Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Nenek-Kakek
Ibu mungkin tak ingat bagaimana rasanya diasuh nenek dan kakek. Tapi kini kulihat bukti sayangnya nenek dan kakek pada cucu.
12 hari nenek dan kakek menemani, mengayun, menggendong dan merawatmu.
Terlihat rasa sayang mereka yang sangat membuat hati hangat.
Anakku, jadilah seperti nenekmu.
Yang kata-katanya penuh hikmah. Yang ikhlasnya tak terbatas. Yang hidupnya cermin kebersihan. Yang selalu tertib dan teratur. Yang menyayangimu tanpa tapi. Yang penuh kebijakan. Yang selalu menjadi teladan ibu. Yang membuat ibu sangat berterima kasih padanya.
Anakku, jadilah seperti kakekmu.
Yang tekun dan pantang menyerah. Yang luas sabarnya. Yang rajin mengaji. Yang selalu menyayangi keluarganya. Yang bertanggungjawab dan selalu memperhatikan hal-hal kecil. Yang menjadi pasangan terbaik dari nenek. Yang membuat ibu sangat berterima kasih padanya.
Anakku, ibu nanti tak akan pernah bosan menceritakan sayangnya kakek nenek padamu. Mungkin kalau Mbah kakung dan Uti ada, akan sama besarnya sayangnya padamu.
Anakku, semoga engkau menjadi sebab keluarga kita kembali berkumpul lagi di dunia yang abadi. Anakku, semoga engkau tak pernah lupa jasa orang yang sudah berbuat baik padamu. Anakku jadilah anak yang menyenangkan bagi orang di sekitarmu.
0 notes
Text
40 Hari
Semua terasa cepat namun padat. Sekarang kamu mulai mengangkat kepala, tersenyum dan ekor matamu mengikuti setiap langkah orang di sekitarmu.
Malam-malam terasa panjang. Waktu istirahat terasa kurang. Namun bahagia melihat wajahmu meluap luap.
Anakku Si Pembeda,
Ibu mungkin belum biasa.
Ibu kadang tidak tau apa maumu.
Ibu kadang salah memperlakukanmu.
Tangismu, rengekanmu, gerakanmu.
Semua terasa baru namun menggurat senyum ibu.
Anakku Si Pewaris Firdaus,
Baru ini kurasakan rasa sayang tanpa tapi. Rasa lelah tanpa keluh. Rasa lama namun singkat. Terima kasih sudah membuatku mendapat panggilan baru itu. Mari berjuang bersama.
Ibu ikhlas dengan semuanya. Doa ibu selalu ada untukmu. Semoga engkau menjadi alasan mahkota di Firdaus dan dikumpulkannya keluarga kita nanti.
0 notes
Text
Kabar hadirmu bagai angin yang bertiup rendah. Dingin dan menyejukkan. Seperti rintik hujan yang datangnya melegakan. Akhirnya Yang Maha Pemurah menjawab pinta dengan anugerah. Kejutan selalu ada tiap harinya. Tapi hati selalu berhari raya. Tak terasa susah atau lelah. Degup pertama itu, menggurat senyum pada setiap hari ibu.
0 notes
Text
Asa ingin bertemu terus membuncah. Rapalan nama tersebut tanpa lelah. Duhai jiwa yang telah tenang diteman pelita. Singgahlah sejenak untuk bersapa. Tuk menenangkan rasa haus berjumpa. Anak ibu yang senyumnya jelita. Terus dirindu mesti tak pernah jumpa.
0 notes
Quote
Hidup adalah persinggahan. Kejar semampunya untuk bekal di Akhirat.
Buku Harian Ibu
0 notes
Text
Tulis
Tulisan menjadi salah satu sarana untuk menjaga ilmu itu tetap ada. Ia akan tetap terjaga meskipun penulisnya telah tiada. Daya ingat saya yang sangat terbatas menjadi alasan untuk harus menulis. Seperti nasihat yang sering didengar, “Membaca saja tidak cukup, tulislah! Mendengar saja tidak cukup, tulislah!” Lengkapi membaca dan mendengar dengan menulis.
Menulis bisa dilakukan di mana saja dengan media apa saja. Teringat cerita di zaman penulisan mushaf Al-qur’an, betapa media apapun digunakan untuk menulis. Sebuah nasihat yang bisa diteladani dari salah satu tokoh tabi’in yang sangat mencintai ilmu, Amir bin Syurahbil Asy-Sya’bi rahimahullah berkata,
“Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding” (Al-‘Ilmu no. 146 oleh Abu Khaitsamah)
Maka biarlah media ini menjadi “dinding” yang bisa saya baca dimanapun dan ditulisi kapanpun.
1 note
·
View note