Text
#DarkFabel Narasi Singkat Tentang si Kancil
Si kancil, pelanduk yang terlahir jadi domba.
Si kancil anak nakal, namun kancil belajar untuk mengampun– bukan artian si kancil boleh pamer juga karena ia tokoh utama dari kisah-kisahnya. Ibu kancil sering mewanti-wantinya “cil kalau kamu bertemu yang lain jangan lupa untuk selalu tetap sowan “. Mungkin karena si kancil masih anak kecil ia hanya dapat mengiyakan apa kata Ibunya. Selama si kancil membiasakan untuk (mulai) hidup sendiri, ia berteman dengan banyak warga hutan lainnya dari cici si kelinci, rara si kura-kura hingga eja si gajah. Si kancil pun menjadi tenar dan dikenal dengan hewan pintar yang suka membantu. Suatu hari raja hutan mendengar ada berita hewan yang paling dipuja oleh warga-warganya “siapa sih dia? Berani-beraninya ia mengambil predikatku sebagai yang dipuja warga hutan belantara?! Akan kucari dia dan kucabik dagingnya” tentunya secara perlaha , karena ia tidak maj nama baiknya dirusak oleh perbuatannya sendiri.
Ketika hutan sedang mengalami kekeringan yang hebat. Semua sumber pangan sedang berada di celah yang buruk bagi perut-perut warga hutan. Penyakit mematikan juga banyak menyerang warga hutan termasuk si Ibu kancil. Kancil yang sayang terhadap ibunya panik kelimpungan mencari pakan. Berita bahwa ibu kancil jatuh sakit sampai juga ke kuping raja hutan. Bisa jadi ini momentumku! Aku buat si kancil terlihat buruk lalu bisa aku babat habis-habisan dia! Batin si raja hutan sambil tersenyum masam. Kala itu si kancil mencoba mencari timun hutan untuk ibunya, ia melewati semak belukar dan menemukannya tepat beberapa langkah dari kediaman sj raja hutan. Sebenarnya timun yang ia hendak petik bukan milik siapa-siapa namun ketika terlihat si raja hutan, raja hutan berteriak keras “maling!”. Tentu sebagai hewan nomor satu di hutan tersebut, semua warga hutan lari ke sumber suara. “Yang kutanam ternyata selama ini kamu curi! Biji yang ku semai ternyata hilang kamu akan lelang! Memang sudah tidak tahu diri kondisi seperti ini masih saja jadi hewan yang tidak punya otak! Ikut menanam saja tidak!” Si kancil tak pernah seperti ini, merasa terpojokan. Malu pun si kancil di araj warga hutan untuk dirajam. Ibu kancil tak pernah tahu, kenapa anaknya belum juga kembali, sampai meninggalkan jasadnya. Ibu kancil melihat kancil duduk termenung “ada apa nak kamu tidak disana?” “Ntahlah, kali ini sebaiknya memang nurut sama massa. Atau ia yang berkuasa” pukas si kancil.
1 note
·
View note
Text
Setelah lama bersama pandemi
Merasa asing di kota sendiri, dan sepertinya sudah tidak memiliki sense of belonging disini. Atau mungkin saya hanya lupa? Sudahlah, tolong bawa saya kabur kesana, atau setidaknya lekas bertemu disini.
Saya sudah sadar, rumah saya ada ketika kita bersama.
0 notes
Text
Kalau hidupku adalah karakter di Yumi’s Cell
Tolong, akhir-akhir ini pikiranku dipenuhi oleh satu drama korea yang diadaptasi dari seri webtoon yaitu yumi’s cell.
Drama korea yang menceritakan tentang seorang perempuan biasa yang bekerja di sebuah perusahaan Mie bernama Kim Yumi, memiliki ciri khasnya sebagai manusia untuk memiliki tujuan hidup atau yang menggerakan hidupnya dari dalam berbentuk cell pekerja. bahkan dalam uatu kawanan cell pun akan dipisahkan kembali menjadi berbagai macam cell seperti cell tubuh, dan cell emosi, dan dari cell emosi sendiri banyak terdiri dari cell-cell seperti cinta, kekerasan, rasionalitas, baik, dan buruk. Kawanan cell yang ada di otaknya bekerja secara aktif kepadanya. Mereka menangani problematika dan menyelesaikannya. Tujuan hidup yumi adalah untuk hidup bahagia dengan cinta, oleh karena itu cell cinta dipilih untuk menjadi cell utama dalam menggerakan kehidupan Yumi.
Setelah menyelesaikan seri Yumi Cell, hatiku tidak bisa tenang. berbagai macam perasaan muncul campur aduk seakan cell yang ada di pikiranku sedang melakukan long march ke bundaran H(at)i. memang seri nya masih berlanjut ke season 2 untuk melanjutkan kisah perjuangan Yumi mendapatkan life purposenya, pun webtoonnya juga masih memiliki lanjutan cerita dari apa yang telah ditinggalkan di akhir episode seri dramanya.
