Text
Berhenti menormalisasi mereka yang menggunakan kata “baperan amat” sebagai senjata. Entah siapapun dan apapun yang keberadaannya mengusikmu, perkataannya menyakitimu, bercandanya melukaimu—kamu berhak untuk berhenti dan membela dirimu.
Hubungan yang sehat itu hubungan yang dibangun atas dasar ; rasa saling mengerti, dan menjaga. Jika ada salah satu pihak yang terluka, bukan bercanda namanya.
37 notes
·
View notes
Text
"It’s when love becomes difficult that it truly begins to exist."
- Faustin Bouchard and Lucie Demers, Soulmate: The Happiness of Being Truly Loved
268 notes
·
View notes
Text
"Mundur aja, nanti kamu cape"
Ahh kata siapa cape, orang gila gapunya rasa cape :)
2 notes
·
View notes
Text
Persimpangan.
Suatu persimpangan merimbun liar oleh ragu. Apakah lebih baik mundur atau tetap melangkah maju? Kau meyakini penuh, bahwa disalah satu penghujung terbaiknya—hadiah dari sabar terindah telah menunggu. Namun, manakah penghujung terbaik yang semestinya kau jelajahi?
Jika sesuatu, memang sudah di takdirkan untukmu; meski sempat hilang ia pasti akan kembali; meski sempat tersesat, ia pasti akan menemukan jalan pulang, meski tampak mustahil, ia pasti akan menjadi kenyataan.
Tetapi, jika sesuatu tidak ditakdirkan untukmu. Maka sekeras apapun kau berjuang mendapatkannya—ia takkan menjadi bagian takdir hidupmu. Yang kau dapati dari memperjuangkannya hanyalah pelajaran hidup berharga, bernama pengalaman.
Mundur dari suatu hal yang sudah kita perjuangan tak berarti kalah, apalagi jika keputusan pilu itu diambil setelah meminta petunjuk pada Allah dan berserah. Sebab yang kita relakan dengan penuh kesedihan karena-Nya, pasti akan Allah ganti dengan yang jauh lebih baik dan berkah. Namun jika harus maju terus melangkah, semoga hatimu dapat memetik hikmah.
Ada pilihan yang tampak memukau dari permukaan, namun tatkala telah tiba pada dasar paling dalam—ternyata pilihan itu tidak sesuai harapan dan ada pula yang tampak pudar dari permukaan namun tatkala diselami semakin dalam—semakin penuh kebaikan.
Allah selalu tahu yang terbaik untukmu. Jadi, jangan terlalu keras kepala memperjuangkan sesuatu yang lebih banyak menyakitimu. Tapi keraskan usahamu dalam berdoa memohon petunjuk, agar Allah tuntun dirimu pada pilihan yang terbaik.
Semoga yang kusut lekas terurai; yang gelap segera menemukan titik terang; yang penuh keraguan berubah menjadi keyakinan.
Siang terik, 25 Februari 2022 13 18
188 notes
·
View notes
Text
Jangan Ya...

By Pinterest tapi lupa nama akunnya
Dear Kamu,
Stop ya mengkerdilkan dirimu sendiri, jangan, jika bukan kamu sendiri yang mendukung mu, siapa lagi?, Semua harus dimulai dari dirimu sendiri lebih dulu, tidak perlu juga menjelaskan 'Kenapa?' belum ini itu, kadang kita perlu membiarkan asumsi² itu bebas meliar, terlalu melelahkan jika sibuk membenarkan bukan?, Sibuk mu harus untuk yang kamu prioritaskan saja
Ly
72 notes
·
View notes
Text
Bagian paling melelahkan dan menyakitkan saat sedang jatuh cinta dengan seseorang adalah saat kita tahu bahwa kita tidak punya masa depan dengannya.
Hari-hari memiliki perasaan padanya, selalu saja diisi dengan pemikiran bahwa kita teralu berbeda. Kita berupaya untuk mencari 'celah' untuk bisa bersamanya. Namun lagi-lagi kehidupan orang dewasa mau gak mau membuat kita harus selalu bersikap 'realistis'. Bahwa apa yang kita sukai, belum tentu menjadi apa yang kita butuhkan.
