bemhimapipsupi-blog
bemhimapipsupi-blog
SELAMAT DATANG DI BLOG HIMA PENDIDIKAN IPS UPI
22 posts
Dapatkan segala informasi mengenai program dan aktivitas dari BEM HIMA PIPS UPI. Selain itu, bahkan kamu juga bisa menyalurkan aspirasi mu di blog ini dengan cara mengirim email ke [email protected]
Don't wanna be here? Send us removal request.
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
63 tahun sudah UPI berdiri. Ini saatnya bagi kita mahasiswa dan mahasiswi UPI untuk lebih mengharumkan namanya melalui prestasi-prestasi positif yang kita raih!!! Jaya selalu UPIku.. UPI rumahku.. !!!
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI SERTA KAITANNYA DENGAN IPS
Tahukah kalian bahwa kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi adalah suatu hal yang saling berkaitan? Jelas kegiatan ini saling berkaitan satu sama lain. Namun kebanyakan orang hanya sebatas mengetahui, bukan memahami apa makna dan arti dari kegiatan tersebut. Apalagi jika dihubungkan dengan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang ilmu yang menjadi induk pembahasan ekonomi. Jika kalian masih belum memahami arti dari kegiatan tersebut, mungkin artikel ini mampu memberikan sedikit gambaran yang bisa membantu wawasan tentang konsep tersebut. Kegiatan ekonomi seperti Produksi, Distribusi, dan Konsumsi merupakan kegiatan yang sering kita temui dalam kehidupan, namun masih banyak orang yang belum memahami kegiatan tersebut. Di sini kita akan membahas secara singkat kegiatan tersebut dan mencoba mencari keterkaitannya dengan IPS.
Nah kita bahas mulai dari kegiatan produksi, Apa sih kegiatan produksi? Menurut sudut pandang teori ekonomi produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa, di mana kegiatan ini merupakan suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi (input) untuk menghasilkan produk (output) tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu dalam kegiatan produksi pun mempunyai beberapa faktor antara lain: Sumber daya alam, Tenaga kerja, Modal, dan Skill.Kegiatan kedua setelah produksi adalah kegiatan Distribusi, Apa sih pengertian dari distribusi? Distribusi merupakan tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan baraang dan jasanya dengan tepat, antara lain:Membangun saluran distribusi, Secara ekonomi kegiatan distribusi merupakan upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. 
Dalam memutuskan saluran distribusi bianya melibatkan: (a). Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan; (b). Lokasi dari pusat-pusat distribusi.
Menurut Vernon dan jackson terdapat 3 jenis untuk menyalurkan distribusi:
Bentuk intensif, Merupakan saluran yang banyak memanfaatkan pedagang kecil.
Bentuk selektif, Saluran yang memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer.
Bentuk eklusif, Saluran yang melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat.
Setelah kegiatan produksi, distribusi, baru lah terdapat kegiatan konsumsi, Nah apa sih maksud dari konsumsi? Komsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang.
Lantas mengapa konsep produksi, distribusi, dan konsumsi digolongkan sebagai salah satu bahasan ilmu sosial? Ketiga konsep tersebut merupakan pokok bahasan dari ilmu ekonomi yang merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Tentu ada masih ingat bahwa kebijakan ekonomi atau ilmu ekonomi normatif berkaitan dengan aplikasi hasil analisis ekonomi (pengetahuan secara ilmiah) untuk memecahkan masalah-masalah sosial (Sapriya, 2007: 9). Dengan demikian, kebijakan ekonomi menangani bagaimana persoalan-persoalan ekonomi harus dipecahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Oleh karena itu, ada keterkaitan yang erat antara konsep produksi, distribusi, dan konsumsi dengan ilmu pegetahuan sosial yang merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial. Pada akhirnya, salah satu alasan ketiga konsep tersebut berkaitan dengan ilmu sosial yaitu adanya landasan yang bermuara pada tujuan utama social studies, yaitu untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan hidup bernegara.
