Tumgik
anyinyo · 2 years
Text
Perpanjangan Sim Online
Samarinda, 19 Maret 2022
Halo! Udah lama banget ngga update postingan. Kalau jaman sebelum nikah lumayan sering karena masih suka galau :)) sekarang masih sih, tapi galau milih sekolah anak hehe.
Ceritanya, awal bulan Maret aku nyobain perpanjangan SIM C pakai cara online untuk pertama kalinya. Alasan pengen online karena terlalu mager buat antre, ketemu banyak orang karena pandemi, besides sejak pandemi aku ngerasa introvert makin menjadi-jadi 😅
Back to topic. Awalnya aku googling cara perpanjangan di sini (Samarinda) gimana alurnya. Kalau offline kudu antre dari jam 6 pagi dan belum tentu dapet kuota, belum lagi syarat harus bawa surat keterangan domisili dari kelurahan. Udah males duluan. Fortunately, baca artikel bisa perpanjang online dan ngga butuh surat macem-macem. Cukup ngajuin lewat aplikasi SINAR Digital Korlantas. Well, akhirnya nyoba. Disarankan pengajuan perpanjangan 90 hari sebelum masa berlaku habis untuk jaga-jaga misal pengajuan ditolak atau lagi traffic. Aku butuh waktu dari download aplikasi sampai SIM delivered kurang lebih 12 hari, yang bikin lama adalah proses pra collecting di polres. Next time bakal pick up sendiri daripada dikirim ke rumah biar lebih cepat.
Tahapannya:
Install aplikasi Digital Korlantas (SINAR), aplikasi ePPsi SIM (untuk tes psikotes online), dan aplikasi e-Rikkes (untuk cek kesehatan semi online).
Buat akun dan isi basic data (ikuti alur sampai akhirnya terverifikasi dan bisa login).
Siapkan file pas foto (kriteria semua foto ada di aplikasi, baca semuanya dengan teliti), foto tanda tangan di atas kertas putih, foto KTP, dan foto SIM yang akan diperpanjang. Pastikan sesuai kriteria biar lancar prosesnya dan ngga ditolak. Cukup cintamu aja ya yang ditolak #eh canda ditolak 😜. Upload dan pastikan semua file terverifikasi.
Lakukan psikotes melalui aplikasi ePssi SIM, bayar 37.500 rupiah pakai virtual account. Kalau mau memulai tes, pastiin lagi free karena ada timer nya dan kita ngga bisa back to previous page. Di akhir sesi kita bisa langsung tau hasilnya (lolos atau ngga) dan hasil dikirim ke email. Berlaku selama 3 bulan.
Lanjut, tes kesehatan via e-Rikkes. Kita perlu ngisi kuesioner sesuai kondisi kesehatan kita. Selain ngisi for online, kita masih perlu dateng ke fasilitas kesehatan yang udah ditunjuk polres setempat (tenang, udah ada daftarnya, tinggal kita pilih dan masukkan tanggal yang kita pilih. Semacam bikin appointment sama dokter lah). Pengalamanku, kalau kita udah isi form di e-Rikkes dan udah daftar online, prosesnya cepet ngga sampai 10 menit. Cuma veriikasi data dan ditanya golongan darah. Kita perlu bayar di tempat 30ribu rupiah on cash. Hasilnya langsung muncul dan juga dikirim ke email.
Next, tinggal ikutin alur. Isi rekening kita yang digunakan kalau terjadi penolakan dan perlu ada pengembalian uang. Lalu pilih metode pengambilan. Mau self pick up atau dikirim ke alamat tujuan. Kemarin biaya total pembuatan SIM dan ongkir (di luar tes kesahatan dan psikotes) kurleb 102ribu rupiah (biaya cetak SIM C 75ribu rupiah). Kalau sudah bayar, tinggal tunggu jadi, Kita bisa lihat progresnya via app.
Emang sih lebih mahal ketimbang offline, but I prefer online anyway. Ngga perlu antre pagi-pagi dan kumen cukup diatas tadi. Yaaa.. Ada cost yang dibayar buat gantiin effort go offline. No probs.
Dari awal sampai akhir sebenernya nemu kendala:
Rekening yang dipakai cuma BNI
Kurir pengiriman cuma Pos Indonesia
dan ketika masukin nomor rekening dan akan lanjut ke step selanjutnya yang terjadi adalah loading lama. Sampai aku chat adminnya Digital Korlantas dan mendapat saran disuruh ngecek berkala, misal tetap loading disuruh ngajuin offline. Lah kok repot :(. Aku coba reinstall beberapa kali tapi tetep stuck ketika sampai di tahap veriikasi rekening. Untungnya, masalah terpecahkan setelah pakai hape suami. Ya walaupun ngulang lagi masukin file dari awal, tapi file hasil psikotes dan tes kesehatan ngga ilang.
Finally jadi juga! Tahun depan siap-siap mengulang proses yang sama buat perpanjangan SIM A wkwkwk.
Tumblr media Tumblr media
(Walaupun lebih suka design lama, lebih wow gitu)
3 notes · View notes
anyinyo · 3 years
Text
Been a while since last cover song made and it's the first time I feel like making MV for my single 😆😆😆 haha, enjoy!
MUSIC
Vocal @anyinyo
Instrument - Pianonest (Youtube)
ANIME
sleepyhugs - [lonely] A N I M E A E S T H E T I C #4
POEM
Title "Ame Nimo Makezu" - Not Losing to The Rain
Written by Kenji Miyazawa
Whisper by Yoko Nihongo
EDITED by Gun Woo Oppa ✨
2 notes · View notes
anyinyo · 3 years
Text
Menyapih Aksara
Jogja, 5 Agustus 2021
Dalam rangka #WorldBreastfeedingWeek2021, pengen sharing pengalaman menyapih Aksara yang dimulai 2 bulan lalu, tepatnya tanggal 11 Juni 2021. Awalnya, aku pengen ketika Aksara 2 tahun udah berhenti minum ASI. Tapi seringnya, realita ngga sejalan dengan rencana. Sampai usia 31 bulan (aku kasih extend waktu 6 bulan lebih) barulah berhasil. Caranya? Alhamdulillah dimudahkan Allah. Memang perlu niat bulat, ketegaan, konsistensi, dan minta sama Allah untuk dimudahkan. Sebelum berhasil, aku udah sounding ke Aksara sebelum usia 2 tahun, kasih tau kalau berhenti mimik (istilah yang kami pakai untuk proses menyusui) kalau udah 2 tahun. Aku sounding dari usia 18 bulan. Tiba waktunya, malah makin nempel dan nangis kalau ngga diturutin. Mungkin karena aku belum sepenuhnya niat buat menyapih dan berpikiran kalau, "yaudahlah ya.. Ngga usah saklek amat. Lagian ngga ada alasan medis harus berhenti menyusui cepet-cepet dan aku masih menikmati attachment dan bonding sama Aksara selama menyusui."
Sampai akhirnya, ada kesempatan pulang ke Jogja yang mana rumah ngga nempel sama tetangga, jadi kalau Aksara perlu nangis kenceng waktu disapih ngga bakal ganggu tetangga ehehee. Emang bener, hari pertama menyapih nangis kurang lebih 1,5jam sambil dipeluk sampai akhirnya minta gendong dan tertidur dengan sendirinya. Yang tadinya siap-siap begadang karena biasanya tengah bobo minta mimik, ini bobo pules sampai pagi. Kuterharu :').
Bangun pagi biasanya auto nyari mimik. Waktu itu memang nyariin, tapi digendong Ayahnya dan lihat ayam di halaman. Tanpa drama. Seharian. Alhamdulillah. Dan itu berlanjut sampai sekarang. Menyapih Aksara yang ternyata less drama. Memang ada waktunya sendiri kapan anak siap untuk disapih, untuk lahap makan, untuk potty training, dan tahapan lainnya. Ngga usah dipaksa, santai, apalagi dibandingkan dengan anak lainnya yang lebih cepat melalui fase-fasenya. Yang ada ortu dan anaknya stress. Akhirnya keinginanku untuk WWL alias Weaning with Love bisa terwujud. No oles-oles (sempet sihsekali olesin kayu putih, itupun anaknya ngga keganggu :P) ataupun dengan cara berbohong.
