#menulis bebas
Explore tagged Tumblr posts
Text
Senja
Puing - puing landai bak arakan
Andai masa tak berlalu lalu
Lantas kemana kah insan semesta?
Elok betul iman buana
Senja nampak luhur
Tiada serta semenanjung tawa
Ikhtiar hingga ujung pengembaraan
Namun panggung pun bungkam
Allah semata mata persemayaman
4 notes
·
View notes
Text
Seni Menyelam Kata-kata.
Menulis adalah kegiatan yang selalu membawa saya ke dalam dunia yang hanya saya sendiri yang dapat mengerti. Di saat saya menulis, saya merasa ada ruang khusus yang tercipta, di mana tidak ada gangguan dari dunia luar. Hanya ada saya, kata-kata, bayangan-bayangan yang melintas, dan perasaan yang mengalir tanpa henti. Menulis menjadi jembatan yang menghubungkan pikiran dan perasaan saya dengan…
1 note
·
View note
Text
Punya segudang ide di kepala? Saatnya tuangkan jadi karya!
Halo para penulis, pecinta prosa dan penikmat kata! 💫
Februari ini, kami @jejaringbiru @komunitaspuanberaksara dan @tadikamesra menantang kamu, seluruh warga tumblr untuk menulis prosa selama 28 hari penuh! 🖋️✨
Kenapa harus ikutan?
🌟 Bisa menang hadiah keren!
Tiga penulis terbaik yang konsisten menulis (min. 25 hari) akan dibuatkan buku digital pribadi dari karya mereka.
Seluruh peserta juga akan dibuatkan buku digital bersama yang memuat tulisan terbaik dari masing-masing peserta.
🌟 Eksis bareng komunitas!
Tulisanmu berkesempatan di-reblog oleh Komunitas Puan Beraksara, Tadika Mesra, dan Jejaring Biru—bikin nama kamu makin dikenal!
🌟 Ekspresikan gaya bebas tulisanmu!
Boleh pakai ilustrasi, gambar, atau GIF.
Panjang tulisan? Sebebas kamu!
Nulisnya kolaborasi? Boleh juga kok. Yuk, ajak temanmu!
✨ Syaratnya simpel banget!
1. Posting tulisan di akun tumblr kamu setiap hari selama Februari.
2. Gunakan tagar wajib: #28hariberprosa #puanberaksara #tadikamesra #jejaringbiru #tema (tema perharinya akan dibicarakan bersama di grup)
3. Kumpulkan minimal 25 postingan buat jadi kandidat juara.
🚀 Tunggu apa lagi?
Tantangan ini bukan cuma soal menulis, tapi soal mengekspresikan diri dan jadi bagian dari gerakan kreatif yang seru. Yuk, bikin Februari jadi bulan paling produktifmu!
Ayo gabung dan ramaikan #28HariBerprosa
Boleh langsung join di grup ini ya!
Atau silakan DM ke akun @komunitaspuanberaksara @tadikamesra atau @jejaringbiru
#28hariberprosa#eventmenulis#jejaringbiru#puanberaksara#tadikamesra#komunitas#tumblr#menulis#prosa#kolaborasi
66 notes
·
View notes
Text
19.30 — 05/06/2025
Hi! Sehat, kan?
Kali ini aku datang dengan beberapa kabar gembira. Meski tetap, hidup ini tak pernah luput dari kabar buruk. Tapi tak masalah, begitulah cara kerja alam.
Kabar pertama, aku senang tergabung dengan salah satu tim yang akan membentuk penerbitan khusus untuk penyair perempuan. Aku butuh belajar lebih banyak puisi soal ini, di ranah sastra aku tetap pemula yang tak punya banyak pengalaman.
Kabar kedua, buku puisi digitalku akan segera rilis. Terdiri dari 21 puisi tentang perasaan sepihak. Ada yang menyakitkan adapula yang membuat waras. Aku menulisnya penuh dengan memori usang, rasanya sempat terasa kelam, tapi semuanya membaik sekarang.
Mungkin pembaca lama di laman ini melihat aku sudah jarang unggah sesuatu, setidaknya tidak sesering dulu. Maklum saja, menulis sekarang bagiku profesi. Jika dulu untuk mengurai overthingking aku menulis di sini, sekarang aku melarikan diri dengan menulis itu sebagai bentuk karya.
Tapi aku berjanji kepada diri sendiri, aku tetap ingin berbagi tulisan secara bebas, meski sebagian tulisan diikat oleh keinginan untuk karya dan uang.
