#Membuat Kue
Explore tagged Tumblr posts
magangsijakediri · 1 year ago
Text
Beras Diet di Indonesia: Sebuah Alternatif Sehat dalam Gaya Hidup
Tumblr media
Beras telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan Indonesia selama berabad-abad. Namun, dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, semakin banyak orang yang beralih ke beras diet sebagai pilihan yang lebih sehat. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang fenomena ini.
Apa Itu Beras Diet?
Beras diet adalah varian beras yang telah diproses khusus untuk mempertahankan nutrisi lengkap-nya sambil mengurangi kadar karbohidrat sederhana. Ini dicapai dengan cara menghilangkan lapisan luarnya yang kaya akan karbohidrat dan gula sederhana, sehingga menghasilkan beras yang memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Kandungan Nutrisi dalam Beras Diet
Pelajari kandungan nutrisi beras diet dan bagaimana mereka bisa membantu kesehatan anda .klik disini! Beras diet mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan. Serat dalam beras diet membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan pencernaan. Selain itu, beras diet juga kaya akan vitamin B kompleks, seperti tiamin, riboflavin, dan niacin, serta mineral seperti magnesium dan selenium.
Manfaat Beras Diet bagi Kesehatan
Pengelolaan Berat Badan: Beras diet dapat membantu dalam pengelolaan berat badan karena kandungan serat yang tinggi membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Stabilisasi Gula Darah: Kandungan serat yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah membuat beras diet menjadi pilihan yang baik untuk penderita diabetes karena membantu menjaga gula darah tetap stabil.
Peningkatan Kesehatan Jantung: Beras diet dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Meningkatkan Pencernaan: Serat dalam beras diet membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Cara Menggunakan Beras Diet dalam Masakan Sehari-hari
Beras diet dapat digunakan dalam berbagai resep masakan sehari-hari, seperti nasi goreng, bubur, atau bahkan dalam membuat kue. Anda juga dapat menggunakan beras diet dalam pembuatan salad atau sup untuk menambahkan nilai nutrisi pada hidangan Anda.
Bagaimana Membeli Beras Diet di Indonesia?
Untuk informasi pembelian,anda bisa hubungi 0815-8733-334. Beras diet kini tersedia di berbagai supermarket dan toko makanan kesehatan di seluruh Indonesia. Pastikan untuk memilih produk berkualitas tinggi dan memeriksa label nutrisi untuk memastikan Anda mendapatkan manfaat maksimal.
Kesimpulan
Beras diet merupakan alternatif sehat yang semakin populer di Indonesia. Dengan nutrisi lengkap-nya dan manfaat kesehatan yang beragam, beras diet menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan mereka tanpa mengorbankan kelezatan makanan. Mulailah memasukkan beras diet ke dalam pola makan Anda hari ini untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Pertanyaan Umum tentang Beras Diet di Indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan beras diet?
Beras diet adalah jenis beras yang diproses khusus untuk memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dan indeks glikemik yang lebih rendah daripada beras putih biasa.
2. Apa manfaat utama dari mengonsumsi beras diet?
Manfaat utama dari beras diet termasuk pengelolaan berat badan yang lebih baik, kontrol gula darah yang lebih stabil, peningkatan kesehatan jantung, dan meningkatkan pencernaan.
3. Bagaimana cara memasak beras diet?
Anda dapat memasak beras diet dengan cara yang sama seperti beras putih biasa, menggunakan rice cooker atau memasak di atas kompor dengan perbandingan air yang sesuai.
4. Apakah beras diet aman untuk penderita diabetes?
Ya, beras diet aman untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah makan.
5. Dari mana saya bisa mendapatkan beras diet di Indonesia?
Beras diet dapat ditemukan di berbagai supermarket, toko makanan sehat, atau toko daring. Pastikan untuk memilih produk yang berkualitas dan terpercaya.
6. Apakah ada efek samping dari mengonsumsi beras diet?
Secara umum, tidak ada efek samping yang signifikan dari mengonsumsi beras diet. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan ringan saat tubuh mereka beradaptasi dengan serat tambahan.
7. Bagaimana cara menyimpan beras diet dengan baik?
Simpan beras diet di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Gunakan wadah kedap udara untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.
8. Apakah harga beras diet lebih mahal daripada beras biasa?
Harga beras diet mungkin sedikit lebih tinggi daripada beras putih biasa karena proses produksinya yang lebih kompleks dan kualitasnya yang lebih tinggi.
9. Bagaimana saya bisa memastikan kualitas beras diet yang saya beli?
Pastikan untuk memeriksa label produk dan membeli beras diet dari sumber yang terpercaya. Pilih beras diet yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan tidak mengandung bahan tambahan yang meragukan.
10. Bagaimana saya bisa mempelajari lebih lanjut tentang manfaat beras diet?
Anda dapat mencari informasi lebih lanjut tentang manfaat beras diet melalui buku, artikel, atau situs web kesehatan yang terpercaya. Untuk informasi pembelian,anda bisa hubungi 0815-8733-334
#Beras Diet di Indonesia: Sebuah Alternatif Sehat dalam Gaya Hidup#dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat#semakin banyak orang yang beralih ke beras diet sebagai pilihan yang lebih sehat. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang fenomena ini.#Apa Itu Beras Diet?#sehingga menghasilkan beras yang memiliki indeks glikemik lebih rendah.#Kandungan Nutrisi dalam Beras Diet#Pelajari kandungan nutrisi beras diet dan bagaimana mereka bisa membantu kesehatan anda .klik disini! Beras diet mengandung serat#vitamin#dan mineral yang penting untuk kesehatan. Serat dalam beras diet membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan pencernaan. Selain itu#beras diet juga kaya akan vitamin B kompleks#seperti tiamin#riboflavin#dan niacin#serta mineral seperti magnesium dan selenium.#Manfaat Beras Diet bagi Kesehatan#1.#Pengelolaan Berat Badan: Beras diet dapat membantu dalam pengelolaan berat badan karena kandungan serat yang tinggi membuat Anda merasa ken#2.#Stabilisasi Gula Darah: Kandungan serat yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah membuat beras diet menjadi pilihan yang baik untuk pend#3.#Peningkatan Kesehatan Jantung: Beras diet dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah#yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.#4.#Meningkatkan Pencernaan: Serat dalam beras diet membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit#menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.#Cara Menggunakan Beras Diet dalam Masakan Sehari-hari#Beras diet dapat digunakan dalam berbagai resep masakan sehari-hari#seperti nasi goreng#bubur#atau bahkan dalam membuat kue. Anda juga dapat menggunakan beras diet dalam pembuatan salad atau sup untuk menambahkan nilai nutrisi pada h
0 notes
viralileo · 1 year ago
Text
Pusat Belanja Online No1
https://github.com/leomartshop/LeoMart/issues/2 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢 , 🇱🇪🇴🇲🇦🇷🇹🇸🇭🇴🇵🇮🇳🇬 Halaman Blog Saya https://www.facebook.com/plugins/page.php?href=https://www.facebook.com/LeoMartShoping?mibextid=zLoPMf&tabs=timeline&width=340&height=500&small_header=false&adapt_container_width=true&hide_cover=false&show_facepile=true&appId https://www.facebook.com/profile.php?id=61555201915682&mibextid=ZbWKwL…
View On WordPress
0 notes
gooselacom · 2 years ago
Text
Resep dan Cara Membuat Kue Nastar
Resep dan Cara Membuat Kue Nastar
Goosela.com – Kue Nastar adalah salah satu kue khas Indonesia yang sangat populer dan digemari oleh banyak orang. Kue ini memiliki cita rasa manis dengan tekstur yang renyah, serta diisi dengan selai nanas yang lezat. Nastar biasanya dihidangkan sebagai hidangan penutup atau camilan pada berbagai acara, termasuk perayaan Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal & Tahun Baru serta saat moment makan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kaktus-tajam · 5 months ago
Text
There is khair behind everything.
Kukira menjadi dokter itu banyak mengajarkan pasien. Ternyata, justru dokter yang seringkali lebih banyaak belajar dari pasien.
-
Selama 6 bulan terakhir di US sebagai clinical research fellow, alhamdulillah aku berkesempatan bertemu banyak pasien, yang jadi perantara pesan-pesan dari Allah.
2 bulan lalu misalnya: keluarga muslim dari UK itu.
Pasien ini seorang anak ini usia belasan tahun, di kursi roda karena spastisitas pada kakinya. Iya, anak ini didiagnosis penyakit langka, ia satu dari lima pasien yang sama di dunia. Ia sering tertawa. Walau mungkin tawanya bagian dari penyakitnya: stereotypical laughter.
Ibunya teduh sekali, dalam hijab putihnya. Ayahnya tampak sederhana, masih muda dan aksennya Scottish-nya begitu kental sehingga sulit dipahami. Haha. Adiknya juga ikut menemani, kalem dan malu-malu duduk di sebelahku sepanjang klinik.
Selepas konsultasi 1,5 jam hari itu, kami saling mengucap salam, beliau memberikan tim kami hadiah cokelat dan kue.
Kami berpisah, keluarga beliau menuju lab untuk sampling darah. Setelah mengurus berkas dan lainnya, aku bersiap ke rehat pekananku: shalat Jum’at, yang biasa diadakan di hall dari dormitory building-nya Harvard Medical School. Letaknya di seberang Boston Children’s.
Hari itu suhu sudah negatif, menjelang musim salju. Aku berjalan dalam dingin, walau alhamdulillah ada matahari! Masih pukul 12 lewat, aku mampir beli makan dulu deh, batinku.
Dan di momen itu lah aku berpapasan dengan keluarga itu lagi.
“Assalamualaikum! Do you want me to help you take the pictures?”
