carakamudha
carakamudha
hey, I'm Sophie!
99 posts
and I adore you.
Don't wanna be here? Send us removal request.
carakamudha · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Pelajaran Semalam. Lagi lagi, setelah kehilangan dan kehampaan berpuluh-puluh hari. Malam ini, aku mendapatkan makna lagi. Dari pembicaraan yang dimulai dengan tersipu karena telah lama tidak bertemu, hingga menyesal pada malam yang semakin larut padahal masih banyak kisah yang ingin diadu. Lagi lagi, aku bersyukur pada keberadaanmu yang mengeluarkan aku dari belengguku. Engkau mengajarkan untuk menjadi pribadi yang apa adanya, terus terang pada diri sendiri, dan tentunya percaya diri. Engkau melahirkan tawaku di rumah ini, setelah sebelumnya hanya kepulangan yang aku nanti karena tidak ada tawa yang aku keluarkan di sini. Sekarang aku sadar, 'teman hidup'-dari bukan jenisku- yang aku impikan ternyata telah ada sejak dulu. Aku saja yang menutup. Aku bersyukur bahwa keberadaanku menguatkan dan akupun dikuatkan. Tetaplah memegang dan menjaga, saling berjalan pada cita dan cinta masing-masing. Sampaikan masalahmu apapun itu dan kita selesaikan bersama, akupun begitu. Sampaikan juga perempuan mana yang membuatmu kagum dan siapa yang menyakitimu. Jangan sampai ada yang merendahkanmu, atau hidungnya akan hilang! Hahaha. Bosan itu pasti, tapi kita tak saling pergi, begitu kataku. Berkabarlah jika ingin pergi agar kita bersiap. Kuat-kuatlah kita hingga beberapa tahun lagi. Hingga tidak ada yang bisa memisahkan kita kecuali Tuhan yang memanggil salah satu ataupun keduanya. Untuk 'teman hidup'-ku yang selalu menjengkelkan. Terima kasih, ya. Terbaik untukmu selalu. Dari aku yang bersemangat melanjutkan hidup, mempertahankan senyum, dan (akhirnya) dapat tidur tenang dan bermimpi indah semalam.
2 notes · View notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Yippi! I'm happy my old-love (tumblr) still here xxo
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Apakah dirimu tahu bahwa sejak hari itu aku membangun benteng?
Benteng berbahan dasar kekesalan, amarah diri sendiri, air mata, dan doktrin membenci dirimu.
Apakah dirimu tahu bahwa aku membangunnya dua kali dan meruntuhkannya dua kali pada setiap semesternya?
Yaitu pada saat musim ajaran baru universitas dimulai dan malam-malam yang mengikutinya: aku membangunnya.
Yaitu pada saat musim libur tiba dan siang-siang yang mengikutinya: aku meruntuhkannya.
Kugelar karpet merah untuk menyambutmu datang atau kuketuk pintu singgasanamu untuk mengundangmu hadir sebagai penawar rindu.
Inilah aku,
yang terus membencimu kala siang sibuk, namun terus mencarimu semalam suntuk.
hanya bisa menunggu musim libur dan tak pernah berani untuk menyapa di hari sibuk meskipun aku sangat rindu.
karena aku tahu, ini sulit untuk aku. semoga tidak denganmu.
saat fajar aku rindu, tidak tahu kalau petang. jangan datang, cukup hilang hingga kita matang.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
rinduku tidak butuh,
"aku juga rindu".
Rinduku hanya butuh,
"kapan bisa bertemu?".