Kadang ada keadaan di mana kita ingin kembali ke masa-masa kita remaja dulu. Di mana saat kita menyukai seseorang, kita tak perlu menjadi serumit ini. Perasaan kita menjadi sangat sederhana dan apa adanya. Kita hanya fokus menikmati momen-momen 'merah jambu' di saat itu: perasaan excited sekaligus gugup saat bertemu dengannya, pipi yang merona, debaran di dada, dan juga perasaan hangat saat berada di dekatnya.
Kehidupan orang dewasa memang semenyebalkan itu. Kita tak pernah menginginkan hal sederhana di masa kecil kita menjadi serumit ini. Namun keadaanlah yang membuatnya menjadi rumit. Menyukai seseorang di usia dewasa berarti harus siap memikirkan:
Apakah dia seseorang yang tepat dan juga baik untuk kita?
Apakah orang tua kita akan setuju bila kita dengannya?
Apakah dia seseorang yang benar-benar kita butuhkan?
Rasanya, kita tidak boleh bersama seseorang hanya karena sesederhana kita menyukai bersama dengannya. Perasaan kita harus selalu punya alasan. Bahkan pada saat kita pun juga tidak tahu apa yang membuat kita menyukainya. Kita jatuh hati padanya begitu saja.
Menjadi orang dewasa berarti harus siap menjadi manusia yang mati rasa. Perasaan kita harus ditaruh di paling belakang. Kita harus selalu rasional di semua keadaan. Namun bukankah itu semua melelahkan?
Sebab lagi-lagi, kita ingin kembali pada masa-masa di mana menyukai seseorang tak harus selalu sesulit dan semenyebalkan ini...
@milaalkhansah
385 notes
·
View notes
Text
Dunia Kerja
Rahasia umum kalau dunia kerja itu penuh dengan drama, pressure, politik kepentingan, circle²an, pokoknya banyak hal yang out of the box.
Untuk terbebas dari semua hal rumit itu kamu hanya perlu fokus dengan dirimu sendiri, fokus dengan apa yang dapat kamu kendalikan, tanggung jawabmu, serta perlakuanmu kepada orang lain.
Selebihnya bukan tanggung jawabmu; respon orang lain, sikap orang lain, kamu tidak bertanggung jawab akan hal itu.
Satu pesan pentingnya adalah; jangan pernah ikut andil dalam ghibah, terlepas dari apapun alasannya.
Suatu kemustahilan ketika kamu inginkan ridha dari semua manusia. Tak akan bisa.
Sesederhana meluaskan hati, memanjangkan sabar, menjaga lisan, fokus dengan apa yang ingin dicapai, dan itu CUKUP:)
Datang - Kerja - Pulang - Lupakan.
Dan tak lupa, tanamkan mindset ini:
1. Jangan berharap apapun dari tempat kerjamu. Lakukan saja tugasmu dengan baik dan sukai pekerjaanmu.
2. Bersikaplah netral dan sewajarnya, karena sikap too much akan membuat mereka sewenang-wenang, seolah tak ada batasan apapun.
3. Jangan meludahi sumur tempatmu minum. Sesederhana kalau sanggup lakukan, kalau tidak silahkan resign~
Rumit yaa, namun begitulah realita kehidupan dewasa. Semoga kamu kuat yaaa!
546 notes
·
View notes
Text

Di DUNIA TIPU-TIPU hanya dua jenis orang yang tidak dapat kamu tipu. Yang pertama adalah orang yang hatinya lurus. Mereka nggak bisa kamu tipu karena mereka tidak menginginkan apa pun dari dunia ini, tapi orang yang seperti itu sangatlah langka. Dan yang kedua, sama seperti kita. 'SEORANG PENIPU'.