Setelah menyelesaikan webtoonya pun aku semakin menciptakan sebuah pertanyaan besar di otakku
Kira-kira sel apa saja yang bekerja didalam tubuhku ya?
Keseharianku sekarang mungkin hanyalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang berusaha untuk segera lulus (dan menyambi untuk mencari nafkah). namun aku yakin aku yang sekarang merupakan hasil dari timses sel-sel masa laluku. Aku rasa juga masa laluku dipenuhi oleh mimpi-mimpi besar yang sangat ambisius. Terlahir sebagai anak pertama perempuan dari dua bersaudara membuatku tumbuh sebagai orang yang (terpaksa harus) kuat. meskipun aku tahu tidak semua orang harus, tapi buatku itu adalah suatu kewajiban! Oleh karena itu cell pertama yang ada didalam otakku adalah Sel Anak pertama. Sel dengan kombinasi astrologi capricorn sejati aku paham dapat ambisi itu dari mana :)
Seiring berjalannya waktu, perubahan banyak terjadi pada diriku. Ketika hidup mulai dihimpit persaingan, aku paham sel ambisiku seperti membangunkan sel lainnya seperti sel cicilan KPR dan sel akhir bulan. sungguh tidak ada yang lebih menyeramkan dari bersaing untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga.
Satu kesamaan yang dimiliki olehku dan Kim Yumi adalah sel cinta yang tahan banting dalam mencintai. Selain hidup berambisi membahagiakan diri dan keluarga, hidup dengan cinta merupakan hal yang penting. Karena buat apa berambisi tanpa menyukai apa yang sedang dilakukan? Untuk siapa aku harus berjuang (selain diriku ya), tapi yang kusadari dulu aku sangat ambisius juga dalam mencari orang yang harus ku cintai. sampai-sampai mungkin sel cintaku adalah sel kembar yaitu cinta dan sel dating app. sel cinta memang terlalu naif dan gegabah dalam menciptakan sebuah kesimpulan, kadang sel rasional pun kalah adu bacot dengan sel cintaku. Sel dating app sebagai saudara kembar sel cinta bertugas untuk menyaring orang-orang yang potensial, mencegah kegegabahan sel cinta dalam bertugas. kekurangan yang dimiliki sel dating app mungkin hanya ada dua: ceroboh dan malas membaca :D
aku yakin masih banyak sel-sel lain yang ada dalam diriku, dan sel-sel baru yang terbentuk akibat pergaulan lima tahun terakhir (akibat tinggal di Indonesia dan masuk jurusan di FISIP) adalah sel politik. Sel politik bertugas untuk menyaring informasi-informasi seputar pilihan dan kepentingan. Penting baginya untuk meminta arahan dari sel rasional yang dapat menentukan hidup masyarakat disekitarku.
Saat sel ini masih kecil, sel politik tumbuh dari rasa ambisiku dalam membina hubungan dengan publik (yang mana ternyata ini bertentangan setelah munculnya sel introvert dan sel cemas) kini aku tenyata lebih suka bekerja dibelakang layar, kan juga sama-sama dapat menjadi peran yang supportif~ tugas besar sel politik saat ini adalah melihat calon kandidat pemimpin negeri tahun depan, karena pesta politik sudah dekat dan yang jelas aku tidak mau ada huru-hara yang pasti bikin repot semua.
Sel-sel yang ada dalam diriku belum tentu bekerja 100% karena intaian penjahat yang siaga mengintai desa sel-ku. yaitu bipolar. Aku di-diagnosa bipolar sejak dua tahun yang lalu. Yang bipolar biasa lakukan adalah memasang timer di sekitar desa sel dalam diriku dan menyalakan gas beracun sesuka hati. Awalnya aku tidak meraskan apa-apa, namun kesedihan yang tak kunjung selesai dan ledakan-ledakan emosi yang kerap bermunculan tanpa sebab.
Untung saja sel bersyukur selalu menemaniku dikala bipolar menyerang, sel bersyukur bekerja bersama sel emosi dan sel rasional, bekerja sama memasang tameng sunyi untuk memastikan ku tenang dan memastikanku meminum obat dokter. Kini bipolar seperti sedang diasingkan ke suatu pulau dan mari berharap saja, ia tak akan datang kembali.
Setelah ku lihat baik-baik, drama ini memberikanku banyak pelajaran dan refleksi akan apa yang terjadi dalam diri sendiri.
Karena sudah seharusnya kita mengenali dan menerima diri sendiri sebelum kita menghadapi kehidupan sehari-hari.
1 note
·
View note