Text
#30HariBercerita: Kita mulai ya?
Akhir-akhir ini semua hal terasa semakin jelas. Bukan tentang orang-orang yang kutemui, atau hal-hal yang mereka lakukan. Hal utama yang paling mengganggu kepalaku adalah tentang jati diri. Dulu, sekian bulan yang lalu, aku masih sibuk mencari persoalan jati diri. Mulai dari pertanyaan siapa aku? apa yang akan kujalani untuk kehidupanku? Hingga apa sebenarnya tujuanku hidup? Segala pertanyaan keparat yang terus berputar-putar. Karena terlalu memikirkan hal ini, aku jadi sering kaku menempatkan diri, terlalu banyak berpikir untuk menjawab pertanyaan sederhana, terlalu takut untuk segala hal.
Lalu setelah lelah dengan segala hal itu, aku berhenti sejenak. Aku memberikan waktu yang cukup untuk diriku sendiri, untuk setidaknya melihat apa yang benar-benar kubutuhkan. Hidup dengan banyak pertanyaaan di kepalamu adalah cara hidup yang melelahkan. Kini aku sedang belajar untuk menerima apa-apa yang kutakutkan, belajar untuk tidak lagi mencari namun membuat jati diri. Aku belajar menerima kepribadianku, setelah sekian lama menghindari kemungkinan-kemungkinan bodoh tentang jati diri. Aku belajar untuk jujur, setidaknya kepada diriku sendiri.
1 September 2018
1 note
·
View note
Text
Ajari aku untuk tidur.
Untuk kembali melihat mimpimimpi,
Untuk kembali menikmati pertemuan denganmu,
Embuskan selamat malam pada telingaku,
Nyanyikan perpisahan
Dan kecupan pengantar kantuk.
Kekasih, ajarkan aku untuk menggapaimu
tak lagi melalui mimpi.
.
.
Menuju tidur, 180618
2 notes
·
View notes
Text
Patah hati dan dikecewakan adalah sumber inspirasiku menulis.
Tapi kau tak pernah bertanya, mengapa tak ada kisah cinta kita?
1 note
·
View note
Text
Hai.
“Salah satu perpisahan yang paling menyakitkan adalah ketika kamu mengetahui, bahwa ketika kelak kamu bertemu lagi, menyapa sudah tidak akan terasa sama.”
— (via mbeeer)
1K notes
·
View notes
Text

Wisma Dillah-Lillah
Sebuah rumah dengan beribu kantong kenangan. Catnya putih meski sudah bercampur debu; debu usia. Dulu, setiap pagi ada seorang lelaki tua yang setia menyapu pelataran rumah, pak Anto namanya. Lelaki dengan perawakan kurus dan senyum teduh yang menenangkan. Ia orang yang sederhana meski ia jugalah sang pemilik rumah indah dan luas ini. Pak Anto juga memiliki dua orang anak yang cantik dan manis. Mereka bernama Dillah dan Lillah. Keduanya adalah saudara kembar.
Dillah adalah anak yang periang, berbeda dengan Lillah yang sedikit pemalu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama layaknya saudara kembar lain. Meski terlihat baik-baik saja, ternyata keduanya saling menyimpan rahasia. Dillah tahu bahwa Lillah mudah mengompol jika ketakutan dan hal itu sangat menyenangkan baginya. Ia sering menjahili Lillah hingga anak manis itu mengompol. Sedangkan Lillah tahu, bekas luka gigitan di sekujur tubuhnya, luka memar dan perut yang ngilu dengan ruam kebiruan itu adalah ulah Dillah.
Ah ya, sudahkah aku katakan nama rumah itu sebelum menjadi wisma Dillah-Lillah? Itu adalah rumah biasa tanpa nama. Sama seperti rumahmu. Pak Anto memberikan nama Dillah-Lillah untuk rumah itu dan menyewakannya tak lama setelah Lillah kembali menuju surga dengan banyak bekas luka dan Dillah yang hilang ditelan rahasia.
Tahukah kamu ke mana aku pergi selama ini?
070618
1 note
·
View note
Text
Wisma Dillah-Lillah
Sebuah rumah dengan beribu kantong kenangan. Catnya putih meski sudah bercampur debu; debu usia. Dulu, setiap pagi ada seorang lelaki tua yang setia menyapu pelataran rumah, pak Anto namanya. Lelaki dengan perawakan kurus dan senyum teduh yang menenangkan. Ia orang yang sederhana meski ia jugalah sang pemilik rumah indah dan luas ini. Pak Anto juga memiliki dua orang anak yang cantik dan manis. Mereka bernama Dillah dan Lillah. Keduanya adalah saudara kembar.
