Tumgik
yanuardwie · 4 years
Text
Yang Tak Terlihat Oleh Mata
Kalau diingat-ingat kembali, rasanya perjalanan hidup selama ini sudah memberikan begitu banyak warna dan rasa dalam hidup. Ada banyak sekali kejadian-kejadian yang tak pernah terduga sebelumnya. Saat diri ini berpikir bahwa semua akan dijalani sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan, ternyata Tuhan punya berbagai macam cara untuk menunjukkan bahwa ada banyak jalan untuk menuju apa yang kita rencanakan. Meskipun kadang jalan itu terlihat dan terasa tak nyaman untuk kita jalani.
Ada pertemuan, ada perpisahan, ada cinta, ada rindu, ada sepi, ada tangis, dan banyak hal lainnya yang telah ditemui selama perjalanan ini. Hal-hal yang terlihat menyenangkan untuk kita jalani rasanya mudah saja untuk kita lalui dengan sepenuh hati. Namun, hal-hal yang rasanya sulit dan penuh ujian kadang terasa begitu menyesakkan hati. Tapi itulah perjalanan hidup kita. Selalu penuh warna dan rasa.
Jika kita tidak pernah mengenal sedih dan hanya mengenal bahagia, mungkin kita kan bingung bagaimana caranya untuk menghadapi situasi yang terasa sulit dalam hati. Diri kita tidak pernah siap untuk bertemu dengan sedih saat kita belum pernah mengenalnya. Namun, sedih bukan berarti akhir dari segalanya, justru terkadang dari sedih itulah kita belajar banyak hal untuk bangkit dan terus menjadi kuat.
Kita hanya perlu bisa lebih meresapi apa-apa yang terjadi dalam hidup kita. Melihat perjalanan dengan penuh makna. Karena terkadang apa yang tak terlihat oleh mata, hanya mampu terlihat oleh nurani
0 notes
yanuardwie · 4 years
Text
Masakan Bapak
Bapak dikenal dengan tangan kreatifnya. Apa saja bisa dilakukan dan apa saja bisa diwujudkan melalui tangan Bapak. Dan aku akui itu, Bapak memang terasa begitu hebat dan lihai dalam semua hal. Mulai dari melakukan pekerjaannya, melakukan pekerjaan rumah tangga, hingga memasak untuk anak-anaknya.
Masakan Bapak adalah salah satu hal yang paling aku rindukan ketika aku pulang dari tanah rantau. Aku yang jarang pulang ini begitu rindu dengan masakan Bapak yang rasanya tak kalah enak dari masakan rumahan lainnya. Bapak bisa memasak berbagai macam menu masakan, mulai dari masakan tradisional hingga masakan yang butuh keahlian seperti chef. Mulai dari makanan berat hingga makanan ringan. Aku selalu dibuatnya heran, “Darimana Bapak belajar semua keahlian memasak ini?”.
Salah satu menu favoritku dari semua masakan Bapak adalah gado-gado buatannya. Rasanya, itu benar-benar menjadi gado-gado ternikmat yang pernah aku makan. Belum ada gado-gado di luar sana yang bisa mengimbangi rasanya. Paduan antara sayuran segar dan bumbu kacang khas menjadi rahasia kenikmatan gado-gado Bapak.
Ah, aku jadi rindu untuk ingin segera pulang. Berhenti menikmati menu-menu warteg yang setiap hari jadi santapanku, lalu menikmati masakan-masakan Bapak. Bapak selalu senang bukan main ketika anak-anaknya pulang dari tanah rantau. Beliau selalu bertanya ingin dibuatkan masakan apa untuk menu makan kami hari itu. Bahkan jika aku dan saudara-saudaraku tidak ada yang meminta menu spesifik kepada Bapak. Bapak sudah dengan sendirinya memasak makanan-makanan lezat yang pasti disukai anak-anaknya.