Semoga bermanfaat guys, by the way ini postingan terkahir kami dari bidang pendidikan HIMA PIPS. So tetap semangat yaaa, karena seorang ahli ilmu tidak akan bosan untuk belajar walaupun ia sudah menguasai bidang ilmu yang dipelajari.
REFERENSI Assauri, Sofjan. 2003. Managemen Produksi. Jakart: LPEE Universitas Indonesia. Rudianto. 2007. Pelajaran Ekonomi. Depok: CV Arya Duta. Sapriya, dkk. 2007. Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Video
SIMULASI AKSI Di Training of Leadership yang bertemakan menjadikan mahasiswa PIPS yang berani, bertanggung jawab dan solutif!
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
IPS dan Kaitannya Dengan Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat
Pernahkah kalian merasa bingung untuk apa mempelajari IPS? Apakah terlintas dalam pikiran atau ada orang yang mengatakan bahwa IPS tidak perlu dipelajari karena pada hakikatnya kehidupan yang kita jalani sekarang merupakan praktik dari ilmu tersebut? Jika pernah mungkin artikel ini akan memberi sedikit pencerahan tentang perlunya mempelajari IPS dalam menghadapi perkembangan zaman yang didorong oleh melesatnya teknologi modern. Perkembangan teknologi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia dan usia teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri (Effendi, 2010: 3). Berarti tidak mungkin teknologi berkembang tanpa adanya manusia. Namun teknologi mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi seakan-akan merupakan faktor dominan dalam perkembangan konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengembalikan teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana teknologi dikembangkan, diarahkan, dan dikendalikan untuk menunjang kesejahtraan manusia. Bagaimana teknologi digunakan untuk penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang membawa manfaat bagi manusia secara terus-menerus dengan mengamankan ekosistem manusia bagi generasi yang akan datang.
Lalu apa kaitannya antara ilmu, teknologi dan masyarakat? National Commite Science and Society (NCSS), mengeluarkan buku yang berjudul “Ilmu Eksakta dan Ilmu Pengetahuan Sosial” menunjukkan betapa pentingnya membahas dampak sosial dari kemajuan dan permasalahan ilmiah. Buku ini menjadi tonggak dalam upaya memperkenalkan pentingnya ilmu, teknologi, dan masyarakat sebagai jembatan antar program eksakta dan program IPS. Dampak ilmu alam kepada masyarakat merupakan fenomena sosial. Pengaruh kemajuan ilmiah dan teknologi, pertanian, kesehatan, dan perang juga berpengaruh terhadap masyarakat, inipun juga merupakan fenomena sosial. Perkembangan sains dan teknologi dapat menimbulkan perubahan masyarakat (Effendi, 2010: 9). Seperti analisis yang dilakukan oleh Mead, bahwa perubahan masyarakat itu diakibatkan oleh masuknya pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengubah cara hidup manusia dalam masyarakat tersebut.
Dunia teknologi sudah mengambil skala dunia dunia dan semakin menyatu dengan totalitas ideology, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan militer. Dengan demikian antara sains, teknologi, dan masyarakat terdapat hubungan yang saling memengaruhi. Sains dan teknologi dihasilkan oleh dan untuk masyarakat, perkembangan sains dan teknologi ditentukan oleh dinamika kehidupan masyarakat, sebaliknya masyarakat dipengaruhi oleh perkembangan sains dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi seringkali berdampak pada terjadinya masalah-masalah dalam masyarakat. Hal ini disebabkan kemajuan sains dan teknologi sering tidak diiringi kesiapan dari masyarakat.
