antariksach

[antariksach]

Two Plots Outline

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan tentang outline di Instagram. Terima kasih atas pertanyaannya, furawaiswriting!

Kebetulan saya sedang kepikiran mau membagi template kosongan outline yang sedang saya gunakan untuk mengerjakan Empat Pilar. Outline ini terinspirasi dari One Page Novel, tetapi saya mengembangkannya sendiri agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Sebut saja outline ini Two Plots Outline agar lebih mudah.

Sesuai namanya, Two Plots Outline terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang merangkum plot utama dan bagian yang merangkum subplot, dari awal cerita sampai ending. Saya mendesainnya seperti itu karena novel yang saya tulis kerap mengandung banyak subplot. Saya ingin mencatat setiap informasi selengkap mungkin agar tidak melupakan dan melewatkan detail penting.

Saya tidak yakin apakah Two Plots Outline ini akan cocok untuk dipakai penulis lain, atau apakah akan cocok digunakan untuk menulis genre novel yang bukan realistic fiction. Saya tidak bisa mewakili semua orang untuk membuat outline yang cocok untuk semua penulis dan genre. Tetapi, sama seperti ketika saya terinspirasi dari One Page Novel sebelum bisa berkreasi dengan outline saya sendiri, mungkin outline saya bisa menginspirasi penulis lain untuk menemukan format outline seperti apa yang cocok untuk mereka.

Saya akan coba menjelaskan Two Plots Outline sesederhana mungkin. Namun, sebagai sedikit peringatan, outline ini mungkin akan lebih mudah dipahami oleh penulis yang sudah menguasai teori-teori dasar creative writing seperti struktur cerita (pembabakan), jenis-jenis konflik, alur dan plot, timeline atau latar waktu, latar tempat, dan hal-hal semacam itu. Meski begitu, kamu selalu bisa belajar untuk meningkatkan wawasan kepenulisan, dan mungkin Two Plots Outline bisa menjadi salah satu pendorongnya.

Format

Two Plots Outline dapat diakses dengan Google Spreadsheet pada tautan berikut: Two Plots Outline (tidak perlu request access, cukup buat salinan atau unduh saja).

Mengapa Google Spreadsheet? Sebab outline ini berbentuk tabel, dan saya memerlukan tabel yang lebih lengkap dan leluasa untuk diutak-atik ketimbang tabel sederhana seperti pada Microsoft Word dan Google Docs.

Penjelasan

Bagian plot utama maupun subplot terdiri atas beberapa komponen yang serupa.

Klik gambar untuk memperbesar.

Babak: berisi nama dan urutan babak cerita. Babak yang dimaksud sama seperti pembabakan dalam teori struktur cerita. Dalam Three-Act Structure, cerita terbagi menjadi tiga babak. Dalam Five-Act Structure, cerita terbagi menjadi lima babak. Dalam setiap babak, terdapat peristiwa-peristiwa yang terbagi ke dalam beberapa bab. Setiap peristiwa selalu mengembangkan konflik menuju klimaks dan resolusi.

Deskripsi: berisi urutan konflik sesuai dengan jumlah dan jenisnya. Ada konflik internal dan konflik eksternal. Setiap konflik dapat berjumlah lebih dari satu dan muncul berselang-seling. Konflik-konflik tersebut dapat dinamai dengan angka atau sebutan lain sesuai selera penulis. Misalnya, external conflict 1 untuk konflik eksternal yang melibatkan tokoh A dan keluarganya, external conflict 2 untuk konflik eksternal yang melibatkan tokoh A dengan tokoh C, dan sebagainya. Saya menggunakan keterangan-keterangan khusus untuk menandai fase-fase setiap konflik:

intro (konflik baru muncul)

rising (konflik berkembang dengan ketegangan yang semakin meningkat)

climax (konflik mencapai klimaks atau puncak ketegangan)

falling (konflik mengalami penurunan ketegangan pascaklimaks)

resolution (konflik telah diselesaikan dan mencapai akhir).

