Don't wanna be here? Send us removal request.
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Generasi indomie
Jangan jadi generasi indomie. Yang sukaanya buka plastik, rebus kemudian jadi daan bisa dimakan. Hidup bukan tentang lapar, bikin makanan, selanjutnya kenyang. Tapi bagaimana kamu bisa makan? Kalau lapar, mikir dulu mau makan apa. Makannya beli atau bikin sendiri. Kalau bikin sendiri bumbunya apa ? Misalkan udaah nemu jawaban, apa langkah selanjutnya ? mau beli makan harus jalan. Mau beli sayur memtah juga harus jalan dulu. Masak dulu. Incipi dulu. Baru dihidangkan. Pas dihidangkan baunya enak sekali. Dimakan pun gak bikin perut sakit. Wah enak ya. Hidup ya gitu. Perlu proses. Perlu capek. Perlu jatuh bangun. Sampai akhirnya kita bertemu akhir yang indah. Banggalah bisa berproses dengan baik. Karna proses itu tahan lama sedangkan hasil hanya sekejap mata
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Kenapa harus mandiri ?
Alhamdulilah. My tumblr come back. Bakal banyak tulisan random setiap malamnya kaalo sempet. . Akhir2 ini jiwa yang sangat indipendent tiba tiba saja memberontak. Kenapa banyak sekaali yang bergantung? Padaa manusia pula. "manja", kataku. Mengapa semua ingin serba manja? Karena.... Semua ingin serba instan. Gak cuma mi goreng yang instan wkwk. Manjaa itu menyenangkaan tapi mandiri itu nikmat. Harus sangat disyukuri. Dan tentu saja berusaha dibentuk. Lama ? Tentu saja. Perlu jam terbang tinggi untuk mengilhami apa apa yang telah terjadi pada kita. Kemudian barulah menjadi kemandirian. Perlu jatuh bangun, bahagia dan air mata. Mandiri mengajarkanku untuk tetap tangguh karna tidak ada pertolongan yang paling baik selain pada Allah swt. Menghindarkaan dari bergaantung kepada selain Allah. Daan tentu saja ini adalah bekal agar kelak kita bisa menjdi maanusia yang tahan baanting.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Jika aku bermimpi menjadi...
Jika aku bermimpi menjadi... Maka aku akan melakukan... siapapun pasti punya role model untuk dirinya sendiri. Entah di dunia nyata maupun maya. Setiap hari scroll kegiatannya. Ingin melihatnya. Kepo bagaimana dia bisa jadi seperti itu. "wah enaknya jadi dia. Seperti dunia udah ada digenggamanya." Stop. Jangan hanya berhenti sampai disitu. Percayalah setiap "hidup enak" harus dibaayar dulu dengan "usaha". Usaha banyak macamnya. Mengusahakan dengan manusia dan dengan Tuhannya. Kalau bundanya belva--Co founder ruang guru, jika kita menginginkan sesuatu maka ibadahlah yang ekstrim, puasalah yg esktrim, sedekahlah yang ekstrim. Ekstrim disini maksudnya totalitas. InsyAllah itu semua memudahkan doa doa kita diijabah. Jangan bermimpi kemudian berhenti. Jangan bermimpi, berusaha kemudian putus asa dan mati. Selalu ada yang harus dibayar untuk sebuah mimpi. Jadi... Setelah bermimpi, kemudian mulai dan jangan berhenti. Meski kita tak berlari, bersyukurlah Tuhan masih ijinkan berjalan. Jika Tuhan memberi cobaan dengan kendala berjalan, merangkak lah. Jangan kuatir. Mimpi akan tetap mewujud nyata pada setiap helaan nafas sang pemuda.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Quote
Kita tetaplah kita. Yang akan merangkai kata namun gagal bermakna.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Tunggu sebentar
Menjadi dewasa dan segala macam masalahnya. Seketika telinga menjadi tak lagi menghiraukan dengan pertanyaan, kok sekolah terus. Senyum dan tawa otomatis bekerja saat ditanya kapan mau nikah. Ucapan alhamdulilah tak henti dilontarkan ketika banyak yang berkabar mau menikah, si dia mau melahirkan, si itu mau tunangan.
Tunggu sebentar.
Tidak mudah menjadi wanita di usia "tanggung". Nikah terlalu muda, jiwa masih ingin berkelana, belum bosan bermimpi dan belum mau ribet dengan mengurus anak.