Masalah-masalah kemasyarakatan pada era kini tidak dapat dipecahkan oleh hanya mengandalkan satu disiplin ilmu semata. Bahkan Remy (dalam Sapriya, 2010: 101) mengemukakan bahwa pendidikan untuk warga negara yang baik sebagai salah satu tujuan dalam IPS semakin kompleks dan sulit dicapai akibat kemajuan dalam ilmu dan teknologi. Contoh permasalahan dalam konteks ini yaitu kasus penyakit AIDS yang sangat menakutkan karena sampai sekarang belum ditemukan obatnya dan bisa menular melalui beberapa cara. IPS merupakan hasil integrasi dari ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi) harus mampu mensintesiskan konsep yang relevan antara ilmu-ilmu sosial tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tujuan utama diadakannya Social Studies menurut Banks adalah untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan hidup bernegara (Sapriya, 2007: 4). Dengan demikian IPS dapat menjadi senjata untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ditimbulkan oleh perkembangan sains dan teknologi. IPS dapat dijadikan media dalam memberikan pemahaman tentang sains dan teknologi dalam kehidupan manusia. Karena peran IPS di sini bukan sebagai pencetak ilmuwan, melainkan lebih pada berpikir bagaimana menghadapi dampak sosial dalam kehidupan manusia.
Yupss mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang pentingnya IPS dan kaitannya dengan sains, teknologi, dan masyarakat. Good luck!
Referensi Effendi, Ridwan. 2010. Ilmu Teknologi dan Masyarakat. Bandung. Sapriya, dkk. 2007. Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Post 30/9/17
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Buletin kini hadir di Blog.. Bagi kamu yang menginginkan versi high-resnya bisa di download di https://drive.google.com/folderview?id=0B_KXfkxccrDnaHRlTHlVbHEwR2c
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Text
FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI
Bagi sebagian orang, judul di atas mungkin terdengar asing. Apalagi saat menempuh pendidikan di sekolah, hal tersebut belum dipelajari secara teori. Nah, bagi kalian sebagai mahasiswa yang sedang melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan, harus mengetahui apa itu fakta, konsep, dan generalisasi sebagai dasar untuk mengenal bidang studi yang ditekuni.
Pengetahuan tentang tindakan atau perilaku manusia memberikan suatu pola dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Sapriya, 2007: 34). Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya ilmu sosial, tersusun dalam tiga tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempit sampai kepada yang paling luas, yaitu (1) fakta, (2) konsep, dan (3) generalisasi.
1.      Fakta
Fakta dapat diartikan sebagai suatu informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Contoh fakta yaitu ‘Ibu kota Indonesia adalah Jakarta’. Pentingnya fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan karena fakta dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Menurut Savage dan Armstrong (Sapriya, 2007: 34) “Konsep tidak dapat dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khsusu”. Dari beberapa fakta yang khusus dan saling berkaitan satu sama lain, maka dapat membentuk suatu konsep atau pengertian.
Dalam Kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan negara Indonesia.
Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi.
2.      Konsep
Secara sederhana konsep dapat diartikan sebagai penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami tentang sesuatu tersebut. More dalam Skell (Sapriya, 2007: 37) mendefinisikan bahwa “Konsep itu adalah sesuatu yang tersimpan dalam benak atau pikiran manusia berupa sebuah ide atau sebuah gagasan”. Sedangkan Parker menyatakan bahwa “Konsep itu adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu”. Konsep dapat dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh-contoh. Dari contoh di atas menggambarkan bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir itu sering disebut dengan istilah “konseptualisasi”, yaitu suatu yang terus yang berlangsung apabila seseorang sedang memikirkan contoh-contoh baru dari suatu konsep. Oleh karena itu, kesan mental (mental image) dari seseorang tentang suatu konsep akan berbeda karena tergantung kepada latar belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki dan budaya orang melakukan konseptualisasi.
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi memiliki konsep lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site) distribusi, dan perancangan. Konsep-konsep yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat diperoleh dari konsep disiplin ilmu atau dari konsep yang telah biasa digunakan di lingkungan kehidupan siswa atau masyarakat  setempat (Sapriya, 2009: 63). Begitu juga dengan bidang ilmu lain memiliki konsep masing-masing.