Aku menyapa dan menawarkan untuk mengambil foto mereka sekeluarga yang sedang berfoto di depan gedung kedokteran kami.
“Waalaikumussalam! No worries it’s fine! Thank you.”
Ibunya menjawab dengan senyum dan hangat.
“MashaAllah it is so nice to see you. There is going to be a Jummah prayer here, if you’d like to join.”
“We are heading to the masjid actually, we heard it’s pretty close.”
“Ahh yes, it is walking distance, it’s a beautiful masjid, and with this beautiful weather you should definitely go there.”
Kami akhirnya mengobrol sebentar di courtyard Harvard yang hijauuu dan cantik itu.
Mereka bercerita, mereka dari keluarga Pakistan, walau sudah lama menetap di Inggris.
Aku bercerita lebih detail background-ku dokter dari Indonesia dan sekarang sedang melakukan penelitian tentang kasus-kasus penyakit neurogenetik langka.
“I am always inspired by my patients and their family. You guys are the reason we are doing research.”
“Thank you! Thank you for doing this.”
Tiap keluarga pasien berkata demikian, selalu membuatku merinding. Research di penyakit langka itu kadang sangaaat membuat frustrasi haha, tapi di saat yang bersamaan: sangat mengisi ruang hati. Fulfilling and rewarding.
“InshaAllah, may Allah give you strength and may Allah make it easy.” Aku mendoakan mereka.
Tapi jawaban sang ibu, membuatku berkaca-kaca:
“Aamiin. It’s okay! We believe that there is always khair in everything.”
Deg. Iya ya, selalu ada kebaikan dalam setiap skenario Allah. Beliau mengatakan itu sambil tersenyum lebar dan muka berseri-seri. Bagiku, mereka telah diuji dengan penyakit yang merenggut masa muda anaknya. Telah mengubah hidup keluarga ini, berobat kesana kemari, mencari jawaban hingga 7000 kilometer dari rumah.
"We have eeman, we'll be okay.”
Dan kalian tau apa? Beliau dengan senyumnya berkata:
"The dunya is temporary anyways.”
Kata-kata itu menghujam dalam.
Aku merasa iba pada mereka, padahal mereka sedang menabung banyak amal shalih untuk akhirat mereka. Aku harusnya iba pada diriku sendiri.
Aku merasa kasihan, padahal justruuu Allah sedang meninggikan derajat mereka dengan ujian tersebut. Aku harusnya mengasihani diriku sendiri.
Aku merasa simpati berlebih, padahal Allah hadiahkan mereka sarana penggugur dosa yang terus menerus dengan sakitnya itu. Aku harusnya bersimpati pada diriku sendiri.
Aku tersenyum, malu. Mereka keluarga yang ketaqwaannya begitu terpancar, pesona iman yang menghibur hatiku yang terlalu sering terlena ini.
Kami berpamitan, saling mengucap salam dan doa, dan sang ibu memberi pelukan hangat.
Hari itu aku banyak terdiam, ya Allah, semoga kami bisa menjadi perantara-Mu dalam kesembuhan untuk mereka. Sebagaimana mereka memberi kesembuhan untuk hatiku.
-h.a.
Boston, Desember 2024
164 notes · View notes
mbeeer · 9 months ago
Text
Tumblr media
Setelah semesta menghancurkan hidupmu berkali-kali meski kau sudah memohon dengan teramat sangat namun rasa perih itu tak kunjung juga berhenti, terkadang tak percaya lagi akan kekuatan doa menjadi hal yang rasanya wajar sekali.
Seperti halnya malam ini, selepas lembur, aku memutuskan untuk pulang kantor. Teman-temanku sudah pada menikah. Setelah bekerja, mereka akan pulang menuju keluarganya masing-masing. Sedangkan aku yang tidak punya siapa-siapa ini, sekarang mash duduk sendirian di parkiran mobil yang sudah lengang dengan sebotol bir, rokok murah, dan sepotong kue yang aku beli dari toko manisan dekat kantor.
Tidak ada yang menantiku di rumah. Di kota yang penuh gegap gempita ini, entah kenapa aku merasa sepi sekali. Hari-hari monoton dan ditutup dengan kesendirian, tampaknya lambat laun mulai membuat hidup tak lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani.
Dulu, kupikir merantau ke Ibu kota akan mengubah hidupku menjadi lebih baik. Atau setidaknya bisa lebih hidup sebagai seorang manusia pada semestinya. Namun sekarang, bahkan di tengah pesta yang penuh dengan hingar bingar dan tawa lepas itu pun, aku selalu merasa sendiri.
Aku tidak pernah menyangka, kesepian ternyata bisa semembunuh ini.
Ini adalah kumpulan cerita dari orang-orang yang mudah digantikan;
mau membaca?
181 notes · View notes
milaalkhansah · 5 months ago
Text
Menjual Rumah Tangga
Beberapa hari yang lalu, ketemu dengan salah seorang kenalan bapak-bapak di sebuah toko bahan kue. Sambil tersenyum, aku memberi sapa, "jualan kue juga ya pak sekarang?" tanyaku basa-basi.
"Iya, nak."
"Sembako masih jualan juga, pak?" lanjutku bertanya.
"Udah enggak, Nak. Bapak udah lama tutup. Soalnya udah bangkrut. Mines banyak sampe harus nunggak cicilan 10 juta ke sales. Sekarang ini jualan kue aja buat nyambung hidup sehari-hari."
Aku yang awalnya sekedar bertanya sontak terkaget dengan cerita tersebut. Pasalnya, bapak ini merupakan seorang langganan tempatku biasa belanja, terutama snack-snack gitu buat camilan di kos. Dan seingatku beliau sudah lumayan lama berdagang sembako.
Beberapa bulan terakhir keadaan ekonomi masyarakat memang menurun drastis. Harga barang pada naik sehingga membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Aku yang tiap hari hampir ke pasar bisa melihat dampak tersebut dari semakin banyaknya usaha yang tutup karena sepinya pembeli.
Melihatku terdiam dengan raut berubah, tanpa diminta beliau kembali bercerita.
"Banyak sales yang jadi marah-marah ke bapak karena punya banyak tunggakan. Tapi bapak mau gimana lagi nak? Hasil dari jualan kue itu bapak sisihkan mulai dari 100 seribu untuk bayar cicilan. Yang penting kan bapak usaha buat bayar, bapak bilang gitu ke sales. Karena bapak gak punya apa-apa lagi buat dijual. Kan nggak mungkin nak bapak jual rumah tangga bapak, kan?"
Dari cerita bapak tersebut, aku jadi mengambil banyak pelajaran.
Salah satu cara menilai karakter seseorang terutama tentang uang dari seberapa besar usahanya untuk bertanggung jawab.
Secapek-capeknya bekerja, lebih capek lagi bila tidak punya pekerjaan apalagi pendapatan. Banyak-banyak bersyukur dengan pekerjaan yang kita miliki. Karena dari sanalah kita bisa menghidupi diri.
Tanggung jawab orang tua itu berat sekali. Terutama dalam hal ekonomi. Buat yang terlahir dalam keluarga berkecukupan mungkin tidak terlalu menjadi persoalan, tapi bagi orang-orang yang serba pas-pasan, butuh usaha berlebih hanya untuk mendapatkan makanan. Kalau belum bisa membantu orang tua mencari uang, setidaknya jangan tambahi beban mereka dengan menjadi anak yang kurang ajar.
Banyak hubungan keluarga hancur karena uang. Dan kesetiaan seseorang bisa dinilai dari seberapa kuat dia mampu bertahan dari cobaan uang. Entah itu bertambah ataupun menghilang. Aku sangat suka dengan kalimat "menjual rumah tangga" dari bapak tersebut. Karena faktanya memang begitu. Banyak orang menjual rumah tangga dan mengadaikan keluarganya hanya karena uang.
Hidup tanpa uang memang berat. Tapi uang selalu bisa didapat kembali. Tapi rusaknya rumah tangga susah untuk dibangun kembali. Jangan sampai menukarkan hal yang lebih berharga dengan sesuatu yang tak seberapa.
11 notes · View notes
pengarangrahl · 5 months ago
Text
"Like the sun at dawn
As if darkness
had been replaced by light
Its broke, to grow
Lost, then change."
- Rahl, 22125
Aku masih mendengar detak jantungku sendiri. Setiap langkah dan perjalanan, ialah alasan untukku bertahan dari kegilaan.
***
[ Bu Ita : Rue, apa temenmu memang seperti ini ya, tidak minat kah untuk magang?? ]
Sebuah notifikasi pesan muncul di layar hp Rue, gadis itu sejak tadi ingin beranjak dari tempat tidurnya tapi terpaksa harus duduk kembali. Ia meletakkan gawainya di atas kasur dan mengambil segelas air minum dari meja di sisi kanannya. Rue mengatur napas, ia terpaku sekejap pada isi pesan yang baru masuk itu.
[ Mohon maaf sekali ibu atas kesalahan teman tim saya, kami akan lakukan evaluasi bersama agar mencegah kejadian ini berulang ]. Rue memberi emoticon mengatup kedua tangan di akhir pesan teksnya.
Rupanya setelah beberapa menit, pesan itu hanya dilihat saja oleh Bu Ita---Penanggung Jawab anak magang di kantor Rue sekaligus Pimpinan Redaksi Penerbitan. Gadis itu membaringkan tubuh, ia menatap lekat-lekat ponsel miliknya, berharap agar Bu Ita memberikan kata-kata selain pesan yang pertama tadi. Ia memejamkan mata kemudian mendengus kesal sebab malah teringat Desi---rekan kerjanya.
Mengapa Rue harus satu tempat magang dengan orang yang sama sekali tidak dapat dipahami perilakunya? Kali ini Desi telat dua jam dan tidak mengabari sama sekali. Rue bahkan sudah hafal dengan pola ini. Nantinya ketika ada yang bertanya pada Desi, pasti jawabannya tidak jelas, seperti orang linglung.