Kabar ketiga, di awal tahun aku berkomitmen untuk menerbitkan buku fisik dengan nama pena nonaabuabu ketika pengikutku di instagram 10K, dan sekarang 8,3K, memang belum mencapai, tapi akhirnya aku sudah menemukan penerbit untuk calon naskahku, dan itu sangat menyenangkan mengetahui aku tidak perlu susah payah memenuhi komitmenku.
Kabar keempat, aku ingin membentuk ruang baru, dan ruang itu bernama 'TETAPLAH HIDUP' tempat di mana seseorang punya tempat untuk berbagi cerita saat masa-masa sulit baik yang sedang merasakan atau sudah melaluinya. Kamu benar, itu terinspirasi dari judul tumblrku, Tumblr yang aku buat ketika sedang masa sulit. Akan aku kabari saat rilis, meski aku tahu di sini adalah ruang paling aman untuk menceritakan masa-masa sulit, aku pernah melaluinya.
Sepertinya cukup itu, semoga kau tak benci sebab aku tak menulis yang memberikanmu hal baru.
Tapi jika kau ingin belajar dari kabarku, biar aku permudah kesimpulannya;
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Akan sangat menyenangkan jika aku tak mencantumkan sumber, tapi kau tetap tahu dari mana aku mendengarnya ☺
24 notes
·
View notes
Text
Aku ingin menulis tentang kepergian: Tentang pergi meninggalkan dia; pergi meninggalkan semua gaung nestapa di belakang sana. Aku ingin menulis perihal itu dengan makna pergi sebagai bentuk keberanian, sebagai langkah tindak kebebasan.
Sisi lain diriku, yang itu—penulis yang satunya menggebu-gebu ingin meramu diksi tentang pergi biar indah.
Namun kupikir, itu tidak indah, kepergian sukar bermakna indah pun terisi berani lalu bebas.
Kepergian adalah kepergian: maknanya memang melarung sendu, namun itu bukan berarti berakhir kau tak arungi cerah hari Sabtu.
Bisa jadi itu hanya seperti kau berjalan pergi, namun kali ini dengan gundukan kerikil di kerongkongan, menahan yang tertahan, mencoba tidak mati habis helaan.
Kau pergi namun masih ada di sini.
— Arief Aumar | i don't want write about leaving
65 notes
·
View notes
Note
Menurut Mas Aba sendiri, solusi terbaik untuk Palestina issue apa? I know this is kinda a hard question but I just want to know your opinion after seeing you speak out about Palestine in you da'wah. 🍀
Solusi Terbaik Untuk Palestina
Secara normatif wilayah Palestina dan Bumi Syam harus merdeka 100% dan bebas intervensi asing.
Caranya bagaimana? Langkah pertama adalah harus menjaga kondusifitas Politik di Bumi Syam.
Suriah sudah bebas namun masih meninggalkan PR yang besar akan kesejahteraan rakyatnya. Menurut penuturan Bang Rizky dan Bang Amar yang concern di isu Suriah, kerusakan struktur sosial dari Rezim Assad ini begitu dahsyat. Perlu bersabar dan jangan gegabah untuk intervensi militer ke wilayah Palestina yang terjajah.
Negara tetangga Lebanon hari ini terganggu dengan proxy Iran melalui Hizbullah yang Syiah. Kita tidak menafikan peran mereka dalam perlawanan terhadap zionis. Namun yang perlu dipahami dalam kacamata politik, Iran ini adalah sekutu Rusia dan China yang berlawanan langsung dengan AS yang menjadi sponsor entitas zionis. Kita jangan melupakan pembantaian yang dilakukan hizbullah kepada saudara kita Ahlusunnah di Suriah. Sekali lagi, politik memang tak bisa dipandang hitam dan putih.
Kerajaan Yordania secara track record merupakan sekutu AS, akan tetapi Rakyat Yordania adalah orang terdepan yang membantu saudara kita di Palestina. Kita doakan Kerajaan Hasyimiyah, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad Shallahualaihi Wassalam ini mendapatkan petunjuk dan totalitas membantu saudara kita.
Yang Kedua adalah membuka Mesir. Pemerintah yang berkuasa hari ini adalah aktor yang sama di peristiwa kudeta Presiden Mursi yang terpilih secara sah melalui pemilu dan pembantaian Rabia saat militer membantai rakyatnya sendiri. Jadi wajar saja secara kebijakan Mesir seakan-akan menahan Perbatasan Rafah dan mendeportasi peserta Global March Gaza. Faktor lain juga menyebutkan bahwa Pemerintah Mesir juga mendapat hibah dari AS.
