#SUAPI
Explore tagged Tumblr posts
louis-sj · 1 year ago
Text
INM2855 Photostream
Many more prison photos including Russia, El Salvador, Breda & Tongeren Belgium, Thailand, and the Netherlands. Probably more.
Three SUAPI pictures from INM2855's photostream
Tumblr media
A four bunk call. No privacy. Ready for prisoners.
Tumblr media
Handcuffed together.
Tumblr media
Time for uniforms.
SUAPI: Subsecretaria de Administração Prisional [Office of the Undersecretary for Prison Administration]
Other prison uniforms had SUAPI and SEAP on them. Possible search terms.
35 notes · View notes
sobsibisob · 12 days ago
Text
"Berapapun usiamu, di mata Ummi dan Abi, kamu selamanya akan menjadi gadis kecil mereka...
Siapa yang ingin ikut aksi, siapa yang sibuk bersiap-siap...
"Nak, bawalah roti untuk camilan di jalan nanti kalau lapar. Nak, bawa minum ya. Ayo, Ummi suapi tiga suap dulu sebelum berangkat." Begitu keriuhan obrolan siang itu sebelum aksi Palestina kemarin.
Malu karena sudah besar tapi masih disuapi? Hehe, tidak juga. Meski kadang sepupu atau keponakan yang masih kecil melihat lalu berkata, "Sudah besar kok masih disuapi?" 🤭
Tapi esensinya bukan di situ. Berapapun usia kita, orang tua akan selalu memandang kita sebagai anak kecil mereka. Mari turuti harapan itu, tanggalkan ego dan rasa malu. Kesempatan seperti ini tak akan terulang dan akan terus terkenang hingga kita tua. Niatkan ini sebagai bukti cinta pada mereka: terima dengan tulus setiap uluran kasih sayang yang tulus, sekecil apa pun.
Karena di balik suapan itu, ada doa, ada rindu, ada kehangatan yang tak tergantikan."
Tumblr media Tumblr media
5 notes · View notes
Text
Rahikainen: Pittäisikö meijän keksiä suunnitelma, miten piästä tästä kiipelistä?
Määttä: Vaan Lahtinen tulee kohta. Hänellä on suunnitelma.
Rahikainen: Miksemme myö itte tee suunnitelmaa? Meijän suunnitelmat on aina parempia ku hänen.
Määttä: No kun hän tulee niin iloseksi, kun suapi pelastaa minut.
26 notes · View notes
l-edelweis · 8 months ago
Text
Kita adalah
Kita adalah dua manusia yang sama-sama kesepian Sama-sama mencari teman Sama-sama membutuhkan kawan Lalu pada suatu kesempatan, memutuskan untuk bersama dalam sebuah ikatan Mencipta simpul-simpul yang setiap hari kita doakan Yang setiap hari kita suapi dengan banyak harapan
Kita adalah dua manusia yang sama-sama kesepian Yang belum tahu pasti, ke mana akan pergi Yang belum paham betul, bagaimana akhirnya nanti Yang masih menerka-nerka Yang sehari-hari selalu meraba-raba
Kita adalah dua manusia yang sama-sama kesepian Sama-sama mencari kawan
2 notes · View notes
goresancakrawala · 1 year ago
Text
Ke-23; Aku Ingin Hidup 40 Tahun Lagi
Palembang, 13 Maret 2024 Masehi
Sebelumnya, Terima Kasih untuk hidup yang masih dipertahankan; Terima Kasih masih hendak berdiri walau sesekali sakit dan perih.
Teruntuk Allah, Tuhan yang telah menenangkan hidupku dengan ayat-ayatMu; cerita-cerita kekasihMu, dan tentu hikmah-hikmah sedari dulu.
Jikalau dulu Rasulullah ditarbiyah langsung olehMu, lalu para sahabat ditarbiyah langsung oleh Rasulullah; maka hari ini aku juga demikian, aku ditarbiyah langsung oleh kalam-kalamMu yang absolut, kaffah, dan sempurna.
Hari ini, tugasku adalah memastikan bahwa, setiap detik kebaikan harus berdasar pada kecintaan, bukan karena harap akan balasan, atau hanya sebagai penggugur kewajiban.