38 notes
·
View notes
Text
sebagaimana doa istikharah yang mulai kuhafal karena hari² ini entah berapa kali udah kuulang:
bila memang baik, mohon dimudahkan segala jalannya.
bila memang tidak baik, mohon dipalingkan saja, didatangkan yang lebih baik, serta dijadikan hati ini ridha atas segala ketetapanNya :)
sungguh dalam hati aku masih penuh dengan husnudzon atas segala ketetapan Allah. masih dan insyaaa Allah bakal terus yakin, bahwa apapun yang diberikan artinya itu baik, dan apapun yang tidak diberikan, artinya itu tidak baik untukku.
apapun, yaa Allah semoga bisa jadi jalan yang muaraNya ke surgaMu, aamiin
5 notes
·
View notes
Text
Berhenti menormalisasi mereka yang menggunakan kata “baperan amat” sebagai senjata. Entah siapapun dan apapun yang keberadaannya mengusikmu, perkataannya menyakitimu, bercandanya melukaimu—kamu berhak untuk berhenti dan membela dirimu.
Hubungan yang sehat itu hubungan yang dibangun atas dasar ; rasa saling mengerti, dan menjaga. Jika ada salah satu pihak yang terluka, bukan bercanda namanya.
37 notes
·
View notes
Text
Semakin Kurang Kadar Sujud, Maka Semakin Berkurang Juga Ketenangan Hidup
"Bersujudlah, adukan semua keluhanmu agar mendapat ketenangan"
Memperbanyak sujud dalam shalat atau maksudnya adalah memperbanyak shalat itu sendiri (yaitu khususnya shalat sunnah), memiliki banyak keutamaan. Di antaranya dapat meninggikan derajat seseorang dan juga menghapuskan dosa-dosanya.
Ma’dan bin Abi Tholhah Alya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allaah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.
Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
‘Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allaah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allaah melainkan Allaah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488)
19 notes
·
View notes
Text
Allah be like :
Ini Aku benerin dulu jalannya, tapi agak sedikit sakit gapapa ya? Sebelum jalannya rapih, agak berantakan dulu gapapa kan :)
Shah Alam, 2 Agustus 2023
169 notes
·
View notes
Text
Dear Mas...
Mas, apa kabar?
Maaf atas sikapku yang telah mendiamkanmu tadi malam. Aku tidak berucap meskipun satu katapun kalau pada akhirnya hanya akan menyakiti satu sama lain.
Aku tidak tahu mas, kenapa akhir akhir ini aku begitu rapuh. Aku merasa sendiri, cepat lelah, mudah marah, dan hal buruk lainnya yang akupun tidak meminta untuk orang lain memakluminya.
Mas, aku tidak benar benar yakin jika aku bisa membersamai mas dengan segala keburukan yang ada dalam diriku. Aku pun sedang berusaha untuk mengembalikan diriku yg dulu. Entah apa yg terjadi pada diriku. Aku masih berusaha untuk menyembuhkan luka luka yg entah dari mana hadirnya, entah karena kita, atau orang diluar kita. Aku berusaha untuk menutup luka luka itu agar tidak mengganggu.
Mas, entah dari mana aku harus memulainya. Yg aku ketahui kita adalah 2 orang yg berbeda. Aku belum pernah menyayangi pria selain keluarga sebelumnya, akupun belum pernah memiliki hubungan hingga pada titik lamaran, aku pun belum pernah berkeluh kesah, menampakan sisi lemah, emosionalku, manjaku, sedih tangis dan tawaku pada pria, pun menceritakan detail keluargaku pada pria. Hanya kamu mas, kamu. Se percaya itu aku padamu, mas.
Aku tidak ingin tulisan ini selesai. Ada banyak hal yg harus aku utarakan secara tulisan karena aku takut jika secara lisan hanya akan menyakitkan dan pesan yg hendak aku utarakan tidak bisa tersampaikan hanya karena terbawa perasaan dan emosi sesaat.
Mas, terkait tadi malam. Sungguh, aku tidak bermaksud melarang kamu silaturahim kerumah temanmu. Kamu punya hak atas itu. Jauh sebelum kamu mengenalku, mereka adalah orang orang baik yg pasti berperan dalam kehidupanmu. Aku sangat bersyukur mas punya orang orang baik disana.
