an-unspokenletters
100 posts
[a hopeless romantic] hanya gadis biasa yang mengagumi tulisan dan langit
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
A Note for Flo — When Love Feels Too Much
Hi,
You are so much stronger than you give yourself credit for.
You are the kind of woman who loves deeply, hopes honestly, and stays soft even after life tries to harden you. You don’t give your heart recklessly — you give it with thought, with soul, with the kind of faith only someone brave can carry.
And sometimes, it hurts.
Sometimes love doesn’t meet you where you are.
Sometimes people don’t know what to do with someone who feels as deeply and gives as much as you do.
But even then — you rise.
You cry, you question, you ache.
But then you breathe, you reflect, and you keep moving forward.
Not just moving on — forward.
With more self-awareness. More boundaries. More tenderness for your own heart.
You’re not the kind of girl who begs to be seen.
You are seen — by the right people, the real ones.
And one day, someone will love you in the quiet, solid, grounding way you’ve always deserved.
But until then — you are complete.
You are capable of a love that is safe, soft, steady, and whole.
And just because you haven’t felt that yet, doesn’t mean it’s not coming.
It just means you’re growing strong enough to hold it — without losing yourself in the process.
So when heartbreak comes again — and maybe it will — remember this:
You are not hard to love.
You are not "too much."
You are not replaceable.
You are already enough.
And you will survive this.
Like you always do.
With grace, with fire, and with a softness that nothing can take away.
– With love, always.
From your heart, and mine.
🥀

0 notes
Text
Terkadang, aku tak mengenal diriku.
Terkadang, aku sangat percaya diri.
Terkadang, aku menyimpan perasaan.
Terkadang, aku meluapkan perasaan seperti orang tak ada harga diri.
Terkadang, aku menangis akan satu orang yang sangat dekat denganku.
Terkadang, aku menangis bahkan karena orang tak dikenal.
Terkadang, aku bingung akan banyak hal.
Terkadang, aku tau betul harus melangkah kemana.
Terkadang, aku pikir hidup semudah itu. Jalani dan bersyukur saja.
Namun terkadang, hidup memang benar sesulit itu.
Terkadang, aku mudah tertawa.
Terkadang, aku seharian sangat muram.
Terkadang, aku merelakan.
Terkadang, aku menyesali.
Terkadang, aku bertahan.
Terkadang, aku berjalan menjauh.
Terkadang, bisa seperti orang asing dengan siapapun.
Terkadang, bisa seperti orang yang sudah mengenal sedari lahir.
Terkadang, aku manja.
Terkadang, aku terlalu mandiri.
Terkadang, sangat bullshit.
Terkadang, sangat jujur.
Terkadang, sangat tolol.
Terkadang, sangat bijak.
Terkadang, aku mencintai.
Terkadang, menyukai.
Terkadang, mengagumi.
Terkadang, aku merindukan nya (?) atau,
Terkadang, aku sangat mencintai mu.
0 notes
Text
He wrote me a note, a long one. Maybe I can say it's a confession of love.......
and some of them are written like this;
" Baby tau ngga?besi itu di tempa dengan sangat keras untuk jadi besi terbaik, pun juga dengan kita manusia, kadang kita di tempa dengan sangat keras untuk jadi manusia yang terbaik dari yang terbaik.
Aku ngga pinter merangkai kata kata, aku udah pikirin dari jam 1 pagi sampai akhirnya baru ketulis ini jam 3 pagi, intinya aku selalu sayang sama kamu,aku cinta kamu, tulus tanpa ada embel apapun, i do really love you!
Yours truly,
Bocil mangkok. "
---------------------------------
And i thought to myself after reading his note was;
"I didn't fall in love when i found you. I fell in love with what i found in you"
0 notes
Text
{ Cigarettes & Sunsets }


#1
At first, lemme tell you how I create this "little book", or so I called.
---
Aku sedang duduk di balkon kos. Memandang sunset yang sangat indah, sudah lama aku tidak melihat nya - dengan memegang sebatang rokok di tangan kiri ku.