Jika suatu saat ada yang bertanya kepadaku "Apa mimpimu yang ingin kau capai di umur sekarang untuk masa depan?", maka aku akan dengan lugas menjawab, "Aku ingin hidup selama 40 tahun lagi", hingga 23 tahun itu berubah menjadi angka yang indah "63"🖤, dua angka yang menjadi angka terakhir dalam jalan juang Rasulullah di dunia, yang mana pada saat itu juga, yang menjadi prioritas pertama adalah ummat-ummatnya. "... Ummati, Ummati, Ummati..."
Lalu bagaimana dengan aku?
Tentu, aku bukanlah manusia yang menyukai cocokologi tak berlandasan. Setidaknya 40 tahun itu akan coba aku manfaatkan dalam dedikasiku pada semua komponen yang terlibat membentuk mahligai rasa cinta kepadaNya.
Aku akan memaksimalkan peran apapun yang tengah aku jalani; dalam sisi professional, aku ingin semua linih merasakan indahnya Islam yang syummul.
Lalu dari sisi pembentuk peradaban, aku akan menanamkan kecintaan regenerasiku pada Qur'an, jalan juang dan Baitul Maqdis; aku akan berusaha menjadi story teller handal perjalanan juang orang-orang yang namanya masyhur terdahulu; serta semangat dan juga kesetiaan mereka.
Akan ku suapi mereka dengan angan kemenangan yang nyata serta komitmen untuk hadir dan ikut di dalamnya.
Ketika itu juga, akan ku ceritakan perlahan tentang sejarah Bumi Pertiwi yang kian lama, kian menggersang; akan ku ceritakan juga problema bangsa tak berujung, yang jika didiskusikan sambil menghirup kopi, bisa saja membuat perut kembung--
Ah sudahlah, lanjut lagi--
Terakhir, tidak lupa juga aku akan berusaha mempengaruhi banyak jiwa untuk tidak melupakan peran manusia sebagai pendengar yang baik, pemberi empati yang ikhlas, serta pencinta yang sempurna.
Palembang, 2 Ramadhan 1445 Hijriyah
Dari "n" untuk "ent"
Barakallahu fii umriik.
4 notes · View notes
Text
*Menyembuh Bersama*
Timur tidak pernah menyangka bahwa rindu bisa sepadat lendir di paru-paru—melekat, menyiksa, tapi tak terlihat. Setiap pagi ia bangun dengan harapan suara notifikasi dari Riani menjadi alarm resminya. Tapi beberapa hari ini, sunyi. Hanya ada satu dua pesan pendek, lalu hening yang membesar. Rindu itu tumbuh, menjalar seperti akar di bawah tanah yang tidak pernah tidur.
"Berapa hari mi pergi? Lamanya mi dirasa," tulisnya suatu malam.
Tak lama kemudian layar ponselnya menyala. Balasan Riani hanya satu kalimat, singkat namun padat makna: "Sama-sama sembuh sebelum ketemuan lagi."
Mereka bukan pasangan biasa. Hubungan mereka lebih seperti dua jiwa yang saling membungkus luka. Kadang Timur merasa sedang mencintai seseorang yang berada dalam kabut—indah, hangat, tapi sulit disentuh. Tapi Riani selalu menjawab dengan tawa pendek atau kalimat yang bergetar tapi jenaka.
"Aku pengen sehat, sayang. Tapi pengennya sih, saya kuat apapun kondisinya selama kau ndak ada," tulis Riani.
Timur membalas, "Ndak usah sok kuat-kuat terus, kelinci. Kalo capek, sini saya suapi dirimu."
Hubungan mereka adalah percakapan panjang yang lebih banyak diisi tawa palsu, gumaman “cepat pulang”, dan metafora tentang genteng dan ninja—hal-hal kecil yang menjaga mereka dari runtuh.
Timur tahu betul: Riani bukan perempuan yang bisa dicintai separuh-separuh. Ia penuh luka, penuh tanya, tapi juga penuh cahaya. Ada cacat di mentalku, begitu Riani pernah bilang. Tapi di balik kata itu, Timur merasa Riani paling waras dalam memahami cinta. Cinta yang tidak sempurna, tapi nyata. Tidak lengkap, tapi utuh. Tidak selalu mudah, tapi selalu ingin dicoba.
