Tumgik
ummanyarara · 4 years
Text
Ada didalam hatiku rasa kesal dan amarah, namun tak tahu dimana muaranya. Tiba-tiba saja.
Dilema sampai shalatpun tak sempurna rasanya.
Ya Allaah hukuman hati lebih berat dari badan.
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Terkadang bimbang dg status orang-orang yang mungkin sdg tidak baik-baik saja. Dikomentari takut di bilang kepo padahal hati khawatir dengan keadaannya.
Tidak di komentari takut tak ada empati karena sempat membaca statusnya.
Bukankah itu semua dilema?
Kenapa banyak orang-orang tertutup tetapi hakikatnya memancing untuk mempersilakan orang lain membuka pintu. Ketika di ketuk? Jangankan mempersilahkan masuk, salampun tak di sambut.
Pelajaran untuk diriku, bahwa kita harus pandai menempatkan diri. Tak ada persahabatan seperti jaman-jaman sekolah, bilamana satu menangis di sakiti, yg lainnya akan mencari pelaku sampai di hakimi.
Kita berada di jaman hanya ha ha hi hi untuk sekedar melepas penat, bukan berbagi saat yang lain sedang bersedih hati.
Jika memiliki masalah yang tak ingin orang tahu. Cukuplah untuk tidak mempostingnya di sosial media. Karena kau akan memiliki dua pilihan. Beban di dadamu teurai, orang-orang akan mengomentari.
Engkau harus siap akan keduanya.
Dan ada dua jenis komentar yang didalam terdapat niat yang mungkin engkau tak sadar
Pertama, orang-orang ingin tahu masalahmu
Kedua, orang-orang yang benar-benar perduli dg mu.
Engkau tak bisa memisahkan keduanya.
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Tumblr media
Terkadang menceritakan keadaan diri pada orang lain kita berharap rasa sedikit empati, lalu mungkin setelahnya di nasehati. Namun adakalanya ketika hal itu merupakan sesuatu yang salah, banyak orang hanya akan fokus menghakimi tanpa mau mendengar lebih jauh lagi.
Aku adalah orang yang terlalu bermain perasaan. Bahkan bisa menangis hanya karena nonton upin ipin episode makan telur ikannya opa. Jangankan nasehat yang di dengar ketika menceritakan beban di dada, yang ada hanya belati yang menusuk hati.
Jadi, sejauh aku memandang kehidupanku kebelakang, hal terbaik untuk diri dan hatiku adalah tidak menceritakan apapun kepada siapapun selain Allaah lalu suamiku.
Allaah tentu hal yang utama. Yang paling memahami, Maha Mendengar meski saat berdoa tak mampu berkata-kata hanya bisa beuraian air mata.
Suami, tempat yang hangat untuk memeluk. Tak pernah mencela meski istrinya tercela. Tak pernah menghardik meski istrinya berbuat kesalahan. Ia akan mendengarkan, lalu mengatakan semua akan baik-baik saja.
....
Dan aku terkadang merasa tak enak hati. Trauma. Tak mau lagi mengulangi, paling terasa hati akan berbisik untuk menjauh pada orang-orang yang membuat terusiknya perasaan. Tidak, mereka tidak bersalah, hanya aku yang terlalu sensitif dan perasa. Orang-orang bilang baper katanya, meski kata-kata itu terasa kasar di telinga. Seolah manusia tak boleh memiliki hati untuk merasa dan berbagi.
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
kita tak punya cangkang untuk melindungi diri.
Bahkan tak juga memiliki baju besi agar terlindungi dari tusukan belati.
Diluar sana, ada banyak hal yang membuat tubuh dan hati koyak. Bahkan tanpa sentuhan
Seperti seonggok daging yang tergeletak
Dihujani peluru dari segala penjuru.
Hancur lebur berceceran.
Hatimu tak bisa kau lindungi dari sakitnya ucapan dan perbuatan seseorang, bila pertahananmu tak sekuat cangkang kerang atau baju besi
Tak perlu orang lain untuk membunuhmu
Bahkan kau sendiri mampu melakukan itu
Berdialog pada diri sendiri sambil mengayunkan belati agar tertusuk di hati
Hati, tempat pembuangan segala yang kau cari.
Sumbernya hanya pada mata dan telinga.
Bilamana keduanya abai untuk kau lerai
Oh katakan saja selanjutnya kau berduka cita atas kepergian hatimu yang dahulu pernah utuh
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Hyperemesis Gravidarum
Tahukah hyperemesis gravidarum?