Rue beranjak dari tempat tidur, ia mengecas handphone miliknya lalu bergegas untuk mengotak-atik isi kulkas, membuat bekalnya, lalu mandi. Menunggu jam dua belas siang agar ia bisa pergi ke kantor penerbit tempatnya bekerja. Setidaknya ia bisa mendapat pengalaman dari sana untuk mengaplikasikan ilmu yang dia punya, meningkatkan softskill dan hardskill, serta memperluas wawasan.
Paling kurang dirinya harus bertahan di sana lima jam per-hari nya, karena kali ini shift siang, maka pukul 17.00 ia bisa pulang. Dan begitulah kegiatan gadis itu sampai hari-hari berikutnya. Hidup di kota orang yang jauh dari orangtua sempat membuatnya merasa kurang nyaman. Apalagi sebelum pergi merantau ia sempat berdebat dengan kedua orangtuanya yang sangat menentang keputusan Rue. Tetapi ia harus melakukannya, demi perubahan hidup keluarga. Ya, dengan tekad kuatnya Rue bisa meyakinkan sang ayah dan bunda.
***
"Selamat siang Bi Siti," sapa Rue pada salah satu CS di kantornya.
"Siang Rue, panas banget yah neng di luar?" sahut wanita paruh baya itu, dia menghentikan aktivitas bebersihnya sebentar.
"Iya, Bi. Nyengat mataharinya," kata Rue sambil tertawa ringan.
"Masuk jam dua belas, Neng?"
"Ngga, Bi. Saya shift siang masuk jam satu, cuma mau dateng agak cepetan dikit."
"Ooh gitu nyah, si eneng geulis telaten pisan," puji Bi Siti.
"Aamiin, Bi. Oiyah, saya bawa Brownies buat Bibi." Gadis itu membuka tas kemudian memberi satu kotak Brownies untuk Bi Siti. Wanita paruh baya itu terlihat riang sekali menerima hadiah dari Rue, dia tahu bahwa Rue yang membuatnya sendiri karena Rue suka bercerita bahwa ia suka membuat berbagai kue dan roti. Bi Siti berterima kasih pada anak baik itu dan dibalas ramah pula oleh Rue. "Ngomong-ngomong saya ke dalem duluan ya, Bi? Mau siap-siap ganti shift, hehe."
"Boleh-boleh. Sok atuh neng, Bibi teh juga mau pulang ini," Bi Siti nyengir sembari buru-buru melipat kain lapnya. Rue pamit pada Bi Siti dan melambaikan tangannya, mereka pun berpisah. Rue akan mulai bekerja, Bi Siti akan segera pulang ke rumah. Sebuah siklus dimana bekerja, akan selalu menemui waktu akhirnya, yakni pulang.
Waktupun berlalu, kini Rue sudah berada di depan laptopnya untuk mengolah data-data, sekitar pukul dua nanti ia harus turun ke divisi percetakan untuk sekedar mengawasi tumpukan buku-buku yang akan dijilid. Rue mengerjapkan mata, rupanya sudah hampir jam dua. Ia pun segera ke lantai satu dengan membawa tablet kantor.
Ia tampak menikmati perannya menjadi Kepala Produksi. Dia mengarahkan karyawan dengan sangat teliti, agar meminimalisir kesalahan. Namun tak jarang pula Rue turut serta membantu para pekerja di sana, merangkul mereka. Terkadang mentraktir snack atau membawakan kue buatannya untuk para staff dan karyawan.
"Maaf Kak Rue, izin melaporkan. Sampul buku yang edisi satu sepertinya tidak sesuai dengan konsep awal, apa mungkin memang sudah diganti ya, Kak?"
"Boleh saya lihat dulu, Dek?"
"Silakan, Kak, sebelah sini." Rue tercengang melihat sampul buku yang ada, 'Berantakan sekali!'
"Dek, apa yang ini sudah melewati tahap revisi kita kemarin?"
"Sudah, Kak. Saya yang mengantar sampelnya langsung pada kakak."
"Ini udah puluhan tercetak ya. Habis banyak kertas juga."
"Benar, maaf Kak Rue, padahal kita sudah sering sekali cek perkembangan buku-buku ini."
"Nggak apa-apa, Dek. Kita udah melakukan yang terbaik sebelumnya, sekarang kita harus cari solusinya saja daripada pusing. Emm, kamu tau ruang Kak Desi yang baru?"
"Di lantai dua, sampingnya ruang kerja Kak Rue. Mau saya antar, Kak? Mungkin saya perlu hadir menemui kakak itu."
"Tidak sayang, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu, ya."
"Kalau begitu baik, Kak."
Rue tidak menyangka ia harus dihadapkan lagi oleh keadaan ini, sejujurnya ia agak muak berurusan dengan Desi. Rue mendatangi rekannya yang bermasalah itu dengan maksud untuk menanyakan tentang desain sampul. Kenapa tiba-tiba berubah? Apalagi banyak ketidaksesuaian konsep, bisa-bisa penerbit dan pihak penulis akan dirugikan jika hal ini terus berlanjut. Pun di kantor ini tidak boleh seenaknya saja.
"Permisi, Des," kata Rue. Ia mengetuk pintu kemudian melihat ke arah kaca tembus pandang, semua orang yang ada di dalam sana menatap gadis itu. Kemudian Desi mengangguk, tanda ia mempersilakan Rue untuk masuk. Setelah masuk ia tersenyum ramah kepada semua rekan kerja Desi dan dibalas serupa pula. Rue segera memberi kode kepada kawannya itu untuk bicara di luar.
"Kenapa, Rue?" tanya Desi seperti tidak tahu apa-apa.
"Laporan yang dirimu janji buat dua bulan lalu udah sampai mana?" balas Rue. Gadis itu memelankan suaranya agar orang lain tak terlalu mendengar, sebab ia tidak mau mempermalukan Desi.
"Oh itu ... aku kan dah buat. Tapi belum sempat di siapkan karna--emm, aku gak ngerti, masih bingung buatnya gimana. Di rumah pun ngga ada laptop, jadi kek mana lah susah. Kesempatan cuma di sini, tapi tiap udah masuk rame terus antrian data desain, proofread. Belum lagi editor naskah yang pakai laptop ruangan karena kami sama-sama ngga ada, dirimu juga ngga ada jadi aku gabisa pinjem siapa-siapa," jawab Desi panjang lebar.
Ia mengedip-ngedipkan kedua matanya, sejujurnya dia pun tidak bisa memastikan jawabannya masuk akal atau tidak. Ah ya, Rue juga tidak punya laptop atau tablet, ia hanya diberi dan memakai itu di kantor saja. Maka dari itu Rue memanfaatkannya sebaik mungkin agar selesai dan tidak menunda-nunda tugas.
"Aku kasihan sama kamu, tapi udah lima bulan kita magang, dirimu sama sekali ngga nyentuh dokumen laporan itu, bukannya kemarin uda kita buat kerangkanya bareng-bareng? Kamu tinggal isi dan sesuaikan sama divisi. Aku juga bingung tiap hari ditanyain Bu Ita terus. Dan kalau kamu ngga ngerti, bisa nanya ke aku kan?"
"I--iya mungkin ko bisa bantu aku pas nanti kita ketemu di weekend atau gimana ...."
Rue terdiam, ia sudah ngos-ngosan menahan amarah. Kemarin gadis itu sudah mengajak Desi untuk mereview laporan tersebut, tapi Desi banyak bertanya dan menyiratkan seakan tidak mau padahal itu juga di depan banyak orang. Jadi Rue memutuskan mengerjakan sendiri. Rue teringat bahwa setiap kali Desi melontarkan pernyataan, pasti Desi tak juga menepatinya. Sejak bulan pertama dan kedua mereka magang di sini, orang-orang tidak menyukai Desi karena sifat bebal dan kasarnya. Banyak rekan kerja lain yang selalu saja bertanya tentang Desi kepada Rue. Karena memang Rue adalah tetangga sebelah rumah Desi.
"Rue ... kecewa ya samaku?" tanya Desi kala itu. Tapi Rue hanya bisa tersenyum simpul sembari terus menyemangati. Dan terus memberi info serta data-data yang diperlukan untuk memudahkan Desi. Beberapa kali ia melakukannya, baik lewat chat ataupun bicara langsung. "Kalau ada apa-apa bilang ya. Kalo ada masalah cerita aja gapapa," ucap Rue. Ia menepuk-nepuk pundak temannya itu.
Orang-orang berharap setidaknya Rue bisa menceritakan detail tentang orang seperti apa sebenarnya Desi ini? Sedangkan Rue tidak pernah terlalu memperhatikan Desi, ia hanya fokus pada dirinya, keluarga, sahabat, pekerjaan, tugas, juga orang-orang yang bisa diajak kerja sama. Tapi ketika gadis itu tahu bahwa ia akan sama-sama magang dengan Desi, Rue lah yang memulai pendekatan pertemanan agar ia merasa mereka tidak canggung ke depannya.
Rue menolong Desi sebisanya, semampunya, tapi Desi tidak pernah sebaliknya pada Rue. Atau mungkin ia tidak tahu diri? Tidak bisa memahami perjuangan orang lain. Tidak memiliki empati. Dia pernah bercerita bahwa keluarganya di rumah sangat kacau. Tetapi Desi juga tidak mau bangkit dari keterpurukannya, dan dia pun juga malas untuk menggerakkan perubahan hidupnya.