Mereka pernah saling menjauh, saling melukai dengan diam, tapi tidak pernah benar-benar selesai. Percakapan mereka seperti jendela yang selalu terbuka—kadang malam masuk, kadang matahari, tapi selalu ada udara di antara mereka.
"Kadang saya pikir... mestinya kita lewat mi fase-fase ini di awal. Tapi malah baru sekarang begini. Tapi saya suka," kata Riani suatu malam lewat suara lelahnya yang nyaris bisik.
Timur sering menahan diri dari hal-hal yang ingin ia ungkapkan. Suatu malam, ia mengetik pesan panjang. Ragu-ragu sebelum mengirim, tapi akhirnya jempolnya menekan tombol kirim juga. "Saya ndak punya dendam apa-apa padamu. Bahkan kalau yang sekarang pun berakhir ndak bagus, saya ndak akan benci sama kau."
Riani tidak langsung membalas. Tapi beberapa jam kemudian, ia menjawab dengan satu kalimat yang menyegel segalanya: "Saya mau hidup sama kau. Sekecil apapun kemungkinannya itu kalau dipikir sekarang."
Beberapa waktu setelah itu, mereka bertemu kembali. Setelah satu purnama terlewati, luka-luka mulai mengering, meski bekasnya belum hilang. Riani menyembunyikan senyumnya di balik masker, tapi matanya bicara lebih jujur. Timur menyesal, karena tidak bisa melihat senyumnya saat kabar buruk keluar dari mulutnya.
"Ekspresi matamu beda," kata Timur.
"Makanya saya ketawa terus. Biar kau ndak tau," jawab Riani.
Hari itu Kamis, tapi rasanya seperti Sabtu. Mereka duduk di halte, melihat orang lalu-lalang, membiarkan waktu larut dalam tawa, dalam diam yang tidak canggung. Tidak ada pelukan besar. Tidak ada janji-janji bombastis. Hanya dua orang yang ingin menyembuhkan satu sama lain, satu percakapan pada satu waktu.
“Saya sayang ko, serius. Tapi saya cuma bisa mirroring sekarang,” tulis Riani saat mereka sudah kembali ke rutinitas masing-masing.
“Sama-sama ki punya ketakutan ndak bisa sama-sama selamanya…”
“Tapi saya mau. Ndak peduli caranya.”
Di dunia tempat banyak hubungan dibangun di atas ekspektasi dan dihancurkan oleh kesalahpahaman, Timur dan Riani belajar mencintai satu sama lain dengan cara yang paling manusiawi: dengan tidak pernah benar-benar selesai.
Dan mungkin, itu yang disebut cinta.
---
Dari percakapan Catatan 24 Oktober 2025
0 notes
notsecretadmirer · 2 months ago
Text
2 Mei 2025
Hari ini kita ke PS , mencari kesempatan utk berdua di mobil, kamu pegang tanganku, cium tanganku, foto selfie berdua, kamu cium keningku, kamu rangkul aku, kami suapi aku coklat godiva. You Know I love you so much Rdp
1 note · View note
moktadikta · 2 months ago
Text
rumah samyang tak lagi sama kala aku kembali berkunjung. samyang yang kamu pesan waktu itu, sekarang buatku tidak lagi sepedas dulu. kucing yang kamu beri makan, dia sudah lebih berisi dari terakhir kali kita ke sana. dan aku tidak lagi takut padanya. chicken katsu yang kupesan, aku bagi dua untuk si oren gembul itu. makannya sama lahapnya seperti waktu kamu suapi dia.
kamu tahu, aku mengulang kegiatan kita di sana karena berharap rinduku bisa sembuh. sambil mengamati kursi di depanku yang kamu duduki hari itu, aku berharap menemukan kejelasan. kejelasan mengenai alasan mengapa kamu tiba-tiba menjauh padahal terakhir yang aku ingat kita masih saling becanda malam itu, kan?