3.      Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh (Sapriya, 2007: 38). Oleh karena itu, generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala atau informasi yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta yang ada. Generalisasi merupakan pengertian dari suatu hubungan antara atau antarkonsep yang jumlahnya lebih dari dua jenis konsep. generalisasi merupakan penekanan suatu hubungan yng terjadi antara atau antarkelas/kelompok. Pengertian yang dimaksud dalam generalisasi dapat disebut preposisi, hipotesis, inferensi, kesimpulan, atau prinsip (Sapriya, 2009: 64). Berikut ini penulis kutip sebuah generalisasi yang diambil dari pendapat Savage dan Armstrong (Sapriya, 2007: 38) sebagai berikut: “Ketika angka pengangguran di suatu negara meningkat, maka kejahatan dan kriminal pun meningkat pula”.
Dari generalisasi tersebut di atas terdapat beberapa konsep yaitu: konsep pengangguran, konsep negara, konsep kejahatan dan konsep kriminal.
Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan.
Semoga bermanfaat yaaa, mudah-mudahan bisa lebih paham apa arti dari materi di atas.
 Referensi
Sapriya, dkk. 2007. Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tumblr media
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Proudly present... Pendidikan X Kominfo
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Text
SEKILAS MENGENAI ILMU SOSIAL
Terkadang di dalam proses kehidupan kita selalu bertanya mengapa manusia berprilaku seperti apa yang mereka lakukan, dan dari pertanyaan tersebut munculah ilmu sosial, yang berate ilmu tersebut mempelajari tindakan prilaku manusia dalam menjalankan proses kehidupan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan juga bahwa Ilmu Sosial adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat. Sesuai dengan apa yang dikatakan Deobold B. Van Dalen (dalam Sumaatmadja 1980:7) mengemukakan bahwa “ilmu-ilmu sosial mempelajari tingkah laku manusia”. Adapun Ilmu Sosial dapat dikatakan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang bersifat luas seperti yang dikemukakan oleh Norman MacKenzie (dalam Sapriya, 2007) ilmu-ilmu sosial (social sciences) dapat diartikan sebagai semua bidang ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat (social sciences are all the academic disciplines which deal with men in their social context). Dr. Achmad Sanusi (dalam Kusumaatmadja 1980:6) memberikan penjelasan sebagai berikut “Ilmu-ilmu Sosial terdiri atas disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis, dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah”. Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa ilmu social itu terdiri dari disiplin-disipilin ilmu social. Sedikitnya ada tujuh disiplin ilmu-ilmu sosial yang kita kenal selama ini dan yang perlu kita ketahui secara dasar, yaitu:
pertama antropologi. Istilah antropologi itu berasal dari bahasa Yunani, asal katanya dari anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi atau yang biasa disebut antropolog ini sering mengemukakan bahwa antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (Haviland dan Koentjaraningrat dalam Supardan, 2011). Para ahli antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa spesialisasi. Pertama, ahli antropologi sosial (antropologi budaya). Kedua, ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan. Ketiga, ahli antropologi Bahasa.
Yang kedua ilmu ekonomi. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan menurut Sastradipoera (dalam Supardan, 2011:366). Menurut Albert L. Meyers dalam Supardan (2011), ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Ilmu sosial ekonomi - bagian yang berhubungan dengan analisis eknomi – dibagi ke dalam dua bidang utama: ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ahli ekonomi mikro mengkaji perilaku individu-individu, persoalan rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ahli ekonomi makro mengkaji keberfungsian ekonomi secara keseluruhan.
Kemudian selanjutnya adalah geografi. Kat Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang dikemukakan Eratosthenes, geographika berarti tulisan tentang bumi (Sumaatmadja, 1998: 31). Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok: geografi fisik dan geografi budaya (manusia). Para ahli geografi fisik mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber-sumber air, penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah. Para ahli geografi budaya (ahli kependudukan – demographer) tertarik dengan penyebaran penduduk pada suatu wilayah tertentu.