Yang terakhir adalah menyatukan Para Pejuang kemerdekaan dan mempercayai sepenuhnya atas lobby politik kepada mereka. Sejauh ini China, Saudi, Qatar, dan Turki mempunyai potensi untuk melakukan itu. Tergantung political will yang kuat dan niat yang tulus untuk mengakhiri perang ini. Kita jangan terlalu memaksakan kehendak di tengah penderitaan warga Gaza yang tak henti-hentinya. Selengkapnya bisa baca di sini :
Boleh sepakat boleh tidak.
Surakarta, 14 Juni 2025 Juni Menulis Hari Ke-14. Belajar lagi dan lagi untuk Palestina!
8 notes
·
View notes
Text
Membaca Hujan Bulan Juni
Oleh : Taera
Antologi puisi "Hujan Bulan Juni" adalah kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 1994. Buku ini berisi 102 puisi karya Sapardi, yang ditulis antara tahun 1964 dan 1994, dan beberapa di antaranya pernah diterbitkan sebelumnya dalam buku-buku lain seperti "Duka-Mu Abadi", "Mata Pisau", dan "Perahu Kertas". Judul kumpulan puisi ini diambil dari puisi yang ditulis Sapardi tahun 1989. Saat ini, Hujan Bulan Juni sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin.
Buku ini merupakan cikal bakal terlahirnya buku novel yang terinspirasi dari salah satu puisi yakni Hujan Bulan Juni sendiri. Seperti judulnya Hujan Bulan Juni, katanya beliau sendiri terinspirasi dari hujan yang turun "salah jadwal" di mana biasanya bulan Juni adalah bulan puncak kemarau. Akan tetapi saat itu hujan tetap turun, hal inilah yang mematik kreativitas beliau hingga menulis dan lahirlah buku tersebut.
Hujan Bulan Juni seperti kejanggalan yang menjadi familiar, di mana seluruh bahasa hati menempatkan diri dalam sunyi. Akan tetapi penuh ritme yang tenang, seperti yang kita tahu beliau adalah salah satu penyair yang dikenal apik dalam balutan puisinya yang bebas. Hingga puisi Hujan Bulan Juni menjadi sebuah pemahaman yang mendalam.
Seperti dalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta, yang kaya akan majas personifikasi dan metafora (mencintai cakrawala harus menebas jarak), serta gaya bahasa lain yang ringan dan lugas. Dalam puisi tersebut juga kita bisa menafsirkan bahwa segala sesuatu memiliki risiko, dalam pilihan cinta terutama. Cinta tidak hanya sebagai kaitan hati, tapi ikatan hidup dalam membandingkan secara nyata dengan saling melengkapi satu sama lain. Yang diakhiri kepastian yang jelas, setiap hal yang diperjuangkan akan selalu memberi timbal balik yang baik bagi kita.
Kesimpulannya adalah Hujan Bulan Juni adalah karya spesial eyang sapardi dalam mengeksplorasi ide, sebagai bagian yang tidak tertimbun zaman.
8 notes
·
View notes
Text
Perjalanan Walid Dah Usai, Berikut Yang Dapat Dikutip Dalam Kisah di Jihad Ummah
Akibat terhutang tulisan bertemakan lebaran, dan tidak ada relate-nya lagi dengan hari sekarang, maka aku memutuskan untuk menulis tema bebas, dan mengajak jemaah untuk menulisnya juga.
Jika Indonesia Idol beristirahat sebentar, maka aku beralih menonton Bidaah, film Malaysia yang awalnya membuat geli, tapi aku penasaran. Baiklah, tanpa berlama, Bidaah seperti yang kita ketahui, perbuatan melenceng, berkedok ibadah tapi merujuk pada kesesatan. Aku apresiasi penuh untuk si penulis naskah dan yang berani produksi film ini, karena berani mengangkat isu yang sebenarnya ada banyak ditemukan, cuma kita hanya diam.
