ayasrorie
ayasrorie
Ay Asrorie
445 posts
Galeri dan cerita, tentang remah-remah hidup hingga titian asa
Don't wanna be here? Send us removal request.
ayasrorie · 7 days ago
Text
Like Dislike Diri itu Valid, tapi untuk Disyukuri
Setiap manusia memiliki karakternya masing-masing. Yang berasal dari potensi bawaan lahirnya, maupun yang dikembangkan semasa rentang hidupnya. Begitu banyak ragam karakter, sehingga jika satu karakter bersinggungan dengan karakter lainnya boleh jadi ada kecocokan boleh jadi ada ketidakcocokan. Tidak satupun 100% cocok, tapi berlaku sebaliknya, tidak mungkin ada satupun yang 100% tidak cocok. Fitrahnya memang demikian, akan ada satu dua karakter yang cocok atau kita nyaman dengannya, pun ada satu dua karakter yang kita tidak cocok atau tak nyaman dengannya.
Bahkan, ini tentang diri kita sendiri.
Like dislike terhadap apa-apa yang terinstall di dalam diri itu ada, VALID.
Tapi bukan untuk ditolak atau diabaikan. Melainkan, untuk dipahami, untuk diterima.
Untuk disyukuri.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧ (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7)
0 notes
ayasrorie · 14 days ago
Text
Kenjusu
Sesungguhnya ini hanyalah cerita sederhana di antara hari-hari kita yang penuh dengan cerita, Nak. Usiamu tujuh tahun, di hari ketiga Engkau di bangku 1 SD.
Tapi penting bagi Bunda mengabadikan potongan cerita sederhana ini, untuk mengenang betapa baiknya Allah menampakkan fitrah baik di dalam dirimu. Barangkali suatu hari engkau Allah beri kesempatan membaca tulisan ini, engkau akan selalu ingat untuk menjadi pribadi baik, dan akan selalu kembali kepada-Nya yang Maha Baik.
___
Tumblr media
"Bunda, besok bekalnya apa?" pertanyaan rutinmu sehari sebelumnya.
Seperti biasa, hari sebelumnya pun, sebelum pertanyaan itu terlontar, Bunda berusaha membayangkan akan menyiapkan bekal makan untukmu esok hari; agar harimu tetap kuat, agar gizi masuk ke dalam tubuhmu yang sedang di masa pertumbuhan, dan agar kau tetap bersemangat bermain dan belajar bersama ibu bapak guru juga teman-teman shalihmu.
Ya, Bunda masih ada stok beras ketan di kotak persediaan bahan makanan. Bunda akan buatkanmu ketan kesukaanmu.
"Besok bawa ketan yaa."
"Waah asik!"
"Mau ketan apa? Pakai abon dan bubuk?"
Ekspresimu menunjukkan kurang setuju.
"Hmm apa mau pakai keju dan susu?"
"Wuaaah.." nampaknya engkau sangat berbinar mendengarnya.
Baiklah, protein Bunda ganti ke dimsum, untuk melengkapi perbekalanmu agar gizi lebih seimbang.
Lalu teringat satu hal.
Ibu guru bilang, setiap hari akan selalu ada piring berbagi. Engkau dan teman-teman shalihmu akan selalu membagi isi bekal untuk diletakkan di piring berbagi, sehingga teman yang lain dapat saling mencicip isi bekal teman lainnya.
Sebab itulah, ketan yang sedianya Bunda letakkan langsung di tempat bekalmu, kali ini Bunda sengaja cetak kecil-kecil, agar mudah bagimu membagi kenjusu (ketan-keju-susu) itu dan meletakkannya di piring berbagi.
Bunda lengkapi kenjusu dengan hiasan cokelat chip di atasnya. Berharap semakin menarik sekaligus menambah lezat rasa. Sekadar untuk sesekali Bunda merias perbekalanmu. Biar 'lucu' hihi..
Qadarullah, plot twist.