Tunggu sebentar.
Ingin kuselesaikan urusan dengan diriku sendiri. Sebelum ingin aku berbagi, denganmu.
Tunggu sebentar.
Akan tidak mudah bagiku yang terbiasa menyelesaikan sendiri kemudian tiba2 ada yang datang memberi bantuaan tanpa diminta.
Tunggu sebentar.
Nanti, jika waktunya tiba. Aku akan berbagi denganmu. Naanti. Seusai aku selesai dengan diriku. Dan kamu selesai dengan egomu. Nanti, entah mimpi yang kita perjuangkan masing-masing akan tercapai atau tidak. Setauku, kita akan membangun mimpi baru yang akan diperjuangkan bersama.
Bersamamu.
Lelaki yang masih disimpan Allah dengan baik. Dengan sebaik2nya penjagaan. Sampai bertemu. Semoga urusan kita segera selesai dengan baik. Tunggu sebentar.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Hampir saja aku menabrak dinding pertahanan. Untung saja ada yang menahanku disana.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Tidak kutolak satu jenis seafood pemberianmu, kecuali cumi-cumi, kesukaanmu.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Jika bisa setusuk sate ku lahap pelan. Aku ingin menikmatinya lebih pelan lagi. Harapnya, kita membeku dalam waktu itu.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Deretan bangunan tua dan ratusan meter rerumputan yang rapi kala itu. Ingin kupastikan ia baik-baik saja didalamnya.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
pada rangkaian kebetulan yang tak sengaja merajut cerita, aku rindu.
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Bagaimana suatu kebetulan bekerja? Jika sehelai dua helai masih saja bersimpangan, itukah kebetulan?
0 notes
wulidaarina-blog · 7 years ago
Text
Jika yang terdidik saja belum mampu mendidik, lalu bagaimana dengan yang belum terdidik?
0 notes
wulidaarina-blog · 8 years ago
Text
Menjadi Ambassador (inisiator) Komunitas untuk Korporasi
Pernah terpikir menjadi penggerak komunitas tapi bingung bagaimana memulainya?
“Dari komunitas apa ya? Gerakan komunitasnya yang bagaimana ya? Sama siapa ya bergeraknya?”
Tidak perlu risau lagi mencari jawabnya, sebab jika kamu adalah orang yang sedang dalam posisi kebingungan seperti itu artinya kamu sudah satu langkah di depan untuk menyempurnakan checklist misi menjadi seorang inisiator gerakan di lingkunganmu. Paling tidak, jiwamu sudah bernyali sebagai inisiator.
Simpan baik-baik semangat menginisiasi itu tadi ya. Jangan sampai ia habis dimakan waktu menunggu jawaban-jawaban atas pertanyaan gamang di atas. Sebab, simpel saja jawabannya: kamu bisa memulai gerakan itu dengan mencari info seputar program atau kegiatan pencarian ambassador, leader, inisiator, atau apapun sebutannya (yang tujuannya adalah menjadi perpanjangan tangan ala ‘evangelist’ di daerah) yang diadakan oleh suatu perusahaan. Sayembara tersebut bisa dilakukan oleh perusahaan minyak, digital media, provider seluler, e-commerce, dll, untuk mencari pemuda-pemudi terbaik daerah untuk dijadikan ‘perpanjangan tangan’ disana. Dari adanya sayembara tersebut, jika dilihat dari sisi kamu sebagai si pemburu kesempatan, hal tersebut bisa menjadi jembatan kamu dalam menyalurkan jiwa inisiatif kamu tadi.
Di era marketing digital nan dinamis ini, perusahaan-perusahaan dengan brand dan berbagai macam tujuan mengadakan program-program marketing organik. Mereka berharap produk mereka juga didengar di daerah, tanpa perlu banyak mengeluarkan uang untuk berpromosi secara hard-selling. Karena itu, tak jarang dari beberapa perusahaan menciptakan komunitas sebagai basis untuk meningkatkan marketing, khususnya marketing yang secara organik ini.