- Dear A, 16 April 2025
Tumblr media
1 note · View note
cheese-escargot-blog · 5 months ago
Text
#18of365
semalam
suamiku pulang larut, setelah bekerja dia main billyard terlebih dahulu sambil menunggu macet sampailah rumah jam 21.00
ku ambilkan nasi dan ku hidangkan ikan bakar yang kubeli tadi saat makan siang, anak-anakku ikut mengambut dan mengemil juga bersama
ku temani makan
kemudian anak-anakku minta indomie, sudah kunkatakan jangan, karena anakku sedang kena hordeolum di mata semacam bisul/bintitan tanpa mata dan sepertinya hrus di operasi kecil. Mereka merengek aku tetap tak izinkan. tapi suamiku mengizinkan dan dia masak lah indomie itu, anak ku yang bayi bangun aku gendong anakku yang bayi, suamiku sedang memasak mie
kemudian mienya sudah jadi anakku yang kedua nangis dan ingin disuapin sm aku, akhirnya ku suapi anak kedua ini, anak ketiga otomatis aku lepas
kemudian, aku suapin anakku sambil ngobrol dengan anak. Aku lupa kejadian percisnya tiba-tina suamiku menggendong anakku yang ketiga dan masuk ke kamar dan membanting pintu
aku juga bingung, mungkin dia capek? Atau marah karena anak-anak sangat merengek
Dikuncilah pintu kamar kami
Anakku yang kedua minta main hp dan sudah ngantuk, akhirnya aku ajak tidur dulu di ruang tengah
anakku nangis sambil bilang juga kenapa ayah kunci kamarnya aku mau tidur kenapa ayah main billyard kenapa ayah marah-marah melulu
tidak lama sekitar 15 menit pintu kamar dibuka dan kami masuk untuk tidur
tapi anak-anak mau tidur ya pasti susah, aku berusaha menidurkan dia terlihat kesal juga, masih main hape sedangkan anak-anak aku larang main hape karna harus segera tidur
celetuk lagi anak pertama ku tapi ayah main hp
aku bilang lagi hussh udah ayo kita tidur
saat pagi kucek hpku ada whatsapp dari suamiku
Bener bener ya
aku ngomong malah melengos
hahhhh? Kapan ya? Aku ga nyadar
kenapa terlalu temprament dan ga ada prihatinnya sedikit karena aku juga sibuk sama anak-anak
begitulah rasa sabtu pagiku, sendu dan sedih
lagi-lagi salahku
0 notes
wallrush · 6 months ago
Text
Apa yang membuat Anda bernostalgia? Membangunka masa kecil Mendengarkan lagu seperti ini membuat masa yang dulu itu seperti bangun kembali. Masa di mana saat itu aku bersama 2 saudaraku lagi makan bersama di suapi ibu. Kami makan dengan riang gembira karena ibu memberikan makan adil. Suatu hari saat makan ibu tiba-tiba seperti kaget teringat sesuatu dan langsung meninggalkan kami beberapa saat.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
duamusim · 8 months ago
Text
Tumbuh
Kamis, 14 November 2024.
Hari ini anakku Zul, untuk pertama kalinya menolak dengan konsisten. Ketika aku hendak menggendongnya dari kamar mandi. Sejak dulu Zul selalu merentangkan tangannya ke atas setelah aku lilitkan handuk selepas mandi. Hendak membawanya ke kamar untuk memakai baju. Selalu manja minta digendong dari kamar mandi. Kebiasaan sejak Zul masih bayi. Dan berhenti hari ini.
"Mom, Zul sudah besar. Sudah kelas 1"
Itu yang dikatakan anakku. Mandi pagi. Mandi sore. Demikian. Aku sedikit sedih. Seperti berkata "Ah berapa lama aku tinggalkan kamu ya Nak?"
Siang ini aku menjemputnya di sekolah. Kita berbelanja beberapa kebutuhan di swalayan dan selalu di tutup dengan makan siang soto daging. Dan Zul, menolak untuk aku suapi. Tangannya yang kecil belum begitu sempurna memegang sendok. Kuah soto berceceran di meja. Berusaha keras memeras jeruk nipis hingga kedua alisnya bertemu. Juga, memencet botol kecap manis dengan kedua tangan. Anakku yang masih kecil ternyata bertumbuh demikian pesat.
Waktu berlalu. Anakku bertumbuh dan aku yang menua. Semoga kamu Nak, selalu dalam lindungan-Nya.
