Mencoba mengurai rasa melalui kata agar tidak menjadi benang kusut di kepala.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Fyuhh helloo blog usaaang
Bismillaaah pengen cerita perjalanan luar biasa 17 hari kmrn… emang kmn 17 hr, alhamdulillah kita umroh plus turkiye eh krn turki dlu jadi rasanyaa seperti turkiye plus umroh krn lama an di turki nyaa…
Sebenernyaa banyaak spesialnya, pertama kita berangkat bertigaa sama dede janin 9 minggu dan pas pulang umurnya 11 mingguu, masyaallaaah struggle sekali krn banyak bangeet ketakutanku terbang ke luar negri di trimester 1 ini :((
Tapii Allah Maha Baik, yakin dan percaya terus sm Allah, mintaa pertolongan Allah terus
Alhamdulillaaah akhirnyaa kita udah di rumah lagii dengan membawa banyaak cerita dan hikmah kehidupan yang masyaallah ini
1 note
·
View note
Text
Some November Goals ♡:
-Pray more Sunnah salah, especially the two rakah before Fajr regularly.
-Reading the Quran daily even if it's only a few verses/ pages)
-Avoid backbiting, slander and gossip.
-Speak good or remain silent.
-Being consistent with istighfar and salawat.
-Make duaa and donate for the oppressed in Palestine, Sudan, Congo, Kashmir, the Uyghur & the whole Ummah.
310 notes
·
View notes
Text
Memaknai Keputusanmu di Antara Pilihan
Orang lain hanya akan melihat keputusan yang kamu ambil, mereka tidak akan pernah melihat pilihan-pilihan yang kamu miliki.
Sehingga, ketika kita hanya dinilai dari keputusan kita, jangan berkecil hati. Sejatinya mereka tidak pernah tahu struggling-nya kita terhadap pilihan-pilihan yang ada saat itu. Dan keputusan kita saat itu adalah keputusan terbaik dari semua pilihan yang kita miliki.
Mari kita lihat dengan hati yang lebih lapang pada setiap pilihan yang kita miliki. Sebab, dalam hidup ini kita tidak perlu menjelaskan kepada semua orang tentang pilihan yang kita ambil.
Meski dinilai tidak menguntungkan, memilih yang tak pasti, memilih yang sulit, memilih yang nggak ada uangnya, dsb.
Selama kamu yakin sama pilihanmu dan mau sama risikonya. Ambil dan jalanilah, kemudian tutup telinga.
Pada akhirnya, kita perlu percaya kepada Allah bahwa keputusan yang kita ambil lahir dari ilham yang diberikan-Nya. Ada hal-hal yang tidak kita tahu soal masa depan, rasanya mungkin khawatir dan menakutkan. Tapi percayalah, jarak antara kita dengan banyak kebaikan di depan, kadang hanya di masalah keberanian buat mengambil keputusan. (c)kurniawangunadi
564 notes
·
View notes
Text
Sudah lama ga nulis disini krn emg gak ada yg mau ditumpahkan disini
Tapii buat tmn tmn yg sempet baca tulisan” masa penantian disini
Smga mendapat hikmah krn janji Allah itu akan ada waktunya Allah berikan termasuk janji Allah dlm alquran menciptakan manusia berpasang pasangan…..
Bismillah ❤️
1 note
·
View note
Text
Kita tidak pernah tahu seberapa kerasnya usaha orang lain untuk ridha dan mencintai takdirnya.
Maka, semoga Allaah mudahkan lisan kita senantiasa terjaga dari ketidaksengajaan mengusik keridhaannya.
478 notes
·
View notes
Text
H-12 ke hari yg sdh dinanti nanti sejak 5 thn yg lalu
Masih percaya ga percaya
Aahh akhirnya giliran aku ya yaAllah ada di fase ini
Fase nyebar undangan, fase ngurusin KUA, mastiin wo, fitting final
Hwaaaa krn emg anaknya overthinking an
H-12 sdh mulai deg degkan dong :) tapiii semakin menggantungkan diri kepada Mu yaAllah
Ridhoi, berkahi, mudahkan, dan lancarkan ya Rabb
Aaamiiiin
2 notes
·
View notes
Text
Ditengah hebohnya kasus bullying di ppds
Muncul harap semoga ber hikmah para pelaku ber hati hati dan besar harapan juga berkurang bahkan hilang
Kadang yg ditakutkan lbh ke finansial
Walopun ukt dibayarin beasiswa, tetap butuh uang diluar itu
Kadang mikir, apa hanya orang kaya saja yg bisa jadi spesialis, apa hanya org org yg orgtuanya se profesi saja bisa sekolah lagi
Tapi, selama kita punya Allah dan berusaha menuju kesana, insyaAllah Allah akan bantu mengarahkan dan mencapai tujuan.
Luruskan niat knp mau sekolah lagi…..
