vania-sysyifa-blog

[vania-sysyifa-blog]

Waktu di bulan Juni

Hari telah berganti, kutemukan waktu pada langit yang satu. 

Tersadar ku bahwa kita kini telah terbang melangkah jauh, menuju dimensi ruang yang saru. Namun yang pasti, menapakan kaki di tanah yang tak lagi sama.

Dua dasawarsa telah kau lewati,

setengah windu telah ku amati. 

Dirimu adalah bentuk kasih sayang dari orangtuamu. Menebar contoh, keceriaan, dan manfaat lainnya. Segala kebahagiaan dan kesulitan yang kau lalui membentukmu menjadi dirimu saat ini, bersyukurlah, beryukurlah.

Dirimu..., dirimu terlalu sulit tuk kulukiskan dengan kata, terlalu indah tuk dirupa. Suatu anugrah tuk dirasa. Kau bagaikan kompas, selalu ada ketika ku mulai kehilangan arah. Bagai mentari yang kadang hilang, namun hangatnya selalu terasa walau dalam sepi.

Dua puluh satu bukanlah jumlah yang sedikit untuk mengenal dirimu, dua puluh satu adalah waktu untuk mengenali, mengenali lebih jauh apa yang kelak akan menjadi hidupmu. Pesanku janganlah berhenti menempa dirimu agar kau bisa mengalahkan dalamnya samudera, menembus bebatuan melewati emas hitam. Atau alasan lainnya. Tebarkan manfaat seluas-luasnya, semua pasti ada jalan. (Aku yakin kamu pasti bisa!)

Yang terbaik untukmu selalu, mari wujudkan impian-impian yang lainnya! 

Yang kutahu ku ada karena inginku, kuharap tuk dirimu.

 Selamat ulangtahun, Luthfan Hafizha Judawisastra.

Dariku, penggangu hari-harimu :)

Maafkanku yang tidak pandai berkata-kata ya, heheh, geli.

   Malam Ramadhan ke-20, 14 Juni 2017.

[vania-sysyifa-blog]

Hati adalah kompas, otak adalah peta, dan kau adalah rumah

Fiersa Besari (via shabrinana)