1 note · View note
carakamudha · 7 years ago
Text
dalam ruang dan jarak yang selalu kita temu. terdapat pelbagai sapa dan pesan yang hanya aku dapat mengucap dan mendengar.
aku tidak tahu apakah intuisiku sampai kepadamu. aku harap ada hal itu agar aku tidak menjadi penikmat tunggal.
temani aku barang sebentar saja. karena tidak sepanjang tujuh hari aku dapat mendengar suara meskipun aku bisa dan mau.
tetaplah seperti ini.
kita yang jauh dan hanya saling mengintip. namun kembali intim ketika libur semester hadir dan salah satu dari kita datang melipir.
aku suka cara ini. berkembang pada jalan masing-masing dan tetap tahu kepada siapa akan kembali dan berbagi asam-manis perjalanan sendiri.
kata ibuku: harus saling yakin dan tak saling pergi.
ps: aku ingin bertemu bunda. aku ingin mendengar pesannya juga tentang kita. apakah bunda sudah tahu kita? sudahkah dirimu bercerita bahwa aku berlesung pipi dua?
besok bawa aku ya pada bunda. aku ingin memberitahunya bahwa jumlah anak di kartu keluarga itu salah. satu nama ada yang tertinggal, butuh ditambahkan. ini namanya: sofiatul hardiah.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
pada sebuah malam, seorang perempuan resah dalam pejam mata.
perihal seseorang yang suka tetiba datang, namun menyisakan rindu yang tak pernah diundang.
malam-malamnya larut dan menyesakkan. Kristal-kristal di pelupuk mata tak tertahankan dan semakin menekan rasa.
kerinduan yang selalu dirasakan. mengharap suatu hari dapat menghabiskan waktu hingga senja berganti.
malam-malam begitu menyiksanya hingga pada fajar datang diberanikannya untuk pulang.
dia adalah alasan sang perempuan untuk kembali datang, bertemu, dan menatap binar mata pujaan meski hanya ada hingga senja di hari kedatangannya.
tak menuntut banyak dirinya untuk bersama. tak mengapa meski sebentar dan tak ada percakapan berarti.
melalui gerak dan tatap, sang perempuan sudah tahu pesan apa yang disampaikan dan makna apa yang butuh dijelaskan.
dalam hening sepanjang perjalanan hanya ada sapaan dan titipan yang tak pernah diucap lisan.
inilah rinduku, sang perempuan.
maaf tidak banyak bertukar kata kala itu. aku hanya kelu karena terlampau rindu sehingga tulisan ini adalah alat bantuku untuk mengatakan bahwa aku masih dan akan tetap rindu.
aku butuh bertemu pada waktu-waktu yang lebih panjang dari hari itu.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Aku memang tipikal yang mudah tertarik dengan keunikan tapi tidak dengan menaruh hati. Perihal yang satu ini cukup sulit. Buktinya adalah dirimu.
Kita pernah bertemu lama tapi tak menggoreskan kisah manis, kan?
Dan kita juga pernah berpisah lama kemudian kau hadir lagi bahkan aku sudah berhasil lupa. Namun, itulah aku.
Perihal menaruh hati, jika sosoknya datang lagi pasti pun tertegun lagi.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
halo, hari ini kita mulai untuk memberi ruang kembali. Berat. Tapi aku yakin ini yang harus dilalui. Senang bisa menatapmu sekali itu. Semoga pada liburku yang lain akan ada tatap yang lebih banyak dan percakapan sederhana yang bermakna.
Salam, yang selalu mengenakan jaket coklatmu ketika tidur.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
beberapa tahun lalu aku selalu memperhatikanmu dari jauh? Tanpa pernah aku tahu apakah rasa penasaran yang aku taruh padamu ini sungguh kau ketahui. Karena kau hanya berlalu bila berpapasan denganku dan tersipu malu memerah wajahmu jika aku bernyanyi di depan kelas untukmu. Entah mengapa kenangan-kenangan lalu masih saja indah untuk aku putar kembali. Sekuat inikah rasaku? Sayangnya, iya.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
pesanku adalah untuk memanfaatkan jarak, jeda, dan batas ini untuk memaksimalkan potensi diri karena kita hidup dan butuh pertahanan. Tapaki segala penjuru yang engkau yakini, aku dari sini juga mengasah diri dengan doa yang selalu teriring untuk kekasih sejati.
Beruntungnya kamu yang dalam setiap doa selalu kuingat, bangun pagi kucari namanya, dan bergegas terlelap kupeluk hangat jiwanya.
