernik, alat make up, untuk tampil menawan di hari orang-orang memandangnya sebagai intelektual. Tak lupa biaya perjalanan pacar yang akan datang diundangan, juga disiapkan. Malu, katanya kalau tidak membawa pacar.
Mungkin alur cerita ini terlalu cepat, maka kita tarik ke belakang. Gulungan kertas skripsi dilihat diteliti dosen ahli. Apa yang ada di dalamnya memusingkan kepala, teori-teori yang berjalan bagai semut merah, menambah pelik dosen yang belum menerima gajih bulanannya.
Diskusi mahasiswa dan dosennya seperti mahkamah. Saling tutup menutupi, padahal yang ditulis itupun tinggal dicopy dari referensi. Bicaranya mengentaskan masalah, tapi kakinya pun tidak menyentuh tanah masyarakatnya. Bicaranya menerapkan model pendidikan, tapi anehnya ia praktekkan di tempat yang sudah memiliki kurikulum.
Apakah hutan, kampung, desa tertinggal di Indonesia ini sudah begitu sedikit, hingga tak ada lagi wahananya selain di sekolah-sekolah, yang bahkan berpura-pura menerima modelnya untuk kemudian tetap pada sistem pertama setelah kepergiannya?
Ketok palu mengesahkan selesainya sidang, ratusan lembar skripsi dikumpulkan, dosen paruh baya kesulitan membawa, ia hempaskan skripsi ke keranjang tak lebih dari lututnya, padahal di dalamnya ada kalam Allah tertulis. Ia dorong menuju perpustakaan, ia letakkan rapi-rapi. Hingga datanglah tangan mahasiswa setahun kemudian membuka tumpukan berdebu itu. Sungguh itulah hasil para intelektual.
Mari bandingkan dengan kehidupan ulama yang serba kekurangan, tak banyak dikenal layaknya bintang bollywood. Namun dari kejernihan akal hati dan ketekunan mereka dunia ini masih dijaga untuk orang-orang yang mau berfikir.
Al-Jahizh ketika memegang buku, maka beliau akan membacanya dari awal sampai akhir. Hingga beliau menyewa beberapa toko untuk menginap disana dan membaca seluruh buku yg ada disana.
Ismail ibn Ishaq Al-Qadhi tidak pernah terlepas buku dari tangan dan lengan bajunya. Ibnu Suhun makan malamnya selalu disuapi budak wanitanya, namun beliau tak sadar karena sibuk menyusun buku.
Wafatnya Imam Abu Husain Muslim ibn Hajjaj (penulis shahih muslim), disebabkan sibuk menelaah hadis, disiapkan untuk beliau sekeranjang kurma, beliau mengkaji hadis sembari menyantap kurma satu-persatu, hingga subuh kurma tsb habis, sebagian perawi menceritakan bahwa itulah penyebab wafatnya beliau.
Bekas rautan pensil Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk menjadi bahan bakar memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih tersisa. Saking banyaknya rautan pena yang beliau gunakan untuk menulis ilmu.
Ibn Taimiyah Al-Jadd selalu meminta seseorang dari muridnya untuk membacakan kitab ketika beliau masuk WC, agar waktu-waktu yang beliau habiskan dalam membuang hajat pun bernilai.
Beliau lebih suka makan roti dicelup air daripada makan roti kering, agar waktu makan bisa dipersingkat dan mengutamakan waktu-waktu beliau untuk menelaah ilmu, mengajar, menulis dan memberikan fatwa dan didikan.
91 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Jika Kamu bukan Mereka, Ummat ini dibawa kemana?
Jika Kamu, Maka Tidak Mereka..
Jika kamu siang malam, harap-harap cemas menanti datangnya jodoh sembari memperbaiki diri, mempersiapkan kelulusan, memimpikan kebahagiaan rumah tangga,
Maka tidak dengan Syaikh Abu Nashr As-Sijzi (ahli hadits paling kuat hafalan hadits di masanya), beliau menolak menikahi Wanita shalihah yang datang ke rumahnya dengan membawa uang seribu dinar, cantik jelita, padahal wanita tersebut telah berkata “Aku sebenarnya tidak butuh menikah, aku hanya ingin melayanimu”.
