una-kite

[una-kite]

GUNTING, KERTAS, KAMU

Entah sudah berapa kali kita bertengkar karena kita selalu berbeda.

Ya, kamu dengan perasaanmu, dan aku dengan logikaku yang sama-sama ingin selalu menang.

Kadang aku salah karena terlalu bepikir dengan logikaku, kamu juga terkadang salah karena terlalu membawa perasaanmu kedalam semua hal.

Tapi, kita juga bisa sama-sama cair. Bukan karena ada yang kalah, kita cuma terlalu lelah kalau harus terus bertengkar.

Sayangnya, itu dulu.

Sekarang, setelah kamu pergi, hidupku jauh menjadi sangat lebih tenang. Tapi ternyata bertengkarmu adalah kegiatan yang melelahkan sekaligus menyenangkan.

Kamu akan selalu menjadi ‘batu’ yang sangat keras untuk dipecahkan, begitu juga aku. Mau diadu sekuat apapun, kita tak akan pernah pecah.

Pada akhirnya, setelah semua yang sudah terjadi, semoga kamu akan selalu menjadi ‘batu’ yang dulu aku kenal.

Keras, dan akan selalu kurindukan.

[una-kite]

Seyogianya—

Cinta itu perihal saling memberi

Tapi, kalau salah satunya tak memberi

Apakah salah masih mencinta?