Ternyata, sepulang sekolah, di sink dapur Bunda dapati tempat bekalmu yang susun dua itu penuh dengan tempelan cokelat chip. Ah.. rupanya kenjusu lucu mu itu tak lagi lucu ketika kau buka tempat bekalmu tadi?
Lalu suara spontan Bunda yang tersentak kaget justru membuatmu baru menyadari bahwa ternyata cokelat-cokelat chip itu masih ada di tempat bekalmu (yang sudah terlanjur terguyur air kran cuci piring), dan engkau jadi bersedih. Ah.. anak shalihku yang lembut hati.
Tumblr media
Engkaupun mulai menangis.
Bunda tanya kepadamu, adakah di antara enam potong tadi yang masih utuh dengan cokelat chipnya?
Kau bilang, hanya ada satu. Dan satu itulah yang engkau letakkan di piring berbagi.
Bunda yang kerapkali reaktif ini, belumlah memedulikan gejolak emosimu, justru merespon,
"Ya kalau memang kamu suka, Nak, boleh kok kamu simpan itu untuk dirimu. Kau boleh bagi yang lainnya lagi."
Nampaknya engkau semakin bersedih. Beberapa menit kemudian, engkau menghampiri Bunda dan ingin memeluk Bunda. Bunda sambut pelukanmu, Nak. Dan di sinilah engkau utarakan isi hati baikmu,
"Tadi yang ada cokelat chipnya cuma ada satu, Bunda. Dan kakak bagi yang ada cokelat chipnya itu, biar enak.." kau lanjut dengan sesenggukan.
Nak.. kau paham sekali kah rupanya, bahwa jika kita memberi maka kita mesti memberikan yang terbaik?
Kau memilihkan satu makanan yang menurutmu terenak dan terbaik, sehingga kau relakan itu agar temanmu yang lain boleh menikmatinya.
Maasyaa'Allaah Nak, barakallahu fiyk Shalih.. pilihanmu sungguh tidak salah. Pun keputusanmu, sama sekali tidak salah. Bunda hanya berharap, suatu hari engkau akan paham apa itu batasan (boundaries), sehingga engkau dalam melangkah pun tidak sampai abai pada diri.
Tapi bunda yakin Allah Al-hafidz Maha Menjagamu, Nak. Di saat-saat engkau mengutamakan orang lain atas sesuatu yang engkau sukai, di situlah Allah ganjar kebaikan yang banyak untukmu. Insyaa'Allaah.
___
Anas berkata, “Ketika turun ayat, لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92) Lalu Abu Thalhah berdiri menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia menyatakan, “Wahai, Rasulullah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92) Sungguh harta yang paling aku cintai adalah kebun Bairaha’. Sungguh aku wakafkan kebun tersebut karena mengharap pahala dari Allah dan mengharap simpanan di akhirat. Aturlah tanah ini sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi petunjuk kepadamu. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bakh! Itulah harta yang benar-benar beruntung. Itulah harta yang benar-benar beruntung. Aku memang telah mendengar perkataanmu ini. Aku berpendapat, hendaknya engkau sedekahkan tanahmu ini untuk kerabat. Lalu Abu Thalhah membaginya untuk kerabatnya dan anak pamannya.” (HR. Bukhari, no. 1461 dan Muslim, no. 998). Bakh maknanya untuk menyatakan besarnya suatu perkara.
0 notes
ayasrorie · 1 month ago
Text
Tumblr media Tumblr media
*Untuk dikenang dan disyukuri*
Setahun lalu adakala terasa panjang
Namun di titik ini, rasanya waktu telah berputar begitu cepat
Seperti sedikit waktu bersua
Namun ananda Allah karuniakan perkembangan pesat
Berkat bimbingan Allah, lalu melalui dedikasi dan ketulusan para Ustadzah
dilengkapi cerita ceria dan penuh warnanya bersama teman-teman
Allah jadikan perjalanan satu tahun ini bagai mesin waktu yang penuh kejutan
bagi ayah bundanya
Rapot, sertifikat, apapun itu
sama sekali bukan yang kami kejar
Melainkan waktu demi waktu yang terpakai
Tercurahkan kesabaran para Ustadzah membimbing dan membombong anak-anak usia dini
Sungguh serangkai jasa yang tak ternilai
Barakallahu fihunna segenap Ustadzah
TPQ AA, TK AA, terbaru di TK Abbas
Telah membantu pendidikan ananda, khususnya di usia emasnya
Hanya Allah yang mampu membalas dengan kebaikan yang lebih baik
Dan semoga Allah perjumpakan kita kembali
di keadaan diri-diri kita yang semakin baik 🤍
___
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia.”
