wahyuindrawi

[wahyuindrawi]

Menikah itu bukan cuma soal menemukan pasangan, tapi juga membangun tim hidup. Dimana tempat bisa tumbuh, berbagi mimpi, dan saling menguatkan bersama.

#Srg, 13 Juni 2025

[wahyuindrawi]

Semakin aku berinteraksi dengan orang lain, semakin aku menyadari satu hal, bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku. Bukan hanya tentang apa yang aku rasakan, pikirkan, atau harapkan. Tapi juga tentang bagaimana aku hadir di dunia orang lain dan bagaimana mereka hadir dalam duniaku.

Aku sadar… aku tak selalu benar. Dan orang lain pun tidak selalu salah.

Banyak konflik yang ternyata lahir bukan dari niat jahat, tapi dari kurangnya pemahaman. Ego yang saling mengeras. Harapan yang tak pernah disampaikan. Luka yang dibungkam terlalu lama.

Kadang, kita terlalu ingin dimengerti, tapi lupa belajar mengerti.

Terlalu ingin didengar, tapi jarang memberi ruang untuk mendengar.

Terlalu sibuk membuktikan diri, sampai lupa bahwa tidak semua hal perlu diperjuangkan dengan keras kepala.

Bahwa manusia adalah cermin satu sama lain. Yang kita lihat dari orang lain seringkali adalah pantulan dari diri kita sendiri. Dan mungkin, ketika aku terganggu oleh sikap seseorang, itu karena ada sesuatu dalam diriku yang belum tuntas.

Sadar diri, bagi aku sekarang, adalah kemampuan untuk berhenti sejenak dan bertanya:

“Apakah aku sedang menilai, atau sedang memahami?”

“Apakah aku sedang mencintai orang lain, atau hanya mencintai versiku tentang mereka?”

Malam ini aku merasa lebih ringan.

Karena aku tahu, menyadari diri sendiri bukan berarti membatasi diri, tapi membukakan ruang. Untuk tumbuh. Untuk berubah. Dan untuk benar-benar hadir bukan hanya sebagai individu, tapi sebagai bagian dari semesta yang saling terhubung.

[wahyuindrawi]

Beberapa tahun terakhir, aku mulai merasa bahwa penting sekali untuk punya rasa sadar diri. Bukan untuk merendahkan diri, tapi agar bisa menempatkan diri dengan lebih tepat. Dulu, jujur saja, aku termasuk orang yang GR (gede rasa) banget. Rasanya semua sinyal dari orang lain itu ditafsirkan sebagai perhatian lebih—padahal belum tentu. Kadang malah jadi malu sendiri setelah sadar: "Wah, ternyata cuma aku aja yang merasa begitu.

Sadar diri adalah fondasi penting dalam hidup karena membantu kita mengenali emosi, memahami diri sendiri, memperbaiki hubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan yang lebih bijak. Dengan sadar diri, kita bisa menjalani hidup yang lebih autentik, penuh makna, dan terarah.

Kalau dipikir-pikir, wajah pun biasa saja, nggak ada yang istimewa. Tapi entah kenapa, dulu rasa percaya diriku bisa ‘kebablasan’ jadi GR. Nah, seiring waktu dan pengalaman, aku mulai belajar bahwa percaya diri itu penting, tapi harus diimbangi dengan kesadaran diri.

Kesadaran diri ini semacam kemampuan buat jujur melihat diri sendiri: kelebihan, kekurangan, dan bagaimana kita dipersepsikan orang lain. Bukan untuk menyenangkan semua orang, tapi supaya kita tahu kapan harus melangkah, dan kapan harus mundur selangkah untuk refleksi.

Kini aku belajar menumbuhkan percaya diri yang sehat—bukan yang over, tapi yang cukup untuk membuatku berani mencoba, berani muncul di depan umum, tanpa harus merasa paling hebat atau paling spesial.

Percaya diri yang sehat itu bukan soal tampil sempurna, tapi lebih ke “Aku tahu siapa diriku, dan aku tetap melangkah walau tahu masih banyak yang harus aku benahi.”

Dan buatku, itu cukup.

(Sragen, 03 Juni 2025)

[wahyuindrawi]

Tak pandai aku dalam bercerita (storytelling) dan bernegosiasi, ini menjadi problem yang berkelanjutan bagiku. Ah, sepertinya aku perlu ikut kursus agar bisa bercerita (storytelling) dan bernegosiasi.

~ Sragen, 1 Juni 2025

[wahyuindrawi]

25 posts!