Keadaan ibu hamil dimana memiliki keinginan mual yang sangat parah dan morning sickness yang lebih buruk daripada ibu hamil umumnya.
Dan ya, aku mengalami itu saat hamil Kayra.
Hyperemesis biasanya hadir di awal trisemester kehamilan. Puncaknya di bulan ke 2-5 atau minggu ke 8 keatas.
Keadaan yang membuat badan lemas tak berdaya. Mengeluarkan semua isi perut yang berhasil masuk. Bukan hanya sehari satu dua kali. Tapi bisa mencapai 30 kali muntah. Dan selama mengalaminya, aku sudah menghabiskan 3 bal plastik dimana 1 bal berisi 100 pcs ☺ nikmat masyaa Allaah.
Tumblr media
Inilah keadaanku dulu, karena tidak sanggup untuk ke kamar mandi jadi suami inisiatif membelikan plastik hitam agar istrinya ini bisa muntah dimanapun. Jazakallahu khairaan Zauji💙🌷 , rela membuang muntahan istrinya tiap hari.
Kehamilan merupakan anugerah terindah yang tidak semua wanita Allaah takdirkan demikian. Beruntunglah orang-orang terpilih itu, meski mereka mau menerimanya atau tidak.
Disinilah peran suami di uji. Istri bahkan tak mampu berdiri, hanya berbaring seharian. Mencium aromapun maunya muntah, minum pun muntah. Sampai perut tak terisi apa-apa kecuali sedikit. Diet terbaik saat itu sampai kehilangan 10kg. Subhanallah. (Sekarang rindu BB saat mabok itu haha)
Rentan waktu yang cukup lama mengalami hyperemesis gravidarum membuatku harus di rawat inap sampai 3x. Keadaan yang membuat tubuhku lemas tak berdaya, bagai mayat hidup rasanya. Bahkan sempat merasa putus asa. Astaghfirullah, semoga Allaah Al Ghafur mengampuniku.
Semua atas kehendak Allaah. Jika sesuatu Allaah tetapkan untukku, takkan ada yang bisa menghalanginya meskipun seluruh makhluk membantu.
Suatu hari, suamiku pergi sebentar keluar untuk beli makan. Seperti biasa tak ada satupun makanan yang bisa ku terima. Lambungku seperi berdemo untuk menolak apapun yang bisa ku makan. Disinilah aku memahami bahwa nikmat makan itu sangatlah berharga. Bahkan sebutir nasi pun harusnya sangat bisa di syukuri. Sadarilah bahwa,apapun makanannya akan terasa lezat bila tubuhmu tidak ada yang sakit. Akan terasa nikmat bila mulutmu baik-baik saja.
Kembali ke cerita hari itu. Suamiku pergi meninggalkanku sendirian di rumah. Kupikir aku baik-baik saja meskipun hanya bisa bersandar di atas dipan. Semakin detik berlalu tubuh rasanya ingin terhuyung, pusing tak karuan sampai aku merasa ringan dan kebas lalu gelap.
Disanalah aku terbaring lemas di atas brankar . Dengan suntikan di tangan, aliran cairan infus memasuki tubuhku yang tak berdaya. Dapat 6 hari disana keadaanku membaik, bayiku juga sehat. Meskipun hanya secuil asupan yang masuk kedalam lambungku, setidaknya cairan infus itu membantu agar aku tak mual lagi. Sehingga resiko untuk muntah sehari 30 kali frekuensinya lebih berkurang, alhamdulillah.
Tumblr media
Hal seperti ini tak hanya sekali.
Dua kali infusan menyusul beberapa minggu kemudian, bedanya aku kali ini di rawat dirumah orang tua dengan dokter panggilan. Setidaknya kedua orang tuaku bisa menjagaku sementara suamiku bisa bekerja. Mereka adalah orang-orang yang sangat berarti.
Semua ini memiliki hikmah yang sangat banyak. Satu yang ku pelajari bahwa, niat adalah awal dari segala sesuatu. Yang ku ingat saat suatu hari , pada hari pertama aku dinyatakan hamil, batinku berbicara "Aku ingin lebih di manja oleh suamiku "
Allah al bashir yang Maha Mendengar isi hati meski tidak terucap sama sekali, menegurku dengan kejadian ini. Iyaa, suami super memanjakan dengan keadaan hamil yang luar biasa payahnya.