Pernah setelah banyaknya gosip miring tentang Desi, yang digosipkan itu pun berubah. Mulai cekatan dan inisiatif, pekerjaannya cepat terselesaikan serta datang lebih awal. Rue turut bahagia dengan itu. Tetapi ternyata hanya bertahan beberapa minggu saja. Desi kembali menjadi sosok yang sering terlambat dan tidak memberi kabar serta alasan yang jelas. Rue juga pernah diceritakan oleh rekan sejawatnya, bahwa ternyata Desi mengalami kekerasan dalam keluarganya.
Namun, Rue juga bisa lelah, ia bukan malaikat. Apalagi Rue selalu membawa beban ekspetasi orang lain di pundaknya. Orang lain berharap Rue bisa menarik Desi jadi lebih baik, jangan menyerah untuk mengajak Desi untuk berubah. Semua keluh yang mereka katakan tidak diungkap langsung pada Desi, hanya menyampaikan lewat Rue saja. Apakah mereka mengira bahwa Rue tidak pernah peduli? Apa orang-orang itu menganggap Rue cuek-cuek saja? Bahkan Rue melakukan hal lebih daripada sekedar menasehati.
Tetapi bagi Rue yang berhadapan langsung dengan Desi, mengubah orang sangat sulit dan mungkin mustahil apabila tidak ada niat dari hati Desi sendiri. "Untuk apa membantu orang lain, jika orangnya saja tidak mau dibantu?" Ucap Rue pada Fara kala itu. Karena, Desi tak berusaha sedikitpun. Hanya melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
Kadang Rue merasa selalu salah juga di mata mentornya, pekerjaan gadis itu sering diatasi oleh Kakak Seniornya karena Rue terkesan lambat di mata mereka. Tapi dengan semua itu Rue berprinsip mau terus belajar. 'Kalau tidak berani salah, namanya tidak belajar'. Ia selalu rajin, bertanya, dan tidak malu melakukan hal-hal baik yang semestinya. Berbeda dengan Desi yang sering berkata 'Aku nggak bisa ramah ke orang lain, aku ya gini.' Atau Desi yang sering mengeluh 'Capek banget di sini, magang di bidang ini bukan tujuanku.'
Bulan ketiga makin banyak yang tidak menyukai Desi, karena sikapnya yang keras kepala, sering terlambat, tidak inisiatif, serta tidak mau berbaur dengan benar untuk menyesuaikan diri. Dengan kata lain, dia pun tidak pernah intropeksi. Sekalipun diberi nasihat oleh kakak senior, ditegur rekan sejawat, atau dibilangi secara halus dan empat mata oleh Rue. 'Kalo sifatnya emang kayak gitu, susah untuk di rubah dek karna udah bawaan.' Sebuah kalimat dari salah satu Kakak Senior mereka yang selalu Rue ingat.
Rue sendiri sering berhadapan dengan banyak manusia bermasalah, tapi yang kali ini beda. Anak itu seakan tidak mau ditarik, tak mau dibantu. Ia hanya bersembunyi di dalam kurungan zona nyaman yang rupanya merugikan banyak orang. Bu Ita sampai tidak mau mengajak Desi bicara secara langsung untuk menjelaskan kesalahan-kesalahan Desi. Dan dengan semua keadaan runyam itu Rue sama sekali tidak tahu harus melakukan apa. Energinya semakin lama semakin terasa habis, sinarnya memudar.
"Kita kan juga udah sepakat buat ngga ganti desain tanpa sepengetahuanku? Kenapa ngga bilang dulu kalo mau ubah? Klien udah setuju sama yang lama kan?" tanya Rue lagi.
"Maaf, Rue." Dua kata lucu yang dilontarkan oleh Desi. Maaf yang hanya sekedar kalimat, bukan perubahan sikap dan sifat.
"Des, tolong kerjasama nya, buatlah laporan data dari divisimu dan aku minta bantuan untuk tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi."
"Iya ...."
"Yasudah aku balik dulu mau lanjut kerjaan, jangan lupa tugasmu." Rue melihat Desi mengangguk-angguk, kemudian ia pun pergi berlalu menuju ke ruangannya.
Hari itu setelah Rue berbincang dengan Desi, ia melihat tetangganya itu pulang agak lebih lama karena mengganti jam terlambatnya tadi pagi. Rue pun segera menyelesaikan jobdesk nya dengan cekatan. Ia mengesampingkan dulu pikiran-pikiran jeleknya, berusaha fokus pada apa yang harus dilakukan sekarang. Jam dinding berdetik, suasana kantor kadang hening, kadang ada suara bicara orang-orang. Tetapi lebih sering terdengar suara mesin cetak dari lantai bawah.
Orang-orang di sini sangat tepat dan cepat kerjanya. Penerbit Sun95 memang terkenal sebagai tempat terbaik, berkualitas dan akurat dalam memproses tiap pesanan. Magang di tempat ini adalah sesuatu yang luar biasa. Rue bersyukur bisa mempelajari banyak hal di sini, tempat yang benar-benar ideal untuk magang. Ah, waktu terasa berjalan terlalu cepat, kini sudah pukul 16.49. 'Bentar lagi pasti Pak Trio kemari untuk memeriksa ruangan-ruangan karyawan. Aku mau kasih bapak Brownies buatanku tadi siang,' batin Rue.
Rue segera merapikan meja, juga menata penampilannya yang tampak lelah, lalu dia menenggak jus alpukat di dalam botol yang dibawa dari rumah. Gadis itu meregangkan badan, lalu bergegas keluar dari ruang kerjanya. Tak lama, ia melihat Pak Trio---Satpam jaga yang sedang berkeliling.
"Selamat sore Pak Trio ...!" Rue agak berlari untuk menghampiri pria paruh baya itu.
Yang dipanggil tersentak dan reflek berkata, "Rue, what's up??" Pak Trio nyengir lalu Rue tertawa pelan.
"Baik kok, hahaha. Ini bapak, saya bikin Brownies buat bapak loh."
"Woiya? Wih, hebat. Nduk Rue bisa baking ternyata. Ohoho, sini bapak cobain yo!"
"Boleh, ini buat bapak semua." Rue menyodorkan sekotak Brownies yang telah terpotong dadu, Pak Trio sumringah ketika menggigit kue buatan Rue.
"Wadooh, kalo semua opo ora kebanyakan iki, Nduk?"
"Ngga lah, Pak. Nah, gimana rasanya?"
"Wueenak tenan, lembut, nyoklat, harum, ada toppingnya lagi. Perfect, nduk," puji Pak Trio dengan aksen Jawa nya. Ia pun memberi jempol andalan. Rue terkikik. Hanya dengan berinteraksi ke Bi Siti dan Pak Trio ia bisa merasakan kehadiran sebuah keluarga. "Makasih yo, Rue. Bapak seneng bisa makan cemilan dari Nduk yang sudah bapak anggap seperti anak sendiri," ucap Pak Trio.
Rue tersenyum simpul, ia jadi teringat bahwa anak perempuan Pak Trio sudah tiada saat usia enam belas tahun karena kecelakaan, begitupula isterinya. "Rue juga seneng bisa berbagi, Pak. Rue mau sekalian pamit ya? Bapak semangat kerjanya!" Rue mengepalkan kedua tangannya berpose menyemangati, sembari nyengir kuda.
"Be carefully, Nduk Rue!" Pak Trio dengan kumisnya ikut tersenyum dan ia melambaikan tangan pada Rue. Gadis itu membalasnya dengan antusias. Ia memesan ojek online untuk pulang ke rumah.
***
Bulan keenam tiba ...
Tak terasa ini adalah bulan terakhir untuk masa magang Rue di Kantor Penerbit Sun95. Kali ini ia shift pagi dan sampai tepat waktu, ia tidak melihat Bi Siti di sana seperti biasanya. Yang dilihatnya adalah Bu Ita, wanita itu duduk di ruang kerja pribadinya yang pintunya terbuka. Mereka bersitatap, Rue tersenyum dan menyapa sopan pada Bu Ita. Tetapi, raut wajah Bu Ita tampak tidak mengenakkan.
"Keuntungan kita merosot Rue, laporan-laporan yang seharusnya terpampang detail di portal saya tidak ada sama sekali sejak bulan ketiga. Sampai mana laporan kalian sebenarnya?"
Rue mengernyitkan dahi, ia mencoba mengingat. "Kalau untuk laporan bagian saya sudah saya upload full Bu---"
"Gimana sama hasil laporan temenmu?" tanya wanita dengan setelan blazer merah itu.
"Kemarin saya sempat lihat Desi mengerjakannya Bu, apa tidak ada konfirmasi langsung ke ibu kalau mungkin saja dia menggabungkan laporan per-bulannya?"
"Nggak ada, Rue. Ini klien udah komplin macem-macem ke kita karena saya menunda pertemuan untuk membahas project selanjutnya. Sedangkan saya juga tidak menerima laporan divisi dan keuangan bagiannya."
"Sampaikan pada Desi, kalau tidak selesai jobdesknya sampai hari terakhir kalian magang. Ibu tidak akan meluluskan hasil magangnya dia."
Napas Rue mendadak sesak, kepalanya terasa nyeri, jantungnya berdegup kencang, padahal bukan dia yang salah. Padahal seharusnya Desi yang berkomunikasi langsung dengan Bu Ita perihal ini. Rue sudah berkali-kali dikecewakan oleh keadaan, disepelekan oleh seniornya, dibuat lelah oleh Desi. Tapi yang kali ini kenapa terasa sungguh berat?
Dari pagi itu hingga jam 12.00 Rue merasa tidak enak badan, pikirannya begitu campur aduk. Rue tidak selera makan, ia bahkan tidak meminum jus Alpukat kesukaannya. Rue tidak mendatangi pekerja di lantai satu seperti biasanya. "Cape ...," lirihnya. Sanggul gadis itu mulai lepas, ia nampak semakin kusut dan pucat. Matanya memerah dan sedikit berair.