(HR. Abu Dawud no. 2970, Ahmad no. 7926 dengan isnad sahih, lihat Al-Shahih no. 417)
..لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُم“
"Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian..."
(QS. Ibrahim: 7)
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ
Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian.’”
(HR. Tirmidzi, lihat Shahih Al-jami’ no. 6368)
1 note · View note
ayasrorie · 3 months ago
Text
Tumblr media
Saying no can feel uncomfortable, but by doing so, we can protect our sanity and boundaries. Saying no is a healthy practice! 👏
Chibird store | Positive pin club | Instagram
6K notes · View notes
ayasrorie · 3 months ago
Text
Setiap kali terngiang satu dua hal
atau bahkan lebih
Pikiran itu sibuk sekali berlarian
Maka aku ikat pikiran erat
dengan caraku menuliskannya
dengan caraku menguraikannya
Hingga pikiran itu runut berbaris rapi tunduk kepada tuannya
0 notes
ayasrorie · 3 months ago
Text
Tumblr media
0 notes
ayasrorie · 3 months ago
Text
Jika bukan siapa-siapa
Atau merasa sebagai: bukan siapa-siapa
Namun, ingin mendapatkan perhatian yang lebih
Sebetulnya, situasinya sudah cukup menjelaskan
Dan sebagai seorang manusia,
kita hidup bukan untuk selalu memenuhi kebutuhan validasi pada diri orang lain
Akan berbeda, jika orang lain tersebut adalah anak-anak kita
Menjadi dewasa, maka mendewasalah
1 note · View note
ayasrorie · 3 months ago
Text
Padahal,
hakmu terhadap dirimu sendiri adalah
tidak membuat dirimu terlarut dalam lelah
yang tiada manfaat untuk duniamu, apalagi akhiratmu
Maka,
ambisimu dalam berlelah
jangan sampai melewati batas apa yang masih bisa dalam kendalimu
Bukan kewajiban kita mengendalikan semua orang
Berserahlah pada-Nya yang hati manusia hanya ada dalam genggaman-Nya
0 notes
ayasrorie · 4 months ago
Text
O Allah..
Teringat diri memohon kepadamu agar memampukan diri mengibadahi-Mu dengan khusyuk lagi syahdu
Lalu Engkau jadikan diri dan hati ini terbentur-bentur-terbentuk dengan ragam bingkai waktu
Hingga dalam bacaan shalat "Aku bersaksi..." hati ini rasa bergemuruh
Kuyakin setiap pengabulan doa oleh-Mu senantiasa sarat alur berhikmah
Yang dibutuhkan olehku hanyalah selalu dua: syukur dan sabar
Meski hanya dua, hakikatnya kedua hal itulah yang Engkau silih-pergilirkan di dalam hidup setiap hamba
Maka Allah.. bimbing diri ini senantiasa berada di jalurnya
O Allah.. kokohkan genggamanku
Bertopang pada tiang-tiang tegak agama-Mu
Mengikatkan hati hanya pada keesaan-Mu yang hanya satu
Melenggang penuh rasa lapang tersebab tahu ke mana harus menuju
@ay_asrorie | Senin, 17 Mar 2024/17 Ramadhan 1446 di 21.08 WIB dan guyur hujan sedang menimpa tanah merah
0 notes
ayasrorie · 5 months ago
Text
Tumblr media
0 notes
ayasrorie · 6 months ago
Text
Kini, Aku Tahu
Menjadi diri
Di tengah lima anaknya yang masih anak-anak
Berkisah pada kami tentang asam-manisnya ribut-akur kakak-beradik
Kini, aku tahu
