vinandadsty-blog
vinandadsty-blog
All Over the Place
2 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
vinandadsty-blog · 5 years ago
Text
Menjadi Bagian dari KM ITB
[TUGAS ESSAY SEKOLAH MENTOR 2020]
Nama               : Hanifah Vinanda Adistya
NIM TPB          : 16719058
Nomad             : 01
Tribe                : 01
Nama saya Hanifah Vinanda Adistya, biasa dipanggil Vina. Saat ini saya aktif sebagai mahasiswa S1 Jurusan Teknik Industri dan akan menempuh tingkat 2. Saya saat ini saya mengikuti Osjur Pabrik MTI 2020 yang merupakan bagian dari proses kaderisasi di bawah Kabinet KM ITB. Di dalam KM ITB, saya termasuk ke dalam anggota biasa karena telah genap satu tahun terdaftar sebagai mahasiswa ITB.
Di bawah naungan KM ITB banyak wadah yang dapat saya ikuti, seperti HMJ, UKM, dan acara kepanitiaannya lainnya. Saya telah mengikuti proses pengenalan kemahasiswaan ITB melalui OSKM saat menjadi mahasiswa baru dan Online Onderwijs saat transisi menuju tingkat 2. Dari kedua acara tersebut saya jadi lebih paham dan mengenal tentang kegiatan di dalam lingkungan ITB. Saya menyadari bahwa terdapat banyak kegiatan yang ada di dalam elemen-elemen KM ITB yang dapat menjadi wadah pergerakan yang bisa menjadi opsi proses aktualisasi diri mahasiswa. Hal itu menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa ITB, termasuk saya, untuk belajar, mengembangkan diri, dan menggali ilmu-ilmu yang tidak saya dapatkan di dalam kelas. Selama masa TPB kemarin, banyak inspirasi dan pelajaran hidup yang datang dari para pengisi webinar di kegiatan kampus, kakak tingkat, teman-teman yang produktif, dan dari kalangan lainnya. Cerita-cerita tentang kegagalan dan keberhasilan dari mereka membuat hati saya terbuka untuk ikut mengaktualisasi diri dalam KM ITB ini.
Saat ini saya menjadi bagian dari salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yaitu Keluarga Paduan Angklung-ITB. Saya juga menjadi bagian dari Badan Semi Otonom (BSO) yang berada di bawah Kemenkoan Penerapan Karya dan Pengembangan Komunitas Kabinet KM ITB, yaitu Skhole ITB Mengajar. Saya sedang mengikuti rangkaian Pabrik MTI yang merupakan Orientasi Jurusan Teknik Industri sebagai bagian dari proses kaderisasi KM ITB. Apabila saya berhasil menjadi bagian dari himpunan MTI, saya ingin belajar banyak hal dari orang-orang di dalamnya dan berkolaborasi bersama mereka secara dinamis.
Harapannya dengan adanya wadah yang telah dan akan saya ikuti nanti dapat menjadi kesempatan saya untuk berproses dan berkembang. Selain itu, saya juga berkomitmen untuk aktif dan memiliki rasa tanggung jawab untuk berkontribusi dan menuangkan potensi yang saya punya dalam keberjelanan kegiatan di organisasi-organisasi tersebut. Di samping itu, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut dalam membantu saya dalam menghidupkan nilai-nilai kemahasiswaan dan memahami perannya.
0 notes
vinandadsty-blog · 5 years ago
Text
Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Berbasis Daring di Era Pandemi
Bulan Juli 2020, menandakan sudah 4 bulan negara kita menghadapi pandemi COVID-19. Sudah saatnya kita berefleksi diri mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis daring selama pandemi. Refleksi diri apakah semua pihak termasuk kita, sudah mendapatkan hak yang sama dalam menempuh PJJ daring ini.
Coba kita kilas balik dulu ke Maret 2020 saat virus Corona akhirnya tiba di Indonesia dan menjadi berita utama di seluruh media. Semua pihak dihadapkan dengan ‘ketidaksiapan’ menghadapi datangnya pandemi. Tidak ada alarm atau peringatan dini dari pemerintah karena kita semua terlena dan tidak menyadari virus itu sudah ada di antara kita. COVID-19 membawa dampak yang sangat kompleks, tidak hanya kepada sektor kesehatan, tetapi juga kepada sektor penting di Indonesia yang lain, salah satunya adalah pendidikan.
Sudah diputuskan sejak pertengahan Maret 2020, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Hal ini diputuskan melihat mudahnya penyebaran virus COVID-19 yang tentu akan membahayakan pendidik dan siswa. Baru-baru ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, memutuskan pembelajaran perguruan tinggi di semua zona akan dilakukan secara daring dan tidak ada tatap muka terhitung sejak 15 Juni 2020 sampai akhir tahun.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JJPI) Ubaid Matarji menilai, konsep pembelajaran jarak jauh masih sulit untuk diterapkan saat ini mengingat kondisi ekonomi dan teknologi yang belum menunjang.