Namun syaikh tetap pada pendiriannya, memintanya segera pergi dan mengembalikan kantong dinar. Syeikh berkata
“Aku pergi dari Sijistan dengan niat mencari ilmu. Jika aku menikah, maka sebutan ini (Pencari Ilmu) terlepas dariku. Dan aku tidak mendapatkan pahala mencari ilmu sedikit pun”. Jika beliau kumpulkan para syaikh guru yang beliau pernah belajar padanya, maka jumlahnya tidak kurang dari 3600 orang.
Jika engkau telah berkeluarga, maka waktumu sudah bisa dipastikan terfokus pada Anak Istri, kebutuhan hidup dan persiapan kelahiran, tak lupa istrimu akan banyak manja dan mintanya.
Maka tidak dengan Ibn Al-Qasim Al-Mishri, yang selama 17 tahun menetap di majelis Imam Malik, sering tertidur di depan pintu rumahnya, hanya untuk mendengar Hadits Rasulullah dan menimba Ilmu. Padahal selama 17 tahun, ia meninggalkan Istrinya yang tengah mengandung.
Hingga di satu hari, seorang pemuda yang ternyata adalah anaknya dahulu dikandung sng istri datang menemuinya di majelis Imam Malik.
Sebelum kepergiannya, Ibn Al-Qasim telah memberikan pilihan pada sang Istri, bahwa ia membebaskannya untuk memilih akan tetap menjadi istrinya atau berpisah. Karena Ibn Qasim akan pergi lama tak kembali demi menimba Ilmu dari Imamnya umat ini, Imam Malik ibn Anas.
Namun apakah jawaban istrinya? Ia memilih untuk tetap menjadi istri, dari manusia yang sangat mencintai Ilmu ini.
-Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah-
Tumblr media
80 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Talk: Selektif
Her: Emang salah ya, kalau seseorang itu sangat selektif dalam menentukan calon pasangannya?
Me: No, it’s not. I’m the selective one. Tapi kita harus membedakan antara selektif dengan banyak maunya.
Her: Hah? Maksudnya gimana tuh?
Me: Kalau selektif itu, tahu tujuan dan prioritas. Sedangkan banyak maunya, kamu hanya fokus pada kriteria. Ibaratnya taqlid buta sama kriteria.
Her: Masih ngga paham deh.
Me: Contoh, kamu butuh membeli baju. Kamu paham tipe, warna dan kualitas baju yang seperti apa yang kamu butuhkan. Saat menemukan itu di toko baju, ngga peduli brand nya apa (selama ia sesuai dengan budget yang kamu miliki), meski itu baju pasar sekalipun. Asal tipe, warna dan kualitas oke, kamu akan membelinya. That’s called selective. Tahu tujuannya. Menentukan dulu hal yang ditujunya seperti apa dan bagaimana.
Berbeda dengan orang yang terlalu banyak maunya. Padahal apa yang dia butuhkan sudah dapat, tapi dia ngga mau karena bukan dari toko atau brand tertentu. Sehingga meski sebenarnya dia bisa saja mendapatkan baju itu, jadinya ngga dapat karena terlalu taqlid buta pada brand tersebut. Sampai sini paham?
Her: Sedikit. Tapi korelasinya sama jodoh, apa?
Me: Kalau kita tahu tujuan kita menikah, visi-misi sudah ditentukan, maka harusnya fokus utama kita pada dua hal itu dulu paling utama. Semisal aku, saat ada CV yang masuk, yang aku lihat pertama kali bukan fotonya. Bukan data dirinya. Tapi pertama kali yang aku lihat adalah: visi-misi dan aqidahnya. Harga mati dua hal itu.
Setelah aku baca dengan baik, jika dua hal itu minimal 80-90%, baru lanjut baca data diri dan lihat fotonya. Kalau dua hal itu udah ngga mencapai batas minimal, sorry to say yaa dadah good bye hehehe. Karena tujuan aku jelas. Dan ngga main-main dengan tujuan itu.
Namun, kalau sudah sampai di angka 80-90%, barulah aku lihat data dirinya, pekerjaannya, nasabnya, kekurangannya, fisiknya. Kemudian aku list. Dari semua hal yang ada dalam dirinya—yang tertulis di sana, ada berapa banyak yang aku terima atau ridha terhadapnya, dan mana yang ngga aku ridha.
Karena gimanapun juga, kita akan bertemu setiap hari, interaksi setiap hari, menjalankan visi-misi. Kalau dari kekurangan dan fisik dia ada yang ngga aku ridha, yaa ga bisa maksa juga. Sekalipun tadi visi-misi udah oke.