Semangat dan tetaplah percaya diri lagi rendah hati. Berjuanglah menjadi pria terbaik untuk keluarga dan dunia masa depanmu nanti. Semogaku adalah keluarga itu aku dan dunia itu ada karena dibangun denganku. Selamat tidur:)
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
gila kerja adalah salah satu caraku untuk menutupi lubang-lubang rindu yang menganga tersedu.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
dan saya sadari ini bukan obsesi. saya cinta yang acap kali merasa dengan intuisi.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Rasa Layar: Miracle in Cell No. 7 (2013).
Miracle in Sel No. 7 (2013)
Pemilihan film malam ini yang gue lakukan secara random bener-bener SALAH!
Kenapa? Karena isi cerita yang pada akhirnya berhasil bgt buat gue berkaca-kaca dan sesak sendiri menahan air mata yang ngga sanggup gue tumpahin karena ada adik gue di depan gue. Tangan kiri gue gemeteran, tangan kanan dingin dan rasanya pelupuk mata udah penuh sama air tapi sekuat mungkin gue tahaaaan..
Suatu kebetulan banget seminggu ini gue dihadapkan pada berbagai kegiatan liburan, mulai dari baca buku, lagu, hingga film yang isinya berkenaan dengan orang tua, terutama ayah. Like what? Kata dan makna 'Ayah' adalah sesuatu yang paling sensitif buat gue, tapi ini adalah kenyataan liburan gue hahaha.
Awalnya, gue kirain film ini isinya tentang science serius gitu karena gue baca judulnya sekilas ada kata "cel". But, gue ngga ngeh ternyata kata itu merujuk kepada "sel" di penjara. Hngh.
Film produksi yang gue ngga tau persisnya siapa yang produksi tapi dari Korsel ini dirilis pada tahun 2013 dan dibintangi oleh salah satu aktris favorit gue, siapa ya namanya yang main di The Heirs yang jadi cewenya itu hadu siapa ya namanya. Secara umum dan eksplisit sekali mengisahkan tentang sebuah kesalahpahaman atas tuduhan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan seorang anak perempuan komisaris polisi. Nah, Lee Yong Gi ini yang dituduh melakukan hal tersebut dan pada akhirnya dijatuhkan hukuman mati karena yaaa tonton aja dah sendiri. Dinamika kehidupan sebelum, selama, dan menjelang putusan ekskusi mati atas Yong Gi inilah inti dari ceritanya. Sang anak perempuan yang berusia kira-kira 5 tahun (karena di sini masih TK gitu) bernama Yeu Seung bersanding bersama ayahnya, Yong Gi, sebagai pemeran utama di sini. Menurut gue, keajaiban yang dimaksud di sini adalah kehadiran Yeu Seung yang bisa masuk dan berlalu-lalang keluar masuk sel nomor 7, tempat di mana ayahnya beserta 5 napi lainnya ditahan. Sebelum Yong Gi hadir dan Yeu Seung masuk ke sel, kehidupan para napi benar-benar kacau. Ayah dan anak tersebut mengubah banyak hal!
Sederhana cerita yang disuguhkan menuju klimaks. Melalui tas sailor moon yang sangat diinginkan oleh Yeu Seung kemudian menjerat Yong Gi ke dalam tuduhan kasus 3P dan membawanya ke sel nomor 7 yang berujung pada hukuman mati.