Selanjutnya sejarah. Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, sejarah itu berasal dari kata syajaratun (dibaca syajarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan, atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Ada dua pendekatan utama untuk mengatasi permasalahan perolehan data yang tidak lengkap atau mungkin menyimpang. Para sejarahwan deskriptif (atau naratif) menggunakan pendekatan agak berbau sastra untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lampau; karyanya mungkin memiliki nilai artistik namun kurang obyektif yang menjadi karakteristik ilmu sosial. Para sejarahwan ilmiah memiliki komitmen terhadap sikap dan metode ilmiah sebagai pendekatan untuk menemukan dan merumuskan kehidupan masa lampau sama komitmennya dengan ilmuwan sosial lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para sejarahwan adalah ilmuwan sosial sepanjang mereka menggunakan sikap dan metode ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data serta merumuskan kesimpulan secara sistematis, obyektif, dan lengkap.
Kemudian selanjutnya, ada yang disebut Ilmu Politik. Istilah politik (polotics) sering dikaitkan dengan bermacam-macam kegiatan dalam sistem politik ataupun negara yang menyangkut proses penentuan tujuan sampai dalam melaksanakan tujuan tersebut. Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (public policies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan. Bidang khusus ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tetang tingkatan pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintah pusat (nasional), hubungan internasional (politik internasional). Bidang-bidang kajian khusus yang didasarkan pada fungsi-fungsi pemerintahan meliputi proses pelaksanaan badan legislatif (pembuatan undang-undang), sistem peradilan (interpretasi undang-undang), dan proses eksekutif (pelaksanaan undang-undang).
Selanjutnya adalah psikologi. Willian James dalam Supardan (2011) ahli psikologi Jerman, memberikan definisi bahwa psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya. Fenomena disini termasuk apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berpikiran logis, keputusan, dan sebagainya. Para ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Lapangan spesialisasi dalam psikologi meliputi beberapa yang berorientasi ilmu sosial dan lainnya yang lebih menyerupai ilmu alam.
Yang terakhir ada yang disebut sosiologi. Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Yunani, kata socius dan logos. Socius yang berarti kawan, berkawan, ataupun bermasyarakat. Dengan demikian, secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat (Spencer dan Inkeles, 1982: 4; Abdulsyani, 1987: 1 dalam Supardan, 2011). Menurut Pitirim Sorokin (Supardan, 2011) sosiologi adalah suatu ilmu tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, contohnya antara gejala ekonomi dan nonekonomi, seperti agama, gejala keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan sebagainya. Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia – perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Secara tematis, ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sosiologi, seperti sosiologi pedesaan (rural sociology), sosiologi industry (industrial sociology), sosiologi perkotaan (urban sociology), sosiologi medis (medical sociology), sosiologi wanita (woman sociology), sosiologi militer (military sociology), sosiologi keluarga (family sociology), sosiologi pendidikan (educational sociology), sosiologi medis (medical sociology), dan sosiologi seni (sociology of art). SEMOGA BERMANFAAT GUYS References Sapriya, dkk. 2007. Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Sumaatmadja, Nursyid. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alumni. Sumaatmadja, Nursyid. 1981. Pengantar Studi Sosial. Bandung: Penerbit Alumni. Supardan, Dadang. 2011. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara. *Jangan lupa like, komen dan share. Tunggu konten selanjutnya dan kuis berhadiah yang akan datang guys
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Selamat Datang Mahasiswa-Mahasiswi Baru Pendidikan IPS. Mari telurkan prestasi-prestasi yang cemerlang dan juga menjadi mahasiswa-mahasisiwi yang berbudi pekerti luhur. Karena inilah saatnya untuk kalian semua untuk menunjukan kemampuan terbaik kalian!