Sejak pelaksanaan PJJ daring dimulai, semua terasa rumit dan seperti tidak ada persiapan sebelumnya. Pendidik dipaksa untuk mempersiapkan bahan ajar sesegara mungkin. Alhasil, proses transfer ilmu tidak dapat berjalan secara maksimal dan banyak mahasiswa yang merasa gagal karena tidak merasa belajar banyak selama PJJ daring ini. Tidak sedikit pendidik yang masih kesulitan menggunakan teknologi pembelajaran daring, dan akhirnya hanya memberikan materi atau tugas saja kepada mahasiswa untuk dipelajari secara mandiri.
Di samping itu, pemberitaan bahwa penggunaan internet belum dirasakan di semua zona sudah sering muncul di linimasa. Topik ini menjadi hangat mengingat hal yang menjadi kunci dalam keberlangsungan PJJ adalah internet. Akan tetapi, apakah semua zona sudah menikmatinya?
Dari berita-berita yang ramai dibicarakan, terlihat bahwa negara kita, Indonesia, belum siap menghadapi kehidupan serba internet atau Internet of Things (IoT). Orang-orang yang beruntung dapat melaksanakan kuliah daring secara mudah. Bagi mereka, fasilitas lengkap, sinyal kencang, hanya butuh niat dan ketekunan belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Namun, coba alihkan pandangan kita kepada orang-orang yang kurang mendapatkan fasilitas. Mereka dituntut untuk menjalani kuliah daring ini dengan berbagai keterbatasan. Bagi mereka, fasilitas yang kurang memadai, sinyal yang buruk atau bahkan kadang terputus menjadi hal yang biasa. Butuh effort lebih bagi mereka dalam menjalani kuliah daring ini.
Sebenarnya, banyak pihak yang dapat mendukung dan meringankan beban kuliah daring ini. Pemerintah sebagai pemrakarsa sistem ini seharusnya menyediakan program-program yang menunjang keberlangsungan PJJ ini. Salah satu program yang telah diluncurkan adalah penyiaran Program Belajar dari Rumah di TVRI. Tayangan tersebut memberikan kesempatan bagi siswa SD hingga SMA untuk mendapatkan pembelajaran secara gratis dan menjangkau wilayah yang jauh dari perkotaan. Lantas, bagaimana dengan perguruan tinggi? Hingga saat ini, belum ada terobosan serupa yang dapat mengakomodasi pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswa perguruan tinggi.
Melansir dari nasional.kompas.com, dalam keberlangsungan PJJ ini juga harus ada peningkatan kompetensi guru. Pendidik sebagai perantara dan pemberi ilmu harus diberikan pelatihan atau simulasi pertemuan daring, dengan harapan semester yang akan datang sudah lebih siap dan tidak ada kendala dalam penggunaan platform untuk pengajaran.
Sebagai mahasiswa, peran yang dapat kita ambil dalam menunjang pelaksanaan PJJ daring adalah kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya. Keluarkanlah usaha dan pengorbanan lebih demi mewujudkan apa yang sudah dipercayakan oleh masyarakat kepada kita. Tak lupa untuk suarakan kondisi aktual masyarakat menjalani PJJ ini, suarakan pentingnya penggunaan internet dalam pembelajaran daring di seluruh zona. Kita dapat mengangkat isu ini di media dengan tetap memerhatikan kebenaran berita yang dipublikasikan.
Kita semua tahu bahwa pandemi ini masih berlanjut hingga saat ini. Sudah saatnya semua pihak mendukung keberlangsungan PJJ berbasis daring.Anggap saja, kondisi ini menjadi kesempatan besar buat negara kita, Indonesia, untuk melakukan berbagai macam inovasi teknologi di dunia pendidikan. Pandemi ini menjadi langkah besar bagi negara kita untuk membiasakan dan mempersiapkan diri menjalani kehidupan berbasis teknologi dan internet. Besar harapan kita agar semua zona, semua siswa, dan semua pendidik dapat menjalani PJJ berbasis daring ini dengan siap dan tidak ada kendala yang berarti.
 Referensi
Kamil, I. (2020). Faktor SDM dan Teknologi Belum Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia. Kompas. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2020/07/03/21293901/faktor-sdm-dan-teknologi-belum-mendukung-pembelajaran-jarak-jauh-di?page=all pada 20 Juli 2020.
Kasih, A. P. (2020). Mendikbud: Perguruan Tinggi di Semua Zona Dilarang Kuliah Tatap Muka. Kompas. Diakses dari https://www.kompas.com/edu/read/2020/06/16/103917571/mendikbud-perguruan-tinggi-di-semua-zona-dilarang-kuliah-tatap-muka pada 12 Juli 2020.
Loasana, N. (2020). COVID-19: TVRI to air educational program to help students learn from home. The Jakarta Post. Diakses dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/10/covid-19-tvri-to-air-educational-program-to-help-students-learn-from-home.html pada 12 Juli 2020.
  Ditulis oleh :
Hanifah Vinanda Adistya
16719058
Kelompok 57
#BerpikirSebelumBerpendapat
#OSKMITB2020
#TerangKembali
1 note · View note