"Rue, balik yuk! Lo udah kan? Gue juga udah siap kerj--"
"Eh? Lo kenapa, Rue!?" tanya Fara---rekan kerja seruangan gadis itu. Fara membetulkan hijabnya yang terurai karena agak menunduk melihat Rue. Ia tampak khawatir, sedikit panik juga.
"Ga papa, Far. Pusing dikit aja, udah jam satu ya? Pulang yu," ajak Rue.
"Gue anter ke rumah lo gapapa kan? Searah soalnya."
"Boleh."
Rue, gadis malang itu sering memendam apa yang ia rasakan. Dia selalu ingin terlihat baik-baik saja. Tapi akhirnya emosi dalam dirinya meluap, berdampak pada kesehatan fisik dan mentalnya. Rue, gadis malang yang tidak mengerti bagaimana cara dunia bekerja. Cara menghadapi manusia dengan berbagai macam sifatnya yang tak mudah terlihat. Keadaan dimana ia merasa asing dengan bidang yang dipilihkan orangtuanya. Orang-orang yang kadang suka beranggapan bahwa Rue mesti sempurna, pula orang-orang yang sering mencoba meredupkan sinar Rue. Menggerogoti tubuh perempuan muda itu seperti ia sedang berdampingan dengan buah busuk.
'Lama-lama muak juga,' batin Rue. Wajah Rue kali ini tanpa ekspresi apa-apa, sejak ia tahu bahwa Desi sangat membuatnya marah tapi ia pun tidak bisa mengungkapkan karena kasihan, Rue menutup hatinya. Rue membatasi interaksinya dengan yang katanya teman kerjanya itu. Dan juga lebih jarang membantu, apalagi mengajak bicara. Kalau disapa Desi pun Rue hanya merespons dengan datar. Rue jadi menyesal magang di tempat ini, ia merasa tidak cocok dengan semua orang, bahkan ia menjadi rendah diri.
'Seharusnya aku masuk Tata Boga. Mungkin di sana aku bisa hidup dan tidak akan merasa asing seperti ini. Takkan berurusan dengan drama kantor dan senior tukang judge.'
Keadaannya itu berlangsung hingga beberapa minggu. Kepala Rue semakin sakit, dadanya terasa sesak, tubuhnya lemas, ia pun kehilangan minat masaknya, Rue tak lagi merias wajah. Yang dia lakukan setiap hari adalah bangun, bebersih, makan, berangkat magang dan begitu sampai rumah ia langsung tertidur. Tidur yang lama, sampai ia merasa rasa sedih yang menimpa ikut terlelap bersamanya. Setiap hari Rue merasa dihantui oleh rasa bersalah, kekosongan, kesakitan, itu pertama kalinya ia merasa sangat drop.
Rue jadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, ia tak sebahagia dulu. Tapi orang-orang tidak tahu apa yang ia rasakan, orangtuanya khawatir pada Rue dan terus menelepon. Tetapi Rue lagi-lagi seakan baik saja. Rue mengubur letupan emosinya dalam-dalam. Tak seorang pun tahu. Bahkan Pak Trio dan Bi Siti yang Rue sayangi juga tidak tahu keadaan gadis itu.
Maafkan saya. Diri ini berpikir sudah sedikit mulai mengerti. Tapi nyatanya perasaan tiap orang sangat rumit dan sensitif. Tidak semua orang bisa menyampaikan perasaan lewat kata-kata. Terkadang mereka jujur, dan terkadang berbohong. Saya tidak dapat mengurainya dengan tepat. Bagi saya hal itu sangat sulit ....
Tulis Rue pada buku diary nya.
Waktunya bertahan hanya tinggal seminggu, lalu enam hari, kemudian lima hari, dan sampai di sisa empat hari lagi.
***
"Segera temui ibu minggu ini. Bu Ita bilang kalau laporan divisi dan keuangan bagiannya tidak selesai, kamu ngga diamankan lulus magangnya."
"Ohyakah Rue? Duh gimana ya aku masih gak paham, tapi yaudah nanti aku selesaikan."
"Iya, nanti langsung kabari Bu Ita aja."
"Makasih ya Rue informasinya." Ucap Desi yang menggaruk-garuk kepalanya, ia kebingungan. Sementara Rue pergi berlalu, ia mengecek buku-buku di lantai satu. Tidak peduli lagi bagaimana Desi akan membuatnya, yang penting pesannya Bu Ita sudah disampaikan walau Rue perlu beberapa waktu untuk bisa sanggup berbicara lagi dengan Desi. Dan lusanya setelah Rue menanyakan apakah Desi sudah menjumpai Bu Ita, ternyata Desi belum menemuinya. 'Dia ngga pernah berubah, selalu sama'.
***
Saat hari minggu Rue akhirnya pulang ke tempat orangtuanya. "Bunda, Rue pulang ...." Gadis itu memeluk ibunya dengan erat, ia menangis tersedu-sedu. Lama sekali. Rue menceritakan semuanya dengan terisak seperti anak berusia tujuh tahun yang dijahili teman-temannya. Awalnya Bunda Rue menceramahi putrinya terlebih dahulu, seakan menyalahkan Rue atas keputusannya untuk merantau.
"Rue mau bantu keluarga, Ndaa. Rue mau mandiri, sukses. Kata senior, Rue keliatan ada penyakit pernapasan karena Rue sesak terus. Terus orang-orang jahat sama Rue, temen Rue ngecewain Nda, terus Rue kaya disalahin padahal bukan Rue yang salah. Rue gamau di penerbitan lagi, ngga mau, Rue ga suka. Rue juga ngga mau jadi beban di keluarga kita, Bun!" Teriak gadis itu.
Ibunya semakin memarahinya. "Kalau semua perkataan orang kamu telen mentah-mentah, dan perbuatan orang semuanya kamu pikirin, ya kamu yang bakal sakit. Jangan kemakan omongan orang lain, kan di sana cuma belajar. Kamu harus tau gak semua orang itu baik, Rue."
Tetapi di pertengahan ibunya mengatakan hal yang tidak pernah bisa Rue lupakan. "Jiwa kamu harus besar, Nak. Lapangkan hatimu, lepaskan semua beban-beban itu." Rue memeluk bundanya kembali, menyisakan isakan-isakan kecilnya yang perlahan memudar. "Bunda kaget kamu pulang-pulang kok nangis kejer." Ia pun bercengkerama dengan ibunya sepanjang malam. Hingga esoknya ketika ia bangun tidur, sedih dan sakitnya sudah lenyap.
Rue terlahir kembali, ia merasa harus bangkit lagi dan tidak akan menyia-nyiakan pelajaran berharga dalam perjalanan hidupnya sampai detik ini. Tuhan memberinya cobaan yang begitu menyesakkan karena tahu bahwa diri itu bisa melewatinya, untuk bisa menguatkan hati para hamba-Nya. Rue datang ke tempat magang seperti ia datang pertama kali.
Hari terakhir magangnya telah tiba, ia mencoba memberi ruang pada orang yang telah membuatnya sangat kecewa. Dan bersumpah untuk tidak berurusan dengan orang seperti itu lagi dalam hidupnya. Bukankah parasit akan selalu menempel pada inang dan berdampak merugikan? Mungkin kalimat ini tampak kejam. Tapi nyata adanya bukan?
Hari-hari berganti dan tak terasa semua yang terjadi adalah perihal masa lalu bagi Rue, sudah berjarak setahun sejak kesialan dulu menimpa gadis itu. Rue ialah simbolisme dari ketidakadilan orang-orang yang terlampau baik, dan kebaikannya disalahgunakan oleh orang yang dungu. Kini Rue sudah merasa bebas, ia tidak pernah sedih karena mempercayai semua perkataan orang lain.
Ia belajar bahwasannya manusia punya tabiat yang berbeda-beda. Rue harus lebih kuat dan tabah, kita mesti jeli untuk berinteraksi dan lebih selektif dalam membantu orang lain. Kesalahan orang lain bukan tanggung jawab kita. Tak perlu ikut terseret ke dalam jurang sial. Membela diri ketika tidak salah itu penting jika kita tidak mau direndahkan orang. Rue menjadi sosok yang baru, dia lebih aktif mendedikasikan dirinya untuk mereka yang benar-benar layak dibantu. Ia sudah melepas dirinya dari ketidaktahuannya atas sifat manusia.
Tamat
"Dan jika terlahir kembali, aku takkan menyia-nyiakan kesempatan, aku akan selalu mengingat bagaimana cara diri ini hidup dan bertahan di masa lalu. Agar bisa terus belajar dan menyesuaikan ruang bertumbuh."
Cerita pendek ini bertajuk 'Melepas Kegilaan' , sebuah dalang yang memaknai jiwa yang bertahan sekuat mungkin untuk kembali bangkit dari keterpurukan mendalam, dan perihal penciptaan batasan diri yang sehat.
13 notes · View notes
zakiprakosa · 2 months ago
Text
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu,
sang pemuda melihat ladang;
Ia melihat petani;
Ia melihat panen;
dan suatu hari subuh,
para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar…
Dan ia juga melihat
suatu pagi hari
di dekat sumur
gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi maisena.
Sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.
Di dalam udara murni
tercium bau kue jagung.
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda.
Ia siap menggarap jagung.
Ia melihat kemungkinan
otak dan tangan
siap bekerja
Tetapi ini:
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda tamat SLA
Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.
Ia memandang jagung itu
dan ia melihat dirinya terlunta-lunta
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik
etalase ia melihat saingannya naik sepeda motor.
Ia melihat nomor-nomor lotre.
ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
Seonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akal,
tidak akan menolongnya.
Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan.
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan.
Yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang latihan bebas berkarnya.
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
Aku bertanya:
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi
asing di tengah kenyataan persoalannya?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran
atau apa saja
bila pada akhirnya
ketika ia pulang ke daerahnya lalu berkata
Di sini aku merasa asing dan sepiiiii!