Setelah aku list, aku analisa. Hal-hal yang engga aku ridhai itu, bisa aku tolerir ga ya ke depannya. Entah mengenai kekurangan, finansial, fisik, suku, dsb. Kalau menurutku sepertinya aku bisa tolerir dan akan baik-baik saja, yaudah. Aku tinggal istikharah.
Remember: istikharah dilakukan jika sudah ada kecenderungan. Bukan masih abu-abu ya. Karena dalam istikharah kita meminta apakah yang kita yakini ini yang terbaik atau bukan. Kalau masih abu-abu yaa self-analysis dulu selesaikan.
Oh iya, self-analysis ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Secara mental sudah siap, sehingga dia tahu apakah dirinya bisa menerima orang tersebut atau ngga. Semua ini berawal dari PENERIMAAN DIRI SENDIRI.
Orang yang masih bingung dengan pilihannya, masih banyak maunya, tandanya cuma dua:
1. Dia belum siap menikah,
2. Masih ada trauma masa lalu yang belum selesai.
That’s it. Dan yang aku lihat kayanya dirimu ada di poin nomor dua. Kenapa? Karena kamu kelihatan udah siap menikah, tapi kamu selalu bingung menentukan pilihan. Dan selalu stuck di kriteria. Harus sempurna sesuai yang kamu inginkan. Analisaku, ada masalah dengan sosok laki-laki dalam kehidupanmu. Entah itu ayah, kakak laki-laki atau pernah disakiti laki-laki. Jadi, kamu terlalu kekeuh dengan kriteria kamu. Harus begitu. Kalau ada yang kurang dikit, ngga mau. Padahal kekurangannya masih bisa ditolerir. Benar gitu ngga?
Her: …….
Me: Selesaikan dulu yang ada dalam diri kamu. Kamu ngga akan bisa menemukan sosok yang kamu butuhkan, kalau hal itu belum selesai. Terima masa lalu dan diri kamu sendiri ya? Kasihan lho itu diri kamu. Sudah siap menikah, butuh pendamping, tapi masih harus terkukung dengan trauma masa lalu. Sekalipun ada laki-laki yang nanti sesuai kriteria kamu, namun ketika dalam rumahtangga ada trigger tentang trauma kamu, pasti hal itu akan muncul lagi. Litaskunu ilaiha dalam rumahtangga ngga akan kamu dapatkan jika dalam diri kamu belum selesai.
Paham sampai sini? Semangat, ya. Allah akan datangkan seseorang yang tepat di waktu yang tepat dengan cara yang tepat. Insya Allah.
Her: *crying*
420 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
🌟 💪🏽💎💪🏽 AGAR ANDA TEGAR DALAM HIDUP, LIHATLAH ROSULULLOH SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM
✏Ustadz Musyaffa Ad Dariny, MA,
Ada orang tua Anda yang meninggal ? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- tumbuh besar dalam keadaan yatim piatu, tanpa kedua orang tuanya.
Ada anak Anda yang meninggal? Semua anak Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- wafat ketika beliau masih hidup, kecuali Fatimah -rodhiallohu ‘anha- yang meninggal beberapa bulan setelah wafatnya beliau.
Kehormatan Anda pernah dilecehkan? Kehormatan Nabi -shollallohu alaihi wasallam- pernah dilecehkan, dengan dituduhnya isteri beliau Aisyah -rodhiallohu ‘anha- telah berselingkuh, hingga Allah membebaskannya dari tuduhan keji tersebut dari atas langit ketujuh.
Anda terjerat hutang? Ketika Rosulullah -shollallohu alaihi wasallam- wafat, baju perang beliau masih tergadaikan di tangan seorang yahudi
Anda terhimpit dengan keadaan, hingga tidak memiliki apapun untuk makan? Api dapur di rumah Nabi -shollallohu alaihi wasallam- biasa tidak menyala hingga beberapa bulan.
Ada putri Anda yang ditalak suaminya? Dua putri Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- pernah ditalak oleh suaminya.
Anda harus pergi meninggalkan tempat kelahiranmu? baik karena dipaksa atau terpaksa. Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah diusir oleh kaumnya sendiri dari tempat kelahirannya.