Rabbi habli minassholihiin.
*ketika aku menulis ini, aku sedang di ruang makan. Mendengarkan Bunda mengajari Zul
Tumblr media
0 notes
sajaklaut · 8 months ago
Text
Untuk semua nestapa yang hanya bisa kukirimkan semoga.
Lumbung padi terisi penuh sebelum mereka datang berkunjung, sesudahnya, tikus-tikus yang mereka pelihara mulai berlarian dari celah sudutnya. Ambil segala yang bukan hak milik mereka. Apakah kemarau enggan bertandang dan memihak manusia yang tak sanggup bayarkan pungutan liar dari petinggi desa? Mereka enggan menjawab, bersembunyi saat saksikan mata para petani berubah sembab. Bumiku dirundung duka, kerusakan semakin merajalela, jajaran kerabat pemilik tahta semakin kaya raya, kami baru saja robohkan lumbung padi kami untuk suapi mulut sang raja. Di atas tanah kelahiranku yang tengah dihantam nestapa, semoga akal sehat senantiasa menyelamatkan kita, dari nasib buruk yang tak pernah kita minta.
0 notes
sadtemberrr · 9 months ago
Text
makasih udah pernah buat aku jadi laki2 paling bahagia sedunia. kamu masih ingat, waktu malam itu aku bonceng kamu naik beat putih aku di jalan bakti, aku mau antar kamu pulang, waktu itu hujan gerimis, kamu tiba2 nangis aku tanya kenapa nangis kamu jawab gpp. terus aku sampe rumah, kamu chat aku "tadi itu aku nangis bukan karna sedih, tapi aku nangis bahagia, makasih ya kamu udah hadir di hidup aku" masih ingat kan ?? pasti kamu masih ingat terus waktu kamu selesai photo pasport kita pakai baju couple kita kamu tunggu aku di manhattan aku jemput kamu terus kita ke cemara abis itu kita belanja baju aku di gopek abis itu kita ambil laptop di tempat temen aku, sampai di rumah kita belajar ngetikk bareng kamu bersandar di bahu aku, sambil kamu videoin momen kita. aku bahagia banget waktu itu. kamu juga kan ?? selesai kita belajar ngetik terus aku pulang sebelum aku pulang aku bilang "aku pengen cium kamu" terus kamu bilang "daritadi aku juga pengen peluk kamu" terus kita ciuman di depan rumah kamu masih kental diingatan aku. waktu aku sampai rumah kita chatan lagi kamu bila "love you" kamu masih ingat kan ?? kamu yg duluan bilang love you ke aku. Besoknya kita jalan lagi kita nonton bareng sama mama kamu sama adik kamu. waktu kita makan di fountain kamu pesan nasi goreng kamu suapi aku di depan mama kamu. kamu bilang aku cowo pertama yg kamu suapin di depan mama. kamu masih ingat kan..? makasih ya...makasih buat itu semua...itu momen terindah di hidup aku...
1 note · View note
vourdka · 11 months ago
Text
“aku gak suka brokoli”
kalimat yang ku ucapkan itu, masih tersimpan dengan rapih dalam memori. kamu tertawa, merespon ucapanku seraya berkata betapa kasihan nya para petani brokoli, yang sudah susah payah menanam dan mamanen sayur itu, namun hasil tani nya tidak aku makan.
aku balas, itu tugasmu. kalau semua orang sepertimu, maka pasokan brokoli akan habis. tugasku, menjaga agar pasokan brokoli tetap ada bagi mereka yang suka.
“kalo gitu, coba brokoli nya sekali aja, jangan karena petani, tapi karena aku yang masak brokoli ini”. sepertinya kamu menyerah dalam hal membuatku makan brokoli dengan alibi kasihan para petani.
tapi menurutku tidak peduli siapa yang tanam, tidak peduli siapa yang masak, rasa brokoli akan tetap sama, seperti rumput.
entah berapa banyak kamu memaksa, sebanyak itu juga aku menolak. tapi sepertinya, lagi lagi aku kalah. aku kalah dalam rayuanmu, aku kalah dalam kehangatanmu, aku kalah dalam setiap kalimat lembut yang terucap dari bibirmu. satu kalimat “sekali aja ya, aku suapin” dapat meruntuhkan pertahananku. aku terbuai olehmu.