Karena aku adalah empat bersaudara dan semuanya adalah laki-laki. Aku dan saudaraku selalu ingin bisa mempunyai keahlian memasak seperti Bapak. Kami ingin bisa memasak masakan senikmat Bapak yang bisa dinikmati oleh keluarga kecil kami masing-masing. Oh iya, bahkan aku dan saudaraku ternyata melakukan hal yang sama. Kami pasti bercerita kepada pasangan kami bagaimana nikmatnya masakan Bapak dan bagaimana ajaibnya masakan Bapak. Yang akhirnya pasangan kami berakhir penasaran dan membuktikan betapa nikmatnya masakan Bapak. Dan mereka setuju dengan kami. Masakan Bapak memang ajaib!
Mungkin nikmatnya masakan Bapak lahir dari kasih sayang Bapak kepada anak-anaknya. Bapak tidak ingin anak-anaknya merasa sedih karena tidak bisa menikmati lezatnya masakan rumahan setelah Ibu pergi. Meskipun Ibu sudah tidak ada, Bapak tetap ingin anak-anaknya bisa merasakan kasih sayang dan kehangatan seorang Ibu lewat masakan-masakannya. Bapak tetap ingin melihat anak-anaknya menikmati sarapan yang bisa mengisi tenaga mereka untuk menghadapi hari. Bapak ingin melihat anak-anaknya menikmati makan siang yang kembali mengisi tenaga mereka untuk menyelesaikan hari. Dan Bapak ingin melihat anak-anaknya bisa menikmati makan malam untuk melengkapi hari mereka. Terima kasih Bapak, Bapak dan masakan Bapak akan tetap menjadi nomor satu di hati kami.
2 notes · View notes
yanuardwie · 4 years
Text
Dan Ternyata..
Pernahkah setelah semua perjalanan panjang yang kamu lewati, kamu merasa bahwa kamu telah belajar banyak dan siap untuk menjalani hari yang lebih baik esok harinya. Dari ujian-ujian yang telah berhasil dihadapi dengan sabar dan syukur, kamu merasa bahwa kamu telah siap menghadapi apapun yang tengah menanti di depan sana. Kamu merasa bahwa pengalamanmu melewati masa-masa sulit itu akan membuatmu menjadi perencana yang baik. Berencana bahwa kita akan bisa menjalani hari-hari selanjutnya dengan lebih kuat.
Namun tahukah kamu, mungkin perasaan-perasaan tadi justru memberikan efek sebaliknya pada dirimu. Dengan kamu merasa bahwa banyak pelajaran yang telah diambil dan kedepan kita akan siap dengan lebih baik, kita menjadi lengah dan tidak siap ketika apa-apa yang sudah kita rencanakan berjalan tidak sesuai yang kita harapkan. Kita jadi menumpuk secara berlebihan harapan-harapan yang belum tentu tercapai. Kita tidak bersiap bahwa ternyata di depan masih ada banyak pelajaran yang harus kita ambil dan resapi. Kita tidak bersiap untuk menerima kenyataan yang hadir. Kita merasa bahwa telah habis upaya dan tenaga untuk terus berjuang menjalani hari demi hari. Sekali lagi, ini sermua karena kita merasa bahwa kita telah mengusahakan yang terbaik dan kita menjadi lengah karenanya.
Kita lupa, bahwa ada Allah yang mempunyai kuasa atas segalanya. Yang mempunyai ketetapan atas segalanya. Dan yang telah merencanakan apa-apa yang terjadi di kehidupan kita dengan sebaik-baiknya rencana yang ada. Bukan berarti bahwa kita tidak boleh berencana, kita tidak perlu berusaha yang terbaik. Namun, dengan rencana dan usaha yang terbaik, kita juga perlu menyiapkan ruang sabar yang begitu luas dan rasa syukur yang begitu lapang. Kita perlu mampu mencerna apa maksud dari pelajaran-pelajaran yang hadir. Jika ada hal-hal yang berjalan tidak sesuai dengan apa yang harapkan, kita perlu bersandar dan kembali mengingat-Nya. Menjalani apa yang telah direncanakan-Nya dengan sebaik-baik usaha kita sebagai hamba.