Ada sebuah quote yang mengatakan bahwa “A good company don’t push value, they build community”. Dari quote ini bisa kita simpulkan bahwa perusahaan yang kece tidak perlu bersusah payah memasarkan produknya kepada konsumen, sebab jika mereka telah memiliki komunitas yang dibangun oleh perusahaan itu maka nilai itu adalah DNA yang mempersatukan anggota-anggota komunitas. Bingung nah lo. Suatu perusahaan melalui program organik marketing ini pasti sudah memiliki paket-paket knowledge dan skill yang siap ditransfer ke si evangelist, karena mereka menginginkan orang yang menjadi evangelist (dalam hal ini adalah sebagai ambassador, inisiator, leader, founder, dll) di daerah nanti memiliki kualitas yang sama dengan yang diinginkan perusahaan untuk “ada”, sebagai wujud perwakilan perusahaan di daerah. Karena itu, paket komplit knowledge dan skill ini akan sangat ditentukan oleh value apa yang dipegang oleh perusahaan tersebut.
Value adalah kunci.
Jika tadinya sudah punya inisiatif, sudah tahu kemana untuk menemukan kesempatan, maka poin selanjutnya adalah mengkompromikan value yang ada. Baik itu value yang kita pegang sebagai “nilai diri”, juga value yang dipegang perusahaan sebagai “nilai jual”.
Begini contohnya. Jika kamu adalah seorang yang suka berkesenian semisal menggambar dan bercerita tak ada salahnya jika kamu memilih menjadi duta dongeng bagi anak-anak bagi perusahaan pensil warna. Selama prinsip senimu bisa dirangkum oleh titel tersebut dan fasilitas yang diberikan bisa mengakomodir talentamu untuk berkesenian, kenapa tidak. Nilai seni, talenta, dan makna pergerakan yang kamu ambil haruslah bertemu dengan nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan si pemberi titel. Dengan begitu akan ada simbiosis mutualisme yang indah: kamu bisa menyalurkan bakat serta mendapat fasilitas lebih dengan titel kamu (misal beasiswa, teman seperjuangan dalam berkesenian), di sisi lain perusahaan dapat memasarkan produknya lewat karya-karyamu.
Asyik jika sudah berkumpul.
Akan indah sekali saat nantinya kamu bertemu dengan orang-orang yang senilai yang tumbuh bersamamu dalam satu kesamaan background. Membentuk visi bersama dan menelurkan ide-ide dari nilai yang dianut bisa melahirkan berbagai kegiatan dan imbas di sekitar.
Jika nanti sudah terbentuk kepengurusan atau susunan hirarki kepemimpinan di dalam wadah perkumpulan kamu tersebut, tak ayal pasti value akan menelurkan visi yang sama. Visi yang sejujurnya adalah keinginan perusahaan agar dimana saat kamu bergerak sebagai komunitas adalah sama halnya dengan memasarkan produk dari perusahaanmu.
Namun jangan khawatir betapa oportunisnya perusahaan ya. Kamu sudah mengamini value yang sama dan berkomitmen bergerak di dalamnya. Jadi jangan mengeluhkan jika ada target-target dari perusahaan yang harus kamu capai. Misalnya harus bisa mengadakan kegiatan A, B, C, dalam kurun waktu 1 semester.
Tenang … semuanya bisa dibungkus seelegan mungkin tanpa kita perlu pusing memikirkannya. Sebab kita:
1. Tidak sendiri. Dalam komunitas kita bergeraknya bersama-sama. Mensukseskan suatu agenda acara adalah tugas bersama kok. Yuk bikin kegiatan berkumpul, kita berdiskusi mengeluarkan ide, bermusyawarah, dan melaksanakannya bersama-sama!
2. Tidak tak terarah. Ingat, dari awal perusahaan telah memberimu arahan berupa nilai yang ditelurkan lewat transfer ilmu dan skill yang mereka berikan. Jika kamu lupa apa saja ilmu dan skillnya coba kamu buka lagi paket pembelajaran yang sudah mereka pernah berikan.
3. Tidak mandeg. Kamu akan melaju terus dan semakin berkembang. Tujuan perusahaan memberimu target adalah agar membantu perusahaan berkembang. Begitupun juga dengan kapasitas diri kamu akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya pengalaman dan jaringan kamu dari perusahaan.
Saat periode berganti..
Di akhir cerita, meski nantinya periode kepengurusan komunitasmu telah berakhir kamu akan tetap memiliki jaringgan pertemanan dan kualitas nilai yang semakin terasah. Pengalamanmu selama mengamalkan value melalui jembatan kesempatan tadi akan jadi pengalaman kamu dikejar target dan misi besar. Kamu akan jadi pribadi yang makin terasah. Kualitas pengetahuan makin terupgrade, skill makin lihai karena jam terbang yang sempat dipaksa padat.