Sedikit poin yang bisa aku kasih;
- Jihad Ummah adalah tempat mereka dikumpulkan untuk belajar agama, dan dengan digurui seorang Walid
- Walid berpegang pada Sunnah Nabi, 4 istri, jadi dia bisa aja menceraikan 1 istri kalau dia tertarik dengan jemaahnya
- Walid menikahkan jemaah perempuan dengan jemaah laki-laki (yang biasanya) dah tua bangkotan, katanya karena perintah Allah
- Harus minum air basuh kaki Walid untuk ambil berkah
- Walid mengajak jemaah perempuannya untuk nikah batin, dan kata-kata melekat menggilokan "Pejamkan mata, bayangkan muka Walid, teruskan berzikir"
- Semua jemaah dicekoki ilmu agama tapi melenceng, banyak! Liat sendiri
- Baiduri dan Hambali muncul bantu selamatkan semua jemaah
- Tidak ada pelajaran yang bisa diambil dari Walid, kecuali Baiduri, Hambali, Ummi istri pertama Walid.
Dan apa yang bisa disimpulkan?
- Jangan tergoda rayuan lelaki, apalagi kalau diiming-imingi agama
- Jangan murahan
- Belajar agama sendiri penting, ngerti wajib dan haram. Biar ga gampang diajak nikah batin, cium kaki, minum air bekas kaki guru
- Banyak diam, tapi banyak mantau. Bukan banyak ngomong tapi bahkan yang hak dan bathil aja ga bisa bedain
- Ga boleh asal ngjudge orang, apalagi Sampek langsung main rajam. Emang kelen siapa😭
- Tua bangka, tidak kaya, cuma dinikahin batin, tak perlu untuk dicintai secara berlebihan
- Penasaran boleh, bodoh jangan
Bidaah, terima kasih menemani perjalanan ramadan dan lebaran ku. Semoga tidak ada Bidaah Bidaah lain di dunia nyata yang lebih parah. Aamiin.
#tautannarablog8 #day29 #edisiramadan
4 notes
·
View notes
Text
Expanding my expertise
Katanya kalau orang mau berkembang tuh, harus meluaskan zona nyaman, ya? Walau rasanya painful in the ass, banget pasti.
Dua minggu berturut-turut ini aku ikut conference dan aku seneng karena ternyata : Presentasi itu menyenangkan buatku. Ngomong di depan orang banyak bukan masalah buatku, apalagi ngomongin hal yang aku passionate banget (seperti riset yg sedang aku kerjakan).
Tapi masalahnya, long way before the conference, kita kan harus NULIS which itu PR banget buatku (masalahnya nulisnya kan bukan bebas kaya tumblr, ya hahaha).
Dan jujur buatku painful bgt menulis yaAllah apalagi di second languague, bener2 double burden. Tapi ya aku mikir, kalau segala hal ini gak ditulis, gak bakal bisa dibaca orang after lo mati?!!!! jadi ya kalau mau bikin legacy ya harus nulis?!!! Mungkin itu satu drive ku yaa.
Kedua, AKADEMIK things is really not my expertise. Comdev, social entreprise, okelah. Karena udah di bidang ini juga dari 2016?!! tp coba inget deh, Na, pertama-tama ngejalanin ini kan juga painful, ya?! karena jauhh bgt gak nyambung sama jurusan kamu kuliah.
Jadi ya ketika di tahun ini mau mulai immerse yourself di field yg baru, ya pasti menyakitkan, gak semua pelangi, tapi yaudah kan namanya belajar?!!
Huhuhuhu, yaAllah bismillah dengan segala ekspansi kehidupan iniii, semoga Allah hitung juga sebagai pahala kebaikan dalam memanfaatkan potensi diri :"" semoga Allah ridho dan mudahkan.
9 notes
·
View notes
Text
Aneka Ragam Ngabuburit
Berkesempatan bertemu dengan ramadhan kembali adalah hal yang patut disyukuri, dan pastikan bisa memaksimalkan ramadhan dengan sebaik-baiknya, berbagai tradisi iconic di bulan ramadhan pun bisa dirasakan dan dilakukan bersama.
Aktivitas yang dilakukan menjelang berbuka puasa yakni "Ngabuburit", ialah salah satu icon dari bulan Ramadhan juga.
As we know banyak macam kegiatan yang bisa dilakukan ketika menjelang berbuka alias ngabuburit. Mulai dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Mulai dari hal biasa-biasa aja hingga yang ekstrim. Semua bebas memilih sesuai dengan kebiasaan, kegemaran atau bahkan tuntutan masing-masing individu.