Kolom checkbox: hanya tambahan, bisa dicentang sebagai checkpoint dari bagian-bagian yang sudah ditulis. Bila tidak diperlukan, bisa dihapus. Inti Sari Plot Utama: bagian terpenting yang selalu ada dalam outline, yaitu ringkasan peristiwa plot utama. Ini merupakan uraian yang lebih lengkap dari konflik-konflik yang sudah diurutkan di kolom Deskripsi. Dapat berupa narasi maupun poin-poin, sesuai selera. Inti Sari Subplot: bagian yang spesial dalam Two Plots Outline, yaitu ringkasan peristiwa plot sampingan atau subplot yang mengiringi jalannya plot utama. Juga dapat berupa narasi maupun poin-poin, sekehendak penulis. Waktu: keterangan latar waktu. Tersedia untuk plot utama maupun subplot. Membantu penulis mencatat dan melacak timeline atau kronologi cerita. Tempat: keterangan latar tempat. Tersedia untuk plot utama maupun subplot. Membantu penulis mencatat di mana saja setting terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita. Distribusi Bab: berisi catatan di bab mana suatu peristiwa atau adegan ditulis. Misalnya, perkenalan tokoh utama ditulis di Bab 1, permulaan external conflict 1 terjadi di Bab 1 dan 2, permulaan subplot muncul di Bab 5, klimaks terjadi di Bab 10, dan sebagainya.

Contoh pengisian kolom lebih lanjut dapat dilihat dalam fail.

Dalam praktiknya, tentu outline hanya menjadi sebuah pemandu. Apa yang telah ditulis di outline ini bisa saja berbeda dengan apa yang pada akhirnya kita tulis di draf. Permulaan subplot yang kita rencanakan untuk muncul di Bab 5, rupanya bisa muncul lebih awal di Bab 3 saat ditulis, atau bahkan muncul agak terlambat di Bab 6. Ringkasan peristiwa yang kita persiapkan untuk memenuhi Babak 1 (Act 1) rupanya terlalu bertele-tele, jadi kita mempersingkatnya saat menulis.

Kalau perbedaan itu terjadi, akan ada saat-saat ketika kita bingung, mana yang seharusnya kita ikuti? Yang kita rancang di outline, atau yang kita tulis di draf? Saran saya untuk menjawab pertanyaan itu cukup sederhana: ikuti mana yang menurutmu paling masuk akal. Kalau rancangan di outline lebih masuk akal dari yang ditulis di draf, ada kemungkinan apa yang kita tulis agak melenceng dari jalur. Kalau apa yang kita tulis terasa lebih masuk akal dari yang direncanakan di outline, mungkin itu saatnya outline diperbarui.

Ya, sebagai pendamping draf, outline selalu bisa diperbarui, terutama outline yang dibuat dalam program yang selalu bisa diedit. Itu salah satu keuntungan membuat outline dengan memanfaatkan teknologi, meski outline yang ditulis secara manual pun juga bisa diperbarui dengan corat-coret seperlunya.

Two Plots Outline tidak akan mengekang atau mengurung kita untuk menulis hanya sesuai apa yang sudah kita rancang. Two Plots Outline hanya akan menjadi pemandu yang selalu bisa kita buka dan cek untuk memudahkan proses menulis (terutama bagi penulis yang gampang lupa seperti saya).

Desain outline ini cukup sederhana, jadi semoga mudah dipahami dan digunakan. Bila ada istilah-istilah tertentu yang membingungkan, Google is only one click away.

──────────────────────── {⋅. ♪ .⋅} ───────────────────────

Demikian penjelasan mengenai Two Plots Outline. Outline ini bebas diedit (asal tidak mengubah atau menghilangkan credit). Babak dan deskripsi boleh dikurangi maupun ditambah, ringkasan peristiwa boleh dipersingkat maupun diperpanjang. Boleh juga menambah kolom baru atau menghilangkan kolom yang dianggap tidak terlalu membantu. Begitulah cara saya merangkai outline ini setelah berusaha mempraktikkan One Page Novel tetapi tidak berhasil. Mungkin, dengan mengutak-atik outline ini, kamu juga bisa menciptakan outline-mu sendiri yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamananmu.

Bila ada pertanyaan: kirim pesan di ask box blog ini, kirim pesan di Instagram, atau kirim pesan di CuriousCat.