Anda pernah menjadi sasaran rencana pembunuhan? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- sering menjadi sasaran rencana pembunuhan dari kaum yahudi dan kaum musyrikin
Ada tetangga yang mengganggu Anda? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah diganggu tetangganya yang yahudi, namun demikian beliau tetap mengunjunginya saat dia sakit
Orang yang Anda senangi tidak mau mendengar Anda, tapi malah mendengar musuh-musuh Anda? Rosululloh -shollalohu alaihi wasallam- tidak didengar oleh pamannya Abu Tholib, tapi dia malah taat kepada Abu Jahal.
Anda pernah dihina seseorang? Rosululloh -shollalohu alaihi wasallam- telah dicela kaumnya, bahkan telah diletakkan kotoran onta di atasnya
Pernah merasakan sempit rezeki dan diboikot orang yang berada di sekitar Anda? Rosululloh -shollalohu alaihi wasallam- pernah diboikot kaumnya di sebuah daerah kecil selama 3 tahun.
Anda memiliki beban pikiran? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- memiliki beban dakwah dan bagaimana risalah islam bisa menyebar.
Anda pernah didustakan dan perkataan Anda ditolak mentah-mentah? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah didustakan dan ditolak perkataannya oleh kaumnya
Gigi Anda sakit? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah retak gigi serinya.
Pernah dituduh melakukan sesuatu yang tidak Anda lakukan? Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah dituduh gila dan melakukan praktek sihir.
Anda lelah dalam beribadah kepada Allah? Kedua kaki Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- pernah sampai bengkak, karena lamanya beliau dalam sholat malam.
Mungkin ada satu atau lebih dari masalah-masalah ini pernah menimpa Anda, sehingga Anda merasakan hidup yang sedih, berat, galau, dan cemas… lalu bagaimana jika semua masalah tersebut berkumpul pada satu orang?
Meskipun demikian, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu tetap bahagia dan optimis, karena beliau menemukan kenyamanan hatinya dalam ketaatan kepada Robbnya, sebagaimana beliau isyaratkan dalam sabdanya: “Senangkan hati kami dengan sholat, wahai Bilal?”.
Maka, ini merupakan pesan berharga bagi kita semua, khususnya yang lagi sedih dan ditimpa musibah, tidakkah kita rela dengan musibah tersebut dan mengharap pahala dari Allah… Tidakkah kita menjadikan Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- sebagai teladan dan panutan yang baik.
Marilah kita bersholawat kepada beliau -shollallohu alaihi wasallam-.
🌐Sumber: BBG Al-IlmuCom
15 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Harap.
Sekiranya kita diperbolehkan menebak, apakah yang kira-kira dirasakan Zakariya ‘alaihissalam hingga pada salah satu untaian do’anya, dia melangitkan harap yang diiringi rasa keberpasrahan?
“Dia (Zakariya) berkata : ‘Ya Tuhan-ku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam do’aku kepada-Mu, Ya Tuhanku.” (QS Maryam : 4)
atau, 
ingatkah kita bagaimana perasaan sayyidatina Maryam, ketika merasakan sakit (saat hendak melahirkan) yang begitu sangatnya hingga apa yang terucap dari lisan wanita mulia lagi suci tersebut, seolah bernada keberpasrahan yang sangat juga?
“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, ‘Wahai betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan” (QS Maryam : 23)
Yap. Zakariya ‘alaihissalam serta Sayyidatina Maryam tidak sedang berputus asa terhadap kebesaran Rabb Yang Menguasai Langit dan Bumi. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pandangan manusia yang sangat dipenuhi keterbatasan, apa yang menjadi harapan-nya merupakan hal yang tidak wajar bahkan tidak mungkin terjadi.
Namun, Allah seolah hendak memberikan pelajaran melalui keduanya bahwa setidakmungkin dan setidakideal apapun kondisi yang sedang dialami, Rahmat dan Kebesaran Allah akan senantiasa membersamai mereka yang menjadikannya sebagai ‘illah dan sandaran serta tujuan dari segala pengharapan. 
Sebab Zakariya ‘alaihissalam dan sayyidatina Maryam merupakan dua hamba Allah yang sholeh yang tidak pernah sekalipun keduanya berputus asa atas rahmat dan kekuasaan Allah, maka apa yang menjadi harapannya menjadi nyata.
