#berteman
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aku : Kak apa kabar? Kelasnya udah mulai lagi loh, seru yuk ikutan lagi, sama-sama belajar lagi . Ikutan yuk. Seorang : Alhamdulillah sehat. (Udah gitu aja)
Sebuah jawaban sederhana, namun ke-NYES-an nya terasa sampai di hati. Diabaikan. Sudah berulang kali. Bahkan ada yang udah bilang. "Perhatianmu sudah sampai 3 kali, kamu sadar ngga sih kalau dia ngga mau berteman sama kamu. Sudah hentikan".
Oh iya, aku ternyata yang terlalu mencoba berpikir positif, kenapa aku ngga kepikiran dia ngga mau temenan lagi. Sudah dicukupi. Segala positif thinking, pun juga segala pertanyaan kenapa. Cukup disudahi. Tanpa intensi apapun. Nggak semua orang -berlembut hati untuk sekadar basa- basi.
0 notes
Text
physically mentally n allat DIED while watching jumbo dude..... LIEK!!! do not get me started on the ost...
0 notes
Text
RATU MEMANG RATU AKU GUYS 🙏🙏🙏🙏🙏
#ratu the indonesian girl duo I LOVE THEM SO MUCH!!!!!!!!!!!!!#ME WHEN KTIA BERTEMAN!!! TEMAN TAPI MESRA!!!!
0 notes
Text
Benar, terkadang kita butuh waktu sendiri, hanya menatap hujan yang sedang turun sembari menimbang dan menentukan doa apa yang ingin kita lantunkan. Sendiri saja, boleh juga berteman dengan air mata. Pada hujan yang turun, doaku sederhana, untuk setiap rasa yang sedang terluka atau bergemuruh, semoga Allah sembuhkan dan berikan ketenangan.
497 notes
·
View notes
Text
Aku Tahu Kamu yang Jatuh Cinta! Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Tapi bisakah kamu lebih sabar dengan sikapmu? Karena semua orang jadi tahu, itu tidak membuatku nyaman.
Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Aku diam saja karena tak ingin membuatmu malu. Karena aku tahu, bagimu, memiliki perasaan seperti itu di saat ini bukanlah waktu yang tepat. Aku pernah mendengarmu mengutarakan mimpi, perasaan yang kamu miliki saat ini terhadapku justru akan menjadi hambatan besarmu.
Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Tapi aku sarankan kita berteman saja. Aku mau menjalani perjalananku mewujudkan mimpi dengan pikiran yang tenang, tanpa harus berpikir bagaimana menjaga perasaan. Kalau kamu mengutarakan, aku akan menolakmu terang-terangan, bukan karena aku tidak menyukai kepribadianmu, tapi karena bukan sekarang. Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Kalau memang benar demikian, perjuangkan itu dengan tetap menyimpannya. Karena mungkin perasaan itu akan berubah suatu hari nanti saat kamu bertemu dengan bunga cinta yang lain. Jadi tidak perlu muluk-muluk untuk berjanji setia, karena semuanya omong kosong belaka bagiku tanpa pernikahan.
Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Tapi bisakah kamu lebih bersabar dengan perasaanmu sendiri? Aku di sini tidak akan memintamu untuk menghapus perasaan itu, tapi kamu pasti bisa menjagaku dari ketidakmampuanmu menjaga diri, jadi menjauhlah. Kan katanya kamu cinta? Lakukanlah apa yang aku minta! Aku tahu kamu yang jatuh cinta. Meski kamu pandai menyembunyikan rasa, orang sepertimu terlalu mudah diterka.
Aku hanya tak menyangka, di antara semua yang pernah berlalu lalang dalam hidupmu. Justru kamu yang menumbuhkan rasa. Tapi sekali lagi, bukan sekarang saatnya. (c)kurniawangunadi
151 notes
·
View notes
Text
Kita semua kesepian
Jika jalan yang kita pilih sekarang adalah jalanan yang sepi, jalan yang tidak dilalui banyak orang, pada hakikatnya memang kita akan menempuh sendirian.
Kita akan menempuh kesepian masing-masing.
Kawan-kawan dan sahabat yang selalu bersama kita hari ini pun, kelak akan menempuh jalannya sendiri.