Meskipun beberapa hari sampai minggu setelah hari pertama penyapihan, Aksara jadi clingy banget ke aku, dan bisa dibilang mengalami separation anxiety karena sebagai peralihan lepas dari kebiasaan menyusui tapi pengen tetap dekat dengan ibunya. That's normal dan aku nikmati prosesnya. Ada kalanya besok bakal lebih milih main sama teman-temannya ketimbang Ayah Ibu (oh no +__+). Oiya, setelah disapih, Aksara jadi lebih gampang makannya. Aku senaaang 😍. Selamat ya Aksara, sudah makin mandiri. Walaupun udah ngga butuh mimik lagi, tetap bisa dekat dengan Ibu. Terima kasih sudah mengajarkan Ibu banyak hal, sejak awal menyusui sampai saat ini. Sudah memberi kesempatan bagi Ibu untuk bisa mengASIhi tanpa banyak kendala. Love you, Aksara si Anak Baik! ❤️
Untuk para Ibu yang akan, sedang, sudah berhasil menyapih. Take your time, listen to your heart and child. Nikmati prosesnya, ngga perlu terburu-buru. Kita semua hebat dengan masing-masing effort dan kisah dibaliknya 😊
2 notes · View notes
anyinyo · 3 years
Text
Meskipun jatuh hati tidak dapat diatur, tapi aku beruntung mendapati hatiku bertaut pada sosok yang ketika kubaca tulisan diatas, dialah yang terbayang. Semoga selamanya.
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
anyinyo · 4 years
Text
(Mencoba) Workout Rutin
Berawal dari lihat akun IG-nya @alodita dan tiba-tiba Gun Woo Oppa beliin yoga-mat, jadi ke-trigger untuk rutin workout. Tujuanku biar badan lebih fit dan bakar lemak tipis-tipis, bukan untuk menurunkan berat badan yang udah defisit 6kg ini 😂.
Mulai rutin tiap hari workout sejak sebulan lalu (awal bulan Juni) bermodalkan Youtube dan yoga-mat. Aku lebih suka workout di rumah karena ngga perlu pakai baju panjang, kayak sauna jatuhnya dan bikin demotivasi hehe.
Selama 3 minggu pertama berturut-turut diawali dengan 10 Minute Morning Yoga for Beginners by Sarah Beth Yoga lalu lanjut join Chloe Ting's Abs 2 Weeks Workout Challenge.
youtube
youtube
Within first week I felt pain in my a** . Secara sebelumnya ngga pernah workout, pasti langsung bereaksi otot-ototnya. Terutama bagian perut karena gerakan challenge. Yoga yang aku pilih sangat ringan, tujuannya untuk pemanasan dan stretching. Alasan yang kedua karena instruksinya jelas, dan santai, ngga banyak ngomong hehe.
Setelah lewat satu minggu, everything feels easier. Oiya, dalam 2 minggu abs belum terlalu kelihatan di aku, karena ngga didukung konsumsi clean foods dan masih makan apapun kali ya. Memang aku ngga mau yang drastis karena tujuanku biar fit aja. Kalo perut beneran bisa kayak mbak Pevita itu bonus 😁.
Meskipun abs challenge-nya untuk 2 minggu, masih aku lanjutin sampai sekarang. Di minggu ke-3 udah mulai kelihatan otot perutnya, lho! Sayangnya ngga bisa kasih lihat before and after ya hihii. Yang jelas selama 3 minggu, lingkar perut mengecil dari 69cm jadi 67cm. Lumayan lah ya.. akhirnya aku memutuskan untuk keep it up tapi di selang-seling dengan workout lainnya.
Berhubung aku ngga suka yang terlalu capek dan jumping, berikut workoutku selain di atas:
youtube
youtube
youtube
Semoga bisa commit dan konsisten. Salam olahraga ✊😄
0 notes
anyinyo · 4 years
Text
Hooked Up with Sourdough
Awalnya tertarik sama sourdough karena temen aku, sebut saja namanya @sekarparkit 😸, sering baking dan sharing soal sourdough-nya. Trus jadi penasaran, apa sih bedanya sama adonan biasa? Ribet ngga sih? Gimana caranya?
Aku googling deh, dan oohh ternyata yang dimaksud di dalam Madre-nya Dee Lestari tu ini.. baca bukunya udah dari kuliah, tapi baru kecantol sekarang haha. Selain itu, aku juga baru ngeh kalau udah pernah nyobain sourdough bread waktu masih hamil, diajakin adekku @deaninggar jajan di @kebunroti . Waktu itu adekku jelasin in brief apa itu sourdough tapi aku hanya paham selintas, trus baru ngeh sekarang.
Setelah googling apa gimana itu sourdough, lihat tutorial di youtube, kepoin aku IG yang kiblatnya sourdough, ngulik website Little Spoon Farm (aselik ini insightful) dan tanya-tanya ke @sekarparkit of course, akhirnya aku mantepin buat bikin sourdough.
Sourdough/starter/levain/madre/biang itu ragi alami yang dibuat dari fermentasi air dan tepung selama kurang lebih satu minggu atau sampai raginya siap. Caranya macem-macem sampai awalnya bingung mau nerapin yang mana 😅.
Percobaan pertama gagal. Aku buat dari air dan tepung protein sedang. Di hari ketiga ngga bisa tumbuh, dan permukaannya berair. Mungkin belum sepenuhnya gagal, tapi aku memutuskan untuk sudahi saja (seperti hubunganku dengannya dulu, halah).
Selanjutnya, setelah dapat pencerahan dari @sekarparkit, akhirnya berhasil. Thank you, kar! 😁
Aku fermentasiin dulu buah anggur selama 5 hari. Setelahnya baru aku campur tepung protein tinggi. Hasilnya cepet banget tumbuh padahal baru satu kali dicampur tepung. Dan makin kuat setelah dikasih makan/feeding (pencampuran tepung dengan air dan sebagian sourdough) 2 kali. Setelah aku feeding 2 kali dan berkembang 2-3 kali lipat, aku cek kematangannya di air. Ternyata berhasil mengambang, artinya sourdough siap dipakai. Yeay!
Kalau seminggu cuma pakai 1-2 kali, sourdough bisa disimpan di kulkas. Feeding cukup seminggu sekali atau waktu mau dipakai. Biar ngga kebanyakan nyimpen/ buang discard.
Total pembuatan sourdough dari awal fermentasi anggur sampai matang adalah 7 hari. Feeding pertama aku pakai ratio untuk sourdough, air, tepung adalah 1:2:2. Lalu feeding kedua pakai ratio 1:4:4. Makin besar dua angka dibelakang, makin lama waktu yang diperluin sourdough untuk bertumbuh. Ini cocok buat yang metode bakingnya selow, ngga diburu-buru waktu dan orderan wkwk.
Oiya, i named it with Darling, simply biar si sourdough ngerasa disayang dan bisa bertumbuh dengan baik dan berumur panjang gitu, hihi. Aamiin.
Tumblr media
Pict 1. Hasil fermentasi anggur hari ke-5 (1 Juli 2020, jam 17.00 WITA).
Tumblr media
Pict 2. Campuran air fermentasi+tepung dengan ratio 1:1 (1 Juli 2020, 17.15 WITA).
Tumblr media Tumblr media
Pict 3. 16 jam kemudian Darling sudah tumbuh lebih dari 2 kali lipat (2 Juli 2020, 09.00 WITA).
Tumblr media
Pict 4. Hasil 3 jam setelah feeding pertama dengan ratio 1:2:2 (2 Juli 2020, 12.00 WITA).