0 notes
yanuardwie · 4 years
Text
Bertemu Kembali
Akhirnya datang juga, sesuatu yang telah ditunggu selama satu tahun ini. Dia datang menepati janjinya. Dia datang menjawab rindu banyak orang. Bahkan dia masih mau datang pada orang-orang yang melewatkannya begitu saja.
Kamu termasuk yang mana? Apakah kamu termasuk orang yang merindukannya? Atau kamu termasuk orang yang telah melewatkannya begitu saja?
Jika kamu tanya itu kembali padaku, maka jawabanku adalah aku termasuk orang yang merasa bahwa aku telah melewatkannya begitu saja kemudian aku merindukannya.
Tahun lalu, aku tetap menemuinya seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, entah kenapa saat dia sudah pergi, aku merasakan ada penyesalan di dalam hati. Karena aku tak bisa memberikan yang terbaik padanya. Karena aku tak bisa menjadi versi terbaik dari diriku saat itu.
Hari demi hari terus terlewati saat itu. Hingga waktu mendekati penghujung pertemuan kita. Aku merasakan bahwa ini mungkin jadi pertemuan yang tidak ingin aku ulangi lagi. Jika masih diberi kesempatan esok hari untuk bertemu dengannya lagi. Aku berjanji aku tak ingin melewatkannya begitu saja.
Ada rasa rindu yang muncul ketika ia pergi. Rasa rindu dari suasana yang menenangkan 3 tahun lalu. Itu mungkin jadi pertemuan terbaikku dengannya. Dan aku ingin bisa merasakannya lagi. Bertemu dan menjadi yang terbaik untuknya maupun diriku sendiri.
Kini, ia telah datang kembali. Setelah dilewatkan begitu saja, ia masih mau menemui. Betapa bahagianya aku. Rinduku terjawab.
Meskipun tahun ini akan sedikit berbeda karena mungkin kita tidak bisa melibatkan banyak orang lain dalam pertemuan ini. Tapi tak apa, semoga pertemuan tahun ini akan memberikan banyak pelajaran yang bisa menjadi bekal untuk kedepan nanti. Bekal untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Terima kasih masih menemui kembali, Ramadhan. 
0 notes
yanuardwie · 5 years
Text
Menentukan Arah
Kita telah dihadapkan dengan banyak pilihan. Tentang bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup kita, pilihan tentang akan menjadi seperti apa diri kita, pilihan dengan siapa saja kita akan menghabiskan hidup kita, dan banyak pilihan lainnya.
Berbagai jalan dan pilihan tadi bagaikan sebuah persimpangan. Yang kita tidak tahu si(apa) yang menunggu di ujung sana. Yang mau tidak mau, kita perlu mengambil keputusan di persimpangan tadi. Keputusan tentang arah perjalanan mana yang akan kita tempuh selanjutnya.
Arah perjalanan ini yang kita tempuh akan menuntun kita bertemu dengan si(apa) yang menanti diujung sana. Perjalanan ini pula yang juga akan mengantar kita bertemu dengan persimpangan yang lain. Dimana keputusan dan arah perjalan lain harus ditentukan agar perjalanan dapat terus berlanjut. Hal ini akan terus berulang. Sampai kita mencapai garis akhir perjalanan kita.
Lalu, apakah kita telah mengambil arah perjalanan yang benar selama ini? Jika kita pernah mengambil arah perjalanan yang salah, pernahkah kita kembali mengulanginya?
Kita memang tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. Kita sendiri yang perlu mencari tahu itu. Dengan tidak berdiam diri dan berani mengambil keputusan atas arah perjalanan mana yang akan kita tempuh. Seiring perjalanan itu, akan ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita temui.