Bersebrangan, berbeda paham, berbeda tujuan.
Kita akan tersesat di dalam kehidupan masing-masing. Kehidupan belantara pikiran yang penuh dengan tanda tanya.
Ada apa sebetulnya di depan sana? Apakah ini yang aku cari?
Semakin jauh, semakin kita tidak menemukan jawaban. Semakin jauh, semakin sepi, semakin sunyi jalan yang kita tempuh.
Tapi satu hal yang lebih penting dari tujuan, adalah berteman dengan rasa sepi yang ada dalam diri kita sendiri.
Rasa sepi yang menemani setiap langkah yang membawa kita ke tujuan.
—ibnufir
114 notes
·
View notes
Text
Jika berteman denganku membuatmu lupa untuk bersujud lebih lama, maka jangan duduk terlalu lama di sampingku. Aku bisa membuatmu merasa hangat, tapi barangkali itu hanya karena aku menutupi angin yang seharusnya membuatmu ingat: tubuhmu fana.
Kalau aku hanya jadi tempat kau menumpahkan keluh, tapi tak pernah membuatmu ingin mendoakan sesuatu selain dirimu sendiri, maka jangan panggil aku kawan. Mungkin aku hanya cermin yang memantulkan egomu, bukan jendela ke arah yang lebih tinggi.
Aku tidak ingin kau menyukaiku karena kita punya tawa yang sama, atau luka yang serupa, tapi karena saat bersamaku, kau lebih takut kehilangan Allaah daripada kehilangan aku.
Jika kita hanya saling mengisi waktu kosong dan bukan mengisi catatan amal, apa gunanya kita saling ada?
Jika bahuku nyaman, tapi tak pernah kau jadikan tangga untuk mendaki taubat, maka larilah dariku. Aku tak ingin jadi persinggahan yang membius.
Aku ingin, jika kita berpisah, ada malaikat yang mencatat bahwa pertemuan kita bukan sekadar cerita, tapi sebab diselamatkannya salah satu dari kita. Atau semoga, keduanya.
Kalau itu tidak terjadi, jangan anggap aku penting.
Dan jangan beri tempat di harimu
untuk orang yang tak membantumu
mengingat hari
yang tak punya
matahari.
97 notes
·
View notes
Text
Pada akhirnya, yang namanya "berteman" itu akan cocok-cocokan.
Entah kita tereliminasi atau 'mengeliminasikan' diri. Begitu pun kita memilah—memilih ingin menemani dan ditemani siapa.
Diusia yang sudah mau mendekati angka 30 ini, rasanya mulai baik² aja dengan adanya seleksi alam (sosial) seperti ini 😅
Mungkin ada sekelompok orang yang merasa kita tidak cocok untuk mereka, maupun kita sendiri merasakan kita tidak cocok dengan mereka.
*saya familiar banget sama perasaan ini waktu zaman kuliah dulu :')
Mungkin karena gap usia atau gap pengalaman. Bisa dibilang saya termasuk paling tua usianya di angkatan. Ini karena saya pindah kampus saat seharusnya saya ditingkat 3 kuliah di kampus yang lama.
Ketika semester 1 dan 2 orang² masih euforia jadi mahasiswa baru, saya ngga relate. Masa² itu sudah lewat, sekarang fokusnya sudah berubah. Prioritasku tidak lagi sama. Saat itu juga saya sedang aktif²nya di masjid Salman ITB.
Belajar bare minimum aja gapapa, yang penting secara nilai aman dan bagus.
Tujuanku bukan ke akademik, bukan jadi mahasiswa berprestasi. Cukup serap ilmu sebaik mungkin, bangun relasi yg kuat dengan dosen, dan belajar manajemen waktu dengan berbagai tugas & tanggungjawab yg diamanahkan.
Dengan determinasiku yg demikian, jadinya saya fokus dan punya tujuan yg jelas.
Uniknya ketika saya tidak terlalu fokus ke akademik, nilai²ku saat itu malah aman banget, IPK juga diatas 3,5 😅
Namun sayangnya hal itu memiliki efek samping untuk relasi saya dengan teman² sekelas.
Saya pernah mendapat sedikit bocoran dari seseorang, katanya beberapa orang membicarakan saya di kelas.