[wahyuindrawi]

Sudah kapok menjadi orang yang gak enakan, pada ujungnya diri sendiri yang kesusahan.

Mulai sekarang, lebih membiasakan untuk bilang "tidak" tanpa rasa bersalah, karena kenyamanan diri sendiri juga penting.

Gak semua hal harus diiyakan, gak semua orang harus dipuaskan. Aku bukan pemuas dan tidak mau lagi seiya sekata.

Aku juga berhak memilih, berhak menjaga batas, dan berhak memperjuangkan diriku sendiri. Berhak untuk memilih jalanku sendiri.

Semua ocehan orang lain hanya membebani jika diserap jiwa raga, sekarang sering-sering memilih dan memilah.*

(Sragen, 24 April 2025)

[wahyuindrawi]

Bulan ramadhan tahun ini menjadi yang pertamakali nya aku melaksanakan donor darah. Ternyata tak seburuk yang aku pikirkan sebelumnya, asal ketika berbuka sudah minum air putih yang cukup, perut sudah diisi dengan makanan dan sebelumnya sudah istirahat yang cukup.

(Karanganyar, 17 Maret 2025)

[wahyuindrawi]

Coba gapai segala apa yang sudah dicita-citakan, cintai apa yang kamu lakukan, dan lakukan sekarang.

Jika tidak sekarang mungkin nanti kesempatan tidak datang lagi, tak ada tenaga seperti dulu lagi, tidak semuda dulu lagi, dan yang pasti motivasi tidak semembara dulu lagi

Muda adalah sebuah momentum yang tidak akan datang dua kali, investasikan dengan pengalaman berharga dan kerjakan dengan sebaik mungkin, walaupun ada kemungkinan kegagalan tetapi kalau sudah mencoba dengan baik maka sesal tidak akan dialami. Kita tidak akan selamanya muda.

[Sragen, 06/03/2025]

[wahyuindrawi]

Jodoh ada di tangan Tuhan, itulah ungkapan yang sering kita dengar. Terkadang kita cuman bisa mengagumi tanpa dicintai. Saat dia mengagumi orang yang dia cintai, tetapi tanpa adanya sebuah balasan. Dan dengan semua itu dia berkorban dan merelakan perasaan itu, asalkan orang yang dicintainya bahagia dengan kehidupanya.

[Sragen, 17/01/2025]

[wahyuindrawi]

Langit dipertengahan bulan januari ini masih ada awan yang beriringan, jika berkumpul yang semula berwarna putih kemudian berganti hitam seakan nanti akan turun hujan. Tapi, siapa sangka anhin terus berhembus dan membawa awan hitam yang membawa air itupun pergi, hingga akhirnya tidak jadi turun hujan.

Sebagai petani newbie yang sedang menyangkul tanah kepanasan, terik matahari menyengat dan keringat mengalir seperti artesis. Baju mulai kuyup dan akhirnya berteduh dibawah pohon jati. "Pekerjaan ini diteruskan besok sajalah", batinku. Dan akupun pulang dengan tangan dan kaki sedikit yang kehilangan tenaga...

[Sragen, 15/01/2025]

[wahyuindrawi]

Aku kira satu atap dengan teman itu akan terjadi keharmonisan sama seperti dahulu. Namun, semua berbeda karena orang-orangnya berbeda. Cuman lokasinya saja yang sama.

Ketika ada uang yang hilang, tapi aku yang dituduh mengambilnya. Padahal bukan aku yang mengambil, pakai acara mengancam dendam sampai 7 turunan lagi, kocak memang.

Ada juga yang mengatakan kalau yang hilang itu aku tukar dengan nasi padang. Mana dia katakan lebih dari sekali.

Aku akan ingat-ingat mereka, rupanya, perawakannya, nama dia, saudaranya, keluarganya, istrinya nanti, anaknya nanti dan sanaknya. Intinya aku tandai saja dulu.

[Sragen, 14 Januari 2025]

[wahyuindrawi]

Di dunia ini ada banyak sekali bahasa di berbagai wilayah didunia ini, di era sekarang ini ada beberapa bahasa yang banyak dituturkan dan mungkin bisa menjadi bahasa pemersatu dunia.

Yang pertama ada bahasa inggris yang menjadi bahasa global, disetiap negara pasti ada yang bisa menguasai bahasa ini. Makanya aku ingin sekali mempelajari bahasa ini.

Bahasa kedua yang ingin aku pelajari yaitu bahasa Arab, karena ini menyangkut bahasa yang digunakan di Al-Quran.