Yang terpenting yakni ;
"Ngabuburit bukan sekadar menunggu maghrib, tapi juga menanti berkah dan ampunan Allah"
Maka, mari memanfaatkannya dengan ide ide yang menambah keberkahan didalamnya
Berikut ada beberapa ide ngabuburit yang dirasa sangat pas dan bermanfaat yang bisa dilakukan nih :
• Ngabuburead ; Membaca, ketika menjelang berbuka jika dimanfaatkan dengan membaca adalah hal yang positif, apakah membaca buku, membaca al-quran (tilawah), membaca keadaan, membaca alam, membaca tulisan di blog, membaca berita. Semua hal terkait membaca yang dapat menambah informasi serta kosakata baru dalam diri seseorang.
• Ngabubuwrite ; Menulis, bagi orang orang yang hobi menulis mungkin ketika menjelang berbuka adalah waktu yang cukup tepat untuk menulis, apakah menulis projek-projek, atau sekedar menulis diary, atau juga menulis targetan amalan yang telah tercapai, atau seperti yang kulakukan saat ini menulis untuk challange tautan narablog8, as always ketika menjelang berbuka uhuy
• Ngabuburide ; Bersepeda/Bermotor Ria, sore sore menjelang berbuka tentunya sangat cocok untuk bersepeda keliling kampung, melihat alam, melihat sosial, menjelajah sekitar, kali kali nemu yang bagi bagi takjil alhamdulillah, sambil menyelam minum air
• Ngabubucook ; Memasak, ciwi-ciwo sudah pasti nih kalau di jam jam bernuka sibuk didapur, memasak menyiapkan buka, semoga pahala selalu mengalir padanya, aamiin
• Ngabubulan ; Jalan, istilah sekarang tuh JJS yakni jalan jalan sore. Apalagi mumpung nunggu magrib, bisa nih olahraga sikit jalan-jalan regangin otot kaki kedepan gang sekedar melihat keramaian dan antusias, atau disuruh emak beli sayur jalan kaki tapi agak jauh, bagus juga tuh
• Ngabubutub ; Nonton Yt, sore sore sambil nunggu muka, enak banget kalo lagi senggang kita tonton yt, podcast agama kah, kajian kah, atau hal hal lucu biar menghibur juga jadi salah satu yang bisa banget kita lakukan.
• Ngabubusale ; Jualan, tidak lain dan tidak bukan, jualan takjil musiman bulan ramadhan ga heran pastinya, ya selagi yang dijual cocok dan halal gas terus, semoga menjadi ladang rezeki, amal dan berkah aamiin
Dan masih banyak lagi "ngabubu-ngabubu" lainnya yang bisa dilakukan diwaktu menjelang berbuka. Aku pribadi ngabubusale dan ngabubuwrite nih kalo lagi mau buka, seru pokoknya, dan semoga barokah, aamiin
~Faa
6 notes
·
View notes
Text
Ramadhan ke-3 : Hati yang Reda
Dalam Surah Al-Muddassir, Ayat 38, ada hal yang menarik
كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya
Kata رَهِينَةٌ (rahina) yang memiliki arti gadai atau jaminan, atau sandera. Dalam bahasa Arab, kata ini menggambarkan sesuatu yang ditinggalkan sebagai jaminan utang. seperti meninggalkan KTP saat menyewa peralatan mendaki atau mobil. KTP tersebut hanya dikembalikan setelah syarat-syaratnya dipenuhi.
Sebagai manusia seringkali kita merasa punya anggapan bebas dalam menentukan segala keputusan. Padahal kita terikat dengan segenap perbuatan yang kita lakukan. Keputusan-keputusan yang kita ambil di dunia ini akan ada balasanya. Bahkan ada pebbuatan-perbuatan tertentu yang balasanya kontan di dunia. Sebuah resiko atas keputusan sadar yang kita perbuat
Manusia itu seringkali terperangkap dan terantai dengan ego, tren, validasi orang lain, dan banyak hal lainya. Untuk bebas, kebaikan lah yang menjadi kuncinya. Bahkan kata ulama, kebaikan kita bisa beresonansi pada anak-keturunan kita kelak.
Dekat-dekat dengan taqwa, agar hati kita lekas dibebaskan dari segenap riuhnya.
3 Ramadan 1446 H | 3 Maret 2025
*Tulisan ini adalah bagian dari project kecil : 29 hari menulis yang sudah berjalan sejak 8 tahun yang lalu. Tulisan-tulisan sederhana ini akan diterbitkan setiap hari selama Ramadhan 1446 H, bertepatan tahun 2025. Selamat membaca, semoga lingkaran kebaikan ini senantiasa terus bertunas:)
5 notes
·
View notes
Note
Assalamualaikum sis, aku kagum sekali sama tulisan mu tentang depresi.
