zkimrb

[zkimrb]

Serambi Akhirat

Pada saat terompet tanda kiamat ditiup, semua yang ada di langit dan di bumi terkejut, kecuali orang yang Allah tenangkan hatinya. Setiap orang akan datang kepada Allah dalam keadaan menyerah. (QS An-Naml (27): 87)

Hari kiamat terjadi ketika sangkakala ditiup. Saat itu manusia yang telah mati dibangkitkan. Wahai manusia, kalian kemudian datang menghadap Tuhan kalian berkelompok-kelompok. (QS An-Naba' (78): 18)

Pada hari kiamat ini Kami mengunci mulut-mulut manusia. Tangan-tangan merekalah yang berbicara kepada Kami dan disaksikan oleh kaki-kaki mereka, untuk menceritakan apa saja yang telah mereka kerjakan dahulu di dunia. (QS Yaasiin (36): 65)

MATAHARI siang ini sangat terik, panasnya sampai ke ubun-ubun. Di langit sebentar-bentar terlihat mendung, sebentar-bentar lagi terlihat terang. Tak menentu, sering sesuka hati menurunkan hujan. Sejak pagi jalan sudah seperti ular kekenyangan, makan lagi enggan jalan pun tak mau. Padat merayap. Oh, Jakarta, kau belum berubah. Setidaknya selama beberapa hari terakhir aku di sini.

Hari ini adalah jadwal kepulangan saya menuju Jogja, setelah seminggu di Jakarta, tepatnya di jalan victor. Pagi tadi saya sudah booking tiket bis eksekutif di pol Ciputat. Jadwal keberangkatan pukul 02:00 dari Ciputat, pelayan tiket mewanti agar berkumpul di pol setengah jam sebelum keberangkatan. Jarak antara jalan victor dengan pol Ciputat memang lumayan jauh, perlu waktu sekitar 30 menit untuk menempuh jarak 10 km. Di luar dugaan, siang ini saya tertinggal bis. Aduh, Mak.

Sebenarnya sejak jam 1 siang saya sudah pesan Uber, 2 kali dicancel. Seperti seterikaan, icon mobil di map layar hp terlihat bolak-balik muterin satu tempat. Limit waktu semakin berkurang. Tau kan rasanya di-PHP? Semua butuh kepastian, saya pesan lagi Uber yang ke-3. Berhasil, uber kali ini datang membawa kepastian dengan ribuan harapan. Tapi, sama aja telat, jam di hp sudah 01:45.

Sejak menaiki uber saya harap cemas semoga jadwal bis bisa keburu. Tapi lihat jam, kayaknya telat deh, pikir saya. Belum setengah perjalanan pihak bis menelepon, mas bis sudah mau berangkat, katanya. Iya, maaf Bu, tunggu 5 menit, sebentar lagi sampai, jawab saya. Makin panik. 5 menit sesudahnya hp saya berdering lagi, mas sudah sampai mana, bis sudah berangkat, nanti naik dari Pondok Pinang ya, kata pihak bis itu lagi. Dek, duh, hatiku sangat kacau.

Lima menit berlalu sopir uber kemudian menurunkan saya di depan pol bis Ciputat. Sepanjang karir saya mengendarai bis Rosin, baru kali ini saya telat. Jangan tanya soal perasaan. Sepanjang jalan saya merasa panik, sedih, perasaan ditinggal, diabaikan, konyol, merasa bersalah, tak berguna, bercampur menjadi satu.

Saat itu saya seperti baru tersadar sesuatu. Baru tertinggal bis saja saya sudah merasa seperti ditelantarkan. Bagaimana perasaan kita nanti di akhirat, saat semua orang gembira berbondong-bondong masuk ke dalam surga, sibuk dengan perasaan suka cita. Sementara kita tidak ada yang memperhatikan, terabaikan, tidak dipedulikan, ditinggal. Ketika itu kita baru sadar bahwa selama di dunia ibadah tidak dilakukan maksimal, tidak benar-benar ingin mencari perhatian Allah. Tidak peduli dengan aturan dan hukum Allah. Sehingga Allah melupakan kita. Allahumma.