hari itu adalah pertama kalinya aku kembali mencicipi brokoli setelah belasan tahun lamanya. yang kurasakan ialah, aneh. bagiku brokoli tersebut masih terasa seperti rumput, namun ada rasa yang tidak bisa dijelaskan selain rasa rumput, aku penasaran bumbu apa yang kamu masukkan kedalam olahan brokoli tersebut, karena meski terasa seperti rumput, aku dapat merasakan rasa manis. aneh.
hari itu adalah pertama kalinya aku tersenyum saat makan brokoli. lucu ketika makanan yang paling aku benci, bisa membuatku tersenyum sendiri.
“enak”
aneh, kamu dapat mengubah pandanganku pada sesuatu yang ku benci, menjadi sesuatu yang menyenangkan. selanjutnya, kamu menaruh beberapa potong brokoli lagi kedalam piringku, dan aku menyingkirkannya. kamu bertanya mengapa aku singkirkan, aku jawab karena rasanya berbeda dari sebelumnya.
karena yang sebelumnya, kamu suapi. kalau sekarang, aku harus suap sendiri.
Tumblr media
0 notes
rachmachaela · 1 year ago
Text
Rangkuman MuslimAfiyah Academy: Bagaimana Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam di Rumahnya serta Mu'amalah Bersama Istrinya (Pekan Kedua) oleh Ustadz Raehanul Bahraen Hafidzahullah
MuslimAfiyah: Muamalah Nabi dengan Para Istrinya #1 (Pertama)
Ada beberapa dalil terkait pergaulan dan muamalah nabi di rumahnya. Salah satunya yaitu Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam bercanda dengan Aisyah Radhiallahu 'Anha dan memanggil hanya 'Ais'. Hal ini menunjukkan kasih sayang dan candaan, hal ini sesuai dengan nasab bahasa arab. Kalau ingin mencontoh beliau, yaitu memiliki panggilan sayang untuk pasangan kita (istri atau suami)
Yang lainnya itu, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam meletakkan bibir beliau pada bekas bibir Aisyah Radhiallahu 'Anha pada gelas yang sudah diminum Aisyah Radhiallahu 'Anha. "Aku pernah minum, dan saya berikan gelas itu kepada beliau. Ketika beliau menerima gelas, beliau mencari-cari dimana bekas saya meminum gelas tersebut. Lalu, saat makan pun, ketika aku menggigit makanan dan aku suapi beliau, beliau pun makan dari bekas tempat aku menggigit." Saat itu umur beliau adalah 50 tahun, sehingga tidak ada istilah tidak lagi romantis pada istri walaupun sudah tua atau berumur.
MuslimAfiyah: Muamalah Nabi dengan Para Istrinya #2 (Kedua)
Aisyah Radhiallahu 'Anha mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam membantu pekerjaan Aisyah saat sudah sampai rumah. Beliau ingin menunjukkan rasa kasih sayang kepada istrinya, romantis, dan berbaur dengan istrinya. Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak gengsi menunjukkan rasa romantis dan akrab kepada istri-istrinya.
Suami itu diluar rumah berwibawa, segan, dan ditakuti. Namun, saat di dalam rumah, suami itu akrab, bercanda, dan bermain-main dengan istri dan anak-anaknya. Ada perumpamaan bahwa suami itu seperti singa di luar rumah, dan seperti kucing di dalam rumah. Hal ini jangan sampai terbalik. Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam berkata bahwa, "segala permainan itu tidak baik karena dapat menimbulkan kelalaian, kecuali bermain dengan istri dan anak-anak di rumah."
Aisyah Radhiallahu 'Anha berkata bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam membantu istrinya di rumah, yaitu akhlak mulia yaitu tawaduk dan tidak bermewah-mewahan. Namun, apabila azan berkumandang, Nabi langsung beranjak ke masjid. Salah satu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau memperbaiki sandal, menjahit bajunya, dan mengangkat ember. Menjahit baju tersebut identik dengan pekerjaan perempuan namun justru Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam mencontohkan hal tersebut.