2 notes · View notes
cookiessweety · 2 months ago
Text
Cookies Jajanan: Camilan Favorit yang Tak Pernah Membosankan
Tumblr media
Cookies Jajanan: Camilan Favorit yang Tak Pernah Membosankan-Dalam dunia kuliner yang kaya akan ragam cita rasa, cookies jajanan menjadi salah satu camilan yang selalu punya tempat tersendiri di hati masyarakat. Bentuknya yang kecil, praktis, dan mudah dibawa ke mana saja, menjadikan cookies bukan hanya sekadar makanan penutup, tapi juga sebagai teman setia di berbagai momen—saat bekerja, belajar, bersantai, bahkan saat berkumpul bersama keluarga.
Dari berbagai jenis cookies yang beredar di pasaran, tren cookies sebagai jajanan kekinian semakin berkembang. Kini, cookies hadir dengan banyak inovasi menarik, mulai dari rasa, tekstur, hingga penyajiannya yang semakin kreatif dan menggoda.
Cookies Jajanan: Kenapa Begitu Populer?
Popularitas cookies sebagai jajanan bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa keunggulan yang membuatnya digemari oleh banyak kalangan:
Rasa yang Beragam: Dari manis, asin, hingga kombinasi rasa unik seperti coklat-pedas atau vanilla-salted caramel.
Tekstur Menarik: Ada yang crunchy, chewy, hingga lembut seperti kue basah.
Penyajian Kreatif: Banyak cookies dikemas secara estetik, cocok dijadikan oleh-oleh, hampers, atau hadiah spesial.
Fleksibel dalam Pengolahan: Bisa dipanggang, dikukus, bahkan disajikan dalam bentuk frozen yang bisa langsung dinikmati atau dipanaskan ulang.
Dengan inovasi tiada henti, cookies bukan hanya camilan biasa, tapi juga bagian dari gaya hidup.
Jenis-Jenis Cookies Jajanan yang Sedang Digemari
Tren cookies kini telah melahirkan berbagai varian unik dan kekinian. Beberapa jenis cookies jajanan yang paling populer di kalangan pecinta makanan ringan antara lain:
1. Jajanan Cookies Coklat
Tak bisa dipungkiri, rasa coklat selalu menjadi favorit dalam dunia cookies. Jajanan cookies coklat hadir dalam berbagai bentuk dan gaya: dari chocolate chip klasik, double chocolate, hingga fudgy cookies yang kaya rasa coklat pekat. Biasanya menggunakan coklat premium atau dark chocolate yang meleleh di dalam, membuat setiap gigitan terasa lumer dan memuaskan.
Cookies ini cocok untuk penggemar rasa manis yang intens dan sering kali dijadikan Kamulan untuk hampers lebaran, hadiah ulang tahun, atau camilan saat hujan turun.
2. Jajanan Cookies Cream
Jenis cookies ini menggabungkan rasa manis dari biskuit dan kelembutan krim yang lumer di mulut. Jajanan cookies cream biasanya dibuat dari adonan cookies yang diisi krim susu, vanilla, atau krim rasa-rasa seperti matcha, taro, atau red velvet.
Cookies ini banyak disukai karena teksturnya yang unik: renyah di luar, lembut dan creamy di dalam. Bahkan, beberapa produsen membuat versi frozen-nya agar krim di dalam tetap segar dan nikmat saat disajikan dingin.
3. Kue Jajanan Cookies
Berbeda dengan cookies konvensional yang biasanya keras dan renyah, kue jajanan cookies lebih mirip cake dalam ukuran kecil dengan tekstur moist dan lembut. Biasanya, jenis ini disajikan dalam bentuk potongan atau slice, lengkap dengan topping seperti chocochips, glaze, atau buttercream.
Kue cookies ini juga banyak dijadikan alternatif kue ulang tahun mini atau snack box untuk acara kantor dan sekolah karena bentuknya praktis, namun tetap terlihat elegan dan premium.
Kreativitas dalam Menyajikan Cookies Jajanan
Salah satu alasan kenapa cookies jajanan terus eksis adalah karena inovasi penyajiannya yang terus berkembang. Berikut beberapa cara kreatif dalam menikmati cookies:
Cookies Sandwich – Dua cookies diisi dengan selai coklat, krim, atau marshmallow.
Cookies Stick – Cookies berbentuk stik yang dicelupkan ke coklat leleh atau susu.
Frozen Cookies Dough – Adonan cookies yang dibekukan dan bisa langsung dipanggang kapan saja.
Cookies Jar – Cookies dikemas dalam toples cantik, cocok sebagai kado.
Bagi para pebisnis kuliner, kreativitas ini adalah peluang untuk menciptakan produk yang bukan hanya enak, tapi juga menarik secara visual.
Cookies Jajanan sebagai Peluang Usaha
Tak bisa dimungkiri, cookies adalah salah satu jenis camilan dengan pasar yang luas dan berkelanjutan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, semua menyukai cookies dalam bentuk apa pun.
Mengapa cookies jajanan cocok dijadikan bisnis?
Modal Terjangkau: Bahan baku seperti tepung, telur, mentega, dan coklat mudah didapat dan relatif murah.
Proses Produksi Mudah: Tidak memerlukan peralatan mahal atau dapur besar.
Pasar Luas: Bisa menyasar pasar rumahan, sekolah, kantor, hingga toko oleh-oleh.
Tahan Lama: Cookies bisa dikemas dan disimpan lebih lama dibanding camilan basah.
Bisa Dipesan Online: Cocok untuk jualan melalui media sosial atau marketplace.
Jika Kamu ingin memulai usaha cookies jajanan, Kamu bisa fokus pada niche tertentu, seperti jajanan cookies coklat premium, atau membuat varian cookies cream homemade dengan tampilan estetik yang disukai pasar anak muda.
Tips Memulai Usaha Cookies Jajanan
Berikut beberapa tips untuk memulai bisnis cookies jajanan dari rumah:
Uji Resep Terbaik Coba beberapa kali resep hingga mendapatkan tekstur dan rasa yang pas dan sesuai dengan pasar yang dituju.
Gunakan Bahan Berkualitas Kualitas cookies sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Gunakan coklat asli, mentega murni, dan telur segar untuk rasa terbaik.
Desain Kemasan Menarik Penampilan memengaruhi daya tarik. Gunakan kemasan kekinian, ramah lingkungan, dan tambahkan label brand Kamu.
Promosikan Lewat Media Sosial Foto cookies yang menggoda dan testimoni pelanggan bisa membuat orang tertarik untuk mencoba.
Berikan Promo dan Tester Strategi pemasaran awal bisa dimulai dengan memberikan tester ke teman atau kerabat, lalu meminta review mereka di media sosial.
Kesimpulan
Cookies jajanan bukan sekadar makanan ringan, tapi juga bagian dari tren kuliner yang terus berkembang. Dari jajanan cookies coklat yang kaya rasa, jajanan cookies cream yang creamy dan menggoda, hingga kue jajanan cookies yang lembut dan moist, semuanya memberikan pilihan lezat untuk dinikmati kapan saja.
Tidak hanya nikmat, cookies juga memiliki peluang bisnis yang besar jika dikemas dan dipasarkan dengan baik. Jadi, bagi Kamu yang mencari camilan praktis atau ingin memulai usaha dari rumah, cookies jajanan adalah jawabannya.
Hubungi Kami Sekarang!
Tertarik mencicipi aneka cookies jajanan homemade dari kami? Atau ingin memesan dalam jumlah banyak untuk acara spesial, hampers, atau reseller?
📞 WhatsApp: 08885437822 📧 Email: [email protected] 📸 Instagram:@_sweetycookies.store 
Cicipi Sekarang, Dijamin Ketagihan!
Yuk, nikmati sensasi lezat dari cookies jajanan dengan berbagai rasa dan varian yang bikin hari-harimu makin manis. Baik untuk teman ngopi, suguhan tamu, hingga ide bisnis kekinian—cookies jajanan selalu jadi pilihan yang tepat. 🛍️ Pesan sekarang dan rasakan kenikmatannya!
2 notes · View notes
narashit · 2 years ago
Text
Istimewa
Untuk kesayanganku: L.
Mencintaimu nyaris membuatku menjadi laki-laki menyebalkan. Berkali-kali aku nyaris melewati batas. Berkali-kali membuat kesalahan. Juga berkali-kali menganggap perasaanku adalah sesuatu yang mutlak kamu terima.
Kalau saja aku adalah aku lima tahun lalu, sudah pasti tulisan ini tak pernah ada karena yang sedang kulakukan adalah meratap. Antara aku yang menyerah atau kamu yang memintaku berhenti. Cuma ada dua kemungkinan itu dan dua-duanya mengerikan. Tapi kamu menyelamatkanku.
Barangkali kamu berpikir tak melakukan apa-apa. Kamu bereaksi sekenanya. Merespon semaunya. Juga tak memberiku petunjuk. Tapi kamu tetaplah seorang juru selamat. Dengan apa-apa saja yang kusebutkan, kamu menyelamatkanku dari keterjatuhan. Jatuh karena tersandung kerikil. Jatuh karena memaksakan diri sampai kelelahan. Jatuh karena terjerat belukar di halaman rumahku. Atau seperti orang tolol yang jatuh karena tersandung kakinya sendiri.
Sayangku, hidup adalah pelajaran. Itu hal yang kudapat sejak mendengar ayat suci pertama yang diturunkan Tuhan.