Karena tertinggal, seperti di telpon, pihak bis menyarankan untuk naik dari pool yang ada di Pondok Pinang, Lebak Bulus. Naik Go-Jek, 10 menit sesudahnya saya sampai. Ya Allah, bis berlambung 611 yang saya kejar tidak ada. Atas izin Allah, pihak bis mengoper saya ke bis lain. Nanti di rumah makan di Tegal baru akan didrop, saya naik bis itu.

Ketika tulisan ini selesai ditulis saya sudah sampai di Cikarang, di atas bis super eksekutif, dengan formasi kursi 1-2. Satu level di atas bis saya, alhamdulillah. Perasaan merasa diabaikan tadi masih terbayang. Jakarta yang sibuk, ditambah dengan panasnya yang terik, macet, masih kalah dengan payah dan letihnya nanti di akhirat. Ya Allah, selamatkanlah kami, jadikan motivasi ibadah kami benar-benar hanya untuk mencari ridha-Mu. Sehingga kami mendapatkan perhatian-Mu nanti di akhirat. Aamiin

Jakarta, 5 Oktober 2017

[zkimrb]

AFGANISTAN

Lama saya kagum dengan pola perjuangan mujahidin Afganistan. Hidup di negeri miskin jauh dari peradaban. Sepi dari hiruk pikuk dunia. Tidak gandrung dengan teknologi. Tapi soal kesabarannya dalam perjuangan jihad yang tanpa batas, loyalitas terhadap Islam, ghirah tinggi, totalitas, dan ketaatannya kepada amir, belum ada yang mampu mengalahkan. Organisasi mereka berjalan dengan sistem, kaderisasi matang. Hampir tidak ada kisruh internal. Seandainya amir mereka terbunuh, saat itu juga pergantian dilakukan dengan singkat tanpa banyak hambatan. Tak heran, bila bangsa udik itu Allah istimewakan hingga sekarang. Berkali-kali digempur hingga porak-poranda oleh Uni Soviet, bukan mereka yang kalah, justru negara adikuasa itu tunggang langgang tanpa ampun. Hilang tak membekas dari peta dunia.

Tidak cukup sampai di situ, sejak awal tahun 2000-an kembali diinvansi Amerika dan sekutu. Pun tak membuat mereka hancur. Makin eksis sampai sekarang. Malah negara yang dikenal dengan julukan super power itu bangkrut. Mereka tak pernah pusing dengan urusan dunia, justru dengan senang hati rela menyerahkan nyawa demi membela agama. Sebab satu hal yang paling mereka rindukan, yaitu pertemuan dengan Allah di akhirat nanti. Gagah berani. Suatu keberanian yang tak diumbar dengan kata-kata dan paras yang sangar. Keberanian mereka adalah keberanian yang dalam, sembunyi di balik wajah tampan berjambang nan teduh. Tampan, taat pada Allah dan Rasu-Nya, dan gagah berani. Suatu keistimewaan yang membuat mereka disegani oleh sesama Muslim dari bangsa manapun, dan ditakuti oleh lawan.

Belakangan musuh baru menyadari bahwa mujahidin Afganistan bukan lawan tanding yang sepadan. Mereka adalah bangsa yang susah ditaklukkan apalagi dikalahkan. Gerakan dan perjuangan mereka menunjukkan perpaduan keselarasan amal dengan ilmu. Semangat jihad dan penempaan jiwa (tazkiyatun nafs) yang tinggi. Itulah yang sampai sekarang diwarisi Taliban. Generasi mujahidin terpelajar.

Kini, mujahidin yang dulu mengusir Uni Soviet dari peta dunia ini, setelah 19 tahun juga mengusir Amerika dari Afganistan dengan kerugian yang tak terhitung. Amerika harus menahan malu akhirnya menandatangani perjanjian mengakhiri perang dengan Taliban baru-baru ini di Doha, Qatar. Berkali-kali dijajah, Taliban berhak menikmati kemerdekaan di Afganistan. Menjalankan syariat Islam sebagaimana yang selama ini mereka cita-citakan. Karena merdeka adalah hak segala bangsa. Allahuakbar!