Mereka berkata bahwa saya orang yg sulit didekati. Dipandangan mereka, saya orang yg sibuk. Beres kelas, langsung pergi. Hilang dari peredaran kampus. Susah ditemui secara tidak sengaja di dalam kampus.
Selain itu, ada yang berkata bahwa, "Sulit ya kalau mau ngalahin teh Ayu di kelas tuh, terlalu pinter dianya. Kalau dia udah berpendapat, agak susah didebatnya."
Ini cukup lucu sih hehe 😅
Karena menurutku wajar banget kalau misal ternyata di kelas saya 'kelihatan' lebih cakap. Ini karena saya sudah pernah kuliah sebelumnya, sudah tahu ritme belajar di perguruan tinggi itu seperti apa.
Intinya, karena saya lebih tua dan berpengalaman. Untuk sebagian hal mungkin saya unggul.
Tapi saya yakin, banyak hal dibagian-bagian lainnya yg justru saya lemah dan mereka unggul.
Terbukti sih, ketika ada materi yang mengenai microteaching, pembuatan alat belajar dlsb mereka jago banget!
Jujur saya ngga seluwes mereka saat praktik mengajar, cari materi, bikin² sesuatu yg kreatif. Memang bukan keahlianku 😅
Namun perbedaan dan gap² itu semakin lama semakin membuat saya merasa tetap jadi 'outsider'. Sekeras apapun saya coba untuk nge-blend, i just can't.
Obrolannya berbeda.
Saya tidak paham perskincare-an, per kpop-an, dan topik² yg bukan 'aku banget'.
Disini saya baru sadar bahwa memang berteman dan membentuk 'komunitas' itu perlu punya kesamaan (related), at least satu aja.
Dan saya kesulitan untuk menemukan kesamaan² itu yg membuat saya merasa 'diterima' dikelompok.
Untuk sekadar berkomunikasi dan berteman casual, yes itu terjadi. Namun tidak bisa disangkal kalau selama menjalani 4 tahun kuliah di kampus kedua itu saya merasa lonely.
Sempat sedih cukup lama, saya konsultasikan hal itu dengan dosen konseling di kampus. Untuk dapat petunjuk, penguatan + motivasi lagi dalam menjalani kehidupan di kampus kedua.
Tidak mudah buatku memulai semuanya dari awal lagi.
Semakin lama saya semakin belajar untuk menerima kondisi itu. Bahwa tidak apa² jika harus sendirian, merasa sedih itu wajar, berteman sewajarnya saja. Jangan biarkan hal itu mengganggu fokus & tujuan.
Buat boundary secara sehat, izinkan diri untuk lebih tegar mengandalkan diri sendiri. Berhentilah jadi people pleaser. Tetap jadi diri sendiri dengan versi terbaiknya.
Jika memang kita percaya diri, itu akan meradiasikan sinyalnya pada orang yg serupa dengan kita.
Mudah²an kita dipertemukan dengan orang yg sefrekuensi ya ^^- ♡
Tangerang, 10 Juni 2025 | 22.42 WIB
57 notes
·
View notes
Text
Katanya kopi itu pahit. Lalu apakah menjadi dewasa itu rumit?
Sebagian orang ada yang menyukai kopi dan ada pula yang tidak. Tetapi hal itu tidaklah mempengaruhi kopi tersebut, baik dari segi rasa ataupun warnanya, kan? Bagi seseorang yang menyukai mungkin akan tetap meminumnya,walaupun rasanya pahit. Dan bagi yang tidak, mungkin akan memilih untuk tidak meminumnya.
Begitupun sama halnya dengan kita, semakin dewasa tentunya kita akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan kehidupan dan pertemanan. Semakin dewasa, mungkin saja kita akan kehilangan beberapa teman dan semakin dewasa mungkin akan ada yang tidak menyukai diri kita.
Namun tenanglah, tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk menyukai diri kita, akan tetapi kita tetap bisa menjadi diri sendiri dan tetap bisa bersama atau berteman, dengan orang yang memang benar-benar tulus menemani kita dalam proses bertumbuh hingga bersinar.