Aku suka belajar. Bagaimanapun caranya. Aku membaca buku untuk tahu bahwa manusia bisa merangkai kata demi kata kemudian mereka lepas dengan suka-suka bagaimana pembaca menangkapnya. Aku menonton film untuk tahu kalau tenyata, garis hidup manusia sedemikian dinamis, tetapi juga tipis dan rapuh. Aku mendengar lagu untuk tahu kalau perasaan, sebagaimana beras dan kecap manis dan kulit ayam goreng dan apa saja, ia sama berharganya. Aku bertemu banyak orang untuk tahu, kemudian memaksa diri sadar, kalau di atas segalanya, manusia tetaplah manusia tempat segala yang elok dan teruk.
Sayangku, aku mencintaimu. Dengan kesadaranku yang tersisa. Melihatmu dari kejauhan seolah-olah aku diberitahu bagaimana hidupku akan berakhir.
Di sana, ada kamu yang sedang menunggu sambil tersenyum. Matamu menyipit. Gigi gingsulmu keluar dan membuktikan keistimewaan tak pernah berarti sempurna. Pipimu mengembang seperti adonan kue. Dan tentu saja, dengan sadar atau tidak, siapa pun yang melihatmu akan mengatakan, "cantik sekali." Terima kasih. Kumohon maafkan aku karena tak pernah meminta izin buat mencintaimu terlebih dahulu.
46 notes · View notes
mhmmdrza · 3 months ago
Text
Ini Dia 5 Fakta Menarik Tentang Mpok Itah. Nyang Nomor 5 mindblowing Banget Ges !!!
1. Nama Asli
Tumblr media
Meskipun dikenal dengan panggilan Ita atau Itah, ternyata beliau ini punya nama asli yang ga ada ita-ita nya sama sekali. Nama asli Ita mencerminkan doa yang sangat baik dari orang tua, Miftahul Jannah. Nama itu diambil dari bahasa arab yang secara harfiah berarti kunci surga jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, suaminya seneng banget ini mah, dapat fast track masuk surga, aamiin. Satu waktu, ita ini pernah disangka laki-laki berbadan tinggi besar, gara-gara seseorang chat sama dia tanpa pernah tau sosok Miftahul Jannah alias Ita ini adalah perempuan cilik, mirip Yeri tapi versi betawi.
2. Betawi Tulen
Tumblr media
Lahir dan besar di wilayah Duren Sawit, Ita ini anak betawi asli, kerjaannya sembahyang mengaji, tapi jangan bikin die sakit hati (you sing you lose). Umi dan Abeh dari Ita ini orang betawi asli ges, jadi ita adalah pureblood yang punya kawasan kalimalang dan sekitarnya. Katanya jaman dulu, engkong engkong Mpok Ita nyang matok-matokin tanah di kawasan kalimalang. Mulai dari TK sampai selesai kuliah ga pernah geser dari kawasan Jaktim, boleh juga nih sekali-kali diajak merantau.
3. Berkolaborasi Dengan Laki-Laki Asgar!
Tumblr media
Meskipun betawi tulen, Mpok Ita ini tidak segan untuk collab dengan laki-laki asgar. Bukan Asgar kampungnya Thor Si Dewa Petir, tapi ini Asgar, Asli Garut! Mpok Ita punya suami dan anak keturunan Sunda, uniknya inisial nama suami dan anaknya sama! Dua-duanya punya inisial MRS! Wow! Semoga kolaborasinya dengan warga Asgar dapat meningkatkan kualitas hidup pribadi, keluarga, sekitar dan bangsa ya. Aamiin.
4. Bukan Gen-Z!
Tumblr media
Meskipun masih kyut dan menggemaskan, ternyata Mpok Ita ini bukan bagian dari Gen-Z ges, jadi sudah tentu lahir di bawah tahun 2000-an. Meskipun sudah bukan ABG, Mpok Ita menolak tua, suaminya juga sama, sama-sama menolak tua. Fakta tersebut membuat Mpok Ita harus mulai menghadapi banyak adegan dewasa dalam hidupnya, mulai dari ganti popok anak, menghadapi anak tantrum, sampai dengan harus nabung buat beli rumah.
5. Mpok Itah Si Nyang Punya Jalan
Tumblr media
Ini dia yang mindblowing ges. Kalian tentu tahu bahwa banyak jalan di DK Jakarta yang diberi nama sesuai dengan nama tokoh betawi di daerah tersebut (ada cabang ilmu yang mempelajari sejarah penamaan tempat, nama cabang ilmunya toponimi). Nah ternyata ada satu ruas jalan di daerah Kalimalang yang diberi nama sesuai dengan nama engkong buyutnya Mpok Ita. Ada Jalan Dasuki yang usut punya usut diambil dari nama engkong buyutnya Mpok Ita. Jadi ya wajar kalau Mpok Ita agak ugal-ugalan di jalan Dasuki, itu kan jalan punya engkongnya.
Itu dia 5 fakta menarik Mpok Ita. Terlepas dari 5 fakta menarik tersebut, Mpok Itah ulang tahun setiap tanggal 1 April, tahun ini beliau minta dibeliin kue Black Forest. Semoga di 1 April ini, saat usianya bertambah, Mpok Ita selalu diberi kesehatan, kelancaran dalam segala urusan, diberi umur panjang dan diberi rezeki yang banyak, baik dan halal. Aaamiin.
3 notes · View notes
akmalasworld · 3 months ago
Text
Day #22
30 Days Ramadhan Challenge
what thanksgiving memory are you most grateful for?
karena tidak ada perayaan "thanksgiving" di Indonesia, maka diganti dengan perayaan Hari Raya mungkin? aku sangat menyukai hari raya tahun lalu, pertama kali merasakan Lebaran bersama suami. menyiapkan kue-kue dan makan opor ayam dengan ketupat. segitu berharganya sebab Idul Fitri kali ini masih dengan jarak yang jauh.
oleh itu kunantikan hari raya tahun depan untuk bisa Lebaran bersamanya lagi. membuat memori indah lagi, apalagi telah hadir kak Rais junior dalam versi lebih mini. hal-hal ini sangat amat aku syukuri.
Rasulullah SAW bersabda,
"Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)
Tumblr media
4 notes · View notes
viralileo · 1 year ago
Text
Pusat Belanja Online No1
https://github.com/leomartshop/LeoMart/issues/2 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢 , 🇱🇪🇴🇲🇦🇷🇹🇸🇭🇴🇵🇮🇳🇬 Halaman Blog Saya https://www.facebook.com/plugins/page.php?href=https://www.facebook.com/LeoMartShoping?mibextid=zLoPMf&tabs=timeline&width=340&height=500&small_header=false&adapt_container_width=true&hide_cover=false&show_facepile=true&appId https://www.facebook.com/profile.php?id=61555201915682&mibextid=ZbWKwL…
View On WordPress
0 notes
ceritasiolaa · 1 year ago
Text
Healthy Living
Tumblr media
Apa makna sehat bagimu?
Dulu, aku belum paham betul apa arti sehat sesungguhnya. Bagiku kalo lagi ga sakit berarti kondisiku baik-baik saja, sehat.
Semakin kesini, aku semakin tersadar bahwa bukan itu makna sehat sebenernya.
Jadi apa makna sehat sebenernya?
Sekarang aku mengubah mindset bahwa, hidup sehat adalah dengan kita mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Baik itu dalam makanan atau kebiasaan lain yang kita lakukan.
Dimulai dari, memperbanyak gerak dan gak hanya rebahan aja atau malas-malasan. Saat SMP, waktu liburku banyak aku gunakan untuk scroll sosial media, nonton film, nge-youtube, dan sebagainya. Sejak SMA, karena sekolahku menerapkan kegiatan yang cukup banyak, sehingga membuatku terbiasa untuk beraktivitas di saat hari sekolah maupun hari libur. Tapi, bukan berarti aku seutuhnya tidak pernah rebahan ya gaes, ga gitu juga. Ada hari dimana aku memilih untuk men-charge diri untuk dirumah aja dan istirahat.
Kedua, selain dari fisik yang harus dibiasakan bergerak, semenjak kuliah aku selalu membawa bekal makan ke kampus. Nah dari situ pula aku mulai melakukan "makanan yang kurang sehat dimakan secukupnya saja". Seperti gorengan, cemilan yang bermicin, mengurangi konsumsi saos, dan makanan junk food seperlunya saja. Bekal dari rumah menurutku sudah sangat cukup, untuk cemilan aku beli buah-buahan (rujak) atau roti/biskuit/ kue-kue an.
Alhamdulillah, lingkungan juga sangat mendukung. Aku tinggal bersama sepupuku yang juga membatasi makanan-makanan kurang sehat, dan kami kadang memilih untuk membuat sendiri cemilan dari rumah.
Ketiga, olahraga. Selain jalan pagi, biasanya sore aku sering melakukan workout di rumah. Ga sampai ngeluarin banyak biaya kok. Untuk workout dirumah hanya membutuhkan matras dan gadget untuk melihat contoh gerakannya.
Alasan aku memilih workout di rumah aja, karena di kota tempat aku tinggal saat ini belum ada tempat olahraga yang khusus muslimah. Selain itu juga lebih efektif ga harus keluar rumah hehe, karena keluar rumah butuh effort lagi.
Keempat, perbanyak minum air putih dan mengurangi minuman manis. Aku selalu mengusahakan diri untuk membawa botol minum kemanapun. Karena kalo ga bawa air minum, aku takut kebablasan malah beli minuman manis atau minuman kemasan yang kurang sehat. Bagiku sesekali boleh, tapi jangan sering atau bahkan setiap hari minum-minuman kemasan manis.
Sejauh ini, ini saja yang aku ingat cara mengubah pola hidupku lebih sehat dari sebelumnya.
Karena aku sadar, jika bukan aku yang memulainya maka siapa yang akan melakukannya untuk tubuhku ?
Siapa yang tahu kondisi kesehatan ku?
Dan sehat itu ternyata bukan sekadar karena kita tidak sedang sakit. Tapi juga butuh ikhtiar untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh.