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
SELAMAT DATANG DEDE-DEDE EMESH... SEMOGA BETAH YA DI PENDIDIKAN IPS. MARI BERKARYA DI PENDIDIKAN IPS. TELURKAN PRESTASI-PRESTASI YANG CEMERLANG DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR....
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Hi warga PIPS... ada yang tahu gak hari ini itu hari apa? Fyi, aja hari ini adalah dies natalis Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS yang ke 8 🎆🎇🎆🎇🎉🎊🎉🎊 Maka dari itu untuk memperingati hari dies natalis yang ke 8 ini. Lihatlah selayang pandang HIMA PIPS yang tersedia di blog kami.. Dan jangan lupa untuk menunggu event perayaan Dies Natalis HIMA PIPS yang ke 8 di bulan depan!!! (Pastinya bakal seru dan bakal jadi ajang bagi mahasiswa-mahasiswi yang baru maupun yang lama untuk menyuarakan harapannya terhadap HIMA PIPS dan untuk saling lebih mengenal satu dengan yang lainnya) 📣🎆🎇🎆🎂🎂🎂🎇🎇🎇🎇🎆🎆🎂
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Text
SELAYANG PANDANG HIMA PIPS UPI
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia merupan organisasi intra universeter yang memiliki system kordinasi denga Prodi Pendidikan IPS Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.
SEJARAH HIMA PENDIDIKAN IPS Himpunan mahasiswa Pendidikan IPS disingkat HIMA PIPS berdiri di Bandung pada tanggal 27 Agustus 2009 dibentuknya tepat ketika rangkaian Kuliah Umum dan Bimbingan Akademik UPI dilaksanakan di Gedung FPIPS UPI. Berdirinya HIMA PIPS tidak lepas dari prakarsa dan bantuan Ketua Prodi Pendidikan IPS pada saat itu yaitu Prof. Dr. Nana Supriatna, M.Ed., dengan bidang kemahasiswaan Prodi Pendidikan IPS Muhammad Iqbal, S.Pd, M.Si.
Himpunan mahasiswa Pendidikan IPS telah melaksanakan 8 pemilihan Ketua Himpunan dimana dalam Anggaran Dasar (AD) yang telah disetujui pada saat itu Ketua Himpunan disebut sebagai Presiden. Pertama kali diduduki oleh Rendra Pratama angkatan 2009 yang terpilih sebagai Ketua Himpunan pada periode 2009, kemudian melalui mekanisme musyawarah luar biasa, Rendra Pratama digantikan oleh Hamka Mujahid Ma’ruf mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2009, pada masa bakti 2009-2010. Kurang lebih selama satu tahun menjadi Presiden HIMA PIPS hingga akhirnya didemisionerkan. Pemilu ke-2 kalinya dilaksanakan terpilihnya pasangan Abdul Aziez Muslim dan Dena Yemin Meisendi sebagai Presiden dan Wakil Presiden HIMA PIPS 2010-2011. Kepengurusan selanjutnya diteruskan oleh Rizki Pratama sebagai Presiden dan Ivan Kurnia sebagai Wakil Presiden yang terpilih pada pemilu ke-3 dengan masa bakti 2011-2012. Diakhir kepengurusan pada masa jabatan HIMA PIPS 2012 tepatnya pada Sidang Umum terjadi perubahan didalam tubuh HIMA PIPS dinama Presiden sudah tidak digunakan lagi dan diganti menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pertama kali yang mendapat amanah ialah Yudi Irawan dan Wakilnya Fikri Khairul Annas angkatan 2011 pada masa bakti 2013-2014. Serta adanya penggantian departemen dan penggabungan departemen menjadi bidang sebagai orientasi pergerakan HIMA PIPS. Pemilihan Ketua Umum BEM HIMA PIPS masa bakti 2014-2015 dilaksanakan secara musyawarah di dalam Sidang Umum Mahasiswa Pendidikan IPS. Pada akhirnya estafet kepemimpinan tersebut berpindah kepada Retno Ayu Hardiyanti. Beliau adalah seorang perempuan, perempuan pertama yang duduk sebagai pemimpin BEM HIMA PIPS. Kepengurusan selanjutnya dilanjutkan oleh Riyan Nuryana Yusuf sebagai Ketua BEM HIMA PIPS dan Wisnu Ramdhan sebagai Wakil Ketua untuk masa bakti 2015-2016. Terpilihnya Ketua BEM HIMA PIPS selanjutnya dilaksanakan secara pemilu, yang berarti ini adalah pemilu ke-4 yang telah dilaksanakan oleh BEM HIMA PIPS, tongkat kepemimpinan berpindah kepada Sri Mulyanti untuk masa bakti 2017-2018, yang mana beliau adalah perempuan kedua yang memimpin BEM HIMA PIPS. Kepengurusan selanjutnya dilaksanakan secara musyawarah dan estafet kepemimpinan berpindah kepada Rifqi Nasrikin untuk memimpin pergerakan BEM HIMA PIPS dengan masa bakti 2018-2019.