Tumblr media Tumblr media
Pict 5. Darling mulai menurun setelah 12 jam dari feeding sebelumnya, tandanya perlu dikasih makan lagi (2 Juli 2020, 21.00 WITA).
Tumblr media Tumblr media
Pict 6. Kiri: feeding dengan ratio 1:4:4 (2 Juli 2020, 21.15 WITA) dan Kanan: 12 jam setelahnya dan udah siap dipakai (3 Juli 2020, 09.00 WITA).
3 notes · View notes
anyinyo · 4 years
Text
My Daily Skincare (2)
Sebelumnya, aku pernah share dan review skincare rutin yang aku pakai. Nah udah tiga bulanan ini aku nambahin dua step skincare dan ngasih efek yang terbilang oke. Apa aja?
(Disclaimer: all the items I use don't always fit to yours. So, choose only based on your skin type and problems, if any)
1. Ultimate Moisturizing Light Lotion Hada Labo Gokujyun
Tumblr media
a.k.a toner. Aku beli ini karena baca di female daily review dan dapet rating tinggi. Harganya affordable (waktu itu beli di century 50-60ribuan) dan awet. Aku pakai dari bulan September sampai sekarang masih nyisa dikit.
Aku pakai toner ini di pagi dan sebelum tidur malam, setelah bersihin muka. Sebagai first step sebelum lanjut pakai essence/serum. Cara pakainya dituang ke tangan, terus ditepuk-tepuk ke seluruh wajah dan leher sampai agak meresap.
Review: ngga ada aroma wangi-wangian sama sekali. Tekstur cair mirip air tapi agak kental dikiiiiit aja. Meskipun di kemasannya buat oily skin, di muka aku yang normal to dry ngga bikin kering, ngga bikin bruntusan atau BO. Hasilnya sesuai sama klaimnya, soft and subtle. Kulit wajah jadi lembab lembut dan kenyaaal.. Love it. Tapi kurangnya satu, masih ada unsur parabennya. Makanya setelah habis, aku coba cari produk lain yang paraben free tapi tetep ekonomis (penting sis :P)
2. Nacific Phyto Niacin Whitening Essence
Tumblr media
Luuuuv banget sama produk ini! Aku mulai pakai awal Oktober dan sampai sekarang masih nyisa setengah botol. Menurutku worth the price. Aku pakai sekali dalam sehari di pagi hari setelah mandi. Setelah toner, pakai essence ini, lanjut sunscreen dan eye cream. Kebetulan aku bukan tim pakai bedak kalau stay di rumah aja karena aku mikirnya kalau pakai bedak, kulit jadi kurang bisa bernafas. Ribet? Nope. Emang butuh effort kalau mau kulit wajah sehat. Selain lihat kandungannya, juga me personally lihat harga. Banyak kok skincare bagus tapi harga masuk akal 😃. Kuncinya satu: istiqomah pakainya :D
Review: muka aku lebih halus dan warnanya rata. Aku ngerasa lebih cerah, tapi mungkin karena warna kulit wajah lebih rata, jadi kelihatan sehat daaan glowing. Aku pakai skincare tujuan utamanya bukan mencerahkan, yang penting kulit bersih, kenyal dan hydrated. Kalau jadi cerah, itu bonus wkwkwk.
0 notes
anyinyo · 4 years
Text
Tentang Matahari
Dalam diamnya, matahari tak pernah menggerutu meski dalam hati.
Entah sudah berapa juta tahun ia menapaki lintasan yang sama, menyapa mereka yang itu-itu saja.
Apa jadinya jika ia tiba-tiba pergi? Namun pada akhirnya, matahari tetap disana karena ia tahu tak akan ada yang dapat hidup tanpanya. Sedetik pun. Meskipun keberadaannya terkadang tak dirasai karena mereka tahu, matahari tidak akan kemana-mana.
Hingga nanti waktu yang menghentikannya, dan semua merindukannya sebelum akhirnya ia tiada.
0 notes
anyinyo · 5 years
Text
My Daily Skincare (1)
Siapa disini yang ngalamin juga muka kusam setelah lahiran angkat tangaaaan~
Yes, itulah yang membuat aku lumayan ngga pede beberapa bulan lalu karena tiap ngaca apalagi sambil gendong Aksara, kumerasa diriku bagai Upik Abu :')
Waktu hamil sih jangan ditanya, pregnancy glow does exist. Tapi begitu hormon hamilnya ilang, langsung suram wkwkwk. Mungkin juga karena selama hamil ngga pernah pakai skincare macem-macem karena takut bahannya nggak aman,
Nah, sekarang Aksara udah 9 bulan dan setelah mencoba telaten pakai skincare, muka eik udah berangsur-angsur kembali seperti sedia kala. Tapi emang ngga secerah jaman pakai krim dokter E*ha. Kuakui, emang bagus bangettttt tapi setelah stop pake jadi breakout paraaaah. Yang sebelumnya ngga pernah jerawatan di pipi, waktu stop jadi kacau balau :( Nggak lagi pakai krim dokter insyAllah.
Naaaah, kali ini aku share skincare yang saat ini aku pakai regardless efeknya signifikan atau bakal cocok or ngga di orang lain loh yaa..
1. Wardah Creamy Wash C-Defense
Aku pakai facial wash ini waktu mandi dan sebelum tidur malam.
Review: ada efek mencerahkan, aromanya fresh citrus, dan cocok di mukaku. Kayaknya bakal jadi facial wash andalan.
2. Evete Naturals Face Mist (Repairing)
Aku pakai ini setelah bangun tidur dispray ke muka dan leher dan diusap pakai kapas. Spray lagi kalau mau aplikasiin serum atau moisturizer, atau semprot aja ke muka kalau lagi pengen nyegerin muka tapi males ke kamar mandi :P
Review: refreshing dan aroma lemonnya bikin nyaman :*
3. Neogen Day Light Sun Protection Sun Screen SPF 50
Aku memutuskan buat beli ini setelah baca female daily review. It has high rating and good testimonials. Sekalinya nyoba, loooove banget!
Review: kandungannya yang aman, aromanya enak hint citrus, kalau dipake kasih efek glowing dan tone up, tapi ngga bikin oily dan no white cast, SPF nya tinggi dan yang paling penting cocok di mukaku. Worth the price lah. Huhuu kuterharuuuu..
Oiya, aku pakai nNeogen ini tiap habis mandi pagi dan sebelum keluar rumah.
4. Sebamed Anti Ageing Q10 Lifting Eye Cream
Aku memutuskan beli eye cream ini setelah (lagi-lagi) baca ulasannya di female daily forum dan beberapa review di beautyblog. Sadar diri kalau hampie kepala 3, alangkah baiknya mempersiapkan dari sekarang biar wrinkle ngga terpampang nyata seiring bertambahnya usia wkwkwk. Cukup dioles di tulang mata atas dan bawah, bukan pas di kelopak mata dan under eye-nya ya, tiap pagi dan sebelum tidur.
Review: dalam sebulan pemakaian, lumayan menyamarkan fine lines di bawah mata, kita lihat 6 bulan lagi barangkali bisa semulus Nadya Hutagalung :D. Warna krimnya putih dan cukup dikiiit aja pakainya.
5. Banana Boat Sport Sunscreen Lotion SPF 50
Sebenernya pakai produk ini dalam rangka biar cepet habis karena udah mau expired, sayang banget kalau dibuang padahal isi masih setengah. Aku pakai ini tiap habis mandi untuk body lotion karena kulit sering kena matahari dan ngga nyadar diri ini agak tanned karena sering cuci piring siang-siang :P (maklum, tempat cucinya outdoor biar bisa sambil nyari angin) .