Mungkin kita akan mendapatkan jalan yang mulus dan lurus. Namun mungkin juga kita harus berbelok dan berputar arah. Lalui perjalanan ini dengan sebaik-baik usahamu.
Sudah siapkah kita menentukan arah perjalanan kita selanjutnya?
1 note · View note
yanuardwie · 5 years
Text
Perjalanan
Sejatinya, masing-masing diri kita melakukan perjalanan dalam hidup ini. Perjalanan kita dengan yang lain tidak sama, karena ada garis waktu yang telah ditentukan. Garis waktu yang membuat perjalanan kita menjadi unik dan penuh makna. Dari perjalanan ini, ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari setiap langkah yang kita tempuh. Pelajaran yang membantu kita untuk bertumbuh menjadi lebih baik dan tetap mampu berjalan tegap selama perjalanan ini berlangsung.
Nanti, seiring perjalanan ini berlangsung, kita juga akan menemukan suatu titik dalam kehidupan kita. Titik yang menggambarkan bahwa kita telah selesai dalam satu fase dan akan menuju fase yang lain. Titik yang merangkum perjalanan yang telah kita lewati hingga saat ini. Titik yang memberitahu dimana kita perlu beristirahat dan kapan harus memulai perjalanan ini lagi.
Perjalanan dari satu titik ke titik yang lainnya akan kita lalui dengan penuh dengan warna. Ada nikmat, ujian, suka, duka, bahagia, sedih, mudah, dan kesulitan yang mewarnai. Tak apa, memang seperti itu. Tidak ada yang menjamin bahwa semua akan berlangsung dengan mudah. Tidak ada pula yang menjamin bahwa semua akan berjalan dengan sulit. Semua kembali pada kita. Bagaimana kita memaknai perjalanan ini. Bahwa kita percaya apa yang kita lalui dan kita hadapi adalah yang terbaik dan tak pernah lebih berat dari kemampuan yang kita miliki.
Kita perlu belajar tentang rasa syukur. Karena mungkin rasa syukur adalah sesuatu yang dapat menuntun kita untuk terus melakukan perjalan ini tanpa henti. Terlepas dari apakah titik akhir yang kita capai sesuai dengan apa yang kita inginkan atau tidak. Dengan rasa syukur, kita akan menyadari bahwa akan selalu ada titik awal baru yang bisa dimulai. Semua tidak berakhir saat apa yang kita harap menemui ketidaksesuaian. Dengan rasa syukur, kita tidak akan mencaci semesta. Namun justru kita akan belajar darinya. Dengan rasa syukur pula, kita akan melihat kembali dalam diri kita lebih jauh dan merenung apa yang dapat dilakukan agar bisa menjadi lebih baik.
Disamping rasa syukur, ada rasa sabar yang mengiringi. Adalah rasa sabar yang menguatkan kita saat perjalanan ini terasa berat. Adalah rasa sabar yang terus menjaga kita untuk terus bersandar dan percaya pada-Nya. Bersandar agar tetap kuat berdiri tegak meski terombang-ambing. Bersandar agar pandangan kita tetap lurus ke depan, bukan merunduk semakin dalam.
Teruslah berjalan. Jangan berhenti melakukan perjalanan ini. Istirahatlah sejenak jika lelah dan letih mulai terasa. Tarik sehembus nafas, pejamkan mata sekejap dan rasakan nikmatnya perjalanan ini. Waktu terus berdetak dan roda akan terus berputar, hanya yang benar-benar berusaha yang akan mencapai tujuannya.
1 note · View note
yanuardwie · 5 years
Text
Sebagai Manusia
Setiap dari kita memiliki sudut pandang masing-masing. Sudut pandang bagaimana kita melihat sesuatu dan seseorang. Dari sudut pandang tadi, terkadang muncul sebuah penilaian. Penilaian yang belum tentu benar dan mungkin juga salah karena kita hanya melihat permukaannya saja.