Waalaikumussalam.
Percaya gak percaya, ini inbox pertama yang aku dapatkan setelah bertahun-tahun main tumblr 😭
Kadang kalau liat mutual pada jawab-jawabin inbox yang masuk di akun mereka, aku suka kepikiran; "kok aku gak pernah ada yang inbox ya?" 😭 dan gak nyangka juga, sekalinya dapat inbox, yang dibahas malah tulisanku yang lumayan "dark" heheuu...
Sebenarnya sejak udah banyak yang tau akun tumblrku ini, termasuk orang-orang yang aku kenal dan mengenalku di real life, aku merasa gak sebebas dulu untuk menulis segalanya di sini. Aku merasa khawatir dan juga takut dengan ekspektasi orang-orang dan juga bagaimana 'branding' yang melekat padaku di platform lain.
bahkan saat memposting tulisan tentang depresiku itu, aku sempat takut bakal ada orang yang berpikiran aku sedang 'caper'. Namun saat itu aku memang sedang lelah sekali untuk memikirkan hal lain selain perasaanku sendiri. Aku ingin bercerita tentang perasaanku malam itu. Aku ingin sekali didengarkan. Aku ingin jujur, bahwa gimana pun 'bijaknya' tulisanku yang lain, bahwa gimana pun konyol dan randomnya aku di media sosial lain, aku punya 'sisi' yang berbeda. Sisi yang gak selalu 24 jam 'bijak' dan juga bisa berpikiran 'waras'. Dan aku tahu, gak ada tempat bercerita paling baik selain di sini.
Karena aku tau, gimana pun 'gelap', 'lebay', 'alay', nya tulisan orang-orang di sini, aku belum pernah menemukan komentar merendahkan dan menghakimi. Seakan-akan kita semua saling menguatkan dengan tulisan masing-masing. Menulis di tumblr, berasa seperti membagikan perasaan kita yang paling jujur tanpa ada ketakutan kita akan disalahpahami. Di tumblr, kita bebas melepas semua sosok diri kita di tempat lain. Mengizinkan orang lain untuk melihat kita dalam versi 'telanjang' dan juga di dalam kulit yang paling dalam.
Jujur, aku masih berada di fase-fase 'denial' akan diagnosis depresi itu. Saat aku sedang baik-baik saja, aku sering kepikiran "mungkin aku yang teralu lebay, atau berlebihan sama apa yang aku rasakan," atau "ah kayaknya hal yang dialami orang lain lebih berat daripada apa yang aku alamin." Atau, "aku aja kayaknya ni yang teralu lemah," namun saat sedang tidak baik-baik saja, aku juga mengakui bahwa aku seringkali merasa takut sama pikiran-pikiranku sendiri.
Aku gak mau ada yang berbeda dari bagaimana cara aku melihat diriku sendiri hanya karena diagnosis itu. Aku hanya ingin tetap pada pemikiran bahwa aku yang sulit sekali tidur hanya karena aku kecapean, bukan karena aku pernah punya momen mengerikan dengan momen tidur itu. Ingin rasanya tidak mengakui bahwa aku punya banyak sekali trauma yang harus aku sembuhkan. Karena memikirkannya saja sudah sangat melelahkan. Belum lagi karena aku menjalani semuanya sendirian. Aku lebih menyukai diriku yang ceria, periang, penuh jokes lucu, dan sangat suka berteman...aku hanya ingin menjadi orang biasa, dengan kehidupan yang biasa-biasa pula.
Terima kasih atas semua dukungan, dan juga komentar hangat kalian di tulisan itu. Sekarang aku tidak lagi menyesali telah memilih untuk membagikannya di sini. Aku bersyukur, meskipun apa yang aku ceritakan itu gak mudah, membaca komentar-komentar kalian di sana, aku jadi berasa punya teman untuk melewati ini semua.
*Peluk satu-satu
8 notes
·
View notes
Text
Psycosomatic Free
Menulis katarsis! Ini valid. Healing process jadi cepet. Bagaimana kemudian mengubah kisah jadi cerita fiksi. Tak ada yang bisa protes kalau sudah menjadi fiksi. Bebas mau ambil POV dari manapun, ciptakan tokoh dengan karakter yang kuat. HEMPASKAN anger with your creativity.