Review: teksturnya light, water resistant, cepat meresap dan ngga berminyak. Tapi sayangnya this isn't oaraben free. Begitu habis, no more buying this product, except kalau ada rencana mau berlibur saat summer :D
6. Lip Juicers Coconut, Passionfruit, and Carrot from The Body Shop
Selain kulit muka dan badan, bibir juga bisa gosong kalau kena matahari. Suka banget sama aroma dan warna lip juicer yang varian ini. Wangi seger khas passionfruit dan warna bibir jadi pinkish natural. Aku pakai ini sesering mungkin. Review: tekstur lebih padat dari lip balm, packagingnya oke karena lucu, ergonimis dan hygiene (ngga kayak kemasan yang lip balm yang kudu dicolek pakai jari buat aplikasiin) dan lebih berwarna.
7. Fresh Herbs Origin Serum
Serum ini awet banget ngga habis-habis padahal dipakai tiap sebelum tidur malam, sampai udah muncul packaging yang baru dan improved formula juga belum bisa beralih. Sebenernya dianjurkan dipakai pagi dan malam setelah pakai toner, tapiii kalau dipakai pagi kurang nyaman di aku karena serumnya agak oily. Pernah aku coba pakai pagi hari, eh sampai siang jadi keringetan mukanya. Sumuk :)).
Review: Serum ini mengklaim bisa memperbaiki kondisi kulit dan mengecilkan pori-pori. Di aku, yang kerasa adalah wajah jadi lembab, softer, warna kulit wajah jadi even, dan pipi lebih bouncy. Untuk efek mencerahkan sih ngga terlalu kerasa. Tapi kulit sehat ngga selalu yang putih gitu kaaan hehe. Oiya, awal pemakaian bakal ada efek tingling alias clekit-clekit gatel di wajah, tapi bakal menghilang kalau rutin pakai.
8. Freeman Beauty Infusion Hydrating Cream Mask Manuka Honey+Collagen
Suka banget sama masker ini, rasanya nyaman banget dan gampang diaplikasiin. Aku pakai masker seminggu 2-3 kali, gantian selang-seling sama masker freeman satunya (see no.9).
Review: teksturnya mirip body lotion, aromanya manis khas madu, tinggal diaplikasiin ke wajah dan leher, leave it 10-15 min the wash it. Setelah pakai masker ini wajah jadi super lembab, lebih kenyal dan berasa lebih muda 5 tahun wkwkwk.
9. Freeman Exfoliating Diamond Mineral Clay Mask+Scrub
Kapan lagi maskeran pake diamond?? Hahaaay.. another skincare product yang ngga habis-habis. Untungnya masker freeman ini best before-nya sampai 36months. Ini masker freeman yang pertama aku beli dan entah kenapa dulu pilih varian ini diantara banyaknya varian freeman. Honestly, aku ngga terlalu suka masker scrub (karena suka merah-merah kalau kena yang dikit kasar), but this one is nice thou.
Review: butiran scrubnya ngga gede jadi masih bisa ditolerir kulit mukaku, ada efek dinginnya yang bikin seger semriwing kalo abis dibersihin, wanginya super enak, dan ada remahan berliannya boooo' (boong ding hehe, semacam glitter) jadi kelap kelip tipis gitu pas lagi maskeran. Kapan lagi kan maskeran pakai diamond~ 😆
10. Face Mask Yellow Glow from Evete Naturals
Nyoba ini karena diiming-imingi temen dan emang enaaak. Masker ini di dalamnya ada 10 pieces face mask bentuknya powder untuk sekali pakai, sebotol essence dan sendok takar essence. Jadi kita dimudahkan banget buat bikin adonan maskernya karena udah ada takarannya.
Review: habis maskeran pakai ini muka kinclong bersih halus dan mulussss...testi dari suami dan ngerasain sendiri. Tapi kudu ati-ati buat beberapa skintone karena bakal kelihatan semu kuning after pemakaian. Jadi mending kalau pakai jangan sebelum pergi, biar aman aja. Sebelum tidur misal. Oiya, di adonan maskernya aku tambahin beberapa tetes serum Fresh Herbs biar lebih "rich" dan lembab setelahnya.
Last but not least..
11. Strawberry Body Butter from The Body Shop
This is such heavenly body butter. Why? Karena tekstur dan wanginya berasa dimanja pas pakai hahahaa ((dimanja)) sampai-sampai ngga pernah skip kalau pas lagi ngeluarin versi big size-nya. Udah langganan dari jaman kuliah, nyobain berbagai aroma tapi tetep balik lagi jatuh hatinya ke aroma strawberry. Aku pakai produk ini sebelum tidur malam biar kulit stay hydrated di ruangan ber-AC.
Review: bener-bener awet lembab di kulit, wanginya lembut dan tahan lama, tapi sayangnya ngga ada spfnya. Itu aja. But still love this one.
That's all my daily skincare about. Balik lagi, cocok atau nggaknya tergantung kondisi kulit ya. Semoga bermanfaat 😃
Ciaobella~
Tumblr media
0 notes
anyinyo · 5 years
Text
Curhat Dikit
Jam menunjukkan tepat pukul 12.00 tengah malam.
Jarang sekali aku masih terjaga hingga larut malam.
Dulu memang iya ketika masih kuliah, begadang menyelesaikan tugas atau materi presentasi untuk hari besoknya.
Kalau nggak mendadak, bukan mahasiswa namanya. Hehe, tapi bukan untuk ditiru ya.
Kalau sekarang, aku lebih sering cepat tertidur sambil menemani Aksara tidur. Tapi malam ini, aku mencoba menunggu rasa kantuk datang sembari bercerita disini.
Ternyata, menjadi seorang Ibu sungguh nano-nano rasanya. Ngga pernah terbayang sebelumnya akan "sekaya" ini rasanya. Dulu, waktu masih single, suka membatin tiap kali ada seorang Ibu yang menunjukkan kasih sayang sebegitunya ke anaknya, atau galau dan sedih berat ketika anaknya "hanya" sakit flu. Aih, aku malu sekali kalau mengingatnya.
Meskipun hidup lebih berwarna dengan adanya Aksara, terkadang aku merindukan saat aku masih punya rutinitas rumah dan kantor. Bisa bertemu dengan rekan kerja lengkap dengan daftar to do list, kadang bikin ketawa, kadang manyun.
Ketika sepenuhnya tinggal di rumah, tiap haru aku harus punya kegiatan di rumah. Entah sekedar beberes barang, melipat pakaian, bermain dengan Aksara, mencoba resep kue, membaca buku, atau sesuai masukan dari kakakku untuk sering menulis. Pokoknya harus sibuk, no bengong bengong club. Itu semua untuk tetap membuatku waras.
Bayangin aja tinggal di rumah, jauh dari keluarga, dan ngga ada lagi rutinitas ke kantor. Jangan dikira ini mudah, sungguh tidak Ferguso.
Tapi semua harus dijalani, bukan? Terus bersyukur karena ada suami yang sabar, anak yang sehat, tempat tinggal layak, ada yang dimakan, sehat, dan orang tua yang in shaa Allah selalu sehat dan panjang umur. Itu yang selalu aku ingat ketika mulai merasa down.
Udah ah, mau cerita gitu aja. For those who read this, sorry for wasting your time. It may not be your concern but it helps me to feel relieved. Night!
1 note · View note
anyinyo · 5 years
Text
Beach Camp, Yo!
27-28 Juli 2019
Setelah sekian lama, akhirnya ngerasain lagi tidur di tenda. Bedanya, sekarang bawa bayi besar dan bayi kecil 😆. Piknik kali ini bukan cuma bareng suami, tapi serombongan teman satu bangsalan dan seperantauan (bangsalan itu istilah di sini untuk nyebut kontrakan yang konsepnya kayak kost gitu).
Kami berangkat sabtu siang pukul 11.00 WITA naik mobil ke Pantai Tanah Merah di Samboja, kurang lebih 2,5 jam perjalanan darat dari Samarinda. First impression waktu sampai on the spot: wuih ada juga ya pemandangan alam kayak gini disini 😆 (monmaap biasanya yang dilihat Sungai Mahakam atau mall kalo di kota).