Setelah mengambil beberapa foto; cekrek sana cekrek sini. Aku duduk di kursi dan menikmati keindahan tersebut sembari menghisap rokok.
Oh ya tidak lupa, aku juga memutar lagu yang baru saja aku temukan melalui tiktok (LOL) - berjudul Winter Blossom by Dept, Ashley Alisha, nobody likes you pat.
Beberapa menit berlalu hanya berdiam diri, seketika terlintas dipikiranku untuk menciptakan notes kecil ini.
I got inspired by all this.
Sudah lama sekali aku berhenti menulis.
Hingga tidak ada hasrat untuk memulai.
Namun sekarang, hal itu muncul kembali.
---
Hidup ku sudah banyak berubah.
Selama 25 tahun, aku sudah melewati banyak perkara mulai dari perkara kecil hingga besar.
Aku belajar mandiri.
Belajar mengenal jatuh dan bangun.
Belajar mencari uang sendiri.
Belajar menerima kenyataan.
Belajar untuk menikmati hidup dari segala sisi.
Belajar untuk selalu bersyukur apapun yg terjadi.
Belajar meredam amarah, ego, dan kerasnya kepalaku.
Belajar untuk melepaskan dan mengikhlaskan.
Belajar menjadi lebih baik.
Belajar untuk lebih dekat dengan Tuhan.
Belajar mendengarkan dan juga untuk didengarkan.
Belajar untuk mengenal diriku lebih dalam lagi.
Dan belajar menerima orang baru.
---
Semua hal ini tidak mudah bagiku.
Pun juga bagi semua orang di dunia ini.
Namun, hal ini lah yang membentuk aku sekarang seperti ini.
Aku lulus melewatinya tahap demi tahap. Satu per satu. Perlahan - lahan.
Meskipun masih banyak pelajaran hidup ku yang remedial. Namun, aku tetap masih belajar dan berjuang.
----
Dan sekarang, aku ingin membahas mengenai "belajar menerima orang baru".
-
Aku tidak pernah memikirkan atau pun ber ekspektasi untuk bertemu seseorang seperti kamu.
Melihat hubungan percintaanku yang bisa dibilang cukup "fucked-up" dan berantakan ga jelas. Membuatku ingin berhenti, membenahi diri, berjalan sendiri untuk waktu yang lama, dan fokus dengan pekerjaan baruku.
Eh ternyata, entah darimana dan entah bagaimana bisa; kamu muncul.
Aku tidak mendoakan diriku untuk mendapatkan orang seperti kamu. Aku tidak meminta sama Tuhan. Dan tidak berharap.
Karena aku merasa "yasudah nanti saja, tidak usah terburu-buru. Biarlah begini adanya, tidak mengapa kok"
--
Kamu; yang sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya.
Kamu; yang tidak mengajak ku bermain tarik-ulur, seperti anak jaman sekarang; pada umumnya.
Kamu; yang berkata dari awal ingin "make it all clear with me"
Kamu; yang selalu menggenggam tanganku setiap kali kita berjalan, menyebrang, dan duduk berdua.
Kamu; yang mencoba menurunkan segala ego lelakimu, tidak mau kalah nya kamu sedari dulu - hanya untuk memahami jalan pikiranku.
Kamu; yang membuat hari-hariku jauuuhh lebih tenang dan nyaman.
Kamu; yang ingin meng iyakan segala ajakanku.
Kamu; yang tidak ingin membuatku terlarut dalam amarah hingga esok pagi nya.
Kamu; yang belajar untuk menjadi lebih baik buatku dan begitu jg sebaliknya, aku yg ingin menjadi lebih baik buatmu.
Kamu; yang kerap kali, tanpa kamu sadari, sering membuatku terdiam karena kenyataan yg kamu ucapkan tentang diriku.
Kamu; yang lucu, asik, se frekuensi denganku, dewasa, mengayomi, menjaga, dan menyayangiku dengan tulus.