#dewasa#kopi#motivasi#katakata#kata bijak#catatan#reminder#self reminder#self love#pov#foryou#quotes of tumblr#filosophy#filosofia
86 notes
·
View notes
Text

Di keramaian, mungkin kita terlihat kuat dan bahagia dengan senyuman yang bangga kita sunggingkan. Namun di balik senyum yang tersungging, ada tangis yang malu menyingsing. Ketika keramaian mulai memudar dan sunyi menyelimuti ruang hati, saat itulah kita berteman dengan kelemahan diri. Ingin meluapkan isi batin, tapi ego enggan memberi izin.
Ada waktu di mana kita juga membutuhkan sosok yang menguatkan di kala jiwa dilemahkan kenyataan. Mengusap peluh dari sekian lelah yang kita paksakan. Menjadi tumpuan kuat saat langkah mulai gemetar, menyuguhkan pundak untuk bersandar.
Yang menggenggam erat jemari; meneguhkan hati sembari membisikkan, “Kamu pasti sanggup melalui.” Yang menjadi pengingat bahwa hidup bukan soal siapa yang menang siapa yang kalah, tapi lebih dari itu; menghargai proses dan mengapresiasi pencapaian.
Mereka laksana mercusuar di tengah gelap samudera, membantu kita menavigasikan bahtera kehidupan yang tak pasti dan penuh tanda tanya. Sebentuk anugerah yang kita temui di tengah terang redupnya hidup. Mereka adalah bukti bahwa cinta, persahabatan, dan dukungan menjadi pelipur lara yang paling mujarab.
-------- setelah sekian lama
55 notes
·
View notes
Text
Orang Problematik
Kalau jaman sekolah, bahkan kuliah, kamu mudah sekali berteman, berkolega, tanpa ada yang memusuhimu, melakukan banyak kegiatan dan berkompetisi secara sehat. Setelah menikah, jangan heran.. kamu akan bertemu dengan berbagai macam manusia dengan kondisi, latarbelakang, serta masa lalu yang berbeda pula.
Ketika kamu berstatus sebagai siswa/mahasiswa, semua kebutuhanmu disupply orang tua maupun lembaga pemberi manfaat beasiswa, kamu hanya fokus berkegiatan dan berprestasi. Lain halnya ketika kamu bekerja, orang-orang akan berpikir, bekerja, memutar otak, untuk menjalani hari-harinya, memenuhi kebutuhannya, permasalahan di keluarganya, tentu akan terbawa dalam kesehariannya. Tekanannya tentu berbeda.
Maka dari itu, semakin kesini, harus semakin iba sama orang-orang problematik yang sukanya bikin masalah sama orang lain; yang sukanya 'kroyokan' kalau bully orang lain, suka menghasut, gaslighting, suka nyinyir, suka menggunjing.
Casenya.. kamu menjalani hidupmu yang biasa-biasa saja, tapi ada aja orang lain yang tidak suka, dan nyenggol buat bikin drama.
Kayak kamu berpikir.. "ya Allah.. dia kenapa ya? Sesakit apa hatinya? Seperti apa lukanya? Sampai kayanya nggak habis-habis, begini dan begitu pun, suka sekali menyalahkan orang lain."
Kalau kamu bertemu orang jahat di hidupmu, sebenarnya dia tidak jahat. Dia hanya manusia biasa dengan tangki cinta yang kosong.
Seseorang yang tangki cinta dirinya saja kosong, bagaimana ia mau memberikan rasa cinta itu pada saudaranya?
Jadi, tidak apa-apa. Cukup berempati, lalu kamu melanjutkan hidupmu seperti biasa.
Jakarta, 19 Februari 2025 | Pena Imaji
83 notes
·
View notes
Text
100 hal yang aku pelajari di 2024
1. Nggak ada orang lain yang lebih penting dalam hidup seseorang kecuali dirinya sendiri. Berhenti merasa spesial.
2. Berhenti berteman dengan seseorang yang menganggapmu saingan, bukan seseorang yang bersedia untuk diajak tumbuh dan berkembang bersama-sama.
3. Tidak ada seorang pun yang bertanggungjawab untuk membahagiakan dan memperjuangkan hidupmu selain dirimu sendiri. Semua orang sibuk dengan hidupnya masing-masing.