Mengenang jauh ke belakang
Melihat kepada susah-senang masa bersama
Menjalani hari penuh warna
Kini, aku tahu
Menggambarkan sesosok figur
Mengenangnya dalam kebaikan
Membanggakan momen kebersamaan dengannya
Kini, aku tahu
Ya, kini aku tahu
Rasa terpisahkan dengan seseorang
Jarak fisik dan peran di antara kita
Selepas masing-masing menapaki masa
Menjadi orangtua
Ya, kini aku tahu
Terkadang hampa menyapa
Dulu kita yang dekat, kini berjarak
Dulu kita selalu bermain bersama, kini tak lagi bisa
Belumlah distraksi selalu menengahi interaksi kita
Ya, kini aku tahu
Ayah ibunda yang dulu berkisah
tentang saudara-saudara mereka, masa kecil terindah
Nyatanya, akan dirindu selepas jalani peran selayak orangtua
Ya, rindu, namanya
Kini, aku tahu
Betapa merindu saudara dan masa kecil kita
Bukanlah ketidakbersyukuran, dan bukan sebuah dosa
Sebab ia hanya kebaikan yang ingin selalu dipatri dan diingat
Semoga kebaikan-kebaikan saudara dan orangtua, mendatangkan rahmat
Sungguh, aku kini tahu
Aku sedang merindu
Terima kasih atas masa-masa indah itu
Dan, Allah, segala puji bagi-Mu
Yang takdirkan kami bertali-temu
Semoga penjagaan-Mu bersama kami selalu
Di mana dan kapanpun kami menjalani takdir-Mu
0 notes
ayasrorie · 1 year ago
Text
Ib1: Bunda, Bunda tu kapan ya dewasanya? Kok tiba2 sudah dewasa sih, Ib1 kok ga terasa gitu lho, kayak cepet banget B: (dalam hati 😂 seolah om apa tante yg lama nian ga jumpa Bunda) Ya ga terasa lah nak. Ib1 kan baru lahir setelah Bunda dewasa. Yang pasti ngerasain lama ya eyang2, karena eyang kan orangtuanya Bunda, yg lahirin trus ngurus Bunda dari kecil sampai dewasa Ib1: (manggut2)
1 Jun 2024 Terselip bahagia di relung hati Bunda, sebab, Nak.. kamu memiliki kedalaman berpikir.
Doa Bunda, semoga Allah senantiasa menuntunmu kepada kebaikan dan kebenaran hakiki.
0 notes
ayasrorie · 1 year ago
Text
Kepala dan Hati yang Kaya
Pernah menghadiri sebuah kegiatan Di mana anak-anak berkesempatan belajar bersama sebayanya Di sebuah lembaga umum, bukan lembaga berbasis agama
Mendapati anak-anak mampu berbaur bersama kawan-kawannya membuat hati menghangat Namun saat awan gelap seketika menyelimuti langit, lalu rintik air mulai menitik dan dalam sekejap semakin deras Kudengar masing-masing ibu lekas memanggil anandanya berteduh Namun ada seorang ibu berucap dengan kesungguhan, "Nak, ayo nak, langit ga izinin buat bermain.." Seketika pula hati tersentak mendengarnya, meronta hendak mengingkari perkataan itu.
Kupikir akan mendapati rangkaian kalimat serupa hanya di buku-buku filosofis filsafatis. Namun kali ini kudengar kalimat tsb ringan meluncur dari seorang ibu kepada balitanya?
Bagaimana hati tak tersentak; kala kalimat: langit tak izinkan, semesta berkehendak, alam menghendaki, dan sejenisnya..menjadi biasa padahal.. jelas langit, semesta, alam, semua hanyalah makhluk yang tidak mampu berkehendak di atas kehendak Yang Menciptakan mereka?