Allahua'lam

[zkimrb]

Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.

Buya Hamka

[zkimrb]

Penghujung cahaya tahun ini hampir terbenam. Terangnya tahun baru sesudahnya akan menggantikan. Jika hari-hari kemarin adalah rangkaian patah, tumbuh, hilang, berganti, maka ia adalah alasan yang mengutuhkanmu hingga sekarang. Tak jarang ambisi mengejar waktu, tanpa cermin masa lalu, membuatmu tercecer dalam perjalanan. Pandanglah jauh ke depan, tapi berterima kasihlah lebih jauh ke belakang. Bersyukur, bahagia, dan cara-caranya. Mintalah kepada Allah, agar selalu membimbingmu. Agar kau tak merasa berjalan sendiri, berjalan tanpa tujuan, hingga menyalahkan keadaan.

Mari simak Buya Hamka. Suatu ketika ia pernah mengingatkan. Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.

[zkimrb]

Masa sulit mampu mengubah orang menjadi kuat. Dan orang kuat dapat mengubah keadaan menjadi makmur. Tapi keadaan makmur akan mengubah orang menjadi lemah, dan orang lemah akan membuat masa menjadi terpuruk.

[zkimrb]

Selamat datang ayahku, setia ku menemanimu hari ini, dan seterusnya. Sebuah buku kumpulan fragmen hubungan antara seorang ayah dan anak. Memberitahu kita tentang kehebatan dan kebesaran pribadi Hamka dari sisi lain, secara personal. Pergolakan batin mulai dari masa kecil yang hidup di antara adat Melayu, perpisahan kedua orangtuanya, pergi dari kampung halaman, membersamai ayah berjuang melawan penjajah, hingga dituduh khianat oleh bangsa sendiri, semua membentuk karakter dirinya. Terwarnai dan mengalir dari sang ayah. Siapapun seorang anak, seharusnya tak berhenti mengagumi sosok hebat di balik setiap scene dalam hidupnya.

Cukup lama saya penasaran dengan buku ini. Bila Irfan Hamka mampu menghadirkan cerita bagaimana kekaguman dirinya terhadap sosok sang ayah yang fenomenal, Hamka, dengan apik dari sudut pandangnya sebagai anak. Maka buku ini semakin membuat penasaran. Menarik untuk mempelajari cara pandang, kesan, pelajaran, dsb terhadap ayah dari sudut pandang Hamka, seorang ulama kharismatik syarat tauladan. Layak dibaca. Islam melahirkan banyak ulama. Pewaris para Nabi. Negeri ini banyak memilikinya. Belajar dan carilah ilmu kepada mereka.

#gemainsani #hamka #ayahku #bacabuku #ngopingapa #kopi #kopilombok

[zkimrb]

Gambia, negara kecil nun jauh di Afrika sana lebih perhatian atas kezaliman genosida terhadap etnis Rohingya daripada negara tetangganya. Dengan izin Allah, atas usaha negara besar (simpatinya) itu Suu Kyk akhirnya berhasil diseret sebagai pesakitan di Mahkamah Internasional, Den Hag, Belanda. Usaha yang jauh melampui negara besar mayoritas Muslim ini.

[zkimrb]

Dulu etnis Uyghur memiliki negara berdaulat dengan batas-batas wilayah sendiri, saat itu masih bernama Turkistan Timur. Namun, seperti Israel tehadap Palestina, sejak China menginvasi Turkistan Timur nama negara itu diganti menjadi wilayah Xinjiang, sebuah istilah untuk merendahkan etnis Muslim. Dan kini masuk di bawah teritorial negara itu. Tak heran bila warga China baru-baru ini ramai mengecam saat Ozil menyebut Xinjiang dengan Turkistan Timur.