Hanya saja, apakah salah mas jika aku menginginkan mas menelfonku, menanyakan kabarku, basa basi menanyakan aku sudah makan apa belum, dan pertanyaan pertanyaan yg tidak penting menurut kamu, tapi bisa saja itu sangat berarti buat aku sebelum kamu berkunjung kerumah temanmu. Atau selepas kamu tiba di sana, 1-2 menit menyempatkan untuk mengabariku. Hanya itu mas. Tapi kenapa susah sekali mendapatkan perhatian kecil dari kamu.
Aku minta maaf jika semuanya terasa berat buat kamu. Aku berhenti untuk mengharapkan apapun lagi.
Aku menitipkan kamu kepada Rabb Kita. Aku berhenti untuk mengkhawatirkan kamu mas. Berhenti untuk menghubungi kamu karena ternyata hanya mengganggu. Aku yakin dengan kamu rutin dzikir pagi dan petang, membaca Alquran, sholat wajib dan sunah, Allah akan menjadi sebaik baik pelindung dan menjadi sebaik baik penjagaan. Aku belum punya hak apapun atas kamu. Lancang sekali jika aku mendikte kamu. Maaf jika selama ini aku pernah melakukan itu. Sungguh tidak bermaksud demikian.
Mas baik baik disana, jaga kesehatan, makan teratur, minum yg cukup. Pun tak perlu mengkhawatirkan aku disini. Aku baik baik saja. Allah yg jaga aku.
In syaa Allah, jika memang takdir kita beririsan. Allah mudahkan, Allah lancarkan, Allah berkah bulan 12 kita menikah. Kita serahkan semua kepada Allah mas. Kita berdoa yg baik, berucap yg baik, berharap yg baik.
Aku, sekali lagi, dari lubuk hatiku yg paling dalam, memohon maaf atas banyak khilafku, ketidakmatangan emosiku, ketidakdewasaan diriku, ketidaksantunan tutur kataku selama ini. Semoga ketika nanti kita bertemu, Mas bisa bertemu dengan aku yg berbeda, sosok dengan versi terbaik.
Aku pamit dulu mas. Memperbaiki diri, merapikan hati, menjernihkan pikiran. Entah sampai kapan. Aku hanya minta doa.
Jangan putus komunikasi dengan mamak bapak. Pun aku tetap berkomunikasi dengan ibuk. Tapi tak perlu menanyakan perihalku kepada mamak bapak. Aku tak ingin beliau berpikir macam macam tentang kita.
Kita baik baik saja kan mas. Hanya saja aku butuh waktu. Selama ini aku sudah melewati batas. Maafkan aku.
Sampai jumpa mas. Di waktu yg terbaik. Dengan versi terbaik.
Di BumiNya, 9 Juni 2023
10 notes
·
View notes
Text
Gapapaaaa. Aku gabisa mengontrol hati manusia. Allah yang punya hatimu. Maka, saat kau memutuskan untuk undur diri, yaitu juga karena digerakkan oleh Allah kan. Gapapaaaaa. InsyaAllah aku ikhlash dengan takdir ini 🙌
Hati-hati di jalan ya! Aku juga pamit undur diri untuk melanjutkan kehidupan! Terima kasih untuk sekian bulannya!
Sampai jumpa di titik terbaik takdir, Mas!
Jatinangor, 3 Juni 2022
16 notes
·
View notes
Text
Terkadang kita perlu bersikap pura pura tidak tahu untuk melihat seberapa TEGA orang yang kita percaya sanggup berkata bohong
21 notes
·
View notes
Text
“Tak perlu memaksakan keadaan, ada kalanya yang terbaik justru datang setelah dibiarkan.”
—
@yustrialubna
Page 112 of 365
101 notes
·
View notes
Text
Pintaku sederhana saja, yang semanhaj, paham agama & Sefrekuensi.
Tugasku saat ini memantapkan ilmu sebelum bertemu denganmu.
Fii amanillah, ku titipkan dirimu pada Allah.
Sampai bertemu dititik terbaik menurut takdir-Nya.
21 notes
·
View notes