Di Pantai Tanah Merah ada banyak pohon cemara yang bikin teduh dan enak dilihat. Ada warung yang jual makanan, kamar mandi dan musholla. Tapi jangan dibayangin air lautnya biru kayak di Gunung Kidul yes, di sana airnya coklat.
Setelah para bapak bangun tenda, kami makan siang sambil menikmati angin pantai. Kebetulan cuaca hari itu agak mendung jadi langit lebih teduh.
Tumblr media
Malam harinya, setelah hujan sempat turun, kami makan malam sambil bakar sosis, bakso dan jagung. Kalau camping gini makan apapun jadi kerasa lebih enak, makan bareng-bareng di suasana yang beda.
Tumblr media
Ditambah lagi tenda kami pakai dekor lampu+bendera, udah kayak di pinterest aja 😍
Tumblr media
Bagus kaaaan.. yang ambil foto juga oke (muji suami sendiri sekali-kali gpp lah ya 🤣)
Trus anak-anak gimana? Jadi camping kemarin ada 4 balita, termasuk Aksa. Mereka semua happy bisa ikut enjoy main di alam terbuka dan tidur di tenda. Alhamdulillah :D cuman, Aksa sempet nangis-nangis selepas Isya karena kepanasan dan laper. Selanjutnya bobok pules walaupun hujan badai menerpa :D. Yap, kira-kira jam setengah 4 pagi hujan angin, lagi enaknya merem eh tiba-tiba angin kenceng dateng. Sampai ada tenda tetangga yang kabur 😂. Tapi udara jadi adem. Tidur tambah pules setelahnya 😛
Tumblr media
(Pagi di Tanah Merah)
Hari minggunya cuaca cerah, setelah sarapan indomie rebus pake telor (mandatory menu :p) kami beberes untuk kembali ke rumah. So happy karena weekend getaway kali ini bisa kasih pengalaman baru dan nyenengin buat anak-anak, buat para mamak dan bapak juga. Dan camping kali ini ngga ribet karena dibantu sama Lava Pijar karena ownernya temen sendiri (hahaaay sekalian promosi 😛), selain itu juga para bocil bisa diajak kerjasama, kiss atu-atu :*.
Finally one of my bucket list checked off : camping on a beach✔ 😍
1 note · View note
anyinyo · 5 years
Text
Baby Mochi is Coming!
Ngga kerasa udah lewat tiga bulan sejak Baby Mochi lahir. Baru sekarang sempet ngeblog lagi, daaan.. blog kali ini aku mau share pengalaman melahirkan pertama.
Sebelumnya tarik napas dulu pemirsa~
Kala itu tanggal 13 November 2018 pukul 02.00 WIB aku kebangun buat ke kamar mandi. Biasa, hamil gede bawaannya pengen pipis terus. Seselesainya, mau merem lagi susah. Setelah kurang lebih 20 menitan, akhirnya ngantuk juga.
Rasa-rasanya barusan merem, eh kerasa ada air yang keluar kayak, maaf, ngompol. Langsunglah tersadar 100% dan melipir turun dari kasur. Saat itu juga aku langsung sadar kalau itu air ketuban. Oh tidaaaak 😨
Honestly panik awalnya, tapi mencoba menenangkan pikiran karena nggak mau debay di dalam perut ikutan panik. Aku langsung telpon adek, which is kamarnya hadap-hadapan dengan kamarku. Luckily, adekku langsung menjawab di dering pertama. "Dek, ketubanku pecah, kamu ke kamarku ya bantuin bawa barang dan telpon Ibu."
Kebetulan malam itu Ibu (yang dari kemarin-kemarin udah siaga nungguin di rumah) tidur di rumah satunya karena habis ikut pengajian. Pikirku kasian Ibu malam-malam naik taxi online ke rumah, mending tidur di rumah bawah. Eh ternyata ketubanku pecah..
Alhamdulillah aku sudah nyiapin semua keperluan buat dibawa ke RS, mulai dari baju sendiri, baju bayi dan dokumen yang diperlukan.
Sembari ketuban terus keluar, akhirnya sampailah di RSKIA Sadewa, pukul 03.30 WIB. Ibu ternyata sudah sampai di IGD. Di IGD aku diminta berbaring, diukur tensi dan setelah ditamya sejarah pecah ketuban, for the very first time saya di-VT alias Vaginal Toucher alias cek dalam sama dokter jaga. Ternyata VT nggak sesakit itu, karena aku pernah ngerasain yang lebih nyus waktu tes HSG. Emang sih, rasanya nggak nyaman. Well, ternyata kepala debay masih jauh, jari dokternya sampai mentok belum keraba kepalanya. Belum ada pembukaan. Oke, masih terus afirmasi positif kalau bisa lahiran pervaginam dan minta Baby Mochi kirim sinyal gelombang cinta.
Pukul 04.30 WIB gelombang cinta mulai datang. Tapi jaraknya masih lama dan ringan. Sambil menunggu kamar VIP siap, aku terus hidrasi pakai minuman isotonik dan mineral (pikirku pokoknya biar nggak kekurangan air dan jumlah air ketuban bisa terjaga. Padahal ya nggak ngaruh, kebelet pipis terus yang ada. Yang penting usaha deh wkwk).
Pukul 05.30 WIB aku dipindah ke kamar VIP. Alhamdulillah rezekinya Baby Mochi, dapat kamar. Tapi begitu pindah ke kamar, kontraksi hilang. Nah lhooo..
Saat itu baru ada Ibu dan adekku yang mendampingi, kakakku sudah pulang duluan karena ada jadwal mengajar. Suami yang kebetulan sedang dinas di Balikpapan, langsung cari tiket pesawat first flight.
Pukul 09.00 WIB kontraksi mulai muncul lagi. Saat itu suami, bapak, mertua sudah datang. Aku pakai aplikasi Kontraksi Nyaman dari BidanKita untuk mengetahui perjalanan kontraksi sambil mendengarkan afirmasi. Perawat datang untuk VT, masih pembukaan 1.
Rasanya sungguh tidak nyaman. Selain karena tiap kontraksi datang, air ketuban merembes keluar, bolak balik pipis (dengan bantuan ibu sama adek, terima kasih banyaaak;)) dan banyak kepikiran juga air ketubannya cukup atau nggak sampai pembukaan lengkap.
Pukul 10.00 WIB saya bertemu dengan dr. Ariesta untuk pertama kali (karena qodarullah dr. Upi, dokter obsgynku, ke LN sampai Desember). Dokter Ariesta cek VT (lagi) dan masih pembukaan 1 (hiks). Melihat kondisi jumlah ketuban dan progress pembukaan, dokter memberikan 2 opsi: induksi atau SC. Saat itu aku yakin bisa melahirkan normal dan pengen induksi. Tapiiii.. orang-orang terdekat menyarankan untuk SC dengan pertimbangan risiko yang minim untuk bayi, sedangkan kalau induksi belum tentu obatnya berhasil bereaksi (bercucuran air mata-lah saya hiks). Belum lagi kalau opsi induksi yang diambil, perlu menunggu 12 jam lagi sampai obat induksi lengkap diberikan. Keputusan itu diambil setelah ngobrol dengan suamiku sambil sesenggukan. Yang membuatku setuju untuk SC cuma satu: Baby Mochi ada karena mukjizat Allah (aku pernah nulis soal story kehamilanku sebelumnya) dan aku ngga mau egois karena pengen lahiran normal sedangkan risikonya besar.