Cuma ada satu aja yang gak akan pernah bebas... don't ever hurt writer if you don't want your name immortal in their writing 😀
4 notes
·
View notes
Text
Aku menulis lagi karena sedang begitu riuh ripuh pikiranku saat ini. Menggenggam jiwa yang berlayar begitu kencang dan belok kesana kemari, bersembunyi, terbit lagi, melaju lagi—jiwa yang tidak bisa kugenggam seberapapun banyak kutawarkan makanan hangat dan selimut untuknya pulang. Justru, semakin banyak makanan hangat dan selimut yang kusajikan, semakin bergelora hasratnya untuk mengarungi lautan lagi. Sialnya, aku pun tak bisa ikut bertualang dalam kapalnya. Tak pernah ditawari, serta aku tidak berani lagi meminta izin padanya—setelah kejadian hampir diputusnya jangkar kapal supaya ia tidak perlu berlabuh lagi. Aku tidak ingin mengukung jiwa yang bebas dan keras itu dengan ambisi untuk melunakkannya. Sekedar bertahan dalam gubuk reyot namun hangat ini, menunggunya pulang, walaupun riuh ripuh pikiranku saat ini.
2 notes
·
View notes
Text
Ulasan, Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik di Bawah Sosialisme
Penulis: Kristen R. Ghodse
Tebal: 236 halaman
Penerbit: Jalan Baru
Kategori : Feminisme, Ekonomi Politik dan Kajian Gender.
Nilai: 8.0-/10
Kepemilikan pribadi hadir dan memproduksi dirinya sendiri setelah kehancuran sistem ekonomi perempuan, masyarakat kelas hadir sejalan dengan penginstitusian seksisme, sehingga sistem pasar bebas yang mapan hari ini merupakan kontra revolusi sebab hadir atas peminggiran perempuan dan membawa banyak pengaruh negatif.
Di bawah kapitalisme, perempuan seringkali terjebak daam pekerjaan yang tidak stabil, upah yang lebih rendah, serta tanggungjawab domestik yang tidak dibayar. Akibatnya, banyak perempuan yang harus bergantung pada pasangan untuk bertahan hidup. Dan ketika ekonomi menjadi faktor utama dalam berelasi, hubungan antara laki-laki dan perempuan pun seringkali tidak setara.
Oleh karena itu, Ghodse menulis judul buku yang sangat provokatif, Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik di Bawah Sosialisme? Ia mencoba menjawabnya dengan menyajikan dan membandingkan bagaiimana kehidupan perempuan di negara-negara sosialis seperti Jerman Timur jauh lebih seimbang dibandingkan mereka yang hidup dalam kapitalisme di Jerman Barat. Di Jerman Timur, perempuan tidak terpaksa memilih antara keluarga atau karier—mereka bisa punya keduanya, karena negara memfasilitasi sistem penitipan anak, cuti melahirkan yang manusiawi, dan lingkungan kerja yang lebih adil. Sementara itu, di negara kapitalis, perempuan harus bertarung di dua medan: di tempat kerja dan di rumah. Lelah, terkuras, tapi tetap dianggap belum cukup berjuang.
Menurut hemat penulis, sosialisme tidak hanya lebih baik dalam persoalan ekonomi—tetapi bahkan menawarkan kondisi hubungan personal yang lebih menguntungkan perempuan. Ghodse berpendapat bahwa Ketika perempuan tidak bergantung secara finansial pada pasangan mereka, hubungan bisa dibangun atas dasar kesetaraan, bukan kebutuhan. Seks menjadi lebih sehat, lebih jujur, lebih bebas, bukan sekadar transaksi terselubung karena tekanan ekonomi. Dalam sistem kapitalis, perempuan kerap dipaksa untuk memilih pasangan berdasarkan stabilitas finansial. Di bawah sosialisme? Pilihan itu didasarkan pada keinginan dan kebahagiaan sejati.
Sehingga sebagaimana yang ia sampaiakan pada halaman belakang sampul buku ini, “sosialisme jika dilakukan dengan benar, mengarah pada kemandirian ekonomi, kondisi kerja yang lebih baik, keseimbangan kerja, keluarga yang lebih baik, dan yaa, seks yang lebih baik.”