Bener-bener dah, ini film emosional banget! Bagaimana seorang ayah yang sederhana, bahkan di film ini Yong Gi memiliki kondisi mental yang tidak biasa, dapat dengan begitu tulusnya mencintai seorang anak perempuan yang sangat cerdas dan cantik. Lagi-lagi, gue menemukan bentuk cinta yang sederhana dan tulus, dari seorang ayah. Dari kepolosan Yeu Seung dan kesederhanaan Yong Gi, gue memahami bahwa cinta itu dapat dengan mudah dipenuhi hanya dengan kehadiran yang penuh dari kedua sisi, baik dari ayah kepada anak, ibu kepada anak, maupun ayah-ibu kepada anak. Intinya, terjadi pertemuan fisik dan emosional dari pihak-pihak terkait. Karena, dari film ini juga gue melihat bahwa hidup ini sangat indah jika segala yang dimiliki itu disyukuri, digunakan, dan dikelola sebisa mungkin. Semuanya akan cukup dan dapat tersenyum sepenuh hati. Sosok Yong Gi sebagai seorang ayah di sini sudah sangat jarang gue temui. Atau mungkin guenya aja yang jarang banget ketemu para ayah(?) wkwk ya tapi itulah sosok ayah idaman yang punya kasih sayang penuh untuk anak dan tampak selalu kuat di depan mata anak. Gue yakin, semua ayah pasti gini, bersikap kuat di depan anak-anaknya karena memang ayah itu superhero!
Di waktu tayangan ke 01.57.53 gue beneran ngga bisa menahan tumpukan air mata. Cerita di bagian itu adalah yang paliiiiiing klimaks saat Yong Gi mau dieksekusi mati, Yeu Seung nangis-nangis kebingungan kenapa ayahnya nangis meraung minta tolong dan padahal Yeu Seung mau pergi sekolah pagi itu. Ucapan 'selamat tinggal, Ayah' nancep banget di pikiran dan perasaan gue. Like, idk hw to say..
Pada akhirnya, 20 tahun kemudian, Yeu Seung udah jadi perempuan dewasa yang cantik (diperankan sama siapa itu namanya yang tadi) dan menjadi pembela (apa jaksa pembela atau apa ya lupa) di persidangan putusan terakhir kasus ayahnya sendiri. Yang gue bingungin adalah kan ayahnya udah dieksekusi mati ya 20 tahun lalu, tapi kenapa kasusnya diusut lagi dan akhir keputusannya adalah 'hukuman mati dibatalkan', lah? Terdakwa udah mati tapi kenapa ini putusannya? Mungkin anak hukum bisa menjelaskan ke gue..
Ketua sipir yang turut membela Yong Gi sebelum dirinya mati, mengangkat Yeu Seung menjadi anaknya dan kini telah menjadi Kepala Sipir. Para napi teman sekamar di sel nomor 7 telah memperbaiki diri dan menjalankan kehidupan yang baik lagi berkat kehadiran Yeu Seung kecil pada masa itu.
Keren dah ini film bisa meningkatkan rasa kangen dan cinta ke ayah wkwk
Pesan gue adalah patuhi, jaga, dan rawat ayah kalian yang masih hidup sebaaaaaaaik mungkin. Jangan mangkir jadi anak dah. Cintai dia dengan tulus, setulus cinta pada ibu juga. Karena, akan benar-benar kehilangan sosok ayah yang hangat ketika beliau tiada. Sekeras apapun ayah yang kita punya, dirinya adalah penyebab kita ada di dunia. Jangan remehkan ketegasan dan kewibawaan ayah di depan ibu dan anak-anaknya karena itu salah satu cara ayah untuk menanamkan nilai kehidupan dan meredam kesedihannya.
I love you, Pa!
May Allah protect and love you so.
Till we meet again in Jannah, soon.
Tumblr media
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
sepenggal penutup dari Only Yesterday.
Ada yang bilang cinta itu seperti sungai
yang dapat menenggelamkan buluh perindu.
Ada yang bilang cinta itu seperti silet
yabg dapat membuat jiwamu bercucuran darah.
Ada yang bilang cinta itu seperti rasa lapar, sebuah rasa sakit yang tak berkesudahan
Aku bilang cinta itu seperti bunga, dan kau hanyalah benihnya.
Cinta adalah hati yang takut untuk disakiti, yang tak pernah mau belajar bagaimana menari.
Cinta adalah mimpi, yang takut untuk terjaga, yang tak pernah mau mengambil kesempatan.
Satu-satunya yang tak ingin diambil.
Yang tidak terlihat ingin diberi.
Dan jiwa, yang takut dari kematian, yang tak pernah mau belajar untuk hidup.