Seorang anak Muslim Uyghur memanggil ibunya. Inilah sebenarnya yang terjadi di Turkistan Timur yang kini sedang diduduki. Kabarnya sudah lebih dari 3 juta anak-anak Muslim ditahan di kamp konsentrasi anak-anak atas nama dengan sebutan "sekolah malaikat kecil". @islamicstrength

Seruan anak-anak Muslim Uyghur kepada dunia, "Aku mohon tolong bantu aku membawa ayahku kembali", "Aku sangat merindukannya, aku bermimpi melihatnya kembali", " Aku harap seluruh dunia, tolong bantu kami, kembalikan ibu kami, kami sangat merindukannya".

Ungkapan kekecewaan Ozil terhadap diamnya dunia Islam, atas kezaliman yang dialami kaum Muslimin Uyghur.

....

#SaveUyghurMoslem

[zkimrb]

Iya, zaman gak berhenti, teknologi terus berkembang, tapi pak, cara makan minummu masih sama dengan orang yang hidup di zaman batu kan, pak? Atau udah modern seperti robot...

[zkimrb]

Guru yang paling dikenang oleh murid-muridnya, bukan yang dulu waktu di sekolah dikenal paling pandai dan paling luas ilmunya. Profesi guru tak sebatas tukar tambah pelajaran. Guru yang paling sabar, tulus, ikhlash, lembut, sopan, penuh penghargaan, memiliki motivasi, itulah yang lebih berkesan di hati para murid dari semua ilmu yang sudah diajarkan. Tidak semua pelajaran akan diingat, tapi kebaikan hati dan akhlak tak akan dilupakan. Meski telah puluhan tahun terlewati.

Semoga Allah membalas semua kebaikan para ustadz/ah yang telah dengan sabar dan tulus membimbing kami dahulu. Aamiin...

[zkimrb]

Hidup itu menjalani taqdir dan cara berfikir. Apa yang akan terjadi nanti sudah digariskan Allah, bahkan sebelum alam semesta ini diciptakan. Sisanya akal kita yang harus mampu beradaptasi dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan hidup selanjutnya. Ikhtiar, tawakkal, pasrah, berazzam, iltizam, sabar, matsaqqah, istiqamah, berdoa, muhasabah, tafakkur, belajar, dsb adalah cara Allah mengajar kita cara bertahan. Kata Rasulullah, orang beriman itu unik. Jika diberi nikmat ia bersyukur, bila ditimpa musibah ia bersabar. Dua cara penerimaan ini dipuji sendiri oleh Rasulullah, fakaana khairul lahu.

Shabahul khair!

[zkimrb]

Bersatu

Hubungan dalam sebuah pertemanan, pasangan, keluarga, hingga masyarakat itu tak ternilai harganya. Itulah alasan mengapa orang lebih memilih mengorbankan kepentingan pribadi dan perasaannya demi mempertahankan hubungan itu. Sebab jika sudah pecah atau kusut susah untuk disambung dan dirajut kembali. Minimal meninggalkan titik. Maka ia lebih banyak mengalah. Karena mengalah lebih mudah daripada memperbaiki hubungan yang sudah rusak. Meskipun kadang pilihan itu sering diartikan bentuk sikap lemah dan bodoh.

Tapi ada keadaan orang dipaksa untuk tidak mengalah. Kendali diri akhirnya lepas. Ego dilawan ego. Toleransi telah musnah. Saat itu ilmu sudah tidak mampu diposisikan seperti selayaknya. Jika itu terjadi lantas ego siapa yang sedang kita beri makan? Siapa yang kita sedang bahagiakan? Sampai kapan? Yang jelas setan telah dibuat menari-nari riang, nyata meskipun tak terlihat. Atas lakon anak-anak manusia yang berhasil hidup di bawah kendalinya. Akhirnya kita mulai meragukan eksistensi hidup masing-masing; sebenarnya nanti di akhirat kita akan menemani setan, atau akan bertemu dengan Allah dan berkumpul dengan penghuni surga?