MuslimAfiyah: Cemburunya Satu Istri Dengan Istri Yang Lain (Ketiga)
Aisyah Radhiallahu 'Anha cemburu pada Khadijah Radhiallahu 'Anha karena Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sangat mencintai Khadijah. Nabi menyembelih dan memotong kambing dan suka membagikan kepada teman-teman Khadijah Radhiallahu 'Anha. Aisyah Radhiallahu 'Anha cemburu dan justru Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam menegur Aisyah atas perkataannya tersebut
Tidak ada riwayat bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam berpoligami saat bersama Khadijah Radhiallahu 'Anha.
Perempuan itu mudah cemburu dan ini adalah hal wajar, sehingga harus dimaklumi dan merupakan tabiat perempuan. Aisyah Radhiallahu 'Anha mengatakan bahwa perempuan yang sedang cemburu tidak dapat membedakan mana dasar dan mana puncak. Apabila laki-laki akal sehatnya hilang ketika syahwat memuncak.
Annas bin Malik meriwayatkan bahwa pernah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sedang ada di rumah Aisyah Radhiallahu 'Anha dan ada makanan diantar dari istri yang lain. Pada saat itu ada sahabat-sahabat nabi. Saat itu juga, Aisyah melempar piring tersebut sampai pecah. Hal ini dilihat oleh sahabat-sahabat nabi dan nabi berkata, "Ibu kalian sedang cemburu.". Hal ini juga terjadi oleh Nabi Ibrahim 'Alaihi Wassalam ketika Hajar cemburu oleh Sarah. Nabi Ibrahim berkata pada Hajar, "Padahal dulu kamu yang meminta aku menikahi Sarah agar bisa memiliki anak."
MuslimAfiyah: Haram Mendatangi Istri di Tempat Keluarnya Darah Haid (Keempat)
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tetap mencumbu istri walaupun istri sedang haid. Namun, ada patokannya, yaitu menjauhi tempat keluarnya darah haid tersebut.
Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassalam menutupi bagian bawah istrinya saat haid dan tetap mencumbu istrinya.
Suami jangan kaku terhadap istrinya, justru menunjukkan keromantisan. Bahkan, sebelum berangkat sholat, beliau mencium istrinya terlebih dahulu. Nabi sangatlah akrab dengan istrinya.
Haid ini adalah gangguan bagi suami-istri. Secara kedokteran, darah haid ini merupakan darah yang keluar karena adanya peluruhan dan termasuk darah kotor. Apabila melakukan hubungan ketika istri sedang haid, terdapat ikhtilat bahwa ada kafarat ataupun tidak diantara para ulama karena merupakan dosa besar.
MuslimAfiyah: Bersabar Terhadap Gangguan Istri (Kelima)
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabar dengan gangguan istrinya. Bahkan, istri-istri nabi pun mengangkat suara kepada nabi. Namun, itu adalah tabiat wanita yang tidak dapat dihilangkan 100%. Hal ini termasuk juga kebengkokan perempuan. Bahkan, perasaan tersebut mengalahkan logika. Termasuk akhlak yang baik terhadap istri yaitu tidak mendzalimi istri dan memaklumi kebengkokan istri. Bagaimana meneladani dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam oleh para suami.
Terdapat kisah dimana Aisyah Radhiallahu 'Anha ngambek dan membuat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam susah dan dimarahi oleh Abu Bakar Ash-Siddiq. Pun juga pernah Hafshah Radhiallahu 'Anha membuat Nabi kerepotan dan Hafshah pun ditegur oleh Umar bin Khattab, ayahnya. Pernah juga nabi tidak bertemu dengan semua istrinya dan tinggal di kandang kambing selama satu bulan.
Suami terkadang melihat kebengkokan perempuan yaitu seperti mendahulukan perasaan daripada logika, emosi sesaat, yang perlu dimaklumi oleh para suami.
Para istri jangan membuat kebengkokan ini menjadi pemakluman dan nuzyuz atas tabiatnya. Sebaiknya para istri selalu berusaha untuk berakhlak baik kepada para suaminya dengan berusaha mengurangi tabiat buruknya.