Kalo kamu gimana?
Boleh ceritain juga dong cerita hidup sehat kamu, siapa tau bisa jadi referensi yang lainnya :)
Because sharing is caring 🌻
| Cianjur, 09 Mei 2024
Olaa
10 notes · View notes
beefoxyworld · 5 months ago
Text
8. Andromeda, Dapur, dan Filotes yang Jadi Kelinci Percobaan
Tumblr media
Kalau dulu aku selalu menghabiskan waktuku dengan kamera dan drone, sekarang ada satu hal baru yang diam-diam mulai aku nikmati—memasak.
Hidup di Andromeda yang tenang dan penuh keindahan membuatku punya banyak waktu untuk mencoba hal-hal yang sebelumnya nggak pernah aku pikirkan. Udaranya yang segar, langitnya yang penuh dengan gugusan bintang, dan suasana pedesaan yang asri benar-benar membawa ketenangan yang nggak pernah aku rasakan sebelumnya. Di sini, setiap pagi aku bisa berjalan-jalan di antara ladang-ladang terapung di Desa Galatea, atau sekadar duduk di tepi sungai bintang sambil menikmati suara gemericik air bercampur desiran angin kosmik yang lembut.
Tapi yang paling menarik dari Andromeda bukan hanya keindahan alamnya, melainkan makanannya. Di sini, makanan adalah seni, bukan sekadar kebutuhan. Setiap daerah punya racikan rasa dan aroma khas yang nggak pernah aku temui di mana pun. Mulai dari buah-buah Nebula yang rasanya mirip karamel dan meleleh di mulut, hingga sup bintang berwarna ungu yang katanya bisa membantu kita tidur nyenyak selama tiga hari penuh (dan ya, aku pernah mencobanya—sungguh pengalaman yang agak berlebihan!).
Melihat semua itu, aku jadi penasaran. Dan di sinilah segalanya dimulai—eksperimen kuliner di dapur bersama Filotes.
Awalnya, aku cuma iseng. Aku mulai belajar dari hal-hal kecil, seperti merebus air (ya, aku bahkan nggak tahu suhu yang pas untuk minuman herbal Andromeda), mengiris bahan makanan dengan pisau plasma, sampai akhirnya mencoba memasak makanan khas di sini, "Galaxian Stew." Tapi ternyata, belajar memasak di galaksi lain itu nggak semudah yang aku bayangkan.
Bumbu-bumbunya? Jangan ditanya. Ada satu bumbu yang kalau kita cium aromanya bisa bikin kita mendadak menangis (bukan karena sedih, tapi karena saking pedasnya). Terus, ada juga bahan yang harus diolah di bawah sinar bulan tertentu supaya nggak jadi beracun.
Dan siapa yang jadi kelinci percobaanku? Tentu saja, Filotes.
Dia dengan sabar selalu mencicipi semua masakanku, bahkan yang kadang bentuknya nggak jelas dan rasanya… yah, kita sebut saja "unik." Ada satu kali ketika aku mencoba membuat pancake dengan bahan lokal, hasilnya malah jadi sesuatu yang mirip batu luar angkasa, keras dan nggak bisa dipotong. Filotes cuma tertawa dan berkata, "Bee, kalau ini kita lempar ke asteroid, mungkin bisa bikin jalur baru di peta galaksi!"
Tapi, pelan-pelan aku mulai menikmati prosesnya. Dari awalnya cuma eksperimen asal-asalan, sekarang aku mulai mengerti keseimbangan rasa, bagaimana cara menggunakan bahan yang ada di Andromeda dengan lebih baik, dan yang paling penting, aku mulai bisa memasak makanan yang benar-benar bisa dimakan!
Dari semua makanan yang pernah aku coba buat, favoritku adalah "Nebula Tart," sejenis kue lembut dengan isian buah bintang dan sedikit taburan kristal gula kosmik yang berkilauan seperti galaksi kecil di atasnya. Filotes bilang, "Ini pertama kalinya aku makan sesuatu buatanmu tanpa harus menyiapkan antasida." Well, aku anggap itu sebagai kemajuan!
Selain belajar memasak, kebiasaanku di Andromeda juga mulai berubah. Aku lebih sering bangun pagi untuk pergi ke pasar tradisional, berburu bahan segar, dan mengobrol dengan penduduk lokal. Kadang, aku juga suka menghabiskan waktu di kafe kecil di tepi sungai bintang sambil mencatat resep-resep baru yang ingin aku coba.
Aku sadar, hidup di Andromeda bukan hanya tentang melarikan diri dari masa lalu. Tapi juga tentang menemukan bagian diriku yang lain—bagian yang suka mencoba hal baru, menikmati prosesnya, dan akhirnya bisa tertawa bahkan ketika aku gagal total di dapur.
Jadi, kalau ada yang bilang memasak itu membosankan, mungkin kalian belum mencobanya di tempat yang tepat. Karena di Andromeda, bahkan sekadar memasak sup bisa jadi petualangan seru yang penuh kejutan.
Jangan lupa makan yang enak dan tetap mencoba hal-hal baru dalam hidup. 🦊✨
— Bee
6 notes · View notes
aenazmii · 1 year ago
Text
Tumblr media
Perayaan
_Nak, jika nanti tak kau dapati kue yang di hias dengan bingkisan-bingkisan berupa kasih sayang, teman-teman yang bertepuk tangan, dan nyanyian merdu tentang harapan, semoga tetap kau hadiahi dirimu dengan rasa syukur dan kecintaan. Tetap berbekal kaki yang kuat dan hati yang luas untuk setiap perjalanan dan hal-hal baiknya duhai_
Apa yang aku artikan sebagai perayaan dulu, adalah hari paling perlu untuk "meriah", bentuk syukurku pada hidup dan kecintaanku pada diriku rasanya bisa aku buktikan di hari ulang tahunku. Aku kecil si keras kepala merasa perlu meromantisasi hari ulang tahun dengan kue yang di hias bertingkat, gaun ulang tahun warna biru seperti princess kesukaan, dan kado kado yang diberi ucapan "selamat yaa, selamat yaa", rumit sekali ke-akuan kecil ini.
Sampai ketika orang-orang di sekelilingku menganggap itu berlebihan, bukan ajaran agama yang perlu dan harus dilakukan, aku si keras kepala ini akhirnya merubah cara meromantisasi perayaan, lebih suka merayakan orang-orang kesayangan. Aku membuat puisi berlembar-lembar yang aku sadari sekarang, lebih terkesan curhatan. Aku membuat itu setiap teman baikku berulang tahun, kadang dengan sepotong roti, sebungkus coklat, atau juga hanya dengan men-traktir gorengan di kantin sekolah.
Meski begitu, aku tidak pernah punya puisi ulang tahunku sendiri, era dimana aku lebih suka menyenangkan orang lain daripada ke-akuan ku sendiri, hingga satu teman membuatkan satu puisi yang memang betul memang, lebih terdengar curhatan, beliau menceritakan ke-akuan darimana prosesku, dari bagaimana aku berbagi hal yang tidak banyak aku bagi kepada orang lain, hadiah terbaik, sebuah perayaan ke-akuan
Saiya sempat bilang, semisal aen ulang tahun, Saiya akan memberinya kartu ucapan yang tidak seberapa juga bisa dikatakan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan hadiah lainnya. Tapi, saiya masih beranggapan bahwa kata-kata punya ruang tersendiri dalam lubuk hati yang mampu menyenangkan hari hari spesial semacam hari ini. Bagi beberapa orang hari ulang tahun adalah hari paling spesial dan paling dinanti. Selain bergumam antara hidup dan mati, hari ulang tahun bisa menjadi momentum kebangkitan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Kalimat itulah yang menjadi doa dan harapan utama teruntuk orang yang saya kenal sebagai Aen Azmii. Manusia sunyi penuh akselerasi. Seorang penulis yang mampu merangkai kata dari opini sampai puisi. Dari berita, prosa, sampai cerita. Aen Luar Biasaaaaa, tidak ada duanyaaa. Kalau bisa berubah, aku mau jadi Aen ah .. Oiya, aen suka cerita! Aku juga! Cerita terakhir aen adalah perihal ke-viral-an nya di IG Polres wkwk
Ehheehee Selamat Milad yaa Aen, ini foto profil aen sebelum kehilangan HP, sebelum kehilangan motor jugaa..., Semoga setelah ini tidak ada kehilangan-kehilangan lainnya, apalagi kehilangan orang tersayang.
Selamat yaaa Aen. Manusia autentik, pejalan, dan penuh wawasan. Aen pernah jalan kaki sampe kiloan meter jaraknya loohh... Kereenn... Proses suluk untuk jalan spiritual Aen.
Pertama ketemu aen, pas mau kajian IMK, kata kaisa yang teman aen juga semasa SMA "Mang, Ica punya temen orang Kuningan" . Tanpa pikir panjang "Angkuutttt". Dijalan Kaisa cerita, kalo Aen suka ngasih Kaisa hadiah puisi. Aen suka puisi. "Pas!!" Kataku. Barakallahu fii umrik Aen Azmii. Kantong koreknya masih aman terkendali, makasii makasii :')
Tum Amang Yayat_-
Hal ini yang akhirnya merubah kembali caraku meromantisasi perayaan ulang tahun, aku senang diberi kata-kata, senang diberi puisi, aku membuat kata kata dan puisi untuk diriku sendiri, aku membeli kue dan mengucapkan "selamat yaa !!" pada diriku sendiri, aku memberi kado dan mentraktir makanan favorit untuku sendiri,
Duhai umurku yang ku syukuri, prosesku yang kunikmati, juga hidupku yang sangat aku cintai. Berbahagialah kesayanganku, wahai apa apa yang membentuk aku🍂
10 notes · View notes