Serahin ke Allah saja semuanya
YaAllah hambah hanyalah perintis bukan pewaris
Mampukan dan pantaskan untuk sekolah lagi demi meluaskan manfaat dan memaksimalkan peran di dunia ini yaAllah
Aaamiiiin ❤️
1 note
·
View note
Text
Tembok itu adalah dirimu sendiri

Ternyata di kehidupan ini, bukan soal menjadi pemenang atau pecundang, tetapi tentang memilih; bertahan lalu melanjutkan perjalanan atau menyerah sebelum sampai pada akhir terhadap; takdir-takdir sulit atau pahit yang sedang di jalani; mimpi atau harapan yang sedang berusaha di wujudkan; serta kayuhan ikhtiar, doa-doa dan prasangka baik yang sedang di perjuangkan.
Ternyata di kehidupan ini, musuh nyata kita bukanlah orang lain. Tetapi diri sendiri. Bagaimana kita mampu terus meluruskan niat, menaklukan ketakutan, meredam keraguan, juga membersihkan prasangka yang ada.
Selalu ada tembok besar yang menguji tekad kita, ketika kita ingin berubah menjadi lebih baik atau memulai sesuatu kebaikan. Selalu ada keragu-raguan yang menguji keyakinan kita, ketika kita ingin memperjuangkan kebaikan. Pun selalu ada prasangka buruk ketika apa yang kita perjuangkan belum jua menjadi kenyataan.
Tetapi jika kita meyakini itu adalah suatu kebaikan maka petunjuk-Nya akan selalu melapangkan dada kita untuk terus melanjutkan pilihan atau keputusan yang sudah di ambil. Maka teruslah bertahan dan berjalan. Sebab tanpa harapan, pertolongan dan kemudahan dari sisi-Nya, kita bukanlah apa-apa dan takkan mampu mencapai apa yang sedang kita perjuangkan.
Suatu pagi, 11 Agustus 2024 07.57
251 notes
·
View notes
Text
Belajar memahami Konsep Rezeki
Rezeki itu sangat luas, bukan hanya soal uang dan materi karena itu di dalam tulisan kali ini saya lebih menekankan bagaimana sudut pandang kita soal rezeki
Tentunya setiap orang punya sudut pandang yang berbeda tidak terkecuali tentang rezeki.
Memiliki suami /istri yang baik, taat dan bertanggung jawab adalah rezeki paling baik setelah menikah, kemudian hubungan baik antara mertua, menantu dan ipar juga rezeki, selain itu kesehatan, kesempatan dan memiliki ketenangan batin juga rezeki jadi rezeki tidak hanya berkaitan dengan uang dan materi , soal finansial akan mengikuti sesui dengan usaha dan prasangka kita terhadap yg memberi rezeki.
Semuanya tentang sudut pandang, seringkali suami nanya kenapa bahagia-bahagia aja padahal kita lagi tidak ada uang, lantas aku hanya membalas dengan sebuah senyuman. Kemudian berkata" tenang! Kita tidak akan kehabisan uang kalaupun habis nanti akan Allah ganti selagi kita tetap mau berusaha mencarinya" bahkan sering kali tidak dicari ia datang sendiri lewat perantara-perantara di sekeliling kita dan itu sering kali terbukti, semakin baik prasangka kita kepada Allah maka semakin Allah mudahkan jalan rezeki itu sampai kepada kita.
Jadi mindsed soal rezeki dalam rumah tangga itu sangat berpengaruh, itulah perlunya kita belajar tentang konsep rezeki itu seperti apa dan yang paling penting bagaimana prasangka kita terhadap Allah yang memberi rezeki sebab pengaturan rezeki adalah domainnya Allah swt.
15 notes
·
View notes
Text
Pemutus Tawakal
Pernah dikisahkan kisah Khalid bin Walid -sang panglima yang tidak pernah kalah dalam memimpin perang baik sebelum beriman maupun sesudahnya- saat masa Umar bin Khattab, Khalid bin Walid pernah diberhentikan sebagai panglima.
Alasannya? Inilah menariknya.
Umar bin Khattab tidak mau ummat "menggantungkan" tawakalnya pada Khalid bin Walid. Berpikir bahwa ketika Khalid bin Walid yang menjadi panglima, pasti akan menang. Seolah-olah kemenangan dari Khalid bin Walid, bukan dari Allah.
Dari kisah itu, agaknya diri ini mulai berpikir.
Entahlah -ini bisa dibenarkan atau tidak- aku menghabiskan 100% tabunganku untuk keperluan yang sebenarnya bisa ditunda (membantu biaya adik kuliah) meski tidak banyak -karena tabunganku cuma segitu- tapi aku habiskan semuanya bulan ini.
Alasannya? Inilah -entahlah ini bisa dibenarkan atau tidak-
Sejak memiliki tabungan, aku merasa tawakalku berbeda. Berpikir bahwa setiap masalah bisa diselesaikan dengan uang. Seolah melupakan hakikat solusi adalah dari Allah. Kemudahan dari Allah.