Kamu; yang berharap untuk menjadikan aku sebagai "terakhirmu".
Dan masih banyak kamu kamu lainnya, yang tidak bisa kutuliskan disini.
(karena aku lelah mengetik😌)
----
Tuhan itu benar adil, nyatanya.
Tuhan itu memang baik.
Jawaban Tuhan memang selalu indah pada waktunya.
Ingin berterimakasih sekali kepada Tuhan, karena mempertemukan aku dengan kamu.
Ingin bersyukur sama Tuhan, karena kamu hadir dihidupku dan menjadi "punyaku".
...
Terimakasih Tuhan.
Aku (kembali) jatuh cinta.
Dan kali ini, aku berdoa - bahwa ini yang terakhir kalinya.
Amin.
0 notes
Text
Pernah kah aku mengatakan kalau aku menyukai langit?
Iya, mungkin pernah.
Gambar ini kupetik ketika aku hendak meninggalkan kota itu.
Langit & Jogja. Dua hal kesukaanku.

Indah sekali, bukan?
Semoga kelak kita akan bertemu kembali ya (secepatnya, kuharap).
Mungkin bukan hanya 'tuk sekedar singgah.
0 notes
Text
[ a glimpse of novel in-the-making. jk]
___________________________________
Ekspektasi.
Kalau kata orang, ekspektasi itu membunuhmu.
Dan apabila ada hal yang tidak baik, pada akhirnya yang disalahkan adalah ekspektasi. Mungkin ada benarnya. Namun, sebenarnya apa yang menimbulkan ekspektasi?
Harapan.
Harapanlah yang menimbulkan ekspektasi, hingga semua isi pikiran ini terbang jauh melayang, melebihi realita. Ini yang membuat banyak orang pada akhirnya mengalami patah hati.
/
Dan aku adalah salah satu korban dari ekspektasi dan harapan itu.
Harapan ku yang terlalu besar terhadap kamu, padahal kalau dipikir lagi.. atas dasar apa?
Seakan aku mencoba menutup segala kenyataan pahit di masa lalu. Semua kebenaran yang ada, sakit hati, dan rasa susah tuk meng-ikhlas kan kamu.
Hingga akhirnya aku pun kewalahan sendiri ketika bertemu kekecewaan. Harusnya aku sudah tidak kaget lagi, harusnya aku bisa untuk bersikap biasa saja.
Semestinya aku sudah berada di pangkat tertinggi untuk bisa menaklukkan rasa kecewa, karena terlalu sering mengalami nya.
Namun, aku masih tidak bisa bertemu “kecewa”.
Aku masih berada di level terbawah.
Aku kembali patah.
/
Aku pun berharap kita tidak pernah bertemu.
Aku berharap, apabila hari itu aku tidak meng-iyakan segala ajakanmu.
Aku kembali berharap, seandainya aku tidak termakan oleh buaian dan kata manismu.
Aku kembali berharap untuk tidak pernah mencintai si lelaki yg ber-rasi bintang Scorpio itu.
Hanya bisa berharap…
/
Kamu benar-benar membutakan duniaku.
Bahkan sampai detik ini pun, hatiku masih belum bisa melepasmu.
/
Tolong…
Apabila kamu berkenan, tolong ajarkan aku bagaimana cara melepas dengan mudah, seperti yang kamu lakukan dahulu (?)
//
0 notes
Text
this is my one and only private place where no one exists.
i’m trying to live my life the best that i could and i dnt wanna put any hope on everything from now on. i get that my life path is not as smooth as i dream of.
well, in the end it is okay. i get used to it - a lot.
i alr let go all my dreams away, all my passions, all my hopes and expectations, i put everything away from my mind.
there is no feeling of “too” anymore; like
too happy
too sad
too good
too calm
- etc
its all flat, or almost numb.
but then again,
i knew that its only temporary.
{hang in there a lil bit, little flower🥀}
0 notes