Saat malam berubah menjadi terlalu sunyi dan jalan yang dilalui menjadi panjang, dan kau berpikir bahwa cinta hanyalah ditujukan untuk orang yang beruntung dan kuat.
Ingatlah di musim dingin, jauh di balik lapisan salju yang pahit.
Terbaringlah benih yang tumbuh dengan sinar matahari kasih sayang, di musim semi akan menjadi bunga mawar.
Omoide Poro-poro, Only Yesterday
Studio Ghibli, 1991
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Rasa Layar: Only Yesterday (Omoide Poro-poro), Studio Ghibli, Summer 1991.
Sore ini, ketika istirahat makan siang, sembari menyantap hidangan aku memutar sebuah film (lagi-lagi produksi Studio Ghibli) yang berjudul Omoide Poro-poro atau Only Yesterday.
Awalnya aku mengira film ini produksi tahun tua karena melihat karakter animasinya yang sedikit kaku dan tidak cukup luwes seperti animasi Ghibli yang pernah aku tonton sebelumnya. Ternyata benar, ini film produksi lama. Terlepas dari itu, kisah yang diangkat di sini benar-benar berbeda dari bayangan. Cerita yang dikemas dengan alur maju-mundur berhasil membuat saya terkagum akan keterkaitannya dengan kehidupan pribadi hehehe (lagi-lagi terpaksa flashback).
Seorang anak bungsu perempuan bernama Taeko. Saat diceritakan duduk di kelas 5 SD. Taeko yang polos dan manja, namun juga unik dengan bakat aktingnya. Kehidupan masa kecil Taeko yang flat dan kaku menjadi sesuatu yang sedih sekaligus lucu untuk diceritakan kembali!
Pada penceritaan ketika Taeko berusia 27 tahun, saat dirinya sudah bekerja dan mandiri dalam segala hal. Di usia tersebut barulah dapat dimaknai betapa lucunya tingkah anak-anak jika menginginkan sesuatu dan betapa mengerikannya tuntutan hidup orang dewasa yang bekerja di perkotaan. Baginya, kembali ke desa ketika cuti bekerja selama sepuluh hari memberikan pengalaman luar biasa sekaligus awal perjalanan barunya.
Desa menjadi tempat dambaan dirinya sejak kecil, namun keluarganya tidak pernah memberikan kesempatan baginya untuk berkunjung ke desa dikarenakan tidak adanya sanak saudara dan kesibukan orang tua bekerja di kota. Ya, Taeko lahir di kota dan tumbuh di kota.
Nah, mulai dari sini gue akan sedikit menyisipkan alasan kenapa gue suka sama ceritanya wkwk
Di desa tempat Taeko liburan, dirinya bertemu dengan Taisho, seorang pemuda yang sedikit lebih muda usianya dari Taeko dan juga seorang petani. Tidak sendiri, Taeko juga bertemu dengan nenek, ibu, ayah, dan adik dari Taisho. Keluarga Taisho adalah petani dan peternak, khususnya petani bunga Sufflower (bunga yang diolah menjadi pemerah pipi yang harganya selangit, katanya). Pada film ini, benar-benar disuguhkan imaji yang lekat dengan kehidupan desa yang sejuk, aman, damai, kekeluargaan, sederhana, dan positif. Ya, gue ngga yakin apakah sekarang masih ada tipikal desa seperti ini di dunia, khsususnya di Indonesia wkwk
Oiya, sebelumnya Taisho juga pernah bekerja di kantor, lho! Tapi dia memutuskan berhenti lalu menjadi petani. Kenapa? Karena, dirinya lebih nyaman berproses bersama alam.
Pada sepenggal dialog ada yang gue inget bahwa alam tidak akan hidup dan tertata indah tanpa bantuan manusia, begitupun dengan manusia yang dapat hidup karena adanya alam. Menjadi petani terlihat sepertu sebuah pekerjaan yang mudah, namun sesungguhnya itu pekerjaan yang sangat sulit. Karena, secanggih apapun teori dan alatnya, tanpa bantuan 'tangan' alam maka benih-benih yang ditanam tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Dengan kata lain, alam dan manusia tumbuh bersama. Sederhana ya, tapi dalem wkwk
Fyi, Taisho jadi petani organik di sini.