Lalu, bukankah sering bahkan mungkin hampir setiap hari kita merasakan sedang berada dalam kondisi yang tidak idel dan memiliki keterbatasan yang sangat? Lantas, kepada siapakah kita akan melangitkan harapan dan membumikan ikhtiar kita? akankah kepada makhluk yang serba memiliki keterbatasan atau Dia Yang Maha Luas dan Maha Memiliki Kekuasaan? Wallohu’alam
(Allah) berfirman : ‘Demikianlah’ Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali” (QS Maryam : 9)
131 notes · View notes
ummah767 · 6 years ago
Text
Melatih Bercukup
Tiap tanggal 1 awal bulan biasa jadi rutinitas saya tuk mengatur pos-pos alokasi keuangan keluarga.
Prinsip keuangan kami sederhana, tiap pendapatan bulanan dibagi 4 : pengeluaran harian 25%; investasi dan tabungan 25%; infaq zakat hadiah 25%; dan pos campuran (cicilan, pendidikan anak, upgrade rumah) 25%.
Selebihnya jika ada pendapatan tambahan sekecil apapun itu, langsung dibagi dengan 1/3 kebutuhan harian/bulanan, 1/3 ziswaf, dan 1/3 investasi.
Alhamdulillah pola ini sudah konsisten diterapkan sejak 3-4 tahun lampau. Dan bekerja mengendalikan dan melatih kami belajar “mencukupkan diri”.
Porsi pengeluaran harian yang besarnya 25% itu bukan hanya belanja harian aja. Ia terdiri dari pos seabreg : belanja harian, peralatan&perlengkapan rumah tangga, jajan ayah, jajan bunda, jajan azima, transportasi, kesehatan, liburan, dan pendidikan (beli buku/ikut course).
Mekanisme ini memaksa saya harus pandai mengatur pengeluaran. Terutama pos jajan saya personal. Maklum pos ini biasanya yang kita sering khilaf kalau punya uang lebih. Beli hape, beli baju, barang-barang hobi, dll.
Tumblr media
Contoh tahun 2018 saya beli banyak peralatan olah raga dan susu protein. Akhirnya terealisasi karena saya irit-irit pemakaian pos pribadi saya bulan-bulan sebelumnya. Sepertinya gak akan bisa beli kalau pos bernama jajan ayah ini ga dihemat dan ditabung.
Menjadi masalah kalau jatah pos tersebut sudah minus. Tanda peringatan bagi kami. Kalau tetap dipaksakan, minus akan semakin luber-luber. Minus juga akan terbawa berkelanjutan ke bulan-bulan selanjutnya. Tidak diputihkan sebelum memang bisa normal sendiri.
Akhirnya disitu kami belajar tuk mencukupkan diri. Cukup itu menurut saya bukan tindakan pasif, tapi ia aktif. Ia harus dilatih dan dibentuk. Selagi kita masih mampu mengendalikan diri terutama.
Mengendalikan diri bisa bercukup dalam materi selalu menantang. Di kala lapang maupun sempit. Mencukupkan diri kala sempit tantangannya bersabar, mencukupkan diri kala lapang tantangannya nafsu.
InsyaAllah kita selalu percaya rezeki dari Allah cukup. Nikmat Allah cukup, bahkan berlimpah. Yang buat suka ga cukup itu menggantungkan kepuasan pada nafsu kita.
Betapa indah doa dalam hadits ini : Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563)
Mengingatkan kembali pada kita tuk bergantung pada Allah semata, bukan yang lain. Apalagi jika hanya kepuasan pada pemenuhan nafsu.
Memohon kepada Allah tuk mampukan kita bercukup hanya dari yang halal. Hal yang sulit di tengah beragam sumber syubhat dan yang dilarang Allah berseliweran.
Melatih diri tuk bercukup dengan membatasi diri bukan berarti pelit dan menyusahkan diri. Tapi kita melatih nafsu tuk tidak selalu jadi panglima pengambil keputusan.
Dengan mencukupkan diri, kita bisa lapangkan yang dititipkan Allah tuk membantu melapangkan urusan orang lain. Tuk mempersiapkan masa depan seperti yang Allah perintahkan. Dan tuk lebih banyak beramal di jalan yang Allah muliakan.
Semoga kita semua dimudahkan Allah tuk mencukupkan diri dengan yang halal dan berkah. Juga dengan melatih kedisiplinan dan pengendalian diri kita atas nafsu kita sendiri.
2K notes · View notes