Bukankan langit, semesta, alam Semua hanyalah makhluk yang bekerja dengan penuh taat pada kehendak Pencipta mereka? Lantas siapa Pencipta mereka? Lantas siapa Yang Maha Berkehendak? Lantas siapa Yang Mampu Berbuat? Bila landasan aqidah kita adalah tauhid, maka pertanyaan-pertanyaan ini tidak menjadi sulit sehingga pernyataan-pernyataan rancu sebagaimana ucapan di awal tulisan ini tidak akan menjadi soalan pelik yang akibatnya, mengoyak sisi rukun iman bahkan yang pertama: Iman kepada Allah.
Rangkaian ini ditulis, dengan sebab terganjalnya pikiran yang membuat mata terpejam namun hati terus merangkai kalimat-kalimat untuk mengingkari apa yang menjadi soalan.
Gusar.. Sebab turut menyepakati, bahwa buku, juga aktivitas membaca; memperkaya isi kepala. Juga pernah menyepakati, kalimat-kalimat bijak dan kata-kata mutiara; memperkaya hati.
Namun, bacaan mana-manakah yang bisa memastikan kayanya isi kepala akan membawa kita pada keselamatan, jika pada akhirnya, sisi keimanan yang paling pertama bahkan tak terselamatkan? dan rangkaian kalimat bijak nan indah mana-manakah yang bisa menuntun kita pada keselamatan, jika pada ujungnya, samar namun menyisip halus, sisi iman paling mendasar tak mampu dikenali oleh hati yang padahal sedari semula diciptakan fitrah?
Apa itu fitrah?
Secara bahasa, fitrah artinya al khilqah yaitu keadaan asal ketika seorang manusia diciptakan oleh Allah (lihat Lisaanul Arab 5/56, Al Qamus Al Muhith 1/881).
Dan ketahuilah, yang dimaksud dengan agama yang fitrah ialah Islam. Setiap manusia lahir dalam keadaan berislam, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
“Setiap manusia yang lahir, mereka lahir dalam keadaan fitrah. Orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani” (HR. Bukhari-Muslim)
Allah Ta’ala berfirman:
أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar Ruum: 30)
Seoang ulama pakar tafsir, Imam Ibnu Katsir, menjelaskan ayat ini: “Maksudnya adalah tegakkan wajahmu dan teruslah berpegang pada apa yang disyariatkan Allah kepadamu, yaitu berupa agama Nabi Ibrahim yang hanif, yang merupakan pedoman hidup bagimu. Yang Allah telah sempurnakan agama ini dengan puncak kesempurnaan. Dengan itu berarti engkau masih berada pada fitrahmu yang salimah (lurus dan benar). Sebagaimana ketika Allah ciptakan para makhluk dalam keadaan itu. Yaitu Allah menciptakan para makhluk dalam keaadan mengenal-Nya, mentauhidkan-Nya dan mengakui tidak ada yang berhak disembah selain Allah” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/313)
(Sumber: https://muslim.or.id/12336-mengenal-agama-yang-fitrah.html Copyright © 2024 muslim.or.id)
Sudahkah kita sebenar-benar mengenal Allah Pencipta kita?
Penjelasan berikut di poin pembahasan yg ke-2 (tentang menisbatkan suatu peristiwa kepada alam semesta) semoga semakin memberi pemahaman bagi kita:
youtube
_
@ayasrorie | Jumat 24 Mei 2024, 01.40 WIB
1 note · View note
ayasrorie · 2 years ago
Text
Masih saja bumi kukitari
Melihat kepada kanan dan kiri
Riuh ramai di sana sini
Namun, yang kucari adalah sunyi
Sesekali.
Sempatkan hati mentafakkuri
Tentang dia, ciptaan-Nya, juga soal diri
Terselip tanya yang jawabnya masih kucari
Bagaimana nanti kita kan pergi.
Bertatap bertegur adalah energi
Tapi bersendiri, itulah kelak yang hakiki
Tiada lagi di sisi para pelita hati
Yang nyata hanyalah amalan pribadi.