Nah, udah nemu belum clue kenapa gue tertarik sama jalan ceritanya?
Belum, ya?wkwk
Petani adalah kata kuncinya.
Entah kenapa, dari dulu gue seneng banget sama petani. Petani itu mulia, dia penyedia kebutuhan dasar kehidupan manusia. Tanpa petani (juga peternak), gue ngga tau gimana padi bisa dituai, brokoli bisa dipanen, daging bisa dihasilkan, susu bisa diperah, dan sebagainya. Informasi yang banyak gue dapatkab seputar kehidupan petani di perkuliahan juga menambah kekaguman gue pada mereka (antara pupuk, pestisida, dan benih bertemu dengan harga, hutang, permintaan pasar, dan ancaman hama ditambah lagi minimnya pengetahuan akan penggunaan 'obat' dan sebagainya). Ditambah lagi, pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang digeluti seseorang yang gue kagumi sejak 9 tahun lalu. Seseorang yang gue temui di depan kelas pada hari pertama sekolah, orang pertama yang gue jabat tangannya dan memperkenalkan nama gue di hadapannya (terima kasih untuk mama yang telah memaksa untuk memperkenalkan diri padanya karena sesungguhnya saat itu gue pemalu abis!). Kenapa kemudian masa 9 tahun lalu yang selalu gue ingat dan membekas hingga sekarang? Nah, itu dia. Padahal, sejak kelas 5 SD gue udah mengalami perasaan merah jambu itu ke sesama teman di kelas sebelah. Tapi, hal itu biasa saja hingga kini. Kelas satu di sekolah menengah pertama adalah masa paling berkesan karena gue saat itulah gue bertemua dia.
Kaitannya apa sama film itu?
Nah, di film itu, Taeko bercerita kepada Taisho bahwa pernah ada seorang teman sekelasnya, bernama Abe, yang tidak mau menjabat tangannya. Hanya tidak mau menjabat tangan Taeko dan berlagak kuat nan hebat ketika Taeko melihat Abe atau Abe berpapasan dengan Taeko. Sikap tersebut selalu dipertanyakan Taeko hingga malam itu (saat Taeko bercerita kepada Taisho), kemudian Taisho menjawabnya dengan ringan.
Taisho bilang, hal itu wajar dilakukan anak lelaki jika berhadapan dengan seseorang yang disukainya. Kemudian, gue tertegun karena mengingat apa yang terjadi pada gue ketika kelas 1 hingga 3 di sekolah menengah pertama. Sama. Seseorang yang gue sukai itu selalu mengalihkan pembicaraan ketika gue memberanikan diri untuk berbicara padanya, selalu mengejek, selalu berlagak kuat di depan gue, selalu bersikap buruk, seolah-olah ingin membuat gue benci kepadanya (btw orang yang gue sukai ini adalah orang pertama yg berkenalan dengan gue pas SMP, seperti yang gue ceritain di atas). Sampai suatu hari, gue pernah menyesal mengenal dia dan menjabat tangannya. Untung yang nyuruh itu mama, jika bukan karena mama gue ngga sudi kenal dia. Gitu kira-kira saking gue keselnya sama dia hahaha. Ngga hanya cek-cok di kelas, gue dan dia juga suka ribut di facebook (wall, comment, dan chat room). Selaaaalu ribut dan semua temen gue tau itu. Yaa tipikal cowok idaman se-antero sekolahan ya gimana ya. Iya sih, gue akui dia ganteng, berbakat, dan menarik.
Meskipun dia 'jahat' banget sama gue (sampe perpisahan kelas 3 pun gue dan dia ngga memiliki pembicaraan yang serasi sedikitpun. Bahkan untuk berhadapan saja kita tuh ngga pernah dan selalu menghindar hahaha kocak.), entah kenapa dia selalu berkesan buat gur hingga detik ini, mungkin hingga nanti.