Coba ingat, pernahkah kamu menilai seseorang dari bagaimana mereka berpenampilan? Pernahkah kamu menilai seseorang berdasarkan tingkat pendidikan yang mereka miliki? Atau bahkan kamu menilai seseorang dari pekerjaan yang mereka miliki.
Seringnya, penilaian yang muncul mungkin bukan penilaian yang baik. Justru kita memiliki asumsi dari penilaian-penilaian tadi. Kita berasumsi bahwa penampilan mereka yang sederhana kalah dibandingkan kita yang mungkin memiliki lebih dari mereka. Tingkat pendidikan mereka yang mungkin lebih rendah dari kita membuat kita menganggap bahwa diri kita lebih berilmu daripada mereka. Bahkan, pekerjaan mereka yang mereka upayakan sepenuh hati sebagai bentuk tanggung jawab atas orang-orang yang mereka cintai hanya kita nilai berdasarkan berapa banyak hasil yang bisa mereka dapatkan. Semua penilaian tersebut mengerikan bukan?
Kita sering lupa bahwa kita adalah sama-sama manusia. Sama-sama makhluk yang tercipta atas izin-Nya. Makhluk yang seharusnya saling melengkapi. Karena kelupaan itu, kita mulai menilai satu sama lain. Kita tidak melihat orang lain sebagai manusia. Yang sebenarnya pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sama seperti diri kita yang juga pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Maukah kamu sedikit meredam egomu? Sedikit saja. Agar kamu mampu melihat orang lain sebagai makhluk yang sama. Sebagai manusia.
1 note · View note
yanuardwie · 5 years
Text
Kapan
Pernah tidak kamu menginginkan kehidupan yang sama seperti orang lain?
Pekerjaan yang sedang kamu tekuni, pendidikan yang sedang kamu tempuh, orang tua yang membesarkanmu, saudara yang membersamaimu, dan banyak lagi hal lain dalam hidupmu. Kamu merasa jika hidupmu seperti kehidupan orang lain yang menurutmu terlihat baik, maka kamu merasa bahwa kamu akan lebih bahagia. Kamu merasa bahwa dirimu tidak harus menjalani semua beban yang sedang kamu rasakan saat ini. Kamu merasa bahwa kamu akan menikmati dan menjalani semuanya dengan mudah.
Itu menurutmu bukan?
Coba resapi, apa yang kamu lihat adalah hasil yang telah diperoleh seseorang. Kebanyakan, kita tidak tahu bagaimana proses mereka mampu mendapatkan hal-hal baik tadi. Pernah tidak kamu membayangkan, jika kamu menginginkan hal-hal yang menurutmu terlihat baik tadi, sudah siapkah kamu menjalani proses yang tidak kamu lihat tadi? Proses yang mengharuskan dirimu bekerja lebih keras, belajar secara terus menerus, mempunyai sabar dan syukur yang begitu lapang, dan hal-hal lain yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan. Karena tidak mungkin mereka mendapatkan semua hal-hal baik tadi tanpa melakukan usaha yang lebih.
Lalu, apa yang sudah kamu lakukan?
Justru pertanyaan itu yang seharusnya muncul pada dirimu dan coba kamu jawab. Bukan terus membayangkan bahwa kehidupan orang lain jauh lebih baik daripada kehidupan kita. Bukan terus membandingkan diri dengan orang lain, karena itu tak akan ada habisnya. Bukan terus berkeluh kesah seolah-olah dirimu sedang menjalani kehidupan yang begitu berat. Bukan menyalahkan dan merasa bahwa hidup ini tidak adil.
Kalau bukan dirimu, lalu siapa lagi?
Semua berawal dari diri kita sendiri. Kamu sendiri yang harus berusaha dan mencari jawaban atas pertanyaan tadi. Kamu sendiri yang harus berdiri kuat menjalani apa yang sedang dihadapkan padamu. Kamu sendiri yang harus mulai berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Kamu sendiri yang harus mulai berusaha lebih untuk mendapatkan hal-hal baik yang kamu inginkan.