Sebisa mungkin jangan menanyakan hal-hal seperti "Apa itu babak?", "Apa itu plot?", "Alur itu kayak gimana, sih?" Kalau kamu menanyakan itu, mohon maaf, saya mungkin hanya akan mengarahkanmu ke Google.

Terima kasih! Semoga bermanfaat.

[antariksach]

About Fantastic Five

Entri ini berisi informasi dasar mengenai Fantastic Five dan Proyek F5.

What is Fantastic Five?

Sebelumnya, telah dideskripsikan bahwa:

Proyek F5, merupakan proyek besar yang terdiri atas beberapa proyek kecil (yang pada praktiknya tidak kalah besarnya) yang menceritakan sekelompok remaja yang bersahabat (dan bertikai dengan satu sama lain) selama menjadi siswa SMA Bomantara.

"Sekelompok remaja yang bersahabat" itu tergabung dalam sebuah kelompok persahabatan atau geng bernama Fantastic Five. Nama "Fantastic Five" terinspirasi dari Fantastic Four dalam novel High School Paradise karya Orizuka (2006) dan cuma diganti angkanya saja karena pada saat itu penulisnya (baca: saya) kurang kreatif.

Pada dasarnya, ada sepuluh remaja dalam Fantastic Five, yang sebagian menjadi tokoh utama, sebagian menjadi tokoh pendukung. Beberapa dari mereka seumuran, beberapa lagi lebih muda atau lebih tua dari yang lain. Mereka adalah Rendi, Tirta, Nawang, Adit, Dayan, Nina, Astrid, Luna, Bunga, dan Andara.

What is Project F5?

Kebanyakan naskah saya disembunyikan dari dunia. Hanya Proyek F5 yang saya izinkan untuk diakses dan dibaca, dan maka dari itu paling mudah diketahui dan dikenal.

Proyek F5 terdiri atas tiga buku yang masing-masing berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dalam satu semesta yang sama. Tiga buku itu sering saya sebut dengan kode nama. Saya selalu menyebut karya-karya saya dengan kode nama karena itu lebih praktis (dan hemat huruf). Tiga buku itu adalah:

Buku 1: Planet Luna (NL) Buku 2: Empat Pilar (RT) Buku 3: Jurnal Andara (AA)

Selain tiga buku di atas, cerita lain yang berkaitan dengan Proyek F5 adalah Episode Dayan (DB) yang merupakan prekuel dan Kronik Damas yang merupakan spin-off.

Uraian lebih lanjut tentang setiap buku:

NL and RT

Planet Luna (NL)

Menceritakan Luna dan Nawang yang sama-sama baru menjadi siswa kelas 10 di SMA Bomantara. Luna yang inferior membenci Nawang, tetapi Nawang yang baik hati ingin sekali berteman dengan Luna. Di buku ini, mereka berusaha saling mengenal, belajar memahami orang lain, menerima diri mereka sendiri, merasakan cinta pertama dan patah hati. All those freshman stuffs. Fantastic Five diperkenalkan.

Empat Pilar (RT)

Menceritakan Tirta, Rendi, Nina, dan Astrid yang merupakan 'pelopor' dari Fantastic Five. Di buku kedua ini, persahabatan mereka retak karena diguncang perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan semakin banyaknya orang baru dan masalah yang mereka temui di kelas 11 SMA, mulai dari menyukai pacar sahabat sampai belajar merelakan orang yang sudah meninggal. Tirta menjadi tokoh sentral.

AA and DB

Jurnal Andara (AA)

Merupakan buku final Proyek F5 dan menceritakan Adit dan Andara. Andara yang sedang mengisi gap year dengan bekerja untuk menabung dan membiayai adiknya yang bersekolah di SMP Bomantara, bertemu dengan Adit yang diam-diam menyimpan jurnalnya yang hilang. Di buku ini, Fantastic Five harus menghadapi dilema-dilema di penghujung masa SMA, mulai dari "LDR atau putus" hingga memilih untuk menuruti keinginan orang tua atau berselisih jalan dengan mereka.