Aku masih menabung -untuk hal-hal yang akan memakai uang tabunganku nantinya- semoga dengan ini aku bisa menggantungkan semua urusan pada Allah.
342 notes
·
View notes
Text
Ternyata se menyesaakkan ini……
sudah lama tidak sedih, sdh lamaa tidak semellow ini…
Akhirnyaa air mata ini tumpah jugaa
Sdh lama tidak nangis diatas sajadah……
0 notes
Text
Bolehkah aku sedih karna perkataan seseorg…
Bolehkah aku menangis krn judgement seseorang…..
Bnrn hidup pasti ada fase sedih dan senang…
Mulai terlatih merespon kejadian kejadian diluar kendali tp sedih itu tetep ada
0 notes
Text
“Aku tak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tak seburuk apa yang terlintas dihatimu.” (Ali bin Abi Thalib)"
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini
Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan
tapi kemauan untuk terus memperbaiki diri, memperbaiki kekurangan itu yang harus
Aku yang jauh dari kata sempurna tp ak mau berusaha untuk hal hal yg belum aku bisa
Dont judge me……
0 notes
Text
Berdamai pada ketentuan-ketentuan Allah yang tidak diinginkan itu menakjubkan. Diawal, kita bisa saja merasa tidak suka, namun akhirnya kita akan merasakan bahagia yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
125 notes
·
View notes
Text
Semua Karena Allah
Beberapa waktu lalu, aku mendapati adik kelasku yang angkatannya terpaut cukup jauh denganku, bertunangan dengan pasangannya. Lalu aku membatin 'wah hebat ya orang-orang yang berani mengambil resiko untuk menikah di usia muda, under 25'. Karena bagiku, menikah di usia yang cukup matang menjelang 29 tahun saja rasanya se-berjuang itu belajarnya, belajar mengelola emosinya, belajar sabarnya, belajar lapang serta maklumnya. Dan bagian yang paling menantang adalah belajar biar bisa jadi istri yang selalu taat sama suami agar mendapat ridho Allah (yang terletak pada ridho suami). Aseli, itu semua sungguh ngga mudah. Sebagai sesama anak bungsu, tentu kami berdua sangat berusaha dalam menjalani kehidupan rumah tangga ini. Bagaimana agar bisa mengedepankan kepentingan pasangan dan keluarga kecil kami, saling memahami satu sama lain serta harus belajar mengelola ego masing-masing. "Kalau emosinya belum matang, apa jadinya ya?" Balik lagi mikirin orang-orang yang menikah di usia 25 tahun atau dibawahnya. Kok kayaknya usia segitu menurutku egonya masih gede banget, masih banyak maunya, masih banyak mimpi-mimpi jangka pendeknya, belum selesai sama diri sendiri, masih mau kesana kesini, masih mau main, masih pengen eksplor banyak hal, batinku. Ya, karena aku begitu, saat usiaku 20-25 tahun wkwk. Tapi... ini semua kan takdir Allah ya, cepat atau lambatnya waktu menikah, itu semua karena Allah, mungkin orang-orang yang dipercepat menikah sebelum usia 25 tahun memang sudah 'mampu' menurut pandangan Allah, begitupun orang-orang yang menikah di atas 25 tahun. Iya, semua karena Allah, tentu Allah akan mampukan setiap hambaNya dalam menjalani kehidupan ini. Aku meyakini bahwa tidak ada beban yang salah pundak. Allah ngga akan membebani di luar kemampuan hambaNya. So... yang sedang dalam proses menuju pernikahan, semoga Allah kuatkan dari berbagai ujian sebelum menikah ya, karena itu baru try out wkwk. Ujian yang sesungguhnya adalah setelah ijab qobul terucap. Syaithon tak bosan-bosan mengganggu setiap rumah tangga kita. Ingat, musuh kita itu syaithon, bukan pasangan kita. Maka, tak bosan-bosannya aku memperingatkan diri sendiri, banyak-banyak minta pertolongan sama Allah ya, Ita :)
Jakarta, 21 Juni 2024 - Ita yang sedang berjuang melawan musuh di dalam pikiran -
20 notes
·
View notes
Text
Pergejolakan batin, perang batin
Fase ini lumayan berat, hasbunaallah wanikmal wakil
Allah, aku ingin terus berjalan di jalan Mu
Allah, tolong dan jaga terus hati ini utk selalu tertaut kepada Mu
Allah, peluk aku 😭😭😭😭
0 notes
Text

Day 4 itikaf ☑️
Ramadan 24 ❤️
Alhamdulillah, alhamdulillah
Allah Maha Baik sekali kasih aku hadiah bisa itikaf dengan sangat mudah dan dimudahkan 4 hr berturut” ini. Banyaak sekali karunia Mu yaAllah. Terimakasih kado terindah di ramadan ini, dimudahkannya itikaf drpd thn kmrn. Masyallah tabarakallahu
Smgaa Allah izinkan dan mudahkan full 10 hr
Aaamiiin aaamiiin
1 note
·
View note