Setelah 5 tahun berpisah karena SMA dan kampus yang berbeda, kemudian gue bertemu lagi dengan dia. Pada tahun-tahun itu padahal gue udah senang banget, udah bisa dekat dengan teman laki-laki lain dan melupakan cinta bertepuk sebelah tangan itu hahaha tiba-tiba dia datang laaaagi. Runtuhlah tembok gue.
Oh iya, seperti Taeko yang suka curi-curi pandang ke seorang laki-laki kelas sebelah yang jadi atlet baseball, gue juga dulu suka banget ngintipin dia dari jendela kelas yang cukup jauh dari lapangan, hanya untuk melihat doi dari jauh yang lagi main sepak bola. Ya, doi suka banget main bola bahkan di kelas (btw taman kecil yang gue buat di dalam kelas jadi hancur seketika karena ketendang sama bola yang dimainin doi bersama teman lelaki lainnya, syalan). Atau pas kelas 3, gue suka banget ngintipin dari jendela atau (alibi) duduk di depan kelas cuma buat memantau gerakan doi yang lagi ngapelin pacarnya di kelas depan (sedih ya, dia jadian sama yang lain, bukan sama gue hahahaha). Daaaan gue gedek banget sama pacarnya ituuu kaya mau gue jorokin ke selokan pas pulang sekolah hahaha tapi ngga terjadi karena terlalu beresiko hhhhh. Sehingga, Sofi ketika SMP adalah anak baik, (sok) lugu, dan prestatif. Tepuk tangan dong. Pernah dekat sama adik kelas hanya karena ngga mau kalah sama dia yang juga dekat sama kakak kelas dan adik kelas dan teman seangkatan (ajib kan nih anak, namanya juga bintang sekolahan hahaha). Tapi, tetap aja, I admire him so much till this time:(
Di film itu juga gue tau bahwa cinta itu sederhana sebenarnya. Berbagai pertimbangan, kecemasan, dan tuntutan-lah yang membuat sebuah cinta itu jadi berat dan kusam. Padahal nyatanya, cinta itu indah dan berdinamika, ceilah.
Gue jadi mikir, apakah pantas untuk gue menelaah dan menelisik kembali cinta masa kecil gue ini? Yang meskipun udah bertemu dan pernah menapaki jalan bersama orang lain, namun tetap dia yang gue cari dan nanti?
Banyak alasan gue untuk benci sama dia, tapi lebih banyak lagi alasan untuk berkomitmen sama dia. Yang sulit adalah gue ngga bisa menjelaskan alasan-alasan itu. Itu hanya bisa gue rasakan dan gue buktikan ketika bertemu langsung. Nyatanya, hingga sekarang kita ada dalam jarak, apapun namanya itu.
Gue masih mengagumi dia, meskipun gue dapati perbedaan yang kontras dengan diri gue. Ya, itu karena gue belum banyak tau juga mengenai dia. Tapi, gue yakin dia itu luar biasa. Yakin gue sebesar itu. Dari dia gue dapet arti hidup sederhana yang ngga bisa gue dapatkan dari siapapun, termasuk dari orang tua. Dari dia gue banyak belajar mensyukuri dan menikmati hidup. Pasalnya, gue selalu berada dalam lingkaran tuntutan dan tekanan mencari kesempurnaan pekerjaan yang gue sendiripun bingung itu untuk apa. Dari dia gue bisa tertawa lepas, menikmati dunia meskipun hanya dengan menikmati terpaan angin malam.
Sepertinya, cinta gue ke dia sederhana. Seperti unconditional love mungkin? Tapi, apakah cinta yang sederhana itu ada dan boleh diadakan?
Gue ngga tau harus bertanya ke siapa dan belum menemukan jawabannya hingga sekarang.
Intinya, dari kesederhanaan rasa yang dimiliki Taeko kepada Taisho, dan keluwesan sikap Taisho terhadap dunia yang dihadapinya, terlihat cinta yang sederhana itu. Mungkin, gue masih terlalu dini untuk mengerti cinta, tapi sampai kapankah agar mapan untuk memahaminya sedangkan gue ngga pernah berani untuk menapakinya?