Jadi, kapan dirimu akan memulainya?
1 note · View note
yanuardwie · 5 years
Text
Barangkali
Kita telah dihadapkan dengan begitu banyak pilihan dalam hidup kita. Di saat itu juga, kita juga telah mengambil banyak keputusan atas pilihan yang kita hadapi. Dari keputusan yang kita ambil dan pilihan yang kita jalani, pernahkah kita berpikir bahwa kita telah melakukan kesalahan? Salah mengambil keputusan karena kita tidak memiliki pilihan lain lagi, salah karena kita telah memilih jalan yang…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 5 years
Text
Takut
Akan selalu ada rasa takut dalam dirimu. Ketakutan atas tanggung jawab yang sedang engkau pikul. Ketakutan atas apa yang tidak kamu ketahui. Ketakutan atas hal-hal yang belum pasti terjadi.
Rasa takut itu terasa nyata. Begitu menakutkan sehingga membuat dirimu tercekat dan terdiam. Membuatmu berhenti di tempat. Berpikir apa yang harus kamu lakukan untuk mengatasinya. Pikiranmu melayang bersama…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Utarakan
Ada banyak hal yang kita pendam dalam diri kita sendiri. Beberapa kita anggap sebagai rahasia, sebagian kita anggap sebagai privasi, dan ada juga yang menurut kita tak perlu atau tak ada gunanya kita mengutarakan hal-hal yang kita pendam tadi. Hal-hal yang kita pendam tadi pun bermacam-macam wujudnya. Ada yang berupa kelelahan kita menjalani hidup, masalah dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, dan juga perang batin dengan diri kita sendiri.
Memang menjadi hak kita untuk memilih apakah kita mau mengutarakan hal-hal tadi atau tidak. Kita yang lebih mengerti kondisi diri kita sendiri. Kita yang lebih mengetahui takaran seberapa jauh orang-orang diluar sana perlu mengetahui tentang diri kita. Namun, terkadang beberapa dari kita juga tidak mengerti kapasitas yang kita miliki dalam diri kita sendiri. Sehingga terkadang apa yang kita pendam meluap tak terkendali. Hal-hal yang menurut kita baik jika orang lain tidak mengetahuinya justru menjadi bumerang bagi diri kita. Hal-hal yang kita pendam tadi menjadi sumber masalah. Seperti salah pengertian, timbulnya ketidakpercayaan antara kita dengan orang lain dan sebaliknya, serta masih banyak lagi.
Kita perlu mulai belajar untuk mengetahui kapasitas diri kita masing-masing. Seberapa banyak dan seberapa kuat kapasitas kita untuk memendam sesuatu. Agar apa yang kita pendam tadi tidak meluap tak terkendali. Jika apa-apa yang kita pendam tadi diibaratkan sebagai udara yang ada di dalam sebuah balon. Maka kita sama-sama mengetahui bahwa balon tersebut tak bisa terus diisi dengan udara yang tak terhingga. Pasti balon tersebut memiliki kapasitas tertentu yang dimana jika udara di dalamnya telah melampaui kapasitas, maka balon tersebut akan pecah dan hancur. Balon tadi seperti diri kita, mempunyai kapasitas untuk menampung sesuatu di dalamnya. Jika kita ingin menambahkan udara di dalam balon tadi, maka kita perlu mengeluarkan beberapa udara yang sudah ada di dalam sebelumnya. Agar ada cukup ruang di dalam balon tadi untuk menampung udara baru. Agar balon tadi dapat terus menampung udara di dalamnya tanpa perlu takut untuk pecah nantinya.
