Merdeka itu saat kamu bisa makan enak dengan lahap, dan tetangga rumahmu bukan hanya sekedar bisa melihat dan meratap.
-uzibangke
0 notes
Merdeka itu saat kamu merasa aman tentram dan damai. Baik itu dalam urusan jiwa maupun hati.
Uzibangke
0 notes
Kadang kamu hanya butuh diam untuk menjelaskan semuanya.
0 notes
Surat dari timur
Aku harus cepat pulang,
Kembali lagi ke tanah kitorang
Bukan disini kita tak senang
Tapi dirumah sungguh sedang tidak aman
Ada raksasa yang tengah mengeruk habis tambang-tambang
Aku harus cepat pulang,
Ke Jakarta pun ternyata percuma saja
Keluh kesah kami didengar hanya sampai sebatas daun telinga
Padahal jelas kalian dengar sudah puluhan tahun kami menderita
Makan minum mandi sampai kakus dari tanah dan air
yang sudah tercampur bahan kimia
Kaka, kami kini sungguh tak perlu orang pintar
Karena nyatanya banyak sekali di negeri ini sosok seperti Habibie
Namun tetap enggan untuk bersama kami disana berdiri
Menghadang truk-truk kontainer yang hilir mudik tak henti-henti
Kaka tak usahlah kau harus menjadi seorang sarjana
Bila hanya untuk membantu kami disana
Menolak lupa dengan segudang janji-janji yang dulu dibuat mereka
Katanya kami akan ikut sejahtera
Katanya kami sudah merdeka
Katanya kami tinggal di tanah surga
Katanya kami harus tetap Indonesia
Katanya, katanya, katanya, hanya kata rupanya
Kaka, bila memang kau tak punya secuilpun daya
Maka izinkan kami sekali saja
Meminta hal yang amat sederhana
Tolong doakan kami dengan tulus saat nanti kami mati perlahan disana
Bilamana kau sempat berkunjung datang
Tolong tuliskan di atas kami punya batu nisan
Bahwa kami adalah tetap Indonesia, kami sudah coba berjuang
Dari kepentingan jutaan dolar dan kekuasaan
0 notes
entah meninggalkan atau ditinggalkan, kedua-duanya tetap akan 'tinggal' sebagai sebuah kenangan
uzibangke
0 notes
kenapa disebut 'patah hati'? -karena setelah patah kamu akan lebih berhati-hati
uzibangke
0 notes
Beliau Adalah Wakil Rakyatmu
Yang tengah duduk di kursi empuk dan ruang sejuk itu,
Beliau adalah wakil rakyatmu
Yang tengah tidur saat berdiskusi ria tentang kesejahteraan rakyatnya,
Beliau adalah wakil rakyatmu
Yang iring-iringan melintas dengan mobil hitam mewah di jalanan protokol
Sembari di kawal oleh alunan sirine petugas hingga membuatmu harus
Rela menepi untuk sekedar memberinya jalan,
Beliau adalah wakil rakyatmu
pict: tribunnews.com
Janganlah murka jika dia terlalu sibuk untuk sekedar
Mendengarkan keluh kesahmu,
Karena beliau tetap wakil rakyatmu
Jangan lah iri hati ketika fasilitas ruang kerjanya di isi Oleh barang
Yang harganyapun tak akan sanggup untuk kau ucapkan. Sementara
Disini rumahmu pun akan roboh bilamana angin kencang meniupnya,
Karena beliau tetap wakil rakyatmu
Janganlah menangis tersedu saat kau tak sanggup membelikan anakmu
seragam untuk hari pertamanya sekolah, sementara disana bandrolan
harga kemeja safari dan jam tangan emasnya pun cukup untuk anakmu agar bisa bersekolah sampai sarjana,
Sungguh beliau tetap wakil rakyatmu
Beliau adalah wakilmu, meskipun setidaknya hanya mewakilimu
Dalam perihal kesejahteraan dan kecukupan hidup.
Beliau adalah orang yang kau pilih tempo waktu lalu di balik bilik suara,
Sudahlah, jangan sesekali kau berani mengutuknya.
Bdg- April 17
0 notes
Wanita Kota
Pagi buta dia berdesak-desakan di jalanan
Malam larut, dia tiba di beranda rumah. Setelah banting tulang seharian
Katanya, demi karir. Demi hidup yang berkecukupan
Katanya pula, seorang wanita harus sejajar dalam hal demikian
Anaknya satu, di asuh oleh bi Asnan
Dari makan, mandi, bermain dan tidur siang
Sudah jadi kewajibannya mengasuh seharian
Katanya maklum, demi karir. ia tak mungkin urusi hal demikian
Anaknya sakit, tampak meriang
Katanya hanya sekedar panas dan penyakit musiman
Padahal bukan, dia hanya kesepian lalu rindu akan sentuhan dan perhatian
Dari wanita yang kini tengah sibuk dengan urusan karir dan jabatan
Anaknya lantas pergi, tadi pagi dia harus mulai terlelap di liang lahat
Berteman sepi dan berselimut bau kamboja menyengat
Dia berbisik lirih pada sang malaikat;
Katanya, maafkanlah. Bantu ibuku agar lebih kuat
Mengejar karir dan jabatan yang selama ini dia coba dapat
Bandung, sejak tadi - 2017.
0 notes
Hidup ini seringkali seperti kamu sedang melempar sebuah dadu, kamu tidak tahu apa yang selanjutnya akan datang.
maklampir
0 notes
Q&A
Dulu, lama sekali sekitar 2.861 Tahun yang lalu jika tidak lupa. Pernah ada seorang teman yang bertanya, mungkin iseng karena pengen deket terus sama aku karena aku ge’er. seperti ini lah kurang lebih :
Q: Kang, kenapa suka nulis cerpen sama yang lainnya sih?
A : Senang aja, keren.
Q : Kerennya dimana ?
A : Waktu kamu nulis sesuatu, kamu bisa jadi apa dan siapa saja didalam tulisanmu. Bebas, Kamu yang ngatur semuanya. Kamu tuhannya disana.
Q : Wah, dosa dong ?
A : Yang dosa mah waktu kamu mentuhankan diri sendiri, selalu ngerasa bahwa kamu yang paling maha benar.
0 notes
Menulis adalah bekerja untuk bersenang-senang
uzibangke
0 notes