Hasil Sidang Umum secara structural pasca Sidang Umum pertama yang dilaksanakan di Taman Isola, maka dibentuklah Lembaga Legislatif yang diberinama Dewan Perwakilan Mahasiswa disingkat DPM HIMA PIPS. Pengurusan pertama dipegang oleh Ilham Irdiansyah yang dianggotai oleh Indra Kusuma dan Azhar Juniarto pada masa bakti 2009. Sama seperti halnya kepengurusan BEM yang dipimpin Hamka Mujahid Ma’ruf. DPM pun didemisionerkan setelah kurang lebih satu tahu menjabat, dan pada akhirnya Ketua DPM terpilih saat itu adalah Hamka Mujahid Ma’ruf pada masa bakti 2010-2011. Ketua DPM selanjutnya ialah Lutfi Dwi Rizki masa bakti 2011-2012 dan kepengurusan DPM masa bakti 2013-2014 diduduki oleh Muhammad Yunus sebagai Ketua Umum dan Rizki Pratama sebagai Wakil Ketua Umum DPM HIMA PIPS. Selanjutnya melalui mekanisme yang sama seperti pemilihan BEM HIMA PIPS, terpilihnya Saudari Elin Karlina yang juga perempuan sebagai Ketua DPM HIMA PIPS periode 2014-2015. Masa kepengurusan 2015-2016 DPM HIMA PIPS diteruskan oleh Allyphia Noor Z dari angkatan 2012. Sama seperti mekanisme yang telah berjalan sebelumnya, Ketua DPM periode 2017-2018 yang terpilih adalah Melinda Putri Dwi Syafrana dari angkatan 2013. Kepengurusan DPM pada masa bakti 2018-2019 dipilih dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, karena pada masa ini Ketua DPM dipilih langsung oleh anggota DPM dan yang terpilih sebagai Ketua DPM adalah Dicky dan Fadilah Mauladi sebagai Wakil Ketua DPM HIMA PIPS.
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Text
AYO BERSUARA...
Kirimkan suara aspirasi mu atau kisah-kisah menarikmu selama menjadi warga PIPS ke [email protected] Dan bagi pengirim yang terpilih, kirimannya akan di posting di blog kami
0 notes
bemhimapipsupi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
OUR NEW LEADER… Rifqi Nasrikin KETUA BEM HIMA PIPS 2017-2018. Berikut visi dan misi kang rifqi:
Visi Menjadikan BEM HIMA PIPS berbudi luhur, berilmu, solutif, cerdas & siap mengamalkan ilmu pengetahuannya dengan penuh tanggung jawab.
Misi - Menjadikan kader pips yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan - Menciptakan SDM yang kompeten,profesional,dan solutif - Menampung dan memfasilitasi aspirasi dan kreasi dalam menunjang cipta karya Mahasiswa pips - Menjadikan hima pips sebagai organisasi yang menjungjung tinggi asas kekeluargaan dan kebersamaan
0 notes