Dillah adalah anak yang periang, berbeda dengan Lillah yang sedikit pemalu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama layaknya saudara kembar lain. Meski terlihat baik-baik saja, ternyata keduanya saling menyimpan rahasia. Dillah tahu bahwa Lillah mudah mengompol jika ketakutan dan hal itu sangat menyenangkan baginya. Ia sering menjahili Lillah hingga anak manis itu mengompol. Sedangkan Lillah tahu, bekas luka gigitan di sekujur tubuhnya, luka memar dan perut yang ngilu dengan ruam kebiruan itu adalah ulah Dillah.
Ah ya, sudahkah aku katakan nama rumah itu sebelum menjadi wisma Dillah-Lillah? Itu adalah rumah biasa tanpa nama. Sama seperti rumahmu. Pak Anto memberikan nama Dillah-Lillah untuk rumah itu dan menyewakannya tak lama setelah Lillah kembali menuju surga dengan banyak bekas luka dan Dillah yang hilang ditelan rahasia.
Tahukah kamu ke mana aku pergi selama ini?
070618
1 note
·
View note
Text
Tapi, tetap saja. Debar ini hadir karenamu. Dan aku masih menikmatinya.
0 notes
Text
Aku belum (dapat) mencintaimu
Hanya saja debar ini tak dapat kuredam.
1 note
·
View note
Text
“Namamu muncul di kolom notifikasi. Namun entahlah; melihatnya mengapa aku tidak sebahagia dulu lagi? Melihatnya mengapa hatiku mendadak terasa perih sekali?”
— (via mbeeer)
569 notes
·
View notes
Text
Aku merindukan rumah, sebab aroma kasih sayang ibu lekat di setiap dindingnya.
Aku sedang merindukan rumah.
Aku sedang merindukan ibu.
(Ma, adek lagi sakit nih. Biasanya ada mama yang rawat adek. Sekarang rasanya jauh bgt ya, Ma.)
Berkilo-kilo meter dari rumah, 050418
LRR
8 notes
·
View notes
Text
Kamu, yang selalu mengutuk dia yang menyakitimu.
Kamu kira ia menyakitimu dengan sengaja. Kamu juga mengira bahwa ia tak merasa tersakiti. Hanya kamu yang dirugikan di dalam hubungan. Hanya kamu yang menderita. Hanya kamu yang terluka.
Kamu kira ia meninggalkanmu dengan mudah. Kamu juga mengira bahwa ia tak merasa berat atau bersalah atas perbuatannya. Hanya kamu yang paling tersakiti. Hanya kamu.
Tapi pernahkah kamu setidaknya bertanya? Tahukah rasa sakitnya? Apa alasannya? Tahukah kamu bahwa pada malam-malam kau menangis, ia lebih terluka sebab tak boleh terlihat menangis.
Tanyakanlah alasannya. Lembutkanlah hatimu untuk ikut menanggung bebannya pula.
LRR
300318-12.20
6 notes
·
View notes
Text
(3) Pada akhirnya kau lelah dan mencari kata lain untuk kau ucapkan.
Seperti 'menyerah'
2.30 am
0 notes
Text
(2) Lalu kau kira jatuh cinta adalah kata kerja dan ingin mengucapkannya berulang kali,
dan kau benar jatuh berulang kali. Mengobatinya. hanya untuk jatuh kembali.
2.27 am
0 notes
Text
(1) Jatuh cinta dan mencintai adalah dua penderitaan yang berbeda,
tapi kau tak menyadarinya.
2.25 am
1 note
·
View note
Link
Bantu isi ya :)
Yang masi bisa buka tumblr, maukah kita sama sama membela halaman ini? Ahseg.
Ramaikan yuk @gincumerah @jagungrebus @hujanmimpi @estehmanistanpagula @kunamaibintangitunamamu @melisalalalaa @a-hap @aksarannyta @kotak-nasi @lookitasari @sendingfailed @crescenthemums @rubahlicik @dwsrkhns tag yang lainnya juga ya, ehe ehe ’-’)/
2K notes
·
View notes
Text
Badum badum badum~
Have you been in this situation?
Badum badum badum~
When you can hear your own heartbeat
Running with your blood
Climbing to your heart
Badum badum badum~
Our first talk is turn me crazy
You were smiling to me
And made me melted like a boiling candy
Don't look at me with that face
I can't handle ma self
It's burning inside
...
March 7 2018 - 20.38
0 notes