Text
"Kita lemah karna posisi jiwa kita salah"
"Kita lemah karna posisi jiwa kita salah", inilah salah satu ungkapan yang dituliskan oleh ustadz salim a fillah dalam karyanya yang berjudul, jalan cinta para pejuang...
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Butuh waktu rehat yang lama untuk sekedar menterjemahkan kalimat ini...
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Aduhai jiwa, rupanya ini tentang keikhlasan dan penerimaan...
Adakah kau telah sampai pada tempat yang benar??
Atau kau sulit meraih ketenangan sebab kau letak ia (jiwa) pada tempat yang salah...
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Betapa banyak orang yang sengsara, karna ia menggantungkan kebahagiaan pada penglihatan manusia, padahal sungguh, banyak hal yang tak terlihat oleh mata, sebab ia terkaburkan oleh hal-hal yang fana...
Maka cukuplah, kita belajar pada mereka yang bahagianya berhasil melampaui kesaksian sesiapa yang memandangnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kita belajar dari para pejuang, bahwa kebahagiaan tak melulu tentang pencapaian pada titik puncak. Justru kebahagiaan terletak pada perjuangan itu sendiri. Maka, pejuang sejati ia tak pernah lelah untuk melanjutkan perjuangan. Ia tak kan pernah puas pada hal-hal yang mengantarkan ia pada satu jalan kesuksesan, ia takkan tenang dengan duduk diam ketika selesai dengan satu pencapaian saja. Ia akan senantiasa ingin berjuang, mencapai hal-hal baru, menikmati jalan-jalan perjuangan untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan berikutnya..
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Inilah yang kita lihat pada sosok menyejarah dalam islam, Sultan Muhammad Al-Fatih yang pasca menaklukkan Konstantinopel, ia langsung berencana untuk menaklukkan negeri kedua yang tersebut dalam hadits, Roma. Namun, Allah belum berkehendak bahwa Roma ditaklukkan ditangannya. Sehingga ia terlebih dulu di panggil Allah sebelum cita-cita kedua berhasil tercapai.
Inilah keikhlasan perjuangan, ia hidup pada diri pejuang, jiwanya akan memberontak saat duduk santai ria tanpa melakukan apa-apa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kita pun belajar dari para pencinta, bahwa kebahagiaan bukan terletak pada memiliki atas hal yang ia cintai. Terlalu sempit, saat kita menyimpulkan bahwa cinta adalah kebersamaan. Maka kata @azharnurunala "pecinta sejati selalu belajar untuk membebas-relakan orang yang dicintainya melakukan kebaikan-kebaikan yang menumbuhkannya. Meski itu berarti melepaskannya."
Bagi pencinta, kebahagiaan adalah mencintai itu sendiri. Maka tak perlu risau kalau orang yang ia cintai tak mencintainya juga...
Inilah yang dibuktikan oleh sahabat Nabi, Salman Al-Farisi saat perempuan yang akan ia lamar menjadi pendamping hidupnya justru memilih sahabatnya sendiri yang kala itu bertugas menyampaikan hajat dirinya...
Pencinta sejati mengerti, tak ada yang berhak untuk di miliki di dunia ini. Maka ia pun merelakannya terhadap hal-hal yang bukan diperuntukkan untuk dirinya.
Sehingga tidak ada kata pemaksaan dalam hidupnya misalnya harus dia, inginkan dia. Ia sadar betul, bahwa sebenarnya ada hal yang lebih besar dari cinta itu sendiri, tentang pengorbanan dan penerimaan, bahwa apa yang sudah tertakdirkan untuknya adalah lebih baik dari apa yang sekedar ia inginkan.
8 notes
·
View notes
Text
Menulislah, ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ia menjaga apa yang terlupa,
Mengungkap apa yang terasa... ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Menulislah dengan cinta...ㅤㅤLuahkan apa yang ada di hati dan di jiwa... ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Menulislah...ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tinta ulama itu mahal,ㅤㅤㅤㅤSeharga darah para syuhada... ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
📑📑📑
0 notes
Text
Ada banyak yang begitu menarik untuk diakrabi disetiap perjumpaan, tapi tak jarang menimbulkan ketidak cocokan di tengah perjalanan...
maka bekal persaudaraan yang paling baik adalah iman...