Ketiga, ingin belajar bahasa China karena menerima atau tidak, Tionghoa kini menjadi salah satu ekonomi besar dunia dan dengan segala apa yang terjadi progres kedepannya akan menjadi salah satu kekuatan dunia.

Keempat, belajar bahasa Belanda. Ada satu pertanyaan yang membuatku ingin belajar bahasa ini, yaitu bagaimana sih VOC menjalankan managemennya di nusantara dulu? Apakah cerita versi orang Indonesia dan orang Belanda itu ada kesamaan atau malah berbeda...

Untuk saat ini aku suka sekali tantangan baru, dan belajar bahasa baru merupakan tantangan baru dan tentunya mengasyikkan ketika sedang di jalani.

[Sragen, 13/01/2025]

[wahyuindrawi]

Hidup memang drama slice of life dan aku menjadi pemeran utamanya. Keluarga, sahabat, pasangan, tetangga, pak RT, dan bahkan presiden sekalipun itu hanya menjadi tokoh kedua dan menjadi tokoh sampingan saja.

Menjadi tokoh utama yang diberi peran oleh Sang Sutradara itu sesuai dengan kemampuan diri sendiri, Sang Sutradara memberikan kita keleluasaan dalam berperan sebagai MC (Main Character).

Maka dari itu aku akan memilih jalan ninjaku sendiri, tanpa terlalu menurut lagi dari sesama pemeran, apalagi menurut dengan tokoh sampingan.

[Sragen, 12/01/2025]

[wahyuindrawi]

Ingatan tentang sebuah rasa agak sedikit kelabu, karena banyak hal yang telah terjadi dan aku tak ingin kejadian tak mengenakan itu terjadi lagi kepadaku maupun kepada orang lain...

[Sragen, 12/01/2025]

[wahyuindrawi]

Kita sering terjebak dalam rutinitas sehari-hari, lupa bahwa dunia ini sangatlah luas dan penuh misteri. Kita melupakan bahwa setiap hari menawarkan kesempatan baru untuk mengeksplorasi, mempelajari dan menemukan hal-hal yang belum pernah kita ketahui.

Saya masih ingat saat pertama kali menyadari hal ini. Saya merasa terjebak dalam kebiasaan yang monoton. Namun, saat itu saya memutuskan untuk mengambil langkah pertama: membuka diri untuk belajar.

Saya mulai menjelajahi tempat-tempat baru, membaca buku-buku yang berbeda dan berbicara dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Semakin saya eksplorasi, semakin saya menyadari bahwa dunia ini penuh keajaiban dan keunikan.

Saya belajar bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk tumbuh, belajar dan menemukan hal-hal yang luar biasa. Saya menyadari bahwa pengetahuan kita masih terbatas dan ada banyak hal yang belum kita ketahui.

Mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi, mempelajari dan menemukan hal-hal baru. Kita tidak pernah terlambat untuk memulai petualangan ini.

[Sragen, 11/01/2025]

[wahyuindrawi]

Sudah terbiasa untuk menerima nasib seperti ini dengan lapang dada. Mungkin ini memang jalan yang telah ditakdirkan untukku. Mengagumimu dari jauh, tanpa berharap cinta itu berbalas. Yang penting, kamu bahagia.

Aku rela menjadi bayang-bayang di belakangmu, menonton kamu mengejar mimpi. Tak mengapa jika saya tidak menjadi bagian dari hidupmu, asalkan kamu terus tersenyum.

Dalam diam, aku berdoa agar kebahagiaanmu bertahan selamanya. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Aku akan terus mengagumi kamu, dari jauh, dengan cinta yang tak berbalas.

[Sragen, 08/01/2025]

[wahyuindrawi]

Donor darah menjadi agenda rutinku atau paling tidak setahun dua kali donor. Entah berapa kali sudah melakukan donor darah karena sejak SMK atau sudah umur 18 tahun sudah memluai donor darah dan kertas yang menjadi catatan jumlah donor sering hilang, namun itu tidak penting yang penting adalah donor dan jika donor ini digunakan oleh orang yang membutuhkan akan menjadi kebaikan.

Dari dulu, sekarang, dan dikemudian hari aku akan tetap donor darah walaupun itu setahun sekali. Selain untuk membantu orang yang lagi membutuhkan darah, donor darah ini nanti juga di uji lab untuk mengetahui apakah ada sakit yang diderita atau tidak. Jika ada penyakit yang 'berbahaya' pastinya akan dikabari oleh pihak PMI.

[Sragen, 08/01/2025]