4. Mengubah hidup terkadang sesederhana mengubah pola pikir.
5. Satu-satunya waktu yang kita punya adalah saat ini. Later or tomorrow isn't a promise.
6. Everything takes time. So be patient for what we have been trying and wishing for.
7. Kebanyakan orang seringkali hanya ingin mendengar apa yang mereka percayai, bukan apa yang sebenarnya terjadi.
8. Tidak perlu menjelaskan sesuatu. Orang-orang yang mengerti tidak membutuhkannya, dan orang-orang yang membenci tidak akan mendengarkannya.
9. Hidup tidak akan berubah kalau bukan diri sendiri yang memulai untuk mengubahnya.
10. You vs you. Not others.
11. You deserve better.
12. Tidak ada kezaliman dalam takdir Allah bila kita beriman.
13. Sesungguhnya Allah Maha Baik dan cuman bisa berbuat baik. Jaga terus prasangka baik kita kepada-Nya.
14. Done is better than perfect.
15. Nobody can understand me better than Allah and myself.
16. Reality is what happens. Not what i think will happen.
17. Dream isn't what I'm thinking of, but what i create, build, and fight for.
18. if i don't wake up to pray qiyam, then i don't want it enough.
19. In order to make people understand i have to talk
20. My family needs 'thanks, ask, and sorry' from me too.
21. There's no benefit for anyone to know what i have done or what my kindness is.
22. Less is more.
23. World doesn't end just because i miss some people, made mistakes, or haven't learn something yet.
24. What's for me never miss me, and what's not for me always finding ways to go.
25. Not everyone has the same heart as mine, nor think the way i think and that's okay.
26. If they wanted they would. I don't want to force anything anymore.
27. Two things I'll never forget: how someone treats me and what they made me feel.
28. Not everyone matters.
29. I will never accept any disrespect.
30. My peace over anything.
31. Time will pass anyway
32. If it’s the right time everything will be easier
33. Life keeps going with or without the people i think would stay
34. Everyone makes mistakes. Me either
35. Just because it's taking time, doesn't mean it's not happening
36. If they think they can find better, let them
37. People changes. Me either
38. Small progress is still progress
39. I don't need to understand everything
40. Growth requires discomfort
41. Im not what i thought
42. If i didn't different then nothing changes different too
43. My current self vs My old self. Don't compare myself with others cause it's not relevant
44. To be friends with me is to be privilege. And not all people have that privilege.
45. Maybe, it's a journey to finding myself, not finding a love
46. Sometimes i need to walk alone to truly find myself
47. Nobody's perfect
48. Forgive myself for not knowing what i didn't know before learning it
49. The wrong ones have to leave to make space for the right ones.
50. My new life will cost my old one
51. If it's possible for others, it's possible for me too
52. My past was a lesson, not a life sentence. Never be a prisoner
53. If i prayed for flowers don't be surprised if it starts rain
54. The way they treat me defines them. Not me
56. It has to fall apart temporarily before it falls into place permanently
58. Having boundaries is the way to have self-respect
59. The distance between my dreams and my reality is action
60. I'm much more learn from my mistakes not from theory
61. Some people won't stay
62. Words have a big power
63. It doesn't matter how good you explain yourself to others if Allah already knows how you are
64. Satu-satunya cara untuk mengetahui kita bisa apa enggak adalah dengan menjalaninya bukan dengan menebak-nebak
65. Ketakutan lahir dari ketidaktahuan dan tidak adanya persiapan
66. Jangan jadi menjadi obat bagi orang yang tidak mau sembuh
67. Terkadang, satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan meninggalkan
68. Tidak ada yang salah dengan menjadi lebih egois demi ketenangan dan kebahagiaan diri sendiri
69. Terkadang, respon terbaik adalah dengan tidak memberi respon
70. Menolong orang lain sama dengan menolong diri sendiri
71. My standards are never too high enough