@ylstwti
1 note
·
View note
Text
Gap-Year
Saya selalu suka melihat orang-orang yang selalu memandang positif atas apa yang ia terima, walau terhadap hal-hal sulit sekalipun...sebab memang kehidupan tak selalu berjalan mulus dan segala hal tak mesti berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan...
Adalah seorang adik kos, yang pernah menghadapi masa-masa sulit sehabis tamat SMA. Beberapa kali mendaftar tapi gagal... Karna tak juga diterima, jadilah ia salah seorang yang menghadapi gap year selama satu tahun, menjelang pembukaan penerimaan mahasiswa baru taun depannya lagi...
Bagi orang yang berobsesi untuk kuliah, tentu menjadi kenyataan hal yang sulit, apalagi saat bertemu dengan teman-teman satu sekolahan yang kian bercerita tentang kehidupan kampus dan jadi mahasiswa baru....
Akhirnya, Pare adalah salah satu pilihannya dalam menghadapi masa2 vakum study formalnya... Selain belajar bahasa inggris disana, banyak hal lain yang sedang ia pelajari termasuk tentang dirinya sendiri...
Gap year justru membawanya menemukan dirinya sendiri, mengerti tentang apa-apa yang harus diperbaiki dan dievaluasi, dari awal yang hanya ikut-ikutan pilih jurusan ini, kampus Ini, akhirnya menemukan passionnya dalam menentukan pilihan apa dan dimana...
Dan hadiah yang lebih mengejutkan dari Allah adalah ia lulus beasiswa ke negara tetangga (walaupun masih bingung, mau diambil atau ga)...
MasyaAllah...
😍😍😍
Eitss menurutku Gap-year itu bukan hanya pasca SMA, bisa jadi pasca kuliah😂😂😂
Bingung dan belum menemukan mau kemana dan ngapain justru lebih banyak dialami orang-orang pasca kampus...
Itulah modal perencanaan dan rancangan selama kuliah...
Jangan cuma sekedar kuliah pulang kuliah pulang aja...
Terus kalau ternyata perencanaan belum sesuai kenyataan atau tertunda?
Berprasangka baik aja sama Allah dan isi waktu dengan kegiatan positif...
Serahkan masa depan sama Allah...
Allahlah sebaik-baik pejamin masa depan...
Mana tau setelah ini banyak hal baik yang telah dipersiapkan Allah seiring dengan doa-doa kita...
😉😉😉
Semangat💪💪💪
0 notes
Text
Belajar menerima diri sendiri
Kita harus belajar menerima diri kita secara utuh...
Bukan hanya saat menerima keberuntungan, justru ketika bertemu kegagalan...
Sebab, saat menerima keberuntungan bukan saja diri kita, bahkan orang lain juga menerima kita dan keadaan kita dengan mudah...
Tapi, saat bertemu kegagalan, adakah yang menerima diri kita dengan mudah juga??
Kalau saja kita tak bisa menerima diri kita sendiri, apalagi orang lain bukan?
Menerima dan mengakui bahwa kita gagal bukan berarti menyerah...
Mengakui kegagalan adalah kesiapan berbenah...
Mengakui kegagalan adalah sebait catatan perjalanan yang kan kita ceritakan dihari tua pada anak cucu kita nanti...
Bahwa hidup bukan saja tentang menelan manisnya gulali, tapi juga menelan obat pahit...
Kenyataannya keseringan makan gulali tak baik untuk kesehatan, tapi sesekali menelan obat pahit memberi kesembuhan...
***
(Gulali oh gulali,, kembang yang suka meredup saat tiba di mulut...Aku jadi bingung cara makannya gimana...😆😆😆)

0 notes
Text
perempuan
Perempuan adalah tulisan-tulisan yang tak berujung...Perempuan adalah kalimat-kalimat yang tak pernah usai...
Kadang ia hanya memberi spasi dan koma, tanpa titik...
Tapi setebal apapun cerita yang ia rangkai, ia tak bisa memberitakan keinginannya dengan sempurna...
Ahh, memang perempuan suka melahap kosa kata tanpa sisa...Tapi ia selalu tak mampu memuntahkan rasa...
1 note
·
View note