Wahai,
Tanyai hati dan dekaplah diri
Seberapa langkah engkau tlah mengkaji
Dari setitik yang berbanding luas samudera ini
Cukupkah ilmu dan bekal tuk kembali?
28/08/2023 pk. 22.10, Cilalung kala hening dan semua terlelap
0 notes
ayasrorie · 2 years ago
Text
thanks to you, Captain, who never give up on me 🤍
0 notes
ayasrorie · 2 years ago
Text
"Bunda, kenapa rumah kita ga ada cerobong asapnya aja?"
tanya Ibrahim padaku suatu petang, yang menerbangkan ingatanku pada suatu ruang bertanya di kedalaman diri seorang gadis kecil pendiam yang selalu memiliki tanya, khusus ia kumpulkan rapat-rapat di ruang pribadi tersebut.
"Kau tahu? Ada suatu tempat di mana musimnya bisa dingin sekali hingga bersalju. Nah, di musim itu orang-orang tentu kedinginan. Yang bisa orang lakukan adalah berhangat di dalam rumah. Mereka menyalakan perapian, dan asap api akan keluar melalui cerobong. Itulah sebabnya rumah mereka butuh cerobong. Berbeda dengan kita, yang tidak perlu mengalami musim dingin bersalju seperti mereka, maka rumah kita pun tak memerlukan cerobong asap."
____
Nak, bersyukurlah Engkau, karena tanyamu leluasa kau utarakan, dan bertahap rasa ingin tahumu terjawab. Semoga dengan jalan ini, Allah sampaikan Engkau pada ilmu yang agung.
Ini doa dan pinta gadis kecil pendiam yang penuh tanya, setelah ia berjumpa kembali dengan sosok kecil penuh tanya serupa dirinya. Hanya berbeda situasi dan kesempatan.
Semoga Allah mudahkan taufik bagi keduanya.
@ay_asrorie | 9 Juli 2023
2 notes · View notes
ayasrorie · 2 years ago
Text
Resume buku: Investasi Akhirat
🌸 الفوائد اليومية 🌸 Senin, 12 Juni 2023
🎙 Nama Peresume: Ayu Faliha (@ay_asrorie)
Judul buku: Lindungi Anak dari Pengaruh Teman Buruk
Penulis:
Penerbit: Dr. Khalid Ahmad Syantut
Halaman: 8-13
Berapa lembar baca buku hari ini?: 3
🌸 Faidah terindah & terbaik : ••• بسم الله
Anak merupakan investasi akhirat bagi orangtuanya. Mengapa disebut demikian? Sebab melalui anak lah amal shalih kita memiliki perpanjangan tangan sekaligus perpanjangan umur, apabila Allah telah takdirkan umur kita telah habis dan tak ada lagi kesempatan melakukan amal shalih lagi. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengundurkan ajal seseorang jika sudah tiba waktunya. Bentuk tambahan umur (panjangnya hidup seseorang) itu berupa Allah menganugerahkan kepadanya anak-anak shalih yang mendoakannya. Lalu, doa mereka sampai kepadanya yang telah berada di kuburan." (HR Al Hakim)
Sebagai refleksi diri, dari penuturan penulis di atas, mengingatkan kita pada 2 sisi:
sebagai orangtua, hendaknya kita meniatkan menikah untuk mendapatkan keturunan yang shalih, serta mengikhtiarkan pendidikan dan pengajaran agama terbaik baginya
sebagai anak, hendaknya kita mengupayakan menjadi diri2 yang shalih, sehingga kelak kedua orangtua telah tiada maka kita masih terus bisa menyampaikan bakti bagi keduanya, salah satunya melalui doa2 yang kita panjatkan bagi keduanya 🤎
Abu Hurairah berkata, "Ada seseorang yang ditinggikan derajatnya setelah mati. Lalu ia berkata, 'Wahai Rabbku, dari mana kah derajat ini?' Maka dikatakan kepadanya, 'Anakmu beristighfar untukmu.' " (HR Bukhari)
والله تعالى أعلم بالصواب
1 note · View note