Jangankan untuk menggenggam tangan (yang berdosa apabila dilakukan sebelum menikah), menatap matanya saja gue gemeteran hehe
Sekian:)
Jangan lupa bahagia!
Tumblr media
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Sejak kedua tatap kita lepas di suatu jalan karena mengejar waktu
Yang ada hanyalah harap untuk menahan uluran tanganmu
Berpuluh kali mencoba mengalihkan pandangan agar tak banyak kesan yang tertinggal
Sialnya, sedikitpun kucuri pandangan, masih ada ingin yang menggebu untuk segera bertemu,
pada tempat dan waktu yang tak tentu.
Sialnya, ingin segera pulang.
0 notes
carakamudha · 7 years ago
Text
Rasa Kata: Kewirausahaan Berbasis Agribisnis oleh Dr. H. Ali Musa Pasaribu, M.S (2012)
Buku ini masuk dalam daftar bacaan karena cakupannya pada ilmu pertanian. Lalu ada apa dengan pertanian? Karena, saya teringat dia:( Tidak, tidak, tetapi juga iya hahaha. Menarik karena aktivitas ini sangat dekat dengan kehidupan kita di Indonesia, kan?
Dari daftar pustaka, saya sudah dapat membaca apa fokus dari buku ini. Berkenaan dengan agribisnis yang berinti pada pengelolaan (produksi dan distribusi) hasil pertanian (tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) maka dekat dengannya perihal kewirausahaan dan manajemen bisnis ekonomi. Yap, di buku ini juga dibahas mengenai karakteristik ideal seorang pengusaha muda (karena buku ini sesungguhnya diperuntukkan untuk lulusan S1 yang oleh penulis diharapkan dapat mengaplikasikan ilmunya pada praktik bekerja secara langsung). Dikarenakan lahan di Indonesia yang sangat subur dengan varietas SDA yang beranekamacan maka sepantasnyalah buku ini tepat untuk dibaca dan dimaknai isinya, monggo.
Berkebun dan beternak tampaknya menjadi pekerjaan yang dipandang sebelah mata dan dianggap mudah. Padahal, sangat dibutuhkan kemampuan khusus dan ketulusan hati (ceilah, seriusan) untuk melakukan dua kegiatan tersebut. Tidak semua orang bahkan lulusan terkait sekalipun dapat berhasil melakukannya. Ilmu, tindakan, dan pengalaman. Lakukan, lakukan, dan lakukan. Buku ini banyak membahas kiat-kiat membangun semangat dan komitmen sebagai pelaku usaha agrikultur atau disebut sebagai wirausaha agribisnis. Selain itu juga dipaparkan mengenai perspektif manajemen dan ekonomi seperti apa yang dilakukan untuk berkecimpung dalam dunia agribisnis. Saya melihat isi dari buku ini lebih kepada buku motivasi usaha dan kreativitas wkwk
Penjelasannya ada yang berbasis teori ilmiah dan pengalaman lapangan. Nah, lagi-lagi nih gengs se-njelimet apapun teori, trial error di lapangan juga sangat berperan dalam kegiatan apapun, apalagi berkaitan dengan SDA. Hal tersebut berguna untuk analisa dan pengembangan pengetahuan serta teknik yang lebih lanjut baik bagi peneliti, akademisi, pemerintah, dan pelaku kegiatan itu sendiri aka petani dan peternak. Bagi saya sebagai mahasiswa Antropologi yang dijejali dengan berbagai ilmu sosial-humanis, entah kenapa suara petani adalah suara 'indah lagi pencerah' bagi saya wkwk berbagai informasi yang diberikan oleh mereka sebagai suatu ilmu khusus pendongkrak ilmu akademis sendiri. Hmm gimana yak, kayaknya saya jatuh cinta sama petani? Ecie. Apaan sih. Wkwk
Oke, saya udah ngantuk maka sekian ulasan ala ala buku kedua ini.
Selamat membaca dan jangan lupa liburan!
Tumblr media
0 notes