Kita juga perlu belajar untuk percaya bahwa ada hal-hal yang dapat menjadi lebih baik ketika orang lain mengetahuinya. Kita perlu mengalahkan ego kita yang merasa bahwa diri kita mampu melewati semua yang kita lalui dengan tangan kita sendiri. Jangan lupa bahwa kita adalah manusia. Yang pada dasarnya adalah makhluk sosial. Yang pada dasarnya diciptakan lengkap dengan hati yang memiliki perasaan. Kita tak dapat melalui semuanya murni dengan tangan kita sendiri. Ada orang-orang diluar sana yang mampu menjadikannya lebih baik. Seperti keluarga, sahabat, maupun pasangan. Kita juga memiliki hati yang terkadang perasaan di dalamnya dapat dipenuhi saat ada kehadiran, nasihat, ungkapan orang lain diluar sana.
Perlahan, mulailah belajar untuk mengutarakan hal-hal yang kau pendam sendirian. Semoga dengan mengutarakannya, hal-hal tersebut dapat membuatmu menjadi merasa lebih baik dan juga menjadi pribadi yang lebih baik.
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Hadir
Orang tua kita mungkin adalah sosok yang paling lama dan paling sering hadir dalam kehidupan kita. Bagaimana tidak, sosok mereka sudah ada ketika kita masih ada dalam kandungan hingga kita besar seperti ini. Merekalah yang selalu siap ada di barisan depan ketika kita membutuhkan apapun. Usaha terbaik akan selalu mereka upayakan untuk kita yang selalu mereka anggap sebagai sosok tercinta mereka.…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Terlewat
Berurusan dengan kesempatan tidaklah pernah mudah. Ada akal dan hati yang terlibat disana. Seringnya, adalah urusan hati yang membuatnya tidak mudah. Semua kesempatan yang datang tidak dapat kita ambil begitu saja. Dan beberapa kesempatan yang datang juga belum tentu semuanya diperuntukkan bagi kita. Karena terkadang mereka datang sebagai bentuk ujian. Ujian yang menuntut kita untuk lebih jeli…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Di Depan Pintumu
Aku telah berjalan cukup jauh hingga saat ini. Mengelilingi dan melewati banyak hal. Melakukan perjalanan untuk mencari satu pintu. Pintu yang nantinya akan mengantar pada persinggahan terakhir. Persinggahan yang isinya akan diperjuangkan, dijaga, dirawat, dan diisi dengan penuh kasih sayang. Sampai akhirnya tiba saat ini. Saat dimana aku berhenti. Aku berhenti di depan satu pintu. Berdoa dan…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Mereka, yang Mau Menerimamu
Mereka, yang Mau Menerimamu
Ada masa lalu dari diri kita masing-masing yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Kita mempunyai alasan masing-masing untuk menyimpannya. Ada yang merasa bahwa masa lalunya terlalu buruk, sehingga bahkan dirinya sendiri tidak ingin menerima kenyataan itu. Ada yang merasa bahwa masa lalunya benar-benar berbeda dengan wujud dirinya saat ini, sehingga dia hanya merasa nyaman membuka cerita…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Nanti
Saat ini, mungkin kita pernah berpikir bahwa diri ini begitu tak berdaya. Berbagai keresahan terus dirasakan. Mulai dari masalah perkuliahan yang tak kunjung rampung, kurangnya kebermanfaatan diri pada lingkungan sosial, melamar pekerjaan yang tak kunjung diterima, atau bahkan nanti pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan hati. Keresahan tadi makin bertambah saat kita mulai membandingkan…
View On WordPress
0 notes
yanuardwie · 6 years
Text
Menyangka Bahwa Ia Adalah yang Terbaik
Dahulu, sempat segala sesuatunya disangka akan sesuai rencana. Segala perjuangan itu akan berakhir pada kemenangan. Lambat laun, seiring waktu dan bagaimana keadaan membisikan sedikit demi sedikit tentang segala kemungkinan yang terjadi.
Aku menjadi paham jika prasangkaku hanya sekedar prasangka. Tidak lebih. Dan kini kutemui, apa-apa yang terbaik itu tidak pernah ada dalam takaran manusia.
©kurniawangunadi
1K notes · View notes