Jadi menurutmu memulai gerakan itu masih susah? Mencari teman dan tempat bergerak itu masih tidak mudah? Jangan lagi ya.
2 notes · View notes
wulidaarina-blog · 8 years ago
Text
Ayo rek, “backpacker”an nang Ngalam!
Kaet onok film 5 cm, arek – arek saiki lagi akeh sing hobine munggah gunung. Ayas kadit itreng iku niate gawe pamer nang racap lak umak iku kuat, opo tenanan pengen muncak gawe nyenengne atine ewed – ewed. Sak marine iku, lagi nge tren pisan nang instagram iku foto – foto  karo racap e nde tulisan “I Love You”. Ben daerah ayas yakin mesti onok wisata anyar sing duwe spot foto kui. Gak munafik loh, ngalam yo nduwe Beh.
Tapi, gak kui tok panggen wisata kipa nang ngalam. Lak ayas ngomong seh, Ngalam iki paket lengkap. Hawa adem e cocok gawe umak sing wes bosen karo hawa panas. Umak pengen dolen nang gunung, onok. Mulai gunung bromo sing penak dalane sampe gunung semeru utowo gunung arjuno sing mlakune pirang – pirang jam yo onok. Lak gak pengen nang gunung mergo kelingan mantan, umak yo osi nang coban alias air terjun. Coban nang malang iki lak diitung uakeh nemen. Coban rondo sing uklame ora adoh onok.  Nek nawak – nawak hebak pengen sing mlaku adoh yo onok, coban pelangi utowo coban pitu iso dadi pilihan. Sak liyane coban kui mau, onok maneh coban sing luwih ekstrim utowo luweh penak dalane. Masio Ngalam melbu daerah sing duwur tapi Ngalam yo nduwe pantai, Beh. Pantai ne gak kalah akeh koyok pilihan coban. Umak iso milih luwih teko siji nek arep dolen, soale akeh – akeh pantai nang Ngalam iku dalane podo.  Kadang malah sak jejeran, koyok umak karo racap mu.
Kui mau pilihan – pilihan dolen alam sing onok ndek Ngalam. Misale umak pengen ngejak ebes emes sing emoh dijak nang alam, umak iso ngejak mereka nang wisata buatan. Koyok Jatim Park sing macem e uakeh kui lho, Beh. Onok Jatim Park 1 sampe 3 sing isine macem – macem dan bedo – bedo. Pokok gowo duit sing akeh ya Beh cek liburanmu lancar. Nawak – nawak sing kepengen dolen nang Mall yo onok lho Beh. Ojo kuatir, Ngalam iku paket lengkap sing cocok gawe umak – umak hebak.
Nah, lak wes kenalan karo panggen dolen nang Ngalam, umak yo kudu itreng masalah penggen rudit alias  penginapan. Rego penginapan nang malang reno – reno mulai sing murah, nayamul, sampe sing larang. Gawe “backpacker “ biasane golek sing murah ae soale luwih akeh kegiatan ndek njobo penginapan.
Sak liyane panggen turu, umak yo kudu itreng panggen sewo rotom karo libom. Biasane persewaan iki onok tulisane ndek pinggir embong gede. Tapi lak umak ragu, mending osi takon mbah gugel utowo takok sing jogo penginapan biasane itreng.
Ngalam kipa ilakes. Hawane adem cocok gawe dolen, helokes, hailuk, idrek, sampe ibar. Pokoke sepisane umak nang Ngalam, mesti ketagihan dan ora gelem muleh. Ayo podo “backpacker”an nang Ngalam. Dijamin ora igur!
0 notes
wulidaarina-blog · 8 years ago
Text
Membudayakan Budaya
Layaknya hidayah yang datangnya tak terduga, kapan dan kepada siapa. Ibarat kesadaran yang tidak setiap orang punya. Kepada budaya yang semakin hari wujudnya hampir tak selalu ada. Hanya segelintir saja yang tetap menggunakannya. 
Hidup di lingkungan berbudaya tidak lantas membuat seseorang mencintai budaya itu sendiri. Budaya ragam macamnya. Tiap daerah berbeda pula budayanya. 