0 notes
kalembut · 2 years ago
Text
❁ Sakaratul Maut ❁
Dah lama beut mblr,, enggak ngunjungin kamu,, sebenarnya banyak beut yang mau di ceritain..... Tapi karena sedih terus, jadinya enggk mood..... Terlebih sejak kakek sakit,,, masuk ruang ICU,, di bawa ke rumah sakit, A, B, C dan D.... Tapi tetap enggak sembuh² juga... Pada akhirnya ketika semua penyakit di kakek telah di ambil (operasi) tapi kakek tetap terkulai lemas......
"Krinaaahhh.... Ohh krinaaahh.... " Begitu panggilan kakek jika memanggil ku..... "Krinahhh, geserkan aku,,, bangunkan akuu,,, baringkan badankuuu" Begitu kata kakek setiap hari......
Sampai tiba di hari terakhir,, kakek nampak semakin lemas,,, tangannya bergetar.... Aku enggak sanggup untuk melihat,,, air mataku jatuh saat ia minta di pijiti..... "Pijitan kamu enak krinahh" Kata kakek setiap aku memijit kakinya yang tak lagi bisa bergerak banyak...... Hari terakhir,, mata kakek tertutup,, tapi ia selalu mengajak bicara,, tangannya bergetar,,, "geserkan aku,, ke kiri krinahh" Katanya.... Air mataku jatuh setiap menggeserkan badannya.... 🥺😭
Hari terakhir,, kakek ku minta di suapi makan,,, aku dan nenek menemaninya makan,,, "enaaakkkk sekali" katanya makanan yang di suap oleh nenek ku..... Keadaannya baik² saja sampai waktu zuhur.... Waktu zuhur berlalu.. Kakek mengeluhkan badannya yang semakin lemas,, duduk enggak enak,, tidur enggak enak,, semuanya enggak enak,, sampai dadanya berbunyi.... Kami enggak bisa menahan tangis,,, kakek berdzikir,, ia terus berdzikir sampai kehilangan suara.... Suaranya hilang,, tapi bibirnya terus bergerak berdzikir......
Kami terus mentalqinkan kakek secara bergantian.... Sampai tiba waktu ashar.... Kakek minta di pengangi oleh nenek,, ia memegang tangan nenek ku dengan erat,,, dan kami terus mentalqinkan secara bergantian..... Sampai tiba giliranku.... "Kek sebut " AsyhaduAllah ilahaillallah,, wa Asshadu Anna muhammadarrasulullah".... Kataku.... Aku mentalqinkan kakek sampai 3 kali,, entah kenapa,, selesai ku talqinkan nafas kakek semakin lemah,, bahkan tak sampai satu menit,, selesai ku talqinkan,, kakek menghembuskan nafas terakhirnya.... "
Dadaku sesak,, dari sebelum maghrib sampai jam satu malam,, air mataku tak pernah kering,,, ia terus mengalir dan mengalir.... Mengingat ucapan² kakek ku, mengenang semua cerita² nya"....... 😭😭
Ada kalanya aku mencium kening kakek,, aku mencium keningnya selesai talqin,, kepalanya masih terasa hangat,,, bakda maghriib selesai membaca yaasin aku kembali mencium kening kakek,,, dan kepalanya terasa dingin".... Sembari menciumnya aku berharap mata kakek kembali terbuka,, berharap nafasnya kembali terhirup".....
Harapan tak masuk akal macam apa itu cobaaa....... ??
Pertama kalinya aku melihat seseorang dalam sakaratul maut,, dalam lingkungan keluarga..... Aku selalu berharap aku dapat menyaksikan bagaimana keadaan seseorang yang sakaratul maut.... Agar aku bisa ternasehati,, agar aku mengingat diriku sendiri,, agar aku dapat menyiapkan bekal terbaik"......
Kakek menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang,,, tapi hati orang yang melihatnya masih sesak sampai sekarang..... Dua minggu lebih telah berlalu,, tapi aku masih terngiang² dengan kehadiran kakekku,, dengan cerita²nya,, dengan segala keceriaan dan kebijaksanaannya...
Aku teringat lagu.....
youtube
Ini salah satu lagu favoritku.....
Salah satu lagu yang masuk dalam mimpiku,, saat aku menyengajakan diri menunda shalat,, dan memilih tidur,,,, dan lagu ini langsung masuk dalam mimpiku......
0 notes