Semua dituruti, makan di suapi, rumah rapih tanpa aku wara wiri, makanan siap sedia. Bahkan suatu hari ingin sekali aku memakan tahu gejrot, entah dimana belinya yang penting aku mau. Suami yang saat itu baru pulang kerja berkeliling ke daerah karawang sampai pulang selepas maghrib akhirnya beliau berhasil membawakan sebungkus tahu gejrot yang ku idamkan. Setelah tersaji apa yang terjadi? Aku hanya makan satu biji :) sisanya? Entah hehe.
Nikmatnya menjadi ibu hamil dan suami dari ibu hamil. Keduanya harus memiliki stok sabar yang besar.
Ibu hamil mudah sensitif dan lelah. Salah sedikit menangis, gembira sedikit menangis pula.
Kau akan selalu di posisi "serba salah" Bila menghadapinya. Hanya perlu ikhlas dan ridho. Banyak orang-orang ingin di posisi seperti itu, bahkan menunggu beberapa tahun lamanya.
Itulah kenapa seorang anak harus lebih mendahulukan ibu daripada ayah. Ibu mengorbankan banyak hal, baik fisik maupun psikisnya.
Namun, hal-hal yang rumit saat kehamilan hanyalah permulaan dari dunia mendidik anak soleh soleha. Perjalanan menjadi orang tua masihlah sangat panjang. Dan kehamilan istri hanyalah kata pengantar saja. Isinya masih banyak yang harus di cermati. Kuncinya hanya ikhlas menerima. Apapun keadaan pasangan kita, kitalah yang memilihnya, bukan orang lain.
Lalu bagaimana bila orang lain yang memilihkan pasangan? Kau tetap memilihnya, karena tak ada kata terpaksa bila hati sudah ikhlas menerima.
19 November 2020
By syifa syabani
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Kepergian Bapa part 1
Spoiler alert "Cerita ini bukan untuk meratapi kepergian bapa. Cerita ini ku buat untuk mengingatkan kita bahwa, kebaikan berdampingan dengan kejahatan, kehidupan berdampingan dengan kematian, dan keikhlasan berdampingan dengan rasa dendam. Semuanya kutampung dalam kisah bapa رحمه الله, dan hanya akan ku ceritakan disini. Semoga Allaah merahmati beliau, menempatkannya di dalam taman-taman surga, dan dilapangkan kubur setta di ampuni dosa-dosanya" Syifa yang rindu bapa.
Hari itu, bulan Agustus 2019 . Bapa رحمه الله mengeluhkan rasa sesak di dadanya. Awalnya kami mengira semua karena bapa mulai mengisap batangan rokok lagi, karena dulu bapa punya riwayat paru-paru yang dimana harus berobat selama 6 bulan. Namun, setelah diperiksa ternyata paru-paru bapa semakin memburuk dan harus berobat lebih lama lagi. Di sana kami semua anak-anaknya merasa sedih. Apalagi bapa sedang jatuh cintanya dengan anakku yang sedang lucu-lucunya. Sementara harus menjauh karena penyakit paru-paru bisa menular ke orang lain. Namun qodarullah, kayra terkena juga penyakit bernama tuberkulosis itu. Semakin merasa bersalahlah bapa, semakin ngedrop. Hanya berbaring lemas dirumah.
____
Hari demi hari berlalu, tak ada kemajuan yang signifikan dengan keadaan bapa hari itu. Namun kami semua berusaha mensupport, menemani setiap hari, menyenangkannya dengan menuruti apapun kemauan bapa rahimahullah. Bapa adalah ayah terbaik yang pernah ku kenal. Bapa ayah yang kuat. Semua serba bisa bapa lakukan. Dari pekerjaan remeh temeh sampai membuat celana beliau sendiri beliau mampu melakukannya. Disamping memiliki ayah yang sangat idaman, bapa memiliki istri yang tak kalah tegar dan berhati bersih. Itulah mamahku.
___
Desember 2019
Keadaan bapa tak ada kemajuan juga. Semakin memburuk, pernah dirawat di rumah sakit beberapa hari namun tak ada perkembangan. Bapa hanya berbaring di atas tempat tidur. Keadaan memburuk saat bapa dibantu nafasnya dengan oksigen, bahkan beberapa kali di infus di rumah karena kekurangan cairan. Sulit untuk makan. Keadaan bapa membuat kami semua sedih. Namun bapa tak pernah melihatkan kesedihannya kepada kami. Allaah Maha Baik, pasti menyiapkan sesuatu yang terbaik untuk keluarga kami. Hikmahnya, kami selalu setiap hari bertemu meski rumahnya terpaut jarak berpuluh menit. Kami selalu berkumpul bersama bapa dan mamah. Allaah sudah menghendaki semuanya. Dan kami berbuat semampunya.