[zkimrb]

Dengar kabar kalau di barat isu radikal udah gak laku lagi sekarang, biasanya kan buat bahan endorse. Tapi di Indonesia ini justeru makin menggila. Minta jatah Menag ngotot pakai isu radikal, yang udah jadi Menag tetap aja masih pakai isu radikal. Percuma teriak toleransi, ngaku paling paham NKRI, tapi rupanya isu radikal ini hanya soal kantong, kaum ini keberatan posisi Menag dipegang orang lain. Sebab hanya mereka yang bisa menangkal radikalisme. "Nah urusan radikalisme kita serahkan ke negara dan tidak akan ikut-ikut lagi urusan itu", selorohnya manyun.

[zkimrb]

Buzzer pakde sudah pada sepi. Kesian mau serang Prabowo, eh sudah jadi menterinya pakde, gak diserang gak ada bahan gorengan. Teriak khilafah, anti NKRI, bla bla tapi gak diangkat jadi kemenag juga. Ibarat kata judul pelem jaman dulu, maju kenak mundur kena. Kalau umat Islam sih biasa aja. Dimana pun kapan pun tetap amar ma'ruf dan nahi munkar tanpa pandang bulu. Terhadap penguasa zalim sekalipun. Sejak zaman Nabi Muhammad sudah kayak gitu soalnya.

24 Oktober 2019

[zkimrb]

Lebih ehemm dari sebelumnya, kini majalah tempo kembali terbit dengan foto karikatur dilan. Kurleb begini penjelasan filosofinya:

1. Wajah (pemerintahan)-nya mirip china

2. Saat debat pilpres tangan kanan tekan tombol komunikasi

3. Mulut monyong tertutup, mau bicara tapi tertahan (bingung mau bicara apa)

4. Sepatu karet anti air, padahal sekarang masa kemarau panjang

5. Duduk tapi tidak punya kursi, kursi dipakai orang lain, hanya menunggu perintah

6. Sepatu kebesaran, menggunakan yang bukan miliknya, kemampuan terbatas, bukan levelnya untuk urus masalah besar

7. Tampak sederhana, tapi fakta sebaliknya

8. Muka terlihat babak belur, dihantam demo, ricuh, bencana, kasus korupsi, BPJS, bujer, dsb

9. Tangan kanan ngundi kancing: perpu, tidak, perpu, tidak, dst

10. Kening plontos, terlihat seperti orang cerdas/profesor

11. Style dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak mach

Boleh ditambah...

[zkimrb]

Kesamaan nilai, itulah alasan mengapa dalam pilpres 2019 waktu lalu PS mendapat dukungan umat Islam. Baik dalam Ijtima Ulama l maupun Ijtima Ulama ll. Sebab dari dua paslon, hanya paslon 02 yang setuju dan menerima 7 fakta integritas yang diajukan ulama. Tapi berbeda dalam Musyawarah 1000 Ulama yang diselenggarakan Majelis Mujahidin di Tasik waktu lalu, justeru mayoritas merekomendasi Anies Baswedan. Alasannya karena PS bukan representasi umat Islam yang taat, bila dibanding Anies.

Tapi kini PS menunjukkan bahwa dia memang tidak pantas mendapat dukungan umat Islam. Tidak berhak mendapat simpati, karena nilai yang membutnya pernah didukung sudah tidak ada lagi sekarang. Dia telah memilih jalan berbeda, setelah melawati beragam intrik politik bersama umat, tak kuat akhirnya merapat juga pada kekuasaan dan meninggalkan oposisi. "Selalu siapkan ruang tidak percaya pada politisi," kata Said Didu.

[zkimrb]

Lukisan bertema "simpanse in house of commons" karya seniman asal Inggris, Banksy ini dilelang di Sotheby London, dan terjual dengan harga 173 miliar rupiah.

Lukisan yang menggambarkan satu gedung parlemen berisi monyet! Mereka cuma bisa teriak-teriak, tapi tidak pernah memikirkan rakyat!