Aku sendiri jarang tergelitik masalah ini, budaya. Namun terkadang kita sudah berbudaya tanpa disadari. Misalkan menggunakan bahasa. Budaya bahasa Jawa mungkin hanya orang Jawa yang bisa. Bahkan ada beberapa orang Jawa yang kemudian tidak bisa berbahasa Jawa juga. 
Tanah rantau ku pun memiliki bahasa jawanya sendiri. Malang. Terkenal dengan bahasa walikannya. Juga bahasa lokalan yang sangat khas. Hidup bertahun - tahun disana yang setiap hari mendengar tetangga kanan kiri berbahasa malangan membuat lidah ini dengan sendirinya mengikuti. Tanpa disadari. 
Kebetulan rumah kos sewaktu menempuh S1 dulu masih termasuk daerah perkampungan yang isinya warga asli Malang. Logat berbicaranya pun khas. Beberapa kosakatapun berbeda dengan bahasa Jawa biasa. Ada penekanan - penekanan khusus pada beberapa kata. Hingga tak disadari ketikan tulisan chatting hingga logat berbicaraku terkadang berubah. 
Seorang teman mengingatkanku melalui DM. “Rin, logatmu sudah berubah, ya ?” Aku tercengang. Iyakah ? Ku cek lagi beberapa chatting di HP. ya, tenyata benar. Logat - logat memberikan akhiran ‘a’ di akhir kalimat tanpa disadari mendarah daging. Misal, “Umak wes suwe a ndek kene” artinya “Kamu sudah lama kah disini?” 
Bahasa lokalan malang berati logat yang biasa di gunakan oleh warga Malang, terutama warga asli Malang pasti bisa dilihat perbedaan logatnya dengan anak rantau disana. Kalau bahasa walikan itu kebiasaan warga Malang yang membolak balik kata. Dan mereka tidak bingung karna sudah terbiasa. Tulisan tentang sejarah bahasa walikan menyusul, ya. 
meskipun menggunakan bahasa kiwalan alias walikan, tidak semua kata bisa dibalik. Jangan salah, karna nanti jatuhnya pasti aneh. Hehehe. Kata  paling familiar adalah umak dan ayas. Hampir setiap perbincangan pasti digunakan. 
di era yang semakin maju ini, aku menemukan sebuah web yang seluruh isinya menggunakan bahasa malangan dan bahasa walikan. Terkesan aneh memang di awalnya. Dan aku tertarik dengan hal itu. Bahasa yang ringan dan sangat terlihat apa adanya membuat enak dibaca. Akupun mencoba membuat artikel menggunakan bahasa seperti di web itu. Sulit memang awalnya. Tapi kelamaan enak juga dibaca.  Penasaran? Tunggu postingan berikutnya yaaa. 
0 notes
wulidaarina-blog · 8 years ago
Quote
Kini yang hitam dan putih telah menjadi abu. Terbakar waktu, terjeda rindu. Ada pula yang tumbuh ulang setelah tertutup debu. Usang dimakan jarak tapi abadi melewati waktu.
0 notes
wulidaarina-blog · 8 years ago
Text
Desember
Hari ini bulan Desember dimulai. Akan segera muncul berbagai kisah, lembar demi lembar hari mulai terisi. Disini, hujan masih banyak dinanti. Tidak semua orang, tapi paling tidak bagi para pemimpi. 
Tinggal di kota bunga perlahan membuat jatuh hati. Pada setiap rintik hujan yang tiada henti. Meski jas hujan menjadi sosok sunyi yang paling sering mendengar rintih. Toh, ia sukses membuat orang - orang menjadi pasrah tanpa memilih. 
Aroma tanah basah menjadi pertanda, bahwa  hadirnya khas dan disenangi. Tanaman tumbuh subur dan bunga bermekaran mewangi. Ia bergerak pelan ditiup angin yang membawa dingin. Langit biru berubah menjadi mendung berwarna putih.  
Hujan yang dinanti. Hujan yang rintik. Hujan yang dengan henti. Bukan hujan yang menjadikannya murka, kemudian muncul berbagai musibah sebagai peringatan diri. 
Mari berdoa, agar hujan diselimuti berkah untuk diri. Tak lupa untuk tetangga kanan kiri. Juga keluarga yang sedang jauh dari jangkauan mata ini. Teruntuk kalian pula, kawan - kawan pengisi hari - hari. 
0 notes