Operasi dijadwalkan pukul 16.00 WIB. Sembari menunggu waktu tiba, aku sempat di VT sekali oleh perawat. Barangkali pembukaan udah nambah karena aku mulai merasakan kontraksi intens. Eh baru bukaan 2. Makin mendekati pukul 16.00 WIB, kontraksi makin intens sampai udah ngga bisa senyum lagi. Rasanya masyaa Allah >.< dan sebelum aku dibawa ke ruang operasi, aku ditawarin untuk VT lagi tapi kutolak. Salahku disini, mungkin saat itu udah nambah bukaan dan harapan untuk lahiran normal makin nyata. Tapi aku udah ngerasain di VT 4 kali dengan rasa kontraksi yang sungguh nikmat. "Paling masih bukaan 4", pikirku. Sedangkan ketuban terus keluar tiap kontraksi. Kasihan anakku. Akhirnya aku dibantu suamiku untuk mandi sebelum operasi karena 2 hari kedepan ngga boleh mandi.
Waktu dibawa ke kamar operasi, aku tutup mata sambil terus istighfar. Di tengah kontraksi yang terus datang, aku segera berganti baju dan naik ke meja operasi. Ketika disuruh angkat kaki untuk selonjoran dan badan menekuk untuk disuntik anastesi, rasanya kayak mau pingsan huhu. Sayangnya, suami ngga boleh ikut masuk buat bisa dipeluk-peluk #eh
Pukul 17.03 WIB alhamdulillah lahir dengan selamat. Operasi berjalan lancar walaupun sempat bikin cemas. Why? Pertama, salahku adalah ngga menyiapkan mental buat SC jadinya selama proses operasi aku bisa dibilang panik. Baru tau ternyata kalau SC ngga sekedar disayat perutnya dan langsung diambil bayinya. Tapi juga ditekan sana sini sampai ngilu ulu hati dan masih kerasa ngilu disana sini (padahal udah dibius ya) dan itu bikin aku ngeri. Aku bilang ke dokternya, "dok, ini memang kerasa sakit ya?". Dokter menjawab, "masa sakit bu? Itu ada mesin penghitung detak jantung, kalau sakit suara beep-nya pasti jadi cepat, sedangkan sekarang normal saja kan bu? Iya juga siihhh..tapi tetep aja horror rasanya :| sambil mulut terus komat kamit baca dzikir.
Kedua, dr.Ariesta bilang, "wah..tadi kontraksinya udah nambah ya mbak? Soalnya bayinya udah turun sekali posisinya.." huhu iya dok +.+ Mungkin karena itu perutku ditekan sana sini agak lama. Trus dokter bilang lagi, "ini tali pusarnya nyimpul lho mbak, untung segera dieksekusi, kasihan bayinya."
Ngga lama kemudian dr. Ariesta bilang, "nih udah keluar bayinya.." then I said, "alhamdulillah..", tapi kok ngga denger nangisnya dok?" Si Baby Mochi langsung dibawa ke ruang sebelah, ngga lama kemudian kedengeran suara nangisnya. Alhamdulillah..
Sambil menunggu dijahit, Baby Mochi dikasih lihat ke aku sambil kucium. Aku cuma bisa terharu sendirian di ruang operasi. Suamiku mana huhuu..
Setelah selesai, aku dibawa ke ruang transit dan barulah bertemu dengan suamiku, dan di luar ruang operasi sudah berkumpul keluarga besar tersayang ya g datang untuk mengirimkan support dan doa ❤
Alhamdulillah, terlepas dari nggak tercapainya keinginanku untuk melahirkan normal pervaginam, tapi semua ada hikmahnya. Yang penting Baby Mochi lahir selamat tanpa kurang suatu apapun.
Keesokan harinya, pagi pukul 06.30 WIB, untuk pertama kalinya aku merasakan bahagianya menyusui. That little, soft, and smooth Baby Mochi I will always remember.
The lil'one that fully fills my heart from that day on, Aksara Saega Wiworo.
Tumblr media
1 note · View note
anyinyo · 5 years
Text
Pengalaman Pertama Periksa Kehamilan di Puskesmas dan.. Gratis
Halo!
Kayaknya beberapa waktu kedepan bakal sering share hal-hal yang berbau maternity dan kesehatan (buibu banget topiknya :D).
Pagi tadi, tepatnya hari Jumat 10 Agustus 2018, aku diantar suami ke Puskesmas Karang Asam Samarinda (cari yang deket rumah). Tujuannya buat cek kehamilan atau istilahnya ANC atau Antenatal Care. Sebenernya 3 hari lalu barusan kontrol ke obgyn dr. Andriansyah di Klinik Medika Segiri, tapi selama ini ngga pernah dikasih buku KIA (Kesehatan Ibu Anak) yang warnanya pink ituuuh..
Padahal waktu periksa kandungan sama dr. Upik di Sadewa Jogja bulan Juli lalu dikasih tau kalau ibu hamil harus punya buku KIA karena itu dipakai sampai besok anak kita lahir usia 5 tahun. Bahkan, kedepannya buku KIA itu jadi salah 1 syarat daftar anak untuk sekolah (atau malah udah diwajibkan?). Tapi berhubung stok buku KIA di Sadewa saat itu kosong, saya dianjurkan dr. Upik untuk periksa ke Puskesmas. Baik.
Nah ternyata baru bisa periksa di puskesmas hari ini, setelah diingatkan juga sama asisten dr. Andriansyah kalau perlu punya buku KIA. Jadi enak, dimanapun kita periksa, rekam medis kita selama hamil sampai besok anak kita usia 5 tahun ada di buku itu.
Kami berdua sampai di Puskesmas Karang Asam kira-kira jam 07.50 WITA. Ternyata sudah buka dari 07.30 WITA dan tutup jam 10.00 WITA, padahal kalau di google baru buka jam 08.00 WITA. Untung aja antrinya belum banyak. Aku langsung ambil nomor antrian 8. Cuma nunggu antrian 1 orang, aku dipanggil untuk daftar. Eh ternyata petugasnya orang Jogja hehe.. jadi lebih enak.
Aku diminta menyerahkan KTP dan Kartu BPJS. Ternyata BPJS bisa dipakai yaa walaupun faskes 1-ku di Jogja. Alhamdulillah :D
Setelah menerima kartu peserta Puskemas, aku diminta ke klinik KIA. Kurang lebih 15 menit menunggu, namaku dipanggil. Ditanya oleh petugas KIA tentang data diri, HPHT, dan diminta menyerahkan KTP dan kartu BPJS untuk dicek apakah bisa mendapat buku KIA dan dilayani sebagai pasien umum atau BPJS.
Setelah itu, aku diminta ke bagian laboratorium untuk dicek urine, HIV, dan HB. Alhamdulillah hasilnya oke semua (kecuali, lagi-lagi, Hb yang rendah, cuma 10.4) lalu hasilnya aku bawa lagi ke klinik KIA. Setelah menunggu nama dipanggil, di dalam aku ditimbang berat badan, tinggi, tensi, dan dicek detak jantung janin. Perut ditekan-tekan sama bidannya untuk menentukan posisi janin dan mencari detak jantung menggunakan alat yang kutak tau apa namanya. Kayak USG tapi cuma untuk mendengarkan detak jantung janin.
Setelah ketemu dan terdengar detaknya, aku dan suami diberikan penjelasan mengenai buku KIA yang perlu dibaca, dipahami dan dibawa tiap periksa. Selain itu, mbak bidan menyuruh kami untuk ikut kelas ibu hamil yang isinya pengarahan dan senam hamil singkat, karena nggak dilaksanakan tiap hari, jadi pas hari ini ada makanya disarankan untuk ikut. Tapi berhubung suami udah gelisah karena ada urusan di kantor dan aku udah lapar, akhirnya kami memutuskan lain kali aja ikutnya.
Sebelum pulang, kami ke bagian farmasi untuk ambil vitamin. Ada 2 jenis, vitamin B complex dan vitamin penambah darah.
Jam 09.45 WITA urusan kami sudah selesai. Alhamdulillah berkat BPJS, ngga perlu ngeluarin duit untuk periksa dan bayar vitamin.