Episode Dayan (DB)

Merupakan prekuel dari trilogi F5 yang berlatar kelas 8 SMP. Menceritakan Dayan, anak bandel di SMP Bomantara yang berusaha berubah agar bisa menjadi anak baik dan memiliki hidup yang normal seperti anak-anak lain yang selama ini selalu membuatnya iri. Di buku ini, Dayan baru mulai dekat dengan Rendi dan Fantastic Five, dan pertama kali berkenalan dengan Bunga.

Miscellaneous

Kronik Damas adalah cerita lepas yang ditulis untuk character study (pendalaman karakter) Damas. Damas adalah salah satu tokoh pendukung di Empat Pilar.

Andara dan Bunga tidak bersekolah di SMA Bomantara, tetapi di SMA negeri yang berbeda. Keduanya sama-sama lebih tua dari anggota Fantastic Five yang lain (Andara lebih muda dari Bunga).

Setiap buku Proyek F5 memiliki tokoh pendukung yang berbeda-beda. Sheila, Thalia, dan Cecilia di Planet Luna; Bellarina, Damas, Junior, dan Radit di Empat Pilar; Athea, Mas Hogan, Amerta, dan Ratih di Jurnal Andara; Alvin, Daniel, dan Liliana di Episode Dayan.

Hal yang saya tekankan dalam menulis setiap cerita Proyek F5 adalah pendalaman emosi atau emotional depth. Saya sering tidak menemukan itu dalam novel remaja lokal yang saya baca, jadi saya menulisnya sendiri.

Where to Read Them?

Beberapa judul Proyek F5 sudah dipublikasikan di Wattpad dan dapat dibaca secara gratis.

Baca Planet Luna

Baca Empat Pilar

Baca Episode Dayan

Baca Kronik Damas

Bila ada pertanyaan, silakan bertanya di sini (ask box) atau sini (curiouscat)!

[antariksach]

What I Write

Beberapa proyek menulis yang sedang saya kerjakan, sedang direncanakan, dan atau sudah selesai ditulis, di antaranya:

Proyek F5, merupakan proyek besar yang terdiri atas beberapa proyek kecil (yang pada praktiknya tidak kalah besarnya) yang menceritakan sekelompok remaja yang bersahabat (dan bertikai dengan satu sama lain) selama menjadi siswa SMA Bomantara. Drama, romance, school life, coming of age.

Proyek Cosmos, merupakan proyek yang penginnya dibesar-besarkan tetapi sampai sekarang saya belum menemukan cukup tenaga dan dedikasi untuk mewujudkan itu. Low fantasy, sedikit thriller (maunya), school life, coming of age.

Proyek-proyek lain yang sudah ada kode namanya tetapi belum ada kerangka apalagi naskahnya (saya masih stuck sama Proyek F5, Tuhan tolong). Beberapa school life, ada juga college life. Semuanya coming of age.

[antariksach]

Who I Am

Halo! Panggil saja saya Sach, Mik, atau Rif (salah satu saja, jangan mengarang nama lain). Ray Bom adalah nama pena. Saya senang melakukan banyak hal, salah satunya menulis. Saya menulis cukup banyak hal, tetapi yang paling sering dihasilkan adalah fiksi remaja. Saya memang menyukai kisah-kisah berlatar sekolah yang diperankan remaja-remaja berseragam, baik dalam buku (novel, komik) maupun media visual (anime, drama, film).

Kendati begitu, preferensi baca dan nonton saya tidak terbatas pada fiksi remaja. Saya membaca dan menonton berbagai macam genre dan tema. Genre dan tema film favorit saya justru bukan drama remaja, melainkan thriller zombie. Beberapa buku favorit saya adalah Petir karya Dee Lestari, Pasung Jiwa karya Okky Madasari, dan Flipped karya Wendelin van Draanen yang cenderung bertema coming of age tetapi rating-nya bervariasi.

Untuk saat ini, cerita yang saya tulis hanya fiksi remaja, dan saya sedang belajar mengeksplorasi genre dan tema lain.

Salam kenal!

[antariksach]

it’s okay to enjoy things. it’s okay to take pleasure in eating. it’s okay to talk about your interests. it’s okay to style yourself in a way that makes you happy. it’s okay to speak up about things you want to do. in fact, it’s more than okay, it’s important. it’s good and it’s necessary. allow yourself to find happiness wherever you can, and savor it. you deserve it.