Siang itu, aku selalu memperhatikan seseorang yang ku kenal namun tak pernah akrab untuk bertegur sapa. Anehnya dia sering mengunjungi rumahku hanya untuk melihat keadaan bapa, setiap hari. Dan dahulu tak pernah dilakukannya saat bapa sehat. Maksudku, aku tak tahu kalau sebelumnya sudah akrab dengan bapa. Yang pasti mereka berteman, namun aku tak mengira seakrab itu sampai dia datang setiap hari, membantu setiap urusan kami disana.
Tak ada kecurigaan sampai suatu hari teman kakakku berkata bahwa bapa sakit bukan karena medis.
####
Insyaa Allaah di lanjut jika Allaah mudahkan. Semoga Allaah mengganti pahala yang banyak untuk bapaku rahimahullah atas apa yang telah menimpanya. Sayang bapa 💙
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
ISI HATI
Disini tertulis semua yang ada di dalam pikiranku. Atau inikah diary digitalku?
Tumblr media
Menulis melegakan beban pikiran, passion yang tak bisa hilang di ingatan.
Namun, tak semua isi hatiku tertuang disini. Melainkan secuil seperti cincin di atas padang pasir.
Sisanya? Hanya reminder untuk tetap istiqomah dalam menjalankan syariat agama yang sempurna.
Semua bisa menulis, entah bagaimana cerita itu bermuara.
Termasuk disini, setidaknya aku sisipkan isi hatiku tidak di tempat lain kecuali disini.
(Menulisnya)
Tulisanku bukan untuk di muat. Bila ada tanda baca atau kata yang tak sesuai mohon di maklumi. Tugasku hanya menulis apa yang ada di kepala, memperhatikan eyd adalah urutan kesekian karena aku tidak sedang menulis buku untuk diterbitkan. Terkadang kita tak tahu urutan yang benar saat membuat kopi. Apakah gula dulu atau kopi dulu? Atau air dulu? Bagaimanapun langkahnya, kopi tetap nikmat untuk diteguk.
Tetapi, aku menerima segala krisan.
Salam hangat, untukmu sang penikmat aksara.
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Perjalanan Yang Panjang
Hidup itu, gak bisa lurus-lurus aja.
Padahal hidup nikmat sekali rasanya kalau tak ada tanjakan dan tikungan.
Tak ada beban, tak mendengar hal yang tidak menyenangkan, tak mendapat hal yang menyusahkan.
Maunya hidup tenang tanpa beban. Tanpa pengganggu. Tidak harus senang setiap hari, setidaknya tak ada yang mengganggu hatipun terasa cukup.
Namun, bila hanya lurus bagaimana bisa melihat pandangan indah diatas gunung?
Tumblr media
Apakah bisa mobil-mobil itu kuat menanjak bila rutenya hanya lurus saja?
Bukankah dengan banyak berbelok, mobil akan stabil daripada harus menanjak curam bagai tebing?
Terkadang, hidup kita bisa saja bahagia.
Namun selamanya tak bisa begitu. Bila ibadah kepada Allaah hanya sekedar shalat, bagaimana bisa mendapat surga tertinggi bila amalan hanya tahu ttg shalat saja?
Duhai hati, biasakan diri untuk menerima segala yang tak mengenakkan. Sisakan secuil hanya untuk menerima yang membuatmu tak tenang. Semua hanya untuk mengingatkan bahwa, bertaqwa adalah jawaban dari setiap permasalahan, termasuk cara menyetir ke jalan terindah itu.
0 notes
ummanyarara · 4 years
Text
Hari ke empat sapihmu.
Hari ini berlalu masa kau memeluk erat, mata bertemu mata dengan eluhan kecil yang manis. Sekejap memejamkan mata untuk tidur nyenyak. Hilang masa-masa itu.
Umma merasakan kehilangan, engkaupun demikian.
Duhai, adinda.
Besar sudah kau kini.
Tak ada lagi tidur rengekan untuk minta di timang dalam pelukan.
Umurmu masih beberapa hari lagi menuju dua tahun. Namun umma masih merasa berat melepas ikatan kita yang selama ini terpaut antara lengan dan kepala
Namun di luar sana mulut-mulut itu seakan menendang gendang telinga umma untuk mensapihmu segera.
Wahai bidadari kecilku, meskipun umma harus dua kali lebih berusaha agar kau terlelap tanpa susu. Umma ikhlas melihat pertumbuhanmu, meskipun hati ini masih terasa kehilangan.
Jadilah engkau anak yang soleha. Adindaku tercinta.
Tumblr media
1 note · View note