72. I don't have to take the responsibility of everything
73. Some things are out of my control
74. I did all that i could
75. Cringe means growth too.
76. I'm stronger than i thought
78. I'm what i think
79. Love is real, because i exist
80. I deserve better
81. People are so lucky to know me
82. Never hate on previous of myself
83. I have nothing but hope
84. Be patience. Good things are coming
85. If someone isn't for me, Allah will never let me at peace with them
89. I was fine before them, i will fine after them too
90. Everything happens for a reason
91. Focus on improving not proving
92. Work in silence then let the success speak
93. Being nice doesn't mean making myself small for other people's comfort
94. Hard choice = easy life
Easy choice = hard life
95. Choose myself first before others
96. Sometimes being more heartless makes life get easier
97. Someone out there feels so grateful of meeting me
98. Wanting a sign, is a sign too.
99. I can always be a better version of my current self.
100. Look at people's actions. Not their words.
66 notes
·
View notes
Text

Hidup memang penuh akan abstraksi yang tak akan pernah bisa terkendali, akan ada masa dimana kita hanya bisa berpasrah dengan semua resah yang tengah kita dera, nasihat dan saran dari mereka yang datang sebegai pemecah masalah tak akan lagi berpengaruh, karena pada dasarnya mereka menyatakan solusi atas dasar pengalaman mereka sendiri.
Namun, setiap alur cerita dari manusia itu berbeda beda, pengalaman nya tak akan sama persis dengan seperti yang kita rasa, karena kejadian nya berada pada ruang dan waktu yang berbeda, akan ada beberapa variable dengan hipotesis yang tak sama.
Kita tak akan pernah benar benar menemukan solusi melalui kontemplasi, karena semua teori teori yang bermunculan pada benak kita belum pernah teruji, akan selalu ada hal yang bermunculan diluar perdiksi kita sendiri. Jangan terlalu membuang buang energy untuk mencari solusi, hanya ada satu kunci untuk semua masalahmu itu,
yaitu tetaplah bertahan dan berteman dengan semua kesakitan.
Pada akhirnya, semua yang menodai kehidupan mu, akan luntur dengan sendirinya
23/04/24
#reminder
200 notes
·
View notes
Text
Ya Habiballah
Lagi bacain kakak buku tentang Nabi Muhammad, rasanya hatikuuu nyesekk banget. Ada ya orang setegar Rasulullah. Nggak salah, Allah pilih beliau.
Nggak pernah lihat ayahnya, karena ayahnya meninggal waktu Rasulullah di dalam kandungan, selepas itu ibunya meninggal waktu Rasulullah kecil.
Merasa sendirian, sedih, cuma ada Ummu Aiman. Disarankan ikut kakeknya sama Ummu Aiman, begitu dirawat kakek, menemukan sosok ayah dalam diri kakek--kakenya meninggal. Rasul ikut paman, lalu Rasul menyaksikan kepergian pamannya juga...
Bertemu istri yg begitu disayang, yang paling menguatkan, Allah uji dengan dipanggilnya sang istri lebih dulu. Allah uji lagi dengan kehilangan anak laki-laki. Ya Allaah...
Rasulullah tuh sudah berteman dengan kehilangan dari kecil. Ini masih belum terhitung ujian-ujian lain saat dakwah.
Ya Rasul...🥺
Allah hadiahi Rasulullah dengan banyaknya sholawat yg dikirimkan kepada beliau, terus mengalir sampai nanti hari akhir. Begitu banyak yg sayang sama beliau. Dan kata beliau, yang terus menguatkan, ya ummatnya.
Malu nggak sih, aku yang ga ada apa-apanya ini, yang banyak dosanya ini, jadi salah satu alasan beliau kuat dah bahagia?😭
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad🤲🏻
Semoga kita termasuk umat-umat Rasul yang mendapat syafaat beliau nanti di hari akhir. We miss you, ya habiballaaah🫶🏻
273 notes
·
View notes
Text
Sebagian orang ada yang menunggu waktu malam tiba untuk bisa bercerita pada Tuhannya, sepi dan sunyi, hanya antara dia dan Tuhannya saja.
Tersebab siang yang ramai oleh manusia itu, seringkali berkhianat. Pada rahasia yang akhirnya tersebar dan menjadi obrolan sesama mereka.
Bukankah bercerita pada Allah itu begitu menenangkan? Terkadang berteman air mata, dan terkadang berteman senyuman.
Bangunlah, dan ceritakan hari-harimu pada-Nya, hanya kamu dan Tuhanmu saja.
@jndmmsyhd
444 notes
·
View notes