Terima kasih BPJS :D
0 notes
anyinyo · 5 years
Text
Menggabungkan Kepesertaan BPJS Kesehatan ke BPJS Suami
Aku mau share pengalaman urus penggabungan kepesertaan BPJS Kesehatan punyaku ke tempat suami tanggal 19 Juli 2018 lalu. Kebetulan ada waktu buat pulang bentar ke Jogja, salah satunya buat urus ini. Sebenernya bisa di kota mana aja sih, tapi lagi-lagi mumpung ke Jogja.
In my case, aku dulunya kerja sebagai tenaga kependidikan di UGM (non PNS). Selama kerja, as we know, iuran BPJS Kesehatan dipotong langsung dari gaji (dan juga dibantu UGM). Nah berhubung per Februari 2018 yang lalu aku resign, otomatis kalau ngga diubah ke BPJS Mandiri atau digabung ke suami, iuran jadi mandek dan bisa-bisa jadi non aktif kepesertaannya.
Berhubung setelah nikah suami langsung urus ini itu terkait istri, iuran BPJSku jadi ditanggung suami (yang kebetulan PNS). Nah, sebenarnya niat urus BPJS di Jogja itu adalah mau cari info gimana caranya aku bisa pakai BPJS di Jogja (rencana untuk melahirkan beberapa bulan lagi), karena faskes punya suami di Samarinda. Aku ngertinya faskes istri otomatis ngikut dengan faskes suami.
Ternyata tidak, hoho. Tiap anggota keluarga bisa pilih sendiri faskesnya walaupun beda. Oke bhaique, ngga ada masalah kalau ini. Tapi ketika mau digabungkan ke tempat suami, statusku sebagai pegawai di UGM belum di nonaktifkan. Jadilah aku harus menghubungi bagian SDM UGM untuk menonaktifkan status kepegawaianku yang tercatat di BPJS. Untung aku masih punya kontak bagian SDM dan ada temanku yang mau membantu menguhubungi beliau. Thank you!
Keesokan harinya, aku ke kantor BPJS Kesehatan lagi di Gedongkuning. Prosesnya nggak lama dan antrinya juga ngga banyak2 amat. Asalkan datang pagi, kira-kira jam 8 sampai sana, antrian masih sedikit. Adapun dokumen yang perlu disiapkan untuk urus penggabungan kepesertaan BPJS istri ke suami (PNS):
1. Fotokopi kartu BPJS suami & istri
2. Fotokopi Daftar gaji terbaru suami (at least 3 bulan terakhir)
3. Fotokopi KK
4. KTP Istri
5. Isi formulir yang sudah disediakan di awal kedatangan.
Oiya, sebelum ke loket pelayanan, kita harus menentukan dan menulis faskes tingkat 1 yang kita pilih. Daftarnya udah dipasang di luar kantor beserta info faskes mana saja yang sudah penuh (it means ngga bisa dipilih). Kalau kita pilih faskes 1 nya adalah dokter keluarga, kita juga harus pilih faskes kesehatan gigi. Jangan kayak aku yang faskes kesehatan giginya kukosongin eh ternyata diminta diisi juga :D. Fyi, kita baru bisa pindah faskes setelah 3 bulan dari waktu terakhir kita ganti faskes sebelumnya.
Setelah dokumennya diserahkan ke CS, aku minta cetak kartu BPJS baru karena ada perubahan data (gratis ya ini). Sebenarnya udah ada aplikasi yang bisa di download di HP, tapi biar lebih mantep, minta dicetak aja kartu yang baru. Mumpung dilayani.
Alhamdulillah urusan BPJS kesehatan udah kelar. Semoga urusan yang lahir sampai lahiran besok Allah beri kemudahan. Aamiin.
Semoga bermanfaat! :)
0 notes
anyinyo · 5 years
Text
Kuasa Allah Melebihi Segalanya
Samarinda, 26 April 2018
10.55 am (WITA)
Lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Allah Shows Us The Way (TTC #4)…
Jadwal period selanjutnya jatuh tanggal 16 Maret 2018 dan hampir pasti tepat waktu. Cuma bulan lalu aja telat sehari tapi abis itu dapet (sempet ge-er haha). Nah kali ini aku ngga mau ge-er duluan. Aku tungguin sampai keluar aja deh. Kebetulan tanggal 19-23 Maret mas suami dinas luar ke Balikpapan. Jadilah aku konsumsi dzuriyat sendirian. Di hari yang sama dengan mas suami berangkat dinas, Ibuku nelpon dari Jakarta.
Out of the blue nyaranin aku berobat herbal ke yang namanya Jeng Ana karena barusan lihat berita di TV dan dia ada jadwal ke Balikpapan tanggal 21 Maret. Pas banget lah ya, aku iyain saran Ibu, mumpung mas suami lagi dinas disana juga. Namanya ikhtiar. Aku booking travel berangkat tanggal 20 Maret jam 5 sore.
Tapi kok sampai sehari sebelum keberangkatanku ke Balikpapan my period belum juga nongol. Hmm.. jangan-jangan telatnya lama. Malamnya aku membulatkan tekad iseng beli testpack di apotek terdekat. Kali aja isi, kan ngga perlu ke Balikpapan. Hehe.
Keesokan harinya, tanggal 20 Maret pagi aku bangun buat shalat subuh. Setelah subuhan, aku cek tuh pake testpack. Nothing to lose hasilnya gimana (aku pernah tes pas di Jogja dan hasilnya garis satu huhu). Aku ngga mau lihat sampai hitungan ke 15. Ternyata muncul 2 garis! Seriusan ini???? Aku memastikan lagi dengan tes ulang karena masih ada 2 testpack. Dan semuanya muncul 2 garis. Allahuakbar… aku langsung mewek terharu campur gemeter dan masih ngga percaya. Aku langsung telpon mas suami dan nunjukin hasilnya. Mas suami ekspresinya datar karena ngga paham (capedeeeh hahaa). Setelah paham baru deh dia mesam-mesem kesenengan. Sayang banget aku ngga bisa ngasih tau langsung face to face. Pengennya ngasih tau pas udah di rumah, tapi aku perlu pertimbangan buat jadi ke Balikpapan hari itu atau nggak. Ternyata mas suami menyarankan ngga usah aja, takut malah kecapekan. Lalu setelah itu mau ngga mau ngasih tau Ibu dan Bapak sekalian minta saran jadi ke Balikpapan atau ngga. Karena kalau dirahasiain juga ngga bisa. Ibu pasti nanya udah sampai di Balikpapan atau belum huohoo..
Sungguh ngga pernah sebahagia itu sebelumnya, selain pas hari H pernikahan hehe. Allah sungguh Maha Baik dan paling tau kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan doa hambaNya. Tepat sehari sebelum ulang tahunku, dimana saat hari ulangtahunku banyak yang mendoakan aku agar segera diberi momongan, Allah sudah terlebih dahulu menjawab doa-doaku dan mereka :’) Terima kasih kepada semuanya yang sudah memilih untuk mendoakanku ketimbang rajin menanyakan “udah isi belum?”, terutama suamiku yang mau bareng-bareng berusaha untuk kita berdua berada di titik ini.
Love you! :*
1 note · View note
anyinyo · 5 years
Text
Allah Shows Us The Way (TTC #4)
Samarinda, 5 April 2018
08.22 am (WITA)
Hai semua!
3 bulan setelah tulisan terakhir aku, akhirnya aku mencoba untuk share apa aja yang aku lakukan selama 3 bulan ini, khususnya usaha aku dan mas suami dalam TTC or Try to Conceive (berusaha untuk bisa hamil).