Selain itu, sebagai pembaca, saya merasa harus mengapresiasi kejujuran Ghodse dalam menulis buku ini. Ia mengakui bahwa tidak semua eksperimen sosialisme di dunia berjalan sempurna. Namun, gagasan bahwa ekonomi harus melayani manusia—bukan sebaliknya—adalah sesuatu yang tidak bisa kita abaikan. Kapitalisme tidak pernah benar-benar dirancang untuk perempuan. Ia hanya memodifikasi cara eksploitasi itu berlangsung, dari ranjang, ke dapur, ke kantor.
Akan tetapi menurut saya, Ghodse masih meninggalkan tanda tanya besar, apakah benar sistem sosialisme adalah sistem yang terbaik untuk kesejahteraan perempuan? Meskipun sistem ekonomi telah menjadi sosialisme, hal tersebut tidak serta-merta menjamin kehidupan yang lebih baik kepada perempuan, laki-laki akan tetap menjadi penindas apabila secara psikologis ia merasa berhak untuk menindas perempuan.

2 notes
·
View notes
Text
Releasing Emotion
Seorang rekan kerja pernah wondering gimana caraku mengeluarkan luapan emosi atau ketidaksukaan? Karena beliau melihatku sebagai seorang yang memendam rasa, tidak pernah ngedumel, dan oke oke aja. Lempeng aja kerjakan tugas-tugas yang ada. Meresponnya aku hanya bisa hahahahahahahahaha (cuma bisa ketawa menangisi diri). Awal-awal aku jawab dengan penuh percaya dirinya, yaa gimana kerjain aja mau sesedih atau sekesal kondisi kita. Bisa nonton film/drama untuk alihin sementara dan lanjut kerja. Disini kayaknya aku denial sama perasaan-perasaan tersebut.
Lambat laut dengan pengalaman yang sudah dilalui, ternyata hal-hal tersebut sungguhlah tidak baik. Nggak baik. Ketika rasa itu udah numpuk dan ketemu momen sedih yang kayaknya gak seberapa sama sebelumnya atau bahkan tanpa alasan apapun, aku bisa nangis tersedu sendiri. Kayaknya awal tahun kemarin di tengah gempuran amanah, jadi sesuatu yang memorable buatku. Kali pertama aku nangis di depan 2 rekan kerja/asramaku. Padahal, dia cuma memantik dengan nanya hal sepele. Tapi, akunya udah keburu sesenggukan. Dia kayaknya paham, saat itu aku lagi release semua hal yang kupendam. Terus? Lebih legaaaaalah. Walaupun gak serta merta masalah selesai, tapi seenggaknya hati nggak seberat sebelumnya.
Jadi, gak baik yaa kita mendam-mendem perasaan. Akui dan ekspresikan kalau kita lagi sedih dan kecewa. Kalau kata ustadz Sonny Abi Kim, pakai rumus ABC (Akui, Beri Jeda, dan Curhat sama orang yang tepat atau Dzat yang selalu paling tepat).
Sebetulnya, pernah konsul juga sama seorang psikolog di Sahabatku (you should download it on PlayStore, karena selain free konsultasi, it helps me with self-knowledge), "Apakah seseorang itu harus punya seorang teman untuk sekedar curhat masalah, untuk release emosi?".

Jawaban beliau sangat melegakan bagi kaum yang tidak nyaman curhat/ngedumel sama teman kayak aku ini. Hehe. Release emosi itu banyak caranya. Bisa cerita ke orang-orang yang kita percaya, curhat ke Allah di malam hari (yang ini sangat powerful saat hidup sedang terhimpitt), lakuin hobi, olahraga, coret-coret acak di kertas, menulis ekspresif, dan lainnya. Nah, ibu psikolognya kayaknya udah tahu dari tulisanku yang panjang karena beliau lebih jabarin menulis ekspresif. Semacam menulis sesuai apa yang kita rasa. Bebas aja. Namai tulisan tersebut sesuai perasaan kita, lagi kesel sedih dst supaya kita bisa lebih mengenali dan menyadari emosi yang dirasakan. Setelah diberi waktu, akan lebih baik kalau terjadi pemaknaan ulang dari tulisannya. Karena disitulah kuncinya. Memaknai ulang setiap rasa dan peristiwa, jadi ada perubahan cara berpikir dan berujung merespon masalah dengan cara yang berbeda. Huhuu.. baru tahu ilmunya.
Jadi, kalau aku lagi curhat via tulisan dimanapun itu, itulah caraku release emosi yaaa. Walau yang dishare kebanyakan hasil pemaknaan ulangnya aja. Haha. #ytta
Selamat mengenali dan menyelami diri! 🌱
7 notes
·
View notes