Awal Februari lalu, tepatnya tanggal 10 Februari 2018 aku memutuskan untuk berangkat
ke Samarinda ditemani Ibu. Rencana berobat di Jogja di-pending dulu karena mas suami menginginkan aku untuk nemenin sambil ikhtiar di Samarinda (buat yang penasaran kenapa perlu berobat, udah aku tulis di postingan sebelumnya ya dengan hashtag TTC). Baiklah. Selain itu juga urusan resign dari kantor juga udah beres, walaupun sesungguhnya pimpinan pengen aku untuk mengundurkan waktu untuk resign. Tapi aku sudah membulatkan tekad dan mas suami pengen aku segera nyusul ke Samarinda, akhirnya aku berangkat awal Februari dengan diantar oleh beberapa teman-teman kantorku yang so lovely. Maaci ya gengs! :*
Sehari setelah sampai di Samarinda aku memutuskan untuk beli buah dzuriyat sepaket dengan madu penyubur. Kenapa tiba-tiba? Sebenernya nggak tiba-tiba. Beberapa hari sebelum berangkat ke Samarinda, salah satu akun yang jual kurma muda dan buah dzuriyat muncul di explore IG-ku. Aku buka ternyata followers dan testimoninya banyak. Dan yang bikin aku tertarik adalah akun IG-nya nggak pakai nama-nama promil blabla tapi pakai nama orang. Buat yang penasaran cek aja IG-nya @mira_pputri, kalo nggak salah akunnya digembok, jadi kudu follow (ini bukan promosi ya). Tanggal 7 Februari, sebelum berangkat ke Samarinda, aku iseng minta informasi ke mbak Mira (seller), ada beberapa paket. Aku akhirnya ambil paket buah dzuriyat dan madu penyubur yang harganya lebih sesuai budget. Hihi. Aku bilang mas suami dan dia setuju. Aku order 8 Februari 2018.
Seminggu kemudian paket dateng pas aku udah sampai di Samarinda. Aku laporan ke mbak Mira dan dia kasih tau prosedur konsumsinya.  Mulai tanggal 14 Februari 2018 aku dan mas suami minum rebusan buah dzuriyat dan madu tiap sebelum tidur malam. Awalnya aku khawatir mas suami ngga mau minum karena rasanya ngga cocok, tapi ternyata malah minta nambah wkwkk. Aroma rebusan dzuriyat itu wangi kayak aroma kue. Tapi tanggal 17 Februari aku dan mas suami berhenti konsumsi karena I got my period dan ngga boleh minum dzuriyat selama period. Lanjut lagi minum tanggal 25 Februari setelah bersih.
Selain itu, aku juga detoks dan menjaga asupan makanan karena kista itu pantangan makanannya banyak banget dan enak-enak, hiks. Aku sih ngga terlalu strict, yang penting ngurangin fastfood dan banyakin serat buah dan sayur. Satu lagi, olahraga! Walaupun belum tiap hari, tapi paling nggak seminggu 3 kali.
Oiya, sekalian sharing. Selain minum dzuriyat, aku dan mas suami juga mengamalkan bacaan Surat Maryam ayat 1-11 dan Surat Al Imran ayat 38-40. Aku tergerak untuk membaca kedua surat itu setelah eventually akun IG @bawonosuryo, milik dr. Suryo (dokter kandungan asal Pekanbaru). Aku iseng lihat feed-nya dan tertarik untuk mengamalkan bacaan kedua surat tersebut. Aku dan mas suami baca tiap setelah shalat. Dengan keyakinan bahwa Allah pasti mengabulkan doa kami, entah kapan. Kami mulai mengamalkan bacaan tersebut sejak Oktober 2017, sampai saat ini. Ajaibnya, kita berdua jadi hapal sendiri ayat itu, jadi lebih enak kalau pengen baca sewaktu-waktu :D
Apakah usaha dan doa kita berdua di-ACC Allah? Baca yuk postingan selanjutnya..
1 note · View note
anyinyo · 5 years
Text
Akhirnya, Si Dokter Praktik! (TTC #3)
Selasa, 6 Februari 2018
Setelah berkali-kali gagal terus mau periksa, akhirnya Selasa, 6 Februari 2018 berjodoh dengan dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (Fer.). Sebenarnya di hari yang sama, saya ditemani Ibu (lagi-lagi Ibu, sungguh aku tanpamu bagai butiran debu :*) membulatkan tekad untuk ganti dokter ke dr. Andang (berdasarkan informasi dari saudara yang pernah berobat dengan beliau) yang praktik di RSKIA Kahyangan di daerah Kadipiro.
Pertimbangannya adalah karena tanggal 10 saya sudah harus menyusul mas suami ke Samarinda dan dr. Hasto sering cancel praktik karena saking sibuknya (anyway, beliau juga menjabat Bupati Kulonprogo).
Pukul 16.30 WIB, saya dan Ibu sudah sampai di RSKIA Kahyangan karena urutan pasien berdasarkan kehadiran saat mendaftar di tempat. Pendaftaran dibuka pukul 16.00 WIB dan dokter praktik pukul 19.00 WIB. Setelah mendaftar, ternyata saya mendapat SMS dari RSKIA Sadewa yang memberitahu dr. Hasto praktik pukul 19.00 WIB. Langsung lah saya dan Ibu tancap gas ke Sadewa. Perjalanan dari timur ke barat, gpp, demi :D. Mungkin ada yang bertanya, kok bisa dapat SMS? Yap, karena kebetulan beberapa hari sebelumnya saya juga mendaftar periksa ke Sadewa di hari dan jam yang sama dengan jadwal dr. Andang. Untung-untungan, mana yang berjodoh. Hehe.
Sampai Sadewa sudah banyak pasien yang menunggu. Setelah daftar ulang dan diperiksa oleh suster, saya pun menunggu. Saya suka dengan sistem pelayanan di Sadewa. Daftar bisa via WA dan nomor urut berdasarkan saat mendaftar, bukan berdasarkan urutan kehadiran. Saya mendapat nomor 11. Dokter Hasto baru datang jam 19.45 WIB.
Saat sampai giliran periksa, saya menjelaskan kronologis bahwa saya punya kista, sudah tes HSG dengan hasil yang kurang baik, dan memberikan info hasil analisis sperma (AS) mas suami. Setelah melihat hasil HSG, dr. Hasto menyampaikan bahwa memang hidrosalping dan sebenarnya kalau hisrosalping itu virusnya menyerang kedua tuba, tapi tergantung mana yang lebih parah. Dalam kasus saya adalah yang tuba dexter/kanan.
Lalu dr. Hasto melihat kista saya menggunakan alat USG. Terlihat ada 2 kista coklat berukuran 3cm dan 4cm. Dokter menyampaikan kalau kista coklat memang menyebabkan sulit hamil. Setelah itu saya bertanya lalu pengobatannya seperti apa kalau kasus hidrosalping dan kista. Dokter menyarankan untuk melakukan laparoskopi untuk mengambil kista dan membersihkan perlengketan di tuba. Tapi dr. Hasto tidak meminta untuk disegerakan karena kembali lagi ke pasien, jika sudah siap lahir dan batin diminta untuk datang lagi untuk dilakukan laparoskopi dan persiapannya. Setelah dirasa cukup, kami pun pamit.
Perasaan saya sepulang dari periksa entah kenapa lega sekali meskipun kondisi rahim saya tidak berubah. Dokter menyarankan pengobatan yang tidak langsung ekstrem (seperti pengambilan tuba dan bayi tabung) seperti dokter sebelumnya. Kesan pertama periksa dengan dr. Hasto adalah beliau jelas dalam menjelaskan, menentramkan hati pasien, tapi kita harus menyiapkan pertanyaan dari rumah karena dr. Hasto tidak banyak menjelaskan jika kita tidak bertanya. Ya maklum beliau super sibuk dengan jumlah pasien yang wow.
Semoga saya dan mas suami bisa mendapat rezeki yang lebih untuk biaya laparoskopi yang mahal itu (huhu) karena kami berencana untuk melakukan laparoskopi setelah lebaran tahun ini... atau semoga tidak perlu laparoskopi ataupun operasi lainnya saya bisa hamil setelah tinggal serumah dengan mas suami, dengan izin Allah pastinya. Kan Allah Maha Baik. Aamiin :)
0 notes